GROUND WATER TANK GROUND WATER TANK Tandon air / Tangki air merupakan salah satu komponen bangunan yang sangat penting utk menjamin ketersediaan air suatu rumah tinggal atau bangunan gedung. Dari segi lokasi penempatannya tendon / tangki air terbagi menjadi dua macam, yaitu yang ditanam dalam tanah (Ground Tank) dan yang diletakkan di area atap bangunan (Roof Tank). GROUND WATER TANK Dari segi bahan atau materialnya secara umum tendon / tangki air terbagi menjadi Tandon air dengan bahan Beton bertulang (biasa untuk ground tank), Stainless Steel, Polyethylene (PE), Fiberglass (biasa untuk roof tank, meski ada juga tangki air dengan bahan PE yang dapat digunakan sebagai ground tank). Ground tank biasanya menggunakan pelat beton bertulang yang dilapisi waterproofing non toxic (tidak beracun) yang kemudian dilapisi lagi dengan pasangan keramik dinding dan lantai warna putih sehingga ground tank terlihat lebih bersih. GROUND WATER TANK Mekanisme kerjanya adalah sumber air dari sumur di pompa ke atas, kemudian disimpan di ground tank. Lalu dari ground tank ini akan dipompa lagi ke water tank di atap (ukuran kecil), baru diedarkan ke saluran- saluran air di bawahnya. Campuran beton yang dipakai dalam pembuatan ground tank harus tepat dan kedap air (water proof). Dengan perbandingan plesteran semen dengan pasir yang digunakan adalah 1 : 3. GROUND WATER TANK Tanah digali, lalu diberikan lapisan beton setebal 3- 5 cm untuk lantai kerja. GROUND WATER TANK Pemasangan stek tulangan untuk perkuatan dinding Ground Tank. GROUND WATER TANK Pembuatan lubang peturasan di bawah. GROUND WATER TANK • Pembuatan bekisting untuk dinding beton dari ground water tank. Kemudian dilakukan pengecoran untuk struktur dinding. Pada perbatasan antara pelat lantai dan dinding beton atau pada area stop cor (jika pengecoran tidak dilakukan sekaligus) harus dipasang waterstop untuk mencegah kebocoran. GROUND WATER TANK • Pemasangan tulangan wiremesh diameter 10 mm M- 150 (artinya jarak antar tulangannya 150 mm), untuk konstruksi dengan beton bertulang. GROUND WATER TANK • Pembuatan manhole dan pemasangan bekisting atas untuk pengecoran GROUND WATER TANK Ground water tank terdiri dari : ▪ Pelat dasar (Bottom Slab) ▪ Dinding (Wall) ▪ Pelat penutup / mainhole (top slab) GROUND WATER TANK
Pengecoran mainhole. GROUND WATER TANK Pembebanan pada Ground water tank :
BEBAN MATI BEBAN LINGKUNGAN
Beban yang berasal dari Beban yang bekerja pada Struktur itu sendiri struktur akibat lingkungan ; beban tanah, beban uplift GROUND WATER TANK GROUND WATER TANK Nilai tekanan tanah dipengaruhi oleh : jenis tanah (∂, c, ø) kondisi tanah beban diatas tanah Tekanan tanah lateral pada kedalaman H dengan persamaan : GROUND WATER TANK GROUND WATER TANK GROUND WATER TANK GROUND WATER TANK GROUND WATER TANK GROUND WATER TANK GROUND WATER TANK GROUND WATER TANK LATIHAN SOAL Hitung dan gambar tekanan tanah lateral ! Contoh Perhitungan Gaya Uplift dan Koefisien Keamanan Diketahui : Ground Water Tank terbuat dari beton bertulang ukuran 2m x 3m tinggi 2 m Berat Jenis beton 2,4 t/m3 Tebal plat lantai 25 cm Tebal dinding 20 cm Tebal plat penutup 10 cm Tinggi muka air tanah 1,2 m γair 1t/m3 Hitung : 1. Gaya Uplift 2. Periksa faktor keamanan terhadap gaya uplift 1.Gaya uplift = Q = γ *. z . A Dimana : Q = gaya uplift (ton) γ* = berat jenis air 1 1t/m3 z = perbedaan tinggi muka air tanah dengan kedalaman ground water (m) A = luas dasar ground water (m2) Luas lantai ground water tank (A) = 2x3 = 6 m2 z = 2-1,2 = 0,8 m Q = 1 x 0,8 x 6 = 4,8 t 2. Faktor keamanan terhadap uplift =SF = W Q dimana : SF = faktor keamanan terhadap gaya uplift W = berat sendiri struktur (ton) Q = gaya uplift (ton) Berat sendiri struktur (W) Berat plat 2x3x0,25x2,4 = 3,6 ton Berat dinding 10x2x0,2x2,4 = 9,6 ton Berat penutup 2x3x0,1x2,4 = 1,44 ton ______+ 14.64 ton SF = 14,64 = 3,05 > 1,25 (memenuhi) 4,8