KEGIATAN
PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN (DAK)
TAHUN ANGGARAN 2019
PEKERJAAN
BELANJA MODAL PENGADAAN KONTRUKSI/PEMBELIAN
GEDUNG GUDANG
LOKASI
KECAMATAN XXXXXX
KABUPATEN XXXXXX
TAHUN ANGGARAN
2019
METODA PELAKSANAAN
INFORMASI PEKERJAAN
LINGKUP PEKERJAAN
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
B.1 PEKERJAAN TANAH
B.2 PEKERJAAN PONDASI
C. PEKERJAAN STRUKTUR BETON DAN ATAP
C.1 PEKERJAAN STRUKTUR BETON
C.2 PEKERJAAN STRUKTUR ATAP
D. PEKERJAAN ARSITEKTUR
D.1 PEKERJAAN DINDING BATA
D.2 PEKERJAAN KERAMIK
D.3 PEKERJAAN PLAFOND
E. PEKERJAAN KUSEN DAN ASESORIES
E.1 PEKERJAAN KUSEN
F. PEKERJAAN PLUMBING
F.1 PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH
F.2 PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR
F.3 PEKERJAAN PERLENGKAPAN SANITASI
G. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
G.1 PEKERJAAN INSTALASI PENERANGAN
H. PEKERJAAN INSTALASI TATA UDARA
H.1 INSTALASI TATA UDARA
I. PEKERJAAN SALURAN KELILING
J. PEKERJAAN SEPTIC TANK + RESAPAN
K. PEKERJAAN PENGECATAN
K.1 PEKERJAAN PENGECATAN
L. PEKERJAAN LAIN – LAIN
MANAJEMEN PROYEK
Pada pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan dikelola oleh tenaga-tenaga yang berkompeten
di bidangnya.
1. Struktur Organisasi
- Pelaksanaan proyek di lapangan dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin
Pelaksana yang dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu antara lain oleh beberapa tenaga staf
lapangan yang mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing.
- Pelaksana memimpin seluruh kegiatan proyek baik di bidang administrasi teknik,
keuangan maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Agar system manajemen dapat berjalan dengan baik, Kami Telah menerapkan kebijakan
mutu untuk memberikan jaminan mutu terhadap proses Yang dihasilkan.
- Manajemen tersebut di atas dalam pelaksanaannya ditunjang sarana-sarana lain berupa
perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali dan perangkat keras(hardware) sebagai
penunjang pelaksanaan pekerjaan.
TENAGA KERJA
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan dalam proyek ini terdiri atas :
PEMILIHAN ALAT
Diusulkan pemilihan peralatan secara tepat, baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitas
disesuaikan dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan,
sehingga menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya, tepat mutu
dan tepat waktu.
Pendatangan bahan dikendalikan oleh bagian logistic dengan mengikuti kebutuhan material
dan spesifikasi teknik.
PENGAMANAN (SECURITY)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, perusahaan menyediakan tenaga keamanan dengan
kebutuhan, yang bertugas dalam hal :
1. Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
2. Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah dari pencurian
Fasilitas Kesehatan.
Menyediakan fasilitas P3K di lokasi pekerjaan serta harus menjalin kerja sama dengan
rumah sakit terdekat yang bersedia menerima perawatan kepada orang yang mengalami
kecelakaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerja.
METODE PELAKSANAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Papan nama dikerjakan dan dipasang setelah shop drawing mengenai bentuk dan tulisan
dalam papan nama disetujui Konsultan Pengawas.
Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Schedule dan Kurva “S“.
2. Pekerjaan Bongkaran
Peralatan : Pahat, Palu godam, linggis,gerobak dan peralatan pendukung lainnya
Tenaga : pekerja, mandor
Bahan :
Metode :
Pekerjaan pembongkaran dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia
Semua hasil pembongkaran dipindahkan ketempat yang ditunjuk oleh pemberi tugas
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual
check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang
sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar bobot
pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan
tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan
berakhir ( spesifikasi teknik ).
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
4. Pek. Dokumentasi
Pelaksanaan Dokumentasi dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
5. Bouwplank
Sebelum pekerjaan galian tanah konstruksi dikerjakan, terlebih dahulu dikerjakan
Pemasangan bouwplank dilakukan dengan tiang dari Borneo ukuran 5/7 cm atau dolken,
dan papan horizontal dari papan kayu Borneo dengan ukuran t= 3 cm dan lebar 15 cm,
jarak tiang berkisar antara 1,5 meter. Permukaan bagian atas dibuat Rata / Waterpass. Pada
titik As rencana dipasang tanda-tanda dari paku, dan setelah dilakukan pengecekan
kembali bersama direksi lapangan/konsultan pengawas, atas kebenarannya dari semua
ukuran segera diberi tanda dengan cat merah. Papan bouwplank akan kami pasang pada
jarak 2 meter dari garis bangunan terluar agar tidak longsor.
6. Air Kerja
Penyediaan Air Kerja untuk Pekerjaan Pembangunan Ruang Rawat Inap Kelas III (3
Lantai) Struktur ini direncanakan dengan pembuatan sumur pompa sementara, hal ini
harus didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak konsultan dan User pada saat akan
dimulainya pekerjaan persiapan.
