Anda di halaman 1dari 5

Prinsip dan pentingnya waterproofing

Waterproofing, kebocoran pada bangunan rumah tinggal merupakan


masalah yang sering menjadi ‘bencana’ bagi pemiliknya. Bagian tertentu
dari bangunan yang seharusnya tahan air justru mengalami kegagalan,
sudah itu sulit pula mencari sumbernya. Membuat kita harus keluar
biaya banyak, terlebih lagi waktu yang terbuang untuk
membereskannya.

Nah, waterproofing itu apa? menurut wikipedia (terjemahan bebas) kira-


kira seperti berikut:
 Waterproofing adalah proses pembuatan benda atau struktur
menjadi tahan atau kedap air, sehingga tetap/relatif tidak
terpengaruh oleh air atau menahan masuknya air dalam kondisi
tertentu. Barang semacam itu bisa digunakan di lingkungan basah
atau di bawah air sampai kedalaman yang ditentukan.
 Tahan air dan kedap air sering mengacu pada penetrasi air dalam Metode ini seringnya untuk area basah didalam bangunan, seperti
keadaan cair dan mungkin di bawah tekanan, sedangkan bukti kamar mandi dan toilet. Karena diperuntukan untuk bagian dalam maka
lembab mengacu pada ketahanan terhadap kelembaban. produk jenis ini memang tidak disiapkan untuk terekspos lingkungan
luar, seperti cahaya matahari dan cuaca.
Prinsip utama waterproofing
 Air harus bisa mengalir keluar secepat mungkin. Semakin Membran cair
cepat air mengalir dan tanpa hambatan, maka semakin kecil ia Membran cair adalah lapisan tipis yang terdiri dari lapisan primer dan
akan menggenang dan merembes kedalam struktur. dua lapisan pelengkap diatasnya yang aplikasinya dilakukan dengan
Ini bisa kita lakukan misalnya dengan mendesain atap miring cara penyemprotan atau bisa juga di rol. Produk dari jenis ini lebih
dengan sudut yang benar, sehingga meningkatkan kecepatan laju fleksibel dibandingkan semen tahan air diatas. Cairan membran ini
air keluar dari bangunan. berubah menjadi semacam lapisan karet yang menempel pada
 90% rembesan kebocoran air terjadi pada sambungan yang kritis. permukaan semprotan, dan dapat melar (elastis) konon hingga
Seperti sambungan atau pertemuan dua material/bahan yang mencapai 280%. Daya tahan produk ini bergantung dari jenis polimer
baru dengan yang lama, misal: dinding lama dengan dinding baru, yang digunakan oleh produsen dalam pembuatan produknya.
beton lama dengan beton baru.
 Saat ini desain bangunan semakin canggih, sehingga kerap ada
material yang dipasang langsung oleh suppliernya, karena sangat
spesifik dan butuh penanganan khusus. Bisa saja pengerjaan
yang tidak rapih menjadi penyebabnya.
 Jika bukan karena salah desain, rembesan air biasanya karena
kesalahan pengerjaan. Bukan masalah yang penting biaya
murah, tetapi pengalaman kontraktornya juga perlu menjadi
penilaian, dan memang ada beberapa pekerjaan yang
sebenarnya butuh anggaran yang sesuai.
 Persiapan permukaan bagi perlakuan waterproofing, salah
penggunaan dari material dasar/primer, atau kesalahan manusia
seperti kesalahan prosedur karena tidak paham, bisa menjadi bibit
kebocoran yang sempurna.

