MANUSIA
Artikel
oleh:
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2018
PENGARUH PENCAHAYAAN RUANG TERHADAP PSIKOLOGI
MANUSIA
Krisnaldi1 , Nabillah Reza2, Muhammad Khalid Aldiaz Rahman3, Cep Junaedi4
Abstrak
Fungsi cahaya secara fungsional pada ruangan dibedakan menjadi tiga,
yaitu general lighting, task lighting, dan decorative lighting.Fungsi yang kedua,
cahaya dapat meningkatkan kualitas estetitka pada ruangan dan bangunan. Yang
harus diperhatikan saat pengaturan pencahayaan adalah pemilihan warna cahaya
karena warna cahaya ruangan dapat memberikan pengaruh pada psikologi orang
yang berada di dalam ruangan tersebut. Yang kedua adalah posisi karena posisi
sangat berpengaruh pada kualitas output dari sistem pencahayaan. Intensitas
cahaya sangat berpengaruh pada kualitas cahaya yang dihasilkan. Cahaya yang
terang dapat memberikan energi dan membuat kita seolah-olah ingin terus bergerak
sehingga cahaya jenis ini sangat cocok untuk ruang kerja, sedangkan cahaya yang
redup dapat memberikan kesan rileks, tenang, dan romantis sehingga cahaya jenis
ini sangat cocok untuk kamar tidur atau kamar mandi. Cahaya yang terlalu terang
dapat menyebabkan kita mengalami lelah fisik dan mental. Cahaya dengan terang
sedang tidak berpengaruh banyak terhadap psikologi manusia. Cahaya dengan
warna hangat akan membawa suasana riang. Cahaya dengan warna dingin bisa
membawa kesan tenang dari sisi warna.
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya, manusia memerlukan penerangan saat melakukan aktivitas
tertentu, baik di siang hari maupun malam hari, di dalam maupun di luar ruangan
sehingga aktivitas tersebut dapat berjalan dengan baik karena manusia
mendapatkan penerangan yang cukup dari sumber cahaya. Di sinilah peran penting
cahaya sebagai elemen yang memberikan penerangan untuk membantu segala
aktivitas manusia tidak terkecuali pada ruang interior.
Namun, penghuni ruang sering kali mengabaikan penataan cahaya.
Honggowidjaja (tanpa tahun) mengemukakan bahwa “Bila diamati, karya-karya
tata cahaya yang ada di lapangan hingga dewasa ini ditemukan penataan yang
terkesan asal menyala, terlalu redup, terlalu benderang, menyilaukan mata,
memusingkan, melelahkan mata, kurang efektif, tidak efisien.” Penghuni ruang
sering kali tidak terlalu mementingkan penataan cahaya yang lebih terencana dan
terintegrasi dengan ruang, padahal cahaya merupakan elemen yang berperan
penting untuk membentuk kesan ruang yang akan mendukung meningkatkan
kualitas hidup manusia, baik itu dari segi kesehatan, maupun psikologi manusia.
Oleh sebab itu, perlu ada pedoman yang menjelaskan mengenai pengaruh cahaya
terhadap psikologi manusia dan penggambaran penataan cahaya yang baik dan
benar.
Hal ini lah yang melatarbelakangi penulisan artikel ilmiah ini agar penghuni
suatu ruang dapat lebih memperhatikan penataan cahaya di dalam ruang interior.
Penulisan artikel ilmiah ini diharapkan mampu menjadi acuan atau pedoman awal
bagi pembaca agar bisa lebih memperhatikan penataan cahaya sehingga mampu
meningkatkan kualitas hidup manusia yang berada di dalamnya mengingat
pentingnya pencahayaan di dalam suatu ruang yang akan berdampak langsung pada
psikologi manusia.
2
1.2 Batasan Masalah
Mengingat banyaknya perkembangan yang bisa ditemukan dalam
permasalahan ini, perlu adanya batasan-batasan masalah yang jelas. Adapun
batasan-batasan masalah pada artikel ini, di antaranya:
1. Membandingkan pengaruh pencahayaan ruang yang baik dengan penataan
cahaya yang buruk terhadap psikologi manusia.
2. Hanya berfokus pada penataan cahaya yang baik pada ruang tamu, kamar tidur,
toilet, dan dapur.
1.4 Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, dapat diketahui tujuan
dari penulisan artikel ini, di antaranya:
1. untuk memaparkan fungsi cahaya di dalam ruangan,
2. untuk memaparkan penataan cahaya yang baik dan benar,
3. untuk mendeskripsikan pengaruh cahaya di dalam ruangan terhadap psikologi
manusia.
3
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari artikel ilmiah ini adalah :
1.5.1 Manfaat Praktis
1. Artikel ilmiah ini dapat dijadikan acuan pembaca dalam pengaplikasian
penataan cahaya yang baik dan benar pada ruang interior.
2. Pembaca dapat menata cahaya yang disesuaikan dengan jenis ruangan dan kesan
ruang yang ingin dibentuk.
1.5.2 Manfaat Teoretis
1. Artikel ilmiah ini menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan
pembaca akan pengaruh pencahayaan ruang terhadap psikologi manusia.
2. Pembaca dapat memahami cara penataan cahaya yang baik pada ruangan-
ruangan yang dibahas pada artikel ini secara jelas.
4
2. KAJIAN PUSTAKA
2.2.1 Penerangan
2.2.2 Kesehatan
2.2.3 Kenyamanan
Suatu ruangan seperti ruang baca atau perpustakaan akan terasa nyaman saat
diberi cahaya karena kita tidak akan merasa nyaman jika membaca di ruangan yang
gelap.
2.2.4 Keamanan
Khususnya pada malam hari. Jika tidak ada penerangan, akan memberikan
rasa takut bagi pengguna bangunan dengan suasana yang gelap dan rawan
kejahatan.