Air kerja tersebut harus benar-benar bersih terbebas dari zat-zat kimiawi, serta zat-zat
organik lainnya yang dapat mebahayakan bagi manusia serta bangunan.
7. Listrik Kerja
Penyediaan Listrik Kerja yang merupakan kebutuhan dalam melaksanakan aktivitas
pekerjaan terutama untuk mesin-mesin, serta untuk penerangan di malam hari bila kerja
lembur juga untuk kebutuhan lain seperti pemakaian komputer dan lain-lain direncakan
dengan penyambungan sementara dari Meteran PLN yang ada di lokasi dengan cara
membayar iuran bulanan sesuai dengan jumlah pemakaian yang tertera pada angka
meteran PLN, atau dengan alternatif lain misalnya dengan Generator Set Listrik.
Daftar peralatan utama minimal yang akan dimobilisasi dapat dilihat pada bagian lain
Dokumen Teknis ini.
Adapun peralatan-peralatan berat minimum yang di syaratkan yang tidak dikemukakan di
sini, adalah untuk mempersingkat penyajian metode pelaksanaan yang kami tawarkan dan
itupun akan kami sajikan dalam bentuk formulir kebutuhan alat minimum yang
dipersyaratkan.
I. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan Tanah ini meliputi beberapa pekerjaan yaitu :
- Pek. Galian tanah pondasi
- Pek. Urugan tanah merah Leveling
- Pek. Urugan tanah kembali
1. Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan-peralatan serta alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga pekerjaan galian
tanah dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.
Pekerjaan penggalian meliputi pekerjaan galian untuk struktur pilecap, sloof, pondasi
batu kali, Pondasi Plat Setempat dan saluran keliling luar bangunan.
Metoda Pelaksanaan :
• Sebelum pelaksanaan penggalian kami akan memasang bouwplank sebagai patok
dasar pengukuran bangunan.
• Ruang galian sekeliling dinding penahan tanah atau saluran akan diurug kembali
dengan material seperti tercantum dalam gambar perencanaan dan diurug lapis demi
lapis setebal maksimum 20 cm yang dipadatkan hingga mencapai peil tanah urug
seperti diperlihatkan dalam gambar rencana.
• Semua tempat penggalian akan dilindungi supaya terbebas dari seepage, overflow
dan genangan air.
• Galian akan dilakukan sesuai dengan batas-batas peil dan kemiringan pada gambar-
gambar perencanaan.
• Untuk pekerjaan galian tanah pile cap atau poor dilaksanakan dengan acuan
kedalaman tinggi 2,00m sedangkan untuk pondasi batu kali 1,00 m dari muka tanah
asli.
Pelaksanaan Pekerjaan :
- Menentukan titik-titik Pondasi plat setempat pada site sesuai dengan gambar kerja,
dengan melakukan pengukuran kembali dan pematokan pada titik-titik dimana
pondasi plat setempat tersebut dikerjakan sesuai ketentuan gambar kerja dan
persetujuan Pengawas dan Direksi.
- Setelah titik-titik pondasi plat setempat ditentukan dengan pematokan, pekerjaan
galian tanah pondasi plat setempat dilaksanakan.
- Apabila galian sudah terlaksana sesuai gambar kerja maka pekerjaan dilanjutkan
dengan pelaksanaan pekerjaan pasangan lantai kerja dilanjut dengan pelaksanaan
pasangan besi tulangan pondasi plat setempat.
- Setelah pekrjaan lantai kerja dan pembesian tulangan pondasi plat setempat selesai
sesuai dengan rencana, pekerjaan dilanjut dengan pasangan begisting sesuai
spesifikasi dan gambar kerja.
- Apabila pasangan besi tulangan pondasi splat setempat dan pasangan begisting selesai
terlaksana sesuai gambar kerja dan disetujui Pengawas Direksi, pekerjaan pengecoran
segera dilaksanakan dengan menggunakan beton Readymix mutu K-175.
4. Pekerjaan Beton
Stek Kolom
Bagian pasangan batu bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus
diberi penguat stek-stek beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata
sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Bekisting
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
- Cetakan dibuat dan dirakit bersama perancahnya dengan berbagai bentuk dengan
menggunakan alat bantu, bidang-bidang, batas-batas dan ukuran dari beton yang
diinginkan sebagaimana terlihat pada gambar-gambar atau seperti ditetapkan Direksi.
- Sebelum pengecoran permukaan dalam cetakan dibersihkan dari kotoran dan diberi
lapisan minyak cetakan agar memudahkan proses pembongkaran.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Peralatan yang digunakan untuk pemasangan bekisting ini adalah berupa gergaji, meteran,
palu, dan alat bantu lainnya.
Penulangan
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
- Sebelum mendatangkan baja tulangan, seluruh daftar ukuran dan daftar bengkokan
baja tulangan disiapkan oleh Penyedia Jasa dan dimintakan persetujuan kepada
Direksi.
