Anda di halaman 1dari 8

Silahkan download

https://dokumen.tips/engineering/water-proofing-in-buildings.html

METODE PELAKSANAAN WATERPROOFING


PADA STRUKTUR BETON BANGUNAN GEDUNG

A. PENGERTIAN WATERPROOFING
Beton merupakan salah satu elemen penting dalam bangunan, peruntukannya
untuk menopang kokohnya suatu bangunan. Terkadang pada bagian bangunan
tertentu beton diharuskan ditempatkan pada lokasi yang bersentuhan dengan
tekanan air. Untuk itu pada lokasi-lokasi tertentu yang mengharuskan beton
bersentuhan langsung dengan air / tekanan air, seperti: basement, kolam
renang, tanki air, dak beton, dll, sebaiknya digunakan bahan tambahan yang
dapat membuat beton kedap air.

Waterproofing adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk membuat sebuah


objek menjadi tahan atau kedap terhadap air. Sebuah konstruksi bangunan
biasanya menggunakan lapisan waterproof untuk melindungi dan menjaga
ketahanan struktur bangunan tersebut. Ruangan yang umumnya diberi lapisan
waterproof adalah ruangan basement, atap dan area basah lainnya. Air dapat
masuk ke ruangan bawah tanah atau basement melalui engsel, dinding atau
lantai. Jika tidak dilindungi dengan sempurna, bangunan Anda akan mengalami
kerusakan karena air. Ada beberapa jenis waterproofing yang beredar di
pasaran, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing,
diantaranya:

1. Waterproofing Membran
Membran merupakan tipe Waterproofing yang pertama kali dikembangkan.
Produk ini dapat berfungsi Waterproof jika aplikasi produk tidak terdapat
kelalaian. Perlindungan ini menggunakan membran atau lembaran yang
terbuat dari karet terhadap permukaan struktur. Biasanya dipergunakan
untuk struktur dak atau atap beton. Lembaran membran di susun sesuai
dengan keperluan seluruh permukaan struktur yang dilindungi.
Waterproofing dengan jenis membran terbuat dari bahan monomer kimia,
etilena, propilena yang dicampur dengan bahan karet.

Di bawah ini beberapa keterangan mengenai produk Membran :


 Membran membutuhkan perawatan yang lebih rumit karena rentan terhadap
kerusakan sewaktu aplikasi atau pun sesudah terpasang
 Aplikasi/pemasangan membran membutuhkan waktu, sehingga mempengaruhi
waktu selesainya proyek serta biaya operasional yang dikeluarkan.
 Umur membran hanya bertahan sekitar 10 sampai 15 tahun, setelah
itu perlu penggantian secara berkala. Jika Membran diaplikasi di
atap, podium atau watertank mungkin masih bisa diganti setiap 10
atau 15 tahun, tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan jika
membran digunakan di basement.

Jika ada retak pada beton dan ada sedikit lubang atau kerusakan pada
membran, perbaikan akan sangat sulit dilakukan. Jika membran di atap
atau water tank permukaan screed dapat dibongkar untuk melakukan repair,
tetapi jika di basement hal ini tidak dapat dilkukan karena berada di
bawah slab beton dan sumber bocor akan sangat sulit ditemukan, sehingga
tidak dapat menyumbat langsung di sumber kebocoran.

Proses pemasangan waterproof membran pada lantai atap

2. Integral Waterproofing

Integral Waterproofing merupakan modifikasi dalam bidang waterproofer.


Aplikasinya berbentuk cairan yang langsung ditambahkan kedalam beton dan
dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pelaksanaan proyek. Integral
waterproofing :
 Setebal beton = waterproof, menolak air dari segala sisi beton
 Permanen waterproof, tidak perlu diganti setiap 10 atau 15 tahun
 Beton akan kering dan non absorbtif, kebocoran hanya terjadi jika ada
retak, keropos dan kegagalan di sambungan. Bocor akan lebih mudah
diperbaiki langsung ke sumbernya dengan metode
injeksi groutingatau polyurethane
Integral waterproofing digunakan pada area beton struktur baik lantai
maupun dinding yang berhubungan langsung dengan tanah seperti area
basement.

Proses pencampuran integral waterproof


kedalam truck mixer

3. Waterproofing Coating

Merupakan perlindungan rembesan dengan menggunakan bahan polimer berbentuk


bahan cat untuk menutup permukaan struktur yang dilindungi.Umumnya digunakan
untuk perlindungan dinding, bak, tanki dan juga dapat dipergunakan untuk
perlindungan terhadap permukaan kayu.Untuk permukaan luas dan perlindungan
yang lebih kuat dapat menggabungkan dengan bahan polyester pada permukaan
yang dilindungi.
Proses pekerjaan waterproof coating pada area lantai
kamar mandi
4. Flashband Self Addhisive.

