SITI NASIRO
NPM. 2020001004
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “Industri Cat dan Pernis” guna memenuhi salah satu persyaratan
untuk kelulusan Program Studi S1 Kimia di Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Bapak Prof. Dr. Drs. H. Adi Santoso, M.Si selaku ketua Sekolah Tinggi Analis
Kimia Cilegon dan Ibu Micha Mahardika, S.Si, MT selaku dosen pengampu
teknologi dan proses industri kimia Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon.
Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada kedua orang tua dan seluruh
keluarga serta teman-teman yang selalu memberikan semangat dan membantu
dalam penyusunan skripsi ini serta atas doa dan dukungannya.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Siti Nasiro
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Cat merupakan suatu produk yang berfungsi untuk emlindungi atau protektif
dan memperindah atau dekoratif berbagai objek. Cat dapat memperpanjang usia
dari suatu produk dari pengaru lingkungan seperti suhu dan korosi. Industri cat
adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun lalu, manusia yang
hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi dan
proteksi. Mereka menggunakan metrial-material yang tersedia di alam seperti arang
(karbon), darah, susu, dan sadapan dari tanaman-tanaman yang memiliki warna
yang menarik. Yang mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan yang baik,
seperti yang ditunjukkan pada lukisan gua di Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol,
cat batu orang Aborigin di Arnhem Land Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah
lainnya yang ditemukan.
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi dari cat dan pernis
2. Untuk menentukan Bahan dasar pembuatan, jenis-jenis, contoh produk
yang dihasilkan dari cat dan pernis
3. Untuk mengetahui metode atau proses pembuatan cat dan pernis
4. Untuk menentukan bahan kimia berbahaya pada cat dan pernis
5. Untuk mengetahui cara pengolahan limbah cat dan pernis
2
BAB II
TINAJUAN PUSTAKA
2.1 Cat
• Daya rekat.
• Mudah diaplikasikan.
• Dapat menutupi permukaan dengan mudah dan membentuk kohesive film
(bagian cat yang menempel).
• Memberi perlindungan.
• Dapat tahan lama.
• Kualitas yang konsisten.
3
2.1.2 Bahan Dasar Pembuatan Cat
Cat dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori. Secara garis besar, jenis
cat dikelompokkan ke dua kategori, yaitu berdasarkan komponen fisik dan
kegunaannya.
4
1. Komponen
a. Pigmen
Pigmen secara singkat berarti zat warna. Pigmen akan menyerap cahaya
dengan panjang gelombang tertentu dan merefleksikan cahaya dengan
gelombang yang menghasilkan warna yang dilihat mata manusia. Jenis-jenis
pigmen cat adalah seng, timah putih, karbon, timah merah, besi oksida yang
mengandung mika, kalsium plumbat, dan seng kromat.
b. Binder
Binder adalah bahan untuk merekatkan cat dengan permukaan
yangbdiaplikasikan. Zat ini akan membentuk lapisan pada cat sehingga
keberadaannya vital.Ada banyak jenis binder yang biasa digunakan untuk cat:
akrilik, epoxy, latex, polivinil asetat (PVA), poliuretan, melamin, alkid resin, dll.
c. Pelarut
Cat yang terdiri dari banyak warna mempunyai beragam jenis nuansa
warna. Hal ini berkaitan dengan pigmen yang digunakan. Masing-masing nuansa
memberikan sentuhan yang berbeda terhadap medianya. Nuansa-nuansa warna
tersebut antara lain: dasar (biasa), mengkilap. sentuhan sutra, eggshell, matte.
iridescent. bercahaya. metalik, dan pastel.
2. Kegunaan
a. Primer
Primer adalah lapisan awal yang dioleskan ke media yang akan dicat
supaya cat akan menempel lebih kuat ke medianya. Selain itu, primer juga
berguna untuk melindungi permukaan media dari potensi kerusakan akibat
bahan cat.
b. Vernis
Vernis diaplikasikan setelah cat utama. Vernis adalah cat tanpa pigmen
yang berperan sebagai pelindung cat dari degradasi warna dan juga sebagai
penguat nilai estetika warna cat.
c. Cat Emulsi
5
Cat ini berbahan dasar air yang lebih aman dan praktis dipakai semua usia
karena cepat kering, viskositas rendah, murah, tidak beracun, dan mudah
digunakan.
d. Pewarna Kayu
Sesuai namanya, cat ini diformulasikan untuk media seperti kayu. Cat ini
akan meresap ke dalam medianya sehingga tidak tercipta lapisan baru.
e. Enamel
f. Lapisan Anti-Grafiti
Cat ini didesain untuk melunturkan cat grafiti untuk mengatasi
vandalisme. Terdapat dua mekanisme proteksi, yaitu dengan pelapisan zat
sebelum terkena grafiti yang luntur jika disiram air tekanan tinggi dan pelapisan
zat yang tidak dapat berikatan dengan grafiti sehingga grafiti akan luntur dengan
sendirinya.