Waterproofing, Apa Dan Bagaimana Jenis Dan Aplikasinya

Metode Waterproofing
1. Semen tahan air
2. Membran cair
3. Pelapis bitumen
4. Membran bitumen
5. Membran poliuretan cair
Varian lainnya bisa juga berupa cairan semprot yang terbuat dari
polimer dan campuran bahan aspal yang sudah dimodifikasi.
Semen tahan air
Semen tahan air merupakan metode waterproofing paling mudah.
Pelapis bitumen
Produk varian ini biasanya memang berbentuk mirip semen atau
Pelapis bitumen bisa menjadi pilihan untuk pelapisan waterproofing dan
semacamnya dan banyak tersedia pada berbagai toko bangunan, dan
perlindungan lainnya yang membutuhkan fleksibilitas dikarenakan
mudah juga dicampur/diaplikasikannya.
campuran polimer pada formula bahannya.
Pelapis bitumen ini sebutan lainnya adalah pelapis aspal. Biasanya
diaplikasikan diatas permukaan plat/dak beton baru kemudian
ditambahkan material penutup finishing diatasnya – sesuai selera.
Waterproofing jenis ini termasuk berkualitas sangat baik, tetapi karena Membran poliuretan cair
berbahan dasar turunan bitumen maka tidak terlalu cocok juga Waterproofing pada tipe ini cocok digunakan pada area atap datar dan
terekspos cuaca yang sangat panas. terekspos terhadap cuaca. Memiliki kualitas yang sangat baik, tangguh
dan harganya mahal.
Bila terpapar panas tinggi terlalu lama maka bisa menjadi rapuh, kecuali
produknya sudah di modifikasi dengan campuran material tambahan
yang lebih fleksibel seperti poliuretan atau bahan polimer berbahan
dasar arkrilik. Tingkat fleksibilitas dari produk akhirnya selalu
bergantung kepada campuran bahan polimer yang ditambahkan.
Membran bitumen
Waterproofing jenis ini populernya digunakan untuk atap yang bersudut
kemiringan rendah karena mengandung perekat pada bahan
campurannya. Biasanya terdiri dari campuran aspal, polimer dan
semacam dempul pengisi, kadang ada juga produk tertentu yang diberi
campuran tambahan berupa resin dan sejenis minyak untuk
meningkatkan karakteristik perekatannya.
Kekurangannya pada jenis ini adalah mempunyai umur yang tidak
panjang karena rekatan pada membran akan berkurang seiring waktu.

Produk ini menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi, poliuretan bersifat


sensitif terhadap kadar air dan kelembaban pada area aplikasi. Oleh
karenanya sebelum pengaplikasian bahan harus dipastikan area
tersebut kering benar, bila tidak maka nantinya bisa timbul
pengelupasan atau pelepasan ikatan setelah beberapa waktu berlalu.
METODE PEKERJAAN WATERPROOFING c. Kontraktor harus membuat mock-up untuk area-area yang
PEKERJAAN WATERPROOFING sulit, metade finishing dan sebagainya untuk
persetujuan MK dan Pemberi Tugas.
1.0. UMUM
1.1. Ketentuan Umum 1.5. Perawatan, Pengiriman dan Penyimpanan
Sebelum pekerjaan waterproofing dilakukan, maka : a. Kirimkan, simpan, rawat dan lindungi produk sesuai
a. Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan dilapangan, rekomendasi pabrik.
agar mendapat gambaran luas yang presisi atas b. Jangan menumpuk gandakan (double stock) membrane
bidang yang akan dilapisi bahan waterproofing. pallets.
b. Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu contoh- b. Simpan primer, mastics dan adhesive pada area yang
contoh bahan water-proofing yang akan kering jauh dari kebakaran, loncatan api dan panas yang
digunakan. Contoh-contoh bahan waterproofing harus tinggi.
disertai brosur yang memuat data teknis dan cara c. Lindungi produk dan beri ventilasi secukupnya.
pemasangan.
1.6. Garansi
1.2. Lingkup Pekerjaan a. Sediakan garansi tertulis dari pabrik selama 10 tahun.
a. Menyediakan bahan, menyiapkan dan mengerjakan b. Garansi pemasangan sistem yang bebas dari bocor dan
waterproofing baik jenis membrane maupun fluid pada rusak dalam pengerjaan (workmanship) dan material
bagian-bagian yang sesuai dengan gambar rencana. adalah 10 tahun terhitung dari tanggal
b. Aplikasi pemasangan additive waterproofing (scope penyelesaian proyek.
pekerjaan struktur) pada lokasi-lokasi seperti :
 Plat beton untuk sumppit dan lift pit 1.7. Tahapan (Sequence) dan Schedule
 Struktur tangki beton air non-potable a. Koordinasikan dan buat schedule pekerjaan untuk
a. Lokasi-lokasi lain yang ditunjukkan dalam gambar memastikan bahwa harus ada pemberitahuan pada 7 hari
c. Aksesori / perlengkapan lain untuk mendukung pekerjaan sebelum pemasangan bila terdapat hal-
terkait yang dibutuhkan dalam pemasangan. hal / penempatan material-material konstruksi yang
d. Bagian yang terkait : kurang sesuai dan bertentangan.
 Pekerjaan Slab Beton b. Perlindungan dengan papan / board selama 24 jam
 Pekerjaan Plesteran setelah pemasangan jenis membrane.