- Pemesanan / pengadaan besi beton baik jumlah, diameter, mutu sesuai dengan gambar
rencana dan spesifikasi teknik serta standar nasional Indonesia NI-2.
- Pengiriman besi beton ke lokasi proyek dimana tempat penurunan / penyimpanan,
besi ditumpuk / disusun dibawahnya diberi balok kayu agar tidak kontak langsung
dengan tanah untuk menjaga perubahan bentuk ( karat ). Dalam pengiriman besi beton
disertakan sertifikat / surat hasil pemeriksaan dan pengujiannya untuk diserahkan
kepada Direksi.
- Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan dengan alat bantu sesuai gambar dan
spesifikasi yang disetujui Direksi.
- Pemasangan dan penempatan besi tulangan yang sudah siap dipasang, dipasang tepat
pada tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan agar besi tidak
berubah kedudukan pada saat pelaksanaan pengecoran beton harus diikat kawat
bendrat, diganjal besi/ cakar ayam diantara besi tulangan serta diberi beton deking
agar besi terselimuti beton dengan sempurna (beton deking dibuat sesuai dengan
persyaratan spesifikasi dan selimut beton rencana).
- Sebelum dimulai pengecoran, dilakukan pemeriksaan penempatan baja-baja
tulangan.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan penulangan ini adalah berupa kunci besi,
landasan untuk membengkokkan besi, meteran, dan alat bantu lainnya.
Pengecoran
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
- Proses Pelaksanaan :
- Metoda Sistem Site Mix
Persiapan :
- Contoh bahan / material yang akan digunakan dimintakan persetujuan Direksi,
bila disetujui kemudian dibawa ke laboratorium yang ditunjuk /
direkomendasikan oleh proyek, guna diadakan test karekteristik sesuai
spesifikasi teknik / petunjuk Direksi untuk selanjutnya dibuat campuran
pendahuluan (Preliminary Mix) dan percobaan campuran (Trial Mix).
- Alat pencampur dengan Molen
- Material/bahan telah siap sesuai volume yang akan di cor.
- Tenaga siap sesuai kebutuhan.
- Cek ulang kekuatan bekisting, kebocoran dan pembesian.
- Lokasi yang akan di cor dibersihkan dari kotoran, debu, minyak dan material
lepas lainnya.
- Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.
- Bahan/material komponen beton dicampur dengan manual
- Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobag dorong, talang
sesuai kondisi dilapangan dan disetujui oleh Direksi.
- Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melebihi tinggi 1,5 m untuk menjaga
terjadinya segresi.
- Pemadatan campuran selama pengecoran dilakukan secaramanual.
- Selama pengecoran dimulai, pengambilan slump test dan kubus beton
frekuensinya sesuai spesifikasi atau petunjuk direksi.
Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap dalam keadaan lembab dengan
cara :
- Ditutup dengan karung basah
- Menggenangi dengan dengan air sampai selama waktu perawatan minimal 7 hari atau
sesuai petunjuk Direksi.
- Pembongkaran perancah dan acuan setelah beton umur minimal 7 hari atau sesuai petunjuk
Direksi.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check
dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya
dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka
pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ).
Curring Beton
- Untuk bagian horizontal adalah setelah buka bekesting, bagian luar disemprot air lalu
dicure dengan curing compound.
- Untuk bagian vertical adalah web setelah deshuttering dinding disemprot air lalu dicure
dengan curing coumpound construction joint dicure dengan air.
- Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara rutin selama ± 1 minggu.
- Bekesting dapat dibongkar apabila beton sudah mencapai umurnya.
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
1. Adukan Beton
- Beton Ready Mix yang dipergunakan untuk pekerjaan beton struktur
menggunakan mutu beton K-350, Pekerjaan ini sepertiPile Cap (Poer), Sloof,
Balok, kolom, plat lantai dan Canopy beton.
- Adukan beton yang dipergunakan untuk pekerjaan beton kolom Praktis dan balok
praktis serta balok lintel menggunakan mutu beton K250.
- Adukan beton yang dipergunakan untuk pekerjaan beton non sturtur menggunakan
mutu k- 175 atau perbandingan adukan 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil ( 1PC : 3PS :
5KR ). Pekerjaan non struktur ini seperti lantai kerja dan rabat beton
- Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton
2. Kelas dan Mutu Beton
- Kelas dan mutu dari beton sesuai dengan standar Beton Indonesia NI-2 PBI 1971.
Bilamana tidak ditentukan lain kuat dari beton adalah selalu kekuatan tekan hancur
dari contoh kubus yang berisi 15x15x15 cm diuji pada umur 28 hari.
- Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil pengujian
benda- benda uji yang memberikan “bk” (kekuatan tekan beton karakteristik) yang
lebih besar dari yang ditentukan di dalam table 3.2.1 PBI 1971.
Baja Tulangan
- Baja beton dipasang dengan teliti sesuai denag gambar rencana. Untuk
menempatkan tulangan tetap tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (bindraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak ( beton decking )
atau kursi-kursi besi/cakar ayam parenggang.
- Jarak bersih terkecil antara batang yang parallel apabila tidak ditentukan dalam
gambar rencana, minimal 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan
memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.
Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar
cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap untuk bagian-bagian kontruksi. Apabila
tidak ditentukan di dalam gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk satu sisi
pada masing-masing kontruksi adalah sebagai berikut :
- Kepala tiang (Pile cap), untuk sisi bawah 10 cm untuk sisi lainnya 5 cm.
- Balok sloof = 2.5 cm
- Kolom = 3 cm
- Balok = 2,5 cm
- Pelat Beton = 1,50 cm
Mengaduk
Bahan-bahan pembentuk beton dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton
yaitu ‘batch mixer’
Konsultan Pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan
bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan
kekentalan dan warna yang merata/seragam dalam komposisi dan konsistensi dari
adukan ke adukan, kecuali bila diminta adanya perubahan dalam komposisi atau
konsitensi. Air dituang lebih dahulu selama pekerjaan penyempurnaan.
Cetakan
- Cetakan dibuat sesuai dengan bentuk, dan ukuran yang ditentukan dalam gambar.
Bahan yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas sebelum pembuatan cetakan dimulai.
- Semua cetakan harus betul-betul teliti kuat dan aman pada kedudukannya sehingga
dapat dicegah pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran
beton.
- Semua cetakan beton harus kokoh.
- Alat-alat dan usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan-cetakan tanpa
merusak permukaan dari beton yang telah selesai harus tersedia. Sebelum beton
dicor, permukaan dari cetakan-cetakan harus diminyaki dengan minyak yang biasa
diperdagangkan untuk maksud itu yang mencegah secara efektif lekatnya beton
pada cetakan dan akan memudahkan melepas cetakan beton. Minyak tersebut
dipakai hanya setelah disetujui Konsuktan pengawas.Penggunaan minya cetakan
harus hati-hati untuk mencegah kontak dengan besi beton dan mengakibatkan
kurangnya daya lekat.
- Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat
sehinnga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.
Pengecoran
- Beton tidak boleh bocor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan letak baja
tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan, pemasangan sparing-sparing
instalasi, penyokong, pengikatan dan lain-lainnya selesai dikerjakan. Sebelum
pengecoran dimulai permukaan-permukaan yang berhubungan dengan
pengecoran harus sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
- Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu, dimana akan dicor
beton baru, harus bersih dan lembab ketika di cor dengan beton baru. Pada
sambungan pengecoran ini harus dipakai perekat beton yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas. Pembersihan harus barupa pembuangan semua kotoran,
pembunagn beton-beton yang mengelupas atau rusak, atau bahan-bahan asing
yang menutupinya. Semua genangan air harus dibuang dari permukaan beton lama
tersebut sebelum beton baru dicor.
- Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian pengcoran yang
akan masih berlanjut, terhadap sistem struktur/penulangan yang ada.
- Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan Pengawas atau wakilnya yang ditunjuk
serta staf Kontraktor yang setaraf ada di tempat kerja, dan persiapan betul-betul
telah memadai.
- Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua
penuangan beton harus selalu lapis-perlapis horizontal dan tebalnya tidak lebih
dari 50 cm. Konsultan pengawas mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut
apabila pengecoran dengan tebal 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi ini.
- Setiap lapisan beton harus didapatkan sampai sepadat mungkin. Sehingga bebas
dari kantong- kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari
cetakan dan material yang diletakan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton,
kepala alat penggetar ( vibrator ) harus dapat menembus dan menggetarkan
kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah. Lamanya
penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya.
Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immersion beroperasi
dengan kecepatan paling sedikit 3.000 putaran per menit ketika dibenamkan dalam
beton.
Perawatan (Curing)
- Semua beton akan dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan di bawah ini atau
disemprot dengan Curing Agent ANTISOLS bila dimungkinkan.
- Permukaan beton yang terbuka akan dilindungi terhadap sinar matahari yang
langsung minimal selama 3 hari sesudah pengecoran. Perlindungan semacam itu
dulakukan dengan menutupi permukaan beton dengan deklit atau karung bekas
yang dibasahi dan dilaksanakan segera setelah pengecoran dilaksanakan.
- Perawatan beton setelah 3 hari, yaitu dengan melakukan penggenangan dengan air
pada permukaan beton paling sedikit selama 14 hari terus menerus. Perawatan
semacam ini biasa dilakukan dengan penyiraman secara mekanis atau dengan pipa
yang berlubang-lubang atau dengan cara lain yang disetujui Konsultan Pengawas
sehingga selama masa tersebut permukaan beton selalu dalam keadaan basah. Air
yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi persyaratan spesifikasi
air untuk campuran beton.
Metode Umum
- Bekisting/cetakan harus dipasang dengan kuat dan pada posisi sesuai dengan
gambar pelaksanaan untuk pondasi.
- Pada blok sloof harus dipasang stek-stek untuk kolom-kolom praktis yang letaknya
sesuai dengan gambar pelaksanaan (dokumen lelang)
- Pelaksanaan pekerjaan beton selengkapnya harus mengukuti uraian pasal 1 diatas
(Persyaratan Pengerjaan Beton)
- Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada watu pemasangan
yang diakibatkan oleh kekurang telitiandan kelalaian pemborong, harus
dilaksanakan atas biaya pemborong.
