NADIA AMALIA
NRP. 08411940000028
REVAYA RADITYOTOMO
NRP. 08411940000060
DOSEN PEMBIMBING
Ir. Prasetyo Wahyudie, MT.
Pelapis furniture dapat dibagi berdasarkan jenis furniture yang akan dilapisi
yaitu pelapis untuk furnitur kayu dan furnitur sofa. Untuk furnitur kayu ada beragam
pilihan, dari yang berupa cairan kemudian dilapisi atau laminasi yang tinggal
ditempelkan ke furnitur kayu tersebut. Sedangkan untuk furnitur sofa terdapat banyak
jenis kain dengan berbagai karakteristik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kegunaan
2.1. Laminate(Laminasi)
Laminate adalah methode finishing furnitur dengan merekatkan bahan pelapis di
permukaan furnitur. Proses pelapisan menggunakan lem khusus kayu, seperti lem kuning.
Pelapis yang umum digunakan antara lain veneer, PVC, decosit, tacon, HPL. Pada
metode ini terdapat banyak pilihan tipe tekstur, namun dalam waktu yang lama laminasi
ini dapat mengelupas, terlebih jika sering terkena air dan udara lembab
Penggunaan material pelapis berupa laminasi sendiri dapat menghemat bahan
Finishing seperti pembelian cat maupun thinner sebagai bahan oplosan cat semprot, tidak
perlu tukang amplas sebab permukaan HPL merupakan finishing akhir. Jika
dibandingkan dengan lapisan, finishing dengan menggunakan cat lebih rumit karena
proses pengerjaannya pun memakan waktu yang banyak dan dari segi maintenancenya
pun finishing cat memerlukan maintenance yang ekstra. Sedangkan finishing dengan
menggunakan lapisan jika di lihat dari proses pengerjaannya pun lebih mudah dan tidak
memakan banyak waktu dan dari segi maintenancenya pun juga lebih mudah.
pada zaman sekarang disaat produksi kayu maupun Plywood yang kadang tak
menentu serta tuntutan pasar yang tinggi yang menginginkan produk berkualitas dari segi
penampilan dengan kualitas yang sangat baik yang lebih kuat menghadapi benturan dan
goresan maka Penggunaan material pelapis berupa laminasi bisa membantu dalam
memenuhi kebutuhan ini.
● Particle board mempunyai pori-pori yang berukuran besar sehingga sulit dicat.
● Beberapa lem perekat pada particle board justu akan rusak dan mengelupas jika
terkena cat.
● Sifat particle board pada dasarnya rentan ditumbuhi jamur sehingga butuh material
pelapis.
● Particle board memiliki tampilan luar yang kurang menarik. Kita harus
menutupinya.
● Pemakaian finishing tempel jauh lebih praktis daripada penggunaan finishing cat.
2.2.2. Karakteristik
HPL atau High Pressure Laminate biasanya memiliki dimensi 1220mm x
2400mm, sementara ketebalannya bervariasi antara 0,5mm - 2mm. Furniture yang
menggunakan HPL motif dan warnanya dijamin sama apabila satu tipe dengan
ratusan motif pilihan. Karakteristik HPL secara umum sebagai berikut:
1. Bersifat Sintesis
2. Tidak Bisa di finish ulang
3. Porositas dan daya serap terhadap air yang sangat rendah
4. Hadir berupa lembaran tipis
5. Memiliki macam warna dan motif tertentu
2.4.2. Karakteristik
PVC sheet berupa lembaran tipis yang siap ditempelkan. Umumnya,
material ini dijual dalam bentuk gulungan dengan tebal kurang dari 1 mm.
Panjangnya sendiri bisa disesuaikan kebutuhan konsumen dengan pembelian
per roll ataupun meter. PVC sheet sendiri memiliki ketebalan yang paling
tipis dibandingkan dengan pelapis material yang lainnya.
Untuk pilihan Motif PVC sheet hampir sama dengan HPL, mulai dari
warna solid, bertekstur kayu sampai beraneka pattern. namun , beberapa
produsen biasanya tidak menyediakan pilihan warna solid dan paling banyak
warna kayu, netral, coklat dan turunannya. Umumnya bertekstur seperti kayu
dan menyesuaikan dengan pattern nya. Permukaannya lebih halus dibanding
bahan dari plastik lain, seperti tacon dan decosif.
