Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

FIBER KOMPOSIT
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah material
Teknik
Dosen Pengampu Bapak Syariful Maliki. ST.,MT

UNIVERSITAS
MALIKUSSALEH

Disusun Oleh :

Stevin Invocavit Laia


NIM : 220200021

PROGRAM STUDI TEKNIK LOGISTIK


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, sang Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Material Komposit ” tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun diharapkan dapat membuat makalah singkat ini menjadi
lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca..
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada dosen mata kuliah manajemen perusahaan yang telah
membimbing saya untuk menyelesaikan makalah singkat ini. Selain
itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah singkat ini.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana
penulis pun sadar bawasannya penulis hanyalah seorang manusia
yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan
kesempurnaan hanya milik Tuhan Azza Wajalla hingga dalam
penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
dari para pembaca
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik
ketidaksempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah
ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan
hikmah bagi penulis, pembaca, ataupun seluruhnya. Amiin ya
Rabbal ‘alamin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang serat karbon..........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3. Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian serat karbon..................................................................................3
a. Aplikasi

b. Bentuk serat karbon


c. Pelapis logam pada serat karbon
2.2. Peroses pembuatan serat karbon..................................................................13
2.3. Aplikasi Tinjauan Serat Karbon...................................................................16
2.4. Kebutuhan karbon Fiber dalam Dunia industri.........................................19
2.5. Sifat-Sifat Bahan Baku dan Produk........................................................23

2.6. Kegunaan dan Keunggulan Produk..................................................................25

2.7. Ketersediaan Bahan Baku dan Analisis Pasar...........................................31


BAB III
3.1. Kesimpulan ...........................................................................................32
3.2. Saran.......................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sejak dari dulu telah berusaha untuk manciptakan berbagai


produk yang terdiri dari gabungan lebih dari satu bahan untuk menghasilkan suatu
bahan yang lebih kuat, contohnya penggunaan jerami pendek untuk menguatkan
batu bata di Mesir, panah orang Mongolia yang menggabungkan kayu, otot
binatang, sutera, dan pedang samurai Jepang yang terdiri dari banyak lapisan
oksida besi yang berat dan liat. Seiring dengan kemajuan zaman, untuk
mengoptimalkan nilai efisiensi terhadap suatu produk maka dimulailah suatu
pengembangan terhadap material, dan para ahli mulai menyadari bahwa material
tunggal (homogen) memiliki keterbatasan baik dari sisi mengadopsi desain yang
dibuat maupun kondisi pasar. Kebanyakan teknologi modern memerlukan bahan
dengan kombinasi sifat-sifat yang luar biasa yang tidak boleh dicapai oleh bahan-
bahan lazim seperti logam besi, keramik, dan bahan polimer. Kenyataan ini adalah
benar bagi bahan yang diperlukan untuk penggunaan dalam bidang angkasa lepas,
perumahan, perkapalan, kendaraan dan industri pengangkutan. Karena bidang-
bidang tersebut membutuhkan density yang rendah, flexural, dan tensile yang
tinggi, viskosity yang baik dan hentaman yang baik. Dalam prakteknya komposit
terdiri dari suatu bahan utama (matrik-matrix) dan suatu jenis penguatan
(reinforcement) yang ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan
matrik. Penguatan ini biasanya dalam bentuk serat (fiber). Komposit merupakan
teknologi rekayasa material yang banyak dikembangkan dewasa ini karena
material komposit mampu mengabungkan beberapa sifat material yang berbeda
karakteristiknya menjadi sifat yang baru dan sesuai dengan disain yang
direncanakan.

