Anda di halaman 1dari 12

FIBERGLASS COMPOSITE PADA

PESAWAT TERBANG

AGI MAULANA

191011033

TEKNIK PENERBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat, taufik dan
hidayatnya yang di berikan kepada kami, sehingga makalah ini bisa diselesaikan. Sholawat
dan salam kita sampaikan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW. beserta
keluarga dan sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Makalah ini diberjudul
“Fiberglass Composite” adalah tugas matakuliah Komposit yang telah disusun untuk
menambah wawasan bagi para mahasiswanya.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, Saya sangat mengharapkan kritik dan saran. Demi
kesempurnaan tugas ini tidak terkecuali dari pihak mahasiswa sendiri, karena tidak ada
seorang pun di dunia ini yang mempunyai pengetahuan yang sempurna. Semoga Allah
SWT. senantiasa memberikan naungan rahmat serta hidayahnya.

Jakarta 25 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................4

1. Latar Belakang ........................................................................................................4

2. Rumusan Masalah ...................................................................................................7

3. Tujuan .....................................................................................................................7

BAB II ISI MAKALAH.......................................................................................................8

1. Klasifikasi Fiberglass ...............................................................................................8

2. Bahan-Bahan Penyusun Komposit Fiberglass ..........................................................9

3. Penerapan Fiberglass Pada Pesawat Terbang....................................................... 11

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 12

1. Kesimpulan............................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12


BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi material telah melahirkan suatu material jenis baru yang
dibangun secara bertumpuk dari beberapa lapisan. Material ini lah yang disebut material
komposit. Komposit menjadi pertimbangan penting dalam disain dan pengembangan
pesawat terbang, karena pesawat dituntut memiliki konstruksi yang kuat tetapi memiliki
bobot yang ringan. Usaha untuk mendapatkan stuktur yang kuat dengan bobot material
seringan mungkin merupakan sesuatu yang hampir tidak akan pernah berhenti. Sebab
usaha ini terkait dengan efisiensi pesawat terbang, mulai dari jumlah kapasitas penumpang
sampai dengan penghematan bahan bakar. Struktur dari material komposit menjadi pilihan
menarik setelah logam. Beberapa jenis komposit mempunyai karakteristik lebih ringan dari
pada logam dan mempunyai kekuatan menyamai logam.

Komposit terbuat dari dua atau lebih bahan penyusun dengan sifat fisik atau kimia
yang berbeda, satu bahan sebagai penguat, satu bahan lagi sebagai pengikat. Ketika
bahan tersebut dikombinasikan menjadi komposit, akan menghasilkan karakteristik fisik
yang lebih baik dari pada ketika masih terpisah masing masing. Bahan komposit telah
banyak digunakan dalam industri pesawat terbang, otomotif, maupun alat-alat olahraga.
Penggunaan komposit diberbagai bidang tidak lepas dari sifat-sifat unggul yang dimiliki
komposit yaitu ringan, kuat, kaku serta tahan terhadap korosi.

Gambar 1.1 Contoh penggunaan komposit pada industri pesawat terbang jenis Boeing-
787 Dreamliner
Bahan non logam banyak digunakan sebagai bagian dari bodi kendaraan. Salah
satu bahan non logam tersebut yaitu fiberglass. Fiberglass/composite merupakan bahan
gabungan secara makro, maka bahan komposite dapat di definisikan sebagai suatu
system material yang tersusun dari campuran atau kombinasi dua atau lebih unsur-unsur
utama yang secara makro berbeda dalam di dalam bentuk dan komposisi material yang
pada dasarnya tidak dapat dipisahkan.

Gambar 1.2 Konsep Material Komposit (Ferriawan, 2014).

Komposit di definisi kan menjadi tiga yaitu:

1. Tingkat dasar Tingkat dasar Pada molekul tunggal dan kisi Kristal, bila material yang
disusun dari dua atom atau lebih disebut komposit (contoh : senyawa paduan, polymer dan
keramik).

2. Mikrostruktur Mikrostruktur pada kristal, phase, dan senyawa, bila material disusun dari
dua phase atau senyawa atau lebih disebut komposit (contoh: paduan Fe dan C

3. Makrostruktur Makrostruktur material yang disusun dari campuran dua atau lebih
penyusun makro yang berbeda dalam bentuk/komposisi dan tidak larut satu dengan lain
disebut material komposit (difinisi secara makro ini yang biasa di pakai).