1.3. Reference 2.0. BAHAN


a. Semua pekerjaan harus merefer kestandar : 2.1. Bahan Waterproofing
 ASTM D 146 Piability No. Lokasi Jenis Merk Keterangan
 ASTM D 412-80 Ten sile strength Lihat
Atap
 ASTM D 882 1 a. Self-Adhesive Speifikasi 1,5 mm di atap
Beton
 ASTM E 154 Puncture Resistance material
 Lihat 3 mm di atas,
ASTM G 54 b. Torching
Speifikasi 4 mm di lantai
 ASTM C 836-81 Adhesive strength Membrane
material dasar
 ASTM D 624-76 Tear Resistance
Pre- Lihat
b. Quality Assurance : Dinding Sesuai standar
2 Applied / Integral Speifikasi
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini Basement fabricator
System material
harus diproduksi oleh perusahaan yang
Coating Dosis 2
sudah terkenal dan menpunyai pengalaman yang sukses Lihat
cementious Kg / m2,
dan diterima oleh Perencana. 3 Toilet Speifikasi
waterproofing thickness 1,2
Spesialisasi perusahaan dalam penerapan spesifikasi material
water proofing minimal 5 tahun pengalaman tertulis. non toxic mm
c. Kualifikasi pekerja : Bak Air Lihat Dosis 3
 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya 4 bawah & Coating non toxic Speifikasi Kg / m2,
mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, STP material thickness 2 mm
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang Dosis
Lihat
diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan Metal Acrylic 5 m2 / liter /lapis
5 Speifikasi
selama pelaksanaan. Gutter Waterproofing diterapkan pada
material
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup gutter dan atap
serta memiliki skill yang dibutuhkan. Dalam Dosis
5 m2 / liter /lapis
penerimaan atau penolakan pekerja, MK, dan Flashing Lihat
Polimer (min. 2 lapis),
Pemberi Tugas tidak mengijinkan tenaga kerja 6 Atap / Speifikasi
Waterproofing diterapkan pada
tanpa atau kurang skill-nya. Canopy material
nok flashing
1.4. Pengiriman (Submittals) joint-joint atap.
a. Kontraktor harus mengirimkan teknikal spesifikasi dari  Membrane
Lihat
fabricator serta contoh bahan. Roof sheet Termasuk
7 Speifikasi
b. lnstalasi manufaktur : kirimkan copy asli instruksi Garden  HDPE geotextile
material
pemasangan dari pabrik untuk setiap produk, termasuk membrane
batas-batas (range) temperatur yang diijinkan.
b. Kontraktor harus mengirimkan shop drawing yang
menunjukkan cara penerapan yang benar, untuk
persetujuan MK dan Pemberi Tugas.
3.0. PENERAPAN pabrik. Pemasangan pada ruang harus naik sampai
3.1. Pemeriksaan kedinding setinggi 2 : 60 cm termasuk tutup bagian atap
a. Periksa permukaan terhadap kondisi-kondisi yang beton.
berpengaruhmerucikan pelaksanaan. Jangan diproses / e. Bukalah kertas pelapisnya, gelarkan lembaran dengan
ditindaklanjuti sebelumkondisi-kondisi yang memakai mechanical roller untuk mendapatkan rekatan
tidak menguntungkan telah diisi beton. yang penuh.
b. Periksa bahwa item-item yang penetrasi ke sistem f. Rekatkanlah lembaran dengan penuh pada permukaan,
waterproofing sudah terpasang dengan baik dan kuat. kecuali bila area tersebut terdapat expansion joints
c. Pastikan permukaan sudah halus dan bebas dari lubang- dengan lebar 7,5 cm atau lebih.
lubang, retak, atau perkiraan yang mungkin mengganggu
pemasangan. 3.4. Persiapan
d. Perhitungkan bahwa permukaan beton telah terawat a. Lindungi area yang tidak dimaksudkan untuk terpasang
