Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan
tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi (protective)
bahan tersebut. Jadi definisi solvent adalah cairan (biasanya mudah menguap) yang
berperan melarutkan atau mendispersi komponen-komponen pembentuk film (resin,
pigment dan/atau additive) yang akan menguap terbuang ke lingkungan selama proses
pengeringan. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara:
diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan
(dipping).
Dalam pembuatan cat ini kita bisa mengetahui apa saja yang ada di dalamnya pada
pembuatan cat dipengaruhi oleh seberapa canggihkah teknologi tersebut. Cat dalam
kehidupan manusia hanya sebagai penghias dan pelapis pada tembok. Dalam pembuatan
cat ada beberapa bahan yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu :
1. menggunakan bahan kimia VOC (volatile organic compound)
dalam bahan kimia ini dalam kandungan senyawanya mudah menguap. Dalam kategori
VOC antara lain solvent dan tiner. Solvent berguna untuk pencampuran cat karena jika
pemberiannya yang pas dalam cat ini akan terasa kental dengan begitu cat akan mudah
diaplikasi, mudah diaduk dan cepat kering. Tetapi dalam menggunakan solvent tidak baik
bagi kesehatan tubuh, ketika solvent sudah diaplikasi dan sudah kering dia akan
mengalami pemuaian di dinding pada benda yang diberinya, tetapi pada pemuaian gas
tersebut butuh waktu yang lama akan menghilang pada ruangan yang baru di cat, ketika
kita mau memasuki dalam seketika kita sudah merasakan gejalanya yaitu mata terasa
pedas, kulit perih, ganguan dalam pernapasan atau alergi dan juga dalam menghirup
terlalu lama akan menyebabkan kanker, kerusakan hati dan sistem saraf. Ada pun
teknologi modern yang tidak membutuhkan solvent lagi yaitu polimerisasi.
2. mengunakan timbal dan merkuri
Menurut Shinta Iswandani Ameldy, Category Head PT IC Paints Indonesia timbal sering
digunakan untuk mencampurkan cat yang bias menghasilkan warna-warna cerah. Timbal
terkandung dalam pigmen yang merupakan bahan untuk memberi warna pada cat. Ada
warna yang memiliki kandungan timbal yang lebih tinggi dibandingkan warna-warna lain
yaitu warna kuning dan oranye dan bisa untuk cat minyak. Pada merkuri merupakan
bahan logam berat yang ada dalam kandungan cat.merkuri digunakan dalam campuran
anti jamur.
Dalam pembuatan cat ini kita harus menggunakan bahan kimia yang berkaitan
yaitu kimia organik dan kimia polimer. Proses Pemanfaatan pada kimia antar permukaan,
kimia koloid, elektrokimia dan petrokimia.
Kimia polimer
Rancangan polimer yaitu untuk cat berupa komposit dengan persyaratn tinggi, untuk
mencapai tinggi, untuk mencapai berbagai fungsi, sebagai aplikasi utama dari kimia
polimer. polimer untuk cat yang berupa risen sintetis untuk menggambungkan beberapa
monomer yang dapat mencapai karateristik. Ada beberapa jenis resin seperti resin linier
termoplastik, resin thermosetting yang dapat ditaut silang, resin tak jenuh, dan masih
banyak lagi jenis yang lain.
Kimia antar permukaan
Untuk mencapai mutu mendasar sebagai cat, yang sangat penting adalah berbagai faktor
yang terkait dengan kimia antara cat dan substract, kadar basah (wettability) cat, adhesi
dan absorpsi, serta reologi.
Petro kimia
Kurang lebih 75% dari bahan utama cat seperti resin, aditif dan pelarut bergantung pada
produk minyak bumi, sehingga petrokimia dan kimia organik sangat terkait erat dengan
cat.
Kimia koloid
Cat didefinisikan sebagai tebarankoloid dari pigmen dalam sarana (resin dan pelarut).
