Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Bahan Bngunan


“BAHAN BANGUNAN CAT”

Dosen Pembimbing:
Isria Miharti Maherni Putri, S.ST., M.T

Disusun oleh:
1. Shinta Sanusi Putri 322110002
2. Ibrahim Lukman 322110011
3. Irsyad Nico A.P 322110017
4. Anggita Windasari 322110032
5. Rizky Hadistian 322110049
6. Ivan Yahya 322110059

UNIVERSITAS PELITA BANGSA


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Bahan Banguanan “Cat” dapat
selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok Pertama dari Ibu Isria Miharti
Maherni Putri, S.ST., M.T, bidang studi Arsitektur Bahan Bangunan. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang macam
macam cat dan pengunaannya dalam sebuah bangunan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Isria Miharti Maherni Putri, S.ST.,
M.T, selaku dosen pembimbing. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima
kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta
saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini. Terimakasih.

Cikarang, 16 Oktober 2021

Tim Penyusun
Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................2
1.3 Tujuhan ......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cat ......................................................................................... 3
2.2 Sejarah Cat .............................................................................................. 3
2.3 Bahan Baku Cat ...................................................................................... 4
a. Binder...................................................................................................................5
b. Solven ..................................................................................................................5
c. Pigmen/Filler........................................................................................................5
d. Aditif ....................................................................................................................5
2.4 Jenis Jenis Cat ......................................................................................... 5
a. Cat Otomotif ........................................................................................................5
b. Cat Tembok ..........................................................................................................6
c. Cat Minyak...........................................................................................................9
2.5 Shellac (Politur) ...................................................................................... 12
2.6 Aplikasi Fisishing Cat dab Politur .......................................................... 13
1. Aplikasi Finishing Cat .........................................................................................13
2. Aplikasi Finishing Politur ....................................................................................13

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................................................14
3.2 Saran ..........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA
RANGKUAM TANYA JAWAB
FOTO KEGIATAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Pelakang


Bahan bangunan sangatlah diperlukan dan dibutuhkan disetiap daerahnya.
Bahan bangunan merupakan bahan yang dapat digunakan untuk membangun sebuah
rumah ataupun gedung. Bahan bangunan ada dua jenis yaitu bahan bangunan alami dan
bahan bangunan buatan. Bahan bangunan alami adalah bahan bangunan yang sudah
tersedia dari alam dan terbentuk secara alami, bahan bangunan alami meliputi tanah
liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun
bangunan. Sedangkan bahan bangunan buatan adalah bahan bangunan yang terbentuk
karena disengaja dengan proses yang dibantu manusia dengan segala perencanaannya,
bahan bangunan buatan meliputi pipa, atap, baja, besi dan lain sebagainya.
Selain itu rumah tinggal merupakan suatu kebutuhan primer yang digunakan
sebagai tempat berlindung dari panas, hujan, dan juga tempat melepas lelah setelah
beraktivitas seharian sehingga rumah tinggal haruslah indah, aman dan nyaman bagi
penghuninya. Ketika keindahan tersebut dipertanyakan, tentu saja memberikan efek
secara tidak langsung kepada penghuni itu sendiri. Ini merupakan hal yang sering
terjadi pada finishing bangunan, salah satunya adalah permasalahan pada pengecatan
bangunan atau dari sisi arsitekturalnya. Pengecatan dapat diibaratkan sebagai
keindahan suatu bangunan itu sendiri. Permasalahannya biasanya terjadi pada suatu
perumahan tempat tingggal yang mengedepankan sisi structural yang berlebihan
ketimbang sisi arsitektural. Di samping itu bangunan seperti ini cenderung kelihatan
tidak menarik dan tidak memiliki keindahan, sehingga diperlukan pengecatan dan
politur supaya bangunan kelihatan menarik dan indah.
Mengingat bahwa pengecatan adalah hal yang berpengaruh di dalam suatu
bangunan yang akan memberikan keindahan pada bangunan itu sendiri. Begitu pula
pengecatan sangat diperlukan di dalam suatu bangunan yang nantinya akan
memperindah bangunan dan memperlambat pengeroposan. Pengecatan pada bangunan
akan memberikan kesan yang indah bagi penghuninya
Maka, dari yang sudah diuraikan tersebut di atas, menarik bagi penulis untuk
melakukan evaluasi dan mengenal jenis-jenis pengecatan dan politur serta aplikasinya.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Beberapa rumausan masalah diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan cat?
2. Bagaimana sejarah sampai ada cat?
3. Apa saja bahan baku pembuatan cat?
4. Apa saja jenis jenis cat?
5. Bagaimana menggunakan cat yang baik dan benar?
6. Bagaimana cara memilih cat yang benar?

