Anda di halaman 1dari 40

METODA PELAKSANAAN

KEGIATAN
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN RUMAH DINAS DAN AULA XXXXXX

LOKASI
KABUPATEN XXXXXX

TAHUN ANGGARAN
2018
METODA PELAKSANAAN

INFORMASI PEKERJAAN

KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN RUMAH DINAS DAN AULA XXXXXX

Durasi Kerja : 120 (seratus dua puluh) hari kalender.

LINGKUP PEKERJAAN

I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN GALIAN & URUGAN TANAH
III PEKERJAAN PONDASI
IV PEKERJAAN BETON
a Lantai 1
b Lantai 2
V PEKERJAAN PASANGAN
a Lantai 1
VI PEKERJAAN GRANITE/KERAMIK
a Lantai 1
VII PEKERJAAN ATAP
VIII PEKERJAAN PLAFOND
a Lantai 1
IX PEKERJAAN KUSEN ALLUMINIUM
a Lantai 1
X PEKERJAAN PENGECATAN
a Lantai 1
XI PEKERJAAN ELEKTRIKAL
a Lantai 1
XII PEKERJAAN PLUMBING
a Lantai 1

MANAJEMEN PROYEK

Pada pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan dikelola oleh tenaga-tenaga yang
berkompeten di bidangnya.

1. Struktur Organisasi
- Pelaksanaan proyek di lapangan dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin
Pelaksana yang dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu antara lain oleh beberapa
tenaga staf lapangan yang mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing.
- Pelaksana memimpin seluruh kegiatan proyek baik di bidang administrasi teknik,
keuangan maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

METODE PENCAPAIAN PROYEK


- Agar system manajemen dapat berjalan dengan baik, Kami Telah menerapkan
kebijakan mutu untuk memberikan jaminan mutu terhadap proses Yang
dihasilkan.
- Manajemen tersebut di atas dalam pelaksanaannya ditunjang sarana-sarana lain
berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali dan perangkat
keras(hardware) sebagai penunjang pelaksanaan pekerjaan.

TENAGA KERJA
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan dalam proyek ini terdiri atas :

1. Pelaksana Lapangan
2. Juru Ukur/Teknisi Survey Pemetaan
3. Juru Gambar
4. Tukang Plesteran
5. Tukang Pasang Lantai/Tegel
6. Tukang Pasang Dinding Bata
7. Tenaga Logistik
8. Teknisi Instalasi Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
9. Petugas K3

METODE PENGENDALIAN PROYEK

Metode pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema di bawah ini :


PEMILIHAN ALAT

Diusulkan pemilihan peralatan secara tepat, baik dari segi jenis, jumlah maupun
kapasitas disesuaikan dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan
dilaksanakan, sehingga menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan,
yakni tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu.

Peralatan yang diperlukan:


1. Concrete Mixer 0,125 M3, 2 Unit
2. Water Pump 3”, 1 Unit
3. Stamper 5 HP, 1 Unit
4. Vibrator 5 HP, 1 Unit
5. Pick Up 1 Ton, 1 Unit
6. Dump Truck 125 HP/4 M3, 1 Unit

PENGADAAN BAHAN
Pendatangan bahan dikendalikan oleh bagian logistic dengan mengikuti
kebutuhan material dan spesifikasi teknik.

PENGAMANAN (SECURITY)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, perusahaan menyediakan tenaga
keamanan dengan kebutuhan, yang bertugas dalam hal :
1. Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
2. Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah dari pencurian

KOORDINASI ANTAR DISIPLIN


1. Rapat Koordinasi
2. Program dan Scheduling

PROGRAM JAMINAN MUTU/QUALITY ASSURANCE


Untuk tercapainya hasil kerja yang baik sesuai mutu dan spesifikasi yang
disyaratkan, Maka disusun program pengendalian mutu/quality control terhadap
pelaksanaan pekerjaan,antara lain melakukan control terhadap :
- Material yang akan digunakan, dengan cara pengetesan sesuai syarat
- Kualifikasi tenaga kerja yang akan digunakan
- Proses pelaksanaan pekerjaan dengan standar instruksi kerja untuk mencapai
- pekerjaanyang sesuai syarat
- Prosedur inspeksi dan test sebagai persyaratan mutu

Direksi Keet, Kantor Kontraktor dan Gudang


Menyediakan kantor Direksi Pekerjaan tempat untuk para Staf Direksi Pekerjaan
melakukan tugasnya. Kantor Kontraktor dan gudang-gudang material/alat disesuaikan
dengan kebutuhan dilapangan.Bahan-bahan bangunan untuk pekerjaan tersebut
diatas berikut lokasinya harus mendapat persetujuan dari Direksi
Fasilitas Kesehatan.
Menyediakan fasilitas P3K di lokasi pekerjaan serta harus menjalin kerja sama
dengan rumah sakit terdekat yang bersedia menerima perawatan kepada orang
yang mengalami kecelakaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerja.

Program Pelaksanaan dan Laporan


Program Pelaksanaan.
Penyedia Jasa harus melaksanakan program pelaksanaan sesuai dengan syarat-
syarat kontrak dengan menggunakan Critical Path Methode (CPM) network.
Program tersebut harus dibuat dalam 2 (dua) bentuk yaitu bar-chart dan daftar yang
diperlihatkan setiap kegiatan :
a) Mulai tanggal paling awal
b) Mulai tanggal paling akhir
c) Waktu yang diperlukan
d) Waktu float
e) Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan.
Aktivitas yang dilihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan sementara
dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan persetujuan
gambar-gambar pengiriman peralatan dan bahan kelapangan dan juga kelonggaran
dengan adanya hari libur umum dan hari libur keagamaan.

METODE PELAKSANAAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Papan Nama Proyek :


Bahan yang digunakan :
 Kayu Meranti/Borneo kaso 5x7cm
 Multiplek 9mm
 Cat pilok
 Paku
 Benang

Papan nama dikerjakan dan dipasang setelah shop drawing mengenai bentuk dan tulisan
dalam papan nama disetujui Konsultan Pengawas.

Pasangan Bowplank
Pekerjaan pengukuran dilaksanakan pada saat menentukan tapak bangunan dan
pembuatan bouwplank. Pemasangan bouwplank dilaksanakan dengan menggunakan
bahan papan dan tiang pancang dari kayu bekisting. Pekerjaan pengukuran dan
pemasangan bouwplank dimaksudkan untuk mendapatkan data / titik yang akurat
sebagai pedoman pelaksanaan baik pekerjaan struktur maupun arsitektur.

