Anda di halaman 1dari 47

METODA PELAKSANAAN

KEGIATAN
PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN (DAK)
TAHUN ANGGARAN 2019

PEKERJAAN
BELANJA MODAL PENGADAAN KONTRUKSI/PEMBELIAN
GEDUNG GUDANG

LOKASI
KECAMATAN XXXXXX
KABUPATEN XXXXXX

TAHUN ANGGARAN
2019
METODA PELAKSANAAN
 INFORMASI PEKERJAAN

KEGIATAN : PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN (DAK)

PEKERJAAN : BELANJA MODAL PENGADAAN KONTRUKSI/PEMBELIAN


GEDUNG GUDANG

LOKASI : KECAMATAN XXXXXX


KABUPATEN XXXXXX

TAHUN ANGGARAN : 2019

Durasi Kerja : 120 (seratus dua puluh) hari kalender.

 LINGKUP PEKERJAAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
B.1 PEKERJAAN TANAH
B.2 PEKERJAAN PONDASI
C. PEKERJAAN STRUKTUR BETON DAN ATAP
C.1 PEKERJAAN STRUKTUR BETON
C.2 PEKERJAAN STRUKTUR ATAP
D. PEKERJAAN ARSITEKTUR
D.1 PEKERJAAN DINDING BATA
D.2 PEKERJAAN KERAMIK
D.3 PEKERJAAN PLAFOND
E. PEKERJAAN KUSEN DAN ASESORIES
E.1 PEKERJAAN KUSEN
F. PEKERJAAN PLUMBING
F.1 PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH
F.2 PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR
F.3 PEKERJAAN PERLENGKAPAN SANITASI
G. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
G.1 PEKERJAAN INSTALASI PENERANGAN
H. PEKERJAAN INSTALASI TATA UDARA
H.1 INSTALASI TATA UDARA
I. PEKERJAAN SALURAN KELILING
J. PEKERJAAN SEPTIC TANK + RESAPAN
K. PEKERJAAN PENGECATAN
K.1 PEKERJAAN PENGECATAN
L. PEKERJAAN LAIN – LAIN
 MANAJEMEN PROYEK

Pada pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan dikelola oleh tenaga-tenaga yang berkompeten
di bidangnya.

1. Struktur Organisasi
- Pelaksanaan proyek di lapangan dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin
Pelaksana yang dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu antara lain oleh beberapa tenaga staf
lapangan yang mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing.
- Pelaksana memimpin seluruh kegiatan proyek baik di bidang administrasi teknik,
keuangan maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

 METODE PENCAPAIAN PROYEK

- Agar system manajemen dapat berjalan dengan baik, Kami Telah menerapkan kebijakan
mutu untuk memberikan jaminan mutu terhadap proses Yang dihasilkan.
- Manajemen tersebut di atas dalam pelaksanaannya ditunjang sarana-sarana lain berupa
perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali dan perangkat keras(hardware) sebagai
penunjang pelaksanaan pekerjaan.

 TENAGA KERJA
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan dalam proyek ini terdiri atas :

1. Pelaksana Bangunan Gedung


2. Tukang Batu
3. Tukang Cor Beton
4. Tukang Pasang Bata/ Dinding
5. Tukang Plester
6. Tukang Pasang Keramik
7. Tukang Pasang Plapond
8. Tukang Cat Bangunan
9. Juru Ukur / Teknisi Survey Pemetaan
10. Tenaga K3
11. Tenaga Administrasi
12. Tenaga Logistik
13. Tukang Rangka Alumunium
14. Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
 METODE PENGENDALIAN PROYEK

Metode pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema di bawah ini :

 PEMILIHAN ALAT

Diusulkan pemilihan peralatan secara tepat, baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitas
disesuaikan dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan,
sehingga menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya, tepat mutu
dan tepat waktu.

1. 1 unit Beton Molen


2. 1 unit Vibrator
3. 1 unit Dump Truck
4. 1 unit Pompa Air
5. 1 unit Pemotong Keramik
6. 1 unit Pemotong Baja/Besi
7. 1 unit Stamper
8. 1 unit Gerobak dorong

Pendatangan bahan dikendalikan oleh bagian logistic dengan mengikuti kebutuhan material
dan spesifikasi teknik.

 PENGAMANAN (SECURITY)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, perusahaan menyediakan tenaga keamanan dengan
kebutuhan, yang bertugas dalam hal :
1. Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
2. Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah dari pencurian

 KOORDINASI ANTAR DISIPLIN


1. Rapat Koordinasi
2. Program dan Scheduling
 PROGRAM JAMINAN MUTU/QUALITY ASSURANCE
Untuk tercapainya hasil kerja yang baik sesuai mutu dan spesifikasi yang disyaratkan, Maka
disusun program pengendalian mutu/quality control terhadap pelaksanaan pekerjaan,antara
lain melakukan control terhadap :
- Material yang akan digunakan, dengan cara pengetesan sesuai syarat
- Kualifikasi tenaga kerja yang akan digunakan
- Proses pelaksanaan pekerjaan dengan standar instruksi kerja untuk mencapai
- pekerjaanyang sesuai syarat
- Prosedur inspeksi dan test sebagai persyaratan mutu

 Direksi Keet, Kantor Kontraktor dan Gudang


Menyediakan kantor Direksi Pekerjaan tempat untuk para Staf Direksi Pekerjaan melakukan
tugasnya. Kantor Kontraktor dan gudang-gudang material/alat disesuaikan dengan kebutuhan
dilapangan.Bahan-bahan bangunan untuk pekerjaan tersebut diatas berikut lokasinya harus
mendapat persetujuan dari Direksi

 Fasilitas Kesehatan.
Menyediakan fasilitas P3K di lokasi pekerjaan serta harus menjalin kerja sama dengan
rumah sakit terdekat yang bersedia menerima perawatan kepada orang yang mengalami
kecelakaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerja.

 Program Pelaksanaan dan Laporan


Program Pelaksanaan.
Penyedia Jasa harus melaksanakan program pelaksanaan sesuai dengan syarat-syarat kontrak
dengan menggunakan Critical Path Methode (CPM) network. Program tersebut harus dibuat
dalam 2 (dua) bentuk yaitu bar-chart dan daftar yang diperlihatkan setiap kegiatan :
a) Mulai tanggal paling awal
b) Mulai tanggal paling akhir
c) Waktu yang diperlukan
d) Waktu float
e) Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan.
Aktivitas yang dilihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan sementara dan tetap,
kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan persetujuan gambar-gambar
pengiriman peralatan dan bahan kelapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari libur
umum dan hari libur keagamaan.

 METODE PELAKSANAAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Papan Nama Proyek :


Bahan yang digunakan :
 Kayu Meranti/Borneo kaso 5x7cm
 Papan kayu klas II
 Cat kayu
 Paku
 Benang

Papan nama dikerjakan dan dipasang setelah shop drawing mengenai bentuk dan tulisan
dalam papan nama disetujui Konsultan Pengawas.
Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Schedule dan Kurva “S“.

2. Pekerjaan Bongkaran
 Peralatan : Pahat, Palu godam, linggis,gerobak dan peralatan pendukung lainnya
 Tenaga : pekerja, mandor
 Bahan :
 Metode :
 Pekerjaan pembongkaran dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia
 Semua hasil pembongkaran dipindahkan ketempat yang ditunjuk oleh pemberi tugas
 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual
check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang
sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar bobot
pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan
tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan
berakhir ( spesifikasi teknik ).

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.

3. Pek. Quality control


Pekerjaan Quality Control Beton Pengangkutan adukan beton dari tempat pengaduan
ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu:
- Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
- Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah
dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus
memenuhi tabel 4.4.1SK SNI T-15.1991.03.
- Pengadukan pengecoran harus menggunakan Concrete Mixer.
- Kontraktor harus memberikan Jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton
dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di lain tempat atau dengan mengadakan
trial-mixer dilaboratorium yang ditunjuk oleh Direksi/pengawas lapangan.
- Kontraktor membuat laporan tertulis atas data-data kualitas yang dibuat dengan
disahkan oleh Direksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristik
Laporan tertulis tersebut.

4. Pek. Dokumentasi
Pelaksanaan Dokumentasi dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.

5. Bouwplank
Sebelum pekerjaan galian tanah konstruksi dikerjakan, terlebih dahulu dikerjakan
Pemasangan bouwplank dilakukan dengan tiang dari Borneo ukuran 5/7 cm atau dolken,
dan papan horizontal dari papan kayu Borneo dengan ukuran t= 3 cm dan lebar 15 cm,
jarak tiang berkisar antara 1,5 meter. Permukaan bagian atas dibuat Rata / Waterpass. Pada
titik As rencana dipasang tanda-tanda dari paku, dan setelah dilakukan pengecekan
kembali bersama direksi lapangan/konsultan pengawas, atas kebenarannya dari semua
ukuran segera diberi tanda dengan cat merah. Papan bouwplank akan kami pasang pada
jarak 2 meter dari garis bangunan terluar agar tidak longsor.

Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.

6. Air Kerja
Penyediaan Air Kerja untuk Pekerjaan Pembangunan Ruang Rawat Inap Kelas III (3
Lantai) Struktur ini direncanakan dengan pembuatan sumur pompa sementara, hal ini
harus didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak konsultan dan User pada saat akan
dimulainya pekerjaan persiapan.
Air kerja tersebut harus benar-benar bersih terbebas dari zat-zat kimiawi, serta zat-zat
organik lainnya yang dapat mebahayakan bagi manusia serta bangunan.

Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.

7. Listrik Kerja
Penyediaan Listrik Kerja yang merupakan kebutuhan dalam melaksanakan aktivitas
pekerjaan terutama untuk mesin-mesin, serta untuk penerangan di malam hari bila kerja
lembur juga untuk kebutuhan lain seperti pemakaian komputer dan lain-lain direncakan
dengan penyambungan sementara dari Meteran PLN yang ada di lokasi dengan cara
membayar iuran bulanan sesuai dengan jumlah pemakaian yang tertera pada angka
meteran PLN, atau dengan alternatif lain misalnya dengan Generator Set Listrik.

Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.

8. Mobilisasi Alat Dan Perlengkapan


Sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik dimulai, terlebih dahulu harus dilakukan
Mobilisasi Alat serta Perlengkapan yang dibutuhkan dan sesuai dengan keperluannya
standar minimum yang meliputi:
1 unit Beton Molen
1 unit Vibrator
1 unit Dump Truck
1 unit Pompa Air
1 unit Pemotong Keramik
1 unit Pemotong Baja/Besi
1 unit Stamper
1 unit Gerobak dorong

Daftar peralatan utama minimal yang akan dimobilisasi dapat dilihat pada bagian lain
Dokumen Teknis ini.
Adapun peralatan-peralatan berat minimum yang di syaratkan yang tidak dikemukakan di
sini, adalah untuk mempersingkat penyajian metode pelaksanaan yang kami tawarkan dan
itupun akan kami sajikan dalam bentuk formulir kebutuhan alat minimum yang
dipersyaratkan.

Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.

I. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan Tanah ini meliputi beberapa pekerjaan yaitu :
- Pek. Galian tanah pondasi
- Pek. Urugan tanah merah Leveling
- Pek. Urugan tanah kembali
1. Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan-peralatan serta alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga pekerjaan galian
tanah dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.
Pekerjaan penggalian meliputi pekerjaan galian untuk struktur pilecap, sloof, pondasi
batu kali, Pondasi Plat Setempat dan saluran keliling luar bangunan.
Metoda Pelaksanaan :
• Sebelum pelaksanaan penggalian kami akan memasang bouwplank sebagai patok
dasar pengukuran bangunan.
• Ruang galian sekeliling dinding penahan tanah atau saluran akan diurug kembali
dengan material seperti tercantum dalam gambar perencanaan dan diurug lapis demi
lapis setebal maksimum 20 cm yang dipadatkan hingga mencapai peil tanah urug
seperti diperlihatkan dalam gambar rencana.
• Semua tempat penggalian akan dilindungi supaya terbebas dari seepage, overflow
dan genangan air.
• Galian akan dilakukan sesuai dengan batas-batas peil dan kemiringan pada gambar-
gambar perencanaan.
• Untuk pekerjaan galian tanah pile cap atau poor dilaksanakan dengan acuan
kedalaman tinggi 2,00m sedangkan untuk pondasi batu kali 1,00 m dari muka tanah
asli.

2. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali Dan Peninggian


Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan tenaga kerja, peralatan-peralatan serta alat-
alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga pekerjaan
urugan tanah dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna. Pengurugan ini
dilaksanakan untuk penimbunan galian tanah dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dan untuk peninggian lantai.
Metoda Pelaksanaan :
• Urugan tanah dilaksanakan pada lubang-lubang sisa pondasi, peninggian tanah
untuk nol lantai dan pada bagian-bagian pekerjaan yang kondisinya mengharuskan
adanya pekerjaan urugan tanah.
• Material timbunan diambil dari satu sumber (quarry) yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
• Bebas dari bahan-bahan organik
• Bebas dari sisa-sisa tumbuhan dan material yang lebih besar dari 5 cm
• Mempunyai kadar lempung yang rendah
• Mempunyai CBR minimal 4 %
• Material yang akan digunakan sebelumnya akan diajukan contohnya untuk
selanjutnya dilakukan pengetesan/pengujian di laboratorium. Pengambilan sampel
tanah diambil secara acak disetiap lokasi (quarry) sebanyak 5 (lima) sampel.
• Seluruh daerah yang akan diurug terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran-kotoran,
sisa-sisa tanaman dan bahan organik lainnya yang dapat mengganggu jalannya
pemadatan.
• Pengurugan dilakukan dengan cara lapis perlayer dengan ketebalan maksimum 20
cm serta dipadatkan dengan stamper sampai dengan mencapai kepadatan maksimum
95 % standar.
• Pemeriksaan kepadatan dilapangan akan dilakukan setiap hasil pemadatan seluas
400 m2 pada setiap lapis pemadatan.

Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.


II. PEKERJAAN PONDASI
Pekerjaan Pondasi ini meliputi beberapa pekerjaan yaitu :
- Pek. Urugan pasir t = 5 cm
- Pek. Lantai Kerja t = 5 cm spesi 1 : 3 : 5
- Pas. Anstamping t = 15 cm
- Pas. Pondasi Batu Kali Spesi 1 : 5
- Pek. Poer Plat 60 x60 x 30 cm Mutu Beton K - 175
- Pek. Kolom pedestal Type K1, K - 175
- Pek. Kolom pedestal Type K2, K - 175
- Pek. Floor Slub, t = 5 cm, Mutu Beton K - 175
- Pas. Plastik Cor
- Pas. Sloof 20/25 Type SL1, Mutu Beton K - 175
- Pas. Sloof 15/20 Type SL2, Mutu Beton K - 175
- Pas. Stak Kolom

1. Pekerjaan Urugan Pasir


Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan/material, peralatan-
peralata serta alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga pekerjaan urugan pasir dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dan
sempurna.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan urugan pasir di bawah pondasi, lantai, dan
pekerjaan- pekerjaan lainnya menurut gambar kerja yang ada di dalam kontrak.
Metoda Pelaksanaan :
• Pekerjaan pengurugan pasir dilaksanakan pada pekerjaan-pekerjaan yang ditentukan
dalam gambar rencana.
• Sebelum pekerjaan pemasangan pasir urug, terlebih dahulu tanah dasar dibawahnya
akan dipadatkan sesuai dengan ketentuan (minimal 95 % standar) dan dalam keadaan
rata dan kering.
• Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan dibawah pondasi, baik pondasi/pasangan batu
kali, pondasi plat beton, lantai kerja, pondasi sumuran, pondasi undak-undak pada
entrance muka (utama), samping barat, samping timur, belakang, bak tanaman,
saluran, drainase, septik tank dan juga urugan pasir dibawah lapisan spesi dan diatas
urugan tanah peninggian lantai, atau pada tempat-tempat lain sperti ditunjukkan dalam
gambar.
• Urugan pasir dipadatkan dengan stamper dengan disiram air hingga jenuh terlebih
dahulu dan kemudian dipadatkan hingga mencapai kepadatan maksimum 95 % standar
dengan ketebalan minimum 10 cm padat.
• Untuk urugan pasir yang lebih tebal dari 30 cm dilaksanakan lapis perlapis dengan
maksimum ketebalan 30 cm.

2. Pekerjaan Pondasi Batu Kali (Menerus Dan Stempat)


- Pasangan aanstamping dipasang dengan tinggi 15 cm setelah dilaksanakan
pengurugan pasir dibawah pondasi dengan tinggi 5 cm,
- Pasangan batu dipasang berdiri, rapat kekosongan pada pasangan tidak diperkenankan
- Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan ukuran tinggi,
lebar, dan panjang pondasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum
dalam Gambar Kerja.
- Sebelum pemasangan, tinggi panjang dan lebar galian terlebih dahulu mendapat
persetujuan pengawas lapangan agar tidak terjadi pembongkaaran kembali Pondasi
yang disebabkan volume galain tidak memenuhi syarat.
- Aduk Perekat/Spesi.
- Aduk perekat/spesi untuk pasangan Pondasi batu mortar adalah campuran 1 PC : 4 PS
- ( lihat gambar kerja )
- Untuk semua pasangan pondasi batu belah dipakai aduk perekat/spesi campuran 1 PC
: 5 PSR terkecuali yang disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam gambar kerja.
- Persyaratan pembuatan adukan harus sesuai dengan persyaratan dokumen RKS.
- Pekerjaan pemasangan pondasi batu belah harus benar-benar vertical dan horizontal
pengukuran dilakukan dengan tiang lot dan harus diukur tepat. Spesi adukan harus
mengisi celah peremuan batu belah sehingga tidak terdapat lubang yang kosong pada
pasangan pondasi batu kali.
- Pada saat dilaksanakan pekerjaan kami akan memperhatikan rencana pemasangan
sparing untuk instalasi air kotor yang melewati batu kali termasuk ketinggian untuk
pasangan pipa yang akan dipasang dengan kemiringan yang sesuai dengan gambar
kerja.
- Pada pasangan pondasi batu kali juga disiapkan stek-stek besi( sesuai pembesian yang
direncanakan ). Untuk pemasangan kolom praktis Stek tersebut dipasang dengan
panjang 1 mtr dan 0.50 cm panjangnya tertanam pada pasangan batu kali.
- Besarnya ukuran batu kali yang akan dipasang akan disesuaikan dengan luas
penampang pondasi yang akan dilaksanakan. Batu kali yang berukuran kecil tidak
diperbolehkan untuk dipasang pada bagian bawah pas. Batu kali.

3. Pondasi Plat Setempat


Pondasi yang biasa digunakan untuk bangunan bertingkat atau bangunan di atas tanah
lembek. Pondasi ini terbuat dari beton bertulang dan letaknya tepat di bawah kolom/tiang
dan kedalamannya sampai pada tanah keras.
Pondasi tapak ini dapat dikombinasikan dengan pondasi batu belah/kali.
Pengaplikasiannya juga dapat langsung menggunakan sloof beton dengan dimensi tertentu
untuk kepentingan pemasangan dinding. Pondasi ini juga dapat dipersiapkan untuk
bangunan di tanah sempit yang akan dikembangkan ke atas.

Pelaksanaan Pekerjaan :
- Menentukan titik-titik Pondasi plat setempat pada site sesuai dengan gambar kerja,
dengan melakukan pengukuran kembali dan pematokan pada titik-titik dimana
pondasi plat setempat tersebut dikerjakan sesuai ketentuan gambar kerja dan
persetujuan Pengawas dan Direksi.
- Setelah titik-titik pondasi plat setempat ditentukan dengan pematokan, pekerjaan
galian tanah pondasi plat setempat dilaksanakan.
- Apabila galian sudah terlaksana sesuai gambar kerja maka pekerjaan dilanjutkan
dengan pelaksanaan pekerjaan pasangan lantai kerja dilanjut dengan pelaksanaan
pasangan besi tulangan pondasi plat setempat.
- Setelah pekrjaan lantai kerja dan pembesian tulangan pondasi plat setempat selesai
sesuai dengan rencana, pekerjaan dilanjut dengan pasangan begisting sesuai
spesifikasi dan gambar kerja.
- Apabila pasangan besi tulangan pondasi splat setempat dan pasangan begisting selesai
terlaksana sesuai gambar kerja dan disetujui Pengawas Direksi, pekerjaan pengecoran
segera dilaksanakan dengan menggunakan beton Readymix mutu K-175.

4. Pekerjaan Beton
Stek Kolom
Bagian pasangan batu bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus
diberi penguat stek-stek beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata
sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Bekisting
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
- Cetakan dibuat dan dirakit bersama perancahnya dengan berbagai bentuk dengan
menggunakan alat bantu, bidang-bidang, batas-batas dan ukuran dari beton yang
diinginkan sebagaimana terlihat pada gambar-gambar atau seperti ditetapkan Direksi.
- Sebelum pengecoran permukaan dalam cetakan dibersihkan dari kotoran dan diberi
lapisan minyak cetakan agar memudahkan proses pembongkaran.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.

Bahan yang digunakan untuk bekisting harus yang bermutu baik.

Peralatan yang digunakan untuk pemasangan bekisting ini adalah berupa gergaji, meteran,
palu, dan alat bantu lainnya.

