Anda di halaman 1dari 84

DESAIN INTERIOR DAN FUNGSI

DI184413

BUKU KONSEP
RUMAH THERAPEUTIC COMMUNITY UNTUK REMAJA
PECANDU NARKOBA DENGAN KONSEP RANCANGAN
HEALING ENVIRONMENT

Kumara Rafi Isandhia


08411940000051
Dosen : Ir. Nanik Rachmaniyah, M.T.
Departemen Desain Interior FDKBD-ITS 2021
RUMUSAN Penggunaan narkoba yang semakin
meningkat dikalangan remaja.

MASALAH Panti dan pusat rehabilitasi yang tersedia


di Indonesia rata-rata interior nya
mengusung tema kontemporer minimalis
dan hanya dimaksimalkan pada titik
fungsionalnya saja
menjawab kebutuhan program
dan kualitas penyembuhan kurangnya pengetahuan masyarakat
pengguna narkoba umum mengenai dasar-dasar psikologi
ruang yang dapat mempengaruhi mental
Sebagai lingkungan yang dapat pengguna ruang
membantu pengguna dalam
menjalani proses rehabilitasi

Menjadi “Healing Space” mental


para pengguna
TUJUAN
OBJECTIVE TREE METHODS
RUMAH THERAPEUTIC COMMUNITY UNTUK REMAJA
PECANDU NARKOBA DENGAN KONSEP RANCANGAN
HEALING ENVIRONMENT
03

Therapeutic Community Healing Environment Modern Mid-Century

Kebutuhan Area Pencahayaan


Elemen Alam Desain Interaktif
Komunal untuk terapi alami Fungsional Simple, and
Streamline, curvy furniture

Tanaman Hijau Elemen Air


Natural color and materials

Interactive Furniture

Urban Jungle Desain Biophillic Nature Integrated and Wide


Opening

Indoor Drawable Wall


Waterfall Open Space
Rumah Tinggal
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian
dan sarana pembinaan keluarga (Undang-undang No.4 Tahun 1992)

3 Fungsi Utama Rumah Tinggal


Menurut Turner (dalam Jenie, 2001 : 45)

Security:
Bagi pasien pecandu narkoba menjadi tempat berlindung dari
lingkungan yang kurang sehat
Opportunity:
Penunjang kesempatan bagi pasien pecandu narkoba untuk
berkembang menjadi pribadi yang lebih baik
Identity:
Sebagai salah satu tolak ukur untuk mengetahui bagaimana
kehidupan pasien akan berubah menuju lebih baik dan sehat
STUDI
PEMBANDING
Desain Interior rumah tinggal berlanggam Mid-Century Modern

Area Dapur
Area Multifungsi
Area Santai dan Makan
Memiliki Open Space
cocok untuk
penyembuhan
therapeutic community

Memiliki Kesan natural sehingga


memberi rasa nyaman dan memiliki
jendela yang lebar sehingga menadapat eksplorasi material yang beragam
pencahayaan alami dan bermacam-macam
Furnitur mengedepankan
fungsionalitas

Kamar dengan "bunk bed"


memiliki warna pop blue
sebagai pembeda dari
kamar yang lain

kamar tidur

Kursi Berbentuk Streamline Detail warna


sebagai ciri khas langgam putih dan hitam
mid century berlanjut sampai
kamar utama
Pusat Rehabilitasi Pecandu Narkoba Berbasis
Therapeutic Community dan Healing Environment
di kota Batu
Pengaplikasian konsep healing
environment:

Bukaan besar: pencahayaan alami,


penghawaan alami, dan view

Material Akustik (vinyl, karpet, dan


accoustic tile): sebagai kontrol
kebisingan

Penggunaan warna dingin berkesan


akrab

Tinggi Plafon 4m: Supaya Sirkulasi udara


lancar dan sebagai pengontrol termal

Sumber: http://arsitektur.studentjournal.ub.ac.id
STUDI
EKSISTING
Denah Eksisting

