Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PENCAHAYAAN RUANG TERHADAP PSIKOLOGI

MANUSIA

Artikel

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

oleh:

Krisnaldi (NIM 1603174133)

Nabillah Reza (NIM 1603174139)

Muhammad Khalid Aldiaz Rahman (NIM 1603174159)

Cep Junaedi (NIM 1603174210)

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

FAKULTAS INDUSTRI KREATIF

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2018
PENGARUH PENCAHAYAAN RUANG TERHADAP PSIKOLOGI
MANUSIA
Krisnaldi1 , Nabillah Reza2, Muhammad Khalid Aldiaz Rahman3, Cep Junaedi4

Posel: krisnaldiall@gmail.com1, nabillahrezaa@gmail.com2,


alidazkhalid@gmail.com3, cepjunaedi7@gmail.com4

Abstrak
Fungsi cahaya secara fungsional pada ruangan dibedakan menjadi tiga,
yaitu general lighting, task lighting, dan decorative lighting.Fungsi yang kedua,
cahaya dapat meningkatkan kualitas estetitka pada ruangan dan bangunan. Yang
harus diperhatikan saat pengaturan pencahayaan adalah pemilihan warna cahaya
karena warna cahaya ruangan dapat memberikan pengaruh pada psikologi orang
yang berada di dalam ruangan tersebut. Yang kedua adalah posisi karena posisi
sangat berpengaruh pada kualitas output dari sistem pencahayaan. Intensitas
cahaya sangat berpengaruh pada kualitas cahaya yang dihasilkan. Cahaya yang
terang dapat memberikan energi dan membuat kita seolah-olah ingin terus bergerak
sehingga cahaya jenis ini sangat cocok untuk ruang kerja, sedangkan cahaya yang
redup dapat memberikan kesan rileks, tenang, dan romantis sehingga cahaya jenis
ini sangat cocok untuk kamar tidur atau kamar mandi. Cahaya yang terlalu terang
dapat menyebabkan kita mengalami lelah fisik dan mental. Cahaya dengan terang
sedang tidak berpengaruh banyak terhadap psikologi manusia. Cahaya dengan
warna hangat akan membawa suasana riang. Cahaya dengan warna dingin bisa
membawa kesan tenang dari sisi warna.

Kata kunci: pencahayaan, ruang, psikologi

1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya, manusia memerlukan penerangan saat melakukan aktivitas
tertentu, baik di siang hari maupun malam hari, di dalam maupun di luar ruangan
sehingga aktivitas tersebut dapat berjalan dengan baik karena manusia
mendapatkan penerangan yang cukup dari sumber cahaya. Di sinilah peran penting
cahaya sebagai elemen yang memberikan penerangan untuk membantu segala
aktivitas manusia tidak terkecuali pada ruang interior.
Namun, penghuni ruang sering kali mengabaikan penataan cahaya.
Honggowidjaja (tanpa tahun) mengemukakan bahwa “Bila diamati, karya-karya
tata cahaya yang ada di lapangan hingga dewasa ini ditemukan penataan yang
terkesan asal menyala, terlalu redup, terlalu benderang, menyilaukan mata,
memusingkan, melelahkan mata, kurang efektif, tidak efisien.” Penghuni ruang
sering kali tidak terlalu mementingkan penataan cahaya yang lebih terencana dan
terintegrasi dengan ruang, padahal cahaya merupakan elemen yang berperan
penting untuk membentuk kesan ruang yang akan mendukung meningkatkan
kualitas hidup manusia, baik itu dari segi kesehatan, maupun psikologi manusia.
Oleh sebab itu, perlu ada pedoman yang menjelaskan mengenai pengaruh cahaya
terhadap psikologi manusia dan penggambaran penataan cahaya yang baik dan
benar.
Hal ini lah yang melatarbelakangi penulisan artikel ilmiah ini agar penghuni
suatu ruang dapat lebih memperhatikan penataan cahaya di dalam ruang interior.
Penulisan artikel ilmiah ini diharapkan mampu menjadi acuan atau pedoman awal
bagi pembaca agar bisa lebih memperhatikan penataan cahaya sehingga mampu
meningkatkan kualitas hidup manusia yang berada di dalamnya mengingat
pentingnya pencahayaan di dalam suatu ruang yang akan berdampak langsung pada
psikologi manusia.

