Anda di halaman 1dari 28

KULIAH - 7

GROUND WATER TANK


GROUND WATER TANK
GROUND WATER TANK
Tandon air / Tangki
air merupakan salah satu
komponen bangunan
yang sangat penting utk
menjamin ketersediaan
air suatu rumah tinggal
atau bangunan gedung.
Dari segi lokasi
penempatannya tendon /
tangki air terbagi
menjadi dua macam,
yaitu yang ditanam
dalam tanah (Ground
Tank) dan yang
diletakkan di area atap
bangunan (Roof Tank).
GROUND WATER TANK
Dari segi bahan atau materialnya secara umum tendon /
tangki air terbagi menjadi Tandon air dengan bahan Beton
bertulang (biasa untuk ground tank), Stainless Steel,
Polyethylene (PE), Fiberglass (biasa untuk roof tank,
meski ada juga tangki air dengan bahan PE yang dapat
digunakan sebagai ground tank).
Ground tank biasanya menggunakan pelat beton bertulang
yang dilapisi waterproofing non toxic (tidak beracun) yang
kemudian dilapisi lagi dengan pasangan keramik dinding
dan lantai warna putih sehingga ground tank terlihat lebih
bersih.
GROUND WATER TANK
Mekanisme kerjanya adalah sumber air dari sumur di
pompa ke atas, kemudian disimpan di ground tank. Lalu
dari ground tank ini akan dipompa lagi ke water tank di atap
(ukuran kecil), baru diedarkan ke saluran- saluran air di
bawahnya. Campuran beton yang dipakai dalam pembuatan
ground tank harus tepat dan kedap air (water proof).
Dengan perbandingan plesteran semen dengan pasir yang
digunakan adalah 1 : 3.
GROUND WATER TANK
Tanah digali,
lalu diberikan
lapisan beton
setebal 3- 5 cm
untuk lantai
kerja.
GROUND WATER TANK
Pemasangan stek
tulangan untuk
perkuatan dinding
Ground Tank.
GROUND WATER TANK
Pembuatan lubang
peturasan di bawah.
GROUND WATER TANK
• Pembuatan bekisting
untuk dinding beton
dari ground water tank.
Kemudian dilakukan
pengecoran untuk
struktur dinding. Pada
perbatasan antara pelat
lantai dan dinding beton
atau pada area stop cor
(jika pengecoran tidak
dilakukan sekaligus)
harus dipasang
waterstop untuk
mencegah kebocoran.
GROUND WATER TANK
• Pemasangan
tulangan wiremesh
diameter 10 mm M-
150 (artinya jarak
antar tulangannya
150 mm), untuk
konstruksi dengan
beton bertulang.
GROUND WATER TANK
• Pembuatan manhole
dan pemasangan
bekisting atas untuk
pengecoran
GROUND WATER TANK
Ground water tank terdiri dari :
▪ Pelat dasar (Bottom Slab)
▪ Dinding (Wall)
▪ Pelat penutup / mainhole (top slab)
GROUND WATER TANK

Pengecoran mainhole.
GROUND WATER TANK
Pembebanan pada Ground water tank :

BEBAN MATI BEBAN LINGKUNGAN


Beban yang berasal dari Beban yang bekerja pada
Struktur itu sendiri struktur akibat lingkungan
; beban tanah, beban uplift
GROUND WATER TANK
GROUND WATER TANK
Nilai tekanan tanah dipengaruhi oleh :
jenis tanah (∂, c, ø)
kondisi tanah
beban diatas tanah
Tekanan tanah lateral pada kedalaman H dengan
persamaan :
GROUND WATER TANK
GROUND WATER TANK
GROUND WATER TANK
GROUND WATER TANK
GROUND WATER TANK
GROUND WATER TANK
GROUND WATER TANK
GROUND WATER TANK
LATIHAN SOAL
Hitung dan gambar tekanan tanah lateral !
Contoh Perhitungan Gaya Uplift dan Koefisien
Keamanan
Diketahui :
Ground Water Tank terbuat dari beton bertulang
ukuran 2m x 3m tinggi 2 m
Berat Jenis beton 2,4 t/m3
Tebal plat lantai 25 cm
Tebal dinding 20 cm
Tebal plat penutup 10 cm
Tinggi muka air tanah 1,2 m
γair 1t/m3
Hitung : 1. Gaya Uplift
2. Periksa faktor keamanan terhadap gaya
uplift
1.Gaya uplift = Q = γ *. z . A
Dimana : Q = gaya uplift (ton)
γ* = berat jenis air 1 1t/m3
z = perbedaan tinggi muka air tanah dengan
kedalaman ground water (m)
A = luas dasar ground water (m2)
Luas lantai ground water tank (A) = 2x3 = 6 m2
z = 2-1,2 = 0,8 m
Q = 1 x 0,8 x 6 = 4,8 t
2. Faktor keamanan terhadap uplift =SF = W
Q
dimana : SF = faktor keamanan terhadap gaya uplift
W = berat sendiri struktur (ton)
Q = gaya uplift (ton)
Berat sendiri struktur (W)
Berat plat 2x3x0,25x2,4 = 3,6 ton
Berat dinding 10x2x0,2x2,4 = 9,6 ton
Berat penutup 2x3x0,1x2,4 = 1,44 ton
______+
14.64 ton
SF = 14,64 = 3,05 > 1,25 (memenuhi)
4,8

Anda mungkin juga menyukai