6
menguap sebagai gas karbon sehingga mencemari udara. Karena itu cat ini dinilai
kurang ramah lingkungan. "Selain itu aroma cat kayu dan cat besi juga sangat
menyengat yang dapat mengganggu kesehatan pernapasan," ujar Ahmad S Fawzi,
seorang arsitek di Jakarta Selatan yang banyak mendalami aplikasi cat.
Di Indonesia produsen cat nasional yang sudah melansir cat kayu dan besi
berbasis air antara lain Mowilex. "Sejak berdiri kami committed dengan bahan
dasar air baik untuk cat tembok maupun cat kayu dan besi," kata Variati Djohan,
Sales & Marketing Director Mowilex, Cat kayu Mowilex berbasis air disebut
Acrylic Woodstain, sedangkan cat besi berbasis air adalah Acrylic Gloss
Enamel.
7
Achmad menjelaskan, cat berbasis minyak tetap layak dipakai sepanjang
ruangan. tidak dihuni selama pengaplikasian cat. "Kalau cat sudah mengering
sempurna, ruangan yang memakai cat minyak aman bagi kesehatan kita." katanya.
Dengan kata lain yang menjadi persoalan pada cat berbasis minyak adalah uapnya
yang mencemari udara dan residunya yang sulit diurai Jadi, cat berbasis minyak
tidak harus dihindari. Apalagi, pilihan cat kayu dan besi berbasis air juga masih
sangat terbatas. Meski demikian, mulai sekarang secara bertahap upayakan
memakai cat berbasis air untuk media kayu dan besi. Dengan demikian Anda telah
ikut berperan menjaga lingkungan hidup kita agar tetap nyaman didiami. Bunga,
Amel, Diyah.
Salah satu produsen cat minyak ternama adalah Propan Raya. "Kami
sebenarnya membuat segala jenis cat yang berkaitan dengan bangunan dan elemen
bangunan," kata Suharsono Legowo, Retail Marketing Manager PT Propan Raya.
Seiring kian santernya isu lingkungan hidup, Propan juga berupaya memproduksi
cat minyak dengan bahan baku yang eco friendly. Propan membagi catnya menjadi
dua: solvent yang aromatik dan non-aromatik. "Tapi, seramah-ramahnya cat
solvent, tetap lebih ramah lingkungan cat berbasis air.Kandungan solvent-nya tetap
ada tapi sangat kecil (solventness) sehingga bila menguap tetap aman dihirup.
Hanya harga cat water based lebih mahal," katanya. Salah satu cat minyak Propan
adalah Synthetic 2000 untuk kayu dan besi, yang terbuat dari alkyd enamel. Cat
yang dijual dalam kemasan 0,9 liter ini memiliki daya tutup 11,3 m2 dengan
ketebalan lapisan 40 mikron sekali lapis. Cat mengering dalam empat jam dengan
pelarut tiner dan tersedia dalam 30 pilihan warna standar. Harganya Rp32.000 per
kaleng. la meluruskan pandangan keliru selama ini, bahwa cat minyak yang baik
harus kental sehingga bila dicampur pelarut bisa mendapat larutan yang banyak.
Menurutnya, pelarut berfungsi memudahkan aplikasi (mengencerkan). Nantinya
pelarut, entah air atau minyak. akan menguap 100 persen. Yang tinggal resin atau
catnya. "Jadi, makin banyak pakai thinner, justru kian banyak thinner yang terbuang
sehingga hasilnya malah makin mahal," ujarnya.
8
Berdasarkan ada tidaknya pigment dalam cat tersebut,
yaitu varnish atau lacquer (transparent, tidak
mengandung pigment); duco atau enamel (berwarna dan
menutup permukaan bahan, mengandung pigment).
FUNGSI Cat dempul (filler), anti karat (anti corrosion), anti jamur
(anti fungus), tahan api, tahan panas (heat resistance),
anti bocor (water proofing), decorative, protective,
heavy duty, industrial dll.
METHODE Cat kuas, spray, celup, wiping, elektrostatik, roll, dll.
PENGECATAN
LETAK Cat Primer (sebagai dasar), undercoat, intermediate
PEMAKAIAN (ditengah-tengah), top coat/finishing (pada permukaan
paling atas dari beberapa lapisan cat), interior (di dalam
tidak terkena secara langsung sinar matahari) dan
exterior (di luar), dll.
