Anda di halaman 1dari 20

INDUSTRI KIMIA BERBAHAN

BAKAR BATU BARA : INDUSTRI SEPATU

Disusun oleh : Kelompok 3


Abiyoga Pradiptya (1201200090)
Khrisna Satrio Wicaksono (1201204329)
Pina Nahilda (1201200049)
Salsabilla Putri Armala (1201204312)
Syafa Mediana Azzahra (1201204342)

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Rekayasa Industri
Universitas Telkom
Bandung 2021
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul industri kimia berbahan bakar
batu bara ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia
Dasar 2 di materi penerapan industri kimia dalam berbagai bidang. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang industri kimia berbahan bakar batu bara bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Deviyani,M.T selaku dosen Kimia Dasar 2 yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi ilmu dan
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan dari makalah ini.
Daftar Isi

INDUSTRI KIMIA BERBAHAN BAKAR BATU BARA : INDUSTRI SEPATU ................................... 1


Bab I : PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................................................... 4
1.2 BATASAN MASALAH ................................................................................................................... 4
1.3 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 4
1.4 TUJUAN ........................................................................................................................................... 5
1.5 MANFAAT....................................................................................................................................... 5
Bab II : PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 6
2.1 BAHAN BAKU SEPATU ................................................................................................................ 6
2.2 PROSES KIMIA ............................................................................................................................... 9
2.3 KARAKTER FISIKA DAN KIMIA PRODUK ................................................................................ 9
2.4 STORAGE MANAGEMENT......................................................................................................... 10
2.5 PROSES PEMBUATAN PRODUK ............................................................................................... 11
2.6 IDENTIFIKASI PRODUK ............................................................................................................. 13
2.7 IDENTIFIKASI PRODUK SAMPINGAN ..................................................................................... 14
2.8 TANTANGAN DAN PELUANG MELALUI IR 4.0 ..................................................................... 15
BAB III : SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................................... 17
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................................... 17
3.2 SARAN ........................................................................................................................................... 17
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 20
Bab I
Pendahuluan
1.1 LATAR BELAKANG
Industri kimia adalah industri yang dapat mengolah bahan baku atau bahan mentah
agar menjadi suatu produk dengan memanfaatkan proses kimia yang ada.Proses yang
dilakukan di industri kimia ini adalah proses fisik dan proses kimia.Sedangkan,industri
batu bara termasuk ke dalam industri ekstraktif yang memiliki pengertian yaitu industri
yang mengambil bahan baku dari alam secara langsung dan dapat mengolah sumber daya
alam yang tak terbarukan.

Industri sepatu merupakan salah satu penerapan dari industri kimia berbahan bakar
batu bara.Dalam pembuatannya,produk sepatu tentu saja membutuhkan bahan baku dan
melalui proses yang bermacam-macam.Salah satu prosesnya adalah proses kimia.Proses
kimia merupakan proses yang melibatkan perubahan antarsenyawa kimia,seperti
polimerisasi dan pembakaran.

Oleh karena itu, industri kimia ini merupakan salah satu hal yang berperan penting
dalam berbagai industri dan dibutuhkan pengetahuan serta penanganan yang tepat agar
pengolahannya bisa dimanfaatkan secara maksimal yang nantinya dapat berguna di
kehidupan sehari-hari.

1.2 BATASAN MASALAH


Beberapa batasan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Luas lingkup pembahasan hanya meliputi informasi seputar industri sepatu yang
termasuk ke dalam salah satu penerapan dari industri kimia berbahan bakar batu
bara.
b. Informasi yang disajikan yaitu : karakteristik fisik dan kimia serta
implementasinya,analisis proses dan identifikasi dari produk dan peluangnya,serta
tantangan dan peluang yang ada di IR 4.0 dalam industri sepatu.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada pembatasan masalah dapat dirumuskan beberapa rumusan


permasalahan diantaranya yaitu :
a. Bagaimana karakteristik fisik dan kimia,proses kimia,dan implementasi proses
kimia dalam aspek bahan baku industri sepatu?
b. Bagaimana karakteristik fisik dan kimia,dan storage management dalam aspek
produk industri sepatu?
c. Bagaimana analisis proses dan identifikasi produk,produk sampingan,dan peluang
dalam aspek proses industri sepatu?
d. Bagaimana tantangan dan peluang yang ada di IR 4.0 dapat mempengaruhi industri
sepatu?