2
1.2 Batasan Masalah
Mengingat banyaknya perkembangan yang bisa ditemukan dalam
permasalahan ini, perlu adanya batasan-batasan masalah yang jelas. Adapun
batasan-batasan masalah pada artikel ini, di antaranya:
1. Membandingkan pengaruh pencahayaan ruang yang baik dengan penataan
cahaya yang buruk terhadap psikologi manusia.
2. Hanya berfokus pada penataan cahaya yang baik pada ruang tamu, kamar tidur,
toilet, dan dapur.

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah ini berguna untuk mempermudah dalam melaksanakan
penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dirumuskan beberapa masalah pada artikel ini, di antaranya:
1. Apa fungsi cahaya di dalam ruangan?
2. Bagaimana cara penataan cahaya yang baik dan benar?
3. Bagaimana pengaruh cahaya di dalam ruangan terhadap psikologi manusia?

1.4 Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, dapat diketahui tujuan
dari penulisan artikel ini, di antaranya:
1. untuk memaparkan fungsi cahaya di dalam ruangan,
2. untuk memaparkan penataan cahaya yang baik dan benar,
3. untuk mendeskripsikan pengaruh cahaya di dalam ruangan terhadap psikologi
manusia.

3
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari artikel ilmiah ini adalah :
1.5.1 Manfaat Praktis
1. Artikel ilmiah ini dapat dijadikan acuan pembaca dalam pengaplikasian
penataan cahaya yang baik dan benar pada ruang interior.
2. Pembaca dapat menata cahaya yang disesuaikan dengan jenis ruangan dan kesan
ruang yang ingin dibentuk.
1.5.2 Manfaat Teoretis
1. Artikel ilmiah ini menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan
pembaca akan pengaruh pencahayaan ruang terhadap psikologi manusia.
2. Pembaca dapat memahami cara penataan cahaya yang baik pada ruangan-
ruangan yang dibahas pada artikel ini secara jelas.

1.6 Metode Penyusunan


1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada artikel ini menggunakan metode kajian
pustaka. Metode Kajian pustaka adalah metode pengumpulan data dengan
mengumpulkan sumber referensi bacaan dari buku, jurnal, artikel ilmiah, dan
sumber bacaan lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mendukung
proses penyelesaian masalah.

1.6.2 Metode Penulisan


Metode penulisan pada artikel ini menggunakan metode penulisan
deskriptif. Metode penulisan deskriptif adalah metode penulisan yang digunakan
untuk menggambarkan atau menganalisis suatu objek permasalahan secara akurat
dan sistematis, namun tidak untuk membuat simpulan yang lebih luas.

4
2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Cahaya

Cahaya adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang kasat mata, atau


dapat juga diartikan sebagai radiasi elektromagnetik yang panjang gelombangnya
kasat mata maupun tidak. Dalam dunia desain interior, cahaya merupakan faktor
yang sangat penting. Dengan adanya cahaya, suasana ruangan dapat diubah menjadi
berbeda, seperti mengubah tempat yang suram menjadi suatu tempat yang dinamis
dan menyenangkan.

2.2 Fungsi Cahaya

2.2.1 Penerangan

Menjadi sumber penerangan merupakan fungsi utama dari pencahayaan.


Selain pencahayaan alami, perlu pencahayaan buatan untuk ruangan yang tidak
mendapatkan cahaya matahari.

2.2.2 Kesehatan

Tidak hanya sebagai sumber penerangan, pencahayaan juga diperlukan bagi


kesehatan. Contohnya, untuk kesehatan mata.

2.2.3 Kenyamanan

Suatu ruangan seperti ruang baca atau perpustakaan akan terasa nyaman saat
diberi cahaya karena kita tidak akan merasa nyaman jika membaca di ruangan yang
gelap.

2.2.4 Keamanan

Khususnya pada malam hari. Jika tidak ada penerangan, akan memberikan
rasa takut bagi pengguna bangunan dengan suasana yang gelap dan rawan
kejahatan.