dalam jangka waktu tertentu yang disetujui o!eh pabrik dengan waterproofing.
waterproofing membrane. b. Bersihkan dan siapkan permukaan sesuai instruksi
e. Perhitungkan bahwa hubungan pasangan bertemu rata pabrik.
dengan efflorescence, minyak, lemak, partikel-partikel c. lsilah celah dan hubungan yang retak sesuai instruksi
asing, dan kontaminasibahan- bahan asing. pabrik gunakan ratio panjang dan lebar yang di
f. Jaga area pekerjaan yang masih aktif dan gunakanlah rekomendasikan oleh pabrik sealant.
prosedur khusus yang Direkomendasikan oleh pabrik. d. Pindahkan barang-barang yang tajam, lempengan, dan
g. Rencanakan luas area permukaan yang akan material lepas lain. Lepaskan ikatan-ikatan dan
dipasang waterproofing termasuk bagian pemasangan tempatkan pada jarak minimum 18 mm dibelakang muka
yang harus naik ke dinding / parapet. dinding. lsi lubang , rongga, dan sisir haluskan area rata
dengan tambahan compou nd atau adukan semen.
3.2. Persiapan e. Penetrasi harus di sealant dengan mastic.
a. Lindungi area yang tidak dImaksudkan untuk terpasang f. Gunakanlah potongan tipis atau bekas barang tertentu
dengan waterproofing. pada pertemuan-pertemuan vertikal dan horisontal
b. Bersihkan dan siapkan permukaan sesuai instruksi dengan menggunakan cast-in-place adukan semen
pabrik. dengan konfigurasi yang direkomendasikan oleh pabrik
c. lsilah celah dan hubungan yang retak sesuai instruksi membrane.
pabrik gunakan ratio panjang dan lebar yang g. Gunakanlah alat mekanis untuk menghaluskan
direkomendasikan oleh pabrik sealant. permukaan yang halus sampai menghasilkan ke halusan
d. Pindahkan barang-barang yang tajam, lempengan, dan "medium" dalam ukuran amplas kertas.
material lepas lain. Lepaskan ikatan-ikatan dan h. Bersihkan, gosok, kasarkanlah permukaan, dan padatkan
tempatkan pada jarak minimum 8 mm di belakang muka dengan grouting disek itar drain, pipa-pipa, conduit dan
dinding. lsi lubang, rongga, dari sisir haluskan area rata bagian-bagian lain yang penetrasi ke waterpro ofing dan
dengan tambahan compound atau adukan semen. tamballah sesuai dengan instruksi pabrik.
e. Penetrasi harus di sealant dengan mastic. i. Perbaiki retak dan joint-joint dengan material dan
f. Gunakanlah potongan tipis atau bekas barang tertentu prosedur yang direkomendasikan oleh pabrik
pada pertemuan-pertemuan vertikal daan horisontal waterproofing . Hentikan bila ada aliran air menuju
dengan menggunakan cast-in-place adukan semen retakan dan joint dengan sumbat.
dengan konfigurasi yang direkomendasikan oleh pabrik
membrane. 3.5. Pemasangan
g. Gunakanlah alat mekanis untuk menghaluskan a. Pasanglah waterproofing dengan tenaga kerja yang
permukaan yang halus sampai menghasilkan kehalusan terampil sesuai dengan instruksi tertulis dari pabrik.
"medium" dalam ukuran amplas kertas. Gunakanlah teknik, prosedur, dan peralatan yang
h. Bersihkan, gosok, kasarkanlah permukaan, dan padatkan direkomendasikan oleh Pabrik .
dengan grouting disekitar drain, pipa-pipa, conduit dan b. Gunakan primer dengan Kadar yang ditunjukkan oleh
bagian-bagian lain yang penetrasi ke waterproofing dan pabrik.Pakailah primer hanya sebatas area yang dapat
tamballah sesuai dengan instruksi pabrik. ditutup dalam hari yang sama.
i. Perbaiki retak dan joint-joint dengan material dan c. Sebelum menempatkan membrane strip penuh pada sisi