1.4 TUJUAN

Tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini yaitu :

a. Memahami karakter fisik dan kimia dari bahan baku sepatu


b. Memahami proses kimia dari pembuatan bahan sepatu
c. Memahami karakter fisik dan kimia dari produk sepat.
d. Memahami manajemen penyimpanan industri sepatu
e. Memahami proses pembuatan sepatu
f. Mengidentifikasi produk
g. Memahami dan mengidentifikasi produk sampingan dari produksi sepatu
h. Memahami tantangan dan peluang industri sepatu di era industri 4.0

1.5 MANFAAT
Manfaat yang akan didapatkan adalah sebagai berikut :
a. Mendapatkan pengetahuan mengenai karakteristik fisik dan kimia dari bahan baku maupun
produk akhir dari sepatu
b. Mendapatkan pengetahuan mengenai proses kimia pembuatan bahan sepatu
c. Mendapatkan pengetahuan mengenai manajemen penyimpanan
d. Mendapatkan pengetahuan mengenai proses pembuatan sepatu
e. Mendapatkan pengetahuan mengenai produk sampingan dari produksi sepatu
f. Mendapatkan pengetahuan mengenai tantangan dan peluang di industri 4.0
Bab II
Pembahasan
2.1 BAHAN BAKU SEPATU
Setiap bahan baku yang digunakan untuk membuat sepatu memiliki karakter fisik dan kimia
yang berbeda-beda tergantung dari bahan apa yang digunakan dan berasal dari mana bahan
tersebut. Berikut merupakan karakter fisik dan kimia dari setiap bahan baku :
A. Kulit Sepatu
1. Kulit asli
Kulit asli merupakan jenis kulit yang biasanya terbuat dari kulit hewan dan kulit asli juga
bisa disebut sebagai real leather atau original leather dalam bahasa Inggris. Kulit asli
memiliki ciri-ciri :
- Tekstur lebih kasar
- Biasanya terbuat dari kulit hewan seperti kambing, sapi, dan domba
- Memiliki daya tahan yang sangat lama dibandingkan dengan bahan lain.
2. Kulit Suede
Kulit suede merupakan jenis kulit yang memiliki permukaan halus seperti beludru dan
istilah awalnya berasal dari bahasa Perancis “Gants de Suede” yang biasanya digunakan
untuk sarung tangan lembut dari Swedia.Kulit suede memiliki ciri-ciri :
Teksturnya sangat lembut dan tidak terlalu tebal
- Bahan suede asli berasal dari bagian dalam kulit hewan yang disamak sedangkan
suede sintetis berasal dari polyester atau kain rajutan.
- Daya tahan lemah
3. Kulit Nubuck
Kulit Nubuck merupakan bahan yang digunakan untuk membuat sepatu yang hampir mirip
dengan suede tetapi lebih lembut dan lebih rentan terhadap noda dan kotoran. Kulit nubuck
memiliki ciri-ciri :
- Bertekstur lembut dan tebal
- Memiliki bahan dasar yang sama dengan bahan suede yaitu bagian dalam kulit
hewan tetapi perbedaannya nubuck diamplas dari bagian luar sedangkan suede dari
bagian dalam.
4. Kulit Lak
Kulit Lak merupakan kulit yang diolah dari kulit bagian atas dan mengalami proses
pengamplasan seperti nubuck tetapi di akhir diberi pelapis sehingga terlihat lebih
