Metode Waterproofing
1. Semen tahan air
2. Membran cair
3. Pelapis bitumen
4. Membran bitumen
5. Membran poliuretan cair
Varian lainnya bisa juga berupa cairan semprot yang terbuat dari
polimer dan campuran bahan aspal yang sudah dimodifikasi.
Semen tahan air
Semen tahan air merupakan metode waterproofing paling mudah.
Pelapis bitumen
Produk varian ini biasanya memang berbentuk mirip semen atau
Pelapis bitumen bisa menjadi pilihan untuk pelapisan waterproofing dan
semacamnya dan banyak tersedia pada berbagai toko bangunan, dan
perlindungan lainnya yang membutuhkan fleksibilitas dikarenakan
mudah juga dicampur/diaplikasikannya.
campuran polimer pada formula bahannya.
Pelapis bitumen ini sebutan lainnya adalah pelapis aspal. Biasanya
diaplikasikan diatas permukaan plat/dak beton baru kemudian
ditambahkan material penutup finishing diatasnya – sesuai selera.
Waterproofing jenis ini termasuk berkualitas sangat baik, tetapi karena Membran poliuretan cair
berbahan dasar turunan bitumen maka tidak terlalu cocok juga Waterproofing pada tipe ini cocok digunakan pada area atap datar dan
terekspos cuaca yang sangat panas. terekspos terhadap cuaca. Memiliki kualitas yang sangat baik, tangguh
dan harganya mahal.
Bila terpapar panas tinggi terlalu lama maka bisa menjadi rapuh, kecuali
produknya sudah di modifikasi dengan campuran material tambahan
yang lebih fleksibel seperti poliuretan atau bahan polimer berbahan
dasar arkrilik. Tingkat fleksibilitas dari produk akhirnya selalu
bergantung kepada campuran bahan polimer yang ditambahkan.
Membran bitumen
Waterproofing jenis ini populernya digunakan untuk atap yang bersudut
kemiringan rendah karena mengandung perekat pada bahan
campurannya. Biasanya terdiri dari campuran aspal, polimer dan
semacam dempul pengisi, kadang ada juga produk tertentu yang diberi
campuran tambahan berupa resin dan sejenis minyak untuk
meningkatkan karakteristik perekatannya.
Kekurangannya pada jenis ini adalah mempunyai umur yang tidak
panjang karena rekatan pada membran akan berkurang seiring waktu.