Penulangan
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
- Sebelum mendatangkan baja tulangan, seluruh daftar ukuran dan daftar bengkokan
baja tulangan disiapkan oleh Penyedia Jasa dan dimintakan persetujuan kepada
Direksi.
- Pemesanan / pengadaan besi beton baik jumlah, diameter, mutu sesuai dengan gambar
rencana dan spesifikasi teknik serta standar nasional Indonesia NI-2.
- Pengiriman besi beton ke lokasi proyek dimana tempat penurunan / penyimpanan,
besi ditumpuk / disusun dibawahnya diberi balok kayu agar tidak kontak langsung
dengan tanah untuk menjaga perubahan bentuk ( karat ). Dalam pengiriman besi beton
disertakan sertifikat / surat hasil pemeriksaan dan pengujiannya untuk diserahkan
kepada Direksi.
- Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan dengan alat bantu sesuai gambar dan
spesifikasi yang disetujui Direksi.
- Pemasangan dan penempatan besi tulangan yang sudah siap dipasang, dipasang tepat
pada tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan agar besi tidak
berubah kedudukan pada saat pelaksanaan pengecoran beton harus diikat kawat
bendrat, diganjal besi/ cakar ayam diantara besi tulangan serta diberi beton deking
agar besi terselimuti beton dengan sempurna (beton deking dibuat sesuai dengan
persyaratan spesifikasi dan selimut beton rencana).
- Sebelum dimulai pengecoran, dilakukan pemeriksaan penempatan baja-baja
tulangan.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.

Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan penulangan ini adalah berupa kunci besi,
landasan untuk membengkokkan besi, meteran, dan alat bantu lainnya.

Pengecoran
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
- Proses Pelaksanaan :
- Metoda Sistem Site Mix
Persiapan :
- Contoh bahan / material yang akan digunakan dimintakan persetujuan Direksi,
bila disetujui kemudian dibawa ke laboratorium yang ditunjuk /
direkomendasikan oleh proyek, guna diadakan test karekteristik sesuai
spesifikasi teknik / petunjuk Direksi untuk selanjutnya dibuat campuran
pendahuluan (Preliminary Mix) dan percobaan campuran (Trial Mix).
- Alat pencampur dengan Molen
- Material/bahan telah siap sesuai volume yang akan di cor.
- Tenaga siap sesuai kebutuhan.
- Cek ulang kekuatan bekisting, kebocoran dan pembesian.
- Lokasi yang akan di cor dibersihkan dari kotoran, debu, minyak dan material
lepas lainnya.
- Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.
- Bahan/material komponen beton dicampur dengan manual
- Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobag dorong, talang
sesuai kondisi dilapangan dan disetujui oleh Direksi.
- Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melebihi tinggi 1,5 m untuk menjaga
terjadinya segresi.
- Pemadatan campuran selama pengecoran dilakukan secaramanual.
- Selama pengecoran dimulai, pengambilan slump test dan kubus beton
frekuensinya sesuai spesifikasi atau petunjuk direksi.

Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap dalam keadaan lembab dengan
cara :
- Ditutup dengan karung basah
- Menggenangi dengan dengan air sampai selama waktu perawatan minimal 7 hari atau
sesuai petunjuk Direksi.
- Pembongkaran perancah dan acuan setelah beton umur minimal 7 hari atau sesuai petunjuk
Direksi.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check
dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya
dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka
pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ).

Curring Beton
- Untuk bagian horizontal adalah setelah buka bekesting, bagian luar disemprot air lalu
dicure dengan curing compound.
- Untuk bagian vertical adalah web setelah deshuttering dinding disemprot air lalu dicure
dengan curing coumpound construction joint dicure dengan air.
- Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara rutin selama ± 1 minggu.
- Bekesting dapat dibongkar apabila beton sudah mencapai umurnya.

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

III. PEKERJAAN STRUKTUR BETON


Lingkup Pekerjaan Meliputi :
- Pek. Kolom Praktis 12/12 Type Kp Mutu Beton K - 175
- Pek. Kolom Utama 15/45 Type K1 Mutu Beton K - 175
- Pek. Kolom Utama 15/30 Type K2 Mutu Beton K - 175
- Pek. Ring balk 15/25 Type RB1, Mutu Beton K - 175
- Pek. Ring balk 15/20 Type RB2, Mutu Beton K - 175
- Pek. Balok Lintel 15/10 Type BL, Mutu Beton K - 175

1. Adukan Beton
- Beton Ready Mix yang dipergunakan untuk pekerjaan beton struktur
menggunakan mutu beton K-350, Pekerjaan ini sepertiPile Cap (Poer), Sloof,
Balok, kolom, plat lantai dan Canopy beton.
- Adukan beton yang dipergunakan untuk pekerjaan beton kolom Praktis dan balok
praktis serta balok lintel menggunakan mutu beton K250.
- Adukan beton yang dipergunakan untuk pekerjaan beton non sturtur menggunakan
mutu k- 175 atau perbandingan adukan 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil ( 1PC : 3PS :
5KR ). Pekerjaan non struktur ini seperti lantai kerja dan rabat beton
- Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton
2. Kelas dan Mutu Beton
- Kelas dan mutu dari beton sesuai dengan standar Beton Indonesia NI-2 PBI 1971.
Bilamana tidak ditentukan lain kuat dari beton adalah selalu kekuatan tekan hancur
dari contoh kubus yang berisi 15x15x15 cm diuji pada umur 28 hari.
- Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil pengujian
benda- benda uji yang memberikan “bk” (kekuatan tekan beton karakteristik) yang
lebih besar dari yang ditentukan di dalam table 3.2.1 PBI 1971.

Komposisi Campuran Beton


- Beton dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil, dan air seperti yang ditentukan
sebelumnya. Bahan beton dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah
sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang baik/tepat.
- Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang ditentukan dalam
spesifikasi ini dipakai “campuran yang direncanakan: (designed mix ).
- Ukuran maksimal dari agregat kasar dalam beton untuk bagian-bagian dari
pekerjaan tidak melampaui ukuran yang ditetapkan dalam persyaratan bahan
beton, ukuran mana ditetapkan sepraktis mungkin sehingga tercapai pengecoran
yang tepat dan memuaskan.
- Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai
mutu, ditetapkan dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian
juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan.
- Kekentalan (konsistensi) adukan beton untuk bagian-bagian kontruksi beton,
disesuaikan dengan jenis kontruksi yang bersangkutan, cara pengangkutan adukan
beton dan cara pemadatannya. Kekentalan adukan beton antara lain ditentukan
oleh faktor air semen.
- Agar dihasilkan suatu kontruksi beton yang sesuai dengan yang direncanakan,
maka faktor air semen ditentukan sebagai berikut :
o Faktor air semen untuk pondasi sloof, poer, maksimum 0,60.
o Faktor air semen untuk kolom balok, plat lantai, tanngga, dinding beton dan
listplank maksimum 0,60.
o Faktor air semen untuk kontruksi pelat atap Cantilever, dan tempat-tempat
basah lainnya maksimum 0,55.
- Untuk lebih mempermudah dalam pengerjaan beton, dan dapat dihasilkan suatu
mutu sesuai dengan yang direncanakan, maka untuk kontruksi beton dengan faktor
air semen maksimum 0,55 harus memakai Plasticizer sebagai bahan additive.
Pemakai merk dari bahan additive tersebut harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas/Direksi.
- Pengujian beton akan dilakukan oleh Konsultan Pengawas. Perbandingan
campuran beton diubah jika perlu untuk tujuan penghematan yang dikehendaki,
workability, kepadatan, kekedapan, awet atau kekuatan.

Pengujian Konsistensi Beton dan Benda-Benda Uji Beton.


- Semua pengujian akan sesuai dengan NI-2 PBI-1971.
- Kekuatan tekan dari beton ditetapkan oleh Konsultan Pengawas melalui pengujian
biasa dengan kubus 15 x 15 x 15 cm dibuat dan diuji sesuai dengan NI-2 PBI-
1971. Pengujian slump akan diadakan oleh Konsultan Pengawas sesuai NI-2 PBI-
1971. Kami akan menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakan
contoh-contoh pemeriksaan yang representative.

Baja Tulangan
- Baja beton dipasang dengan teliti sesuai denag gambar rencana. Untuk
menempatkan tulangan tetap tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (bindraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak ( beton decking )
atau kursi-kursi besi/cakar ayam parenggang.
- Jarak bersih terkecil antara batang yang parallel apabila tidak ditentukan dalam
gambar rencana, minimal 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan
memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.

Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar
cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap untuk bagian-bagian kontruksi. Apabila
tidak ditentukan di dalam gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk satu sisi
pada masing-masing kontruksi adalah sebagai berikut :
- Kepala tiang (Pile cap), untuk sisi bawah 10 cm untuk sisi lainnya 5 cm.
- Balok sloof = 2.5 cm
- Kolom = 3 cm
- Balok = 2,5 cm
- Pelat Beton = 1,50 cm

Sambungan Besi Tulangan


Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang
ditunjukan pada gambar-gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.Overlap pada sambungn-sambungan tulanagn minimal 1/4
panjang bentangan, kecuali jika ditetapkan secara pasti didalam gambar rencana dan
mendapat persetujuan Konsultan pengawas.

Mengaduk
Bahan-bahan pembentuk beton dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton
yaitu ‘batch mixer’
Konsultan Pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan
bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan
kekentalan dan warna yang merata/seragam dalam komposisi dan konsistensi dari
adukan ke adukan, kecuali bila diminta adanya perubahan dalam komposisi atau
konsitensi. Air dituang lebih dahulu selama pekerjaan penyempurnaan.

Cetakan
- Cetakan dibuat sesuai dengan bentuk, dan ukuran yang ditentukan dalam gambar.
Bahan yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas sebelum pembuatan cetakan dimulai.
- Semua cetakan harus betul-betul teliti kuat dan aman pada kedudukannya sehingga
dapat dicegah pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran
beton.
- Semua cetakan beton harus kokoh.
- Alat-alat dan usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan-cetakan tanpa
merusak permukaan dari beton yang telah selesai harus tersedia. Sebelum beton
dicor, permukaan dari cetakan-cetakan harus diminyaki dengan minyak yang biasa
diperdagangkan untuk maksud itu yang mencegah secara efektif lekatnya beton
pada cetakan dan akan memudahkan melepas cetakan beton. Minyak tersebut
dipakai hanya setelah disetujui Konsuktan pengawas.Penggunaan minya cetakan
harus hati-hati untuk mencegah kontak dengan besi beton dan mengakibatkan
kurangnya daya lekat.
- Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat
sehinnga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.
Pengecoran
- Beton tidak boleh bocor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan letak baja
tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan, pemasangan sparing-sparing
instalasi, penyokong, pengikatan dan lain-lainnya selesai dikerjakan. Sebelum
pengecoran dimulai permukaan-permukaan yang berhubungan dengan
pengecoran harus sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
- Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu, dimana akan dicor
beton baru, harus bersih dan lembab ketika di cor dengan beton baru. Pada
sambungan pengecoran ini harus dipakai perekat beton yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas. Pembersihan harus barupa pembuangan semua kotoran,
pembunagn beton-beton yang mengelupas atau rusak, atau bahan-bahan asing
yang menutupinya. Semua genangan air harus dibuang dari permukaan beton lama
tersebut sebelum beton baru dicor.
- Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian pengcoran yang
akan masih berlanjut, terhadap sistem struktur/penulangan yang ada.
- Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan Pengawas atau wakilnya yang ditunjuk
serta staf Kontraktor yang setaraf ada di tempat kerja, dan persiapan betul-betul
telah memadai.
- Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua
penuangan beton harus selalu lapis-perlapis horizontal dan tebalnya tidak lebih
dari 50 cm. Konsultan pengawas mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut
apabila pengecoran dengan tebal 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi ini.
- Setiap lapisan beton harus didapatkan sampai sepadat mungkin. Sehingga bebas
dari kantong- kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari
cetakan dan material yang diletakan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton,
kepala alat penggetar ( vibrator ) harus dapat menembus dan menggetarkan
kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah. Lamanya
penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya.
Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immersion beroperasi
dengan kecepatan paling sedikit 3.000 putaran per menit ketika dibenamkan dalam
beton.

