Anda di halaman 1dari 9

dunia teknik sipil

dunia teknik sipil

Metode Pelaksanaan Waterproo ng Pada Struktur


Beton Bangunan Gedung
Maret 21, 2017

A. PENGERTIAN WATERPROOFING

Beton merupakan salah satu elemen penting dalam bangunan, peruntukannya untuk
menopang kokohnya suatu bangunan. Terkadang pada bagian bangunan tertentu beton diharuskan
ditempatkan pada lokasi yang bersentuhan dengan tekanan air. Untuk itu pada lokasi-lokasi tertentu
yang mengharuskan beton bersentuhan langsung dengan air / tekanan air, seperti: basement, kolam
renang, tanki air, dak beton, dll, sebaiknya digunakan bahan tambahan yang dapat membuat beton
kedap air.

Waterproofing adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk membuat sebuah objek menjadi
tahan atau kedap terhadap air. Sebuah konstruksi bangunan biasanya menggunakan lapisan waterproof
untuk melindungi dan menjaga ketahanan struktur bangunan tersebut. Ruangan yang umumnya diberi
lapisan waterproof adalah ruangan basement, atap dan area basah lainnya. Air dapat masuk ke ruangan
bawah tanah atau basement melalui engsel, dinding atau lantai. Jika tidak dilindungi dengan sempurna,
bangunan Anda akan mengalami kerusakan karena air. Ada beberapa jenis waterproofing yang beredar
di pasaran, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, diantaranya:
1. Waterproofing Membran
Membran merupakan tipe Waterproofing yang pertama kali dikembangkan. Produk
ini dapat berfungsi Waterproof jika aplikasi produk tidak terdapat kelalaian.
Perlindungan ini menggunakan membran atau lembaran yang terbuat dari karet
terhadap permukaan struktur. Biasanya dipergunakan untuk struktur dak atau atap
beton. Lembaran membran di susun sesuai dengan keperluan seluruh permukaan
struktur yang dilindungi. Waterproofing dengan jenis membran terbuat dari bahan
monomer kimia, etilena, propilena yang dicampur dengan bahan karet.

Di bawah ini beberapa keterangan mengenai produk Membran :

Membran membutuhkan perawatan yang lebih rumit karena rentan


terhadap kerusakan sewaktu aplikasi atau pun sesudah terpasang

Aplikasi / pemasangan membran membutuhkan waktu, sehingga


mempengaruhi waktu selesainya proyek serta biaya operasional yang
dikeluarkan.
Umur membran hanya bertahan sekitar 10 sampai 15 tahun, setelah itu
dunia perlu
teknik sipil secara berkala. Jika Membran diaplikasi di atap, podium
penggantian
atau watertank mungkin masih bisa diganti setiap 10 atau 15 tahun, tetapi
hal tersebut tidak dapat dilakukan jika membran digunakan di basement.

Jika ada retak pada beton dan ada sedikit lubang atau kerusakan pada membran,
perbaikan akan sangat sulit dilakukan. Jika membran di atap atau water tank
permukaan screed dapat dibongkar untuk melakukan repair, tetapi jika di
basement hal ini tidak dapat dilkukan karena berada di bawah slab beton dan
sumber bocor akan sangat sulit ditemukan, sehingga tidak dapat menyumbat
langsung di sumber kebocoran.

Proses pemasangan waterproof membran pada lantai atap

2. Integral Waterproofing

Integral Waterproofing merupakan modifikasi dalam bidang waterproofer.


Aplikasinya berbentuk cairan yang langsung ditambahkan kedalam beton dan dapat
mempermudah dan mempersingkat waktu pelaksanaan proyek. Integral
waterproofing :

Setebal beton = waterproof, menolak air dari segala sisi beton

Permanen waterproof, tidak perlu diganti setiap 10 atau 15 tahun

Beton akan kering dan non absorbtif, kebocoran hanya terjadi jika ada retak,
keropos dan kegagalan di sambungan. Bocor akan lebih mudah diperbaiki
langsung ke sumbernya dengan metode injeksi grouting atau polyurethane

Integral waterproofing digunakan pada area beton struktur baik lantai maupun
dinding yang berhubungan langsung dengan tanah seperti area basement.
dunia teknik sipil

Proses pencampuran integral waterproof kedalam truck mixer

3.     Waterproofing Coating

Merupakan perlindungan rembesan dengan menggunakan bahan polimer


berbentuk bahan cat untuk menutup permukaan struktur yang
dilindungi.Umumnya digunakan untuk perlindungan dinding, bak, tanki dan juga
dapat dipergunakan untuk perlindungan terhadap permukaan kayu.Untuk
permukaan luas dan perlindungan yang lebih kuat dapat menggabungkan dengan
bahan polyester pada permukaan yang dilindungi.