prosedur yang direkomendasikan oleh pabrik dalam pojokan, sisa luar pojokan, dan sambungan kerja ,
waterproofing. Hentikan bila ada aliran air menuju retakan paskan strip ditengah-tengah sepanjang garis pojok dan
dan joint dengan sumbat. sambungan.
d. Pasanglah lembaran dengan sisi dan akhiran yang
3.3. Pemasangan overlap dengan ukuran yang direkomendasikan oleh
a. Pasanglah waterproofing dengan tenaga kerja yang pabrik. Pemasangan pada ruang harus naik sampai ke
terampil sesuai dengan instruksi tertulis dari pabrik. dinding setinggi ±60 cm termasuk tutup bagian atap
Gunakanlah teknik, prosedur, dan peralatan yang beton.
direkomendasikan oleh Pabrik. e. Bukalah kertas pelapisnya, gelarkan lembaran dengan
b. Gunakan primer dengan Kadar yang ditunjukkan oleh memakai mechanical roller untuk mendapatkan rekatan
pabrik. Pakailah primer hanya sebatas area yang dapat yang penuh.
ditutup dalam hari yang sama. f. Rekatkanlah lembaran dengan penuh pada perm ukaan,
c. Sebelum menempatkan membrane strip penuh pada sisi kecuali bila area tersebut terdapat expansion joints
dalam pojokan, sisa luar pojokan, dan sambungan kerja, dengan lebar 7,5 cm atau lebih.
paskan strip ditengah-tengah sepanjang garis pojok dan  Technical specification dari Fabricator yang
sambungan. menjelaskan syarat-syarat dan keterangan teknis
d. Pasanglah lembaran dengan sisi dan akhiran yang material. instruksi dan syarat-syarat pemasangan,
overlap dengan ukuran yang direkomendasikan oleh
serta brosur-brosur lengkap gambar sanitair dan
fittingnya. 4.4. Joints dan Connections
 Sample material sanitair beserta aksesori dan a. Sambungan-sambungan dan hubungan-hubungan dalam
fitting-fiting yang diperlukan untuk kelengkapan dan sistem plumbing haruslah tahan air dangan sesuai yang
kekuatan pemasangan. dibutuhkan dalam test.
 Shop drawing (3 set) yang menunjukkan lokasi b. Sambungan T dan S untuk unplasticized PVC
detail, potongan-potongan pemasangan yang tepat membutuhkan untuk prosedur-prosedur berikut :
dikaitkan dengan bagian-bagian pekerjaan lain.  Bersihkan bagian-bagian sambungan dari pipa dan
 Schedule pemasangan yang dikaitkan dan fitting
terkoordinasi dengar. bagian–bagian pekerjaan lain  Sebelum pemolesan pipa dengan solvent-cement,
terkait. tandailah untuk menunjukkan "Joining point".
 Ratakan solvent-cement pada bagian luar dari pipa
3.6. Penyimpanan dan Perawatan dan bagian dalam dari fitting.
Kontraktor harus melakukan hal-hal sebagai berikut untuk  Bila tersambung, masukkan pipa dengan cepat
keamanan dan perawatan selama proses penyimpanan : sampai mencapai bagian yang berkurang dari fitting
a. Menyimpan ditempat yang aman, kering, dan jauh dari return pipe paling sedikit 1/4 dari putaran.
pengaruh kerusakan dan cacat.  biarkanlah hal tersebut pada posisinya selama 10-
b. Produk yang dikirim harus dalam keadaan tertutup dalam 20 detik.
kemasan lengkap dengan label, nama, type, ukuran, dari c. Tidak diijinkan memakai cat, varnish atau jenis polesan
pabrik serta diberi tanda untuk lokasi dan schedule lain pada material sambungan sampai sambungan telah
pemasangan. di test dan disetujui
c. Barang-barang yang rusak dan cacat agar segera d. Buatlah sambungan pada pipa-pipa yang disekrup
dipindahkan dan diganti dengan yang baik, sesuai dengan compound yang disetujui diisi hanya pada male
persetujuan MK dan Pemberi Tugas. threads.