Waktu dan Cara-cara Pembukaan Cetakan


- Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan akan mengikuti petunjuk
Konsultan Pengawas. Pekerjaan ini dikerjakan dengan hati-hati untuk
menghindarkan kerusakan pada beton. Beton yang masih muda/lunak tidak
diijinkan untuk di bebani. Segera sesudah cetakan-cetakan dibuka, permukaan
beton diperiksa dengan teliti dan permukaan yang tidak beraturan segera
diperbaiki sampai disetujui Konsultan Pengawas.
- Umumnya,diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan-cetakan dibuka
untuk dinding- dinding yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan samping
lainnya, tujuh hari untuk dinding- dinding pemikul dan saluran-saluran, 21 hari
untuk balok-balok, plat lantai, plat atap, tangga dan kolom.
Walaupun demikian sebagai pedoman dalam keadaan cuaca normal adalah sebagai
berikut :
Struktur : Pengerasan Normal :
- Kolom dan dinding 4 hari
- Pelat lantai atau atap 28 hari
- Balok 28 hari

Perawatan (Curing)
- Semua beton akan dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan di bawah ini atau
disemprot dengan Curing Agent ANTISOLS bila dimungkinkan.
- Permukaan beton yang terbuka akan dilindungi terhadap sinar matahari yang
langsung minimal selama 3 hari sesudah pengecoran. Perlindungan semacam itu
dulakukan dengan menutupi permukaan beton dengan deklit atau karung bekas
yang dibasahi dan dilaksanakan segera setelah pengecoran dilaksanakan.
- Perawatan beton setelah 3 hari, yaitu dengan melakukan penggenangan dengan air
pada permukaan beton paling sedikit selama 14 hari terus menerus. Perawatan
semacam ini biasa dilakukan dengan penyiraman secara mekanis atau dengan pipa
yang berlubang-lubang atau dengan cara lain yang disetujui Konsultan Pengawas
sehingga selama masa tersebut permukaan beton selalu dalam keadaan basah. Air
yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi persyaratan spesifikasi
air untuk campuran beton.

Perbaikan Permukaan Beton


- Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai dengan
yang direncanakan, atau tidak tercetak menurut gambar atau diluar garis
permukaan, atau ternyata ada permukaan yang rusak, akan dibuang dan diganti.
Kecuali bila Konsultan Pengawas memberikan izinnya untuk menambal tempat
yang rusak, dalam hal mana penambalan akan dikerjakan seperti yang telah
tercantum dalam pasal-pasal berikut.
- Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari
sarang kerikil, kerusakn-kerusakn karena cetakan, lobang-lobang karena keropos,
ketidak rataan dan bengkak dibuang dengan pemahatan atau dengan batu gerinda.
- Jika menurut pendapat Konsultan Pengawas hal-hal tidak sempurna pada bagian
bangunan yang akan terlihat jika dengan penambalan saja akan menghasilkan
sebidang dinding, yang tidak memuaskan kelihatannya, kami akan menutupi
seluruh dinding (dengan spesi plesteran 1 pc : 3ps
- ) dengan ketebalan yang tidak melebihi 1 cm demikian juga pada dinding yang
berbatasan, (yang bersambungan) sesuai dengan intruksi dari Konsultan
Pengawas. Perlu diperhatikan untuk permukaan yang datar toleransi kelurusan
(pencekungan atau pecembungan) bidang tidak boleh melebihi dari L/1000 untuk
semua komponen

Metode Umum
- Bekisting/cetakan harus dipasang dengan kuat dan pada posisi sesuai dengan
gambar pelaksanaan untuk pondasi.
- Pada blok sloof harus dipasang stek-stek untuk kolom-kolom praktis yang letaknya
sesuai dengan gambar pelaksanaan (dokumen lelang)
- Pelaksanaan pekerjaan beton selengkapnya harus mengukuti uraian pasal 1 diatas
(Persyaratan Pengerjaan Beton)
- Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada watu pemasangan
yang diakibatkan oleh kekurang telitiandan kelalaian pemborong, harus
dilaksanakan atas biaya pemborong.
- Kekurang tepatan pemasangan karena kesalahan pelaksanaan harus
diperbaiki.dibetulkan atau diganti dengan yang baru atas biaya pemborong.
- Pekerjaan perbaikan yang rusak atau tidak sempurna akibat pengaangkutan di site
atau sebab lain, harus segera dilaksanakan

IV. PEKERJAAN STRUKTUR ATAP


Pekerjaan ini meliputi :
- Pek. Rangka Atap Baja Ringan Profil C, t = 0.75 mm (SNI Hitungan)
- Pek. Penutup Atap Metalroof berpasir t = 0.35 mm
- Pas. Almunium foil
- Pas. Nok Metalroof
- Pas. Talang Jurai BJLS
- Pas. Lisplang Kayu 3/20 cm Kayu Borneo

1. Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan


A. Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur
atap berupa rangka batang yang telah dilapisi anti karat berupa ZAM (zinc, Alumunium
dan Magnesium).
Rangka batang berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
a. Rangka utama atas (top chord) tebal minimum 0.73 mm
b. Rangka utama bawah (bottom chord) minimum 0.73 mm
c. Rangka pengisi (web) minimum 0.63 mm. Seluruh rangka tersebut disambung
menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
d. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak
sesuai dengan ukuran jarak genteng.
B. Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:
a. Pengukuran bentang selasar sebelum dilakukan fabrikasi
b. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi),
c. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
d. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan
e. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kuda-
kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan
bracing (ikatan pengaku)
f. Pemasangan jurai dalam (valley gutter)
g. Pemasangan penutup atap
h. Pemasangan kap finishing atap
i. Accesories ata

Tahapan Pemasangan Atap baja ringan


A. Persiapan Kerja
 Menyiapkan rencana pemasangan atap dan peletakan kuda-kuda dengan menggambar
sekema proyek. Sangat disarankan untuk tidak menggunakan gambar draf sebagai
panduan.
 Mengecek peralatan kerja dan peralatan keselamatan kerja. Perlu diperhatikan syarat-
syarat yang sudah di terangkan di atas.
 Selain peralatan keselamatan Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam
pemasangan kuda-kuda. Seperti Bor, Hexogonal socket, meteran, waterpass, siku,
mesin pemotong, gergaji besi, dan palu.

B. Leveling dan Marking


 Mengatur permukaan ring balok supaya rata dan siku, alat yang bisa kalian gunakan adalah
selang air waterpass dan penyiku sebagai alat tambahannya.
 Memastikan rangka dasar ring balok dalam keadaan mengikat semua bagian bangunan
dan memastikannya tersambung kesemua bagian dengan benar.
 Mengukur jarak yang di butuhkan antar kuda-kuda dengan meteran.
 Memberikan tanda untuk meletakkan kuda-kuda supaya sesuai dengan rancangan gambar
atap yang sudah di buat.

C. Perakitan dan Pemasangan Kuda-kuda


 Pemasangan kuda-kuda harus di lakukan secara hati-hati supaya tidak menyebabkan
kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai di rakit.
 Memasangan kuda-kuda harus sesuai dengan nomer ring balok atau wall-plate
bardasarkan rancangan gambar kerja.
 Memastikan kedua sisi kanan dan kiri (L-R) kuda-kuda pada rangka tidak terbalik.
Menentukan acuan kanan dan kiri kuda-kuda bisa dangan melihat mulut wab.
 Mengintrol posisi berdirinya kudakuda agar tegak lurus dengan ring balok menggunakan
benang dan lot.
 Dengan menggunakan plat L dan 4 buah screw 12-14 x 20 kalian bisa mengencangkan
kuda-kuda pada rangka yang sudah disusun dengan baik.
 Menguatkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt , dan menambahkan balok
penompang sementara, supaya posisi kuda-kuda tidak berubah.
 Untuk mendirikan kuda-kuda dan menyesuaikannya posisi separti padarancangan gambar
kalian bisa mengulangi langkah 1 sampai 5.
 Memeriksa semua jarak antara kuda-kuda 1 dengan yang lainnya;. Jarak maksimum untuk
antara kuda-kuda adalah 1,2 meter.
 Memastikan kedataran (leveling) bagian atas kuda-kuda (apex) dan garis noknya sudah
sejajar.
 Memasang balok nok.
 Memasang bracing (pengikat) sebagai penguat , jika bekerja beban angin. Bracing bisa
kalian pasang di atas dan dibawah top-chord.
 Jika kalian menggunakan alumunium foil, lapisan ini bisa kalian pasang terlebih dahulu
di atas truss, jurai dan rafter.
 Memasang reng (rof buttens) dengan jarak yang menyerupai jenis penutup atap yang di
pasang. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda bisa kalian ikat menggunakan screw
berukuran 10-16 x 16 sebanyak dua buah.
 Memasang outrigger atau (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu
ringbalk). Pada atap baja ringan jenis pelana, outtigger dan screw dengan dua buah kuda
yang terdepan. outriggerdapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120
cm dari luas kuda-kuda. Dan jarak antar outrigger 120 cm.
 Pemasangan ceillng battens satu dengan yang lainnya harus diberi jarak 120 cm.
Komponen ini bisa di gunakan pada permukaan bagian atas bottom chor kuda-kuda dan
screw. Untuk permukaan ceillng battens dengan ring baok harus di beri bantalan bracket
yang di ikat memakai dua buah dynabolt.

