Anda di halaman 1dari 13

PARAKTIKUM PEBUATAN BATAKO DENGAN MENGGUNAKAAN

SAMPAH PLASTIK

PEMBUATAN BATAKO
Dosen Pengajar : Dian Maulina, ST., MT

DISUSUN OLEH
KELOMPOK II (DUA) :

AZUAR RAHMAN (2104017)


NURMALA (2104007)
NAJLA FASHEHAH (2104005)
SAIFUL AHMADI (2104015)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


POLITEKNIK ACEH SELATAN
2023
KATA PENGANTAR

Tiada kata syukur yang pantas disampaikan selain kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun berkeyakinan bahwa hanya dengan izin dan ridho-Nya Laporan Prakitkum
yang berjudul ‘Pembuatan Batako’ dapat diselesaikan dengan baik.
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik
Pengolahan Limbah Industri dan sebagai arsip pelaporan hasil prakitkum yang telah
dilakukan.
Dalam pembuatan laporan hasil praktikum ini, penyusun mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian makalah ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dian Maulina, ST., MT selaku dosen
pembimbing mata kuliah Teknik Pengolahan Limbah Industri yang telah membimbing
dan mengarahkan kami dalam pembuatan laporan ini.
Kami menyadari dalam pembuatan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan
ataupun kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
para pembaca akan kami terima dengan senang hati demi penyempurnaan laporan di
masa yang akan datang.
Akhir kata, kami berharap Laporan Hasil Praktikum ini dapat memenuhi
persyaratan nilai yang diajukan oleh dosen pembimbing dan dapat diterima oleh
masyarakat.

Tapaktuan, 11 Jan 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Tujuan........................................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................5
2.1 Deskripsi Batako........................................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................6
3.1 Pembuatan Batako Menggunakan Sampah Plastik...................................................6
3.1.1 Alat dan Bahan....................................................................................................6
3.1.2 Langka Kerja........................................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................................11
4.2 Pembahasan.............................................................................................................11
Sifat Fisis........................................................................................................................11
BAB V PENUTUP............................................................................................................12
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................12
5.2 Saran........................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batako adalah campuran antara semen, agregat, dan air dengan atau tanpa bahan
tambahan. Batako yang dihasilkan oleh industri kecil pada umumnya adalah batako
padat. Batako tersebut dilihat secara langsung menunjukkan kualitas yang cukup baik
dengan permukaan yang mulus. Dari hasil peninjauan di lapangan menunjukkan adanya
perbedaan hasil yang dicapai antara industri kecil dan industri rumah tangga dalam hal
jumlah batako yang dihasilkan dalam satu zak semen. Batako yang dihasilkan oleh
industri kecil bervariasi antara 90-120 buah sedangkan pada industri rumah tangga
bervariasi antara 60-80 buah batako. Dengan adanya perbedaan jumlah batako yang
dihasilkan dalam satu zak semen akan memberikan perbedaan kuat tekan yang mana
jumlah batako yang dihasilkan lebih banyak memiliki nilai kuat tekan yang lebih kecil
dibandingkan jumlah batako yang dihasilkan lebih sedikit.
Hal seperti ini menunjukkan bahwa dalam pembuatan batako masih berdasarkan
pengalaman yang tidak memperhatikan karakteristik dari batako seperti gradasi agregat,
berat jenis, kadar air, kuat tekan, dan proporsi campuran batako.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kelayakan kualitas batako hasil dari limbah plastik.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan fenomena pada latar belakang maka permasalahan dirumuskan
sebagai berikut :
1. Bagaimana kelayakan kualitas batako hasil dari sampah plastik?
2. Bagaimana mengoptimalkan batako dengan platik agar memenuhi Standar
Kualitas sesuai dengan Persyaratan PUBI – 1982?

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Batako


Batako mempunyai sifat – sifat panas dan ketebalan total yang lebih baik daripada
beton padat. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan cukup untuk semua
penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata. Dinding yang dibuat dari batako
mempunyai keunggulan dalam hal meredam panas dan suara. Semakin banyak
produksi batako semakin ramah terhadap lingkungan dari pada produksi batu bata
tanah liat karena tidak harus dibakar.
Campuran batako terdiri dari semen portland, agregat, dan air. Pengertian
batako atau batu cetak tras-kapur menurut PUBI-1982 adalah bata yang dibuat dengan
mencetak dan memelihara dalam suasana lembab, campuran tras, kapur dan air dengan
atau tanpa bahan tambahan lainnya. Bahan bangunan seperti batako secara umum
biasanya digunakan untuk dinding tembok. Batako terdiri dari berbagai bentuk dan
ukuran. Istilah batako berhubungan dengan bentuk persegi panjang yang digunakan
untuk dinding beton. Batako digolongkan ke dalam dua kelompok utama, yaitu batako
padat dan batako berlubang. Batako berlubang memiliki sifat peredam panas yang
lebih baik dari batako padat dengan menggunakan bahan dan ketebalan yang sama.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pembuatan Batako Menggunakan Sampah Plastik

3.1.1 Alat dan Bahan

Alat Bahan

Ember bekas

Gunting sampah aqua

6
Centong bekas Sampah plastik

Cetakan Batako Pasir

Kaleng Bekas

7
3.1.2 Langka Kerja

8
No. Gambar Langkah Kegiatan
1. Siapkan alat dan bahan berupa
kaleng bekas, cetakan batako,
centong bekas, gunting, limbah
plastik,limbah aqua gelas bekas
dan bahan tambahan berupa
pasir bangunan.