1.3 Tujuhan
1. Mengetahui apa itu definisi cat
2. Mengetahui bagaimana sejarah cat
3. Dapat menyebutkan bahan baku pembuatan cat.
4. Dapat menyebutkan macam macam jenis cat.
5. Dapat memilih dan mengaplikasikan cat dengan baik dan bena sesuai fungsinya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Cat


Cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memperindah
(protective & decorative) suatu objek atau permukaan dengan melapisinya
menggunakan suatu lapisan berpigmen maupun tidak berwarna (pernis). Cat dapat
digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni
(oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan
pengemudi (marka jalan), atau pelindung (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh
air).
Sebagai pelapis dekoratif, cat dapat digunakan untuk memperindah atau
mengubah penampilan suatu permukaan. Sedangkan sebagai pelapis protektir, cat dapat
digunakan untuk memberikan perlindungan dari sinar ultra violet, goresan, jamur, dan
faktor-faktor pelapuk lainnya.
Cat jufga dapat diartikan sebagai campuran bahan cair yang diproses secara
kimia dengan komposisi utama yaitu, pelarut, binder, pigment, ekstender, dan aditif,
Jika diaplikasikan pada permukaan solid/bidang tertentu, cat akan mengering dan
membentuk “lapisan kulit” berwarna dan bersifat menyatu dengan benda tersebut.

2.2 Sejarah Cat


Jika membahas mengenai sejarah cat, berarti kita harus melihat ke awal
peradaban dimana manusia pada masa itu sudah mulai menggunakan bahan-bahan
berwarna untuk membuat gambar-gambar pada dinding gua yang tujuannya adalah
untuk menggambarkan suatu keadaan atau objek tertentu.
Warna pada saat itu dihasilkan dari mencampur bahan-bahan dari alam seperti
arang, kapur, dan warna tanah serta warna-warna alam lainnya. Kemudian dicampur
dengan air, untuk perekatnya diambil dari pohon. Sangat sederhana dan tidak rumit
tetapi tahan lama, hal tersebut terbukti hingga saat ini kita masih bisa melihat coretan
yang pernah dibuat pada 600 tahun yang lalu.

3
4

Pengecatan pertama untuk menghias dan memperindah dilakukan oleh orang


mesir dan orang-orang timur tengah. Seniman pada masa itu mendekorasi sisi dalam
dari pyramid, ornamen dan patung-patung. Pigment yang dipakai adalah natural, seperti
garam tembaga, oker dan vermilion atau merah terang.untuk menghasilkan warna biru,
orang Mesir membakar pasir, soda dan tembaga. Sedangkan untuk warna hitam dibuat
dari tulang dan sisa pembakaran sampah.
Kemudian orang Cina, Jepang dan Amerika mengembangkan pigmen dan
bahan perekat dan Minyak rami mentah. Yang dilanjutkan dengan munculnya natural
pigment, minyak sayuran resin dari pohon. Saat itu orang yang pandai mengecat
mendapat julukan seniman. Biasanya mereka menyiapkan cat sendiri dari pigmen-
pigmen dan bahan perekat.
Pada abad ke-5 muncul cat minyak yang pertama kali diaplikasikan oleh Leo
Battista Alberta. Ia menggunakan cat minyak yang kental dan dapat diencerkan dengan
turpentine. Kemudian dalam waktu yang tidak terlalu lama seluruh Eropa juga
menggunakannya. Pada saat itu di jajahan Amerika Serikat cat menjadi simbul
kemewahan.Hanya warga kaya yang berhak mencat rumah mereka. Selanjutnya untuk
pertama kali warna digiling pada abad 17 di Eropa yang akhirnya pada abad 19 cat
bukan lagi suatu seni melainkan menjadi bagian dari industry kimia dan banyak
bermunculan pabrik cat yang sudah dapat menciptakan cat yang siap pakai.
Cat semakin berkembang pada abad 20, seiring dengan berkembangnya
pengetahuan kimia yang dapat menunjukkan kita mengenai bahan-bahan pembuatan
cat serta proses pembuatannya. Di masa yang akan datang kita akan melihat senakin
banyaknya penemuanyang berhubungan dengan cat. Diharapkan penemuan yang
berkelanjutan tersebut dapat memenuhi kriteria ramah lingkungan untuk menciptakan
produk yang berkualitas dengan tingkat pencemaran lingkungan yang rendah.