2. Pemasangan Alumunium Foil


 Periksa lebar rangka pada atap rumah
 Potong aluminium foil sesuai panjang bentangan yang dikehendaki. Aluminium foil
dapat dipasang di atas atap atau di atas yang diambil di atap rumah
 Bentangkan aluminium foil di atas rangka kaso pada area yang dipasang
 Tarik erat dan jepit aluminium foil dengan menggunakan reng, dapat dipaku / disekrup
antara reng dengan kaso
 Aluminium foil Bentangkan pada sisi samping yang sudah terpasang dan lakukan cara
yang sama dengan di atas
 Untuk bagian sambungan aluminium foil cukup dilakukan tumpang tindih selebar
minimal 1 cm. Jika diperlukan dapat ditambahkan aluminium tape sebagai perekatnya.

Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).

3. Pemasangan Atap
 Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memasang atap adalah memeriksa ulang
pemasangan kuda-kuda apakah sudah sesuai dengan gambar, kedataran nok pada
semua sisi atap, dan dan memastikan overhang sudah terpasang dengan benar atau
belum.
 Bila menggunakan alumunium foil, maka lapisan ini bisa dipasang terlebih dahulu di
atas jurai dan rafter.
 Menentukan jarak antara reng sesuai dengan jenis penutup atap yang ingin di pasang.
Kemudian di lanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan menggunakan
screw berukuran 10-16×16 HEX.
 Pemasangan satu jalur penutup atap dilakukan dengan memasangnya dari bawah
sampai ke atas. Pemasangan penutup atap harus dilakukan dengan telaten agar hasil
yang di dapatkan lurus, rapih dan pola yang terbentuk tidak belok-belok.
 Inspeksi karat dapat disebabkan oleh kotoran-kotoran yang menempel pada lapisan
baja ringan atau penggunaan bahan logam jenis lainpada pemasangan rangka baja
ringan seperti pengkait kawat, pemasangan sekrup yang tidak standar ata bisa juga
goresan benda tajam yang merusak lapisan pada baja ringan.

Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).
4. Memasang Lisplank
- Sediakan List kayu sebagai perangkai Lisplang ukuran 8 atau 10 cm, tebal kurang lebih 2
cm, kemudian potong dan rangkai sesuai kebutuhan panjangnya tempat lisplang menurut
petunjuk gambar diatas tersebut
- Merangkai lisplang sebaiknya dibawah, jangan merangkai lisplang langsung diatas atau
diujung Kaso, karena hasilnya tidak bisa maksimal. artinya semua lisplang dirangkai
dibawah dan setelah siap baru dinaikan bersama-sama dengan steakger/tangga
- Untuk meluruskan pemasangan lisplang maka harus menggunakan Benang sebagai acuan
untuk meluruskan ujung-ujung lisplang supaya benar-benar lurus dipandang mata

Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).

5. Pekerjaan Talang miring


- Talang berfungsi mengalirkan air ke bawah, dipasang mengikuti tiris atap kemudian di
alirkan kebawah.
- Pertemuan antara genteng jurai pada bagian tengah atap dilakukan pemasangan talang
- Ujung Reng di bagian jurai di potong sedemikian sehingga mudah dalam pemasangan
papan dan seng talang
- Pas bagian tengah pertemuan jurai di pasang papan sebagai landasan talang seng
- Pemasangan talang seng dan di lakukan pengencangan dengan skrup

Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).

V. PEKERJAAN DINDING BATA


1. Pekerjaan Dinding bata merah lokal ( tebal 1/2 bata )
 Peralatan : Cangkul, Sekop, Keranjang, Gerobak Dorong, Alat Ukur, Water
Pass, Raskam, Sendok Semen, pahat Besi, Scafolding, dll
 Tenaga : pekerja, mandor, tukang, kepala tukang
 Bahan: semen, pasir pasang, Batu Bata
 Metode :
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana
dan Spesifikasi Teknis yang ada.
- Langkah awal pelaksanaan pekerjaan ini mempersiapkan material yang
dibutuhkan untuk pekerjaan seperti Batu Bata, pasir pasang, serta semen PC
Semen PC. Pasir diaduk dengan air , dengan ukuran perbandingan Bagian pada
kondisi tertentu pengadukan dilakukan dengan Menggunakan Beton Molen
Pasir dengan ukuran takaran Kotak Takaran yang telah dipersiapkan
pengadukan dilakukan selama ± 10 menit sampai campuran tersebut cukup
rata
- Pemasangan Batu Bata dimulai dari membuat profil pasangan yang terdiri dari
titik-titik yang dihubungkan dengan benang sebagai pedoman pemasangan
arah vertikal maupun horizontal
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing)
sebagai dasar bobot pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin
) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1
bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ).
- sebelum Batu Bata dipasang Batu Bata harus disiram dengan air terlebih
dahulu sampai jenuh hal ini dimaksudkan agar setelah Batu Bata terpasang
dapat bersatu dengan spesi, dan penempatan siar Batu Bata tidak boleh saling
sejajar .

Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

2. Plesteran+Acian t = 15 mm dinding bata


 Peralatan : Cangkul, Sekop, Keranjang, Gerobak Dorong, Alat Ukur, Water Pass,
Raskam, Sendok Semen, pahat Besi, Scafolding, dll
 Tenaga : pekerja, mandor, tukang, kepala tukang
 Bahan : semen, pasir
 Metode :
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana
dan Spesifikasi Teknis yang ada.
- Permukaan yang akan di plester dibersihkan dan dibasahi dengan air.
- Bahan-bahan diaduk menjadi mortar semen.
- Mortar semen di ditempel ke tempat yang akan diplester diratakan dan dirapikan
dengan alat bantu, ketebalan akhir plesteran adalah 1,5 cm atau sesuai Gambar
Rencana.
- Setelah plesteran cukup kering maka dilanjutkan dengan acian dari adukan air semen
dilakukan dengan rapi dan halus.
- Kelembaban plesteran dijaga dengan membasahi permukaan plesteran bila terlihat
kering dan melindungi dari panas matahari langsung.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual
check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang
sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar bobot
pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan
tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan
berakhir ( spesifikasi teknik ).
- Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
- Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
- Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
- Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.
- Dasar pembayaran pekerjaan Plesteran diukur M2 (Meter persegi).

Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).

3. Pas. Dinding keramik


SHOP DRAWING :
a. menentukan sisa potongan keramik harus > ½ badan keramik.
b. menentukan nad keramik dinding & lantai agar bertemu & nad keramik seragam.
c. menentukan supaya perempatan keramik bertemu.
d. menentukan posisi dinding bata.
e. menentukan tata letak sanitair & fixture : harus diperempatan / tengah badan
keramik.
f. menentukan titik awal pemasangan keramik.

PERHITUNGAN RESOURCES ( SUMBER DAYA ) :


a. BAHAN YANG DIGUNAKAN :
- keramik.
- semen pc.
- air.
- additive.
b. ALAT YANG DIGUNAKAN :
- jidar aluminium.
- bak air ( ember ).
- tempat dudukan / tatakan keramik.
- benang atau senar.
- palu karet.
- plastic cross atau tile spacer.
- waterpass.
- busa / spon
- kain / lap basah.

c. TENAGA KERJA :
menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai skedul dan volume pekerjaan.

PELAKSANAAN :
1. setelah pasangan batu bata, instalasi air & listrik selesai, dimulai marking untuk
batas pemasangan keramik.
2. Pasangan bata diplester tanpa acian, dengan ketebalan ± 2 cm, diamkan selama
1 x 24 jam sehingga plesteran menjadi kuat.
3. sortir keramik agar menghasilkan keseragaman :
- ukuran / dimensi.
- presisi.
- warna.
4. rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air ( ember ) selama 1 jam.
5. keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan / tatakan
keramik, setelah proses perendaman.
6. basahi pasangan dinding yang akan dikeramik dengan air.
7. pasang benang / senar untuk kepalaan, dan benang / senar tersebut harus dicek
secara periodik baik kekencangan maupun elevasinya.
8. cek lebar nad dan hindari las - lasan.
9. pasang perekat laticrete + semen (acian / air + semen) pada permukaan dinding.
10. beri acian pada seluruh permukaan sisi belakang keramik.
11. tempelkan keramik pada posisinya.
12. setelah itu ketuk keramik yang ditempel tersebut dengan palu karet agar merata.
13. atur jarak nad dengan lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad bisa
seragam & rapi diharuskan menggunakan plastic cross sebagai pengatur jarak
nad ( tanda “ + “ ) atau dengan tile spacer.
14. cek kerataan pasangan keramik dengan waterpass.
15. bersihkan permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain / lap basah.
16. lakukan pengecekan nad dari laticrete menggunakan material grouting nad
dengan alat busa / spon.
17. Setelah kering bersihkan sekitar pasangan keramik dan permukaan keramik
18. dengan kain / lap basah.

Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).

4. Pas. Dinding Partisi GRC / Gypsum


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding partisi gypsum.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board, rangka hollow 20/40 & 40/40,
sekrup gypsum, textile tape, compound, air, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, steiger, unting-unting,
gerinda, gergaji, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang air, dll.

Pemasangan rangka hollow/kayu dan gypsum board / GRC


- Potong rangka hollow/kayu dengan ukuran dengan sesuai gambar kerja.
- Pasang rangka hollow/kayu pada bagian lantai dan dinding mengikuti marking
dengan jarak rangka 60x60 cm.
- Pastikan dan cek rangka hollow/kayu sudah terpasang tegak lurus (siku).
- Pasang lembaran gypsum board/GRC pada rangka hollow/kayu dengan perkuatan
menggunakan sekrup/paku.
- Lembaran gypsum board/GRC dipasang satu sisi dahulu, untuk memudahkan
pekerjaan instalasi mekanikal dan elektrikal. Setelah instalasi mekanikal dan
elektrikal terpasang baru lembaran gypsum board/GRC sisi berikutnya dipasang.
- Cek kerataan permukaan pasangan dinding partisi gypsum board?GRC.
- Sambungan antar gypsum board/GRC diberi textile tape dan di compound kemudian
digosok dengan ampelas halus untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat.
- Tutup semua kepala sekrup/paku dengan compound lalu gosok dengan ampelas agar
permukaan rata.
- Pekerjaan terakhir adalah finishing cat permukaan gypsum.
Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).

5. Pekerjaan pemasangan teralis


Pekerjaan Pas. Teralis PIntu dan Jendela, Pada pintu dan jendela dipasanga teralis yang
terbuat dari besi behel dengan ukran disesuaikan pada gambar kerja, untuk motif teralis
kita harus mendapat persetujuan dari konsultan pengawas atau kita berpedoman pada
gambar kerja. Teralis dibuat / dirakit diworkshop, setelah selesai barulah dibawa ke lokasi
untuk dipasang.