Pek. Quality control


Pekerjaan Quality Control Beton Pengangkutan adukan beton dari tempat pengaduan
ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu:
- Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
- Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah
dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus
memenuhi tabel 4.4.1SK SNI T-15.1991.03.
- Pengadukan pengecoran harus menggunakan Concrete Mixer.
- Kontraktor harus memberikan Jaminan atas kemampuannya membuat kualitas
beton dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di lain tempat atau dengan
mengadakan trial-mixer dilaboratorium yang ditunjuk oleh Direksi/pengawas
lapangan.
- Kontraktor membuat laporan tertulis atas data-data kualitas yang dibuat dengan
disahkan oleh Direksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai
karakteristik Laporan tertulis tersebut.

II. PEKERJAAN GALIAN & URUGAN TANAH


 Peralatan : Cangkul, gerobak, keranjang, sekop, linggis, alat ukur, dll
 Tenaga : pekerja, mandor
 Bahan :-
 Metode :
 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
 Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
 Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
 Penggalian dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dengan mengacu
garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
 Hasil galian ¼ untuk timbunan atau sesuai petunjuk Direksi.
 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing)
sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin )
dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ).
 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
 Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.
 Dasar pembayaran pekerjaan Galian tanah diukur M3 (Meter kubik).

Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan Time Schedulle yang telah direncanakan
(terlampir)

Urugan Tanah Kembali


 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
 Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
 Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
 Material tanah urug merupakan material tanah hasil galian.
 Material timbunan dihamparkan dan dipadatkan.
 Selama pemadatan sekelompok Pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan
menggunakan alat bantu.
 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing)
sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya (termin)
dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ).
 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
 Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.

Untuk Pekerjaan Urugan Kembali ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah direncanakan (terlampir).

Pek. Urugan pasir


 Peralatan : alat bantu
 Tenaga : Mandor, pekerja
 Bahan : Pasir Urug
 Metode :
 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
 Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
 Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
 Material pasir urug diantar leveransir sampai ke lokasi pekerjaan, ditempatkan
dititik - titik yang akan diberi urugan sesuai gambar kerja / petunjuk Direksi.
 Hamparan dibasahi dengan air sebelum dipadatkan.
 Selama pemadatan sekelompok Pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan
menggunakan alat bantu.
 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing)
sebagai dasar Bobot pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin )
dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ).
 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
 Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.
 Dasar pembayaran urugan pasir diukur M3 (meter kubik).
Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan Time Schedulle yang telah direncanakan
(terlampir)
III. PEKERJAAN PONDASI & BETON
Pek. Urugan pasir bawah pondasi
 Peralatan : alat bantu
 Tenaga : Mandor, pekerja
 Bahan : Pasir Urug
 Metode :
Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
Material pasir urug diantar leveransir sampai ke lokasi pekerjaan, ditempatkan
dititik - titik yang akan diberi urugan sesuai gambar kerja / petunjuk Direksi.
Hamparan dibasahi dengan air sebelum dipadatkan.
Selama pemadatan sekelompok Pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan
menggunakan alat bantu.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built
drawing) sebagai dasar Bobot pekerjaan yang akan dimintakan
pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka
pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir
( spesifikasi teknik ).
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.
Dasar pembayaran urugan pasir diukur M3 (meter kubik).

Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan Time Schedulle yang telah direncanakan
(terlampir)

Pekerjaan Lantai kerja beton tumbuk t. 10 cm


 Tenaga : pekerja, tukang, mandor
 Bahan : air, semen, Pasir Beton, Batu pecah tangan 2/3 cm
 Metode :
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
- Proses Pelaksanaan :
Persiapan :
- Contoh bahan / material yang akan digunakan dimintakan persetujuan
Direksi,
- Alat pencampur (Manual/ Tenaga manusia)
- Material/bahan telah siap sesuai volume yang akan di cor.
- Tenaga siap sesuai kebutuhan.
- Cek ulang kekuatan begesting, kebocoran dan pembesian.
- Lokasi yang akan di cor dibersihkan dari kotoran, debu, minyak dan
material lepas lainnya.
Pengecoran :
- Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.
- Bahan/material komponen beton dicampur dengan Molen
- Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobag dorong, talang
sesuai kondisi dilapangan dan disetujui oleh Direksi.
- Penyelesaian pelaksanaan pengecoran dihitung pada saat keluar dari
Molen, kecuali bila diberi bahan pembantu untuk memperlambat proses
pengerasan beton. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melebihi tinggi 1,5
m untuk menjaga terjadinya segresi.
Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap dalam keadaan
lembab dengan cara :
- Ditutup dengan karung basah
- Menggenangi dengan dengan air sampai selama waktu perawatan minimal
7 hari atau sesuai petunjuk Direksi.
- Pembongkaran perancah dan acuan setelah beton umur minimal 7 hari atau
sesuai petunjuk Direksi.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang
(as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan
pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka
pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir
(spesifikasi teknik ).
- Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
- Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
- Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
- Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.
- Dasar pembayaran pekerjaan Lantai Kerja diukur M3 (Meter kubik).

Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan Time Schedulle yang telah direncanakan
(terlampir)

Pekerjaan Pondasi batu kali 1 : 5 ( menerus )


 Sebelum pelaksanaan pasangan batu dimulai dilakukan pemasangan bowplank
dan profil yang dipasang pada 2 bagian ujung pasangan batu atau jarak ± 3 m
untuk menjamin dimensi pasangan batu sesuai dengan Gambar Rencana.

Rencana Galian Pondasi


Bekas Galian
Papan Bouwplank
Bekas Galian
Tiang Bouwplank
Galian untuk Pondasi
 Material dan alat pencampur adukan/spesi dipersiapkan, batu dibersihkan dan
dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang.
 Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar.
 Pemasangan masing-masing batu dengan diberi alas adukan, semua sambungan
diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung.

PEKERJAAN BETON BERTULANG

Terdiri dari beberapa item pekerjaan yaitu :


- Pek. Beton Poor 80x80x25
- Pek. Beton Poor 60x60x20
- Pek. Kolom Pedestal 30/30
- Pek. Sloof Beton 15/25
- Pek. Kolom Praktis 15/15
- Pek. Balok B1 20/30
- Pek. Balok B2 15/25
- Pek. Balok B3 15/50
- Pek. Balok Lintel 12/20
- Pek. Beton Plat Lantai t.12cm
- Pek. Sirip Beton t.12
- Pek. Beton Tumbuk Rabat Beton t.8cm
- Pek.Lantai Kerja Bawah Poor t.5cm
- Pek. Kolom Utama 30/30
- Pek. Kolom 15/30
- Pek. Beton Dak Depan t.8cm
- Pek. Kolom Utama 30/30
- Pek. Ringbalk 15/25

A. Pekerjaan Beton
- Peralatan : Concreate Mixer, Concreate Vibrator, Gunting baja, kunci besi,
landasan untuk membengkokkan besi, alat bantu, dll
- Tenaga : Mandor, Tukang, pekerja
- Bahan : Semen, Pasir beton, Agregat Kasar, Air, Kayu Perancah, Paku
- Metode :

Bekisting
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan dilaksanakan
sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
- Cetakan dibuat dan dirakit bersama perancahnya dengan berbagai bentuk dengan
menggunakan alat bantu, bidang-bidang, batas-batas dan ukuran dari beton yang
diinginkan sebagaimana terlihat pada gambar-gambar atau seperti ditetapkan Direksi.
- Sebelum pengecoran permukaan dalam cetakan dibersihkan dari kotoran dan diberi
lapisan minyak cetakan agar memudahkan proses pembongkaran.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
- Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.