2.3 Bahan Baku Cat


Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan cat adalah sangat banyak dan
bervariasi, tetapi intinya cat terdiri dari padatan (solids) dan cairan (liquids). Dengan
bagian padatan tersebut tertahan (tersuspensi) dalam porsi cairan atau carrier. Solids
atau padatan adalah bahan yang tertinggal di permukaan setelah bagian liquids
menguap. Solids terdiri dari beberapa material, setiapnya didesain untuk menghasilkan
beberapa properti dari cat, namun yang utama adalah pigmen (pewarna) dan binder
(perekat).
5

Untuk lebih mudah memahami bahan penyusun cat, maka bahan penyusun cat
ini diklasifikasi menjadi empat bagian besar yaitu:
a. Binder
Binder adalah komponen pokok dalam cat yang berfungsi sebagai bahan perekat
yang akan merekatkan lapisan cat pada media, bahan binder juga berperan
membangun karakteristik lapisan cat atau coating.
b. Solven
Solven atau biasa disebut bahan pelarut yang berfungsi untuk melarutkan bahan
bahan utama seperti binder, filler/ pigment, dan additive. Bahan solvent juga
digunakan sebagai bahan mengencerkan cat sebelum di aplikasikan ke barang.
c. Pigment/Filler
Pigment/ Fillter yaitu bahan pengisi yang berfungsi sebagai komponen utama
pembentuk lapisan cat serta sebagai bahan pewarna untuk menciptakan tampilan
warna lapisan film cat. kombinasi jenis dan komposisi bahan filler yang baik akan
menciptakan sifat daya tutup cat yang baik.
d. Aditif
Aditif adalah bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah di aplikasikan dan
hasilnya sesuai dengan keinginan.

2.4 Jenis Jenis Cat


Jenis-jenis cat adalah sangat banyak dan beragam, untuk meng-
klasifikasikannya bisa dari bermacam-macam mulai dari bahan penyusunnya sampai
kegunaannya.
Jika cat diklasifikasikan dari pembawa/pelarutnya, cat dibagi menjadi dua
bagian besar, yaitu cat basis air (water-based) dan cat basis solvent (solvent-based).
Untuk pengklasifikasian dari jenis binder/film formernya misalnya jika cat tersebut
memakai resin epoksi maka cat tersebut digolongkan dinamakan cat epoksi, jika
memakai binder alkyd dinamakan cat alkyd, jika memakai binder melamine dinamakan
cat melamine, begitu seterusnya.
Dari pengaplikasiannya cat juga dapat diklasifikasi seperti cat mobil, cat
tembok, cat genteng, cat kayu, dan sebagainya. Berikut penjelasannya:
a. Cat Otomotif
Cat otomotif berbeda dengan cat auto re-finish yang diaplikasikan ke body
kendaraan, cat ini diperuntukan untuk mengecat seluruh bagian onderdil kendaraan
6

