Partisipasi politik sebagai tolok ukur dalam menilai bentuk budaya politik yang berkembang dan berlaku dalam suatu masyarakat. Adapun partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, serta memilih pemimpin negara atau upaya memengaruhi kebijakan pemerintah.
C. Norman H. Nie dan Sidney Verba : partisipasi politik adalah merupakan kegiatan pribadi warga negara yang legal, yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk memengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan atau tindakan diambil oleh mereka. D. Michael Rush dan Philip Althoff : partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik.
Partisipasi yang baik mempunyai sifat-sifat positif, kreatif, krisis-kolektif-konstruktif, dan realistis. 1. Partisipasi positif adalah partisipasi yang mendukung kelancaran usaha bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 2. Partisipasi kreatif berarti keterlibatan yang berdaya cipta, tidak hanya mengikuti perintah atasan, tidak hanya mengikuti kegiatan yang dipelopori pihak lain, tetapi juga melahirkan pemikiran baru, melahirkan ide-ide baru, metode atau teknik baru, serta cara kerja yang lebih efektif dan efisien yang akan menjadi faktor pendorong usaha pencapaian tujuan bersama.
3. Partisipasi kritis-korektif-konstruktif adalah bentuk partisipasi yang dilakukan dengan mengkaji suatu bentuk kegiatan, menunjukan kekurangan atau kesalahan dengan menawarkan alternatif yang lebih baik.
4. Partisipasi realistis berarti keikutsertaan dengan memperhitungkan kenyataan, baik kenyataan dalam masyarakat maupun kenyataan mengenai kemampuan pelaksana kegiatan, waktu yang tersedia, kesempatan, dan ketrampilan para pelaksana.