Penulangan
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan dilaksanakan
sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
- Sebelum mendatangkan baja tulangan, seluruh daftar ukuran dan daftar bengkokan baja
tulangan disiapkan oleh Penyedia Jasa dan dimintakan persetujuan kepada Direksi.
- Pemesanan / pengadaan besi beton baik jumlah, diameter, mutu sesuai dengan gambar
rencana dan spesifikasi teknik serta standar nasional Indonesia NI-2.
- Pengiriman besi beton ke lokasi proyek dimana tempat penurunan / penyimpanan, besi
ditumpuk / disusun dibawahnya diberi balok kayu agar tidak kontak langsung dengan
tanah untuk menjaga perubahan bentuk ( karat ). Dalam pengiriman besi beton disertakan
sertifikat / surat hasil pemeriksaan dan pengujiannya untuk diserahkan kepada Direksi.
- Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan dengan alat bantu sesuai gambar dan
spesifikasi yang disetujui Direksi.
- Pemasangan dan penempatan besi tulangan yang sudah siap dipasang, dipasang tepat
pada tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan agar besi tidak
berubah kedudukan pada saat pelaksanaan pengecoran beton harus diikat kawat bendrat,
diganjal besi/ cakar ayam diantara besi tulangan serta diberi beton deking agar besi
terselimuti beton dengan sempurna (beton deking dibuat sesuai dengan persyaratan
spesifikasi dan selimut beton rencana).
- Sebelum dimulai pengecoran, dilakukan pemeriksaan penempatan baja-baja tulangan.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
- Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.

Pengecoran
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan dilaksanakan
sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
- Proses Pelaksanaan :
- Metoda Sistem Site Mix
Persiapan :
- Contoh bahan / material yang akan digunakan dimintakan persetujuan Direksi, bila
disetujui kemudian dibawa ke laboratorium yang ditunjuk / direkomendasikan oleh
proyek, guna diadakan test karekteristik sesuai spesifikasi teknik / petunjuk Direksi
untuk selanjutnya dibuat campuran pendahuluan (Preliminary Mix) dan percobaan
campuran (Trial Mix).
- Alat pencampur dengan Molen
- Material/bahan telah siap sesuai volume yang akan di cor.
- Tenaga siap sesuai kebutuhan.
- Cek ulang kekuatan bekisting, kebocoran dan pembesian.
- Lokasi yang akan di cor dibersihkan dari kotoran, debu, minyak dan material lepas
lainnya.
- Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.
- Bahan/material komponen beton dicampur dengan manual
- Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobag dorong, talang sesuai
kondisi dilapangan dan disetujui oleh Direksi.
- Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melebihi tinggi 1,5 m untuk menjaga
terjadinya segresi.
- Pemadatan campuran selama pengecoran dilakukan secaramanual.
- Selama pengecoran dimulai, pengambilan slump test dan kubus beton frekuensinya
sesuai spesifikasi atau petunjuk direksi.

Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap dalam keadaan lembab
dengan cara :
- Ditutup dengan karung basah
- Menggenangi dengan dengan air sampai selama waktu perawatan minimal 7 hari
atau sesuai petunjuk Direksi.
- Pembongkaran perancah dan acuan setelah beton umur minimal 7 hari atau sesuai
petunjuk Direksi.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check
dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya
dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang
maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi
teknik ).
- Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.
Gambar. Kolom

Curring Beton

 Untuk bagian horizontal adalah setelah buka bekesting, bagian luar disemprot air lalu
dicure dengan curing compound.
 Untuk bagian vertical adalah web setelah deshuttering dinding disemprot air lalu
dicure dengan curing coumpound construction joint dicure dengan air.
 Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara rutin selama ± 1 minggu.
 Bekesting dapat dibongkar apabila beton sudah mencapai umurnya.

Untuk Pekerjaan keseluruhan Beton ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

IV. PEKERJAAN PASANGAN

Pekerjaan Pasang Batu Bata


 Peralatan : Cangkul, Sekop, Keranjang, Gerobak Dorong, Alat Ukur, Water
Pass, Raskam, Sendok Semen, pahat Besi, Scafolding, dll
 Tenaga : pekerja, mandor, tukang, kepala tukang
 Bahan : semen, pasir pasang, Batu Bata
 Metode :
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
- Langkah awal pelaksanaan pekerjaan ini mempersiapkan material yang dibutuhkan
untuk pekerjaan seperti Batu Bata, pasir pasang, serta semen PC Semen PC. Pasir
diaduk dengan air , dengan ukuran perbandingan Bagian pada kondisi tertentu
pengadukan dilakukan dengan Menggunakan Beton Molen Pasir dengan ukuran
takaran Kotak Takaran yang telah dipersiapkan pengadukan dilakukan selama ± 10
menit sampai campuran tersebut cukup rata
- Pemasangan Batu Bata dimulai dari membuat profil pasangan yang terdiri dari titik-
titik yang dihubungkan dengan benang sebagai pedoman pemasangan arah vertikal
maupun horizontal
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing)
sebagai dasar bobot pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin )
dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ).
- sebelum Batu Bata dipasang Batu Bata harus disiram dengan air terlebih dahulu
sampai jenuh hal ini dimaksudkan agar setelah Batu Bata terpasang dapat bersatu
dengan spesi, dan penempatan siar Batu Bata tidak boleh saling sejajar .