mengkilap. Kulit lak memiliki ciri-ciri :
- Tidak menyerap dan mengalami perubahan warna saat terkena air
- Teksturnya licin dan mengkilap
- Tidak menyerap dan mengalami perubahan warna saat terkena air.
5. Kulit Sintetis
Kulit sintetis merupakan kulit yang tidak menggunakan kulit hewan asli dan biasanya
disebut sebagai kulit imitasi atau tiruan. Kulit sintetis memiliki ciri-ciri :
- Memiliki tekstur mengkilap dan mulus
- Bahannya terbuat dari campuran bahan-bahan kimia olahan pabrik
- Lebih kuat dan tahan terhadap air dibandingkan bahan kulit binatang asli.
6. Kain Denim
Kain denim termasuk ke dalam kain yang proses pembuatannya dengan cara ditenun
menggunakan serat katun yang berwarna biru (jenis pakan) dan berwarna putih (jenis
lungsi). Kain denim memiliki ciri-ciri :
- Teksturnya tidak terlalu kasar
- Terbuat dari bahan linen dengan pilinan benang yang tebal
- Bahannya kuat dan tahan lama.
7. Kain Kanvas
Kain Kanvas merupakan jenis kain yang berserat tebal dan awalnya kanvas lebih banyak
digunakan untuk melukis tetapi seiring perkembangan zaman,kain ini berkembang menjadi
bahan dasar sepatu,tas,dan lain-lain. Kain kanvas memiliki ciri-ciri :
- Bertekstur ringan dan berserat
- Umumnya terbuat dari bahan dasar katun atau linen
- Bersifat sangat kuat dan tahan lama
8. Kain Karet
Kain karet termasuk ke dalam salah satu jenis kain yang memiliki bahan sintetis atau bahan
non kulit yaitu getah pohon karet. Kain karet memiliki ciri-ciri :
- Teksturnya elastis
- Bahannya berasal dari getah pohon karet
- Memiliki daya tahan yang kuat, lentur, dan tahan air
B. Sol Sepatu
1. Rubber ( Sol Karet )
Rubber merupakan bahan yang terbuat dari bahan karet yang dipanaskan dan dicetak.
Dengan ciri-ciri :
- Elastis dan tahan lama terhadap aus
- Tahan terhadap air
- Merupakan salah satu bahan yang paling berat dibandingkan dengan bahan baku
lainnya.
2. Thermoplastic Polyurethane
Thermoplastic polyurethane (TPU) merupakan bahan yang berasal dari plastik polimer
(PU) yang dibuat dengan cara dipanaskan. Dengan ciri-ciri :
- Bersifat lembut dan fleksibel
- Sangat ringan
- Cukup kuat dan tahan lama.
3. Ethyl Vinyl Acetate
Ethyl Vinyl Acetate (EVA) merupakan bahan yang dihasilkan dari plastik polimer (PU)
yang didapatkan menjadi busa lembut dan dicetak. Dengan ciri-ciri :
- Bersifat sangat lembut dan fleksibel
- Merupakan bahan dengan penahan guncangan terbaik
- Sangat ringan.
4. Thermoplastic Rubber
Thermoplastic Rubber (TPR) merupakan bahan yang terbuat dari karet mentah yang
dicampurkan dengan plastik untuk kemudian dipanaskan dan dicetak. Dengan ciri-ciri :
- Tahan lama dan dapat digunakan di permukaan yang kasar
- Kurang elastis
- Kurang empuk bila dibandingkan dengan bahan lainnya.