Gambar 2.11 Pilihan warna dan motif PVC Sheet (Taco sheet)
Sumber: https://www.taco.co.id/
2.5. VENEER
Veneer adalah pelapis furnitur yang memiliki serat kayu yang terlihat alami, karena
memang terbuat dari serat kayu asli. Furnitur yang menggunakan pelapis furnitur veneer
akan lebih terkesan natural ketimbang HPL dan PVC Sheet. Hal tersebut membuat harga
veneer menjadi lebih mahal ketimbang material pelapis furnitur lainnya. Penggunaan veneer
kayu ini dapat menggantikan penggunaan kayu solid sebagai furnitur namun tidak ramah
lingkungan seperti HPL karena tetap menggunakan serat kayu asli.
d. Plain, penyayatan dengan arah sejajar lingkaran tahun dan log yang diproses
dibelah sedemikian rupa sehingga permukaan lingkaran tahun tetap
dipertahankan. Jenis serat vinir berupa motif kembang sesuai dengan
pergerakan lingkaran tahun pada kayu.
e. Half-Round slicing, hampir sama dengan metode Plain namun pada posisi
log yang berputar sehingga hasil permukaan vinir lebih berserat lurus
daripada Plain slicing yang lebih banyak berupa serat kembang (melengkung
dan kurva).
f. Rift Slicing, hampir mirip dengan metode Quarter namun pisau dimiringkan
sedikit dengan posisi jari-jari log. Cara ini membuat serat vinir menjadi lurus
dan halus.
2.5.2. Karakteristik
Material veneer kayu memiliki ketebalan 0.24 mm hinga 3 mm yang didapat
melalui proses pengupasan jenis kayu tertentu seperti kayu jati, kayu sungkai, kayu
mindi, serta kayu oak . Veneer kayu kerap menjadi pilihan sebagai material finishing
baik untuk perabot ataupun material mentah seperti papan kayu lapis ataupun papan
kayu blockboard untuk membantu permukaan material tersebut menjadi lebih rata.
Gambar 2.21. Contoh produk natural veneer dari kreasi veneer indonesia
Sumber: kreasiveneer-indonesia.com
4. Phenolic Backed Veneer
Meskipun termasuk jarang, jenis veneer kayu ini memiliki daya tahan
lebih baik dan penampilan yang lebih natural, sehingga tak jarang menjadi
salah satu pilihan material veneer favorit. Namun, Jenis veneer ini tersedia
dalam bentuk lembaran sehingga mudah retak jika digunakan untuk melapisi
bidang permukaan yang berbentuk melengkung.
5. Laid Up Veneer
Berbeda dengan material veneer mentah pertama yang siap
digunakan, jenis veneer kayu satu ini sangat mentah sehingga perlu disatukan
terlebih dahulu sebelum pengaplikasiannya. Proses pembuatan jenis veneer
ini membutuhkan waktu yang lama dan juga membutuhkan maintenance
yang baik. Selain itu, proses pembuatan laid up veneer membutuhkan
peralatan woodworking yang canggih dan mahal. Namun, veneer yang
dihasilkan memiliki ukuran bervariasi dan desainnya lebih menawan.
Gambar 2.23. laid up veneer
Sumber: google image
6. Reconstituted veneer
Jenis material veneer kayu satu ini merupakan material veneer yang
dibuat dari vegetasi hutan tropis yang pertumbuhannya relatif cepat. Diolah
langsung dari bahan kayu gelondongan, potongan ini kemudian disatukan
dan direkatkan untuk menjadi material veneer yang bisa digunakan untuk
berbagai hal.
Selain hadir dengan tampilan natural yang lebih alami, keunggulan lain
material ini adalah sifatnya lebih stabil. Material kayu lainnya seperti kayu solid
kerap mengalami pelengkungan dan retakan diakibatkan suasana di sekitarnya,
namun hal ini tak berlaku pada material veneer kayu.
Hal ini juga menjadikan material veneer kayu memiliki daya tahan yang lebih
baik dibandingkan material kayu alami sejenisnya. Pengaplikasian lem pada material
veneer juga cenderung lebih kuat dan stabil. Apalagi, tak ada perbedaan harga
signifikan bahkan material veneer relatif lebih terjangkau sehingga tak ada salahnya
menjadikan material veneer sebagai alternatif untuk mendapatkan sifat alami yang
natural dari material kayu.
Meskipun memiliki daya tahan yang baik, bukan berarti tak diperlukan
perawatan pada material ini. Karena sifat yang menyerupai, perawatan veneer kayu
tak jauh berbeda dengan material kayu umumnya seperti menghindarinya dari
lingkungan dengan kelembaban udara yang tinggi dan juga mengaplikasikan coating
tambahan dan juga pelapis anti rayap untuk menghindari mudah rusaknya material
veneer kayu. Keunggulan lain dari Material ini adalah material ini fleksibel dapat
kita amplas, dempul, hingga di cat ulang seperti kayu biasanya. Dengan demikian
adanya kerusakan pada veneer sebenarnya bisa diatasi dengan refinishing atau
pengecatan ulang.
1. Mulailah dengan memotong veneer kayu sesuai ukuran bidang furniture yang
akan dilapisinya. Sebaiknya berikan kelebihan sedikit untuk mengantisipasi
kesalahan pengukuran. Anda dapat memotong veneer kayu menggunakan
gergaji kecil.