sepertti knalpot, mesin, hingga bingkai spion. Pelarut yang digunakan berdaya
kering tinggi sehingga mengahasilkan daya lekat cat yang kuat. Pengeringan cat
dilakukan dengan sistem oven.
b. Cat Tembok
Cat tembok adalah salah satu pilihan finishing dinding yang sangat populer.
Selain variasi pilihan warna yang banyak, pengaplikasian cat tembok juga terbilang
lebih praktis. Namun, meskipun praktis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
agar finishing cat tembok bisa sempurna dan tahan lama seperti kondisi permukaan
tembok dan juga aplikasi cat dasar tembok.
Berikut adalah contoh dari cat tembok:
• Cat Tembok Inpro
Inpro adalah cat tembok dengan formula khusus, ditujukan untuk konsumen
yang mengutamakan efisiensi dan hasil akhir yang maksimal. Inpro tidak
mengandung mercury dan lead, atau unsur logam berat yang bisa berbahaya
bagi kesehatan dan lingkungan hidup. Inpro diformulasikan khusus untuk
menutup dan memperindah permukaan dinding dan langit – langit,
menghasilkan permukaan yang halus dan rata.
DATA TEKNIS
➢ Kering sentuh : 1 Jam
➢ Kering total : 24 Jam
➢ Interval pemakaian : 2 Jam
➢ Standar ketebalan : 25 Micron
➢ Ketebalan yang dianjurkan : 50 micron(2 lapis)
➢ Daya sebar : 5s/d 7 m2/kg
➢ Pelarut : air bersih
➢ Pengenceran : 15s/d 25% maximum
➢ Lama penyimpanan : 6 bulan (kemasan tertutup rapat)
➢ Massa jenis : 1,55
➢ Kekentalan/viscositas : 45 s/d 50 dpa

• Cat Tembok Hematex


Hematex adalah cat tembok dengan formula khusus,untuk penggunaan
ekterior atau tembok baru. Sebaiknya gunakan rollatau mengunakan kuas
enceran dengan air maksimal 30%.
7

DATA TEKNIS
➢ Kering sentuh : 1 Jam
➢ Kering total : 24 Jam
➢ Interval pemakaian : 2 Jam
➢ Standar ketebalan : 25 Micron
➢ Ketebalan yang dianjurkan : 50 micron(2 lapis)
➢ Daya sebar : 5s/d 7 m2/kg
➢ Pelarut : air bersih
➢ Pengenceran : 15s/d 25% maximum
➢ Lama penyimpanan : 6 bulan (kemasan tertutup rapat)
➢ Massa jenis : 1,55
➢ Kekentalan/viscositas : 45 s/d 50 dpa

• Cat Tembok Fascolith


Fascolith adalah cat tembok dengan basis acrylic, yang mempunyai
keunggulan tahan terhadap panas, tidak mudah mengelupas, sesuai untuk semua
iklim. Dapat digunakan pada segala jenis permukaan tembok dan langit – langit.
Menghasilkan permukaan yang halus dan rata sehingga hasil aplikasi tampak
lebih anggun. Cat tembok Fascolith bisa diaplikasikan untuk dinding luar,
kekilapan dan warnanya mampu bertahan terhadap sinar matahari dan air hujan.
Fascolith juga digunakan pada pengecatan ruko/apartemen, dengan paduan
warna yang pas akan meningkatkan performa bangunan.
DATA TEKNIS
➢ Kering sentuh : 1 Jam
➢ Kering total : 24 Jam
➢ Interval pemakaian : 2 Jam
➢ Standar ketebalan : 25 Micron
➢ Ketebalan yang dianjurkan : 50 micron(2 lapis)
➢ Daya sebar : 5s/d 7 m2/kg
➢ Pelarut : air bersih
➢ Pengenceran : 15s/d 25% maximum
➢ Lama penyimpanan : 6 bulan (kemasan tertutup rapat)
➢ Massa jenis : 1,55
➢ Kekentalan/viscositas : 45 s/d 50 dpa
8

• Cat tembok Decofresh


Decofresh adalah cat tembok dengan basis styrene acrylic, yang mempunyai
keunggulan tahan terhadap panas, tidak mudah mengelupas dan sesuai untuk
semua iklim. Dengan teknologi terbaru “Anti Spatter” membuat daerah seputar
pengecatan bebas dari noda percik sewaktu di aplikasikan, sehingga kebersihan
tetap terjaga.
DATA TEKNIS
➢ Kering sentuh : 1 Jam
➢ Kering total : 24 Jam
➢ Interval pemakaian : 2 Jam
➢ Standar ketebalan : 25 Micron
➢ Ketebalan yang dianjurkan : 50 micron(2 lapis)
➢ Daya sebar : 5s/d 7 m2/kg
➢ Pelarut : air bersih
➢ Pengenceran : 15s/d 25% maximum
➢ Lama penyimpanan : 6 bulan (kemasan tertutup rapat)
➢ Massa jenis : 1,55
➢ Kekentalan/viscositas : 45 s/d 50 dpa
➢ Aplikasi : Roll/kuas