Dengan demikian properti cat sangat tergantung pada ukuran partikel dan permukaan
pigmen.
Teknologi Penebaran Pigment
Tebaran pigment adalah proses untuk membasahi dan melepas partikel utama pigmen
dan menebarkannya ke dalam sarana secara merata.
1. Bahan-bahan Penyusun Cat
Pada table ini sudah bisa membedakan resin berdasarkan mekanisme mengering atau
mengeras (pembentukan flim)
PENGUAPAN
SOLVENT
(Lacquer dan
Duco)
Menggunakan
Katalis
Panas (Stoving
Enamel)
Radiasi UV
Ada banyak sekali jenis resin maupun type dan keturunannya, ada pula yang
menggambungkan resin yang satu dengan yang lain juga dapat menambah
perbendaharaan jenis resin baru. Jadi, daya tahan, kekuatan dan karakteristik
dipengaruhi melalui jenis resin yang akan di pakai.
Adapun resin yang dapat mempengaruhi pertimbangan antara lain :
Pemakaian, jika akan menggunakan dengan kuas maka harus dipakai resin yang alami
encer dan lama keringnya. Resin yang cocok adalah alkyd dengan kadar oil yang cukup
banyak (alkyd long oil). Resin ini dengan kekentalan yang tinggi dan cepat kering sangat
tidak cocok dipakai dengan menggunakan kuas, akan menimbulkan permukaan yang
tidak rata setelah cat dalam ke adaan kering. Maupun dengan resin yang encer dan
lambat kering sangat tidak cocok untuk pemakaian dengan spray pada permukaan
vertical.
Kekuatan, jika dibutuhkan untuk menggunakan pada ketahanan pada sinar matahari, maka
resin yang tepat adalah Acrylic atau Polyurethane, tetapi jika dibutuhkan cat dengan
kekuatan tinggi terhadap kimia, gesekan dan benturan.
b. Pigment dan extender (filler)
Pigment dan dyestuff adalah bagian dari colorant. Jika extender bisa larut pada solvent,
tetapi jika pigment tidak bisa. Pigment merupakan padatan halus (bubuk) yang
ditambahkan ke dalam cat dengan beberapa fungsi berikut:
Optis
Memberi
karakter
khas
pada
penampakan atu penampilan pada cat
tersebut, seperti: warna, derajat
Meningkatkan
sifat,
seperti
Reinforcing meningkatkan kekerasan, kelenturan,
daya tahan terhadap abrasi, dll
Kekuatan, daya tahan dan sifat-sifat lain dapat diinginkan dari cat yang dapat dibentuk
atau dapat diciptakan dengan menambah pigmentnya dan konsentrasi yang sesuai. Untuk
bisa kita mempelajari sifat-sifat pigment itu kita harus sangat berhati-hati karena kalau
ada kesalahandikitpun akan membuat sifat-sifatnya akan berbeda dengan yang
sebenarnya. Sifat-sifat pigment yaitu :
Warna
Bentuk dan ukuran partikel
Berat jenis, density atau specific gravity
Oil absorption
Hiding power (refractive index)
Daya tahan terhadap panas dan asam basa
PH
Muatan Listrik
Bleeding
Secara umum pigment yang dapat kita bedakan menjadi dua yaitu :
Pigment
ORGANIK
Terbentuk dari mineral-mineral atau garamgaram logam yang terbentuk secara alami
Pigment
(bahan galian) atau hasil dari reaksi kimia di
ANORGANIK pabrik. Pada jenis ini dikenal true pigment (atau
disebut sebagai pigment saja) dan extender atau
filler.
Pigment dalam anorganik mempinyai daya tahan solvent, kimia, daya tutup, kemudahan
terdispersi, stabilitas terhadap panas, cahaya dan cuaca yang lebih bagus dibanding
pigment organik. Tetapi kalau masalah tentang kecerahan dan tinting strength,
kualitasnya lebih baik pigment organik dari pada pigment anorganik.