2.2 PROSES KIMIA


Dalam Pembuatan kain sintetis, saat proses finishing memerlukan cairan kimia agar kain yang
dihasilkan dapat bertahan lama, awet, menghasilkan kualitas terbaik, dan terlindungi dari paparan
sinar ultraviolet. Pada proses pembuatan polyester diperlukan proses kimia yaitu polimerisasi
ethylene glycol dengan asam terephtalat. Berikut merupakan sifat kimia serat polyester yaitu :

Proses pemutihan polyester juga diperlukan zat kimia yaitu diantaranya natrium klorit pada
suhu didih dengan ditambahkan asam nitrat agar pH larutan dapat berubah antara 2-3 atau menjadi
asam. Phylon sebagai bahan yang terdiri dari Ethyl Vinyl-Acetate (EVA) merupakan hasil
polimerisasi etilena dan vinil asetat. Kandungan vinil asetat biasanya bervariasi dari 10 sampai 40%, dan
sisanya adalah etilen.EVA ini biasanya dibuat untuk sol sepatu yang dilakukan dengan cara
dikompres melalui pemanasan dan didinginkan di dalam cetakan.

Poliuretan termoplastik (TPU) adalah bahan yang berasal dari Poliuretan (PU) yang merupakan
polimer sintetis dengan ciri khas gugus fungsi uretan (- NHCOO-). Poliuretan dihasilkan oleh
reaksi poli isosianat dan senyawa polihidroksi (poliol). Bahan yang digunakan untuk membuat
TPU itu sendiri adalah chain extender atau rantai pendek diol,poliol atau rantai panjang diol,dan
diisosianat.

2.3 KARAKTER FISIKA DAN KIMIA PRODUK


Terdapat beberapa elemen yang menyusun sepatu agar menjadi bentuk sepatu yang utuh, diantaranya :
1. Upper
Upper merupakan bagian atas sepatu yang dimulai dari bagian depan sepatu, sisi kanan, sisi kiri,
dan juga bagian belakang dari sepatu. Bagian ini biasanya terbuat dari kain sintetis atau kulit yang
sudah melalui proses penjahitan.
2. Bottom
Bottom merupakan bagian bawah dari sepatu yang bersentuhan langsung dengan tanah. Bagian
ini juga biasa disebut bagian sole.

Sepatu sendiri terbuat dari bahan baku yang berbeda-beda. Hal itu yang akan menentukan sifat fisika
dan kimia dari sepatu tersebut, karena setiap bahan memiliki sifatnya masing-masing. Berikut merupakan
sifat fisika dan kimia sepatu berdasarkan bahan bakunya, diantaranya yaitu :
1. Sepatu kulit
Jika sebuah sepatu dibuat dari bahan kulit asli, sepatu tersebut akan memiliki aroma yang khas
dan tidak berbau sintetis. Jika sepatu kulit tersebut dibakar, kulit yang asli hanya terbakar sedikit
dan menimbulkan aroma seperti rambut terbakar. Sepatu kulit juga akan menyerap air seperti
kulit manusia.
2. Sepatu suede
Produk sepatu berbahan suede ketika disentuh akan terasa lebih lembut jika dibandingkan dengan
sepatu kulit. Namun, karena bahannya yang lembut serta berpori membuat sepatu jenis ini mudah
kotor. Produk ini tidak tahan air karena suede sendiri terbuat dari kulit bagian dalam.
3. Sepatu kanvas
Sepatu kanvas umumnya memiliki tekstur yang khas dan memiliki pori-pori. Sepatu dengan
bahan kanvas pun biasanya tahan lama. Namun sayangnya, bahan ini tidak tahan air

2.4 STORAGE MANAGEMENT


Dalam konsep dan mekanisme storage manajemen untuk meningkatkan produktivitas total
perusahaan dalam storage manajemen melalui optimal dalam untuk menjamin waktu lokasi dan
kuantitas bahan yang dalam proses alur data dari supplier hingga ke konsumen sehingga konsumen
menjadi puas. Untuk membuat produk sepatu, sebuah pabrik sepatu memerlukan bahan bahan
yang diperlukan dari para pemasok. Setelah itu sepatu yang sudah siap jual dikirim ke distributor
sepatu untuk selanjutnya dikirim ke toko sepatu, toko online shop, dan pasar internasional yang
pada akhirnya sepatu tersebut sampai ke tangan konsumen.
Sumber :
http://rivqiromadhoni.blogspot.co.id/2015/10/contoh-scm-supply-chain-management-pada_10.html

