Anda di halaman 1dari 14

1.

PERSEDIAAN TERKAIT EOQ (Economic Order Quantity)


Economic order quantity adalah jumlah pesanan ideal yang harus dibeli
perusahaan untuk meminimalkan biaya persediaan. Biaya tersebut, seperti
biaya penyimpanan, biaya kekurangan, dan biaya pemesanan.
Rumus economic order quantity mengasumsikan bahwa biaya permintaan,
pemesanan, dan penyimpanan, semua tetap konstan.
Model perhitungan EOQ yang dilakukan perusahaan, mewakili ukuran
pesanan ideal yang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan
tanpa pengeluaran berlebihan.
EOQ dihitung untuk meminimalkan biaya penyimpanan dan kelebihan
persediaan. Menemukan jumlah pesanan ekonomis untuk setiap barang
produksi yang kamu beli, tentu akan berdampak pada laba.
Tiga variabel yang digunakan untuk menghitung EOQ, yaitu D, S, dan H.
D = jumlah unit yang diminta setiap tahunnya.
S = biaya pemesanan, sedangkan
H = biaya penyimpanan per unit setiap tahunnya.

Rumus EOQ adalah sebagai berikut:


EOQ = √ (2 x D x S / H)

Contoh soal :
Hazel berjualan sabun batang secara online. Tahun lalu, permintaan akan
sabun batang sekitar 5.000 buah. Adapun biaya pemesanan rata-rata Rp2.500
dan biaya penyimpanan per unit Rp500 per tahun.
Maka penghitungannya EOQ adalah sebagai berikut:
= √ (2 x 5.000 x Rp2.500 / Rp500)
= √ (50.000)
= 224 unit
Berdasarkan hasil penghitungan ini, jumlah pesanan persediaan yang
ekonomis atau economic order quantity adalah 224 unit per pesanan.
a. Cara menghitung persediaan akhir

- Metode laba kotor


Untuk menghitung persediaan akhir, terlebih dahulu kamu perlu
menentukan harga pokok barang dan harga pokok penjualan (HPP).
Harga pokok barang bisa dihitung dengan cara menambah biaya
persediaan awal dengan biaya semua pembelian.
HPP bisa dihitung dengan cara (penjualan x persentase laba
kotor).

Setelah itu, kamu bisa menghitung persediaan akhir dengan rumus


berikut :
Harga pokok barang – harga pokok penjualan.

- Metode ritel
Untuk menggunakan metode ini, kamu perlu menghitung persentasi
biasa eceran.
persentase biasa eceran dengan rumus (biaya persediaan / harga
eceran)

Kamu juga harus menghitung harga pokok barang yang tersedia dan
menemukan biaya penjualan dengan rumus (penjualan x persentase
eceran).
Selanjutnya, kamu bisa menghitung persediaan akhir dengan rumus :
Harga pokok barang tersedia – HPP selama periode tertentu.

- Metode work in process


Sebelum menghitung persediaan akhir, terlebih dahulu kamu perlu
menghitung inventaris awal, biaya produksi, dan HPP.

; Inventaris awal dihitung dengan rumus (bahan yang dibeli-


bahan yang dipindah untuk produksi). Sementara itu,
; biaya produksi dihitung dengan cara (bahan yang dipindah
untuk produksi + biaya tenaga kerja + biaya overhead pabrik).

Jika sudah menghitung angka tersebut, kamu bisa menentukan


persediaan akhir dengan rumus:
(inventaris awal + biaya produksi) – HPP.
Manfaat dari menghitung economic order quantity ;
a. Menekan Biaya Persediaan
b. Meminimalisasi Kehabisan Stok
c. Mengurangi Sampah dan Pemborosan
d. Meningkatkan Efisiensi