JENIS SUBSTRAT Cat besi (metal protective), lantai (flooring systems),
kayu (wood finishing), beton (concrete paint), kapal
(marine paint), mobil (automotive paint, plastik, kulit,
tembok, dll.
KONDISI DAN Cat pasta, ready-mixed, emulsi, aerosol, dll.
BENTUK
CAMPURAN
ADA TIDAKNYA Water base, cat solvent base, tanpa solvent, powder, dll.
SOLVENT
MEKANISME Cat kering udara (varnish dan syntetic enamel), cat
PENGERINGAN stoving (panggang), cat UV curing, cat penguapan
solvent (lacquer dan duco), dll.
Pigmen sebagai inti sebuah cat awalnya masih berupa butiran. Sebagai
perlakuan awal, pigmen dicampur dengan resin sebagai agen pembasah. Campuran
diberi beberapa bahan pelarut dan diberi zat aditif untuk meningkatkan fungsi cat.
Proses ini akan menghasilkan bahan setengah jadi berupa pasta.
b. Dispersi Pigmen
Pasta yang diperoleh dari tahap sebelumnya diproses ke mill sand, instrumen
berbentuk silinder yang berperan sebagai penghancur partikel. Mill sand digunakan
untuk menghaluskan pigmen yang awalnya berwujud butiran kasar supaya pigmen
dapa tersebar lebih merata ke seluruh pasta cat. Filtrasi dilakukan untuk
memisahkan partikel pengotor yang terbawa bersama pigmen sebelumnya.
9
Pasta yang sudah digiling dan dibersihkan dimasukkan pelarut. Kemudian,
campuran dimasukkan ke tangki dispersi untuk diaduk dengan kecepatan tinggi.
Pasta berisi pigmen, resin, zat pelarut, dan zat aditif lainnya diputar dengan poros
yang memiliki bilah bergerigi. Proses berkecepatan tinggi ini akan mencampur
pigmen secara sempurna ke dalam pelarut sehingga warna cat merata
c. Penipisan pasta
Setelah diaduk, pasta akan dipindahkan ke wadah yang besar untuk
diencerkan ke konsentrasi yang paling proporsional. Pasta akan ditambahkan
pelarut untuk menghasilkan kadar pigmen yang paling optimal.
d. Pengalengan cat
10
B. Proses penghalusan (Grinding)
Dalam proses ini, sebagian bahan yang telah melewati tahap mixing
dimasukkan ke dalam mesin grinding yang memuat bola-bola besi atau keramik
dengan ukuran tertentu yang diputar dengan kecepatan tinggi sehingga seluruh
bahan akan tergiling dengan tingkat kehalusan tertentu. Dengan ukuran partikel
yang hampir seragam, ikatan antar partikel akan jauh lebih mudah terjadi.
Bila seluruh bahan sudah dimasukkan dan warna yang diinginkan juga sudah
sesuai. dilakukan pengecekan akhir pada proses ini. Karakteristik dan sifat yang
diharapkan dari produk tersebut diuji sampai dinyatakan layak untuk dijual.
c) Daya Lekat
d) Kekerasan permukaan
Untuk pengecekan jangka panjang dilakukan proses weathering test yang meliputi
ketahanan warna setelah disinari oleh cahaya UV dalam jangka waktu tertentu. Juga
dapat dilakukan (untuk substrat logam) tes daya lekat dengan menggunakan salt
spay test.
11
E. Proses pengisian ke dalam kemasan (Filling)
Premixing
Grinding
Resin Pigmen
Wash Down
Solven Aditif Metallic
Mixing Tinter Solution
Color Matching
Solven
QC
Viscosity Adjust
Test
Filtrasi
Pengemasan
2.2 Varnish
2.2.1 Definisi Varnish
12
2.2.2 Jenis Varnish
13
Material Tank
Injection Valve
Mixing Tank
Heating/cooling
Filter
Drums/cans
Produk pernis yang aman digunakan yakni pernis kayu Biovarnish adalah
jenis produk yang aman untuk digunakan di lingkungan manusia. Produk
Biovarnish yang tergabung dalam tiga seri aplikasi mulai dari Biovarnish Wood
Filler, Biovarnish Wood Stain dan Biovarnish Clear Coat tidak mengandung bahan
kimia berbahaya.
Biovarnish
14
mendapatkan warna warna natural pilihan yang memberikan keindahan serat kayu
lebih terpaparkan. Demi mewujudkan lingkungan yang sehat dan indah sebaiknnya
Anda menggunakan produk Biovarnish untuk finishing berbagai macam furniture
di rumah.
15
pengaplikasian. Bahaya yang akan ditimbulkan dalam tubuh adalah
berbagai jenis kanker.
