Anda di halaman 1dari 22

KD 3.8.

MENERAPKAN
PEMBUATAN CAT
KD 4.8. MEMBUAT CAT
PENGERTIAN CAT
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk
melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan
memperindah (decorative), memperkuat
(reinforcing) atau melindungi (protective) bahan
tersebut.
Setelah dikenakan pada permukaan dan
mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang
melekat kuat dan padat pada permukaan tersebut.
Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan
dengan banyak cara, yaitu : diusapkan (wiping),
dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray),
dicelupkan (dipping) atau dengan cara yang lain.
JENIS – JENIS CAT

DASAR JENIS DAN KETERANGAN


PENGELOMPOKAN
Berdasarkan jenis resin yang dipakai : cat
epoxy, polyurethane, acrylic, melamine, alkyd,
nitro cellulose, polyester, vinyl, chlorinated
rubber, dll
Bahan baku Berdasarkan ada tidaknya pigment dalam cat:
- varnish atau lacquer (transparant, tidak
mengandung pigment)
- duco atau enamel (berwarna dan menutup
permukaan bahan, mengandung pigment).
Cat kuas, spray, celup, wiping, elektrostatik,
Metode pengecatan
roll, dll.
Water base, cat solvent base, tanpa solvent,
Ada tidaknya solvent
powder, dll.
DASAR JENIS DAN KETERANGAN
PENGELOMPOKAN
Cat dempul (filler), anti karat (anti
corrosion), anti jamur (anti fungus), tahan
Fungsi api, tahan panas (heat resistance), anti
bocor (water proofing), decorative,
protective, heavy duty, industrial dll

Cat primer (sebagai dasar), undercoat,


intermediate (di tengah – tengah), top coat /
finishing (pada permukaan paling atas dari
beberapa lapisan cat), interior (di dalam
Letak pemakaian
ruangan, tidak terkena sinar matahari
secara langsung) dan exterior (di luar
ruangan, terkena sinar matahari secara
langsung), dll

Kondisi / bentuk
Cat pasta, ready-mixed, emulsi, aerosol, dll
campuran
BAHAN PENYUSUN CAT
1. Bahan Pengikat / Binder (Resin)
• Merupakan komponen utama dalam cat.
• Resin berfungsi merekatkan komponen –
komponen yang ada dan melekatkan cat pada
barang yang dicat (membentuk film).
• Resin pada dasarnya adalah polymer dimana
pada temperatur ruang bentuknya cair, bersifat
lengket dan kental.
• Jenis resin seperti : Natural Oil, Alkyd, Nitro
Cellulose, Polyester, Melamine, Acrylic, Epoxy,
Polyurethane, Silicone, Fluorocarbon, Venyl,
Cellolosic, dll.
2. Bahan Pewarna (Pigment / Dyestuff)
Dyestuff bersifat larut dalam solvent, sedang pigment
tidak. Pigment merupakan padatan halus (bubuk) yang
ditambahkan ke dalam cat dengan beberapa fungsi
berikut :
a. Optis : Memberi karakter khas pada penampakan
cat, seperti warna, derajat kilap (gloss) maupun
daya tutupnya
b. Protective : Memberi nilai tambah pada karakter
kekuatan cat, seperti kekuatan terhadap cuaca,
korosi, panas atau api, dll
c. Reinforcing : Meningkatkan sifat, seperti
meningkatkan kekerasan, kelenturan, daya tahan
terhadap abrasi, dll
3. Bahan Pengisi (Extender atau Filler)
Adalah bahan padat berwarna putih bersifat relatif
transparan dalam minyak, tidak larut dalam air
maupun pelarut organik. Tujuan penambahan
extender adalah untuk memperbaiki sifat cat.
Yang termasuk bahan pengisi adalah :
• Calcium carbonat (CaCO3)
• Talk (H2MgO3(SiO3)4)
• Kaolin (Al2O3.2SiO3.2H2O)
• Barium sulfat
• Silica
• Gipsum (CaSO4.2H2O)
4. Bahan Pelarut (Solvent) Dan Pengencer (Thinner)

Solvent adalah cairan (biasanya mudah menguap)


yang berperan melarutkan atau mendispersi
komponen – komponen pembentuk film (resin,
pigment dan/atau additive) yang akan menguap
terbuang ke lingkungan selama proses
pengeringan.
Solvent memberi kontribusi sedemikian rupa
sehingga campuran mempunyai kekentalan yang
pas untuk diproses : diaduk, dicampur, digiling dan
lain – lain.
Thinner adalah campuran beberapa solvent yang
dipakai untuk melarutkan resin di dalam cat atau
mengencerkan cat selama penggunaan. Dalam
prakteknya resin atau cat dilarutkan oleh tidak
hanya satu jenis solvent, tetapi oleh beberapa
macam solvent.
• Active solvent, contoh : keton (MEK, aceton),
ester (ethyl atau butyl acetate), eter.
• Latent solvent atau juga disebut co-solvent,
digunakan untuk meningkatkan daya larut active
solventnya. Contoh : alkohol
• Diluent adalah solvent yang dipakai untuk
melarutkan kedua jenis campuran solvent tersebut
(thinner).
5. Bahan Tambahan (Additive)