2. Oleskan lem atau adhesive ke permukaan bidang yang hendak ditempeli
veneer kayu. Beberapa jenis adhesive mengharuskan kita untuk
mengoleskannya ke kedua sisi permukaan bidang yang akan saling
ditempelkan.
3. Secara perlahan-lahan, tempelkan veneer kayu pada bidang yang sudah
dilapisi lem/adhesive. Segera atur posisi peletakannya sampai benar.
Kemudian didiamkan hingga lapisan lem tersebut mengering dengan
sempurna.
4. Sebagai langkah terakhir, merapikan hasil penempelan veneer kayu tersebut.
menghaluskan bagian-bagian pinggirannya menggunakan amplas. Kalau
perlu, dapat mengaplikasikan dempul kayu pada bidang tersebut, lalu
haluskan.
Gambar 2.26. Contoh pengaplikasian veneer pada pintu masuk
Sumber: kreasiveneer-indonesia.com
2.6. Edging
Banyak klien yang masih bingung tentang edging ini. Sekarang ini, workshop
furniture mengerjakan dua jenis edging, yaitu edging PVC dan edging Aluminium. Apa
itu edging? Edging adalah bagian tepi dari sebuah panel. Edging inilah yang berfungsi
untuk melindungi sisi pinggiran dan menutup sambungan hitam yang terlihat di HPL.
Beberapa workshop, mungkin masih menggunakan edging HPL untuk bagian tepi panel.
Tapi, cara seperti ini tidak direkomendasikan.
Gambar 2.28 Edging PVC
Sumber: google image
Edging PVC biasanya dapat dipilih yang warna atau motifnya mirip dengan
hpl yang kita gunakan.
2.7. Nilon
Pengertian nilon – nilon merupakan suatu keluarga polimer sintetik yang diciptakan
pada 1935 oleh Wallace Carothers di DuPont.Produk pertama adalah sikat gigi ber-bulu
nilon, dilanjutkan dengan produk yang lebih dikenal dengan stoking untuk wanita pada 1940
dan mempunyai kepadatan 1,15 g/cm³
Bahan pembuatan Nilon terbuat dari sebuah rangkaian unit yang berkaitan dengan
jenis amida (peptida) atau sering disebut dengan PA (poliamida).Jenis bahan Nilon termasuk
jenis polimer yang pertama di komersil hingga sukses dan serat merupakan juga jenis bahan
sintetik yang pertama terbuat dari bahan anorganik yakni minyak bumi. Eleman-elemen ini
tersusun menjadi monomer dengan berat molekuler yang rendah, kemudian direaksikan
untuk membentuk rantai polimer yang panjang.
Gambar 2.32 contoh kain nilon Gambar 2.33 variasi kain Nilon
SUMBER: google image
1. Tidak mudah menyerap air terutama pada keringat, sehingga ketika dipakai
akan serasa panas.
2. Sulit diur ulang.
3. Mudah terdegradasi oleh sinar ultraviolet.
4. Warna dapat berubah jika terlalu lama terkena sinar matahari.
2..8 Chennile
Kain Chenille bahanya sangat halus ,mirip dengan rajutan ,dan beberapa jenis mirip
dengan bahan korduroi. Kain ini punya ciri khas pada tekstur yang lembut dan nyaman saat
digunakan. Kuat dan tidak muda robek karena serat kain yang rapat. Dalam bahasa perancis
mempunyai makna ulat bulu. Diberi nama demikian karena
proses pembuatan kainnya yang unik. Kain yang sudah dikenal dan diproduksi sejak
tahun 1930-an ini memiliki kelebihan yakni akan terlihat berbeda dari beragam arah dan
sudut penglihatan, hal tersebut dikarenakan karena serat kainnya yang menangkap cahaya
dengan intensitas yang berbeda tergantung dari arah mata kita menangkap cahaya tersebut
saat menatap bahan kain ini. berikut beberapa contoh kain Chenille.
Kekurangan Chenille :
1. Lebih sulit untuk dipertahankan
2. Rawan peregangan dan distorsi
3. Rawan susut
Kain oscar yang berkualitas tinggi, memiliki ciri-ciri tidak lengket dan tidak mudah
kotor. Jika permukaannya kotor, bisa dengan mudah dapat dibersihkan. Selain itu, oscar
yang berkualitas memiliki kain pelapis pada bagian belakangnya, biasanya terdapat satu atau
dua rajutan. Rajutan tersebut akan membuat kain oscar lebih elastis sehingga bersifat sangat
kuat dan tidak mudah robek.
Untuk membersihkan kain oscar yang terkena debu, cukup dilap menggunakan kain
lap yang agak basah, karena kain oscar termasuk kedalam jenis bahan yang kedap terhadap
air. Jika terkena kecap atau saus, segera mungkin untuk segera dilap, apabila noda tersebut
sudah mengering akan lebih sulit dibersihkan.