Penyebaran formalin adalah melalui udara, cat dan pernis pernis atau
plitur yang telah diaplikaskan dan mengering akan menimbulkan gas yang
mengandung fomalin, ketika gas tersebut dihirup oleh manusia, maka
formalin akan masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan sel kanker.
Industri cat dan pernis merupakan salah satu penghasil limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3) spesifik. Pengolahan limbah cat dan pernis dilakukan
dengan koagulasi sedimentasi dengan proses bioteknologi yaitu biofilm. Untuk
pengolahan lumpur IPAL industri cat dan pernis dapat dilakukan dengan Teknik
stabilitas/solidifikasi, composting dan solid-bed bioleaching. Sedangkan, teknologi
filter menjadi alternatif yang efektif dan organic volatile dari industri cat dan pernis.
(sari dkk., 2014).
Berbagai limbah berbahaya dan beracun (B3), baik dalam bentuk padat, cair
maupun gas di hasilkan selama proses produksi cat dan pernis. limbah B3 ini jika
16
tidak ditangani dan didetoksifikasi dengan baik, maka akan mencemari lingkungan
dan membahayakan manusia (Deoble & Kumar, 2005).
Beberapa cara untuk melakukan biodegradasi pada limbah cair cat dan pernis
yaitu melakukan seeding dan modifikasi lingkungan. Seeding adalah inokulasi
mikroba ke instalasi pengolahan limbah cair. Mikroba yang diinokulasikan tersebut
dapat diperoleh dari luar lokasi yang tercemar (indigenous), sedangkan modifikasi
lingkungan bertujuan untuk meningkatkan aktivitas metabolisme mikroba dengan
penambahan nutrisi, terutama yang mengandung nitrogen dan fosfor, peningkatan
jumlah organisme dan kelembaban, penambahan kosubstrat sebagai penunjang
pertumbuhan mikroba.
17
coklat (Seidel et al., 2004). Sedangkan solid-bed bioleaching pada prinsipnya
adalah aplikasi dari proses ekstraksi logam berat dari senyawa pengikatnya dengan
memanfaatkan asam mineral yang dihasilkan oleh mikroorganisme .
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan
dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau
melindungi (protective) bahan tersebut. Vernis adalah cat tanpa pigmen
yang berperan sebagai pelindung cat dari degradasi warna dan juga sebagai
penguat nilai estetika warna cat.
2. Cat dibedakan menjadi Water Based(Meliputi Cat tembok dan cat air)
dan Solvent Based(Meliputi Cat mobil, cat besi, dan cat minyak). Elemen
penyusun cat adalah Pigment, Pigment extender / filler, Liquid, Binder, dan
Additive. Jenis pernis dibedakan menjadi solvent based (drying oil, resin,
thinner atau solvent) dan pernis water based.
3. Proses produksi cat secara umum melalui beberapa proses, yaitu pre-
mixing, grinding, let-down, filtering, color matching, dan packaging. Proses
produksi pernis melibatkan pengadukan dan pencampuran berbagai bahan
untuk membuat berbagai macam produk. Material tank, mixing tank
(injection valve, heating/cooling), filter dan drums/cans
4. Bahan-bahan kimia berbahaya pada cat dan pernis diantaranya timbal,
merkuri dan formalin.
5. Pengolahan limbah cat dan pernis dilakukan dengan koagulasi sedimentasi
dengan proses bioteknologi yaitu biofilm. Untuk pengolahan lumpur IPAL
industri cat dan pernis dapat dilakukan dengan Teknik stabilitas/solidifikasi,
composting dan solid-bed bioleaching. Beberapa cara untuk melakukan
biodegradasi pada limbah cair cat dan pernis yaitu melakukan seeding dan
modifikasi lingkungan. Proses bioremediasi dibagi dalam dua tahap yaitu:
1) pengkondisian sedimen dengan tanaman, dan 2) solid bed bioleaching
3.2 Saran
Makalah ini sekiranya dapat berguna bagi pembaca untuk mengetahui lebih
dalam tentang cat. Selain itu, hal penting yang harus anda perhatikan saat memilih
cat adalah kandungan zat yang berbahaya di dalamnya. Namun Cat yang berkualitas
baik pasti dibuat dari bahan-bahan berkualitas yang harganya juga mahal.
19
DAFTAR PUSTAKA
A, Annisa Rama Suci, dkk. 2017. Proses Kimia Organik Industri Cat dan Pernis.
Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta.
http://www.bioindustries.co.id/pengertian-pernis-adalah-dan-fungsinya-6323.html
(diakses pada jumat, 11 Februari 2022).
20