2. Lalu potong bagian atas atau


bagian kepala kaleng, agar
terbuka secara menyeluruh.

3. Siap kan bahan dengan


memotong-motong menjadi
ukuran terkecil kemudian
masukkan ke dalam kaleng.

Hidupkan api atau kompor


kemudian letakkan kaleng yang
sudah berisi plastik.
5. Panakan plastik hingga meleleh
kemudian campurkan dengan
bahan tambahan berupa pasir
bangunan lalu cetak.
9 6. Setelah masuk dicetakkan,
masukkan adonan yang sudah
ada ke dalam ember yang berisi
air ingga adonan mengeras dan
BAB IV
PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan
Sifat Fisisk
Dimensi/bentuk/struktur
dirapikan dengan kekuatan jari tangan, harus tidak terdapat retak-retak dan cacat,
serta rusak- rusaknya siku satu terhadap yang lain.
Ukuran produk batako yaitu:

Panjang : 23,6 cm
Lebar : 9,6 cm
Tebal : 5 cm
Sedangkan ukuran produk batako asli yang sesuai
dengan SNI (standar nasional indonesia) yaitu:
Panjang : 19 – 25 cm
Lebar : 9 – 13 cm
Tebal : 5 – 8 cm
Jadi dari keterangan di atas produk batako dari hasil
pratikum kelompok 02 sesuai dengan SNI(standar nasional
indonesia).

Berat jenis produk batako limbah plastik yaitu:


Berat :1200 gram (1 kg 2 ons)
Yang mana berat bahan awal yaitu 1 kg 500 gram. Berat jenis batako ini
mengalami penurunan, karena pada proses pembakaran limbah plastik banyak yang
menempel pada dinding-dinding kaleng sehingga pada proses penuangan ke dalam
cetakan, limbah yang menempel pada dinding kaleng sudah mengeras seingga tidak bisa
digunakan kmbali dan ketika selesai di tuangkan jenis batako ini akan menyusut pada
saat dilakukan perendaman. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar kadar plastik
yang digunakan pada campuran batako akan membuat jenis batako lebih berat. Batasam
yang kami buat ini tidak terlalu banyak menyerap air yang menandakan batako yang
kami buat memiiliki sifat fisik yang kuat dibandingkan dengan batako pada umumnya.

10
Batako atau batasam yang kami buat memiliki kekurangan yaitu salah satunya
pada saat pembuatan batako, sangat bergantung pada banyaknya plastik. Jika diproduksi
membutuhkan waktu yang sangat lama. Dan batasam ini sendiri memiliki sifat fisik
yang mudah terbakar karna terbuat dari campuran plastik. Batasam yang aman hanya
menggunakan 1% plastik dan sudah banyak diproduksi.
Jenis batasam yang kami buat juga susah untuk dibentuk dengan ukuran yang
sama, karna saat pembetukannya plaastik yang kita gunakan saat memalui prose
pembakaran, titik lebur sampa plastik itu sendiri ber beda-beda seingga menjadi kendala
saat memproduksi.
Waktu pembuatan satu batasam ini sendiri terbilang cukup lama karna, dari
awal proses praktikum sekitar 2, 5 jam satu pembuatan batasam. Waktu 2,5 jam satu
pembuatan batasam terbilang cukup lama. Hal ini menunjukan perlunya peningkatan
kaulitas alat yang kita gunakan untuk pembuatan batasam menjadi lebih cepat salah
satunya menyediakan tempat pembakaran plastik yang lebih besar, menggunakan
pembakaran api yang tidak mudah mati, dan membuat alat yang benar – benar sesuai
dengan pembuatan batasam.

11
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa ;


a. Batako dari sampah plastik ini biasa disebut dengan Batasam. Batasam sendiri
merupakan batu bata yang terbuat dari campuran sampah plastik, semen dan pasir.
b. Faktor yang mempengaruhi proses pembuatan batako menggunakan sampah
plastik adalah semen dan plastik secara signifikan terhadap kuat tekanan batako
yang dihasilkan, sedangkan waktu penjemuran dan pasir tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap produk batako.

Hasil percobaan tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut:


1. Pada pembuatan batako plastik, campuran plastik yang digunakan sebanyak 1%,
5%, dan 10% dari berat batako kontrol (8,8 kg).
2. Sifat fisis batako plastik dilihat dari dimensi, bentuk, maupun strukturnya
memiliki sudut rusuk yang tidak mudah dirapihkan dengan kekuatan jari tangan
dan tidak terdapat retak-retak dan cacat. Selain itu, batako plastik memiliki
ukuran panjang 38,5 cm, lebar 17 cm, dan ketebalan 8,5 cm.
3. Komposisi plastik sebagai bahan campuran pembuatan batako yang paling ideal
adalah 1%. Hal ini terbukti dari sifat mekaniknya berupa daya serap air
menunjukkan yang paling sedikit, kuat tekan yang paling baik, dan berat
jenisnya paling kecil sehingga kekuatan batako lebih baik dibandingkan batako
yang daya serapnya lebih tinggi,
kuat tekannya kecil, dan berat
jenisnya paling besar.

5.2 Saran
Dalam pembuatan batako menggunakan sampah plastik, sebaiknya kita terlebih
dahulu memperatikan kelayakan kualitas batako seuai dengan SNI(Standar Nasional
Indoneia).

12
13

Anda mungkin juga menyukai