2. PERSAMAAN LINIER (PENELITIAN OPERASIONAL)

3. EKONOMI TEKNIK
Ekonomi teknik merupakan kumpulan teknik yang membandingkan
beberapa pilihan dalam membuat keputusan dengan melibatkan unsur-unsur
dasar seperti aliran uang tunai, waktu dan tingkat suku bunga dimulai dari
perumusan, prediksi dan menilai hasil ekonomi yang diharapkan dari
alternatif yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu.
Ekonomi teknik adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis ekonomi
untuk pekerjaaan teknik dengan kriteria efisiensi ekonomi agar diperoleh
suatu keputusan yang baik secara ekonomi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengantarkan manusia pada sistem
kehidupan modern yang sarat dengan teknologi sebagaimana kita alami
dewasa ini. Melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya,
manusia akan dapat memanfaatkan sumber daya alam secara optimal untuk
memenuhi berbagai kebutuhannya.
Keterbatasan dari sumber daya (manusia, material, uang, mesin, kesempatan,
dll) membuat munculnya berbagai alternatif. Dengan berbagai alternatif yang
ada tersebut maka diperlukan sebuah perhitungan untuk mendapatkan pilihan
yang terbaik secara ekonomi, baik ketika membandingkan berbagai alternatif
rancangan, membuat keputusan investasi modal, mengevaluasi kesempatan
finansial dll.
Ekonomi teknik sangat diperlukan, terutama untuk suatu proyek karena
banyak keputusan yang melibatkan uang atau modal dalam jumlah yang
sangat besar dan biasanya dibatasi. Konsekuensi terhadap hasil keputusan
biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang konsekuensinya
itu tidak bisa diketahui secara pasti, merupakan pengambilan keputusan
dibawah ketidakpastian.
Tujuan mempelajari ekonomi secara garis besar adalah untuk
memberikan dasar-dasar pemikiran tentang pengambilan keputusan dalam
investasi yang dilakukan dengan kriteria efisiensi ekonomi.
Investasi : pengorbanan atau pengeluaran dengan suatu harapan tertentu
dimasa yang akan datang, dan terdapat 2 faktor yang terlibat : waktu dan
risiko.

2 jenis investasi :
- Investasi finansial : simpanan, tabungan, instrumen keuangan
(saham, obligasi dan surat berharga)
- Inveastasi nyata : pabrik, peralatan produksi, tanah, bangunan dll
Proses pengambilan keputusan pada Ekonomi Teknik terjadi karena :
1. setiap investasi/proyek bias dikerjakan lebih dari satu cara, shg harus
ada proses pemilihan,
2. karena sd yang tersedia untuk melakukan investasi selalu terbatas,
shg tidak semua alternatif bias dikerjakan, namun harus dipilih yang
paling menguntungkan.
Ada tiga sudut pandang yang berbeda dalam kaitannya pengambilan
keputusan pada ekonomi teknik, yaitu sudut pandang seorang akuntan
dan sudut pandang seorang ahli ekonomi teknik serta manajer teknik.
Ongkos dalam ekonomi teknik :
- Ongkos siklus hidup
- Ongkos histories
- Ongkos mendatang
- Ongkos langsun & tidak langsung
- Ongkos tetap & variabel
Bunga (interest) dapat didifinisikan sebagai :
- Sejumlah uang yang diterima sebagai hasil dari menanam modal.
Bunga dalam hal ini disebut sebagai keuntungan (profit).
- Sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kewajiban karena meminjam
modal. Bunga dalam hal ini disebut sebagai biaya (cost).
Tingkat suku bunga (interest rate) :
Perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dari penanaman modal
dengan modal yang ditanam dalam periode waktu tertentu Atau
perbandingan antara jumlah uang yang jarus dibayarkan untuk penggunaan
modal dengan modal yang digunakan tersebut. Bunga 20%, berarti tingkat
suku bunga 20 % per tahun.
Cara pembayaran hutang :
- Hutang dapat dibayar kembali dalam berbagai cara, sesuai dengan
perjanjian antara yang berhutang dan yang berpiutang.
- Seperti diketahui bahwa nilai uang sangat dipengaruhi oleh waktu,
dengan demikian jumlah bunga yang harus dibayar dalam berhutang
juga sangat dipengaruhi oleh lamanya/ waktu peminjaman. Oleh
karena itu perlu dipahami pengertian bunga sederhana (simple
interest) dan bunga majemuk (compound interest).
- Bunga Sederhana Adalah bunga yang harus dibayar untuk sejumlah
hutang yang besarnya sebanding dengan jangka waktu peminjaman
uang tersebut.
- Bunga Majemuk Adalah bila pembayaran hutang dilakukan dalam
beberapa kali periode bunga, dimana bunga dihiung pada akhir tiap
periode.
Contoh soal :
Misalnya sejumlah P rupiah dipinjam untuk jangka n periode dengan tingkat
bunga i, maka besar bunga (sederhana) yang harus dibayar adalah :
I=P.n.i
Misalnya, uang sejumlah Rp 10.000 dipinjam dalam jangka waktu 2 thn.
dengan tingkat bunga 18% per thn.. Besar bunga yang harus dibayar setelah
2 thn adalah?
I = (Rp10.000)(2)(0,18) = Rp 3.600.
Dengan demikian sipeminjam harus mengembalikan pinjamannya ditambah
bunga, seluruhnya berjumlah Rp 13.600 pada akhir tahn ke 2.
SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA EFEKTIF
- Suku bunga nominal dan efektif dipertimbangkan apabila periode
pembungaan kurang dari satu tahun.
- Misal suku bunga 24% per tahun, jika dibayarkan setiap bulan
menjadi 24% : 12 = 2% per bulan. Suku bunga yang bernilai 2% per
bulan disebut “suku bunga nominal “.
- “Suku bunga efektif ” yaitu suku bunga yang diterima sebenarnya
yang besarnya lebih besar dari suku bunga per tahun.
Contoh soal :
Misal uang Rp 25.000 ditabung di sebuah bank dengan tingkat suku
bunga 12% per tahun. Berapa uang yang diterima satu tahun kemudian?
F = P ( 1 + i )n
= Rp 100.000,- ( 1 + 0.12 )1 = Rp 112.000,-
Jika suku bunga tersebut dibayarkan setiap 6 bulan sekali, maka suku
bunga menjadi 12% : 2 = 6% per bulan, maka nilai uang satu tahun (12
bulan) kemudian menjadi :
F = P ( 1 + i )n
= Rp 100.000,- ( 1 + 0.06 )2 = Rp 112.360,-
Jadi suku bunga efektif = 12.360,-