Proses pekerjaan waterproof coating pada area lantai kamar mandi

4. Flashband Self Addhisive.

Flashband Self Adhesive adalah perlindungan rembesan dengan menggunakan


lembaran flashband yang berbentuk lembaran direkatkan pada bagian permukaan
struktur yang akan dilindungi. Lembaran ini terdiri dari beberapa lapisan yang
terdiri dari lapisan lembaran karet, membran polyester, aluminium foil dan lapisan
dunia
cat teknik
penutup. sipil
Biasanya digunakan untuk pelindung permukaan atap, beton, lantai,
dan lainnya.

Material waterproof ashband self addhisive 


 
5. Waterstop, Pencegah bocor di sambungan beton

Pada beton waterproof yang telah dipadatkan dengan benar, tidak akan ditemui
air. Oleh karena itu, hanya sambungan beton atau lubang yang menembus beton
waterproof yang harus ditutup rapat. Direkomendasikan penggunaan Waterstop
pada sambungan beton. Waterstop yang digunakan dalam proyek ini merupakan
jenis waterstop yang fleksibel yang terbuat dari bahan Butyl Rubber yang
mengembang ± 10 hari setelah terekspos air. Penggunaannya dikombinasikan
dengan lem yang dapat merekat kuat sekalipun diaplikasikan pada kondisi beton
lembab atau basah.Waterstop biasanya dipasang pada sambungan beton baik pada
dinding maupun lantai yang berhubungan langsung dengan tanah seperti area
basement
dunia teknik sipil

Proses pemasangan waterstop tipe rubberl pada lantai basement

A. METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN WATERPROOFING


Pada metode pelaksanaan pemasangan waterproofing ini, yg akan dibahas lebih
lanjut adalah metode pelaksanaan pemasangan waterproofing membran dan
waterproofing coating. Adapun metode untuk pelaksanaannya adalah :

1. Waterproofing Membran
Pekerjaan waterproofing membran biasa dilakukan pada struktur beton area atap
bangunan atau dibawah lantai toilet gedung dengan maksud untuk mencegah
terjadinya kebocoran air ke lantai dibawahnya. Pekerjaan waterproofing membran
memerlukan pengerjaan dan pengawasan yang baik dan benar agar tidak terjadi
kebocoran yang tentunya akan sangat merepotkan di kemudian hari , untuk
mengatasi hal ini kita dapat mencoba berbagai metode waterproofing membrane
yang paling baik untuk menghasilkan pekerjaan waterproofing terbaik tentunya.
Untuk melaksanakan pekerjaan waterproofing kita perlukan bebarapa alat bantu
seperti sikat, sapu dan kape. sedangkan bahan-bahan yang disiapkan dalam metode
cara pemasangan waterproofing membrane ini antara lain:
a. bahan primer coating
b. waterproofing membrane
c. screed beton
d acian halus
e. kawat ayam
f dan alat-alat bantu pekerjaan waterproofing lainya menyesuaikan kebutuhan kerja
dan kondisi lapangan.

Metode pelaksanaan waterproofing membrane :