2.5 PROSES PEMBUATAN PRODUK


Untuk dapat menghasilkan sepasang sepatu layak pakai, bahan baku harus mengalami proses produksi
terlebih dahulu sebelum dipasarkan. Berikut ini merupakan proses pembuatan dari bahan mentah menjadi
produk sepasang sepatu :
1. Cutting Process
Proses pemotongan bahan mentah sebelum dijadikan bagian upper dari sepatu. Bahan baku
bagian upper seperti kulit, kanvas atau suede yang telah disediakan dipotong mengikuti pola yang
sudah dibentuk (Cardboard Patterns). Proses ini membutuhkan alat khusus yaitu mesing potong
dan alat potong yang bentuk dan ukurannya telah disesuaikan dengan pola yang akan dibentuk.
2. Upper Sewing
Proses ini merupakan proses penjahitan bahan baku yang telah melewati cutting proses agar
membentuk bagian atas dari sepatu. Potongan pola-pola tersebut dijahit satu persatu hingga
membentuk upper sepatu yang selanjutnya akan disatukan pada proses perakitan.
3. Outsole
Outsole adalah bagian terluar dari sepatu yang mengalami kontak langsung dengan tanah. Bahan
yang digunakan pada bagian ini dianta lain seperti plastik, karet, atau spons yang dapat
disesuaikan dengan model, warna, dan fungsi dari sepatu tersebut.
4. Insole
Insole merupakan bagian dalam sepatu yang terletak dibawah telapak kaki. Bahan yang digunakan
untuk insole dapat disesuaikan dengan model, warna, dan fungsi sepatu agar tidak mengurangi
kenyamanan penggunanya.
5. Stock Fitting
Proses ini merupakan proses yang menggabungkan beberapa bagian bottom pada sepatu antara
lainnya midsole dan outsole yang kemudian dibentuk menjadi bottom sepatu. Midsole yang
biasanya berbahan dasar phylone digabungkan dengan outsole yang berbahan dasar karet dengan
cara cementing (mengelem)
6. Assembly
Proses ini merupakan proses penggabungan antara upper dan bottom sepatu yang masih terpisah
hingga membentuk sepatu. Assembly dibagi lagi menjadi enam proses, yaitu :
a. Laste : proses penyesuaian sepatu dengan kontur kaki yang telah disediakan.
b. Penyatuan Midsole dengan Upper
c. Treatment Upper-Bottom : proses ini bertujuan untuk membersihkan permukaan yang akan
kontak langsung dengan luar, membuka pori-pori permukaan dari bottom dengan cara
penyinaran UV, cementing, dan heating.
d. Press : mempererat bottom dan upper dengan mesin press.
e. Pendinginan : Proses ini bertujuan untuk menghentikan perubahan bentuk produk yang
telah dirakit. Pendinginan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melewati conveyor
gantung dengan angin atau suhu normal atau melewati conveyor dengan suhu chiller.
f. Finishing : pengecekan kualitas dan pengemasan yang kemudian akan disimpan di gudang.
2.6 IDENTIFIKASI PRODUK
Berikut ini adalah daftar secara umum bagian sepatu, dan deskripsi dari setiap
bagian :
1. Tongue/lidah
Pada bagian tengah sepatu memang mirip lidah , biasanya empuk dan
berada dibalik tali sepatu. Bagian ini berfungsi untuk kenyamanan kaki kita.
Berfungsi sebagai peredam kencangnya tali sepatu sehingga tetap nyaman kita
gunakan walaupun kita mengikat dengan erat.
2. Lubang Tali Sepatu
Bagian ini merupakan lubang sebagai tempat tali sepatu saling mengait.
Berfungsi agar tingkat kekencangan tali sepatu merata.
3. Tali Sepatu
Tali sepatu berfungsi mengencangkan sepatu agar nyaman saat digunakan.
4. Toe Box
Bagian terletak di depan ujung sepatu, biasanya sepatu ini berbahan rubber
atau suede, dan biasanya terdapat beberapa titik lubang sebagai tempat sirkulasi
udara (tergantung jenis sepatu).
5. Insole
Bagian ini berada di posisi dalam sepatu. Melingkar sesuai dengan ukuran
telapak kaki kita. Di beberapa jenis sepatu, bagian ini dibuat terpisah atau bisa
dilepas. Bagian ini berfungsi untuk meredam beban tubuh kita sehingga nyaman
digunakan.
6. Midsole
Bagian ini merupakan tulang di sepanjang sisi sepatu, tepat diatas outersole.
Bagian ini adalah kerangka utama bagian yang memberikan sebagian besar
kenyamanan pada kaki kita.
7. Outersole
Bagian merupakan dasar bawah sepatu, biasanya bentuknya seperti waffle
dan bergerigi, berguna untuk keseimbangan dan penahan licin pada sepatu.
8. Upper/atas
Bagian ini cukup dominan sebagai pertimbangan kita dalam memilih
sepatu. “Upper” adalah bagian dari sepatu tempat di mana desain dan logo. Bagian
ini berada di atas midsole dan termasuk bagian dari lubang renda sepatu. Material
pada bagian ini juga sangat beragam.

