Anda di halaman 1dari 22

K I M I A CAT

2010/2011
Definisi …. & Tujuan ….
Cat adalah suatu cairan yang dipakai
untuk melapisi permukaan suatu
bahan.

Tujuan :
memperindah (decorative),
memperkuat (reinforcing) atau
melindungi (protective) bahan
tersebut.
Lapisan itu bernama cat ….
Setelah dikenakan pada permukaan dan
mengering, cat akan membentuk lapisan
tipis yang melekat kuat dan padat pada
permukaan tersebut.

Pelekatan cat ke permukaan dapat


dilakukan dengan banyak cara: diusapkan
(wiping), dilumurkan, dikuas,
disemprotkan (spray), dicelupkan
(dipping) atau dengan cara yang lain.
Bahan Baku Cat ….

1. Resin (Binder)
2. Pigment (Filler)
3. Solvent
4. Additive
All About R E S I N …
 Resin pada dasarnya adalah polymer
dimana pada temperatur ruang
bentuknya cair, bersifat lengket dan
kental.

 Resin berfungsi merekatkan komponen-


komponen yang ada dan melekatkan
keseluruhan bahan pada permukaan
suatu bahan (membentuk film).
Macam-macam Resin …

Jenis Resin ada 2 macam


Convertible : resin yang belum
terpolimerisasi atau terpolimerisasi sebagian
dan akan mengalami reaksi polimerisasi
membentuk film padatan setelah
diaplikasikan pada substrat.
Nonconvertible : resin yang sudah
mengalami polimerisasi, resin didispersikan
atau dilarutkan dalam media (solven) yang
akan menguap setelah cat diaplikasikan dan
meninggalkan film yang melekat pada benda
yang dicat
Resin
berdasarkan pembentukan lapisan film

 PENGUAPAN SOLVENT
 REAKSI DENGAN UDARA

 REAKSI POLYMERISASI
PENGUAPAN SOLVENT
 Mengering atau mengerasnya resin terjadi karena
penguapan solvent yang ada. Bahan yang padat
akan tertinggal dan menempel merata pada seluruh
permukaan bahan yang dicat. Selama solventnya
masih ada maka resin ini belum mengeras. Untuk
mempercepat proses menguapnya solvent, biasanya
dibantu dengan pemanasan.
 Resin jenis ini secara alamiah polymer-nya sudah
cukup besar sehingga film yang terbentuk sekalipun
tidak terjadi reaksi kimia sudah cukup kuat dan
padat.
 Kecepatan mongering, kualitas rata dan kilap dari
permukaan film sangat dipengaruhi oleh pemilihan
jenis dan komposisi solventnya.
 Contoh resin jenis ini adalah Nitro Cellulosa (NC),
Cellolose Acetate Butyrate (CAB), Chlorinated
Rubber, Acrylic Co-polymer, dll
REAKSI DENGAN UDARA

 Mengering atau mengeras karena ada


reaksi kimia antara komponen udara
(oksigen atau air) dengan resin tersebut
membentuk molekul-molekul baru yang
lebih besar dan saling berikatan satu sama
lain.
 Ciri utama cat yang mempergunakan Resin
jenis ini adalah akan mudah mengeras
pada permukaannya (atau mengulit), bila
kena udara (terbuka kalengnya cukup
lama).
REAKSI POLYMERISASI
 Campuran akan mengeras atau mengering karena
terjadi reaksi kimia antara dua resin yang ada
dalam campuran cat, reaksi ini sering disebut
reaksi polymerisasi.
 Reaksi polymerisasi (baik kondensasi maupun
addisi) dapat berlangsung karena adanya katalis,
tanpa katalis (non katalis), panas atau radiasi UV.
 Hasil reaksinya adalah sebuah campuran polymer
yang mempunyai berat molekul jauh lebih besar
dan mempunyai ikatan tiga demensi (crosslink)
yang jauh lebih kuat dibanding reaksi yang
dijelaskan sebelumnya.
Resin
berdasarkan pembentukan sifat film

 THERMOPLASTIC
Film yang terbentuk dapat dikembalikan ke
sifat semula dengan melarutkan ke dalam
solvent

 THERMOSETTING
Film tidak bisa dikembalikan ke komponen
asal, karena sudah membentuk ikatan tiga
demensi yang kokoh dan kuat
All About Pigmen…
 Pigmen adalah partikel pada yang
terdispersi dalam cat untuk
memberikan sejumlah sifat tertentu
pada cat, di antaranya warna, daya
tutup, daya tahan (durability),
kekuatan mekanis, dan
perlindungan akan korosi pada
subtract logam yang dilapisi.
Macam PIGMENT …
 ORGANIK
Pigment yang terbentuk dari senyawa-
senyawa organic (karbon)