Pekerjaan Plesteran
 Peralatan : Cangkul, Sekop, Keranjang, Gerobak Dorong, Alat Ukur, Water Pass,
Raskam, Sendok Semen, pahat Besi, Scafolding, dll
 Tenaga : pekerja, mandor, tukang, kepala tukang
 Bahan : semen, pasir
 Metode :
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
- Permukaan yang akan di plester dibersihkan dan dibasahi dengan air.
- Bahan-bahan diaduk menjadi mortar semen.
- Mortar semen di ditempel ke tempat yang akan diplester diratakan dan dirapikan
dengan alat bantu, ketebalan akhir plesteran adalah 1,5 cm atau sesuai Gambar
Rencana.
- Setelah plesteran cukup kering maka dilanjutkan dengan acian dari adukan air
semen dilakukan dengan rapi dan halus.
- Kelembaban plesteran dijaga dengan membasahi permukaan plesteran bila
terlihat kering dan melindungi dari panas matahari langsung.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing)
sebagai dasar bobot pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin )
dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ).
- Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
- Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
- Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
- Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.
- Dasar pembayaran pekerjaan Plesteran diukur M2 (Meter persegi).

V. PEKERJAAN KERAMIK / LANTAI


Pekerjaan lantai ini didahului dengan Timbunan Tanah kemudian urugan pasir terlebih
dahulu. Pasir dihamparkan kemudian dipadatkan dengan alat bantu. Selama pemadatan
pasir disiram dengan air.

- Peralatan : Cangkul, Sekop, Alat Ukur, Water Pass, Sendok Semen, dll
- Tenaga : pekerja, mandor, tukang, kepala tukang
- Bahan : semen, pasir, keramik / granit
- Metode :

Pemasangan Granite/Keramik
Pada pemasangan Granite/Keramik bangunan, yang harus diperhatikan bukan hanya
proses pelaksanaan pemasangan Granite/Keramik tersebut saja, melainkan juga mencakup
pemilihan Granite/Keramik yang tepat atau sesuai dengan tempat / dimana
Granite/Keramik tersebut akan dipasang. Hal ini harus diperhatikan karena tidak semua
Granite/Keramik cocok digunakan pada setiap tempat dan setiap kondisi.
Pemasangan lantai Granite/Keramik dimulai dengan perencanaan dengan memasang
marking line yaitu garis-garis panduan untuk memasang Granite/Keramik, sambil
menentukan starting pointnya. Semua perencanaan ini mengacu pada rencana elevasi
lantai dan as ruangan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam pemasangan Granite/Keramik,
baik itu sebelum, selama maupun setelah pemasangan Granite/Keramik agar hasil
pekerjaan memuaskan. Hal-hal tersebut antara lain adalah :

Persiapan dan Perencanaan


a. Shop Drawing
1. Menentukan sisa potongan Granite/Keramik dimana ukurannya harus lebih besar
daripada setengah badan Granite/Keramik.
2. Menentukan agar naad Granite/Keramik dinding bertemu dengan naad
Granite/Keramik lantai dan seragam.
3. Menentukan agar penempatan Granite/Keramik bertemu.
4. Menentukan tata letak sanitair dan fixture : harus di perempatan atau tengah badan
Granite/Keramik.
5. Menentukan titik awal pemasangan Granite/Keramik.
6. Menentukan expansion joint minimal setiap luasan 12 m3 – 16 m3.
b. Perhitungan resources (Sumber Daya)
1. Bahan yang digunakan, diantaranya : Granite/Keramik, semen PC, air, dan zat
aditif.
2. Alat yang digunakan yaitu ; jidar aluminium, bak air (ember), tempat kedudukan/
tatakan Granite/Keramik, benang atau senar, palu karet, sendok spesi, waterpass,
sekop, busa/spon, kain/lap basah.
3. Tenaga kerja. Untuk menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai jadwal dan
volume pekerjaan.

Pelaksanaan
1. Pemasangan Granite/Keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir,
untuk menghindari  kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.
2. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan.
3. Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain-lain.
4. Granite/Keramik yang akan dipasang, disortir atau dipilih terlebih dahulu yang
meliputi warna, presisi, dan ukuran. Granite/Keramik yang ukurannya tidak sama,
disisihkan untuk tidak dipakai.
5. Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang Granite/Keramik harus bersih dari
debu dan kotoran, cukup kering dan rata air.
6. Marking pada lantai sesuai dengan gambar kerja.
7. Tentukan tulangan dari benang dengan mempertimbangkan tata letak ruangan /
tangga / dinding yang ada. Pemasangan Granite/Keramik lantai atau dinding
dimulai dari tulangan ini.
8. Rendam Granite/Keramik di air kurang lebih 2 – 3 jam. Hal ini akan membuat
Granite/Keramik menjadi lebih elastis dan pada saat pemasangan dapat dengan
mudah menempel.
9. Granite/Keramik dianginkan pada dengan cara diletakkan pada tempat dudukan
atau tatakan Granite/Keramik setelah direndam. Posisikan vertikal untuk
mengurangi kadar air.

Proses pengeringan Granite/Keramik


10. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang arah horizontal dan vertikal
lantai sesuai dengan elevasi pada shop drawing dan rata air.
11. Perhatikan kualitas Granite/Keramik. Jika ia Granite/Keramik kw 1 maka tak ada
masalah, namun jika ia merupakan kw 2 atau 3 akan susah memasang untuk
presisi. Untuk itu naad Granite/Keramik harus longgar karena masing-masing
Granite/Keramik memiliki selisih 0,2-0,5 mm. Hingga Granite/Keramik tidak
saling bertubrukan.
12. Bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih
dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah
Granite/Keramik.
13. Buat adukan perekat finising lantai mortar sesuai dengan spesifikasi.
14. Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah
Granite/Keramik, hal ini akan membuat daya rekat Granite/Keramik ke adukan
benar-benar lengket. Begitu juga ke bagian yang akan dipasangi Granite/Keramik.

15. Adukan  semen  untuk  pemasangan  Granite/Keramik  harus penuh,  baik 


permukaan  dasar maupun  dibadan belakang  Granite/Keramik lantai  atau
dinding  yang terpasang.
16. Sisir permukaan lantai yang akan dipasangi Granite/Keramik dan telah diolesi
semen hingga permukaannya bergerigi. Agar lebih mudah menyatu dengan
Granite/Keramik, begitu juga dengan bagian belakang Granite/Keramik.
17. Pasang Granite/Keramik saat permukaan yang akan dipasang masih basah dimulai
dari start point yang telah ditentukan di dalam gambar kerja. Dimulai dengan
membuat kepalaan Granite/Keramik sepanjang garis dasar yang telah terpasang.

18. Cek kesikuan Granite/Keramik dengan besi siku dan kerataan Granite/Keramik
dengan waterpass.
19. Padatkan secara rata. Ketuk Granite/Keramik yang baru dipasang menggunakan
palu karet untuk mendapatkan kerataan kepadatan bahan perekat lantai dan
pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena ia akan
membuat Granite/Keramik lepas di kemudian hari. Periksa apakah ketinggiannya
sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.