Cara pemakaian / pengaplikasian dari contoh cat cat diatas semua hampir
memiliki kesamaan, yaitu sebagai berikut:
1. Bersihkan permukaan yang akan dicat.
2. Encerkan cat dengan air bersih, aduk secara merata.
3. Bila permukaan yang akan dicat tidak rata, gunakan plamir setipis mungkin
untuk membentuk permukaan yang rata, haluskan dengan kertas gosok, lalu
gunakan kuas atau roller.
4. Bila permukaan dinding sudah rata, maka pemakaian plamir tidak
diperlukan lagi.
5. Untuk permukaan dinding beton dan dinding baru sebelum diplamir,
gunakan Alkali Resistance guna mendapatkan hasil yang maksimal.
6. Untuk permukan tembok lama, bersihkan semua bekas cat dan bagian yang
terkelupas dengan menggunakan kapi atau kertas gosok.
9

7. Waktu pengeringan antar satu lapisan dengan lapisan berikutnya adalah


sekitar 1-2 jam.
8. Ulangi pengecatan sampai didapatkan hasil yang merata seperti yang
diinginkan.

c. Cat Minyak
Cat minyak adalah cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen warna yang
diikat (direkat) dengan media minyak pengikat pigmen warna yaitu minyak linen
dapat juga dengan minyak papaver dalam bentuk pasta, sedangkan untuk
mengencerkan cat tediri dari campuran terpentin dengan minyak linen. Campuran
minyak membuat cat jenis ini memberi efek kecerahan warna yang cemerlang.
Selain itu cat membentuk pasta liat sehingga memberikan efek tekstur yang
mengesankan bila diolah dengan baik.
Kelebihan dan kekurangan cat minyak:
• Kelebihan cat minyak memiliki gradasi warna yang dicapai paling lebar
tidak dapat dicapai oleh cat jenis lain.
• Kelemahan cat minyak :
- Memiliki bau yang menyengat dan memerlukan teknik yang lebih rumit,
jika tidak memahami teknik menggunakan cat minyak dalam waktu di
atas satu tahun cat minyak ini dapat menjadi retak rambut atau retak
telur, ini membuat beberapa seniman beralih kepada cat pengencer air
yaitu cat akrilik. Teknik cat akrilik lebih mudah tidak berisiko retak
rambut dan bau cat tidak menyengat.
- Membutuhkan waktu beberapa hari untuk membuat cat ini kering.
Lapisan cat yang lebih tipis biasanya akan lebih cepat kering
dibandingkan dengan lapisan cat minyak yang tebal.
- Warna cat minyak lebih cepat memudar apabila dibandingkan dengan
cat akrilik. Dalam kurun waktu beberapa tahun, warna cat minyak akan
menjadi kekuningan jika terkena udara lembap pada lukisan warna
putih. Untuk warna lain tidak mengalami perubahan warna kekuningan.
10

Beberapa contoh dari jenis cat minyak yaitu sebagai berikut:


1. Cat Besi
Cat besi sendiri termasuk ke dalam jenis cat minyak, dan diformulasi
khusus agar mampu menempel kuat dan melindungi material besi. Cat besi
sendiri sangat sering digunakan dalam keseharian, baik untuk mengecat
pagar besi, pintu besi, hingga teralis besi. Bahan yang terbuat dari material
besi biasanya dicat dengan tujuan untuk memperindah tampilan dan
melindungi besi dari karat. Berikut beberapa jenis cat besi yang biasa
digunakan untuk finishing material besi:
• Cat Epoxy : Cat ini memiliki kekuatan untuk melindungi yang
baik sehingga biasa digunakan untuk peralatan rumah tangga.
• Cat Duco : Cat duco harus diaplikasikan memakai alat
penyemprot bertekanan tinggi sehingga hasilnya sangat halus.
• Cat Sintetik : Cat jenis ini yang paling banyak kita jumpai dipasaran
karena harganya murah, pengaplikasiannya dengan kuas dan memiliki
variasi warna yang banyak.