Fiberglass merupakan bahan paduan atau campuran beberapa bahan kimia


(bahan komposit) yang bereaksi dan mengeras dalam waktu tertentu. Bahan ini
mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan bahan logam, diantaranya: lebih ringan,
lebih mudah dibentuk, dan lebih murah. Fiberglass atau serat kaca telah dikenal orang
sejak lama, dan bahkan peralatan-peralatan yang terbuat dari kaca mulai dibuat sejak awal
abad ke 18. Mulai akhir tahun 1930-an, fiberglass dikembangkan melalui proses filament
berkelanjutan (continuous filament proces) sehingga mempunyai sifat-sifat yang
memenuhi syarat untuk bahan industri, seperti kekuatannya tinggi, elastis, dan tahan
terhadap temperature tinggi.

Membayangkan peralatan yang terbuat dari kaca (glass), kebanyakan orang akan
beranggapan bahwa peralatan tersebut pasti akan mudah pecah. Akan tetapi melalui
proses penekanan, cairan atau bubuk kaca diubah menjadi bentuk serat. Proses tersebut
akan membentuk awalnya bahan mudah pecah (brittle materials) menjadi bahan yang
mempunyai kekuatan yang tinggi (strong materials). Bahan kaca (glass) diubah dari bentuk
cair atau bubuk menjadi bentuk serat (fiber), kekuatannya akan meningkat. Kekuatan tarik
maksimal dari satu serat kaca dengan diameter 9 – 15 micro-meter mencapai 3.447.000
kN/m². Oleh karena itu fiberglass merupakan salah satu material/ bahan yang mempunyai
kekuatan yang sangat tinggi.

Pemanfaatan fiberglass untuk produk otomotif sudah sangat luas, tidak hanya
untuk pembuatan bodi kendaraan akan tetapi juga untuk berbagai komponen kendaraan
yang lain. Penggunaan yang paling popular memang untuk membuat komponen bodi
kendaraan. Selain anti karat, juga lebih tahan benturan, mudah dibentuk, bila rusak akan
lebih mudah diperbaiki, dan lebih ringan. Dengan bahan fiberglass, kendaraan
dimungkinkan akan lebih hemat konsumsi bahan bakarnya.

Pemanfaatan fiberglass di Indonesia masih terbatas untuk pembuatan komponen


bodi kendaraan minibus dan bus saja. Belum ada kendaraan jenis sedan rakitan dalam
negeri yang mencantumkan spesifikasi aslinya sebagai bodi dengan bahan fiberglass,
semuanya masih menggunakan bahan plastik dan pelat baja. Akan tetapi pemanfaatan
fiberglass di luar negeri sudah lebih luas. Fiberglass banyak dipergunakan untuk
pembuatan mobil-mobil sport dengan produksi terbatas. Fiberglass juga banyak
dipergunakan untuk pembuatan mobil-mobil kit yang dijual secara terurai dan dirakit sendiri
oleh pembelinya.

Pemanfaatan fiberglass yang paling banyak dan paling luas adalah di pabrik
kendaraan yang membuat kendaraan masa depan dalam rangka penelitian. Selain
fiberglass, rancangan dan konsep mobil masa depan tersebut biasanya terbuat dari
aluminium atau serat karbon. Disebabkan karena mudah dibentuk mengikuti model yang
rumit sekalipun, kecenderungan teknologi masadepan kelihatan akan mengarah ke
penggunaan bahan komposit ini.
Untuk sektor industri komponen, pemanfaatan bahan fiberglass juga sudah cukup
meluas. Produsen kendaraan besar sudah memanfaatkannya untuk membuat komponen-
komponen tertentu. Daimler Benz misalnya memanfaatkan fiberglass untuk pembuatan
bodi dan bagian-bagian interior. Produsen mobil Opel memanfaatkannya untuk pembuatan
bagian-bagian bodi yang disyaratkan super kuat, sedangkan produsen mobil Porsche
banyak memanfaatkan-nya untuk membuat bagian-bagian interior atap geser (sliding roof),
bumper, dan spoiler. Khusus untuk bumper dan spoiler, di Negara kita sudah banyak
bengkel kecil yang mampu membuatnya dari bahan fiberglass.

2. Rumusan Masalah

1. Apa saja klasifikasi klasifikasi dari komposit fiberglass?


2. Apa saja bahan penyusun komposit fiberglass?
3. Kenapa Fiberglass ini banyak digunakan pada pesawat terbang?

3. Tujuan

1. Mengetahui apa saja klasifikasi klasifikasi dari komposit komposit fiberglass


2. Mengetahui apa saja bahan penyusun komposit fiberglass
3. Mengetahui kenapa fiberglass ini banyak digunakan pada pesawat terbang
BAB II

ISI MAKALAH
1. Klasifikasi Fiberglass

Fiberglass atau Kaca Serat sering diterjemahkan menjadi serat gelas yaitu
kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm - 0,01 mm.
Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, yang kemudian
diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi untuk
digunakan sebagai badan mobil dan bangunan kapal. Dia juga digunakan sebagai agen
penguat untuk banyak produk plastik, material komposit yang dihasilkan dikenal sebagai
plastik diperkuat-gelas (Glass Reinforced Plastic, GRP) atau epoxy diperkuat glass-fiber
(GRE), disebut "fiberglass" dalam penggunaan umumnya.