20. Naad Granite/Keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau naad
pada sisi Granite/Keramik saat itu juga. Biarkan ia selama 2 atau 3 hari. Hal ini
akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui bagian nat yang
belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen naad dan jangan lupa membersihkan
naad yang masih kosong dari kotoran yang mengendap.
21. Lebar naad yang  dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2 mm, dengan
campuran  pengisi  naad (Grout) semen  atau  bahan khusus  yang ada  dipasaran.
Bagi  area yang  luas dianjurkan  untuk diberi expansion joint.
22. Usahakan agar jarak naad dari setiap sisi tile sama/ segaris lurus sesuai dengan
gambar kerja.
23. Sebelum memulai pekerjaan grouting, kerok naad terlebih dahulu sebelum mortar
mengeras hingga ketinggian naad + 2 - 5 mm dari permukaan Granite/Keramik.
24. Lakukan pekerjaan grouting setelah mortar mengeras, gunakan lembaran karet
untuk kerataan permukaan grouting.
25. Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan Granite/Keramik, dapat
digunakan bahan pembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak lebih dari
5%, setelah itu segera bersihkan dengan air bersih.
25. Cek dengan waterpass kerataan lantai.
26. Granite/Keramik yang baru terpasang jangan diinjak-injak.
27. Amankan areal Granite/Keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama
2-3 hari. Granite/Keramik akan amblas karena adukan dibawahnya masih belum
kuat untuk dibebani.
28. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan seukuran 3 x 3 m biasanya
terdapat 3-5 Granite/Keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar
Granite/Keramik tersebut dan ulangi pemasangannya.
29. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu dengan mem
pertimbangkan desainnya, agar tidak menerima beban terlalu berat.
30. Untuk menghindari menggelembungnya lantai, sebaiknya dibuat dilatasi.

Pengawasan / kontrol
1. Memeriksa gambar kerja, apakah sudah benar atau ada yang harus diperbaiki.
2. Mengecek kerataan lantai dengan waterpass.
3. Pastikan agar proses pelaksanaan pemasangan Granite/Keramik berjalan sesuai
dengan prosedur atau metoda konstruksi yang telah ditetapkan.

Hal lain yang harus diperhatikan dalam pemasangan Granite/Keramik adalah


penghindaran penggunaan sisa potongan Granite/Keramik kurang dari separuh ukuran.
Ini bertujuan agar sisa Granite/Keramik yang tertinggal masih bisa digunakan untuk
bagian lain tanpa terbuang percuma. Misalnya, bila ada sisa potongan
Granite/Keramik hanya 20% dari ukuran Granite/Keramik tersebut, maka diganti
dengan dua buah potongan Granite/Keramik selebar 60%. Kejadian seperti ini sering
ditemukan pada saat pelaksanaan karena ukuran ruangan yang berbeda-beda sehingga
terpaksa menggunakan potongan Granite/Keramik. Oleh karena itu perencanaan
pemasangan Granite/Keramik harus dilakukan sematang mungkin dan secara
menyeluruh agar tidak terjadi kesalahan seperti yang dipaparkan di atas yang membuat
material terbuang percuma. Terlebih lagi apabila menggunakan material dengan harga
mahal.

Alat yang digunakan adalah pemotong Granite/Keramik, sendok semen, benang,


waterpass dan alat bantu lainnya.

Untuk Pekerjaan lantai ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

FOTO PELAKSANAAN
PEKERJAAN LANTAI GRANIT/GRANITE/KERAMIK

2. SORTIR KERAMIK PADA


KEDUA SISINYA.
4. HAMPARKAN LEM KERAMIK.

6. PASANG KEPALAAN KERAMIK


ARAH HOROZONTAL.
8. CHECK KERATAAN DENGAN
WATERPASS DAN ATUR
NAD KERAMIK.

10. CHECK KERATAAN KERAMIK


DENGAN WATERPASS.
12. PASANG KERAMIK BE -
RIKUTNYA.

14. CHECK KERATAAN KERAMIK


ARAH VERTIKAL, HORIZON -
TAL & DIAGONAL DENGAN
WATERPASS.
FOTO HASIL AKHIR PEMASANGAN
LANTAI GRANIT/GRANITE/KERAMIK

NAD KERAMIK RATA & LEBARNYA


SAMA

VI. PEKERJAAN ATAP & RANGKA


- Peralatan : Bor mesin, Gurinda Potong, WaterPass, dll
- Tenaga : pekerja, mandor, tukang baja ringan, kepala tukang
- Bahan : C-Chanel, Roof Baten, Screw, Genteng Morando Glazur, dll
- Metode :
Persiapan
Pada tahap ini yang perlu dipersiapkan yaitu :
 Gambar rencana atap dan perletakan kuda-kuda.
 Perlengkapan pemasangan kuda-kuda, antara lain : bor, hexagonal socket,
meteran, waterpass, alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu.
 Peralatan K3 (kesehatan & keselamatan kerja) sebagai persyaratan melakukan pekerjaan
di atas ketinggian.
Leveling dan marking
Setelah persiapan sempurna, cara pemasangan atap baja ringan berikutnya adalah melakukan
kegiatan leveling dan marking, yaitu :
 Memastikan seluruh permukaan atas ring balok sudah dalam keadaan rata dan siku serta
memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan
tersambung secara benar dengan kolom yang ada dibawahnya.
 Mengukur jarak antar truss, kemudian memberi tanda posisi perletakan truss sesuai
dengan gambar kerja.
Fabrikasi kudakuda atap baja ringan dan pemasangannya
 Kudakuda atap baja ringan mulai difabrikasi pada saat kolom lantai atas sudah terpasang,
dengan asumsi setelah ring balk selesai dicor.
 Pemotongan baja ringan dilakukan dengan menggunakan mesin potong baja ringan.
 Memeriksa kembali Kuda kuda baja ringan yang yang telah selesai fabrikasi terhadap
kemiringan, bentangan dan sambungan baud.
Pemasangan kuda-kuda baja ringan

 Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomor urutan. Ketika memasang, pastikan posisi kiri
dan kanan kuda-kuda tidak terbalik (bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini
dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter).
 Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ring balok
(menggunakan benang dan lot).
 Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L, menggunakan 4 buah screw 12 –14 x 20 HEX.
 Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan
balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.

Pemasangan Atap Baja Ringan

 Memasang balok nok.