mis:Fast Red 2R - Pigment Red 21, Lithol


Rubine BK (Carmine 6B) - Pigment Red
57:1 (15850:1), Phthalocyanine Blue dsb
Macam PIGMENT …
 ANORGANIK
Terbentuk dari mineral-mineral atau
garam-garaman logam yang terbentuk
secara alami (bahan galian) ataupun dari
hasil reaksi kimia di pabrik. Pada jenis ini
dikenal true pigment (atau disebut
sebagai pigment saja) dan extender atau
filler.
mis: true pigmen (mis:middle chrome-
pigment yellow 34), extender (mis: kaolin
clay), metallik (mis: bronze powder)
All About Solvent…
 Solvent adalah cairan (biasanya mudah menguap)
yang berperan melarutkan atau mendispersi
komponen-komponen pembentuk film (resin,
pigment dan/atau additive) yang akan menguap
terbuang ke lingkungan selama proses
pengeringan.
 Dengan penambahan jenis solvent yang tepat dan
dengan takaran pas, maka cat bisa dikuas, dispray
atau dilumurkan dengan mudah pada obyek yang
akan dicat.
 Komposisi solvent yang tepat juga memberi
pengaruh optimal pula pada mekanisme penguapan
dari solvent-solvent yang ada, sehingga akan
membentuk film yang maksimal karakteristiknya,
baik textur permukaannya, sifat kilapnya maupun
kecepatan keringnya.
All About Aditif…

Fungsi Pigmen
MEMPERCEPAT ATAU MEMPERMUDAH PROSES : wetting
agent, dispersing agent

MENGURANGI AKIBAT JELEK SELAMA PENYIMPANAN :


anti skinning agent, thickening agent, anti settling agent

MENGURANGI AKIBAT JELEK SELAMA PEMAKAIAN : anti


sagging, levelling agent, anti flooding & floating, anti
foaming

MEMPERBAIKI ATAU MERUBAH SIFAT FILM : anti static


agent, dryer, katalis, plasticizer, anti fouling agent,
matting agent, anti fungus
Proses Pembuatan Cat ….
Persiapan

Produksi

Tanpa Dengan
Pigment, Pigment,
Extender, Extender,
Filler Filler

Penyelesaian
Proses Pembuatan Cat ….
Proses pembuatan cat pada dasarnya adalah mendispersikan pigmen ke dalam
vehicle (resin dan solven). Untuk mendispersikan pigmen diperlukan beberapa
tahapan dan pencampuran berbagai macam material (resin, solven, pigmen,
dan aditif)
Penjelasan Proses....(1)
 Premixing adalah proses pencampuran awal dari resin,
solven, pigmen, dan aditif (biasanya wetting agent)
sebelum campuran (biasan disebut mill base) masuk ke
dalam mesin grinding.
 Grinding adalah proses dispersi pigmen dan penggilingan
atau pengurangan ukuran (size reduction) dari pigmen.
Pigmen yang berukuran besar dihaluskan dalam mesin
grinding hingga ukurannya sesuai dengan ukuran yang
diinginkan. Ukuran partikel pigmen yang biasa diinginkan
adalah ≤ 10 μm.
 Wash Down Process adalah proses pengeluaran pasta
hasil grinding dari mesin grinding dengan cara
menambahkan resin dan solven ke dalam
mesin grinding untuk mengambil pasta yang tersisa.
Penambahan resin juga bertujuan untuk menstabilkan
pasta hasil grinding agar tidak terjadi penggumpalan dari
pigmen yang sudah dihaluskan.
Penjelasan Proses....(2)
 Color Matching adalah proses penyesuaian warna agar
warna dari cat bisa sesuai dengan standard warna yang
diinginkan. Pada proses ini dilakukan penambahan cat
warna dasar (tint color) hingga didapatkan warna yang
diinginkan.
 Viscosity Adjustment adalah penyesuaian kekentalan
cat agar sesuai dengan spesifikasi kekentalan yang
diinginkan. Pada proses ini dilakukan penambahan solven
hingga viskositas yang diinginkan tercapai.
 Filtrasi dan Pengemasan. Pada tahapan ini cat disaring
pada ukuran tertentu untuk menghilangkan partikel-
partikel yang memiliki ukuran yang besar. Setelah melalui
proses filtrasi cat dikemas dalam kemasan. Ukuran
kemasan bisa dari yang berukuran kecil (seperti 100 cc,
300 cc, atau 1 ltr), ukuran sedang (seperti 5 ltr, 2 ltr,
atau 20 ltr) atau ukuran besar (seperti drum atau bulk
tank).
Kontrol Kualitas Cat ….
 Bahan Baku
1. Resin --- penampilan, kekentalan, berat jenis, kadar padatan,
bilangan asam.
2. Pigment --- penampilan, oil absorption.
3. Solvent --- penampilan, resistivity, jenis & komposisi
komponen
4. Additive

 Bahan Setengah Jadi


kestabilan, kehalusan, kadar padatan, warna

 Produk (Cat)
1. Tanpa pigment --- penampilan cat, kekentalan, berat jenis,
waktu kering, kadar padatan, resistivity,
penampilan film, daya kilap film, daya
lekat
film, sifat mekanis film.
2. Dengan pigment --- penampilan warna, kehalusan, daya tutup

Anda mungkin juga menyukai