Lantai 1 Lantai 2
Kelebihan Kekurangan
Terdapat Banyak open space Kurang nya privasi kamar utama
Terdapat area taman untuk (untuk penghuni rumah)
meletakkan vegetasi Jumlah kamar tidak sesuai dengan
Area dapur sangat luas jumlah pasien 8 orang
Terdapat Teras balkon yang cukup Pada lantai 1 kurang nya sirkulasi
luas yang privasi pada kamar mandi ke
Pada kamar tidur depan lantai 2 kamar tidur
terdapat teras kamar yang Kurang nya are privasi untuk setiap
membuat kamar terkesan makin pasien
luas
Premis
Indonesia termasuk negara dengan
jumlah transaksi narkoba tertinggi di
ASEAN

28 persen pengguna narkoba adalah


remaja dengan rentang usia dari 10
tahun. (Badan Narkotika Nasional,
2018)

Kurang nya edukasi mengenai


narkoba untuk pelajar remaja di
indonesia
Rumah Rehabilitasi di Indonesia

Foto rumah rehabilitasi yang


ada di Indonesia rata-rata
interior nya mengusung tema
kontemporer minimalis dan
hanya dimaksimalkan pada
titik fungsionalnya saja
STUDI
PUSTAKA
Narkotika
Penyalahgunaan Narkoba

Menurut Hawari (2009:6) penyalahguna NAZA dapat Faktor penyebab penyalahgunaan NAZA, yaitu :
dibagi dalam 3 golongan besar
a. Faktor psikis,
Ketergantungan Primer, ditandai dengan adanya kecemasan dan depresi, Mencari kesenangan dan kegembiraan
Mencari inspirasi
yang pada umumnya terdapat pada orang dengan kepribadian tidak stabil.
Melarikan diri dari kenyataan
Golongan ini memerlukan terapi dan rehabilitasi dan bukannya hukuman.
Rasa ingin tahu, meniru, mencoba, dan sebagainya.
Ketergantungan Reaktif, Karena dorongan ingin tahu, bujukan dan rayuan
b. Faktor sosial kultural,
teman, jebakan dan tekanan serta pengaruh teman kelompok sebaya.
Rasa setia kawan
Mereka ini sebenarnya merupakan korban.Golongan ini memerlukan terapi
Upacara-upacara kepercayaan/adat
dan rehabilitasi dan bukannya hukuman.
Tersedia dan mudah diperoleh dan sebagainya

Ketergantungan Simtomatis, Pada umumnya terjadi pada orang dengan


c. Faktor medik, antara lain :
kepribadian antisosial dan pemakaian NAZA itu untuk kesenangan semata.
Seseorang yang dalam perkembangan jiwanya mengalami
Mereka dapat digolongkan sebagai kriminal karena seringkali mereka juga
gangguan, lebih cenderung untuk menyalahgunakan narkotika.
merangkap sebagai pengedar. Mereka ini selain memerlukan terapi dan
(Soedjono,1985:97).
rehabilitasi juga hukuman.
Rehabilitasi Narkoba

Standar proses terapi dan rehabilitasi menurut Surat


Edaran Mahkamah Agung No.04 Tahun 2010:
Menurut UU RI No. 35 Tahun 2009, ada dua jenis
rehabilitasi, yaitu : Program Detoksifikasi dan Stabilisasi (medis) :
menghentikan penyalahgunaan narkoba di
Rehabilitasi Medis adalah suatu proses bawah pengawasan dokter untuk mengurangi
kegiatan pengobatan secara terpadu untuk gejala putus zat (sakau). selama 1 Bulan
membebaskan pecandu dari ketergantungan
narkotika. Program Primer (non medis) : berbagai program
di tempat rehabilitasi, misalnya program
therapeutic communities (TC), pendekatan
Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses
keagamaan, atau dukungan moral dan sosial.
kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, selama 6 bulan
mental maupun sosial, agar bekas pecandu
narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi Program Re-Entry: kegiatan sesuai minat dan
sosial dalam kehidupan masyarakat. bakat. Pecandu yang sudah berhasil melewati
tahap ini dapat kembali ke masyarakat, baik
untuk bersekolah atau kembali bekerja. selama 6
bulan
STUDI
PUSTAKA
Therapeutic community dan Healing environment
Therapeutic Community

