Anda di halaman 1dari 5

Water stop adalah material pengisi celah pada rongga sambungan beton.

Pemasangan
waterstop dilaksanakan pada setiap joint, baik pada construction, contraction ataupun
expansion joint.
Pada kesempatan ini akan kami bahas jenis-jenis water stop dan karakteristiknya, antara lain :
1. PVC Waterstop
Adalah bahan khusus yang terbuat dari PVC yang memiliki kelenturan bahan yang baik seperti
karet dan dipasang pada sambungan beton yang rapat atau mempunyai celah dan berfungsi
untuk menahan aliran air yang masuk kedalam bangunan melalui sambungan beton tersebut.
PVC Waterstop digunakan untuk sambungan konstruksi & sambungan menerus beton dengan
masing-masing ukuran serta bentuk yang berbeda sesuai kebutuhan konstruksi yang diijinkan.
Biasanya digunakan untuk sambungan antara beton lantai, dinding dengan lantai, dan untuk
sambungan menerus beton, perubahan arah, dll
Polyvinylchloride (PVC) Waterstops adalah mengandung bahan yang fleksibel dan membuat
waterstops ini populer dengan kekhususannya dan kemampuannya. Sifat fisik bahan, elastisitas
melekat sangat baik dan ketahanan terhadap bahan kimia dan tekanan air telah membuatnya
menjadi bahan Waterstop paling banyak dibutuhkan pada sambungan konstruksi.
Waterstops PVC tersedia dalam beberapa jenis dan ukuran. Pemilihan jenis bahan Waterstop
yang tepat harus dimulai dengan menentukan apakah sambungan tersebut bergerak atau tidak
bergerak.
Aplikasi PVC Water stop termasuk yang berhubungan dengan:

Bak Air dan fasilitas air limbah

Bendungan, waduk, kanal penampungan air, dan saluran air

Terowongan dan gorong-gorong

Sambungan beton struktur gedung, dll.

2. Swellable Waterstop
Adalah bahan khusus yang terbuat dari bahan komposisi bentonite dengan butyl rubber
compound yang akan mengembang beberapa hari setelah bersentuhan dengan air dengan
maksimum pemuaian 300 persen dari volume / bentuk semula. Ditempatkan pada sambungan
pengecoran beton untuk menghambat dan menghentikan perjalanan air menembus struktur
beton melalui jalur yang terbentuk akibat sambungan. Pengembangan di dalam celah
sambungan akan menutup semua celah yang tertinggal dan secara sempurna menjadi sumbat
bagi air. Sangat cocok digunakan pada struktur beton yang rumit, misalnya lantai dan dinding
basement, tangki air, kolam renang, dan lainnya yang berhubungan dengan air, dimana
waterstop tipe lain sulit digunakan atau diaplikasikan secara sempurna.
Komposisi
Dibuat dari bahan sodium bentonite aktif yang ditambah additive khusus untuk menunda
pengembangan.
Keunggulan

Praktis, cepat dan mudah dalam pemasangannya dan tidak membutuhkan tenaga
khusus / ahli untuk memasangnya.

Tidak langsung mengembang sesaat bertemu air, aman meski terkena air hujan, air
genangan ataupun air semen dari beton.

Flexibel dan mudah mengikuti tekstur permukaan beton.

Kualitas tidak menurun meski terus berhubungan dengan air yang bertekanan.

Kemampuan mengembang menyusut yang sangat tinggi, aman untuk struktur jangka
panjang.