Jenis sepatu di dunia ini sangatlah banyak, berikut adalah jenis-jenis sepatu berdasarkan
kegunaannya :
1. Sepatu Boot
Sepatu Boot biasanya digunakan untuk pemakaian lapangan karena bagian
dari Sole sepatu ini sangatlah kuat dan anti slip. Tetapi terkadang pemilik sepatu
ini menggunakannya untuk berjalan-jalan ke mall atau piknik outdoor.
2. Sepatu Oxford
Sepatu Oxford adalah sepatu formal yang bertali yang sering digunakan
orang Barat untuk pergi ke acara formal. Sepatu ini menghasilkan suara saat
menari.
3. Sepatu Monk Strap
Sepatu Monk Strap adalah sepatu semi-formal yang menggunakan gesper
sebagai penguncinya. Sepatu ini hampir sama seperti Sepatu Oxford, perbedaannya
ialah hanya di bagian pengunci sepatu dan fungsinya. Sepatu Monk Strap bisa
digunakan untuk berpesta.
4. Sepatu Loafer
Sepatu Loafer atau biasa disebut dengan Sepatu Slip On/Slop tidak
memiliki pengunci sepatu seperti tali/gesper. Sepatu ini biasanya digunakan untuk
sehari-hari, tetapi jika Sepatu Loafer berbahan kulit bisa digunakan untuk pergi ke
acara formal atau untuk berbisnis.
5. Sepatu Chelsea Boot
Sepatu ini sama seperti Sepatu Boot tetapi sepatu ini tetapi sepatu ini tidak
menggunakan bahan yang sama dengan Sepatu Boot. Sepatu Chelsea Boot
berbahan elastis sehingga sepatu ini sama seperti Sepatu Loafer yang tidak
memiliki pengunci sepatu. Sepatu ini biasanya digunakan untuk keperluan Casual.
6. Sepatu Sneaker
Sepatu Sneaker adalah sepatu santai yang sering digunakan oleh Pria
maupun Wanita. Sepatu ini merupakan jenis sepatu yang wajib untuk dimiliki untuk
acara non-formal.
7. Sepatu Olahraga
Sepatu Olahraga memiliki sol yang tebal serta elastis agar nyaman
digunakan saat berolahraga. Bagian atas sepatu juga dibuat sedemikian rupa agar
penggunanya tidak cepat berkeringat di bagian kaki.

2.7 IDENTIFIKASI PRODUK SAMPINGAN


Limbah pada industri skala besar akan sangat sulit ditangani terlebih bila industri tersebut
menghasilkan senyawa kimia yang berbahaya untuk kelangsungan manusia. Dalam kaitannya
dengan perkembangan teknologi, banyak cara di mana kita dapat mengolah hasil limbah tersebut
menjadi benda pakai atau bahkan memiliki nilai jual yang tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan
kreatifitas yang tinggi agar kita mampu mengurangi efek negatif dari limbah yang dihasilkan dari
industri khususnya. Contoh sepatu kulit, kulit sebagai material utamanya dari pengolahan limbah
potongan kulit kita bisa menjadi produk baru dan memiliki nilai sosial, budaya, ekonomi dan
tentunya lingkungan. Dari cara pemotongan pun memiliki teknik tersendiri supaya limbah tersebut
dapat diolah kembali menjadi produk furniture dan tas.