IV. PEKERJAAN LANTAI


1. Pek. Urugan pasir bawah lantai
Peralatan : alat bantu
Tenaga : Mandor, pekerja
Bahan : Pasir Urug
Metode :
Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.Pengukuran dan
penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan dilaksanakan sesuai Gambar
Rencana bersama Direksi.
 Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana
dan Spesifikasi Teknis yang ada.
 Material pasir urug diantar leveransir sampai ke lokasi pekerjaan, ditempatkan
dititik - titik yang akan diberi urugan sesuai gambar kerja / petunjuk Direksi.
 Hamparan dibasahi dengan air sebelum dipadatkan.
 Selama pemadatan sekelompok Pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan
menggunakan alat bantu.
 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual
check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang
sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar Bobot
pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan
tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan
berakhir ( spesifikasi teknik ).

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

2. Pek. Lantai Lantai Keramik 40 x 40 cm, Lantai Keramik 25 x 25


Pada pemasangan keramik bangunan, yang harus diperhatikan bukan hanya proses
pelaksanaan pemasangan keramik tersebut saja, melainkan juga mencakup pemilihan keramik
yang tepat atau sesuai dengan tempat / dimana keramik tersebut akan dipasang. Hal ini harus
diperhatikan karena tidak semua keramik cocok digunakan pada setiap tempat dan setiap
kondisi.
Pemasangan lantai keramik dimulai dengan perencanaan dengan memasang marking
line yaitu garis-garis panduan untuk memasang keramik, sambil menentukan starting
pointnya. Semua perencanaan ini mengacu pada rencana elevasi lantai dan as ruangan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam pemasangan keramik, baik itu
sebelum, selama maupun setelah pemasangan keramik agar hasil pekerjaan memuaskan. Hal-
hal tersebut antara lain adalah :

Persiapan dan Perencanaan


a. Shop Drawing
1. Menentukan sisa potongan keramik dimana ukurannya harus lebih besar daripada
setengah badan keramik.
2. Menentukan agar naad keramik dinding bertemu dengan naad keramik lantai dan
seragam.
3. Menentukan agar penempatan keramik bertemu.
4. Menentukan tata letak sanitair dan fixture : harus di perempatan atau tengah badan
keramik.
5. Menentukan titik awal pemasangan keramik.
6. Menentukan expansion joint minimal setiap luasan 12 m3 – 16 m3.
b. Perhitungan resources (Sumber Daya)
1. Bahan yang digunakan, diantaranya : keramik, semen PC, air, dan zat aditif.
2. Alat yang digunakan yaitu ; jidar aluminium, bak air (ember), tempat kedudukan/
tatakan keramik, benang atau senar, palu karet, sendok spesi, waterpass, sekop,
busa/spon, kain/lap basah.
3. Tenaga kerja. Untuk menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai jadwal dan
volume pekerjaan.

Pelaksanaan
1. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk
menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.
2. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan.
3. Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain-lain.
4. Keramik yang akan dipasang, disortir atau dipilih terlebih dahulu yang meliputi warna,
presisi, dan ukuran. Keramik yang ukurannya tidak sama, disisihkan untuk tidak dipakai.
5. Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih dari debu dan kotoran,
cukup kering dan rata air.
6. Marking pada lantai sesuai dengan gambar kerja.
7. Tentukan tulangan dari benang dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /
dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai dari tulangan ini.
8. Rendam keramik di air kurang lebih 2 – 3 jam. Hal ini akan membuat keramik menjadi
lebih elastis dan pada saat pemasangan dapat dengan mudah menempel.
9. Keramik dianginkan pada dengan cara diletakkan pada tempat dudukan atau tatakan
keramik setelah direndam. Posisikan vertikal untuk mengurangi kadar air.

Proses pengeringan keramik


10. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang arah horizontal dan vertikal lantai
sesuai dengan elevasi pada shop drawing dan rata air.
11. Perhatikan kualitas keramik. Jika ia keramik kw 1 maka tak ada masalah, namun jika ia
merupakan kw 2 atau 3 akan susah memasang untuk presisi. Untuk itu naad keramik harus
longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0,2-0,5 mm. Hingga keramik
tidak saling bertubrukan.
12. Bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari
kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik.
13. Buat adukan perekat finising lantai mortar sesuai dengan spesifikasi.
14. Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah keramik,
hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket. Begitu juga ke
bagian yang akan dipasangi keramik.

15. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar
maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.
16. Sisir permukaan lantai yang akan dipasangi keramik dan telah diolesi semen hingga
permukaannya bergerigi. Agar lebih mudah menyatu dengan keramik, begitu juga dengan
bagian belakang keramik.

17. Pasang keramik saat permukaan yang akan dipasang masih basah dimulai dari start point
yang telah ditentukan di dalam gambar kerja. Dimulai dengan membuat kepalaan keramik
sepanjang garis dasar yang telah terpasang.

18. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan keramik dengan waterpass.
19. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang menggunakan palu karet untuk
mendapatkan kerataan kepadatan bahan perekat lantai dan pastikan tidak ada yang kopong
atau bagian dasar yang berongga. Karena ia akan membuat keramik lepas di kemudian
hari. Periksa apakah ketinggiannya sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
20. Naad keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau naad pada sisi
keramik saat itu juga. Biarkan ia selama 2 atau 3 hari. Hal ini akan membuat sisa udara
yang mengendap akan keluar melalui bagian nat yang belum ditutup. Setelah itu baru
diberi semen naad dan jangan lupa membersihkan naad yang masih kosong dari kotoran
yang mengendap.
21. Lebar naad yang dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2 mm, dengan
campuran pengisi naad (Grout) semen atau bahan khusus yang ada dipasaran.
Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint.
22. Usahakan agar jarak naad dari setiap sisi tile sama/ segaris lurus sesuai dengan gambar
kerja.
23. Sebelum memulai pekerjaan grouting, kerok naad terlebih dahulu sebelum mortar
mengeras hingga ketinggian naad + 2 - 5 mm dari permukaan keramik.
24. Lakukan pekerjaan grouting setelah mortar mengeras, gunakan lembaran karet untuk
kerataan permukaan grouting.
25. Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik, dapat digunakan bahan
pembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5%, setelah itu segera
bersihkan dengan air bersih.

25. Cek dengan waterpass kerataan lantai.


26. Keramik yang baru terpasang jangan diinjak-injak.
27. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2-3 hari.
Keramik akan amblas karena adukan dibawahnya masih belum kuat untuk dibebani.
28. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan seukuran 3 x 3 m biasanya terdapat 3-
5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar keramik tersebut dan ulangi
pemasangannya.
29. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu dengan mem
pertimbangkan desainnya, agar tidak menerima beban terlalu berat.
30. Untuk menghindari menggelembungnya lantai, sebaiknya dibuat dilatasi.

Pengawasan / kontrol
1. Memeriksa gambar kerja, apakah sudah benar atau ada yang harus diperbaiki.
2. Mengecek kerataan lantai dengan waterpass.
3. Pastikan agar proses pelaksanaan pemasangan keramik berjalan sesuai dengan prosedur
atau metoda konstruksi yang telah ditetapkan.

Alat yang digunakan adalah pemotong keramik, sendok semen, benang, waterpass dan alat
bantu lainnya.

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

VII. PEKERJAAN PLAFOND


I. Pek. Rangka plapond besi holow/kayu, Plapond gypsum/GRC, List profil
- Tentukan Marking Elevasi Plafon dan buat garis sipatan serta titik-titik paku kait.
- Pasang Paku Kait

- Pasang Penggantung Rangka Plafon ( Hanger dan Clip Adjuster) dengan posisi
tegak lurus.
- Pasang Rangka Tepi Plafon ( Steel Hollow dan Wall Angle Profil) sebagai list tepi
pada garis sipatan

- Tentukan jarak penempatan Kait Penggantung.


- Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka
plafon.

- Pasang Rangka Utama (Top Cross Rail) dari Hollo atau Kayu Kaso
- Pasang Rangka Pembagi ( Furing Channel) dengan menggunakan Locking Clip

- Pasang dan kencangkan Clip /Rod.


- Pasang Panel GYPSUM pada rangka plafon dengan Sekrup Ceiling menggunakan
Screw Driver dan setiap sambungan harus tepat pada rangka.

- Setelah selesai pemasangan papan gypsum dilanjutkan pemasangan list profil pada
setiap sudut atas langit langit.

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

VII. PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA


Pekerjaan ini meliputi :
- Pek. Kusen Type P1
- Pek. Kusen Type P2
- Pek. Kusen Type P3
- Pek. Kusen Type P4 (Pintu WC PVC)
- Pek. Kusen Type BV1
- Pek. Kusen Type BV2
- Pek. Kusen Type BV3
- Pek. Kusen Jalusi, Hollow 2 x 4

1. Pekerjaan Kusen Type P2, P3, P4, BV1, BV2, BV3


Setelah Pemasangan lantai, Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan kuzen pintu-jendela,
, ventilasi kaca, dan kaca jendela serta assesorisnya sesuai dengan spesifikasi teknis, dan
disetujui oleh direksi dan pengawas lapangan.
Pekerjaan pintu / jendela yang akan dikerjakan sudah dibuat sebelumnya (fabrikasi).
Pemasangan pintu, jendela dan kaca tetap akan dipasang bilamana sudah tidak ada pekerjaan
lain yang akan mengganggu atau mengakibatkan rusak pintu / jendela tersebut.

A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN :


1. baji karet / kayu
2. bor
3. obeng

B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :


1. kusen aluminium
2. daun pintu / jendela ( setelah dipasang kaca )
3. fischer
4. skrup
5. mortar / semen / sealant
6. vaseline / isolasi kertas / plastic

C. PELAKSANAAN :
 pasang kusen pintu / jendela aluminium pada lokasi yang ditentukan ( sesuai
type yang ada ),
 sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih lubang 1 cm).
 masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji
karet / kayu.
 untuk menghindari cacat pada profil - profil aluminium yang telah terpasang,
maka beri pelindung : sejenis vaseline / isolasi kertas / plastik pada
tempat yang rawan goresan.
 setelah daun pintu / jendela dipasang kaca , dipasang ke kusen yang telah
terpasang di tembok.

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

2. Kaca ryben/bening 5 mm
 Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran-kotoran dan bekas-bekas minyak harus
dibersihkan hingga tidak mengganggu perekatan.
 Kaca harus dipasang rata dan tegak lurus pada kusen-kusennya.
 Pemotongan kaca harus sedemikian rupa sehingga mudah dipasang tanpa paksaan.
 Kaca harus duduk dengan baik pada kusen kosen dan tidak bergetar setelah
dipasang.
 Permukaan kaca harus diberi tanda-tanda peringatan dari “Tape” atau bahan lain yang
tidak menimbulkan cacat pada kaca setelah dibersihkan.
 Sebelum pekerjaan diserahkan, permukaan kaca harus bersih dari segala kotoran, tanda-
tanda dan sebagainya. Pembersihan harus dengan bahan sesuai yang ditunjuk
supplier dan disetujui oleh Pengawas.