Namun bila permukaan oscar terkena noda yang berasal dari cat atau tinta sebaiknya
menggunakan pembersih khusus vinyl. Hindari pembersihan menggunakan detergen,
shampoo atau sejenis cairan lainnya karena dapat merusak permukaan kain tersebut. Pada
saat menjemur sofa yang berlapis oscar, hindari penjemuran yang tekena sinar matahari
secara langsung supaya warna dan struktur kainnya tetap terjaga.
Sofa yang dilapisi dengan bahan oscar tentu biasanya lebih banyak diminati karena
beberapa unggulan dari kain oscar itu sendiri. Berikut beberapa kelebihan dari bahan oscar
tersebut:
1. Dilihat secara fisik, memang tampilan dari bahan oscar mirip dengan kulit. Namun dari
segi harga pasti lebih mahal kulit daripada oscar. Sehingga kain ini banyak digunakan
sebagai alternatif pengganti bahan kulit asli.
2. Memiliki warna yang sangat beragam sehingga dapat dijadikan pilihan untuk lapisan
sofa atau kursi dan membuat desain lebih beragam dan dinamis.
3. Sofa yang dilapisi dengan dengan bahan oscar banyak dijual dengan harga yang
ekonomis meskipun lapisan oscar dengan kualitas yang bagus.
4. Kulit sofa berbahan oscar lebih mudah dibersihkan karena jenis kain ini tidak begitu
rentan dengan air.
5. Untuk membersihkan sofa dari bahan oscar cukup menggunakan sikat gigi yang halus
atau bisa menggunakan lap yang agak basah dan diberi sedikit sabun cuci tangan.
Bahan oscar memang terkenal karena kekuatan dan daya tahannya yang awet.
Namun dibalik itu semua, bahan yang satu ini juga memiliki kekurangan yang harus
diperhatikan. Berikut beberapa kekurangan dari bahan oscar:
1. Jenis bahan oscar akan terasa panas jika diduduki dalam waktu yang lama.
2. bahan oscar sangat rentan sekali terhadap paparan sinar matahari karena pada dasarnya
tidak bisa menyerap panas matahari. Jika sering terkena matahari maka akan mudah
pecah dan retak-retak.
3. Jika digunakan untuk benda yang banyak lekukan, bahan oscar akan mudah berkerut.
Mengingat beberapa kekurangan tersebut, langkah yang paling tepat adalah dengan
rajin merawatnya. Menggunakan pelembab atau lotion yang berbahan alami sehingga
mampu melembabkan sofa oscar tersebut sehingga sofa tidak mudah kering baik karena usia
atau karena paparan sinar matahari.
Gambar 2.37 contoh lembaran kain oscar Gambar 2.38 contoh beragam Kain Oscar
Dilihat dari kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh bahan oscar tersebut, kain
ini dapat digunakan sebagai alternatif bahan pembungkus sofa yang cukup baik. Selain
untuk sofa, saat ini kain oscar juga digunakan untuk bahan pelapis tas ransel, tas distro, dan
tas kamera
2.10. Canvas
Kain Kanvas – Kain kanvas merupakan jenis kain yang memiliki serat tebal serta
sifatnya sangat kuat. Awalnya, kanvas lebih banyak digunakan untuk melukis. Namun
seiring dengan perkembangan zaman, bahan ini semakin berkembang penggunaannya
menjadi bahan dasar untuk tas, sepatu, jaket, bahkan berbagai macam aksesoris. Tak heran,
karena kain kanvas ketebalannya sempurna untuk dimodifikasi.
Kain kanvas merupakan kain yang sangat tahan dalam segala kondisi. Pada saat ini,
canvas umumnya dibuat dari bahan dasar katun atau linen. Bahkan, kanvas hampir
menyamai bahan denim dalam hal kekuatan. Maka dari itu, kanvas juga banyak digunakan
sebagai bahan pembuatan barang-barang seperti tenda, layar kapal, dan lain-lain.Kain
kanvas juga semakin banyak digunakan untuk fashion item seperti tas jinjing dan tas ransel.
Penggunaan tas dari bahan ini akan membuat penampilan Anda terkesan keren.
Untuk pembuatan fashion item dari kanvas, sebaiknya selalu pilih yang dibuat
dengan kanvas berkualitas tinggi karena semakin lama dipakai, barang tersebut akan
semakin berkesan vintage. Namun kalau kanvas yang digunakan berkualitas kurang baik,
warnanya justru akan memudar dan tidak terlihat bagus.