2.8 TANTANGAN DAN PELUANG MELALUI IR 4.0


Pemerintah juga tengah gencar mensosialisasikan revolusi industri 4.0 di Indonesia. Meski
keberadaan hambatan untuk mengimplementasikan industri 4.0 juga tidak dapat dihindari, seperti
konektivitas internet. Hal ini masih menjadi PR untuk Pemerintah, agar seluruh pelosok negeri
mendapatkan akses internet.
Sementara menurut Direktur Eksekutif APRISINDO Firman Bakri mengatakan, untuk industri
alas kaki jika dilihat dari sisi infrastruktur internet, diantaranya pada sistem produksi seperti
penerimaan order yang secara langsung /on line bisa terkoneksi dengan divisi lainnya misalnya
kesediaan bahan baku, sistem produksi , QC, pengepakan hingga pengiriman, khususnya bagi
industri yang skala besar. Dari sisi SDM industri besar juga sudah siap. Namun demikian di
industri alas kaki ada bagian dalam proses produksi yang tidak bisa menggunakan robotik, namun
tetap menggunakan tenaga manusia. Hal ini khususnya bagi industri alas kaki yang memproduksi
sepatu kerja / kulit yang baru bisa dijahit dengan manual.
Dalam industri 4.0 terdapat efisiensi tenaga kerja, akan menemui kendala hukum manakala
harus terjadi pemberhentian tenaga kerja, karenanya regulasi harus dipersiapkan dalam rangka
untuk implementasi industri 4.0. Sejalan dengan industri 4.0 yang tengah bergulir, sangat sulit
berjalan secara sendirian. Kita harus menghadapi ini bersama-sama. Harus berkolaborasi agar bisa
membentuk ekosistem digital yang lebih kuat di tengah gempuran ekspansi asing.
Tidak dapat dipungkiri jika revolusi industri 4.0 membuka peluang yang luas bagi siapapun
untuk maju. Informasi yang sangat melimpah menyediakan manfaat yang besar untuk
pengembangan ilmu pengetahuan maupun perekonomian. Masyarakat di era revolusi industri 4.0
memiliki ketergantungan yang sangat besar dalam menggunakan teknologi informasi. Fakta yang
menunjukkan bahwa masyarakat zaman sekarang memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi
pada perangkat ponsel pintarnya.
Hal inilah yang dapat menjadikan munculnya sebuah peluang baru di era industri 4.0. Salah
satu diantaranya adalah peluang berbisnis era digital. Dimana, daya jangkau teknologi informasi
tidak hanya berskala lokal tetapi hingga skala global. Melalui internet, akses informasi dapat
dijangkau hingga ke berbagai penjuru dunia. Peluang lain diantaranya adalah saat setiap orang
memiliki akses yang tinggi untuk terlibat aktif untuk memberikan dan memberikan opini kepada
pihak lain melalui media sosial online. Situasi ini membuka peluang bagi masyarakat untuk
membentuk opini positif tentang berbagai hal kepada pihak lain. Seperti diantaranya adalah
teknologi media sosial dapat dimanfaatkan untuk membentuk komunitas atau grup keluarga di
dunia virtual. Walaupun secara geografis berjauhan tetapi didekatkan dengan media social.
Melimpahnya informasi tentunya tidak hanya membawa pengetahuan positif saja, tetapi juga
negatif. Kemampuan seseorang untuk mengolah pengetahuan (knowledge) menjadi kearifan
(wisdom) dalam lingkungan sosialnya akan menentukan tingkat ketahanannya di era informasi.
Dengan demikian, tindakan share and resharing informasi telah didasari oleh nilai-nilai etis
sehingga tidak akan menciptakan eskalasi kegaduhan publik. Sebagai contoh, derasnya informasi
berita bohong (hoax) menjelang pilkada serentak maupun pilpres tidak akan meningkatkan
kegaduhan jika penerima informasi telah memiliki kesadaran etis dalam menyaring informasi
hoax.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap bahan baku yang
digunakan untuk membuat sepatu memiliki karakter fisik dan kimia yang berbeda-beda tergantung
dari bahan apa yang digunakan dan berasal dari mana bahan tersebut Pada proses pembuatan
bahan baku sepatu pun mengalami proses kimia yang beragam untuk setiap jenis bahannya. Selain
memiliki karakteristik yang berbeda, setiap sepatu juga memiliki jenis yang banyak menyesuaikan
dengan kebutuhan konsumen. Untuk menghasilkan sepasang sepatu yang layak pakai harus
melewati beberapa proses yang cukup panjang, dari proses pemotongan hingga proses pengemasan
yang kemudian akan disimpan di gudang penyimpanan. Selain menghasilkan produk berupa
sepatu, ternyata bahan baku tersebut menghasilkan beberapa produk sampingan yang dapat di
manfaatkan kembali menjadi barang yang memiliki nilai jual seperti tas kulit. Di era industri 4.0
ini para produsen di industri alas kaki khususnya sepatu mengalami banyak sekali tantangan seperti
tingginya persaingan pasar, namun meskipun begitu masih terdapat beberapa peluang yang dapat
dijadikan keuntungan oleh produsen sepatu.

