Anda di halaman 1dari 32

PENGERTIAN

TENTANG CAT
ADD UNIT 2
CAT

➢ DEFINISI MENURUT ISO 4618/1:

Cat adalah bahan yang dapat berupa cairan, pasta, atau


padatan yang apabila diaplikasikan pada permukaan
substrat/material dapat membentuk lapisan “FILM” padat
yang berfungsi untuk melindungi, memperindah atau
merekatkan

➢ FUNGSI CAT :

• PROTECTIVE → Melindungi
• DECORATIVE → Memperindah permukaan
BAHAN PEMBENTUK CAT
➢ Komponen pembentuk cat tembok, secara
sederhana terdiri dari: bahan pengikat
(resin/binder), pigmen, pelarut (solvent),
aditif, dan bahan pengisi (filler).
1) PIGMEN
Memberikan warna & menutup
permukaan

Melindung lapisan dari pengaruh sinar UV &


cuaca

PIGMEN

Mengurangi permeabilitas lapisan

Memberikan sifat daya tahan


terhadap karat
PIGMEN TERBAGI DALAM 2 (DUA)
KATEGORI:
• Pigmen Organik : Pigmen yang terbentuk dari senyawa-senyawa
organik atau karbon. Dan Mampu memberikan variasi warna yang
lebih banyak daripada Inorganic Pigment Contohnya : Pigment Blue,
Green, Orange,Yellow

• Pigmen In/Anorganik : Pigmen yang terbentuk dari mineral-mineral


atau garam-garaman logam yang terbentuk secara alami (bahan galian)
ataupun dari hasil reaksi kimia di pabrik dan Mempunyai daya tutup
yang baik dan lebih stabil terhadap cahaya Mempunyai daya tahan yang
lebih baik terhadap korosi
• Contohnya : Pigment Black, Yellow Oxide, Red Oxide, White
GENERAL PROPERTIES OF
INORGANIC AND ORGANIC
PIGMENT:
Pigment Properties Inorganic Organic
Warna Biasanya lebih gelap Biasanya cerah
Daya tutup Tinggi Relatif Rendah
Color strength Rendah Biasanya tinggi
Kelarutan dengan solvent Baik Baik cenderung ke kurang
Daya tahan terhadap Bahan Kimia Bervariasi Bervariasi
Daya tahan terhadap panas Umumnya baik Bervariasi
Daya tahan terhadap cuaca Biasanya baik Bervariasi
Harga Relatif tidak mahal Bervariasi, tetapi cenderung mahal
2) BAHAN PENGIKAT (BINDER)
Sebagai media dimana pigmen dapat menyebar
merata di dalam cat

Untuk melekatkan cat ke permukaan yang di cat

BINDER

Memberikan kilap

Memberikan sifat-sifat mekanik yang baik, seperti:


Kekerasan, kekenyalan, daya tahan abrasi
• Resin atau binder merupakan komponen utama dalam cat.
• Resin berfungsi merekatkan komponen-komponen yang ada
dan melekatkan keseluruhan bahan pada permukaan suatu
bahan (membentuk film).
• Resin merupakan polymer dimana pada temperatur ruang pada
umumnya berbentuk cair cair, bersifat lengket dan kental.
• Contoh resin adalah: Natural Oil, Alkyd, Nitro Cellulose,
Polyester, Melamine, Acrylic, Epoxy, Polyurethane, Silicone,Vinyl,
Cellolosic, dll
3) PELARUT (SOLVENT)
• Pelarut (Solvent) tidak menjadi bagian dari lapisan cat, namun
penting pada proses pembuatan, penyimpanan dan pengecatan;
• Penambahan solvent yang tepat dan cukup akan menurunkan
kekentalan dari resin atau campuran sehingga kekentalannya
memenuhi syarat untuk masing-masing proses;
• Komposi solvent memberi pengaruh terhadap karakteristik &
tekstur lapisan cat, sifat kilap, dan kecepatan kering.
• Pelarut dapat berupa air atau pelarut organik.
4) ADITIF