2. Cat Genteng
Selain sebagai pelindung, genteng juga bisa sebagai dekorasi eksterior
yang menambah keindahan rumah dengan memilih warna-warna yang tepat
serta menarik. Tak hanya itu, cat genteng yang baik juga bisa melindungi
genteng dari kerusakan karena cuaca.
Berikut contoh jenis cat genteng untuk atap:
• Vernis thinner
Cat genteng vernis thinner terbuat dari solvent base atau thinner
dengan hasil akhir mengkilap dan tahan terhadap segala cuaca. Tak
hanya itu, kelebihan lain dari cat genting vernis thinner ialah dapat
menyamarkan debu dan kotoran sehingga atap rumah akan terlihat
bersih serta mengkilap setiap saat.
• Cat waterproof
Jenis cat genteng satu ini punya kelebihan antibocor dan ampuh
menutupi retak-retak pada genteng. Cat waterproof memiliki sifat kedap
air, antijamur, antialkali, antileleh, serta elastis. Tak hanya untuk
11

mengecat genteng, cat genteng ini juga bisa diaplikasikan pada atap
seng, asbes, kayu, beton, hingga genteng berbahan dasar tanah liat.
• Acrylic resin
Seperti namanya, cat genteng acrylic resin mengandung resin akrilik
yang dapat diaplikasikan langsung ke genteng berbahan beton, asbes,
atau genteng tanah liat. Keunggulan acrylic resin ialah tahan terhadap
segala cuaca, cepat kering, dan tampilannya mengkilap sehingga terlihat
mewah.

• Zinc chromate primer


Zinc chromate primer diperuntukkan untuk genteng berbahan metal
karena kandungan logam atau besi di dalamnya dapat melindungi
genteng dari korosi dan membuatnya lebih tahan lama. Alkyd synthetic
Apabila ingin menampilkan genteng berwarna glossy yang mewah,
alkyd synthetic bisa jadi pilihan terbaik. Cat genteng ini memiliki warna
mengkilap yang pekat serta tahan segala cuaca dan jamur. Cat ini juga
kerap dipakai mengecat genteng berbahan tanah liat, beton, hingga
diaplikasikan ke permukaan kayu dan besi.

3. Cat Kayu
Cat Kayu adalah sebuah carian lapisan untuk kayu dengan berbagai
macam jenis warna.Cat kayu ini merupakan salah satu bagian dalam hal
interior dan ekterior rumah. Ada beberapa jenis cat kayu yang dapat dipiih
sesuai dengan kegunaan dan untuk jenis kayu tertentu.
Jenis cat yang diperuntukkan khusus untuk material dari bahan kayu
seperti pintu, jendela, kusen dan list plang. Bahan pengencernya
menggunakan tiner (solvent based). Tampilannya ada yang mengkilat
(gloss) dan tidak mengkilat (dof). Berikut beberapa jenis cat transparan yang
bisa digunakan untuk mengecat kayu yaitu:
• Politur, cat kayu jenis ini telah digunakan sejak dulu. Banyak yang
menggunakan cat kayu jenis ini karena mudah diterapkan baik pada
interior maupun eksterior. Selain itu, cat jenis ini juga tahan terhadap
sinar ultra violet (UV).
12

• Akrilik, cat kayu jenis ini biasa digunakan untuk menampilkan hasil
warna jernih dan warna-warna muda, cat ini juga tahan terhadap noda.
• Melamik, digunakan untuk mengecat furniture misalnya mebel. Lebih
halus dan tahan terhadap noda namun tidak tahan sinar UV.
• Polyurethane, hasil aplikasi dari cat kayu jenis ini mengkilap,
permukaan lebih rata, kayu tampak alami, tahan terhadap noda, serta
tidak mudah retak.
• Nitro Celluleso, cat ini yang menghasilkan pengecatan yang tipis,
terlihat natural, tidak mengkilap tahan terhadap noda dan benturan.