- Kekurang tepatan pemasangan karena kesalahan pelaksanaan harus
diperbaiki.dibetulkan atau diganti dengan yang baru atas biaya pemborong.
- Pekerjaan perbaikan yang rusak atau tidak sempurna akibat pengaangkutan di site
atau sebab lain, harus segera dilaksanakan
Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).
3. Pemasangan Atap
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memasang atap adalah memeriksa ulang
pemasangan kuda-kuda apakah sudah sesuai dengan gambar, kedataran nok pada
semua sisi atap, dan dan memastikan overhang sudah terpasang dengan benar atau
belum.
Bila menggunakan alumunium foil, maka lapisan ini bisa dipasang terlebih dahulu di
atas jurai dan rafter.
Menentukan jarak antara reng sesuai dengan jenis penutup atap yang ingin di pasang.
Kemudian di lanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan menggunakan
screw berukuran 10-16×16 HEX.
Pemasangan satu jalur penutup atap dilakukan dengan memasangnya dari bawah
sampai ke atas. Pemasangan penutup atap harus dilakukan dengan telaten agar hasil
yang di dapatkan lurus, rapih dan pola yang terbentuk tidak belok-belok.
Inspeksi karat dapat disebabkan oleh kotoran-kotoran yang menempel pada lapisan
baja ringan atau penggunaan bahan logam jenis lainpada pemasangan rangka baja
ringan seperti pengkait kawat, pemasangan sekrup yang tidak standar ata bisa juga
goresan benda tajam yang merusak lapisan pada baja ringan.
Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).
4. Memasang Lisplank
- Sediakan List kayu sebagai perangkai Lisplang ukuran 8 atau 10 cm, tebal kurang lebih 2
cm, kemudian potong dan rangkai sesuai kebutuhan panjangnya tempat lisplang menurut
petunjuk gambar diatas tersebut
- Merangkai lisplang sebaiknya dibawah, jangan merangkai lisplang langsung diatas atau
diujung Kaso, karena hasilnya tidak bisa maksimal. artinya semua lisplang dirangkai
dibawah dan setelah siap baru dinaikan bersama-sama dengan steakger/tangga
- Untuk meluruskan pemasangan lisplang maka harus menggunakan Benang sebagai acuan
untuk meluruskan ujung-ujung lisplang supaya benar-benar lurus dipandang mata
Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).
Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).
Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).
c. TENAGA KERJA :
menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai skedul dan volume pekerjaan.
PELAKSANAAN :
1. setelah pasangan batu bata, instalasi air & listrik selesai, dimulai marking untuk
batas pemasangan keramik.
2. Pasangan bata diplester tanpa acian, dengan ketebalan ± 2 cm, diamkan selama
1 x 24 jam sehingga plesteran menjadi kuat.
3. sortir keramik agar menghasilkan keseragaman :
- ukuran / dimensi.
- presisi.
- warna.
4. rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air ( ember ) selama 1 jam.
5. keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan / tatakan
keramik, setelah proses perendaman.
6. basahi pasangan dinding yang akan dikeramik dengan air.
7. pasang benang / senar untuk kepalaan, dan benang / senar tersebut harus dicek
secara periodik baik kekencangan maupun elevasinya.
8. cek lebar nad dan hindari las - lasan.
9. pasang perekat laticrete + semen (acian / air + semen) pada permukaan dinding.
10. beri acian pada seluruh permukaan sisi belakang keramik.
11. tempelkan keramik pada posisinya.
12. setelah itu ketuk keramik yang ditempel tersebut dengan palu karet agar merata.
13. atur jarak nad dengan lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad bisa
seragam & rapi diharuskan menggunakan plastic cross sebagai pengatur jarak
nad ( tanda “ + “ ) atau dengan tile spacer.
14. cek kerataan pasangan keramik dengan waterpass.
15. bersihkan permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain / lap basah.
16. lakukan pengecekan nad dari laticrete menggunakan material grouting nad
dengan alat busa / spon.
17. Setelah kering bersihkan sekitar pasangan keramik dan permukaan keramik
18. dengan kain / lap basah.
Untuk Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
(terlampir).
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
Pelaksanaan
1. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk
menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.
2. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan.
3. Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain-lain.
4. Keramik yang akan dipasang, disortir atau dipilih terlebih dahulu yang meliputi warna,
presisi, dan ukuran. Keramik yang ukurannya tidak sama, disisihkan untuk tidak dipakai.
5. Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih dari debu dan kotoran,
cukup kering dan rata air.
6. Marking pada lantai sesuai dengan gambar kerja.
7. Tentukan tulangan dari benang dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /
dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai dari tulangan ini.
8. Rendam keramik di air kurang lebih 2 – 3 jam. Hal ini akan membuat keramik menjadi
lebih elastis dan pada saat pemasangan dapat dengan mudah menempel.
9. Keramik dianginkan pada dengan cara diletakkan pada tempat dudukan atau tatakan
keramik setelah direndam. Posisikan vertikal untuk mengurangi kadar air.
15. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar
maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.
16. Sisir permukaan lantai yang akan dipasangi keramik dan telah diolesi semen hingga
permukaannya bergerigi. Agar lebih mudah menyatu dengan keramik, begitu juga dengan
bagian belakang keramik.
17. Pasang keramik saat permukaan yang akan dipasang masih basah dimulai dari start point
yang telah ditentukan di dalam gambar kerja. Dimulai dengan membuat kepalaan keramik
sepanjang garis dasar yang telah terpasang.
18. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan keramik dengan waterpass.
19. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang menggunakan palu karet untuk
mendapatkan kerataan kepadatan bahan perekat lantai dan pastikan tidak ada yang kopong
atau bagian dasar yang berongga. Karena ia akan membuat keramik lepas di kemudian
hari. Periksa apakah ketinggiannya sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
20. Naad keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau naad pada sisi
keramik saat itu juga. Biarkan ia selama 2 atau 3 hari. Hal ini akan membuat sisa udara
yang mengendap akan keluar melalui bagian nat yang belum ditutup. Setelah itu baru
diberi semen naad dan jangan lupa membersihkan naad yang masih kosong dari kotoran
yang mengendap.
21. Lebar naad yang dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2 mm, dengan
campuran pengisi naad (Grout) semen atau bahan khusus yang ada dipasaran.
Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint.
22. Usahakan agar jarak naad dari setiap sisi tile sama/ segaris lurus sesuai dengan gambar
kerja.
23. Sebelum memulai pekerjaan grouting, kerok naad terlebih dahulu sebelum mortar
mengeras hingga ketinggian naad + 2 - 5 mm dari permukaan keramik.
24. Lakukan pekerjaan grouting setelah mortar mengeras, gunakan lembaran karet untuk
kerataan permukaan grouting.
25. Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik, dapat digunakan bahan
pembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5%, setelah itu segera
bersihkan dengan air bersih.
Pengawasan / kontrol
1. Memeriksa gambar kerja, apakah sudah benar atau ada yang harus diperbaiki.
2. Mengecek kerataan lantai dengan waterpass.
3. Pastikan agar proses pelaksanaan pemasangan keramik berjalan sesuai dengan prosedur
atau metoda konstruksi yang telah ditetapkan.
Alat yang digunakan adalah pemotong keramik, sendok semen, benang, waterpass dan alat
bantu lainnya.
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
- Pasang Penggantung Rangka Plafon ( Hanger dan Clip Adjuster) dengan posisi
tegak lurus.
- Pasang Rangka Tepi Plafon ( Steel Hollow dan Wall Angle Profil) sebagai list tepi
pada garis sipatan
- Pasang Rangka Utama (Top Cross Rail) dari Hollo atau Kayu Kaso
- Pasang Rangka Pembagi ( Furing Channel) dengan menggunakan Locking Clip
- Setelah selesai pemasangan papan gypsum dilanjutkan pemasangan list profil pada
setiap sudut atas langit langit.
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
C. PELAKSANAAN :
pasang kusen pintu / jendela aluminium pada lokasi yang ditentukan ( sesuai
type yang ada ),
sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih lubang 1 cm).
masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji
karet / kayu.
untuk menghindari cacat pada profil - profil aluminium yang telah terpasang,
maka beri pelindung : sejenis vaseline / isolasi kertas / plastik pada
tempat yang rawan goresan.
setelah daun pintu / jendela dipasang kaca , dipasang ke kusen yang telah
terpasang di tembok.
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
2. Kaca ryben/bening 5 mm
Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran-kotoran dan bekas-bekas minyak harus
dibersihkan hingga tidak mengganggu perekatan.
Kaca harus dipasang rata dan tegak lurus pada kusen-kusennya.
Pemotongan kaca harus sedemikian rupa sehingga mudah dipasang tanpa paksaan.
Kaca harus duduk dengan baik pada kusen kosen dan tidak bergetar setelah
dipasang.
Permukaan kaca harus diberi tanda-tanda peringatan dari “Tape” atau bahan lain yang
tidak menimbulkan cacat pada kaca setelah dibersihkan.
Sebelum pekerjaan diserahkan, permukaan kaca harus bersih dari segala kotoran, tanda-
tanda dan sebagainya. Pembersihan harus dengan bahan sesuai yang ditunjuk
supplier dan disetujui oleh Pengawas.
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung
Diri (APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety,
Sarung Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
b. Floor drain
c. Kran air
IX. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Lingkup Pekerjaan
Melakukan Pembobokan dinding, memasang pipa konduit, pemasangan kabel, pemasangan
fitting dan lampu, perapihan, pemasangan daya utama, dan pengujian.
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan elektrikal arus kuat dan arus
lemah.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu kerja
disiapkan.