 Memasang bracing sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang
diatas top-chord dan di bawah reng.
 Memasang reng dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan. Setiap
pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran10-16×16 sebanyak 2
(dua) buah.
 Memasang outrigger.
 Memasang ceiling battens pada permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-
screw (jarak antar masing-masing adalah 120 cm). Fungsi ceiling battens adalah untuk
memperkuat ikatan antar kuda-kuda.. Untuk pertemuan ceiling battens dengan ring balok
diberi bantalan bracket yang diikat memakai 2 buah dynabolt. Ceiling battens selanjutnya
dapat difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya.
Pemasangan reng baja ringan
 Sebelum reng baja ringan dipasang, pastikan dahulu bahwa posisi kemiringan kudakuda
baja ringan sudah sama dan kuat sehingga tidak akan ada lagi perubahan.
 Kudakuda baja ringan diberi tanda untuk pemasangan siku penahan reng. Setelah seluruh
kudakuda baja ringan diberi tanda, kemudian reng dipasang diatas kudakuda baja ringan
pada posisi plat siku dengan perkuatan menggunakan sekrup.

Pemasangan Atap
 Setelah seluruh kudakuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar (setting)
dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan Atap Genteng Morando
Glazzur. Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran
reng serta kudakuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda kuda tidak
sama mengakibatkan genangan air.
 Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan
bubungan atap dan listplank.
 Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai dengan
aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan penutup atap).

Memasang Lisplank

- Pergunakanlah benang untuk memastikan kelurusan pemasangan.


- Pasang papan lisplank satu per satu dengan celah antara papan kurang lebih 4mm.
- Lisplank dapat diaplikasikan 1 trap atau 2 trap sesuai desain.
VII. PEKERJAAN PLAPOND + RANGKA

PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM 4 MM


Metode Pemasangan Plafon GYPSUM adalah sebagai berikut: 
1. Tentukan Marking Elevasi Plafon dan buat garis sipatan serta titik-titik paku kait.
2. Pasang Paku Kait

3. Pasang Penggantung Rangka Plafon ( Hanger dan Clip Adjuster) dengan posisi
tegak lurus.
4. Pasang Rangka Tepi Plafon ( Steel Hollow dan Wall Angle Profil) sebagai list tepi
pada garis sipatan

5. Tentukan jarak penempatan Kait Penggantung.


6. Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka
plafon.

7. Pasang Rangka Utama (Top Cross Rail)


8. Pasang Rangka Pembagi ( Furing Channel) dengan menggunakan Locking Clip
9. Pasang dan kencangkan Clip /Rod.
10. Pasang Panel GYPSUM pada rangka plafon dengan Sekrup Ceiling menggunakan
Screw Driver dan setiap sambungan harus tepat pada rangka.

Untuk Pekerjaan Plafond ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

VIII. Pekerjaan Kusen Alluminium

Setelah Pemasangan lantai, Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan kusen pintu-jendela,


ventilasi kaca, dan kaca jendela serta assesorisnya sesuai dengan spesifikasi teknis, dan
disetujui oleh direksi dan pengawas lapangan.
Pekerjaan pintu / jendela yang akan dikerjakan sudah dibuat sebelumnya (fabrikasi).
Pemasangan pintu, jendela dan kaca tetap akan dipasang bilamana sudah tidak ada pekerjaan
lain yang akan mengganggu atau mengakibatkan rusak pintu / jendela tersebut.

A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN :


1. baji karet / kayu
2. bor
3. obeng

B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :


1. kusen aluminium
2. daun pintu / jendela ( setelah dipasang kaca )
3. fischer
4. skrup
5. mortar / semen / sealant
6. vaseline / isolasi kertas / plastic
C. PELAKSANAAN :
1. pasang kusen pintu / jendela aluminium pada lokasi yang ditentukan ( sesuai
type yang ada ),
2. sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih lubang 1 cm).
3. masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji
karet / kayu.

3. ATUR
KEDUDUKAN
KUSEN DENGAN
BAJI
KARET / KAYU.
4. STEL
KELURUSAN /
KEDUDUKAN
KUSEN
TERHADAP TEMBOK /
DINDING.
5. LUBANGI
TEMBOK / DIN -
LUBANGDING MELALUI
KUSEN DENGAN
BOR ,
UNTUK TEMPAT
SKRUP.
6. MASUKKAN
FISCHER KE -
BOR.DALAM LUBANG
7. FISCHER
DIKENCANGKAN
DENGAN OBENG.

9. STEL
PERLENGKAPAN
SERTA
ASESSORISNYA
( RODA / REL ,
ENGSEL ,
KUNCI DLL ).
( PENGISIAN PADA
CELAH
ANTARA KUSEN DAN
TEMBOK / DINDING ).
4. untuk menghindari cacat pada profil - profil aluminium yang telah
terpasang, maka beri pelindung : sejenis vaseline / isolasi kertas / plastik
pada tempat yang rawan goresan.

5. setelah daun jendela dipasang kaca , dipasang ke kusen yang telah terpasang
di tembok.

Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan time schedule yang telah direncanakan
(terlampir).

 Pekerjaan Pasangan Kaca


- Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran-kotoran dan bekas-bekas minyak harus
dibersihkan hingga tidak mengganggu perekatan.
- Kaca harus dipasang rata dan tegak lurus pada kusen-kusennya.
- Pemotongan kaca harus sedemikian rupa sehingga mudah dipasang tanpa paksaan.
- Kaca harus duduk dengan baik pada kusen kosen dan tidak bergetar setelah
dipasang.
- Permukaan kaca harus diberi tanda-tanda peringatan dari “Tape” atau bahan lain
yang tidak menimbulkan cacat pada kaca setelah dibersihkan.
- Sebelum pekerjaan diserahkan, permukaan kaca harus bersih dari segala kotoran,
tanda-tanda dan sebagainya. Pembersihan harus dengan bahan sesuai yang
ditunjuk supplier dan disetujui oleh Pengawas.

Pekerjaan Kunci Dan Alat Penggantung


 Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah dipasang
± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang ditengah-
tengah antara kedua engsel tersebut.
 Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan pintu,
engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
 Penarik pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
 Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
 Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).

X. PEKERJAAN PENGECATAN

Pekerjaan dinding dengan Cat Air


- Sebelum pengecatan lantai di tutup sedemikian rupa agar terhindar dari ceceran cat
- Pada bagian dalam ruang sebelumnya di plamir tembok
- Bidang permukaan yang dicat sudah rata dan dibersihkan dari debu yang menempel
- Dilakukan pengecatan dasar menggunakan merk yang dikeluarkan dar pabrik yang
sama
- Pengecatan dilakukan lapis demi lapis hingga didapatkan permukaan cat dengan
warna yang merata

Mencat Plafond
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan cat langit-langit.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : cat air.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schafolding, roll, bak rool, kuas dan ampelas.

Pelaksanaan pekerjaan pengecatan Plafond


- Pastikan permukaan sudah dalam keadaan rata.
- Proteksi area kerja dengan plastic terutama pada bagian lantai dan pintu/jendela untuk
menghindari tumpahan cat.
- Permukaan dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran dengan diampelas.
- Kemudian permukaan diberi lapisan dasar (untuk pengikat cat).
- Setelah diberi lapisan, dilakukan pengecatan finish untuk permukaan minimal 2 (dua)
lapis.
- Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).
VIII. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pemasangan Instalasi Listrik
a. Lingkup Pekerjaan
Panel Induk
Melakukan Pembobokan dinding, memasang pipa konduit, pemasangan kabel, pemasangan
fitting dan lampu, perapihan, pemasangan daya utama, dan pengujian.

b. Persiapan Pekerjaan

1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,


personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan
dari Konsultan sebelum pekerjaan
2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
3. Ruang Lingkup Pekerjaan adalah : 
4. Pekerjaan bobokan dinding 
5. Pekerjaan pasangan pipa konduit
6. Pekerjaan wireing
7. Pekerjaan Instalasi komponen penerangan
8. Pekerjaan Instalasi Panel

Instalasi Stop Kontak dan Saklar

Pek Instalasi Panel Induk


c. Metode Pelaksanaan  
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan instalasi elektrikal arus kuat.
1. Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa
conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah
berubah ketika dinding diplester.
2. Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa
conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
3. Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian
dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus rapih.
4. Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar
tidak terjadi bongkar pasang.
5. Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan
koordinasi antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
6. Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan
persetujuan direksi.
7. Penyambungan sparingan  akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan
sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
8. Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan
rata dan tidak miring.
9. Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan
dengan Swicth grounding system. 
10. Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang
diaturkan. 
11. Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan
lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk. Kabel dia 16mm2 harus diberi
sepatu kabel pada panel.
12. Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya
termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di buat
notasi/tanda.

Instalasi Fitting dan Lampu

13. Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selam -/+
1 x 24 jam.

PEKERJAAN PENANGKAL PETIR


HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
1. a. Posisi head penangkal petir harus dapat menjangkau area yang direncanakan.
2. b. Penanaman batang arde yang terdapat pada bak kontrol, pada kedalaman
sampai
3. dengan muka air tanah.
4. c. Tahanan tanah yang diizinkan adalah 2 ohm
5.

STEP KERJA PEMASANGAN PENANGKAL PETIR


1. Penentuan peletakan head penangkal petir.
2. Buat bak kontrol, dimana lokasi pentanahan / arde ditempatkan.
3. Pemasangan pipa ground/copper rod dengan cara dipantek atau dibor sampai
kedalaman muka air tanah dengan tahanan 2 ohm
4. Setelah pekerjaan pemasangan grounding dan head unit telah selesai di kerjakan, maka
rangkaian kabel tembaga dapat dihubungkan
5. Pekerjaan finishing bak kontrol dapat dikerjakan
XII. PEKERJAAN PLUMBING DAN SANITASI

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi plumbing meliputi pekerjaan pengadaan pipa dan kelengkapannya,
pengukuran, pemasangan dan pengujian.

2. Persiapan Pekerjaan
- Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan
dari Konsultan sebelum pekerjaan
- Mengajukan permohonan penggunaan bahan material kermaik kepada direksi.
- Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi
Plumbing

3. Uraian Pekerjaan

- Pekerjaan plumbing yang dilakukan pihak kontraktor, selain menyambung pipa


sparingan, fitting dan gate valve pada kekuatan lem dan klem gantungan untuk
menghindari kebocoran dari sambungan.
- Kemiringan pipa diperhatikan  agar air bersih maupun air kotor dan air hujan  lancar
mengarah ke shaft.
- Pekerjaan sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
- Khusus pekerjaan yang menyangkut pengelasan akan disediakan tabung pemadam
apar
- Khusus pada pemasangan pipa air buangan dan air kotor harus disediakan pipa leher
angsa untuk pengecekan bila terjadi penyumbatan dikemudian hari.
- Pengetesan dilakukan sebelum digunakan dan dipastikan tidak terjadi kebocoran.
- Posisi floor, fitting air bersih / kotor, kran, wastafel, closet dan urinoir disesuaikan
dengan posisi nat keramik.

4. Tahapan Pekerjaan

Mulai

Persiapan Alat

Pengadaan Barang Keperluan Plumbing

Pengukuran

Pemasangan Pipa

Pengujian
Tahapan Pekerjaan Instalasi Plumbing

PEMASANGAN KLOSET DUDUK

- Buka cover toilet set dan baca petunjuk, dengan begitu akan diketahui jarak dari
dinding belakang closet ke bagian tengah pipa.
- Persiapan alat yang diperlukan, antara lain: Bor listrik, gergaji besi, meteran ukur,
obeng plus dan obeng minus, Catut atau tang kakaktua, kunci inggris, lem silicon,
kunci pipa, kunci 10 dan 12, dynabolt ukuran 10 mm sebanyak 2 buah.
- Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai air bersih sebelum melakukan
pemasangan closet. Sebagaimana pernah dijelaskan di atas.
- Ukur lubang pengunci bowl , tandai dengan pensil atau sejenisnya, dan lubangi pada
sisi kanan dan kiri dengan jarak tersebut dengan membagi dua titik tengah pipa.
Kemudian masukkan dynabolt, kencangkan menggunakan kunci 12, lepaskan mur-
nya.

- Balik closet dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi lubangnya
dan pastikan lengket pada sisi lubang Kloset.

pemasangan wax ring


- Pasang stop kran, T, flexible hose dan jet shower yang berada pada bagian belakang
kloset. Gunakan kunci inggris untuk mengencangkan drat-nya

- Jika kloset duduk menggunakan tempat duduk yang memiliki bijet, maka T juga harus
dipasang pada bagian belakang juga. Jika closet dipasang terlebih dahulu akan
menyulitkan Anda ketika akan memasang stop kran.
- Pasang closet di atas lubang pipa yang telah dipasang dynabolt pada kedua sisi kanan
dan kiri. Masukkan lubang kaki closet pas pada dynabolt dan pasang ring dan mur,
kemudian kencangkan dengan kunci 12.
- Pasang alat-alat dalam tangki/tank trim dan memasangnya pada kloset dengan
memasang rubber tank terlebih dahulu sebagai pencegah bocor dan dudukan tanki.
- Sambungkan flexible hose pada T dan tank trim dan kencangkan dengan memutar drat
secukupnya.
- Pengaturan ketinggian air dapat Anda atur sendiri sesuai dengan selera Anda.
- Tahap berikutnya adalah memasang tutup tangki dan tombol
- Kemudian memasang seat cover pada closet.
- Lakukan pengetesan jika closet telah dipasang, apakah terdapat rembesan atau
kebocoran pada tangki dan flexible hose.