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

3. Slot tanam jendela alumunium, Engsel kesmen alumunium


 Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah dipasang ±
32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah
antara kedua engsel tersebut.
 Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan pintu, engsel
tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
 Penarik pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
 Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
 Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

VIII. PEKERJAAN PLUMBING


1. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Pasang pipa (diameter sesuai gambar kerja) dan accessories lainnya sesuai dengan
tanda yang sudah dibuat.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus
cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
- Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi
lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.

2. PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR


- Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan 10 bar,
penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting
dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
- Pasangan clean out dan accessories lainnya.
- Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi siku
dan pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
- Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum
diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat
menerima beban air.
- -Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
- Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar sambungan
tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan kebocoran.

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

3. PEKERJAAN PERLENGKAPAN SANITASI


a. Closet jongkok ( setara INA )
 Peralatan : Alat Ukur, Water Pass, Sendok Semen, dll
 Tenaga : pekerja, mandor, tukang, kepala tukang
 Bahan : semen, pasir, bata merah, closet jongkok, dll
 Metode :
1. Sebagai langkah awal adalah mempersiapkan lubang pengeluaran atau saluran
feses ke arah septic tank (sekarang banyak digunakan sebagai alat
penampungan dan peresapan kotoran). Gunakan pipa PVC atau sejenisnya
dengan ukuran 3 – 4 Inchi. Sebenarnya pemasangan pipa-pipa ini harus telah
disiapkan semenjak pembuatan pondasi rumah. Jika belum terpakai, tutup
ujungnya dengan kantong plastik yang kuat dan tahan lama.
2. Menentukan posisi kloset yang di tetapkan dalam gambar denah rumah, atau
mengubah posisinya dengan resiko memindahkan atau memasang pipa saluran
pembuangan baru.
3. Hal penting yang harus diperhatikan adalah posisi pipa pada kloset harus lebih
tinggi dari septic tank sehingga kotoran cepat mengalir ke tempat
peresapannya, untuk kloset jongkok posisinya harus lebih tinggi dari lantai
kamar mandi.
4. Letakkan kloset pada sebelah kiri bak penampungan air, sehingga mudah
ketika istinja (buang air). Sediakan ruangan sebesar 80 cm persegi untuk
menaruh kloset jongkok.
5. Pasang batu bata sebagai penopang dan dinding bagian bawah kloset. Gunakan
adukan pasir dan semen, susun batu bata dengan rapat pada bagian pinggir atau
dinding. Buat lekukan berbentuk kotak dengan ukuran lebih kecil dari kloset
sebagai penampung ke arah lubang pipa. Dinding lubang ini harus diplester
dengan adukan semen dan pasir.
6. Pasang keramik terlebih dahulu agar terbentuk corak keramik yang baik.
Kemudian letakkan kloset di atasnya menggunakan aci pada bagian pinggir
atau tepi kloset..

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung
Diri (APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety,
Sarung Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

b. Floor drain

c. Kran air
IX. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Lingkup Pekerjaan
Melakukan Pembobokan dinding, memasang pipa konduit, pemasangan kabel, pemasangan
fitting dan lampu, perapihan, pemasangan daya utama, dan pengujian.

Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan elektrikal arus kuat dan arus
lemah.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu kerja
disiapkan.

Pemasangan sparing kabel


- Sparing dipasang dulu apabila ada pengecoran beton lantai, untuk menghindari bobokan
beton pada saat penyambungan kabel antar lantai.

Pemasangan instalasi kabel


- Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit, dimana pipa
tersebut harus ditanam dulu pada dinding bata sebelum dinding diplester. Supaya tidak
mudah bergerak pada saat dinding diplester, maka pipa yang ditanam diberi klem
dengan jarak sekitar 1 m.
- Kabel horizontal dipasang pada plat lantai beton dengan menggunakan pipa pelindung
conduit yang diberi perkuatan klem dengan jarak sekitar 1 m, hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan maintenance. Pemasangan kabel horizontal harus sejajar, tidak boleh
saling melintas.
Pemasangan panel
- Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak miring.
- Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan kegunaannya
dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian atas dapat terlindung dari
debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16 mm2 harus diberi sepatu kabel dalam
panel.
- Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya termasuk daya
cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk memudahkan bila ada perbaikan
instalasi.

Pemasangan fitting dan armature


- Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, agar tidak terjadi
bongkar/pasang armature.
Pemasangan saklar dan stop kontak
- Marking jalur conduit pada dinding dan bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter.
- Pasang conduit dan inbow dos.
- Tunggu sampai plester dinding akhir.
- Sambungan saklar, stop kontak dengan aslinya.
- Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata.

Testing dan commissioning


Setelah selesai proses instalasi kemudian dilakukan penyambungan ke sumber daya listrik
yang ada sesuai petunjuk direksi. Kemudian dilakukan Test tahanan kabel sebesar 2 ohm
dan grounding serta test fitting/armature selama ± 1 x 24 jam

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
X. PEKERJAAN INSTALASI TATA UDARA
Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Unit AC (Indoor dan Outdoor) jenis Split beserta
seluruh peralatannya sehingga system berjalan dengan baik
2. Pekerjaan Pemipaan Refrigerant memnggunakan pipa jenis ASTMB 280 untuk R410a
Ozone Free
3. Pekerjaan pemipaan kondesat dari Indoor unit sampai ke saluran drainase yang
disediakan oleh system plumbing
4. Instalasi Daya
5. Pekerjaan Balancing, testing dan commissioning terhadap seluruh system sehingga dapat
bekerja dengan baik sesuai fungsinya

Persyaratan Pekerjaan
1. Kalau posisi outdoor di bawah indoor, refrigeran cair harus mengalir dari bawah ke atas
dan refrigeran gas mengalir dari atas ke bawah. Sifat gas cenderung "melayang",
sedangkan zat cair cenderung mengendap. Jadi kombinasi posisi ini agak
memperlamban sirkulasi refrigeran. Sementara dari segi arsitektur tampak lebih rapi
karena outdoor-unit bisa "disembunyikan".
2. Kalau posisi outdoor sejajar indoor, maka baik refrigeran cair maupun gas akan mengalir
secara horizontal. Jarak atau panjang pipa refrigeran antara outdoor dan indoor unit juga
relatif pendek. Dengan begitu sirkulasi refrigeran cukup lancar. Namun dari segi
arsitektur tidak beda jauh dengan penampilan AC Windows.
3. Kalau outdoor di atas indoor, maka refrigeran cair akan mengalir dari atas ke bawah dan
refrigeran gas akan mengalir dari bawah ke atas. Mengingat sifat gas yang cenderung
"melayang" dan zat cair cenderung "jatuh" maka kombinasi posisi ini akan
mempermudah sirkulasi refrigeran. Dari segi arsitektur, menyembunyikan outdoor-unit
di atap bukanlah pekerjaan sulit.

Pelaksanaan
1. Penentuan Posisi Pemasangan Untuk Unit Fan Coil (indoor).
Pilih tempat yang baik dan usahakan jangan ada gangguan di sekitar unit yang bisa
mengganggu sirkulasi udara.
2. Pembuatan Lubang Pipa.
Setelah pemasangan plat braket maka kita sudah bisa menentukan titik lubang di tembok
untuk pipa. Langkah awalnya ukur dengan baik titik lubang yang bakal di buat supaya
mudah memasukkan pipa . Karena kalau salah menempatkan lubang bisa-bisa pipa
utama AC bisa terjepit dan rusak.
3. Pemasangan Condensing Unit (Outdoor)
Setelah itu semua diatas dilakukan maka kita sudah bisa menentukan pemasangan unit
Outdoor. Pilihlah tempat yang aman dan mudah di jangkau supaya mudah untuk di
rawat dan di perbaiki. Usahakan pemasangan AC jangan mengganggu tetangga akibat
dari kebisingan Outdoor.
4. Penyambungan Pipa
Setelah unit Outdoor kita pasang maka kita sudah bisa melakukan penyambungan pipa.
Pada waktu pemasangan pipa AC, jangan terlalu banyak tekukan. Karena kalau
kebanyakan tekukan bisa berakibat sirkulasi freon terhambat. Dan membuat unit AC
tidak bisa bekerja dengan normal.
5. Pengkabelan Bidang
Prosedur pemasangan AC untuk pekerjaan pengkabelan bidang unit AC harus di
kerjakan secara teliti . Usahakan kabel diikutkan dengan jalur pipa supaya Kabel bisa
ditata dengan baik dan tidak berantakan kelihatannya. Dan juga kabel bisa ter lindung
dari benturan yang tidak terduga.
6. Isolasi
Setelah pipa dan kabel dipasang secara bersamaan maka kita akan mengisolasi pipa dan
kabel tadi. Supaya pipa yang tadi kita pasang tidak terjadi kondensasi karena udara luar
yang panas. Usahakan isolasi plastik tape yang kita gunakan ter lilit dengan baik ke pipa
dengan ketat. Supaya bisa menjaga keutuhan pipa dan kabel di dalam nya.
7. Pengosongan Udara Di Pipa
Setelah kita mengisolasi pipa dan kabel kita sudah bisa melakukan pengosongan udara di
pipa. Cara memasang AC yang benar dengan melakukan vacum supaya bisa mengisap
udara dari dalam pipa. Waktu yang biasa di pakai untuk melakukan ini sebaiknya sekitar
30 menit. Dan pastikan betul udara yang ada didalam pipa sudah kosong. Agar supaya
unit pada saat dijalankan akan beroperasi dengan baik.
8. Uji kebocoran
Cara memasang AC yang baik saat pipa kita sudah anggap aman dari udara setelah
proses vaccum tadi. Maka kita sudah bisa melepas freon yang ada di outdoor ke dalam
pipa ac. Pastikan pelepasan freon dimulai dari pipa tekan (pipa kecil). Dan lanjutkan
dengan membuka katup pipa isap (pipa Besar). Setelah itu semua maka kita sudah bisa
melakukan uji kebocoran pada pipa. Banyak teknisi yang melakukan uji kebocoran ini
memberikan cairan cuci piring. Supaya teknisi bisa mendeteksi kalau ada kebocoran di
tiap sambungan pipa.
9. Pekerjaan Finishing
Tahap terakhir dalam pekerjaan Cara memasang AC ini adalah finishing. Rapi kan
seluruh bagian AC yang masih dianggap belum rapi.
Kumpulkan seluruh alat kerja yang sudah kita pakai pada saat pengerjaan unit tadi. Dan
periksa dengan teliti tiap-tiap sudut AC dan pastikan pemasangan kita sudah benar.
Setelah kita pastikan semuanya sudah benar maka kita sudah bisa melakukan operasi uji.
Untuk memastikan unit AC apakah sudah bisa bekerja dengan baik atau belum. Setelah
semua berjalan dengan baik maka kita bisa memberikan arahan kepada pemilik unit AC.