Zaman dulu, hanya kalangan tertentu yang mengenakan kain beludru sebab jenis
kain ini membutuhkan banyak benang untuk membuatnya. Apalagi di zaman dulu itu,
hampir semua jenis beludru dibuat dari serat sutra yang membuat harga kain beludru kala
itu sangat mahal sehingga tidak bisa dijangkau oleh semua kalangan, kecuali keluarga
kerajaan dan para bangsawan.
Pada akhirnya, beludru mulai diperdagangkan di sepanjang jalan sutera dan industri
beludru pertama di Eropa terletak di Italia. Proses pembuatan beludru juga terbilang cukup
rumit, bahkan membutuhkan alat produksi khusus. Saat membuat kain beludru itu benang
sutera tidak hanya masuk pada satu kain melainkan langsung masuk ke dua kain.
Serat kainnya rapat dan tebal sehingga tidak transparan. Permukaan bagian baik dari
kain satin velvet bersifat halus dan licin. ... Kain satin velvet memiliki tampilan yang sangat
mewah dan elegan. Kain satin velvet termasuk kedalam jenis kain satin yang tidak panas
dipakai.
Metode pembuatan beludru seperti itu akan menghasilkan dua kain yang saling
terhubung. Pada bagian dasar kain akan dikunci dengan set benang berbeda. Baru setelah
itu, benang-benang yang terhubung pada kedua kain akan dibelah hingga menjadi dua
lembar
kain.Benang sutera yang telah dipotong akan menjadi tumpukan bulu pada
permukaan kain. Sebelum dicelupkan ke dalam pewarna, semua bulu-bulu dari benang
sutera itu terlebih dahulu harus dipotong hingga panjang bulu pada permukaan kain sama
ukurannya sehingga terlihat rapi dan indah. Baru setelah itu kain dicelupkan ke dalam
pewarna misal pewarna merah hingga menjadi beludru merah.
Gambar 2.42 contoh Kain velvet Gambar 2.43 contoh kain velvet
Karena kain akrilik dirancang mirip dengan wol, kain ini digunakan dalam banyak
aplikasi yang sama dengan serat alami yang sangat populer ini. Misalnya, produsen pakaian
membuat serat akrilik menjadi sweater, sarung tangan, sarung tangan, celana, hoodies, dan
berbagai jenis pakaian cuaca dingin lainnya. Selain itu, akrilik adalah bahan yang populer
untuk karpet, pelapis, karpet, dan kategori produk peralatan rumah tangga yang didominasi
oleh wol lainnya.
Pabrikan bisa membuat jenis akrilik yang menyerupai bulu, yang bisa berguna untuk
alat peraga atau kostum. Serat akrilik digunakan sebagai salah satu unsur dari serat karbon,
yang sangat diminati dalam aplikasi industri. Sifat dari kain ini adalah sangat tahan lama dan
mudah terbakar, hal ini membuatnya tidak layak untuk digunakan di banyak lingkungan
industri.
Salah satu aplikasi serat akrilik yang paling menonjol adalah rajutan dan banyak
diproduksi khusus untuk kalangan ekonomi kebawah, karena kemampuannya dalam
mempertahankan warna dan tentunya harga yang ekonomis.
Gambar 2.45 kain akrilik bermotif Gambar 2.46 kain akrilik polos
1. Ia lebih murah daripada bahan serat semula jadi. Produk ini dijual di kedai-kedai
yang paling khusus, terdapat banyak warna pilihan. Kos kain akrilik lebih rendah,
dan sifat-sifat produk siap menggembirakan pengguna.
2. Ketahanan adalah tambahan kedua kain, jadi ia digunakan untuk membuat pakaian
kerja.
3. Pakaian dari bahan tersebut mudah dibersihkan dan tidak pudar.
4. Bahan ini tidak menyebabkan alahan, ia hangat dan lembut.
5. Jenis kain ini tidak mengecil dan kering dengan cepat.
1. Tekstur kasar, sebagai seorang profesional boleh dengan mudah membezakan bulu
asli daripada pengganti.
2. Tidak boleh digunakan untuk pakaian yang akan digunakan di dalam bilik dengan
suhu yang tinggi, kerana ia dapat dengan mudah menangkap seseorang. Termasuk
dalam pakaian ini tidak boleh dimasak di dapur.
3. Dari masa ke masa, pakaian seperti itu terlepas.
4. Ia akan menjadi sangat sukar untuk menghapus minyak dan garis dari pakaian yang
diperbuat daripada kain akrilik.
Pembuatan kain rayon dimulai dengan selulosa, sering diekstrak dari pulp kayu,
meskipun material tanaman denga rantai molekul yang panjang sangat cocok. Selulosa
direndam dalam soda kaustik, yang berkonsentrasi pada beberapa selulosa menjadi selulosa
soda, yang kemudian digulung atau ditekan untuk menghilangkan larutan soda berlebih.
Setelah menekan, selulosa tersebut diparut menjadi zat yang disebtu crumb putih.