Metode dan lingkungan yang terstruktur untuk mengubah


perilaku manusia dalam konteks kehidupan komunitas yang
bertanggungjawab (Richard Hayton, 1998).

Metode Terapi dengan cara:


Membentuk Suatu komunitas
Bersosialisai dengan sesama komunitas
Saling membantu dan menolong sesama komunitas
Menimbulkan suasana kekeluargaan yang erat
sesama komunitas
Area Komunal
Area luas/Komunal serta multifungsi yang
dapat memfasilitasi komunitas untuk
berkumpul dan kebutuhan terapi khususnya

THERAPEUTIC COMMUNITY
konsep therapeutic community
Healing
Environment
Faktor lingkungan mempunyai peran sebesar
40% dalam penyembuhan manusia. (Jones,2003)
Healing environtment adalah lingkungan
fasilitas yang dapat mempercepat pemulihan
kesehatan pasien (Dijkstra, 2009)
Healing environment dapat melibatkan efek
psikologis pasien di dalamnya
Komponen Dasar Healing Environment
Dellinger,2010

Kualitas Udara
Kenyamanan termal
Kontrol Akustik
Pemandangan alam

Pencahayaan
Privasi
Ketenangan Visual untuk
Penyembuhan
Stimulasi visual untuk
pemulihan
Pengaplikasian Konsep Healing Environment

Terdapat banyak tanaman hijau seperti


konsep Urban jungle dapat menjadi healing
environment bagi pasien

Biofilik
Dengan Konsep Biophillic dapat menjadi Urban Jungle
fasilitas yang menyembuhkan pasien
PENGAPLIKASIAN HEALING ENVIRONMENT

DESAIN BIOFILIK
Desain biofilik adalah desain yang berlandasan aspek biofilia yang memiliki tujuan untuk
menghasilkan suatu ruang yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia secara
mental dan fisik dengan penyatuan hubungan kembali manusia pada lingkungan alami
(Browning, 2014)

Tanaman
Elemen Air
Hijau Elemen air pada ruangan dapat
Tanaman dapat mengurangi stress dan meningkatkan
mengurangi stress, kesehatan pengguna. Serta air dapat
meningkatkan dirasakan oleh pengguna dengan
produktivitas dan penglihatan, suara, sentuhan, rasa,
meningkatkan dan gerakan atau aliran.
kenyamanan pada ruang.
PENGAPLIKASIAN HEALING ENVIRONMENT

DESAIN INTERAKTIF
Moveable
Penerapan desain interaktif menjadi fasilitas
penyembuhan mental pasien. penerapannya yang Furniture
sesuai dengan kebutuhan pasien diharapkan dapat moveable furniture
merangsang kreativitas, motivasi, dan mental dapat memotivasi
pasien pengguna untuk
melakukan sesuatu

Drawable Wall

Interactive
storage
Storage interaktif
dapat mengurangi
Tembok yang dapat dicoret
tingkat kebosanan
bisa meningkatkan
pengguna
kreatitivitas pengguna
Konsep warna Panas, dingin, dan netral
Healing Environment

Warna Dingin
Warna Panas
Penggunaan warna dingin untuk
ruang pembelajaran dan
multifungsi untuk meningkatkan
semangat pengguna

Penggunaan warna hangat untuk


ruang kamar dan konseling supaya
terkesan homey dan nyaman Penambahan warna netral yang tidak mendominasi dapat
merangsang pengguna untuk fokus pada suatu hal
Healing Environment