Seiring dengan berkembangnya desain dan teknologi terutama di bidang


perkapalan yang makin canggih, maka kebutuhan akan material yang makin baik
juga semakin meningkat. Pemilihan bahan material struktur float pada kapal
mengharuskan material yang ringan dan tahan terhadap korosi serta memiliki
kekuatan yang tinggi. Komposit merupakan material yang dianggap cocok untuk
menggantikan material metal pada bagian lambung kapal karena material
komposit memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan material metal yaitu
tahan terhadap korosi dan lebih ringan. Kekurangan material komposit dibanding
logam adalah memiliki tingkat kekuatan yang lebih rendah. Oleh karena itu, pada
penelitian ini dilakukan pembuatan komposit yang tersusun dari dua komponen
yaitu penguat (reinforcement) serat karbon kevlar dan matrik resin polyester yang
bertujuan untuk mendapatkan sifat mekanik yang lebih baik (Ahmad Fauzan
Suryono:2020) kevlar mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, untuk
mendapat kan hasil yang maksimal bahan tersebut memiliki tingkat kesulitan dan
ketelitian lebih dalam proses fabrikasi, ini semua dikarenakan serat kevlar
memiliki keunggulan lebih kuat dibandingkan dengan logam untuk komponen
struktur lebih ringan dibandingkan dengan logam. Perbedaan dari carbon kevlar
dan serat carbon yaitu dari unsur kimia yang digunakan berbeda carbon fiber
menggunakan unsur carbon, sedangkan kevlar atau aslinya aramid fiber pakai
unsur sintetis aramid. Beda unsur kimia utama yang digunakan juga membedakan
fisik dan karakter antara carbon fiber dengan kevlar jika dilihat dengan kasat
mata. Carbon fiber sendiri mempunyai karakter yang kuat dan kaku dengan
bentuk yang bisa dibuat lebih tipis dan ringan, tetapi bisa hancur menjadi
kepingan saat terkena benturan keras.
Kevlar adalah sebuah merek dagang terdaftar untuk serat fiber sintetis
aramid, bahan ini masih berhubungan dengan Nomex dan Technora. Poly-
paraphenylene terephthalamide / Kevlar diciptakan pada tahun 1965 oleh
Stephanie Kwolek saat ia bekerja di DuPont. Selanjutnya bahan ini dikembangkan
oleh perusahaan DuPont [Budiman AS,].
Chopped Strand Mat (CSM) adalah jenis serat kaca dengan anyaman yang
diproduksi secara acak kebarbagai arah dan tidak beraturan. Serat kaca inilah yang
paling banyak digunakan oleh pengrajin fiberglass karena harga yang relatif
murah dan mudah digunakan. Kalau diterjemahkan secara harafiah ke bahasa
Indonesia, chopped strand mat artinya adalah helaian handuk cincang. Memang
benar kenyataannya, jenis serat kaca ini memang seperti kumpulan serat-serat
yang dicincang dan dibentuk menjadi satu helai atau lembaran baru. Jenis serat ini
sangat cocok sebagai penguat resin tipe polyester dan epoxy karena sudah
mengandung bubuk pengikat yang akan bereaksi apabila terkena resin. Kapasitas
serap yang bisa mencapai 1½ ukuran beratnya membuat jenis serat kaca ini cukup
kuat digunakan untuk menopang beban besar. Ketebalan serat ini pun diproduksi
berbeda-beda dari yang tipis hingga yang tebal dan kadang dipadukan dengan
serat yang lebih baik yaitu Woven Roving Mat [Marassabessy A 2010]
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Komposit


Menurut Matthews dkk. (1993), komposit adalah suatu material yang
terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran
yang tidak homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material
pembentuknya berbeda. Dari campuran tersebut akan dihasilkan material
komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik ini yang berbeda dari
material pembentuknya. Material komposit mempunyai sifat dari material
konvensional pada umumnya dari proses pembuatannya melalui percampuran
yang tidak homogen, sehingga kita leluasa merencanakan kekuatan material
komposit yang kita inginkan dengan jalan mengatur komposisi dari material
pembentuknya. Komposit merupakan sejumlah sistem multi fasa sifat dengan
gabungan, yaitu gabungan antara bahan matriks atau pengikat dengan penguat.
Kita bisa melihat definisi komposit ini dari beberapa tahap seperti yang telah
digariskan oleh Schwartz :
Ada tiga jenis penguat utama yang digunakan dalam komposit saat ini:
Serat Karbon, Fiberglass, dan Kevlar (Aramid). Ketika digunakan dalam
komposit, tulangan menentukan kriteria kinerja dan dianggap bertanggung jawab
untuk memikul beban dalam struktur yang dirancang. (Resin bertanggung jawab
untuk mentransfer beban ke serat.) Singkatnya, pemilihan tulangan merupakan
bagian integral dari proses desain.