3.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, diharapkan mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami
lebih dalam industri berbahan bakar batu bara yaitu salah satunya industri sepatu. Diharapkan
mahasiswa pun menjadi konsumen yang cerdas, tidak hanya mengetahui produk akhir tetapi juga
mengetahui bagaimana proses pembuatan produk tersebut dari awal hingga akhir. Diharapkan juga
kami sebagai tim penyaji dapat menyajikan materi lebih baik dan lengkap di makalah yang akan
datang, serta senantiasa menjaga kejujuran dan rasa tanggung jawab dalam proses penyusunan
setiap makalah.
DAFTAR GAMBAR

(Kulit Asli) (Kulit Sintetis)

(Kulit Suede) (Kain Karet)

(Kulit Nubuck) (Kulit Lak)

(Thermoplastic polyurethane (TPU)) (Thermoplastic rubber (TPR))


Tas Kulit

Sumber Gambar :
https://i2.wp.com/gushaironfadli.com/handsome/wp-content/uploads/2017/05/Jenis-Kulit-Sepatu-Full-
Grain-Leather.jpg?resize=800%2C536

https://images.tokopedia.net/img/cache/700/attachment/2020/9/1https://www.resellerdropship.com/blog/j
enis---jenis-bahan-sepatu7/66236640/66236640_3628f7a9-71d7-49b5-a5c9-de4d86b2a399.jpg

https://www.mainbasket.com/r/3676/mengenal-jenis-jenis-sol-sepatu
DAFTAR PUSTAKA
Adiona Advertising. (2021). Peluang dan Tantangan Revolusi Industri 4.0. Retrieved from Adiona:
http://www.adiona.co.id/en/articles/62-peluang-dan-tantangan-revolusi-industri-4-0

Ahmad, L. B., & Ikhsan, M. (2021). Pengolahan Limbah Kulit Pada Industri Sepatu. Retrieved from
media.neliti: https://media.neliti.com/media/publications/162615-ID-pengolahan-limbah-kulit-
pada-industri-se.pdf

Aprisindo. (2019). Apa Revolusi Industri 4.0? & Sudah Siapkah Industri Alas Kaki Menghadapi. Retrieved
Maret 31, 2020, from https://www.aprisindo.or.id/component/content/article/37-daily-news/246-
apa-revolusi-industri-40--a-sudah-siapkah-industri-alas-kaki-menghadapi-

tokonedui. (2020, Juni 6). Berbagai Jenis Sepatu Pria Dan Kegunaannya. Retrieved from tokonedui.com:
http://tokonedui.com/blog/berbagai-jenis-sepatu-pria-dan-kegunaannya/

Unknown. (2015, Januari 20). Makalah Pembuatan Sepatu. Retrieved from pendidikancente.blogspot.com:
http://pendidikancente.blogspot.com/2015/01/makalah-pembuatan-sepatu.html?m=0

Yuk Kenali Bagian Bagian Sepatu Sneakers. (2016, Desember 12). Retrieved from sneakers.co.id:
https://sneakers.co.id/yuk-kenali-bagian-bagian-sepatu-sneakers/

Anda mungkin juga menyukai