PENCAHAYAAN ALAMI
Keuntungan Memaksimal Pencahayaan alami yang
dapat diatur:

Dapat mengurangi kelelahan mata dan sakit


kepala.
membawa kekayaan, membangkitkan semangat
pada pagi hari
membuka pikiran untuk menyambut aktivitas dan
peluang baru.
Healing Environment

URBAN JUNGLE
Elemen Hewan
Menggunakan
sentuhan bulu hewan
dengan karpet
berbulu

Penggunaan tanaman bermacam-


macam dan pot yang bervariatif

Menggunakan Unsur Kayu


STUDI
PUSTAKA
Gaya Midcentury Modern
Mid-century Modern
Mid-century modern adalah gaya arsitektur yang umumnya menggambarkan perkembangan
abad 20 dalam desain modern dan pembangunan perkotaan pada pertengahan tahun 1950-an
setelag perang dunia II

Diciptakan oleh orang-orang yang percaya bahwa gaya desain yang terlihat maju dan berpikir
ke masa depan dapat menjadi sarana munculnya perubahan sosial untuk menciptakan
masyarakat yang lebih baik.

Kaya akan bermacam-macam material


Gaya arsitektur ini diciptakan oleh para arsitek generasi modern yang saat itu hijrah ke Amerika
karena munculnya Nazi Jerman, seperti Walter Gropius dan Marcel Breuer. Perang dunia II memicu
munculnya eksperimen teknologi dan material baru seperti baja dan kayu lapis, yang dimanfaatkan
untuk pembangunan setelah perang dunia.
Bidang datar, Garis geometris rumah yang teratur dan atap datar adalah karakteristik
utama yang paling terlihat dari rumah gaya mid-century modern.

Bukaan lebar, Ini merupakan salah satu ciri khas rumah bergaya midcentury modern
Pintu geser kaca dan materi kaca lainnya memungkinkan cahaya natural dari luar
masuk ke dalam rumah dari berbagai sudut.

Open space, Salah satu ciri khas gaya midcentury modern adalah memiliki area yang
luas seperti ruang keluarga yang luas dan menyambung hingga dapur

Menyatu dengan alam, Memiliki bukaan yang luas serta vegetasi yang banyak
sehingga dari dalam rumah mempunyai berbagai pemandangan ke bagian luar dan
juga akses yang mendorong penghuni rumah untuk hidup sehat.

Pola Grafis, Pola geometris yang berani, kuat, dan motif unik lainnya memberikan
kesan grafis yang kuat pada ruang. Kain yang berat dan bertekstur seperti wol
berbentuk rajutan dapat berperan sebagai pola grafis juga

Warna, warna yang menjadi sentral adalah warna yang hangat dan natural seperti warna
kayu. Warna-warna lain yang digunakan antara lain hijau olive, mustard, orange, kuning,
atau bahkan warna trendi seperti pink, abu-abu, biru kehijauan dan hitam.

Lampu gantung, Jenis lampu seperti chandelier, lampu bubble, lampu lantai Arco
merupakan jenis-jenis lampu khas mid-century modern yang memberikan kesan
dramatis pada ruangan.

Furniture, Gaya interior mid-century modern dikenal dengan pemakaian furniture


dengan bentuk yang simpel, garis aksen yang halus dan curvy.
STUDI
PENGGUNA
Biodata pemilik Konselor
dan pasien Jenis kelamin: laki-laki
umur: 40 tahun
pekerjaan: psikolog

Remaja Pasien Pecandu tinggi badan: 175 cm


Sifat: Teratur, Disiplin, Tegas,

Narkoba Bijak, Berwibawa


Hobi: Olahraga

Jumlah: 8 orang
Jenis Kelamin: Laki-laki Istri konselor
Umur: 15-20 Tahun Jenis kelamin: perempuan
Pekerjaan: Pelajar umur: 37 tahun
Tinggi Badan: 160-180 cm pekerjaan: psikoteraapis
tinggi badan: 165 cm
Sifat: Teratur, Disiplin, penyayang
Minat dan Hobi: indoor gardening,
dan memasak
STUDI Interest
Activities
Minat pasien disesuaikan dengan