Sifat mekanik dari fiberglass tergantung dari beberapa faktor, seperti jenis serat,
orientasi, dan desainnya. Untuk desain serat mengacu pada bentuk serat yang terbentuk,
antara lain dengan mengepang, menenun atau merajut. Material pembentuk fiberglass
terdiri dari serat sebagai penguat, resin, filler dan aditif. Serat berfungsi untuk
meningkatkan kekakuan dan kekuatan tarik. Resin merupakan matriks yang memberikan
kekuatan tekan yang tinggi dan mengikat serat yang ada di dalamnya.

Glass fiber dibagi menjadi tiga kelas, yaitu E-glass, S-glass dan C-glass. C-
glass ditujukan untuk penggunaan pada aplikasi kelistrikan Serat C-Glass juga adalah
jenis serat yang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap korosi seperti E-glass. S-
glass digunakan untuk digunakan untuk kekuatan kekuatan tinggi dan E-glass digunakan
digunakan untuk ketahanan korosi yang tinggi. Dari ketiga serat tersebut, E-glass adalah
material penguat penguat yang paling umum digunakan digunakan dalam struktur struktur
sipil. E-glass terbuat dari lime-alumina-borosilicate yang dapat dengan mudah diperoleh
diperoleh dari kelimpahan bahan baku seperti pasir. Kekuatan dan modulus glass
fiber dapat menurun deng menurun dengan meningkatnya suhu an meningkatnya suhu.
Oleh karena. Oleh karena itu, material glass dapat itu, material glass dapat mengalami
creep pada beban berkelanjutan. Glass fiber sendiri dianggap sebagai material isotropik
dan memiliki koefisien ekspansi termal yang lebih rendah dibandingkan dengan baja.
2. Bahan-Bahan Penyusun Komposit Fiberglass

Bahan penyusun fiberglass pada umumnya terdiri dari 11 macam bahan, 6 macam
sebagai bahan utama dan 5 macam sebagai bahan finishing, diantaranya : erosil, pigmen,
resin, katalis, talk, mat, Ropping, aseton, PVA, mirror,cobalt, dan dempul.