2.5 Shellac (politur)


Selain cat ada juga shellac atau biasa dicebut dengan politur, shellac merupakan
bahan finishing yang sangat popular dan banyak dipakai pada abad 19 sampai pada
awal abad 20 ketika mulai digantikan oleh nitrocellulose dan bahan-bahan finishing
yang lain. Shellac dibuat dari bahan resin alam yang dihasilkan dari suatu jenis serangga
yang hidup dari tumbuhan yang ada di India. Shellac bisa menghasilkan lapisan film
yang bisa berfungsi untuk melindungi permukaan kayu dibawahnya.
Di Indonesia politur ini merupakan bahan yang sangat popular sebelum pada
akhirnya mulai digantikan dengan bahan finishing modern berupa cat (coating). Pada
jaman dulu shellac ini merupakan satu-satunya bahan finishing yang bisa digunakan
untuk proses finishing pada kayu yang bisa menghasilkan finishing dengan warna
transparan yang bisa menampilkan keindahan warna dan serat kayu. Bahkan sekarang
finishing dengan warna transparan masih disebut sebagai warna politur.
Shellac banyak tersedia dalam bentuk keping-kepingan yang tipis. Untuk dapat
diaplikasikan, kepingan-kepingan shellac tersebut perlu dilarutkan dalam alcohol atau
etanol sampai semuanya mencair. Shellac yang berbentuk cairan ini disini dinamakan
politur dan merupakan bahan finishing yang banyak digunakan untuk proses finishing
pada kayu. Spiritus merupakan pelarut yang banyak dipakai untuk membuat politur di
sini karena harganya yang lebih murah.
Shellac sebenarnya tersedia juga dalam bentuk cairan, tetapi biasanya cairan
shellac ini tidak banyak tersedia di toko karena tidak tahan lama. Shellac akan dapat
tahan lebih lama apabila disimpan dalam bentuk kepingan dan dilarutkan seperlunya
saja pada saat akan digunakan.
13

2.6 Aplikasi Finishing Cat dan Politur


Pengaplikasian Finishing Cat dengan Politur tidak jauh beda, berikut
pengaplikasian cat dan politur.
1. Aplikasi Finishing Cat
Bahan yang diperlukan adalah:
- Pelapisan sealer pada permukaan kayu dengan kuas.
- Pengisi pori kayu, atau sering disebut plamuur.
- Cat dasar alkid, biasanya cat dasar ini berwarna putih.
- Cat alkid warna, hasil cat akhir ditentukan dari baik dan buruknya hasil cat alkid
dasar.
- Pengencer cat, bias thinner, afdunner dan minyak cat.
Perlengkapan cat:
- Kuas.
- Sekrap, untuk mengoleskan plamuur
- Amplas.
- Satu set perlengkapan spray
2. Aplikasi Finishing Politur
Adapun bahan dasar politur adalah:
- Selak atau shellac dibuat dari lak.
- Spirtus, merupakan pelarut dari shellac. Umumnya berwarna biru akan tetapi
ada pula yang bening.
- Pewarna politur, pewarna ada dua. Yang pertama pewarna larut dalam air dan
yang kedua pewarna yang bias larut dalam pelarut non air, thinner, afdunner
dan minyak.
Perlengkapan politur, yaitu:
- Kuas, kita gunakan kuas yang berbulu halus dan lembut supaya tidak
meninggalkan garis bekas kuas.
- Kaus perca, penggunaan kain harus dari bahan katun atau benang kapas. Hal ini
penting karena politur dapat terserap dengan awet dan baik, sehingga kaus tidak
sering kita celupkan kedalam politur.Amplas, amplas berperan sangat penting
dalam pekerjaan politur. Karena hasil politur yang baik sangat ditentukan dari
kehalusan permukaan benda kerja.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan selesainya Makalah bahan bangunan ini, penulis dapat menyimpulkan
bahwa, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan cat adalah sangat banyak dan
bervariasi, tetapi intinya cat terdiri dari padatan (solids) dan cairan (liquids). Dengan
bagian padatan tersebut tertahan (tersuspensi) dalam porsi cairan atau carrier. Solids
atau padatan adalah bahan yang tertinggal di permukaan setelah bagian liquids
menguap.
Solids terdiri dari beberapa material, setiapnya didesain untuk menghasilkan
beberapa properti dari cat, namun yang utama adalah pigmen (pewarna) dan binder
(perekat). Untuk lebih mudah memahami bahan penyusun cat, maka bahan penyusun
cat ini diklasifikasi menjadi empat bagian besar yaitu carrier/pembawa,
pengikat/pembentuk lapisan film, pigmen, dan aditif.