5
2.2.5 Dekorasi

Penempatan pencahayaan pada dinding, plafon, atau pada perabotan dapat


memberikan nilai-nilai keindahan (estetis).

2.3 Jenis-Jenis Cahaya

2.3.1 Pencahayaan Alami (Daylighting)

Pencahayaan alamiah merupakan pencahayaan yang dihasilkan oleh sinar


matahari. Dengan menggunakan cahaya matahari, kita dapat menghemat listrik.
Namun, saat menggunakan cahaya alami kita tidak bisa mengatur intensitas cahaya
sehingga cahaya yang masuk kerap tidak konsisten. Pencahayaan alami biasanya
didapat melalui pintu, jendela, atau dengan memasang skylight.

2.3.2 Pencahayaan Buatan (Artificial Lighting)

Pencahayaan buatan merupakan pencahayaan yang didapat selain dari


pencahayaan alami. Cahaya buatan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan cahaya
pada siang maupun malam hari dan kebutuhan penerangan di dalam ruang. Berbeda
dengan pencahayaan alami, pencahayaan buatan ini memiliki intensitas cahaya
yang lebih stabil, namun memerlukan banyak biaya untuk perawatan dan energi
buatan yang digunakan.

2.4 Penempatan Pencahayaan

Pencahayaan menjadi suatu elemen yang memegang peran cukup penting


dalam konsep rumah tinggal. Tidak hanya berperan sebagai penerangan,
pencahayaan dalam rumah mampu memberikan kesan tertentu pada sebuah
ruangan.

Pencahayaan buatan menjadi elemen yang tidak kalah penting dengan


pencahayaan alami. Seperti yang kita tahu, setiap ruangan memiliki fungsi yang
berbeda-beda, tentunya memerlukan penerangan yang berbeda-beda pula.
Contohnya, kebutuhan penerangan diruang baca akan lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan penerangan yang dibutuhkan pada ruang tidur.

6
2.5 Pengaruh Pencayaan terhadap Psikologi
2.5.1 Cahaya Terang

Cahaya terang memberi energi dan membuat kita seolah ingin selalu
bergerak. Cahaya terang biasanya digunakan untuk ruang kerja.

2.5.2 Cahaya Redup

Cahaya yang redup memberikan kesan tenang, rileks, dan romantic. Cahaya
ini biasanya digunakan untuk ruang tidur.

2.5.3 Cahaya yang Terlalu Terang

Cahaya jenis ini sangat berpengaruh terhadap fisik dan mental. Cahaya yang
terlalu terang memberi kesan bahwa kita menjadi pusat perhatian dan membuat kita
tidak nyaman. Biasanya digunakan di kantor polisi untuk menanyai para penjahat.

2.5.4 Cahaya dengan Terang Sedang

Cahaya jenis ini banyak tersebar di sekitar kita, namun tidak memiliki
pengaruh yang berarti dalam keseharian.

2.5.5 Cahaya dengan Warna Hangat

Cahaya seperti warna merah, jingga, dan kuning membuat ruangan menjadi
riang terutama untuk warna jingga dan kuning. Cahaya ini sangat cocok digunakan
di lobi dan hall.

2.5.6 Cahaya dengan Warna Dingin

Cahaya dengan warna dingin, seperti biru, hijau, dan ungu memberi kesan
tenang dan juga dingin. Jenis cahaya ini kurang cocok digunakan untuk interior
rumah tinggal.

7
3. ANALISIS

3.1 Fungsi Cahaya di Dalam Ruangan

Ada dua fungsi cahaya di dalam ruangan. Fungsi yang pertama adalah
secara fungsional dan estetika. Bila dilihat secara fungsional, fungsi cahaya secara
fungsional pada ruangan dibedakan menjadi tiga, yaitu general lighting, task
lighting, dan decorative lighting.