Gambar 2.48 contoh lembaran kain rayon Gambar 2.49 Lembaran kain Rayon
Sumber : Google Image Sumber : Google Image
Ada kelebihan tentu pastiada kekurangan. Berikut merupakan beberapa kekurangan dari
kain rayon.
1. Bahan mudah kusut dan luntur
2. Kain rayon membutuhkan perawatan yang lebih pada saat proses penyetrikaan
untuk mengembalikan tekstur kain yang kusut setelah dicuci. Hal ini dikarenakan
kain rayon merupakan kain yang mudah kusut.
3. Selain dirasa kain yang mudah kusut, kain ini dianggap mudah luntur saat dicuci.
Sehingga perlu perhatian khusus pada saat proses pencucian.
4. Bahan Kain Rayon Tidak Begitu Kuat
5. Bahan kain rayon merupakan salah satu kain yang tidak begitu kuat atau rentan
sobek, jadi sebaiknya hindari pencucian dengan mesin cuci untuk menjaga
keawetan pakaian kain rayon.
6. Bahan Kain Rayon Licin
7. Bahan licin mempunyai kelebihan bahwa kain ini lembut dan jatuh ketika
digunakan, tapi dibalik kelebihan terdapat satu kelemahan yaitu bahwa kain
rayon sedikit sudah untuk dibentuk.
8. Bahan Kain Rayon Tipis
9. Ada sebagian orang yang menyukai kain yang tipis, karen apstikain ini akan
adem ketika digunakan. Namun ada beberpa model fashion yang tidak bisa
dibuat dengan menggunakan kain tipis, karena akan berpotensi pada
menerawang dan tembus.
10. Bahan Kain Rayon Mudah Terbakar
11. Kelemahan lain dari kain ini adalah kain yang mudah terbakar. Sehingga perlu
berhati-hati ketika banyak beraktivtitas diarea yang denkat dengan api.
12. Bahan Kain Rayon Tidak mudah Dibuat
13. Dibandingkan dengan bahan kain lainnya, bahan kain rayon merupakan bahan
kain yang cenderung sulit dibuat. Bahkan dalam proses pembuatannya
diperlukan kehati-hatian yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan terdapat bahan
natrium hiroksida yang memiliki sifat korosif jika terkena kulit manusia, bahkan
mengakibatkan luka terbakar.
2.14. Katun
Kain serat kapas juga disebut serat katun, dahulu sudah dikenal kira-kira 5000 tahun
SM. Menurut para ahli, India adalah negara tertua yang menggunakan kapas (Ernawati,
Izwerni dan Weni Nelmira, 2008:156).8 Katun merupakan suatu bahan yang tidak tetap,
sehingga sulit untuk diketahui sifat penampilanya. Kain katun adalah yang paling murah
dari bahan serat alami lainnya. Dahulu ada suatu pemikiran bagi pabrik-pabrik tekstil untuk
mencampur bahan katun dengan polyester, hal itu akan memberikan suatu bahan yang
memiliki tampilan serupa katun dengan perbaikan daya lentingnya. Karena ada kandungan
sintetisnya, maka akan berpengaruh juga terhadap pemilihan jenis benang jahit, serta
temperatur setrika, dan tetu saja cara pemeliharaan/ pencuciannya (Goet Poespo, 2005:69).
1. /Proses awal adalah tahap pemetikan buah kapas. Buah kapas yang siap dipetik
haruslah yang sudah matang.
2. Proses selanjutnya yaitu proses pemisahan kapas dari biji. Proses pemisahan
tersebut dikenal dengan nama proses gaining.
3. Bal bal kapas yang sudah disatukan tersebut kemudian dimasukkan kedalam
mesin pemetik atau picker.
4. Proses selanjutnya merupakan proses carding. Dalam proses ini jenis serat yang
berbeda dapat disatukan untuk menghasilkan tekstur kain yang diinginkan.
5. Proses selanjutnya merupakan proses combing. Proses tersebut merupakan
proses untuk memisahkan serat-serat yang lebih pendek. Tujuan dari proses ini
adalah agar benang yang dihasilkan nantinya bisa lebih kuat.
6. Tahap selanjutnya adalah proses penarikan atau drawing. Pada tahap ini kapas
yang berbentuk untaian atau sliver akan digabungkan menjadi untaian (roving)
serat kapas yang tebal.
7. Ketika benang dari kapas sudah jadi maka tahap selanjutnya adalah soft winder
atau yang biasa disebut dengan penggulungan benang yang disertai proses
pencelupan benang. Proses ini akan memberi warna pada benang sesuai yang
diinginkan.
8. Selanjutnya apabila benang sudah diwarnai maka siap untuk ditenun atau
dipintal. Proses ini dinamakan weaving. Proses weaving merupakan proses
menenun benang agar siap menjadi kain.
9. setelah ditenun maka benang akan berubah menjadi lembaran-lembaran kain.
