Daftar Isi....................................................................................................................................2
Kata Pengantar.........................................................................................................................3
1. BELAJAR MANDIRI...................................................................................................4
2. TATAP MUKA...............................................................................................................6
3. PENUGASAN.................................................................................................................7
Kata Pengantar
Saya menyadari, bahwa portofolio yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Zulfikri Basri
1. BELAJAR MANDIRI
1.1. Berisi pilihan pribadi terkait 1 jenis produk komposit dengan tujuan
penggunaan tertentu disertai uraian penjelasan terhadap 4 pertanyaan yang
diberikan:
- Bahan baku produk komposit anda
- Proses produksi produk komposit anda
- Analisis kualitas produk
- Prospek produk komposit anda
Jawab : Produk komposit pilihan pribadi saya ialah lisplang. Lisplang merupakan
pengakhir (tepian) bidang atap. Selain berfungsi sebagai penutup konstruksi atap (talang,
usuk) juga dapat menjadi unsur dekorasi bangunan. Oleh karena itu lisplang dapat dibuat
dengan berbagai variasi bentuk dan ukuran, sehingga menimbulkan kesan menarik.
A. Bahan baku produk lisplang ialah genteng, asbes, dan metal; bahan kayu; bahan
serta fibersemen/GRC; serta bahan beton (Eicorn, 2001). Bahan lain dalam pembuatan
lisplang ialah semen, pasir halus, air, agregat, polimer akrilik, dan kaca serat tahan
alkali atau fiberglass. Selain itu, lisplang juga dapat dibuat dengan memanfaatkan
limbah serat nanas dengan bahan serat nanas (Ananas comosus L. Merr), matrik
Unsaturated Polyester type 157 BQTN, hardener Metyl Etyl Keton Peroksida
(MEKPO), larutan alkali (NaOH) dan H2O (Puruhita dkk, 2019).
B. Prosedur pembuatan lisplang, campur bahan semen, pasir, air dan taruh di
cetakan ; lalu siram adukan terus diratakan ; selanjutnya tabur fiberglas ;
tambahkan penanam besi pengikat (jika diperlukan) ; jika sudah sedikit
mengeras tuang lagi campuran dari adukan semen dan lain-lain ; lalu
melakukan penekanan dengan rol ; jika sudah mengeras buka lisplang dari
cetakan. Prosedur ini saya dapat melalui youtube.
C. Lisplang tidak mudah mengalami kerusakan dan karat meskipun terkena cipratan air
hujan secara langsung terus menerus. Bahkan, lisplang GRC juga tidak mudah
mengalami pelapukan meskipun terkena lembab dan jamur sehingga lisplang dengan
material GRC ini sangat cocok digunakan oleh hunian di daerah tropis seperti
Indonesia. Lisplang mempunyai bobot yang sangat ringan, serta memiliki ketahanan
yang sangat baik terhadap api.
D. Melihat prospeknya dengan tampilan yang sangat sederhana, desain seperti ini
sangat cocok untuk diaplikasikan pada rumah berkonsep minimalis namun tetap ingin
mengaplikasikan kesan natural. Dengan menggunakan papan tepi, maka bagian ujung
atap semakin rapi dan terlindung oleh air hujan serta sinar matahari. Sehingga atap
rumah bisa terhindar dari segala macam kerusakan akibat dari air hujan dan sinar
matahari. Karena saat hujan airnya mungkin tidak langsung jatuh sempurna, namun
merembes lewat atap.
Untuk itu supaya rembesannya tidak terkena struktur usuk dan reng, maka dibutuhkan
papan tepi. Lebih dari itu, lisplang ini juga berguna untuk pemisah antar ruang. Maka
dari itu bagian bangunan ini sering dimanfaatkan untuk atap berbentuk segitiga di
daerah tropis. Pemasangan lisplang GRC akan memberikan tampilan yang rapi dan
menawan pada bangunan karena lisplang GRC memiliki permukaan yang halus. Selain
itu, penggunaan lisplang GRC pun tidak memerlukan perawatan khusus sehingga tidak
repot. Jika terdapat bagian yang mengalami kerusakan, maka bisa menggantinya
dengan mudah.
SJ, E., Baillie, C. A., & Zafeiropoulos, N. (2001). Current international research in cellulosic
fibers and composites. J Mater Sci, 36, 2107-2131
Puruhita, H. W., Wardani, D. E., & Dwijayanti, I. (2013). Uji Kelayakan Bahan Penguat
Lisplang Dari Limbah Pelepah Nanas. Journal of Architecture and Built Environment,
Vol. 1, No. 2, 16-23.
https://www.dekoruma.com/artikel/93344/mengetahui-material-lisplang-grc.
Diakses pada 26 Maret 2023
https://youtu.be/t3saJe_6AHU. Prosedur Pembuatan Lisplang GRC.
2. TATAP MUKA