Dari perhitungan diatas dapat diketahui hubungan antara tingkat suku


bunga nominal dan efektif sebagai berikut :
(1 + i ) = ( 1 + r/t ) t
i = ( 1 + r/t ) t – 1
dimana :
i = suku bunga reaktif
r = suku bunga nominal
t = jumlah periode perbungaan
RUMUS-RUMUS BUNGA MAJEMUK DAN EKIVALENSINYA
Notasi yang dipergunakan dalam rumus bunga, yaitu :
1. i (Interest) = tingkat suku bunga per periode.
2. n (Number) = jumlah periode bunga.
3. P (Present Worth) = jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal
periode/tahun).
4. F (Future Worth) = jumlah uang/modal pada masa mendatang (akhir
periode/tahun).
5. A (Annual Worth) = pembayaran/penerimaan yang tetap pd tiap
periode/tahun.
6. G (Gradient) = pembayaran/penerimaan dimana dari satu periode ke
periode berikutnya terjadi penambahan/ pengurangan yang besarnya
sama.
Berdasarkan cara pembayarannya, rumus-rumus bunga majemuk
dapat dikelompokkan menjadi :
a. Pembayaran Tunggal (Single Payment)
- Compoun Amount Factor (Mencari F bila diketahui P)
- Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui F)
b. Deret Seragam (Uniform Series )
- Sinking Fund Factor (Mencari A bila diketahui F)
- Compound Amount Factor (Mencari F bila diketahui A)

a. Pembayaran tunggal
1. Mencari F bila diketahui P
Rumus : F = P ( 1 + i ) ^n atau F = P ( F/P, i, n )

Contoh :
Seseorang menginvestasikan uang di sebuah Bannk sebesar Rp
20.000.000,00 dengan tingkat bunga 6% pertahun. Berapa jumlah uang
setelah diinvestasikan selama 5 tahun ?.
Penyelesaian :
P = Rp 20.000.000,00 ; i = 6% ; n = 5
F = P (1 + i )n
= ( Rp 20.000.000,00) ( 1 + 0,06)^5
atau :
F = P (F/P, i, n)
= (Rp 20.000.000,00)*(1,338) = Rp 26.760.000,00