Gambar 1 Tata Cahaya

(Sumber : http://www.imaniadesain.com/wp-
content/uploads/2012/11/teknik-pencahayaan.jpg)

General lighting atau penerangan secara merata adalah penerangan yang


mutlak ada dan harus rata menerangi seluruh ruangan, fungsi penerangan ini adalah
untuk membantu kita melihat dengan jelas dan melakukan aktivitas. Selanjutnya,
task lighting atau penerangan setempat adalah penerangan yang berguna untuk
mendukung kegiatan yang membutuhkan cahaya yang lebih terang, seperti
membaca, memasak, dan menulis.

8
Sementara itu decorative lighting merupakan penerangan tambahan yang
berperan dalam segi estetika. Penggunaan ketiga jenis penerangan ini bisa
dikombinasikan dalam sutu ruang atau dapat juga digunakan masing-masing sesuai
dengan kebutuhan ruang.

Gambar 2 Decorative Lighting

(Sumber : http://www.imaniadesain.com/wp-
content/uploads/2012/11/pencahayaan-ruangan.jpg)

Fungsi cahaya di dalam ruangan yang kedua adalah cahaya dapat


meningkatkan kualitas estetika ruangan dan bangunan. Detail dan elemen arsitektur
serta ruang yang spesifik dapat ditonjolkan dengan jenis penerangan tertentu
sehingga objek tersebut menjadi lebih indah dan dominan.

9
3.2 Cara Penataan Cahaya yang Baik dan Benar

Pencahayaan pada ruangan dapat berbeda, bergantung pada fungsi dan jenis
kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan tersebut. Oleh karena itu, tata
pencahayaan harus dilakukan secara baik dan benar, baik secara alami maupun
buatan. Dengan tujuan agar ruang-ruang di dalam bangunan mendapat pencahayaan
yang cukup, serta memberi kenyamanan pemakai dalam melakukan aktivitasnya.

Nomor Jenis Ruangan Jenis Pencahayaan alami Letak bukaan yang


yang sesuai disarankan
1. Kamar tidur Sinar matahari pagi a. Tenggara
b. Timur laut
2. Kamar mandi Sinar matahari sore (tingkat a. Barat
radiasi paling tinggi) b. Timur
3. Ruang keluarga, Pencahayaan dengan warna a. Barat laut
ruang tamu dan hangat (sinar matahari sore b. Barat daya
dapur atau lampu berwarna kuning) c. Utara
d. Selatan
e. Barat

Tabel 3 Pengaturan Tata Cahaya

(Sumber : http://arsitekturdanlingkungan.wg.ugm.ac.id/wp-
content/uploads/2015/11/16.png)

Ruang-ruang yang memiliki pencahayaan yang baik juga akan memiliki


kelembapan udara cukup sehingga kesehatan lingkungan tetap terjaga. Selain itu,
pencahayaan alami yang benar berarti menghemat energi listrik yang diperlukan
karena tidak tergantung pada pencahayaan buatan.

10
3.3 Pengaruh Cahaya di Dalam Ruangan terhadap Psikologi Manusia

Psikologi manusia sangat sensitif terhadap informasi yang datang dari indra
visual. Pencahayaan merupakan salah satu aspek yang sangat memengaruhi respon
psikologi manusia.

Hal kedua yang harus diperhatikan saat pengaturan pencahayaan adalah


posisi. Posisi sangat berpengaruh pada kualitas output dari sistem pencahayaan.
Anda dapat merasakan perbedaan suasana yang dihasilkan saat matahari bersinar
pada pagi hari saat posisi matahari masih di samping atau depan dengan posisi
matahari di siang hari tepat di atas kepala kita. Begitu juga dengan posisi sumber
cahaya buatan, suasana yang dihasilkan tipe lampu yang sama pada posisi yang
berbeda memberikan kesan yang berbeda pula bagi ruangan atau objek yang
disinarinya.

Selain posisi, dampak yang dihasilkan sebuah sumber cahaya terhadap


psikologi manusia juga berbeda-beda bergantung dari intensitas.

1. Cahaya terang. Cahaya jenis ini merangsang, memberikan energi dan membuat
kita seolah-olah ingin bergerak lagi, itulah sebabnya cahaya yang terang sangat
cocok untuk ruang tamu. Namun cahaya yang terang berlebihan dapat
membosankan, itulah sebabnya kita harus mempertimbangkan berapa banyak
cahaya terang yang akan digunakan. Cahaya terang juga membentuk bayangan
yang kuat.