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

XI. PEKERJAAN SALURAN KELILING


Pemasangan saluran keliling bangunan dengan spesifikasi pasangan rolagh bata merah,
plesteran, acian dan dalam saluran menggunakan Gravel 1/2 D 30 cm
a. Persiapan Pondasi
- Ketinggian permukaan pondasi untuk saluran harus dipasang dan digali sampai
kedalaman yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Untuk menjamin bahwa satu
permukaan yang baik dan memadai dapat diperoleh.
- Bila diperintahkan demikian oleh Direksi Teknik bahan dasar yang disetujui harus
diletakkan dan ditempatkan dan dipadatkan di tempatnya.
- Bila saluran ada di tikungan maka sebagai bahan pengisi, dari campuran beton 1 : 2 :
3.
- Penempatan Urugan Kembali Urugan kembali bahan terpilih sebagaimana ditentukan
harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lapisan yang merata dibelakang saluran
beton pra cetak atau dimana saja diperintahkan dan mendapat persetujuan dari Direksi
Teknik.
- Bahan alas filter sebagaimana ditentukan harus ditempatkan dan dipadatkan dalam
lapisan tidak melebihi 15 cm tebalnya dan sesuai dengan gambar rencana atau sesuai
dengan perintah dari Direksi Teknik.
b. Penyiapan Jalan Air yang ada
- Arus atau kanal alami yang ada disekitar pekerjaan ini tidak boleh diganggu.
- Jika suatu galian dalam dasar diperlukan unutk pelaksanaan pekerjaan yang baik,
Penyedia Jasa setelah selesai pekerjaan drainase harus mengurug kembali dan
memperbaiki galian tersebut.
- Bahan-bahan yang mengendap dalam daerah aliran tersebut dari pondasi atau galian-
galian yang lainnya, harus disingkirkan sepenuhnya pada penyelesaian pekerjaan.

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

XII. PEKERJAAN SEPTIC TANK + RESAPAN


Pekerjaan ini meliputi
 Pek. Galian tanah
 Pas. Dinding Bata Merah, spesi 1 : 3
 Pas. Lantai Foor slub t = 5 cm, Mutu Beton K - 175
 Plesteran+Acian t = 15 mm dinding Pondasi bata spesi 1 : 3
 Pek. Kolom Praktis 12/12 Type Kp Mutu Beton K - 175
 Pek. Cover Plat Deker, Mutu Beton K - 175
 Pemipaan dan accessories
 Pek. Urugan pasir t = 5 cm

1. Material
- Pipa di Dalam Bangunan.
Pipa dengan ukuran 1'/2"-4" baik pipa utama maupun pipa cabang mengunakan PVC
class AW. Pipa PVC sek.WAVIN atau sctara.
- Pipa di luar Bangunan
Dari ujung pipa di dalam bangunan menuju ke saluran drainase menggunakan pipa
PVC class AW. Pipa PVC sek.WAVIN atau setara.
2. Accessories.
- Fitting dari pipa PCV harus dari hahan yang sarna (PVC) yang dibuat dengan cara
injection moulding.
- Floor drain dan clean out dari bahan stainless-steel.
- Saringan air hujan / roof drain terbuat dari besi tulang atau fiber class.
- yang mempunyai benfuk badan cembung yang berflungsi sebagai sediment bowl.
3. Cara Pemasangan Pipa.
a. Pipa di Dalam Bangunan (trmasuk pipa vent).
- Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1-2 %. Perletakan pipa harus diusahakan
berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding / tembok maupun pada ruang
yang berada di bawah lantai.
Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus menggunakan
fitting dengan sudut 45° (misalnya Y branch dan sebagainya) jenis long radius.

- Pipa di Dalam Tanah.


Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan dengan tebal / tinggi
timbunan minimal 80 cm diukur dari atas pipa sampai permukaan tanah / lantai.
Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu dengan pasir padat
setebal 10 cm.
Selanjutnya setelah pipa diletakkan, di sekeliling dan di atas pipa kemudian diurug
dengan tanah sampai padat. Kontruksi permukaan tanah / lantai bekas galian harus
dikembalikan seperti semula.

- Penanaman Pipa.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap sambungan
pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm. Untuk mendapatkan sambungan
pipa pada bagian yang membelok ke atas (vertikal) harus diberi landasan dari beton.
Caranya seperti pada gambar perencanaan.
Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan memiringan 1-2% dari titik mula di
dalam gedung sampai ke saluran drainage.
4. Pipa Saldran Luapan Septic Tank.
Pipa dipasang dan ditanam di hawah permukaan tanah / jalan kemiringan 1-2% dari titik
permulaan septic tank ke drainage kota.
Untuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan kedalaman kurang dari
90cm, pada bagian atas pipa harus dilindungi pelat beton bertulang dengan tebal 10 cm,
pelat beton tersebut tidak tertumpu pada pipa.
5. Penyambungan Pipa
- Pipa PVC dengan diameter 3" ke atas yang dipasang di bawah pelat lantai dasar
harus disambung dengan rubber ring joint
- Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement
- Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan terlebih dahulu
sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
- Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan dalam dari pipa
yang akan saling mclekat.
Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang akan disambung
harus bebas dari benda-bcnda / kotoran yang dapat mengganggu kelancaran air di dalam
pipa.

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

XIII. PEKERJAAN PENGECATAN


1. Pek. Cat dinding baru, Cat Dinding Lama
1. Bahan
Bahan yang digunakan untuk pengecatan dinding, partisi dan plafond menggunakan
Metrolite, sebelum dimulainya pekerjaan pengecatan, terlebih dahulu mengajukan
jenis/merk cat yang akan dipergunakan. Plamur dan dempul untuk pekerjaan
pengecatan tembok, kayu dan besi digunakan merk yang sama dengan merk cat yang
akan dipakai.
2. Peralatan : Kwas, Roll Cat, Baki Cat dll
3. Tenaga : Pekerja, Tukang cat, Kepala tukang, Mandor
4. Pelaksanaan
1. Ratakan Permukaan Dinding dengan plamur tembok
2. Haluskan permukaan dinding tersebut dengan ampelas sampai halus
3. Pengecatan dasar dinding dengan roll cat I kuas
4. Cek permukaan dinding tersebut jika masih terdapat permukaan yang tidak rata di
ratakan dengan plamur
5. Pengecatan kedua dilakukan dan seterusnya hingga tiga kali pengecatan
6. sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
7. Rapihkan/ Tusir bagian pinggir dinding atau plafond yang tidak rapih dengan
menggunakan kuas

2. Pengecatan Plafond
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan cat langit-langit.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : cat air.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schafolding, roll, bak rool, kuas dan ampelas.

Pelaksanaan pekerjaan pengecatan Plafond


- Pastikan permukaan sudah dalam keadaan rata.
- Proteksi area kerja dengan plastic terutama pada bagian lantai dan pintu/jendela untuk
menghindari tumpahan cat.
- Permukaan dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran dengan diampelas.
- Kemudian permukaan diberi lapisan dasar (untuk pengikat cat).
- Setelah diberi lapisan, dilakukan pengecatan finish untuk permukaan minimal 2 (dua)
lapis.
- Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).

XIV. PEKERJAAN LAIN – LAIN


Pekerjaan ini merupakan pengadaan barang barang untuk melengkapi sarana dan prasarana
Pembangunan Gudang Alokon meliputi :
- Logo dan Papan Nama
- Pengadaan kursi kantor (chairman SC309)
- Pengadaan meja kerja kantor (Expo MT 3001)
- Pengadaan Lemari Arsip Besi Brother B 204
- Pengadaan Thermohygrometer (EXTECH SD500)
- Pengadaan APAR powder 6 Kg
- Pengadaan Roda Troli Stainless Steel
- Pengadaan Tangga Lipat Alumunium, 3 m
- Pengadaan Bak Sampah Besar 660 ltr
- Pengadaan Pallet Plastik 1,5T,Ukuran 1 m x 1,2 mx 15 cm
- Pengadaan Rak besi, 60 cm x 240 x 240 (lengkap terpasang)
XV. PEKERJAAN LAIN YANG TERKAIT
1. Administrasi/Dokumentasi
Untuk melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan akan dikerjakan :
 Laporan berkala secara menyeluruh
 Catatan kemajuan pekerjaan, yang ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan / Pemilik.
 Dokumen Foto, meliputi :
- Pekerjaan sebelum dilaksanakan
- Pekerjaan sedang dilaksanakan
- Pekerjaan setelah dilaksanakan
 Membuat as built drawing atau gambar yang sesuai pekerjaan lapangan

2. Pembersihan Akhir Lapangan


Membersihkan dari segala sisa sisa material,sebelum pekerjaan diserah terimakan bahwa
pekerjaan ini sudah selesai

TAHAPAN PEKERJAAN PASCA PELAKSANAAN KONSTRUKSI

XVI. PEMERIKSAAN PEKERJAAN 100%


Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan kemudian diadakan pemeriksaan lapangan oleh
tim Panitia Pemeriksa Pekerjaan.

a. AMANDEMEN
Hasil dari Pemeriksaan kemudian dituangkan dalam berita acara Serah Terima I kepada
pengguna jasa dan apabila terjadi perubahan volume ataupun perubahan design pada
saat pelaksanaan maka dituangkan dalam amandemen.

b. AS BULIT DRAWING
Gambar As built drawing dibuat mengacu pada keadaan yang sebenarnya di lapangan.

c. FOTO 100%
Setelah pekerjaan mencapai prestasi 100% kemudian diambil gambarnya dengan posisi
mengacu pada hasil foto 0% dan 50%.

d. PENYERAHAN I (PHO)
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan dan sudah diperiksa oleh Tim
Pemeriksa Kegiatan kemudian dilakukan penyerahan pekerjaan tahap I (PHO) oleh
penyedia jasa kepada pengguna jasa.

e. PEMELIHARAAN
Sebagaimana yang telah ditentukan dalam Dokumen Lelang bahwa Pelaksana/
Kontraktor wajib melaksanakan waktu pemeliharaan pekerjaan minimal 180 (Seratus
delapan puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Serah Terima I (Pertama)
pekerjaan pelaksanaan. Selanjutnya setelah masa waktu pemeliharaan pekerjaan
tersebut berakhir, akan dilakukan pemeriksaan lapangan kembali guna diadakan Serah
Terima II (Kedua) pekerjaan pelaksanaan.

XVII. PENUTUP
Demikianlah Metoda Pelaksanaan ini kami buat untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis
penawaran yang kami ajukan. Meskipun dalam Metoda Pelaksanaan ini tidak diuraikan secara
rinci setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan, namun kami akan bertanggung jawab
sepenuhnya untuk melaksanakan semua pekerjaan yang kami tawar, sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam bestek, gambar, dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

XXXXXX, 26 Juni 2019


Penawar,
CV. XXXXXXXX

Anda mungkin juga menyukai