2. Mencari P bila diketahui F


Rumus : P = F 1 / ( 1 + i )^n atau P = F ( P/F, i, n )
Contoh :
Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan datang anaknya
yang sulung akan masuk perguruan tinggi, untuk itu diperkirakan
membutuhkan biaya sebesar Rp35.000.000,00. Bila tingkat bunga adalah 5
%, maka berapa ia harus menabungkan uangnya sekarang ?
Penyelesaian :
F = Rp 35.000.000,00 ; i = 5% ; n = 15
P = (Rp 35.000.000,00) (P/F, 5 , 15)
= (Rp 35.000.000,00) (0,4810)
= Rp 16.835.000,00

b. Deret seragam
1. Sinking Factor (Mencari A bila diketahui F)
Rumus : A = (F i / ( 1 + i )^n ) – 1 atau A = F ( A/F, i, n )
Contoh :
Tuan Sastro ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia
pensiun. Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang
diperlukan Rp 225.000.000,00. Tingkat bunga 12 % setahun. Berapa jumlah
yang harus ditabung setiap tahunnya ?
Penyelesaian :
F = Rp 225.000.000,00 ; i = 12% ; n = 10
A = (Rp 225.000.000,00)(A/F, 12% , 10)
= (Rp 225.000.000,00)( 0,0570)
= Rp 12.825.000,00.

2. Compound Amount Factor (Mencari F bila diketahui A)


Rumus : F = A { (1 + i)^n - 1} / I atau F = A ( F/A, i , n )
Contoh :
Bila setiap tahun ditabung uang sebesar Rp 12.000.000,00 selama 8 tahun
dengan tingkat bunga 6%. Berapa besar uang yang akan terkumpul setelah
akhir periode tersebut ?.
Penyelesaian :
A = Rp 12.000.000,00 ; i = 6% ; n = 8
F = ( Rp 12.000.000,00 )( F/A, 6%, 8 )
= ( Rp 12.000.000,00 )( 9,897 )
= Rp 118.764.000,00

3. Capital Recovery Factor (Mencari A bila diketahui P)


Rumus : A= P { ( 1 + i )^n } / { ( 1 + i )^n -1}
Contoh :
Seorang ayah menabung uang sebesar Rp 17.500.000,00 disebuah bank.
Bank tersebut akan membayar sejumlah uang setiap tahun yang besarnya
sama kepada udin anaknya, sebagai biaya pendidikan. Pembayaran dimulai
akhir tahun pertama selama 7 tahun. Jika tingkat bunga 10% setahun, berapa
jumlah yang akan diterima oleh udin setiap tahunnya ?.
Penyelesaian :
P = Rp 17.500.000,00 ; i = 10% ; n = 7
A = ( Rp 17.500.000,00 )( A/P, 10% , 7 )
= ( Rp 17.500.000,00 )( 0,2054 ) = Rp 3.594.500,00
4. PENGANTAR STATISTIK
Statistika adalah sebuah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan fakta, pengolahan serta pembuatan keputusan yang cukup
beralasan berdasarkan fakta dan analisa yang dilakukan. Sementara statistic
dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta, umumnya berbentuk angka yang
disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan
suatu persoalan.
lebih lanjut sudjana menyatakan statistika adalah ilmu terdiri dari teori dan
metode yang merupakan cabang dari matematika terapan dan membicarakan
tentang : bagaimana mengumpulkan data, bagaimana meringkas data,
mengolah dan menyajikan data, bagaimana menarik kesimpulan dari hasil
analisis, bagaimana menentukan keputusan dalam batas-batas resiko tertentu
berdasarkan strategi yang ada.dalam kaitannya untuk menyelesaikan
masalah, pendekatan statistic terbagi dua yaitu pendekatan statistic dalam arti
sempit dan luas.
Dalam arti sempit (statistic deskriptif), statistika yang hanya
mendeskripsikan tentang data yang dijadikan dalam bentuk tabel, diagram,
pengukuran rata-rata, simpangan baku, dan seterusnya tanpa perlu
menggunakan signifikansi atau tidak bermaksud membuat generalisasi.
Sementara dalam arti luas (statistic inferensi/induktif) adalah alat pengumpul
data, pengolah data, menarik kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan
analisis data yang dikumpulkan dan hasilnya dimanfaatkan/ digeneralisasi
untuk populasi.