2.1.1 Carbon Fiber


serat Karbon dikenal sebagai pilihan utama dalam aplikasi kedirgantaraan
dan industri karena kekuatan tariknya yang tinggi, kepadatan rendah, kekakuan
tinggi, dan konduktivitas termal. Faktanya, Serat Karbon menghasilkan kekuatan
material tertinggi di seluruh papan jika dibandingkan dengan opsi Kevlar atau
Fiberglass. Ini melebihi bala bantuan yang sebanding dalam kategori kekuatan
hingga berat dan kekakuan. Untuk itu, menggantikan paduan pada komponen
dirgantara yang sebelumnya menggunakan aluminium atau titanium. Komposit
Serat Karbon unggul dalam menjaga toleransi dimensi saat pemuatan diterapkan.
Meskipun sifat-sifat ini bagus untuk dimiliki, ini juga menyebabkan
laminasi serat karbon tiba-tiba pecah atau pecah tiba-tiba setelah nilai maksimum
terlampaui. Namun, Serat Karbon tidak menyerap energi dengan baik, karena ia
mentransfer energi itu di sepanjang seratnya ke sumber lain. Ini mungkin baik
atau buruk tergantung pada aplikasi. Serat Karbon paling baik digunakan dengan
resin epoksi untuk mencapai sifat maksimalnya. Meskipun perkakas dan proses
khusus tidak diperlukan untuk tujuan fabrikasi, peralatan vakum akan sangat
meningkatkan kualitas laminasi Serat Karbon.
Aplikasi Umum: Struktur Pesawat & Dirgantara Berkinerja Tinggi, Drone,
Skeletal Tubing, Spoiler, Kapal, Barang olahraga (raket, klub, kelelawar, tongkat,
panah, sepeda) Pengaku, Suku Cadang Balap, Panel Otomotif Kelas Atas,
Elektronik, Pencitraan Medis, Musikal Peralatan, Pancing dan Komponennya

Keuntungan Apa yang harus diperhatikan


Kekuatan Tarik/Tekan tertinggi Harga tinggi
Kekuatan Tertinggi terhadap Berat Korosif terhadap logam yang
bersentuhan dengan CFRP
Paling kaku Tiba-tiba pecah
Koefisien Ekspansi Termal Rendah Konduktif Listrik
Properti Perisai EMI Tinggi Kekuatan Dampak Rendah

2.1.2 Fiberglass
Fiberglass adalah jenis kain yang paling banyak digunakan dalam
komposit saat ini. Biaya rendah Fiberglass dan keseluruhan sifat fisik yang kuat
menjadikannya kuda kerja bagi para penghobi dan profesional yang berpikiran
ekonomis. Fiberglass memiliki jejak di hampir setiap industri yang dikenal
manusia. Komposit fiberglass masih akan menghasilkan bagian yang kuat dan
ringan yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi terluas. Ada 2 jenis utama
fiberglass yang digunakan dalam komposit saat ini. Pada awal penggunaan
fiberglass, E-Glass dibuat untuk keperluan listrik karena bersifat non-
konduktif. Opsi yang lebih murah ini banyak digunakan di banyak aplikasi saat ini
dan meskipun tidak terbatas pada, digunakan sebagai antarmuka untuk pengikatan
sekunder dengan bagian serat karbon ke bagian logam.
S-Glass ditandai dengan fiberglass yang diperkuat. Ini memiliki
karakteristik kekuatan ~ 20%, lebih kaku dan lebih tahan benturan. Sementara
membawa biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan E-Glass, mungkin
memberikan
kinerja biaya yang lebih baik tergantung pada aplikasi atau kebutuhan struktural.
Seringkali, kedua jenis kaca digunakan dalam suatu struktur. S-glass
dikenal sangat baik untuk lapisan luar struktur karena memberikan kekakuan dan
kekuatan pada struktur. E-glass kemudian memperkuat dan memberikan
penyerapan energi ke komposit. Fiberglass dapat digunakan dengan semua
aplikasi resin termoset. (Poliester/Vinylester/Epoksi)
Aplikasi Umum: Kapal, Isolasi, Suku Cadang Mobil, Kolam Renang,
Seluncuran Air, Perpipaan, Menara Pendingin, Permukaan Tahan Selip,
Dirgantara, Pancing, Kapal Tekanan
Keuntungan Apa yang harus diperhatikan
Performa Biaya terbaik Rasio Kekuatan terhadap Berat Terendah
Kekuatan Tarik Tinggi Kekuatan yang Sebanding Lebih Rendah
dari CF
Penyerapan Energi Tinggi Tiba-tiba pecah
Ketersediaan Tinggi dalam pola yang Konduktif Listrik
berbeda
Banyak Digunakan, Basis Pengetahuan Kekuatan Dampak Rendah
Tinggi
Tahan Kimia & Kelembaban
Ragam Jenis Resin Terluas
Isolasi Listrik

Anda mungkin juga menyukai