PENGGUNA minat remaja laki laki pada


umumnya dan mendukung konsep
therapeutic community
Kegiatan dalam proses
rehabilitasi pasien

Pasien Narkoba nongkrong


Konseling, Terapi
Kelas Motivasi dan belajar
Menonton pertandingan bola
mengajar
card games
Seminar dan Penyuluhan
board games
Kegiatan bersama
Olahraha dan beribadah
bersama
Opinion Memasak dan makan bersama
Remaja pecandu narkoba Kegiatan Individu
membutuhkan ruang privasi meskipun
Tidur dan bersantai
dalam proses terapi "therapeutic
Mandi (mck) dan bersih-bersih
community"
Merenung, Menerima hukuman
Remaja pecandu narkoba Cenderung
pribadi jika bersalah
suka menyendiri dan mengurung diri
Kehilangan motivasi dan konsentrasi
Studi Aktivitas Pasien Pecandu Narkoba

Kegiatan rehabilitasi,
Seminar , Dan Bermain Board/card games
konsultasi bersama dan menonton
Interest pertandingan bola

Activities
REMAJA PASIEN PECANDU NARKOBA

Pasien Pada tahap Rehabilitasi


Primer(non medis)
Sifat remaja pecandu narkoba
Pada tahap ini pasien sudah tidak lagi
menggunakan narkoba maupun obat-obatan Tertutup dan Sering mengurung diri
Tahapan ini bertujuan untuk membina pecandu Terjadi perubahan drastis dalam bersosialisasi
agar tidak kembali melakukan kejahatan Gangguan pola pikir, daya ingat berkurang
membuat pasien mengenal dirinya melalui lima Mudah hilang konsentrasi dan motivasi
area pengembangan kepribadian, yaitu emosi Tidak menghiraukan kerapihan dan kebersihan
atau psikologis, manajemen perilaku, Suasana hati yang berubah-ubah
intelektual dan spiritual, pendidikan, serta Emosi tidak stabil serta malas
keterampilan untuk bebas dari narkoba.
mengembalikan nilai-nilai moral atau agama
untuk menjadi manusia yang lebih baik.

STUDI PENGGUNA
Treatment khusus untuk remaja pasien pecandu narkoba
Activities Interest
Tidur dan Bersantai Suami
Memimpin kegiatan rehabilitasi Suka membaca
Mengatur dan mengawasi pasien Suka Olahraga
Ber-Ibadah Suka Public speech
Mandi (mck) dan bersih-bersih Suka Bermain catur
Makan

Suami Istri Istri


Konseling Berkebun indoor gardening
Olahraga Belanja Suka memasak
Memasak

Opinion
STUDI Peningkatan edukasi narkoba bagi remaja di indonesia perlu
ditingkatkan
Penyembuhan pasien narkoba dengan metode family based

PENGGUNA
sangat diperlukan
Desain yang terlihat maju dan berpikir ke masa depan dapat
menjadi sarana munculnya perubahan sosial untuk membuat
pasien menjadi lebih baik.
Pemilik Rumah Rehabilitasi Menurut pasangan konselor rumah rehabilitasi yang baik
adalah memiliki furnitur yang fungsional namun tetap
memiliki nilai estetika
Studi Aktivitas Pemilik Rumah