Bersihkan lokasi struktur beton yang akan dilapisi waterproofing membrane


dengan alat- alat kerja yang sudah disiapkan sebelumnya, pastikan setiap
bidang dan permukaan sudah benar-benar bersih.
Labur permukaan atau bidang yang akan dipasang dengan primer coating
dunia teknik
secara sipilpada bidang dinding naik sekitar 20 cm dari lantai rencana.
merata serta
Cek kembali laburan primer coating apakah sudah benar-benar rapi dan
menutup semua permukaan.
Pasang waterproofing membrane secara merata keseluruh permukaan beton
dengan sambungan overlap kurang lebih 10 centi meter.
Memeriksa dan mengecek kembali waterproofing membrane yang sudah
dipasang sebelumnya.
Melakukan tes penggenangan dengan air selama satu hari atau 1×24 jam
Jika ketinggian air tidak berkurang maka bisa dipastikan tidak terjadi
kebocoran, jika belum maka perlu diperbaiki bagian yang bocor.
Melaksanakan pekerjaan screed penutup waterproofing, untuk toilet langsung
saja ditutup dengan screed setinggi 2 s/d 5 cm, sedangkan untuk wilayah gutter
atau saluran air sebaiknya dilapisi terlebih dahulu dengan kawat ayam
kemudian baru screed 2 s/d 3 cm dilanjutkan finish acian. Pekerjaan
waterproofing membrane pun sudah selesai dikerjakan

2. Waterproofing Coating

Pekerjaan waterproofing coating adalah pekerjaan pelapisan anti bocor pada


permukaan beton, menggunakan material slurry atau liquid dengan sistem aplikasi
menggunakan kuas atau roller coating. Bahan dasar dari material waterproofing
coating yang biasa digunakan adalah cementitious-slurry, acrylic, bituminous, epoxy
dan polyurethane. Waterproofing coating dengan bahan dasar cementitious-slurry
biasa digunakan untuk area toilet, lantai kamar mandi ,dinding GWT/STP sisi dalam,
kolam renang.

Pelaksanaan pekerjaan waterproofing coating dilaksanakan mengikuti langkah-


langkah sebagai berikut :

a. Pekerjaan Persiapan :

· Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan water proofing


coating.
· Approval material yang akan digunakan.
· Persiapan lahan kerja.
· Persiapan material kerja, antara lain : water proofing coating dan kain kassa.
· Persiapan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton, kape scrabe,
kuas, roll, ember, air, dll.

Metode pelaksanaan pekerjaan water proofing coating :

Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya di finish.


Membuat pinggulan pada bagian pertemuan lantai dengan dinding serta di
dunia teknik
plester sipil
/ aci bagian dinding yang naik ± 20 cm.
Menutupi bagian yang berlubang dan membuat langsam pada bagian yang
tidak sama tinggi dan lokasi lantai disarankan di trowel agar rata.
Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Permukaan harus
bersih dari lumpur dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.
Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan pahat
beton atau kape scrabe.
Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu
dengan sikat kawat dan air bersih.
Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari sudut pertemuan permukaan
lantai dan dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis
kembali dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut antara
lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding
minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan lantai.
Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam,
setelah itu baru dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama
minimal 1 x 24 jam.

Setelah pekerjaan waterproofing coating selesai dan telah dites rendam, dilanjutkan
dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya dengan screeding.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi teman-teman semua...

Injeksi beton surabaya 10 Mei 2019 10.01


jasa injeksi beton dan waterproo ng,perbaikan bocor pada beton

yang mungkin masih mencari dan membutuhkan perbaikan bocor beton


(dug atao,basement ,tandon beton bawah tanah,pitlif,kamar mandi atas
ruangan,atau kerusakan beton lainnya,wilayah surabaya sekitar,melayani
luar surabaya juga .bisa hub kami
tau q injeksi
081233764637 call wa sms

BALAS
dunia teknik sipil
Masukkan komentar Anda...

Postingan populer dari blog ini

Fungsi & Jenis Pondasi Dalam Konstruksi Bangunan


Januari 23, 2017

A. FUNGSI PONDASI        Pondasi dalam suatu bangunan konstruksi


mempunyai peranan penting karena berfungsi sebagai penahan atau

penopang beban bangunan yg ada diatasnya untuk diteruskan ke lapisan

BACA SELENGKAPNYA

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Bore Pile


Januari 24, 2017

I. PENDAHULUAN

BACA SELENGKAPNYA

Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi Proyek


Januari 22, 2017

A. PENGERTIAN MANAJEMEN PROYEK & STRUKTUR ORGANISASI


PROYEK

BACA SELENGKAPNYA

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Radius Images


dunia teknik sipil

UNKNOWN

KUNJUNGI PROFIL

Blog Archive

Laporkan Penyalahgunaan

Anda mungkin juga menyukai