Pada proses selanjutnya seluruh kain yang sudah ditenun akan melalui proses
pemeriksaan.
10. Setelah diperiksa kemudian kain yang sudah jadi akan melalui proses pemolesan
warna. Proses ini merupakan proses akhir dari produksi pembuatan kain.
Setelah selesai semua maka selanjutnya kain bisa dipasarkan dan digunakan sebagai bahan
apapun
Sayangnya kain katun tidak terlalu tahan terhadap tanah, kusut, dan api. Oleh karena
itu, untuk menutupi dan mengurangi kelemahannya tersebut, katun kerap dikombinasi
dengan serat lainnya. Karena katun tersedia dalam pilihan warna dan motif yang variatif
serta harga yang cenderung terjangkau, material ini menjadi favorit untuk dipilih sebagai
material furnitur.
2.15. Polyester
Kain polyester merupakan salah satu material kain yang paling populer dan banyak
digunakan oleh masyarakat. Karakteristiknya yang baik membuat polyester mudah diterima
masyarakat, dan sampai saat ini masih merupakan serat paling dominan di dunia. Kain
polyester sesuai untuk dijadikan pakaian resmi atau pakaian kerja yang elegan dan rapi.
Polyester tekstur dapat dijadikan pakaian wanita dan pria yang lebih fleksibel dan lentur
serta polyester juga dapat dimanfaatkan sebagai pelapis furniture. Berbeda dengan katun,
polyester tidak mudah meresap air dan menjadikannya bahan yang lebih awet. Kerap kali
polyester dikombinasikan dengan bahan lain seperti katun dan dikenal sebagai polyester
sintetis untuk kualitas yang lebih unggul
Gambar 2.52 contoh kain polyester Gambar 2.53 contoh kain polyester
Sumber :google image Sumber :Google image
Proses tidak langsung ini dilakukan dengan cara mendinginkan bahan yang menjadi
produk akhir polimerisasi. Selanjutnya produk ini akan didinginkan dan dipotong kecil-kecil
untuk proses selanjutnya. Potongan kecil ini sering disebut dengan nama chips.
Setelah terbentuk chips, proses selanjutnya adalah pengeringan. Produk yang sudah
kering ini nantinya digunakan untuk membuat serat. Chips akan dipanaskan lagi dengan
suhu sekitar 260°C. Selanjutnya dimasukkan ke mesin spinning agar menjadi benang dan
akhirnya dibuat menjadi kain.
2.15.2 Pengaplikasian Polyester
Polyester adalah jenis kain sintetis, yaitu serat buatan dan tidak tersedia secara bebas di alam.
Polyester ini memiliki karakteristik yang awet, tidak mudah sobek, dan tidak mudah kusut.
Kain ini pun tersedia dalam berbagai warna dan motif. Kain ini lebih sering digunakan
sebagai kombinasi atau disebut polyester campuran. Umumnya dicampur dengan rayon dan
wool. Namun, campuran polyester dan wool mudah mengelupas.
Gambar 2.54 sofa dengan kain polyster Gambar 2.55 Sofa dengan kain polyster
2.16. Linen
Kain linen merupakan kain yang bisa bertahan puluhan tahun apabila dirawat dengan baik.
Kain ini biasanya digunakan untuk perlengkapan meja makan, baju, kerajinan tangan, dan
juga bedding set. Seperti namanya, kain linen merupakan kain yang terbuat dari serat
tumbuhan linen. Jika semakin lama digunakan dengan diimbangi proses pencucian yang
baik dan benar, maka kain linen terasa sangat nyaman digunakan. Kain yang merupakan
kain tertua di dunia ini keberadaannya tidak terlalu banyak seperti kain yang terbuat dari
serat kapas, karena memiliki proses pengolahan yang lebih panjang dibandingkan dengan
proses pengolahan kain dari serat kapas. Tidak seperti kain serat kapas, kain linen memiliki
tekstur yang tebal, permukaannya nampak halus dan bersifat kaku. Dibandingkan dengan
jenis kain katun pada umumnya, serat kain linen memiliki ketahanan yang lebih baik dengan
ciri khas berupa serat benang yang sangat besar dan tampak jelas. Kain linen memiliki
banyak keunggulan dan merupakan bahan kain yang mahal.
Gambar 2.56 Kain linen Gambar 2.57 contoh aplikasi kain linen
● Menan Flax
Setelah melakukan penanaman pohon flax maka Anda membutuhkan waktu sekitar
100 hari sebelum siap untuk masa panen, tanaman tersebut juga dapat dikategorikan
siap panen apaila telah berbunga dan berubah menjadi kecoklatan maka flax siap
untuk dipanen.