• Sekalipun Aditif ditambahkan dalam jumlah sedikit, namun


memberi kontribusi yang sangat besar terhadap sifat cat;
• Berdasarkan harganya aditif merupakan, salah satu bahan
baku yang paling mahal;
• Aditif biasanya dibagi berdasarkan fungsinya;
BEBERAPA ADITIF YG SERING
DIGUNAKAN:
• Wetting Agent, untuk mempermudah atau mempercepat proses
penggantian udara dan air oleh resin pada permukaan pigment atau
extender;
• Dispersing Agent untuk mempermudah distribusi pigment dan
extender ke dalam cairan resin;
• Anti Skinning Agent untuk mencegah proses pengulitan pada
permukaan cat (oil atau alkyd base resin) selama penyimpanan;
• Thickening Agent untuk mempertahankan kekentalan cat atau
melindungi cat selalu dalam kondisi koloid,
----

• Anti Settling Agent untuk mempertahankan pigment selalu


berada pada kondisi dispersi yang stabil dalam campuran,
sehingga tidak mengendap;
• Anti Sagging untuk mencegah turunnya atau melelehnya cat
jika dipakai pada permukaan tegak;
• Levelling Agent untuk meningkatkan kualitas permukaan
cat, sehingga permukaannya rata tidak bergelombang;
• Anti Flooding & Floating untuk mencegah pemisahan
pigment baik secara vertikal maupun horisontal;
----

• Anti Foaming untuk mencegah atau menghilangkan


timbulnya busa pada permukaan cat;
• Anti Static Agent untuk mencegah atau mengurangi
timbulnya arus listrik static selama pemaikaian;
• Dryer untuk mempercepat reaksi oksidasi & polymerisasi
dari ikatan tak jenuh pada cat jenis alkyd atau synthetic
(mengandung drying oil);
• Catalyst untuk mempercepat reaksi crosslinking antara
resin amino dan alkyd polyol;
----

• Plasticizer untuk meningkatkan fleksibilitas cat terutama


pada cat yang mempunyai berat molekul yang besar;
• Anti Fouling Agent untuk mencegah timbulnya atau
melekatnya tumbuhan air laut pada dasar dinding kapal;
• Matting Agent untuk menurunkan kilap lapisan cat (dari
gloss ke semi gloss atau dari semi ke dof/matt);
• Anti Fungus atau anti jamur untuk mencegah timbulnya
jamur;
5) BAHAN PENGISI (FILLER)

• Filler atau Extender, ditambahkan ke dalam cat dengan


tujuan untuk menurunkan harga;
• Dalam hal tertentu extender ditambahkan untuk
memberbaiki sifat cat;
• Filler umumnya mempunyai refractive index yang kecil (atau
rendah daya tutupnya) dibanding pigmen & dapat memberi
warna pada beberapa kondisi dapat memperbaiki sifat anti
korosi;
3. BERDASARKAN SUSUNANNYA DALAM APLIKASI
(SISTEM CAT) :

a. CAT DASAR
• Untuk memberikan dasar yang cocok untuk menahan
lapisan diatasnya
• Memegang peranan penting dalam pengendalian korosi

b. CAT UNDER COAT


• Menghaluskan permukaan baja yang kasar
• Sebagai penghalang terhadap bahan- bahan korosif
dalam lingkungan

c. CAT AKHIR
• Melindungi lapisan cat dibawah, terhadap pengaruh
lingkungan : cahaya matahari, polusi atmosfer
• Memberikan sifat-sifat kimia dan fisik yang diperlukan
tahan abrasi, tahan kimia, mengkilap, dsb
JENIS – JENIS CAT

1.BERDASARKAN JENIS BINDER :

a. CAT MINYAK (drying oil paint)


- Binder yang digunakan dari jenis minyak mengering
- Membentuk lapisan dengan oksidasi
- Lama mengering
- Murah harganya

b. CAT ALKYD
- Binder dari jenis alkyd resin
- Paling banyak digunakan karena : mudah dalam aplikasi,
dapat dilapisi ulang
- Membentuk lapisan dengan oksidasi
c. CAT CHLORINATED RUBBER
- Binder yang digunakan dari jenis chlorinated
rubber
- Membentuk lapisan karena penguapan solvent
- Tahan asam, basa, air dan cuaca
- Tidak tahan pelarut