Adalah bahan yang ditambahkan dalam


jumlah sedikit, namun memberi kontribusi
yang sangat besar terhadap sifat cat,
sehingga cat dapat diproses, disimpan dan
dipakai seperti harapan kita.
Jenis – Jenis Bahan Aditif
Bahan Aditif Kegunaan
Wetting Agent Mempermudah atau mempercepat proses
penggantian udara dan air oleh resin pada
permukaan pigment atau extender
Dispersing Agent Mempermudah distribusi pigment dan extender ke
dalam cairan resin
Anti Skinning Agent Mencegah proses pengulitan pada permukaan cat
(oil atau alkyd base resin) selama penyimpanan
Thickening Agent Mempertahankan kekentalan cat atau melindungi
cat selalu dalam kondisi koloid
Anti Settling Agent Mempertahankan pigment selalu berada pada
kondisi dispersi yang stabil dalam campuran,
sehingga tidak mengendap
Anti Sagging Mencegah turunnya atau melelehnya cat jika
dipakai pada permukaan tegak
Bahan Aditif Kegunaan

Meningkatkan kualitas permukaan cat, sehingga


Levelling Agent
permukaannya rata tidak bergelombang

Anti Flooding & Mencegah pemisahan pigment baik secara vertikal


Floating maupun horizontal

Mencegah atau menghilangkan timbulnya busa pada


Anti Foaming
permukaan cat

Mempercepat reaksi oksidasi dan polymerisasi dari


Dryer ikatan tak jenuh pada cat jenis alkyd atau synthetic
(mengandung drying oil).

Meningkatkan fleksibilitas cat, terutama pada cat


Plasticizer yang mempunyai berat molekul yang besar, seperti
NC.

Anti Fungus Mencegah timbulnya jamur


PEMBUATAN CAT
Proses produksi cat melalui beberapa proses, yaitu
pre-mixing, grinding, let-down, filtering, color matching,
dan packaging. Pre-mixing yaitu proses pencampuran
awal dimana bagian padat dari cat seperti pigmen dan
extender / filler didispersikan ke pelarutnya dengan
tambahan aditif yang sesuai seperti dispersing agent dan
wetting agent. Pada proses grinding partikel – partikel
pigmen dihaluskan dengan mesin giling / grinder agar
ukuran partikel menjadi lebih kecil dan diperoleh kehalusan
dan warna yang diinginkan. Kemudian selanjutnya adalah
proses finishing yang meliputi let-down, filtering, color
matching sampai packaging. Pada proses ini cat diatur
kekentalannya, ditambahkan zat aditif, disaring dari kotoran
saat pengadukan, disesuaikan dan dipilah – pilah
warnanya, dan pada akhirnya dikemas.
1. Membuat pasta
Produsen pigmen mengirim butir pigmen
butir halus ke pabrik cat. Kemudian
pigmen diberi perlakuan awal yaitu
dicampur dengan resin (agen
pembasahan yang membantu
melembabkan pigmen), diberi satu atau
lebih pelarut, dan diberi zat aditif untuk
membentuk pasta.
2. Menggiling pasta

Campuran pasta yang telah dibuat


dimasukkan ke sand mill, yaitu silinder
besar yang berisi pasir silika digunakan
untuk menggiling partikel pigmen sehingga
membuat pigment berukuran lebih kecil
dan menyebar ke seluruh campuran.
Campuran tersebut kemudian disaring
untuk menghilangkan partikel pasir.
3. Mendispersi pasta

Campuran yang terdiri dari resin dan


pigment kemudian ditambahkan pelarut
dan diproses dalam tangki dispersi
kecepatan tinggi. Pasta dicampur dan
diaduk secara melingkar dengan
kecepatan agitasi tinggi oleh pisau bergigi
yang melekat pada poros berputar. Proses
ini memadukan pigmen ke dalam pelarut.
4. Hasil pencampuran ini kemudian
dipindahkan ke tangki penampung.
5. Produk cat kemudian dipompa ke ruang
pengalengan. Sebuah mesin akan
mengisi kaleng dengan cat kemudian
ditutup, dan mesin kedua akan menekan
tutup untuk menutup kaleng tersebut.
Lalu kaleng diberi label. Sejumlah kaleng
tertentu (biasanya empat) kemudian
dimasukan box dan ditumpuk sebelum
dikirim ke gudang.
Diagram Alir Pembuatan Cat
Alhamdulillah…
Sekian materi hari ini, semoga
bermanfaat

Silakan kalian pelajari materi tersebut


lalu kerjakan soal ulangan harian
sekaligus absensi di link berikut ini :

https://forms.gle/LMqUKetau4U2fq6fA

Anda mungkin juga menyukai