Activities
and hobbies
Studi Antropometri
Pengguna
antropometri Pengguna

95 Persentil 5 Persentil
Pengguna dengan ukuran terbesar Pengguna dengan ukuran terkecil

Tinggi Badan: 175 cm Tinggi Badan: 160 cm


Berat badan: 70 kg Berat badan: 55 kg
Lebar Bahu: 53 cm Lebar Bahu: 43 cm
Jangkauan samping: 87 cm Jangkauan samping: 77 cm
Tinggi Popliteal: 44 cm Tinggi Popliteal: 40 cm
Panjang buttock-Popliteal: 45 cm Panjang buttock-Popliteal: 40 cm
area makan
pantry
area kerja
area tidur
area tidur
toilet
toilet
area santai
MIND MAP
PENGGUNA
Simple
Mid-Century Modern Pencahayaan Alami
dan bukaan lebar
Pelajar,
Malas, Tidak
Laki-laki
memiliki semangat
Furnitur aman Emosi tidak
benturan stabil Mudah hilang
konsentrasi dan
Berantakan Karakter motivasi Konsep Warna
dan kotor dingin dan panas

Desain Suasana hati


Manajemen Perilaku Remaja Pasien berubah-ubah
Interaktif dan kepribadian Pecandu Narkoba

Healing
Kebutuhan dalam
Fasilitas yang Environment
proses rehabilitasi
Kegiatan terapi menyembuhkan
bersama Therapeutic
Community dikarantina jauh
Area Komunal dari keluarga Desain Biofilik
Urban Jungle
dengan open space Fasilitas untuk
berkomunitas Suasana nyaman dan Cozy
Desain yang terlihat kenyamanan
Mid-Century Modern maju dan berpikir ke- ruang yang Bukaan lebar Pencahayaan alami
Dan
masa depan fungsional
Nature intergrated

pasien harus
Bukaan Opinion Kebutuhan
berpikiran
lebar terbuka
Suami
Hidup Sehat

Open Area Luas untuk


kegiatan Pemilik Rumah rehabilitasi Desain Biofilik
Space

Suka dengan
Penyayang
tanaman
Istri

Karakter Hobi
Indoor
Gardening
disiplin
Memasak

Urban Jungle
STUDI KEBUTUHAN
RUANG
lantai 1
lantai 1
lantai 2
lantai 1 dan 2
MATRIKS
HUBUNGAN RUANG
Lantai 1
PINTU MASUK

RUANG TAMU DAN KONSELING Lantai 2


KAMAR MANDI TAMU
TANGGA
DAPUR
AREA SERBAGUNA
AREA MAKAN
TERAS BALKON
TERAS SAMPING
KAMAR MANDI PASIEN
AREA LAUNDRY
KAMAR TIDUR PASIEN (Kapasitas 2 orang)
RUANG KERJA
KAMAR TIDUR PASIEN (Kapasitas 3 orang)
KAMAR TIDUR UTAMA (Kapasitas 2 orang)

KAMAR MANDI (Untuk pemilik rumah)

TANGGA

Harus berhubungan Public


Boleh berhubungan Semi Private
Tidak berhubungan Private
BUBBLE DIAGRAM
PINTU RUANG TAMU
DAN KAMAR MANDI
MASUK TAMU
KONSELING

Lantai 1
DAPUR
CARPORT
TERAS
AREA
SAMPING
MAKAN

TANGGA

Public
AREA
Semi Private
LAUNDRY
Private
RUANG KAMAR TIDUR KAMAR MANDI
Penghuni
KERJA UTAMA UTAMA
Pasien
Tamu
KAMAR TIDUR
PASIEN
(Kapasitas
2 orang)
Lantai 2
KAMAR MANDI
PASIEN