2. Cahaya redup. Cahaya redup ini memberikan kesan rileks, tenang dan romantic
karena itulah sangat cocok untuk digunakan pada ruang interior untuk relaksasi,
seperti kamar tidur dan kamar mandi.

11
3. Cahaya yang terlalu terang. Jenis cahaya ini dapat menyebabkan kita mengalami
lelah fisik dan mental. Cahaya yang terlalu terang dan difokuskan dapat membuat
kita merasa menjadi pusat perhatian dan dapat meningkatkan ego atau membuat
kita merasa sangat tidak nyaman. Jenis pencahayaan ini juga sangat berguna untuk
meningkatkan tampilan lukisan, patung, atau sudut ruang lain dengan lampu sorot
pada ruang tamu.

4. Cahaya dengan terang sedang. Cahaya ini tidak berpengaruh banyak terhadap
psikologi manusia. Jenis intensitas cahaya ini dapat digunakan pada ruang tamu,
kamar tidur, dan kamar mandi.

5. Cahaya dengan warna hangat. Cahaya yang berwarna hangat seperti warna
merah, jingga dan kuning akan membawa suasana riang, terutama untuk warna
jingga dan kuning. Warna terang yang hangat yang sangat cocok untuk kamar tidur
(dengan cahaya redup) dan kamar lain yang perlu ‘kehangatan’.

6. Cahaya dengan warna dingin. Cahaya biru, hijau dan ungu bisa membawa kesan
tenang dari sisi warna, juga membawa kesan ‘dingin’. Jenis cahaya dengan warna
dingin ini kebanyakan kurang cocok digunakan untuk interior rumah tinggal.

12
4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Cahaya mempunyai dua fungsi di dalam ruangan, yaitu fungsional dan estetika.
Pemilihan warna cahaya ruangan dapat memberikan pengaruh pada psikologi orang
yang berada di dalam ruangan. Posisi sangat berpengaruh pada kualitas output dari
sistem pencahayaan.

4.2 Saran

Menurut penulis, perlunya kesadaran dari kita terhadap pencahayaan dalam


ruang dan tidak mengabaikannya karena tanpa kita sadari bahwa pencahayaan
ruang dapat memengaruhi psikologi terhadap pengguna ruang tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

(Anonim). 2012. “Menciptakan Kesan Interior Dengan Warna”. [Daring].


Tersedia: http://edupaint.com/warna/pengaruh-warna/1763-menciptakan
-kesan-interior-dengan-warna.html [25 Maret 2018]

Arsitekturlingkungan. 2015. “Pengaturan Penghawaan dan Pencahayaan Pada


Bangunan”. [Daring]. Tersedia:
http://arsitekturdanlingkungan.wg.ugm.ac.id/2015/11/20/pengaturan
penghawaan-dan-pencahayaan-pada-bangunan/ [25 Maret 2018]

Fransiska, Robet. 2013. “Pengaruh Pencahayaan Terhadap Psikologi Manusia”.


[Daring]. Tersedia:
http://kapsel13310088.blogspot.co.id/2013/10/pengaruh-pencahayaan
terhadap-psikologi.html?m=1 [25 Maret 2018]

Honggowidjaja, S.P. (Tanpa Tahun). "Pengaruh Signifikan Tata Cahaya

Pada Desain Interior". [Daring]. Tersedia :


https://media.neliti.com/media/publications/217788-none.pdf [24 Maret
2018]

13
ImaniaTeam. 2012. “Peran Pencahayaan Dalam Interior Rumah Anda !”.
[Daring]. Tersedia: http://www.imaniadesain.com/pencahayaan [25 Maret
2018]

Satria, Andre. (Tanpa Tahun). “Pencahayaan Pada Bangunan (Alami dan


Buatan)”. [Daring]. Tersedia:
http://www.academia.edu/21935824/Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami
_dan_Buatan_ [25 Maret 2018]

14

Anda mungkin juga menyukai