Waterproofing is the process of making an object or structure waterproof or water-resistant, [1] so


that it remains relatively unaffected by water or resisting the ingress of water under specified
conditions. Such items may be used in wet environments or under water to specified depths.
Pengertian waterproofing sering kali diartikan sebagai lapisan kedap air pada atap dag beton, GWT
(ground water tank), STP (Steward treatment Planning), Dinding basement dan sebagainya.
Beberapa jenis waterproofing diantaranya adalah Beton Integral, Lembaran (membrane), dan
Coating. Sebenarnya masih banyak lagi jenis yang lain namun yang umum digunakan adalah ketiga
jenis waterproofing diatas. Berikut penjelasan tentang pengertian waterproofing.
1. Beton Integral
Waterproofing sering digunakan pada beton dengan memberikan lapisan kedap air. Namun dengan
adanya sistem beton integral, anda tidak perlu repot-repot memberikan lapisan atau coating karena
pada campuran beton tersebut sudah terdapat bahan yang membuat beton menjadi kedap air. Beton
integral adalah beton yang diberi tambahan zat concrete admixture berupa bubuk dan cairan yang
membuat beton menjadi lebih kedap. Adukan tersebut akan menjadi lebih plastis, kedap air, tidak
mudah retak dan lebih keras dengan penghematan penggunaan air hingga 10%.
Beton integral biasa digunakan pada struktur beton yang terlindung matahari seperti dinding
basemen, STP, GWT, dan sebagainya. concrete admixture tidak dianjurkan pada struktur beton yang

terkena langsung matahari seperti atap dag beton. Sistem pencampuran bahan integral ke dalam
adukan beton dituang secara perlahan-lahan di truck mixer dengan dosis 5-8 liter/m3 beton. Salah
satu contoh bahan integral adalah ultrachem integral, conplast 421 (Fosroc), Viscocrete (Sika) dan
sebagainya.
Kelebihan waterproofing sistem integral adalah lebih menghemat waktu kontruksi karena
pemasangan waterproofing bersamaan dengan pengecoran, secara tidak langsung kualitas beton
menjadi lebih baik, ketahanan beton terhadap serangan gas dan cairan agresif meningkat.
Sedangkan kekurangan waterproofing sistem integral adalah beton integral tidak akan maksimal jika
digunakan untuk atap dag beton atau terkena langsung matahari.
2. Lembaran (Membrane waterproofing)
Pengertian membrane waterproofing adalah proses pemberian lapisan kedap air pada beton
menggunakan lapisan lembaran (membrane). Jenis waterproofing ini biasa digunakan pada atap
dag beton. Lembaran tersebut terbuat dari bahan bitumen yang telah dimodifikasi resin khusus,
penstabil dan atioksidan dan diperkuat dengan serat polyester tidak ditentun (non woven polyester
fabric) 200 gram/m2. Tebal lembaran 3 mm. Proses pemasangan lembaran tersebut lebih rumit yaitu
dengan cara dipanaskan, dibakar/torching, laminasi dengan lem.
Kelebihan dari waterproofing sistem membrane adalah tidak mudah terpengaruh cuaca dan suhu,
aman digunakan didaerah terbuka, cepat dan praktis dalam pemasangan pada daerah yang luas,
ketebalan lebih terjamin karena buatan pabrik dengan mesin khusus, mempunyai kelenturan yang
baik. Sedangkan kekurangan dari waterproofing ssitem membrane ini adalah lembaran ini bisa
sobek ketika proses screeding atap dag beton jika tidak hati-hati sehingga menimbulkan kebocoran.

3. Coating
Pengertian waterproofing sistem coating ini adalah pemberian lapisan kedap air berupa cairan ke
beton menggunakan kuas ataupun spray. Jenis waterproofing ini biasa digunakan untuk shower
room, toilet, dinding beton basemen dan sebagainya. Kelebihan dari waterproofing ini lebih mudah
diaplikasikan, praktis sederhana dan ramah lingkungan. Terdapat dua jenis sistem coating yaitu
waterproofing internal dan eksternal. Waterproofing internal adalah lapisan kedap air pada tempattempat tertentu yang tersembunyi seperti kolam renang, dinding beton, kamar mandi, toilet dan
sebagainya. Sedangkan waterproofing eksternal adalah lapisan kedap air pada tempat yang terkena
matahari langsung seperti atap genteng, dinding luar dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai