Industri Cat
Disusun Oleh:
TEKNIK INDUSTRI
MEDAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan sebuah makalah dari
mata kuliah Kimia Industri yang berjudul “Cat”
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu, saya berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi
kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
DASAR
JENIS DAN KETERANGAN
PENGELOMPOKAN
METHODE
Cat kuas, spray, celup, wiping, elektrostatik, roll, dll.
PENGECATAN
KONDISI DAN
BENTUK Cat pasta, ready-mixed, emulsi, aerosol, dll.
CAMPURAN
ADA TIDAKNYA
Water base, cat solvent base, tanpa solvent, powder, dll.
SOLVENT
Untuk lebih mengenal jenis-jenis cat yang dijual dipasaran (retail), berikut
ini beberapa contoh cat yang biasa dijual di toko-toko material:
JENIS CONTOH
DIPRODUKSI OLEH
CAT CAT
Resin atau binder merupakan komponen utama dalam cat. Resin berfungsi
merekatkan komponen-komponen yang ada dan melekatkan keseluruhan bahan
pada permukaan suatu bahan (membentuk film). Resin pada dasarnya adalah
polymer dimana pada temperatur ruang (atau temperatur applikasi) bentuknya
cair, bersifat lengket dan kental. Ada banyak jenis resin, seperti: Natural Oil,
Alkyd, Nitro Cellulose, Polyester, Melamine, Acrylic, Epoxy, Polyurethane,
Silicone, Fluorocarbon, Venyl, Cellolosic, dll. Resin dibagi berdasarkan
mekanisme mengering atau mengerasnya (pembentukan film).
(Varnish dan Syntetic reaktifitasnya dengan penambahan katalis (dryer) jika akan
Enamel) dipakai.
Tanpa Pada suhu ruang, dua pasang resin jenis ini sudah
cukup reaktif untuk memulai reaksi, maka
pasangan resin jenis ini harus dipisahkan satu
sama lain sebelum dipakai, dicampur satu
dengan lainnya jika hanya akan digunakan.
Tergolong dalam jenis ini adalah resin Epoxy
katalis dengan Polyamide dan Polyol dengan
(2 Pack Polyisocyanate. Resin kedua dalam pasangan
Enamel) tersebut, polyamide atau polyisocyanate biasa
disebut sebagai “hardener”, karena setelah resin
ini dicampurkan dengan pasangannya akan
terjadi reaksi polymerisasi dimana hasilnya
ditandai dengan mengerasnya campuran tersebut.
Kekuatan, daya tahan dan sifat-sifat lain yang diinginkan dari cat dapat
dibentuk atau diciptakan dengan menambahkan pigment yang tepat dan
konsentrasi yang sesuai. Untuk memilih pigment yang tepat dan benar perlu
dipelajari sifat-sifat umum dari pigment itu sendiri.
Warna dasar
Bentuk dan ukuran partikel
Berat jenis, density atau specific gravity
Oil absorption
Hiding power (refractive index)
Daya tahan terhadap panas dan asam basa
PH
Muatan Listrik
Bleeding
1.3. Solvent
Hidrogen Bonding Index adalah merupakan ukuran kekuatan ikatan antara atom-
atom hidrogen (relatif positif) dan atom-atom negatif seperti oksigen dalam
solvent tersebut, harganya berkisar antara – 15 sampai + 18. Solvent-solvent
hidrokarbon mempunyai harga rendah dan jenis alkohol mempunyai harga yang
tinggi, sedang lainnya berkisar di antara dua jenis solvent tersebut.
Dipole Moment adalah polaritas suatu solvent yang tergantung dengan nilai
konstanta dielektriknya. Pada umumnya makin polar suatu bahan yang dilarutkan
akan membutuhkan semakin polar pula bahan pelarutnya.
2.4. Additive
Penambahan additive yang ada dalam cat tidaklah serta merta muncul
begitu saja, merupakan suatu proses panjang dari beberapa percobaan atau riset
pada cat tersebut. Selama proses pembuatan, penyimpanan dan pemakaian dinilai
kualitasnya secara menyeluruh, kemudian kelemahan dan masalah yang timbul
dicoba untuk diatasi dengan variasi jenis dan takaran beberapa additive, hingga
akhirnya muncul nama jenis dan takaran additive tertentu yang pas untuk
campuran cat tersebut.
1. Persiapan
2. Produksi
Proses produksi cat dibagi menurut jenis cat yang akan dibuat:
Perlakuan seperti ini juga dipakai untuk membuat thinner, hardener, wood
stain (solvent + dyestuff) atau campuran bahan lain yang tidak mengandung
pigment atau extender asli (padatan). Namun jika pigment atau extender-nya
sudah diproses menjadi bahan setengah jadi (pasta) terlebih dulu, maka bahan atau
campuran ini bisa diproses seperti tersebut di atas.
3. Proses Dispersi
Mempertahan agar supaya kelompok-kelompok partikel yang lebih kecil atau
partikel-partikel primer ini tetap terpisah satu sama lain, tidak bersatu kembali.
Jika kondisi ideal terpenuhi, maka akan terbentuk sebuah aliran yang
menyerupai donat, terbentuk “doughnut effect”. Pada kondisi ini diperoleh proses
dispersi yang optimal.
4. Penggilingan
Alat Sand Mill diganti dengan yang baru. kecepatan putar agitator,
kekentalan, kadar padatan dan waktu tinggal millbase di dalam mesin
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitasnya proses
penggilingan. Jika satu tahap proses penggilingan belum mencapai hasil
yang diinginkan, millbase biasanya dikembalikan lagi ke dalam mesin,
dilakukan bisa berkali-kali hingga diperoleh derajad kehalusan yang
diinginkan.
5. Penyelesaian
Seperti sudah dijelaskan pada bagian di atas bahwa proses pembuatan cat
dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu proses yang melibatkan dispersi dan/atau
penggilingan dan proses yang hanya melibatkan proses mixing saja. Tahap akhir
dari kedua proses ini juga berbeda, pada proses yang melibatkan dispersi dan/atau
penggilingan pigment, maka mengukur derajad kehalusan dari partikel-
partikelnya adalah tahap yang penting guna mengakhiri proses tersebut.
Sedang proses lain, yang hanya melibatkan proses mixing, maka untuk
melihat seberapa jauh campuran sudah tercampur sempurna dan sesuai komposisi
yang ditentukan, cukup mengukur kekentalan atau viskositas campuran tersebut.
Namun bila campuran tersebut mengandung beberapa jenis pasta, maka
menyamakan warna (colour matching) campuran cat secara kasar perlu dilakukan,
agar campuran tidak terlalu jauh berbeda dengan warna standardnya.
Kedua tahapan ini biasanya disebut uji kualitas pendahuluan, yaitu tahapan
antara sebelum cat diuji secara seksama pada tahap paling akhir dari proses
pembuatan cat, yaitu tahap pengujian kualitas cat (Susyanto, 2009e).
Proses pembuatan cat dimulai dari pembuatan formula. Di dalam formula itu
terdapat persentase perbandingan antara pigmen, binder, aditif dan thinner.
Pada proses penimbangan semua material yang ingin dipakai ditimbang terlebih
dahulu dengan ketelitian yang tinggi. Pigmen dan sebagian binder dituang ke
dalam suatu tempat pengaduk (mixing pot) sambil diaduk dengan kecepatan tinggi
(High Speed Dispersion). Bila dirasa masih terlalu kental, sebagian thinner dapat
ditambahkan. Tujuan pengadukan dengan kecepatan tinggi adalah untuk proses
pencampuran yang merata. Untuk produk yang tidak memerlukan ukuran partikel
akhir yang sangat halus seperti cat tembok, proses ini juga berlaku sebagai proses
penghalusan (Grinding). Besar partikel yang didapatkan dari proses ini adalah
sekitar 300 mikron.
Penghalusan (Grinding)
1. Untuk mendapatkan ukuran partikel yang cukup halus, sehingga dalam
proses aplikasi didapatkan hasil permukaan yang halus.
3. Untuk memudahkan reaksi-reaksi dari binder dan aditif agar didapatkan
sifat yang baik (daya tutup, tingkat kilap, dsb).
Dalam proses ini, sebagian bahan yang telah melewati tahap mixing dimasukkan
ke dalam mesin grinding yang memuat bola-bola besi atau keramik dengan
ukuran tertentu yang diputar dengan kecepatan tinggi sehingga seluruh bahan
akan tergiling dengan tingkat kehalusan tertentu.
Dengan ukuran partikel yang hampir seragam, ikatan antar partikel akan jauh
lebih mudah terjadi.
Bila seluruh bahan sudah dimasukkan dan warna yang diinginkan juga sudah
sesuai, dilakukan pengecekan akhir pada proses ini. Karakteristik dan sifat yang
diharapkan dari produk tersebut diuji sampai dinyatakan layak untuk dijual.
6 Homogenitas
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan
dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau
melindungi (protective) bahan tersebut.
2. Cat dibedakan menjadi Water Based(Meliputi Cat tembok dan cat air) dan
Solvent Based(Meliputi Cat mobil, cat besi, dan cat minyak). Elemen penyusun
cat adalah Pigment, Pigment extender / filler, Liquid, Binder, dan Additive
3. Proses produksi cat secara umum melalui beberapa proses, yaitu pre-mixing,
grinding, let-down, filtering, color matching, dan packaging.
4. Kegunaan cat adalah Cat digunakan mulai dari cat rumah, perabot rumah, dan
berbagai peralatan sampai kepada mobil. Gunanya, selain untuk menambah
keindahan barang yang dicat juga untuk melindungi bahan yang dicat dari karat,
khususnya logam. Mulai dari pagar besi, teralis dan sampai kepada perut kapal
laut ataupun tanker.
5. Dampak negatif cat adalah Efek solvent yang bisa dirasakan secara instan ketika
kita memasuki ruang yang mengandung gas akibat penguapan solvent. Secara
instan, bahan ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan ringan seperti seperti
mata pedas, kulit perih, gangguan saluran pernafasan, atau alergi. Sedangkan bila
dihfirup dalam jangka waktu lama, bahan ini bisa menyebabkan kanker,
kerusakan hati, dan gangguan sistem saraf.
B. Saran
Makalah ini sekiranya dapat berguna bagi pembaca untuk mengetahui
lebih dalam tentang cat. Selain itu, hal penting yang harus anda perhatikan saat
memilih cat adalah kandungan zat yang berbahaya di dalamnya. Namun Cat yang
berkualitas baik pasti dibuat dari bahan-bahan berkualitas yang harganya juga
mahal.
DAFTAR PUSTAKA