3.2 Saran
Hal-hal yang perludiperhatikan sebelum kita melakukan pengecatan rumah
guna melakukan finishing rumah diantaranya adalah, sebelumnya kita tentukan jenis
perabotan yang akan di cat. Tidak semua perabotan menggunakan jenis cat yang sama.
Bedakan furniture yang sering terkena gesekan misalnya kursi berbeda dengan cat yang
akan digunakan pada lemari. Untuk kursi yang sering terkena gesekan pilih cat yang
kuat terhadap heavy duty. Sama halnya dengan furniture yang berada pada luar ruangan
(outdoor) dan dalam ruangan (indoor). Jika furniture pada luar ruangan pilih cat yang
kuat terhadap perubahan cuaca karena akan berinteraksi langsung dnegan panas dan
hujan.
Tingkat transparansi yang dihasilkan. Bagi Anda yang menyukai warna kayu
asli maka membutuhkan cat yang memiliki lapisan film kuat dan tarnsparansi yang
jelas. Misalnya saja serat pada kayu jati yang indah akan terlihat jika menggunakan cat
kayu berwarna walnut brown.

14
15

Cara aplikasi cat. Terdapat dua jenis cara aplikasi yaitu sistem spray dan sistem
kuas. Bagi Anda yang ingin melakukan sendiri di rumah bisa menggunakan kuas.
Hasilnya tidak kalah baik dengan sistem spray bahkan lebih mudah karena tidak
membutuhkan listrik maupun alat khusus.
Pemilihan warna cat. Warna cat terdapat dua jenis yaitu solid dan juga
transparan. Warna solid adalah warna warna yang menutup warna asli kayu seperti biru,
kuning, merah, dll. Kembali lagi pada tingkat transparan jika Anda menghendaki warna
kayu asli pilih cat yang berwarna walnut brown.
Pilih cat yang aman. Setelah memilih cat berdasarkan aplikasi, warna dan jenis
furniture yang akan digunkana maka hal yang paling penting dan tidak boleh dilupakan
adalah kandungan yang terdapat pada cat. Pilih cat water based yang hanya
membutuhkan campuran air. Cat water based sendiri dipilih karena tidak mengandung
zat berbahaya seperti timbal, formalin atau merkuri.
16

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Cat
http://edupaint.com/cat/250-read-110407-menengok-sejarah-cat
http://barusiap.blogspot.com/2016/12/makalah-cat.html?m=1
https://www.dekoruma.com/artikel/83925/fungsi-cat-dasar-tembok
https://gobroking973792273.wordpress.com/2018/10/16/pengertian-cat-kayu-
jenisnya-serta-cara-memilih-cat-yang-baik-dan-benar/
https://www.kompas.com/homey/read/2021/06/13/160500876/5-jenis-cat-genteng-
terbaik-yang-antibocor-dan-tahan-lama?page=all
https://m.dekoruma.com/artikel/84520/cara-pilih-cat-besi
https://www.indana.co.id/product/cat-tembok/cat-tembok-inpro/
https://www.bola.com/ragam/read/4623765/contoh-contoh-kata-pengantar-yang-baik-
dan-benar-untuk-berbagai-tugas
17

TANYA JAWAB

1. Muhammad Jundi
Tanya : Seberapa pentingkah cat bagi arsitektur?
Jawan : Sangat penting. Kita misalkan kalau kita sudah mendesign banguna
membangun bangunan dengan bagus pasti nantinya tidak ada warna kurang menarik.
Hanya ada warna hitam dan putih. Atau cat bisa digunakan untuk menambah nilai
estetika.
Sebagai tambahan, warna pada cat juga memberikan kesan atau makna disetiap
warnanya. Ada juga cat bermanfaat sebagai salah satu cara agar air hujan tida rembes
ke dalam rumah.

2. Arby Ramadhan
Tanya : Dari macam macam cat tembok diatas, cat yang paling direkomendasikan apa?
Jawab : Cat tembok ang paling direkomendasikan adalah cat impro, karena cat ini
aman, ada proteksi uv nya dan cocok buat tembok sampai langit-langit. Cat ini aman
buat lingkungan ekitar dan kita sebagai penggunanya.
3. Syafi’I Idrus
Tanya : Apakah cat yang digunakan pada dak sama dengan cat tembok atau cat
genteng?
Jawab : Untuk cat dak menurut kita lebih ke cat tembok. Karena bahan atau
permukaanya hamper sama dengan tembok.
18

FOTO KEGIATAN

Presentasi
19
20
21

Sesi tanya jawab.


22

Anda mungkin juga menyukai