Kran Air

Floor Drain
Instalasi Air bersih
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Pasang pipa (diameter sesuai gambar kerja) dan accessories lainnya sesuai dengan
tanda yang sudah dibuat.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus
cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
- Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi
lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.

Instalasi air kotor dan bekas


- Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan 10 bar,
penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting
dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
- Pasangan clean out dan accessories lainnya.
- Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi siku
dan pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
- Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum
diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat
menerima beban air.
- Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
- Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar sambungan
tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan kebocoran.

Cara pemasangan Septictank


Saluran-saluran inlet dan out let
Apabila pipa dipasang dibawah sloof atau pondasi maka pipa harus dilengkapi
pengaman konstruksi beton.
- Ukuran pipa inlet adalah 4” dengan kemiringan 2% dan setiap pipa tak boleh bocor.
- Semua jaringan air kotor/ rembesan ditanam didalam tanah, dengan kedalaman lebar
galian dan susunan material yang dipakai dalam konstruksi rembesan agar
disesuaikan dengan gambar rencana dan petunjuk Pengawas.
- Semua galian dimana pipa akan ditanamkan, maka sebelum pipa yang dipasang,
dimana galian harus kering atau bebas dari genangan air, dan tidak
diperkenankan memasang pipa didalam air.
- Setelah jaringan pipa air kotor/ rembesan dipasang sedemikian rupa, maka
Kontraktor harus menchek kembali tentang kelurusan, kemiringan, sambungan-
sambungan sebelum dilakukan pengurugan sempurna.
- Pemasangan pipa inlet tersebut tidak diperkenankan mempunyai banyak belokan-
belokan dan apabila jarak pemasangan pipa inlet mencapai 10 M lebih, maka setiap
belokan yang terjadi harus dibuatkan bak kontrol.
- Saluran inlet yang masuk ketangki septictank harus mepunyai ketinggian minimal
10 cm dari out let yang keluar dari tangki-tangki septictank.

Tangki Septictank
- Dimensi tangki septictank sesuai dengan gambar rencana dan batang tubuh
tangki septictank dapat digunakan buatan pabrik maupun dibuat langsung dengan
konstruksi beton bertulang atau pasangan bata satu bata.
- Tangki septictank harus diperlengkapi dengan celah kontrol untuk pengoperasian
pembersihan, dan tangki septictank ini dilengkapi dengan vent T berdiameter 2”
sampai dengan 4” dari jenis GIP.

Lobang Rembesan
- Pembuatan lobang rembesan sekurang-kurangnya berjarak 3 m dari pinggir tubuh
septictank.
- Pipa-pipa yang dipakai untuk bidang rembesan adalah PVC dengan diameter 4” diberi
berpori dan dipasang dengan kemiringan 2 sampai 3%. Jarak antara pembuatan
pori-pori 5 cm, dengan besar lobang pori 0,5” sampai 1 keujung pipa, sesuai dengan
gambar.
- Disekitar pipa rembesan ditempatkan batu kerikil dengan lapisan dasar 4 cm dan
lapisan kedua dengan diameter 0,5 sampai 2 cm kemudian dilapisi pasir kasar,
semua bahan ini harus bebas dari lumpur , selanjutnya diberi lapisan ijuk dan
demikianlah selanjutnya dilaksanakan lapisan-lapisan secara berselang seling
dengan ketebalan sesuai dengan gambar rencana dan menurut petunjuk Pengawas.
Pipa rembesan tersebut dibalut dengan ijuk minimal setebal 8 cm, sedangkan bak
pengaturan aliran ke lobang rembesan disesuaikan dengan gambar rencana yang memakai
pasangan bata trasram campuran 1 Pc : 2 Ps dan menurut petunjuk Pengawas.

PEKERJAAN LAIN YANG TERKAIT

Administrasi/Dokumentasi
Untuk melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan akan dikerjakan :
* Laporan berkala secara menyeluruh
* Catatan kemajuan pekerjaan, yang ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan / Pemilik.
* Dokumen Foto, meliputi :
- Pekerjaan sebelum dilaksanakan
- Pekerjaan sedang dilaksanakan
- Pekerjaan setelah dilaksanakan
* Membuat as built drawing atau gambar yang sesuai pekerjaan lapangan

Pembersihan Akhir Lapangan


Membersihkan dari segala sisa sisa material,sebelum pekerjaan diserah terimakan bahwa
pekerjaan ini sudah selesai
TAHAPAN PEKERJAAN PASCA PELAKSANAAN KONSTRUKSI

a. PEMERIKSAAN PEKERJAAN 100%


Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan kemudian diadakan pemeriksaan
lapangan oleh tim Panitia Pemeriksa Pekerjaan.

b. AMANDEMEN
Hasil dari Pemeriksaan kemudian dituangkan dalam berita acara Serah Terima I kepada
pengguna jasa dan apabila terjadi perubahan volume ataupun perubahan design pada
saat pelaksanaan maka dituangkan dalam amandemen.

c. AS BULIT DRAWING
Gambar As built drawing dibuat mengacu pada keadaan yang sebenarnya di lapangan.

d. FOTO 100%
Setelah pekerjaan mencapai prestasi 100% kemudian diambil gambarnya dengan
posisi mengacu pada hasil foto 0% dan 50%.

e. PENYERAHAN I (PHO)
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan dan sudah diperiksa oleh Tim
Pemeriksa Kegiatan kemudian dilakukan penyerahan pekerjaan tahap I (PHO) oleh
penyedia jasa kepada pengguna jasa.

f. PEMELIHARAAN
Sebagaimana yang telah ditentukan dalam Dokumen Lelang bahwa Pelaksana/
Kontraktor wajib melaksanakan waktu pemeliharaan pekerjaan minimal 180 (Seratus
delapan puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Serah Terima I (Pertama)
pekerjaan pelaksanaan. Selanjutnya setelah masa waktu pemeliharaan pekerjaan
tersebut berakhir, akan dilakukan pemeriksaan lapangan kembali guna diadakan Serah
Terima II (Kedua) pekerjaan pelaksanaan.
PENUTUP
Demikianlah Metoda Pelaksanaan ini kami buat untuk memenuhi persyaratan Usulan
Teknis penawaran yang kami ajukan. Meskipun dalam Metoda Pelaksanaan ini tidak
diuraikan secara rinci setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan, namun kami akan
bertanggung jawab sepenuhnya untuk melaksanakan semua pekerjaan yang kami tawar,
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam bestek, gambar, dan Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan.

XXXXXX, 06 Juli 2018

Penawar,
CV. XXXXXXXXX

XXXXXXXXXXXXXX
Direktur

Anda mungkin juga menyukai