Pada pigment anorganik diatas ada yang bernama extender atau filler ditambah ke dalam
cat tujuannya untuk menurunkan harga, tetapi dalam hal tertentu extender ditambahkan
untuk memperbaiki sifat catnya. Extender umumnya mempunyai refractive index yang
kecil (atau rendah daya tutupnya) dibandingkan dengan pigment.
c. Solvent
Yang saya sudah jelaskan sebelumnya bahwa masing-masing komponen cat mempunyai
fungsi dan peran yang berbeda-beda dalam pembuatan atau penyusun cat ini. Demikian
halnya pemakaian cat dengan penambahan sulvent yang tepat dengan takaran yang pas,
maka cat bisa menggunakan kuas, dispray atau dilumuri langsung pada objek yang akan
mau di cat. Komposisi sulvent yang tepat dan benar sangat memberi pengaruh yang
sangat besar optimal pada mekanisme penguapan dari solvent-solvent yang ada,
sehingga membentuk flim yang karakteristik, baik textur permukaanya, maupun kecepatan
keringnya.
Ketika membicarakan sulvent pasti tidak jauh pasti ada yang namanya thinner, karena
keduanya sangat berkaitan satu sama lain. Thinner merupakan campuran beberapa
sulvent yang dipakai untuk melarutkan resin di dalam cat atau mengencerkan cat selama
penggunaan masih berjalan.
solvent hidrokarbon mempunyai harga rendah dan jenis alkohol mempunyai harga yang
tinggi, sedangkan lainnya berkisar di diantara dua jenis solvent tersebut.
Dipole moment
Dipole moment adalah suatu solvent yang tergantung dengan nilai konstanta
dielektriknya. Pada umumnya semakin polar suatu bahan yang dilarutkan akan semakin
polar juga bahan pelarutnya.
d. Additive
Disamping ke tiga komponen sudah dibahas sebelumnya yaitu risen, pigment, dan
sulvent. Dalam komponen yang ke empat ini hanya ditambahkan dalam jumlah cat yang
sedikit, tetapi memberi kontribusi yang sangat besar terhadap cat, sehingga cat bisa
diproses, disimpan dan dipakai. Penambahan additive dalam cat tidak hanya begitu saja
melainkan suatu proses panjang dari beberapa percobaan atau riset pada cat tersebut.
Selama proses pembuatan, penyimpanan dan pemakaian dinilai kualitasnya secara
menyeluruh, kemudian kelemahan dan masalah yang timbul dicoba untuk diatasi dengan
variasi jenis dan takaran beberapa additive, hingga akhirnya muncul nama jenis dan
takaran additive tertentu harus yang pas untuk campuran catnya.
Additive dibagi berdasarkan fungsi yang harus digunakannya. Berikut pemakaian
additive pada industri cat antara lain :
Kategori
Mempercepat atau
mempermudah proses
Nama
Keterangan
Wetting Agent
Mengurangi akibat
kerusakan selam
penyimpanan
Berguna
untuk
mempertahankan
Thickening Agent kekentalan
cat
atau
melindungi cat selalu dalam
kondisi koloid
Anti Settling
Agent
Berguna
untuk
mempertahankan
pigment
selalu berada pada kondisi
dispersi yang stabil dalam
campuran, sehingga tidak
mengendap.
Anti Sagging
Levelling Agent
Berguna
untuk
meningkatkan
kualitas
permukaan cat, sehingga
permukaannya rata tidak
bergelombang
Anti Foaming
Mengurangi akibat
selama pemakaian
Memperbaiki atau
Merubah Sifat Flim
Dryed
Catalyst
maupun anorganik
Plasticizer
Berguna
untuk
meningkatkan fleksibilitas
cat, terutama pada cat
yang
mempunyai
berat
molekul yang besar, seperti
NC.