MATERI PPT STATISTIKA :


JENIS JENIS DATA :
1. Data nominal
Data berskala nominal adalah data yang diperoleh dengan cara
kategorisasi atau klasifikasi.
Ciri : posisi data setara dan tidak bisa dilakukan operasi matematika
(+, -, x, :)
Contoh : jenis kelamin, jenis pekerjaan

2. Data ordinal
Data berskala ordinal adalah data yang dipeoleh dengan cara
kategorisasi atau klasifikasi, tetapi di antara data tersebut terdapat
hubungan
Ciri : posisi data tidak setara dan tidak bisa dilakukan operasi
matematika (+, -, x, :)
Contoh : kepuasan kerja, motivasi

3. Data interval
Data berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara
pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui.
Ciri : Tidak ada kategorisasi dan bisa dilakukan operasi matematika
Contoh : temperatur yang diukur berdasarkan 0C dan 0F, sistem
kalender

4. Data rasio
Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara
pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui dan
mempunyai titik 0 absolut.
Ciri : tidak ada kategorisasi dan bisa dilakukan operasi matematika
Contoh : gaji, skor ujian, jumlah buku

PROSEDUR PENGOLAHAN DATA :

A. PARAMETER : Berdasarkan parameter yang ada statistik dibagi


menjadi 2

• Statistik PARAMETRIK : berhubungan dengan inferensi statistik


yang membahas parameter-parameter populasi; jenis data interval
atau rasio; distribusi data normal atau mendekati normal.
• Statistik NONPARAMETRIK : inferensi statistik tidak membahas
parameter-parameter populasi; jenis data nominal atau ordinal;
distribusi data tidak diketahui atau tidak normal

B. JUMLAH VARIABEL : berdasarkan jumlah variabel dibagi


menjadi

• Analisis UNIVARIAT : hanya ada 1 pengukuran (variabel) untuk n


sampel atau beberapa variabel tetapi masing-masing variabel
dianalisis
sendiri-sendiri.
Contoh : korelasi motivasi dengan pencapaian akademik
.
• Analisis MULTIVARIAT : dua atau lebih pengukuran (variabel)
untuk n sampel di mana analisis antar variabel dilakukan bersamaan.
Contoh :
pengaruh motivasi terhadap pencapaian akademik yang dipengaruhi
oleh faktor latar belakang pendidikan orang tua, faktor sosial
ekonomi, faktor sekolah.

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK Adalah Ilmu yang


mempelajari tentang teknik /metode pengendalian kualitas berda-sarkan
prinsip/konsep statistik.
Cara menggambarkan ukuran kualitas
a. Variabel : karakteristik kualitas suatu produk dinyatakan dengan
besaran yang dapat diukur (besaran kontinue). Seperti : panjang,
berat, temperatur, dll.
b. Atribut : karakteristik kualitas suatu produk dinyatakan dengan
apakah produk tersebut memenuhi kondisi/persyaratan tertentu,
bersifat dikotomi, jadi hanya ada dua kemungkinan baik dan buruk.
Seperti produk cacat atau produk baik, dll.

Teknik Pengendalian Kualitas Statistik


Ada 4 metode Statistik yang dapat digunakan, yaitu :

1. Distribusi Frekuensi
Suatu tabulasi atau cacah (tally) yang menyatakan banyaknya suatu
ciri kualitas muncul dalam sampel yang diamati.
Untuk melihat kualitas sampel dpt digunakan :
a. Kualitas rata-rata
b. Penyebaran kualitas
c. Perbandingan kualitas dengan spesifikasi yang diinginkan.

2. Peta kontrol/kendali (control chart)


Grafik yang menyajikan keadaan produksi secara kronologi (jam per
jam atau hari per hari).

Tiga macam control chart :


a. Control Chart Shewart
Peta ini disebut peta untuk variabel atau peta untuk x dan R
(mean dan range) dan peta untuk x dan σ (mean dan deviasi
standard).
b. Peta kontrol untuk proporsi
atau perbandingan antara banyaknya produk yang cacat dengan
seluruh produksi, disebut peta-p (p-chart).
c. Peta kontrol untuk jumlah cacat per unit
disebut peta-c (c-chart).

3. Tabel sampling
Tabel yang terdiri dari jadual pengamatan kualitas, biasanya dalam
bentuk presentase.

4. Metode Khusus
Metode ini digunakan untuk pengendalian kualitas dalam industri, al :
korelasi, analisis variansi, analisis toleransi, dll.

Anda mungkin juga menyukai