d. CAT VINYL
- Binder yang digunakan dari jenis vinyl
- Pengeringan karena penguapan solvent
- Lebih ulet, tahan lama, dan bersifat dekoratif
e. CAT EPOXY
▪ Binder yang digunakan dari jenis epoxy resin
▪ Membentuk lapisan karena reaksi kimia dengan hardener
▪ Kekerasannya baik
▪ Tahan bahan kimia, air, minyak, dan solvent
▪ Merupakan cat anti korosi

f. POLYURETHANE
▪ Binder yang digunakan dari jenis polyurethane
▪ Membentuk lapisan karena reaksi kimia dengan hardener
▪ Kilapnya baik
▪ Sifat-sifatnya hampir sama dengan epoxy
2. BERDASARKAN KOMPOSISI / BENTUK :

a. CAT SOLVENT – BASED


• Bahan pengikat / binder dilarutkan dalam solvent
• Pembentukan lapisan karena penguapan
contoh : Cat Minyak, Cat Cr, Cat Alkyd, dll

b. CAT AIR (WATER-BASED)


• Bahan pengikat adalah resin yang dilarutkan / suspensi/
emulsi dalam air cat latex
• Pembentukan lapisan karena penguapan air

c. CAT LAK (LACQUER)


• Bahan pengikat dari jenis selulosa
• Pembersihan lapisan karena penguapan solvent
d. VARNISH
• Merupakan cairan jernih
• Komposisinya tidak mengandung pigmen
• Pembentukan lapisan karena penguapan solvent
• Tujuannya : agar efek astetik dari substrat tidak rusak

e. CAT POWDER
• Berupa serbuk
• Komposisinya tidak mengganggu solvent
• Menggunakan binder jenis thermoplastik/
thermosetting
• Diaplikasikan dengan cara fluized-bed dan
electrostatic fluized-bed
• Pembentukan lapisan karena binder meleleh
kemudian mengeras
PENGUJIAN
MUTU CAT
PENGUJIAN MUTU CAT

• Pengujian mutu penting bagi:


• Pembuat cat
• Pemakai cat

• Tujuannya:
• Mengetahui sifat-sifat penting terutama yang berhubungan
dengan service (kondisi dimana cat tersebut digunakan)
JENIS-JENIS PENGUJIAN CAT

• 1. Pengujian yang mengutamakan fungsi dekoratif


• Uji kilap
• Daya tutup
• Ketahanan lapisan terhadap uji kerusakan
• Ketahanan terhadap bahan-bahan kimia

• 2. Pengujian yang mengutamakan fungsi perlindungan


• Ketahanan cuaca
• Ketahanan terhadap permukaan: abrasi, bahan kimia, dan air
• 3. Pengujian untuk fleksibilitas

• Bending test dengan mandrel

• Impact test

• Crosscut test

• 4. Pengujian untuk pembuatan cat

• Warna

• Kilap

• Daya tutup

• Berat jenis

• Viskositas

• Kecepatan pengeringan
• 5. Pengujian selama aplikasi
• Viskositas
• Jumlah padatan total
• Tebal lapisan basah
• Tebal lapisan kering
• Pengeringan Apakah sudah waktunya untuk dilapisi
kembali
DARI SELURUH JENIS PENGUJIAN
YANG DILAKUKAN PADA PRINSIPNYA
ADA 2 KELOMPOK JENIS PENGUJIAN
• 1. PENGUJIAN CAT DALAM KEADAAN CAIR
• Konsistensi
• Daya tutup
• Kehalusan
• Berat jenis
• Viskositas
• Jumlah padatan total
• Titik nyala
• Waktu mengering
2) PENGUJIAN SIFAT LAPISAN CAT:

• Uji fleksibilitas: Bending test, Impact test;


• Uji Daya lekat: pull off test, Cross-cut test;
• Uji Ketahanan Gores
• Uji Ketahanan Kimia: asam & basa
• Uji Ketahanan Pelarut Organik: xylene, toluen, bensin, solar, dll.
• Uji Ketahanan Korosi: SST, immersion test, dll.
• Uji Ketahanan cuaca: Q-UV test
PERHITUNGAN WFT
Pada suatu pekerjaan pengecatan, diharapkan lapisan cat akhir setebal 125
mikron. Menurut Material Data Sheet produk, diketahui volume solid
sebesar 80% dan thinner yang digunakan sebanyak 10%. Pada ketebalan
cat basah berapa micron aplikasi harus dilakukan?

Anda mungkin juga menyukai