Anti Fungus
mencegah
2. Jenis-jenis Cat
Banyak sekali teori yang mengatakan bahwa jenis-jenis cat dapat dikelompokkan
yaitu berdasarkan bahan baku utama, mekanisme pengeringan, letak dan dimana cat itu
dipakai, kondisi cat, jenis dan keberadaan solvent, fungsi, methode pengecatan, jenis
substratnya dan lain-lain. Dan saya akan mengubahnya ke dalam bentuk table dimana
semuanya sudah ada sebagai berikut
Dasar
Pengelompokan
Bahan Baku
Mekanisme
Pengeringan
3. Kualitas Cat
Untuk bias mendaptkan kualitas yang bagus para industri terus membuat
produknya harus bertahan atau disenangi oleh pelanggan. Adapun perusahaan yang
menyimpan bahan mentahnya, maupun bahan jadi. Di zaman sekarang ini banyak sekali
bhan pembuatan cat yang dari bahannya, yang sudah jadi maupun yang belum jadi tetapi
harus ditambah dengan sedikit larutan agar gampang diaduk dan di tempelkan pada
tembok. Ada juga pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan kualitas yang bermutu
berdasarkan risen, pigment, extender, sulvent, dan additive yang disimpan di dalam
gudang sesuai dengan spesifikasinya, untuk bisa membuat para pembuat gampang yang
akan mau di ambil yang mana.
Proses pembuatan cat menghasilkan cat dan flim dengan kualitas yang diharapkan.
Untuk itu saya buat table untuk bisa mengetahui kualitas cat tersebut dan dilakukan
pengujian-pengujian yang dilakukan sebagai berikut
Kategori
Bahan
Jenis
Bahan
Pengujian
Keterangan
RESIN
dalam
tabung
dengan
ukuran
tertentu dari yang paling encer (A)
hingga yang paling kental (Z6).
Atau bisa dilakukan dengan alat
Brokfield dengan range pengukuran
kekentalan antara 10 hingga 8.106
mPas
Membandingkan
berat
sample
Berat Jenis terhadap
volumenya
dengan
(gram/cm3) menggunakan
gallon
cup
pada
temperatur tertentu.
membandingkan berat sample sesudah
dikeringkan (110oC selama 1 jam)
dengan sebelum dikeringkan. Biasa
Kadar
disebut
dengan
NV(non
volatile
Padatan (%)
matter) dengan basis v/v atau w/w>
basis v/v (volume/volume) lebih sering
dipakai.
Bilangan
Asam
yang
Mengetahui
seberapa
besar
Oil
penyerapan pigment atau extender
Absorption terhadap oil atau minyak nabati
dalam satuan ml per 100 g sample.
Membandingkan penampilan, seperti :
bahan asing, endapan, kejernihan,
Penampilan
gumpalan dan warna sample dengan
standard yang ada.
SOLVENT
ADDITIVE
Biasanya
diuji
secara
langsung
dengan
menambahkan pada resep bahan setengah jadi
(pasta) atau cat, diproses dan dipakai dan
kemudian dibandingkan dengan additive standard
pada semua aspek pengujian.
Mengamati pengulitan, pengerasan
Kestabilan (gelling) dan kehalusan secara rutin
selama pasta disimpan
Bahan
Setengah
Jadi
PASTA
Warna
Setelah
dijadikan
cat,
dengan
mencapur pasta dengan komponen
lain, kemudian ditarik pada kertas
rungkut dengan ketebalan 60 micron
dan dibandingkan dengan warna
standard
Waktu
Kering
CAT
TANPA
PIGMENT
Kadar
Padatan
Dengan mempergunakan
sentuhan,
tempel atau tekanan jari pada cat
yang masih basah. Waktu kering
meliputi : kering sentuh, tekan dan
kering sempurna.
Idem di atas
Sifat
Mekanis
Film
Kesimpulan :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)