Disusun Oleh :
Kelompok 1
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga tugas makalah “INDUSTRI CAT TEMBOK DARI KAOLIN”
ini dapat terselesaikan sebagai tugas untuk mata kuliah Proses Industri Kimia 3.
Tim penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Kami berharap kritik dan saran dari para pembaca untuk
menjadi masukan bagi tim penulis agar menjadi masukkan untuk kedepannya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Mempelajari apa itu cat?
b. Mempelajari bahan-bahan penyusun cat?
c. Memahami teknologi pembuatan cat?
d. Mengetahui proses pembuatan cat?
e. Meminimalisir dampak penggunaan cat?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Kaolin
Kaolin adalah masa batu-batuan tanah lempung kualitas tinggi (high grade)
yang mengandung besi dalam kadar yang rendah sekali dan biasanya berwarna
putih atau mendekati putih. Kaolin berasal dari feldspar dan terjadi karena proses-
proses pelapukan pada permukaan bumi atau sebagai hasil pekerjaan
hydrothermal yaitu larutan dan gas panas didalam bumi yang menguap, mengalir
dan menerobos keatas. Kaolin merupakan senyawa hidro aluminium silikat
dengan komposisi kimia Al2O3. 2SiO2. 2H2O. Strukturnya digambarkan sebagai
lapisan SiO4 tetrahedral dan Al(O2OH)6 oktahedral yang berikatan bersama
dengan rantai hidrogen. Ukuran partikel berbentuk heksagonal yang kaya akan
oksigen pada satu sisi permukaan dan kaya hydroxyl pada sisi permukaan yang
lain. Kaolin bersifat hidrofil, tahan terhadap asam dan alkali serta mudah larut
dalam air (Stewart, 2007).
Kaolin digunakan untuk berbagai keperluan terutama untuk bahan baku
industri keramik, bata tahan api, pemberi warna putih dalam pengolahan kertas,
industri tekstil, industri karet, industri cat, dan lain-lain. Kaolin adalah salah satu
sumber daya alam dan merupakan bahan baku industri cat, yang belum
dimanfaatkan sebagaimana mestinya di daerah Sulawesi Utara. Endapan kaolin
di Sulawesi Utara tersebar di Kabupaten Minahasa (Toraget, Lahendong).
Kabupaten Minahasa sudah pernah dieksplorasi dan diperkirakan cadangannya
sebesar 20,000,000 M 2 (Dinas Pertambangan Propinsi Sulawesi Utara, 2006).
Dari data analisis mutu kaolin Minahasa yang pernah dilakukan ternyata kaolin
daerah ini sangat cocok untuk industri cat tembok karena bersih dan halus.
Walaupun potensi bahan baku cat tembok (kaolin) di Sulawesi Utara cukup
besar, akan tetapi sampai saat ini belum ada industri cat tembok di daerah
tersebut.
Kaolin adalah pigmen inert dan mempunyai kecenderungan memberi kualitas
terhadap cat dan memudahkan pengecatan. Karena kaolin bersifat inert sehingga
pigmen ini tidak merubah atau merusakan bahan-bahan lain yang ditambahkan
dalam pembuatan cat dan kaolin juga mencegah pengendapan dari bahan-bahan
lain yang ditambahkan (Ola, 2017).
2.3 Pigmen
Pigmen adalah unsur penting dalam lapisan opak cat. Pigmen terdiri dari
partikel-partikel halus yang tidak larut namun terdispersi pada bagian cair dari
cat pigmen yang digunakan dalam pembuatan cat terdiri dari bermacam-macam
warna dan jenis. Untuk pigmen putih dapat berupa Pb putih (white lead),
titanium dioksida, seng osida, litophon, seng sulfit dan Pb sulfat Kaolin (China
clay), talk, silika, asbes, gipsum, barit adalah ekstender atau inert dalam industri
cat yang fungsinya untuk mengurangi biaya penggunaan pigmen dan untuk
meningkatkan daya tutup dan ketahanan cuaca (Ola, 2017).
Seng oksida adalah salah satu pigmen putih yang penting dalam industri cat.
Senyawa ini mempunyai opasitas yang tinggi serta daya tutup yang lebih baik
dari pada yang lain (Shreve, 1956). Penggunaan seng oksida dalam industri cat
dapat dikombinasikan dengan pigmen putih yang lain seperti white lead, titanium
oksida dan bahan-bahan pengisi (kaolin). Fungsi seng oksida dalam cat
meningkatkan daya tahan cat dari pencucian air hujan, kerusakan cat dari gas
udara, meningkatkan retensi warna, memberikan kontribusi terhadap daya tutup.
4) Penggilingan
Dengan hanya dispersi, kita belum mendapatkan kehalusan partikel lebih rendah
dari 20 mikro, yaitu ukuran rata-rata partikel primer dari pigment dan/atau
extender. Untuk itu
diperlukan sebuah tahap lanjutan dimana ikatan fisik partikel-partikel pigment
akan
dipecahkan lebih lanjut menjadi patikel-partikel yang lebih kecil lagi. Tahapan in
i disebut penggilingan.
Untuk memudahkan dalam pembuatan cat; biasanya pigment, extender, sebagian
resin
dan additive digiling terlebih dahulu untuk dibuat pasta (bahan setengah jadi). Pa
sta ini bisa
disimpan dalam gudang atau langsung diproses untuk dibuat cat, yaitu hanya den
gan proses
mixing biasa, seperti dijelaskan pada proses pembuatan cat tanpa pigment di atas.
Alat dan prinsip penggilingan bermacam-macam, diantaranya adalah:
a) Melewatkan millbase diantara dua buah atau lebih silinder yang berhimpita
n satu dengan
lainnya, dimana jarak diantara dua buah silinder ini bisa diatur sesuai dengan der
ajat kehalusan yang diinginkan. Contoh dari alat ini adalah Triple roll Mill.
c. Penyelesaian
Seperti sudah dijelaskan pada bagian di atas bahwa proses pembuatan cat dibagi
menjadi
dua bagian besar, yaitu proses yang melibatkan dispersi dan/atau penggilingan da
n proses
yang hanya melibatkan proses mixing saja. Tahap akhir dari kedua proses ini jug
a berbeda,
pada proses yang melibatkan dispersi dan/atau penggilingan pigment, maka men
gukur
derajad kehalusan dari partikel-partikelnya adalah tahap yang penting guna meng
akhiri proses tersebut.
Sedang proses lain, yang hanya melibatkan proses mixing, maka untuk melihat se
berapa
jauh campuran sudah tercampur sempurna dan sesuai komposisi yang ditentukan,
cukup
mengukur kekentalan atau viskositas campuran tersebut. Namun bila campuran t
ersebut
mengandung beberapa jenis pasta, maka menyamakan warna (colour matching) c
ampuran cat
secara kasar perlu dilakukan, agar campuran tidak terlalu jauh berbeda de
ngan warna standardnya.
Kedua tahapan ini biasanya disebut uji kualitas pendahuluan, yaitu tahapan antar
a
sebelum cat diuji secara seksama pada tahap paling akhir dari proses pembuatan
cat, yaitu tahap pengujian kualitas cat.
Stewart, D. (2007). Hydrous Kaolin for Decorative Matt Emulsion Paint. European
Coating Journal.
Ola, A. L. (2017). ADHESIVE. Riset Teknologi Industri, 11(1), 59–65.