TANGGA

AREA
SERBAGUNA
Public
Semi Private
Private

Penghuni KAMAR TIDUR


Pasien PASIEN
Tamu (Kapasitas TERAS
3 orang) BALKON
MOODBOARD
moodboard
wall treatment

floor
treatment
furniture

elemen estetis
moodboard
KONSEP MAKRO
DAN MIKRO
Konsep Makro
mid-century modern
Desain Biofilik

biasanya disertai dengan tanaman hijau

Penggunaan material yang natural


dan furniture nya yang berbentuk
curvy dan streamline, serta smooth

Elemen Air Desain biofilik sebagai


healing environment
Elemen air pada ruangan
dapat mengurangi stress dan untuk pasien
meningkatkan kesehatan
pengguna. Serta air dapat
dirasakan oleh pengguna
dengan penglihatan, suara, Tanaman Hijau
sentuhan, rasa, dan gerakan
atau aliran.
Tanaman dapat mengurangi stress,
pola geometris pada karpet juga menjadi ciri meningkatkan produktivitas dan
khas langgam ini, penggunaan kain yang meningkatkan kenyamanan pada
bervariasi seperti kain berbulu dan kain Pada umumnya langgam ini
ruang.
velvet membuat terkesan kaya tekstur menonjolkan warna yang bold,
serta material yang bermacam-
macam seperti Kayu, besi, logam,
kain, dan lain-lain.
Konsep Makro

Urban Jungle Desain Interaktif

drawable Wall
Tembok yang dapat dicoret bisa
meningkatkan kreatitivitas pengguna

menggunakan berbagai
modular sofa
macam tanaman dan pot sofa modular sebagai stimulan pasien
tanaman supaya tidak malas, kegunaan nya
bisa disesuaikan dengan kegiatan
menggunakan karpet bulu
memberikan kesan elemen
hewan dan material dengan
unsur kayu
interactive storage
Storage interaktif dapat mengurangi
tingkat kebosanan pengguna
KONSEP MIKRO Dinding
Bukaan lebar
Warna Panas dingin dan netral wall treatment
Wall treatment dengan kain
velvet memberi kesan soft
pada dinding dan membuat
pengguna merasa nyaman

Kain velvet
Penggunaan bukaan yang lebar dengan
view tanaman hijau membuat pengguna Dinding menggunakan warna yang solid dan bold
cenderung berpikir terbuka dan hidup
sehat, serta membuat ruangan terkesan
lebih luas

karena pengguna yang memiliki emosi cenderung


tidak stabil Penggunaan konsep warna panas dan
Wall arch Wood panel
Penggunaan panel kayu
dingin disesuaikan dengan fungsi ruangan nya bentuk lengkungan pada
membari kesan natural yang
Pintu geser karena dapat membuat pengguna lebih dinding memberi pikiran
hangat sehingga membuat
konsentrasi dengan kegiatan ataupun dapat tenang pada pengguna
pengguna nyaman
menstabilkan emosi nya
KONSEP MIKRO

Lantai Plafon
Carpet Menggunakan karpet
berpola sebagai ciri khas
gaya midcen

Menggunakan terrazo
sebagai variasi material dan
terkesan fun

Terrazzo menggunakan lampu


chandelier yang berkarakter

menggunakan up ceiling yang bisa berfungsi


Wood parquet sebagai pembagi ruang serta variasi dengan
lumber ceiling seupaya terkesan natural
parket kayu memberi kesan natural
Konsep Mikro
Elemen estetis
Furnitur

Furnitur berbentuk "Curvy" dan menggunakan


material yang smooth, menghindari bentuk
Menggunakan pot dengan variasi bentuk serta
yang siku
tanaman yang bervariasi sebagi pendukung dari
healing environment
ALTERNATIF
LAYOUT FURNITUR
alternatif 1
(terpilih)
alternatif 2
alternatif 3
alternatif 4
weighted method

Keterangan:
-: Tidak dapat dibandingkan
0: Tidak penting
1: Lebih penting
weighted method

Keterangan:
M: Magnitude
S: Score Maka nilai yang paling tinggi di dapat dari denah
V: Value apartemen yang bernomor 1 dengan total nilai 8.78
LAYOUT
FINAL
LANTAI 1
LAYOUT
FINAL
LANTAI 1
DENAH
KESELURUHAN
3D MODEL

Anda mungkin juga menyukai