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
X. PEKERJAAN INSTALASI TATA UDARA
Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Unit AC (Indoor dan Outdoor) jenis Split beserta
seluruh peralatannya sehingga system berjalan dengan baik
2. Pekerjaan Pemipaan Refrigerant memnggunakan pipa jenis ASTMB 280 untuk R410a
Ozone Free
3. Pekerjaan pemipaan kondesat dari Indoor unit sampai ke saluran drainase yang
disediakan oleh system plumbing
4. Instalasi Daya
5. Pekerjaan Balancing, testing dan commissioning terhadap seluruh system sehingga dapat
bekerja dengan baik sesuai fungsinya
Persyaratan Pekerjaan
1. Kalau posisi outdoor di bawah indoor, refrigeran cair harus mengalir dari bawah ke atas
dan refrigeran gas mengalir dari atas ke bawah. Sifat gas cenderung "melayang",
sedangkan zat cair cenderung mengendap. Jadi kombinasi posisi ini agak
memperlamban sirkulasi refrigeran. Sementara dari segi arsitektur tampak lebih rapi
karena outdoor-unit bisa "disembunyikan".
2. Kalau posisi outdoor sejajar indoor, maka baik refrigeran cair maupun gas akan mengalir
secara horizontal. Jarak atau panjang pipa refrigeran antara outdoor dan indoor unit juga
relatif pendek. Dengan begitu sirkulasi refrigeran cukup lancar. Namun dari segi
arsitektur tidak beda jauh dengan penampilan AC Windows.
3. Kalau outdoor di atas indoor, maka refrigeran cair akan mengalir dari atas ke bawah dan
refrigeran gas akan mengalir dari bawah ke atas. Mengingat sifat gas yang cenderung
"melayang" dan zat cair cenderung "jatuh" maka kombinasi posisi ini akan
mempermudah sirkulasi refrigeran. Dari segi arsitektur, menyembunyikan outdoor-unit
di atap bukanlah pekerjaan sulit.
Pelaksanaan
1. Penentuan Posisi Pemasangan Untuk Unit Fan Coil (indoor).
Pilih tempat yang baik dan usahakan jangan ada gangguan di sekitar unit yang bisa
mengganggu sirkulasi udara.
2. Pembuatan Lubang Pipa.
Setelah pemasangan plat braket maka kita sudah bisa menentukan titik lubang di tembok
untuk pipa. Langkah awalnya ukur dengan baik titik lubang yang bakal di buat supaya
mudah memasukkan pipa . Karena kalau salah menempatkan lubang bisa-bisa pipa
utama AC bisa terjepit dan rusak.
3. Pemasangan Condensing Unit (Outdoor)
Setelah itu semua diatas dilakukan maka kita sudah bisa menentukan pemasangan unit
Outdoor. Pilihlah tempat yang aman dan mudah di jangkau supaya mudah untuk di
rawat dan di perbaiki. Usahakan pemasangan AC jangan mengganggu tetangga akibat
dari kebisingan Outdoor.
4. Penyambungan Pipa
Setelah unit Outdoor kita pasang maka kita sudah bisa melakukan penyambungan pipa.
Pada waktu pemasangan pipa AC, jangan terlalu banyak tekukan. Karena kalau
kebanyakan tekukan bisa berakibat sirkulasi freon terhambat. Dan membuat unit AC
tidak bisa bekerja dengan normal.
5. Pengkabelan Bidang
Prosedur pemasangan AC untuk pekerjaan pengkabelan bidang unit AC harus di
kerjakan secara teliti . Usahakan kabel diikutkan dengan jalur pipa supaya Kabel bisa
ditata dengan baik dan tidak berantakan kelihatannya. Dan juga kabel bisa ter lindung
dari benturan yang tidak terduga.
6. Isolasi
Setelah pipa dan kabel dipasang secara bersamaan maka kita akan mengisolasi pipa dan
kabel tadi. Supaya pipa yang tadi kita pasang tidak terjadi kondensasi karena udara luar
yang panas. Usahakan isolasi plastik tape yang kita gunakan ter lilit dengan baik ke pipa
dengan ketat. Supaya bisa menjaga keutuhan pipa dan kabel di dalam nya.
7. Pengosongan Udara Di Pipa
Setelah kita mengisolasi pipa dan kabel kita sudah bisa melakukan pengosongan udara di
pipa. Cara memasang AC yang benar dengan melakukan vacum supaya bisa mengisap
udara dari dalam pipa. Waktu yang biasa di pakai untuk melakukan ini sebaiknya sekitar
30 menit. Dan pastikan betul udara yang ada didalam pipa sudah kosong. Agar supaya
unit pada saat dijalankan akan beroperasi dengan baik.
8. Uji kebocoran
Cara memasang AC yang baik saat pipa kita sudah anggap aman dari udara setelah
proses vaccum tadi. Maka kita sudah bisa melepas freon yang ada di outdoor ke dalam
pipa ac. Pastikan pelepasan freon dimulai dari pipa tekan (pipa kecil). Dan lanjutkan
dengan membuka katup pipa isap (pipa Besar). Setelah itu semua maka kita sudah bisa
melakukan uji kebocoran pada pipa. Banyak teknisi yang melakukan uji kebocoran ini
memberikan cairan cuci piring. Supaya teknisi bisa mendeteksi kalau ada kebocoran di
tiap sambungan pipa.