5
2.2.5 Dekorasi
6
2.5 Pengaruh Pencayaan terhadap Psikologi
2.5.1 Cahaya Terang
Cahaya terang memberi energi dan membuat kita seolah ingin selalu
bergerak. Cahaya terang biasanya digunakan untuk ruang kerja.
Cahaya yang redup memberikan kesan tenang, rileks, dan romantic. Cahaya
ini biasanya digunakan untuk ruang tidur.
Cahaya jenis ini sangat berpengaruh terhadap fisik dan mental. Cahaya yang
terlalu terang memberi kesan bahwa kita menjadi pusat perhatian dan membuat kita
tidak nyaman. Biasanya digunakan di kantor polisi untuk menanyai para penjahat.
Cahaya jenis ini banyak tersebar di sekitar kita, namun tidak memiliki
pengaruh yang berarti dalam keseharian.
Cahaya seperti warna merah, jingga, dan kuning membuat ruangan menjadi
riang terutama untuk warna jingga dan kuning. Cahaya ini sangat cocok digunakan
di lobi dan hall.
Cahaya dengan warna dingin, seperti biru, hijau, dan ungu memberi kesan
tenang dan juga dingin. Jenis cahaya ini kurang cocok digunakan untuk interior
rumah tinggal.
7
3. ANALISIS
Ada dua fungsi cahaya di dalam ruangan. Fungsi yang pertama adalah
secara fungsional dan estetika. Bila dilihat secara fungsional, fungsi cahaya secara
fungsional pada ruangan dibedakan menjadi tiga, yaitu general lighting, task
lighting, dan decorative lighting.
(Sumber : http://www.imaniadesain.com/wp-
content/uploads/2012/11/teknik-pencahayaan.jpg)
8
Sementara itu decorative lighting merupakan penerangan tambahan yang
berperan dalam segi estetika. Penggunaan ketiga jenis penerangan ini bisa
dikombinasikan dalam sutu ruang atau dapat juga digunakan masing-masing sesuai
dengan kebutuhan ruang.
(Sumber : http://www.imaniadesain.com/wp-
content/uploads/2012/11/pencahayaan-ruangan.jpg)
9
3.2 Cara Penataan Cahaya yang Baik dan Benar
Pencahayaan pada ruangan dapat berbeda, bergantung pada fungsi dan jenis
kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan tersebut. Oleh karena itu, tata
pencahayaan harus dilakukan secara baik dan benar, baik secara alami maupun
buatan. Dengan tujuan agar ruang-ruang di dalam bangunan mendapat pencahayaan
yang cukup, serta memberi kenyamanan pemakai dalam melakukan aktivitasnya.
(Sumber : http://arsitekturdanlingkungan.wg.ugm.ac.id/wp-
content/uploads/2015/11/16.png)
10
3.3 Pengaruh Cahaya di Dalam Ruangan terhadap Psikologi Manusia
Psikologi manusia sangat sensitif terhadap informasi yang datang dari indra
visual. Pencahayaan merupakan salah satu aspek yang sangat memengaruhi respon
psikologi manusia.
1. Cahaya terang. Cahaya jenis ini merangsang, memberikan energi dan membuat
kita seolah-olah ingin bergerak lagi, itulah sebabnya cahaya yang terang sangat
cocok untuk ruang tamu. Namun cahaya yang terang berlebihan dapat
membosankan, itulah sebabnya kita harus mempertimbangkan berapa banyak
cahaya terang yang akan digunakan. Cahaya terang juga membentuk bayangan
yang kuat.
2. Cahaya redup. Cahaya redup ini memberikan kesan rileks, tenang dan romantic
karena itulah sangat cocok untuk digunakan pada ruang interior untuk relaksasi,
seperti kamar tidur dan kamar mandi.
11
3. Cahaya yang terlalu terang. Jenis cahaya ini dapat menyebabkan kita mengalami
lelah fisik dan mental. Cahaya yang terlalu terang dan difokuskan dapat membuat
kita merasa menjadi pusat perhatian dan dapat meningkatkan ego atau membuat
kita merasa sangat tidak nyaman. Jenis pencahayaan ini juga sangat berguna untuk
meningkatkan tampilan lukisan, patung, atau sudut ruang lain dengan lampu sorot
pada ruang tamu.
4. Cahaya dengan terang sedang. Cahaya ini tidak berpengaruh banyak terhadap
psikologi manusia. Jenis intensitas cahaya ini dapat digunakan pada ruang tamu,
kamar tidur, dan kamar mandi.
5. Cahaya dengan warna hangat. Cahaya yang berwarna hangat seperti warna
merah, jingga dan kuning akan membawa suasana riang, terutama untuk warna
jingga dan kuning. Warna terang yang hangat yang sangat cocok untuk kamar tidur
(dengan cahaya redup) dan kamar lain yang perlu ‘kehangatan’.
6. Cahaya dengan warna dingin. Cahaya biru, hijau dan ungu bisa membawa kesan
tenang dari sisi warna, juga membawa kesan ‘dingin’. Jenis cahaya dengan warna
dingin ini kebanyakan kurang cocok digunakan untuk interior rumah tinggal.
12
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Cahaya mempunyai dua fungsi di dalam ruangan, yaitu fungsional dan estetika.
Pemilihan warna cahaya ruangan dapat memberikan pengaruh pada psikologi orang
yang berada di dalam ruangan. Posisi sangat berpengaruh pada kualitas output dari
sistem pencahayaan.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
13
ImaniaTeam. 2012. “Peran Pencahayaan Dalam Interior Rumah Anda !”.
[Daring]. Tersedia: http://www.imaniadesain.com/pencahayaan [25 Maret
2018]
14