Flashband Self Adhesive adalah perlindungan rembesan dengan menggunakan


lembaran flashband yang berbentuk lembaran direkatkan pada bagian permukaan
struktur yang akan dilindungi. Lembaran ini terdiri dari beberapa lapisan
yang terdiri dari lapisan lembaran karet, membran polyester, aluminium foil
dan lapisan cat penutup. Biasanya digunakan untuk pelindung permukaan atap,
beton, lantai, dan lainnya.
Material waterproof flashband self addhisive

5. Waterstop, Pencegah bocor di sambungan beton

Pada beton waterproof yang telah dipadatkan dengan benar, tidak akan ditemui
air. Oleh karena itu, hanya sambungan beton atau lubang yang menembus
beton waterproof yang harus ditutup rapat. Direkomendasikan
penggunaan Waterstop pada sambungan beton. Waterstop yang digunakan dalam
proyek ini merupakan jeniswaterstop yang fleksibel yang terbuat dari
bahan Butyl Rubber yang mengembang ± 10 hari setelah terekspos air.
Penggunaannya dikombinasikan dengan lem yang dapat merekat kuat sekalipun
diaplikasikan pada kondisi beton lembab atau basah.Waterstop biasanya
dipasang pada sambungan beton baik pada dinding maupun lantai yang
berhubungan langsung dengan tanah seperti area basement
Proses pemasangan waterstop tipe rubberl pada lantai basement

A. METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN WATERPROOFING


Pada metode pelaksanaan pemasangan waterproofing ini, yg akan dibahas lebih
lanjut adalah metode pelaksanaan pemasangan waterproofing membran dan
waterproofing coating. Adapun metode untuk pelaksanaannya adalah :

1. Waterproofing Membran
Pekerjaan waterproofing membran biasa dilakukan pada struktur beton area
atap bangunan atau dibawah lantai toilet gedung dengan maksud untuk mencegah
terjadinya kebocoran air ke lantai dibawahnya. Pekerjaan waterproofing
membran memerlukan pengerjaan dan pengawasan yang baik dan benar agar tidak
terjadi kebocoran yang tentunya akan sangat merepotkan di kemudian hari ,
untuk mengatasi hal ini kita dapat mencoba berbagai metode waterproofing
membrane yang paling baik untuk menghasilkan pekerjaan waterproofing terbaik
tentunya. Untuk melaksanakan pekerjaan waterproofing kita perlukan bebarapa
alat bantu seperti sikat, sapu dan kape. sedangkan bahan-bahan yang disiapkan
dalam metode cara pemasangan waterproofing membrane ini antara lain:
a. bahan primer coating
b. waterproofing membrane
c. screed beton
d acian halus
e. kawat ayam
f dan alat-alat bantu pekerjaan waterproofing lainya menyesuaikan kebutuhan
kerja dan kondisi lapangan.

Metode pelaksanaan waterproofing membrane :


 Bersihkan lokasi struktur beton yang akan dilapisi waterproofing
membrane dengan alat- alat kerja yang sudah disiapkan sebelumnya,
pastikan setiap bidang dan permukaan sudah benar-benar bersih.
 Labur permukaan atau bidang yang akan dipasang dengan primer coating
secara merata serta pada bidang dinding naik sekitar 20 cm dari lantai
rencana.
 Cek kembali laburan primer coating apakah sudah benar-benar rapi dan
menutup semua permukaan.
 Pasang waterproofing membrane secara merata keseluruh permukaan beton
dengan sambungan overlap kurang lebih 10 centi meter.
 Memeriksa dan mengecek kembali waterproofing membrane yang sudah
dipasang sebelumnya.
 Melakukan tes penggenangan dengan air selama satu hari atau 1×24 jam
 Jika ketinggian air tidak berkurang maka bisa dipastikan tidak terjadi
kebocoran, jika belum maka perlu diperbaiki bagian yang bocor.
 Melaksanakan pekerjaan screed penutup waterproofing, untuk toilet
langsung saja ditutup dengan screed setinggi 2 s/d 5 cm, sedangkan
untuk wilayah gutter atau saluran air sebaiknya dilapisi terlebih
dahulu dengan kawat ayam kemudian baru screed 2 s/d 3 cm dilanjutkan
finish acian. Pekerjaan waterproofing membrane pun sudah selesai
dikerjakan
2. Waterproofing Coating

Pekerjaan waterproofing coating adalah pekerjaan pelapisan anti bocor pada


permukaan beton, menggunakan material slurry atau liquid dengan sistem
aplikasi menggunakan kuas atau roller coating. Bahan dasar dari material
waterproofing coating yang biasa digunakan adalah cementitious-slurry,
acrylic, bituminous, epoxy dan polyurethane. Waterproofing coating dengan
bahan dasar cementitious-slurry biasa digunakan untuk area toilet, lantai
kamar mandi ,dinding GWT/STP sisi dalam, kolam renang.

Pelaksanaan pekerjaan waterproofing coating dilaksanakan mengikuti langkah-


langkah sebagai berikut :

a. Pekerjaan Persiapan :

· Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan water proofing


coating.
· Approval material yang akan digunakan.
· Persiapan lahan kerja.
· Persiapan material kerja, antara lain : water proofing coating dan kain
kassa.
· Persiapan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton,
kape scrabe, kuas, roll, ember, air, dll.

Metode pelaksanaan pekerjaan water proofing coating :


 Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya di
finish.
 Membuat pinggulan pada bagian pertemuan lantai dengan dinding serta
di plester / aci bagian dinding yang naik ± 20 cm.
 Menutupi bagian yang berlubang dan membuat langsam pada bagian yang
tidak sama tinggi dan lokasi lantai disarankan di trowel agar rata.
 Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Permukaan harus
bersih dari lumpur dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.
 Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi
(grouting).
 Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan
pahat beton atau kape scrabe.
 Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan
debu dengan sikat kawat dan air bersih.
 Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari sudut pertemuan permukaan
lantai dan dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
 Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan
dilapis kembali dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan
sudut antara lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
 Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan
dinding minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan
lantai.
 Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24
jam, setelah itu baru dilakukan tes rendam dengan menggunakan air
selama minimal 1 x 24 jam.
Setelah pekerjaan waterproofing coating selesai dan telah dites rendam,
dilanjutkan dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya dengan screeding.

Anda mungkin juga menyukai