e. Jangan memakai "lamp-wick" pada sambungan.
3.7. Garansi Gunakanlah graphite pada clean out dan drain-plugs .
Kontraktor harus memberikan garansi-garansi sebagai berikut : f. Threads : sempurnakan clean out dengan panjang yang
a. Garansi tertulis dari fabricator untuk kualitas, kekuatan, pas.
ketahanan bahan yang dapa t beroperasi dengan baik, g. Pipe : besarkanlah lubang-Iubang secukupnya setelah
selama 10 tahun. pemotongan dan threading.
b. Garansi tertulis dari kontraktor untuk hasil kerja h. Pergunakanlah compound yang tidak akan
pemasangan, metode dan sistem yang tepat untuk mempengaruhi kebersihan / kemumian air.
pemasangan sanitair dan fitting-fittingnya. i. Bila arah dari pipa-pipa drainase berubah, harus
dipergunakan wyes, long sweep, bends, atau kombinasi
3.8. Deskripsi Sistem dari fitting-fitting ini dan telah disetujui.
a. Sewage Sistem j. Tee tipe single atau double diijinkan hanya untuk
 Pembuangan kotoran (disposal) we dari toilet, pemipaan drainase vertikal.
dihubungkan ke Sewage Treatment Plant (STP).
 Air kotor buangan dari wash Basin dan Floor Drain 4.5. Type dan Produk
harus dibuang ke Soap Treatment. Type sanitair : white public utilities "heavy duty". Produksi
b. Sanitary Fixtures : Sanitair yang direkomendasikan adalah produk lihat spesifikasi
 Hand Basin, watercloset harus tersedia disetiap material arsitektur.
toilet disamping fitting-fitting lainnya sesuai
spesifikasi. 5.0. TESTING
a. Peralatan-peralatan, material dan pekerja / buruh yang
4.0. BAHAN diperlu kan untuk inspeksi dan melakukan test harus
4.1. Pemasangan Plumbing Fixtures dan Trims diiengkapi / diberikan oleh Kontraktor.
Semua plumbing fixtures harus dilengkapi dengan traps dan b. Semua testing harus dilakukan dengan kehadiran
fitting-fitting harus dipasang sesuai dengan instruksi engineer atau wakil-wakilnya yang harus seg era
manufaktur. Kontraktor bertanggung jawab untuk mengeset dan menyerahkan pemberitahuan atau laporan tertulis
memasang semua fixtures dan aksesori dalam semua kondisi mengenai test dalam 7 hari setelah testing dilakukan.
untuk melengkapi pemasangan. c. Bila hasil test dari system plumbing berlangsung
memuaskan harus segera dikeluarkan sertifikat
4.2. Clean Outs pada Drainase Pemipaan (Scope Mechanical) persetujuan oleh Otoritas administrasi kepada kontraktor
Semua pemipaan drainase horizontal harus dilengkapi dengan yang selanjutnya akan di kirim kepada Pemberi Tugas.
clean out Untuk pipa dengan diameter 3" (tiga inch) dibutuhkan Sertifikat untuk hasil yang memuaskan dan pemasangan
minimal clearance 18 inch (46 cm), sementara dibutuhkan yang aman adalah penting untuk Pemberi Tugas untuk
paling sediki t clearance 24 cm untuk pipa-pipa yang lebih kecil. memastikan bahwa pekerjaan telah memenuhi standar
Clean out harus disediakan dalam grade atau finishing lantai hasil yang baik.
dan harus dipasang dengan kuat pada lantai deng an sekrup.
Pemasangan clean out dengan pipa PVC agar memakai 5.1 Sanitary fixtures Test
graphite dengan sistem penyambungan yang disetujui MK dan Semua sanitary fixtures harus ditest dengan test aliran air dan
Pemberi Tugas. harus tahan air (watertight).

4.3. Floor Drain (Scope Mechanical)


Floor Drain harus dipasang pada posisi 0,5 cm lebih rendah dari
pada lantai finish.

Anda mungkin juga menyukai