1. Erosil
Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi berwarna putih.
Berfungsi sebagai perekat mat agar fiberglass menjadi kuat dan tidak
mudah patah/pecah.
2. Resin
Berbentuk cairan kental, bening sedikit berwarna merah/hijau. Resin mempunyai
beberapa type dari yang keruh, berwarna hingga yang bening dengan berbagai
kelebihannya seperti kekerasan, lentur, kekuatan dll. Selain itu harganyapun
bervariasi. Bahan ini berwujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau
bening. Berfungsi untuk mengencerkan semua bahan yang akan dicampur.
3. Katalis
Katalis berbentuk cairan jernih dengan bau menyengat. Fungsinya sebagai
katalisator agar resin lebih cepat mengeras. Penambahan katalis ini cukup sedikit
saja tergantung pada jenis resin yang digunakan. Selain itu umur resin juga
mempengaruhi jumlah katalis yang digunakan. Artinya resin yang sudah lama dan
mengental akan membutuhkan katalis lebih sedikit bila dibandingkan dengan resin
baru yang masih encer. Katalis berbentuk cairan jernih dengan bau menyengat.
Fungsinya sebagai katalisator agar resin lebih cepat mengeras. Penambahan
katalis ini cukup sedikit saja tergantung pada jenis resin yang digunakan. Zat kimia
ini biasanya dijual bersamaan dengan resin. Perbandingannya adalah resin 1 liter
dan katalisnya 1/40 liter.
4. Matt
Matt adalah sebutan untuk serat (fiber) yang berwarna putih dengan susunan tidak
beraturan. Fungsinya sebagai penguat resin terutama pada pembuatan lembaran
agar tidak mudah retak/pecah. Matt ini juga digunakan sebagai pelapis agar
lapisan fiberglass menjadi tebal. Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri
dari beberapa model, dari model anyaman halus sampai dengan anyaman yang
kasar atau besar dan jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis campuran/adonan
dasar fiberglass, sehingga sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa bersenyawa
dan mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya. Akibatnya fiberglass menjadi
kuat dan tidak getas.
5. Ropping
Istilah ropping digunakan untuk serat halus berwarna putih yang susunannya
beraturan seperti serat pada karung. Ropping berbentuk lebih tebal dan tebal dan
lebih kuat dari matt. Dalam aplikasinya lebih banyak digunakan untuk membuat
body kapal atau yang membutuhkan kekuatan ekstra.
6. Talc
Talc berbentuk serbuk putih seperti bedak yang dicampurkan dengan resin
berfungsi seperti dempul. Aplikasi dempul resin ini bisa digunakan
untuk penghalus permukaan fiber atau sebaliknya untuk membuat detil dalam
relief. Sesuai dengan namanya, bahan ini berupa bubuk berwarna putih seperti
sagu. Berfungsi sebagai campuran adonan fiberglass agar keras dan agar keras
dan agak lentur.
7. Pigmen
Pigmen adalah pewarna resin berupa pasta. Penggunaannya harus dicampur
dengan resin terlebih dahulu. Warna pigmen bermacam-macam tetapi untuk
pembuatan rockwork sebaiknya digunakan warna dasar (hitam, putih, merah, biru,
kuning). Dengan pencampuran warna dasar ini bisa menghasilkan variasi warna
yang tidak terhingga. Pigment adalah zat pewarna saat bahan fiberglass dicampur.
Pemilihan warna disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada umumnya
pemilihan warna untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan.
8. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan berfungsi sebagai bahan aktif pencampur
katalis agar cepat kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik dan
terlalu encer. Bahan ini dikategorikan sebagai penyempurna, sebab tidak semua
bengkel menggunakannya. Hal ini tergantung pada kebutuhan pembuat dan
kualitas resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt
dicampur dengan 3 liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak, dapat
menimbulkan api.
9. PVA
Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus. Berfungsi untuk
melapis antara master mal/cetakan dengan bahan fibreglass. Tujuannya adalah
agar kedua bahan tersebut tidak saling menempel, sehingga fiberglass hasil
cetakan dapat dilepas dengan mudah dari master mal atau cetakannya.
10. Dempul
Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaan yang
tidak rata dan berpori-pori perlu dilakukan pendempulan. Tujuannya
agar permukaan permukaan fiberglass hasil cetakan menjadi lebih halus dan rata
sehingga siap dilakukan pengecatan.
11. Mirror
Sesuai namanya, manfaatnya hampir sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek
licin. Bahan ini berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam-macam. Apabila
PVA dan mirror tidak tersedia, perajin/pembuat fiberglass dapat memanfaatkan
cairan pembersih lantai yang dijual bebas di mall/ toserba.

3. Penerapan Fiberglass Pada Pesawat Terbang

Alat-alat transportasi di dunia sampai saat ini selalu mengalami perkembangan,


oleh karena itu tidak menutup kemungkinan material-material penyusun alat-alat
transportasi tersebut juga mengalami perkembangan sejalan dengan kebutuhan manusia
yang selalu bertambah.
Pada pesawat terbang, material diperlukan kekuatan tinggi karena disebabkan
oleh beban penumpang, fiberglass penumpang, fiberglass ideal untuk material material
penyusun pesawat, baling-baling dan kerucut hidung jet yang memiliki kinerja tinggi.
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan

Dari makalah yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan bahwa material komposit
adalah gabungan dari dua material atau lebih yang memiliki sifat fisik dan sifat kimia
berbeda, namun setelah digabungkan, membentuk suatu aluminium dalam industry
penerbangan masih menjadi bahan utama yang digunakan karena sifatnya yang ringan.

DAFTAR PUSTAKA

http://waterpark.co.id/index.php/belajar-fiber/202-fiberglass-atau-komposit-adalah-
sebuah-campuran-dari-dua-atau-lebih-bahan-yang-memiliki-sifat-ditingkatkan-
keunggulan-dari-bahan-individu-pembentuknya

https://geroback.wordpress.com/2010/05/09/material-komposit/

http://www.produkfiber.com/sekelumit-tentang-bahan-fiberglass/

Nayiroh, Nurun. "Teknologi material komposit." Yogyakarta. Ebaltadiaksesdari www.


ebalta. de/rs/datasheet/en (2013).

NIZWAR, AHMAD HARRY. ANALISIS KOMPOSIT SEBAGAI MATERIAL SKIN


FUSELAGE PESAWAT TERBANG. Diss. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI
KEDIRGANTARAAN, 2018.

Jones, R.,M., 1999. "Mechanics of Composite Materials Second Edition" London: Taylor
and Francis Group

Hadi, B.K., 2000. PN-336 Mekanika Struktur Komposit. Bandung: ITB

Serat, Jumlah Laminat dan Tebal Core terhadap Kekuatan Bending). Surakarta: Teknik
Mesin FT UNS.

Anda mungkin juga menyukai