9. Pekerjaan Finishing
Tahap terakhir dalam pekerjaan Cara memasang AC ini adalah finishing. Rapi kan
seluruh bagian AC yang masih dianggap belum rapi.
Kumpulkan seluruh alat kerja yang sudah kita pakai pada saat pengerjaan unit tadi. Dan
periksa dengan teliti tiap-tiap sudut AC dan pastikan pemasangan kita sudah benar.
Setelah kita pastikan semuanya sudah benar maka kita sudah bisa melakukan operasi uji.
Untuk memastikan unit AC apakah sudah bisa bekerja dengan baik atau belum. Setelah
semua berjalan dengan baik maka kita bisa memberikan arahan kepada pemilik unit AC.
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
1. Material
- Pipa di Dalam Bangunan.
Pipa dengan ukuran 1'/2"-4" baik pipa utama maupun pipa cabang mengunakan PVC
class AW. Pipa PVC sek.WAVIN atau sctara.
- Pipa di luar Bangunan
Dari ujung pipa di dalam bangunan menuju ke saluran drainase menggunakan pipa
PVC class AW. Pipa PVC sek.WAVIN atau setara.
2. Accessories.
- Fitting dari pipa PCV harus dari hahan yang sarna (PVC) yang dibuat dengan cara
injection moulding.
- Floor drain dan clean out dari bahan stainless-steel.
- Saringan air hujan / roof drain terbuat dari besi tulang atau fiber class.
- yang mempunyai benfuk badan cembung yang berflungsi sebagai sediment bowl.
3. Cara Pemasangan Pipa.
a. Pipa di Dalam Bangunan (trmasuk pipa vent).
- Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1-2 %. Perletakan pipa harus diusahakan
berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding / tembok maupun pada ruang
yang berada di bawah lantai.
Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus menggunakan
fitting dengan sudut 45° (misalnya Y branch dan sebagainya) jenis long radius.
- Penanaman Pipa.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap sambungan
pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm. Untuk mendapatkan sambungan
pipa pada bagian yang membelok ke atas (vertikal) harus diberi landasan dari beton.
Caranya seperti pada gambar perencanaan.
Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan memiringan 1-2% dari titik mula di
dalam gedung sampai ke saluran drainage.
4. Pipa Saldran Luapan Septic Tank.
Pipa dipasang dan ditanam di hawah permukaan tanah / jalan kemiringan 1-2% dari titik
permulaan septic tank ke drainage kota.
Untuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan kedalaman kurang dari
90cm, pada bagian atas pipa harus dilindungi pelat beton bertulang dengan tebal 10 cm,
pelat beton tersebut tidak tertumpu pada pipa.
5. Penyambungan Pipa
- Pipa PVC dengan diameter 3" ke atas yang dipasang di bawah pelat lantai dasar
harus disambung dengan rubber ring joint
- Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement
- Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan terlebih dahulu
sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
- Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan dalam dari pipa
yang akan saling mclekat.
Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang akan disambung
harus bebas dari benda-bcnda / kotoran yang dapat mengganggu kelancaran air di dalam
pipa.
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
2. Pengecatan Plafond
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan cat langit-langit.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : cat air.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schafolding, roll, bak rool, kuas dan ampelas.
Aspek K3
- Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
Untuk Pekerjaan pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan (terlampir).
a. AMANDEMEN
Hasil dari Pemeriksaan kemudian dituangkan dalam berita acara Serah Terima I kepada
pengguna jasa dan apabila terjadi perubahan volume ataupun perubahan design pada
saat pelaksanaan maka dituangkan dalam amandemen.
b. AS BULIT DRAWING
Gambar As built drawing dibuat mengacu pada keadaan yang sebenarnya di lapangan.
c. FOTO 100%
Setelah pekerjaan mencapai prestasi 100% kemudian diambil gambarnya dengan posisi
mengacu pada hasil foto 0% dan 50%.
d. PENYERAHAN I (PHO)
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan dan sudah diperiksa oleh Tim
Pemeriksa Kegiatan kemudian dilakukan penyerahan pekerjaan tahap I (PHO) oleh
penyedia jasa kepada pengguna jasa.
e. PEMELIHARAAN
Sebagaimana yang telah ditentukan dalam Dokumen Lelang bahwa Pelaksana/
Kontraktor wajib melaksanakan waktu pemeliharaan pekerjaan minimal 180 (Seratus
delapan puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Serah Terima I (Pertama)
pekerjaan pelaksanaan. Selanjutnya setelah masa waktu pemeliharaan pekerjaan
tersebut berakhir, akan dilakukan pemeriksaan lapangan kembali guna diadakan Serah
Terima II (Kedua) pekerjaan pelaksanaan.
XVII. PENUTUP
Demikianlah Metoda Pelaksanaan ini kami buat untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis
penawaran yang kami ajukan. Meskipun dalam Metoda Pelaksanaan ini tidak diuraikan secara
rinci setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan, namun kami akan bertanggung jawab
sepenuhnya untuk melaksanakan semua pekerjaan yang kami tawar, sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam bestek, gambar, dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.