Salah satu tahap untuk memperoleh serat linen ini adalah dengan batang kayu beserta
pectin yang mengikat serat tersebut disingkirkan terlebih dahulu dengan cara
merendam pada air lalu diabiarkan beberapa hari sebelum masuk tahap pengeringan.
Hal ini bertujuan untuk memisahkan batang dengan serat secara perlahan.
● Beetled
Memukul tanaman flax dengan palu yang terbuat dari kayu sehingga serat mampu
menjadi lebih longgar dan terpisah satu sama lain.
● Scutched
Seperti hanya beetled, sama – sama merupakan proses pemukulan namun yang
membedakan adalah alat yang digunakan, dalam tahap ini menggunakan kayu
panjang berbentuk pisau, yang dapat berfungsi untuk menyingkirkan serpihan kayu
yang terdapatpada serat flax. Dan sebutan orang yang melakukan proses scutched
adal “Hackler”
● Filter
Setelah melakukan proses scutched kemudian akan di filter memisahkan setiap serat
yang ada. Kemudian diputar dengan spinning wheel untuk menghasilkan benang.
2.16.2.Pengaplikasian LInen
Linen terbuat dari serat alami yang memiliki kekuatan 2 hingga 3 kali lebih kuat dibanding
katun. Bahan ini biasanya tidak menyerap tinta maka sering kali sofa dengan lapisan linen
tidak memiliki banyak motif. Jika terkena noda, hindari pembersih kimiawi sebab dapat
mengakibatkan permukaan sofa mengelupas. Langsung bersihkan noda menggunakan air
dan kain kering, hindari penggunaan hairdryer, biarkan sofa kering dengan sendirinya.
Terdapat berbagai macam pelapis furnitur yang terbuat dari beragam material.
Diantaranya ada yang terbuat dari kayu,bahan sintesis, kain dan lain lain. Setiap material
memiliki karakteristik masing-masing sehingga membutuhkan perawatan yang berbeda-
beda. Selain itu, pemanfaatan dan pemakaian material yang tepat dapat menjadi furnitur
yang berkualitas. Pelapis furnitur dapat menjadi alternatif pengganti material yang mahal
namun tetap memiliki kualitas yang baik. Furnitur yang berkualitas juga dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131930132/pendidikan/modulfinishing-. [Diakses
pada 8 April pukul 14.00]
Kain Chenille Pel Keuntungan Dan Kekurangan - Berita - Hangzhou Linan Tianfu
Non-woven Produk Pabrik (cleaningduster.com). [Diakses pada 9 April pukul 08.00]
Mengenal Lebih Jauh Bahan Kanvas. Material kanvas terbuat dari bahan… | by
Benno Yuliyanto | Medium. [Diakses pada 9 April pukul 12.00]
https://custommebel.com/2017/09/22/bahan-bahan-finishing-untuk-bahan-kayu-
mebel/. [Diakses pada 9 April pukul 12.00]
https://levardiinterior.wixsite.com/levardi/single-post/2015/09/17/Edging-List-
Pada-Furniture. [Diakses pada 10 April pukul 15.00]
http://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/5571/Bab5%20-
%20Daftar%2. [Diakses pada 12 April pukul 16.00]
https://courtina.id/veneer-kayu/. [Diakses pada 12 April pukul 19.00]
http://www.tentangkayu.com/2008/04/vinir-slicing-dan-proses-
pengolahannya.html. [Diakses pada 12 April pukul 18.00]
https://arafuru.com/material/apa-itu-veneer-kayu-berikut-fungsi-kelebihan-dan-
cara-pasangnya.html. [Diakses pada 13 April pukul 21.00]
https://lamarifurniture.wordpress.com/2016/02/11/bahan-laminating-untuk-
finishing-furniture/. [Diakses pada 13 April pukul 22.00]
https://arafuru.com/material/apa-itu-veneer-kayu-berikut-fungsi-kelebihan-dan-
cara-pasangnya.html. [Diakses pada 13 April pukul 23.00]
https://www.rumahsae.com/2015/04/vinir-veneer-kayu-dan-cara-
pembuatannya.html. [Diakses pada 8 April pukul 10.00]
https://inspirasimengecat.blogspot.com/2018/11/informasi-lengkap-hpl-baca-di-
sini.html#:~:text=HPL%20sebagaimana%20disebut%20di%20atas,terhadap%20air%20ya
ng%20sangat%20rendah. [Diakses pada 12 April pukul 11.00]
https://levardiinterior.wixsite.com/levardi/single-post/2015/06/09/HPL-High-
Pressure-Laminate. ]Diakses pada 12 April pukul 12.00]
http://minimainterior.blogspot.com/2014/06/mengenal-material-pelapis-
finishing.html. [Diakses pada 12 April pukul 13.00]
https://juliotdwclub.wordpress.com/2017/09/25/mau-tahu-lapisan-kayu-yang-
indah-cek-disini/. [Diakses pada 12 April pukul 12.00]