3
Proses Pengambilan Keputusan Pada Ekonomi teknik
4
Sudut pandang ahli Ekonomi Teknik
Ahli Ekotek
Akuntan
Melihat ke masa lalu
NOW Melihat ke masa datang
Manajer Teknik
5
Prosedur Pengambilan Keputusan pada
Ekonomi teknik
Penentuan alternatif-alternatif yang layak
Penentuan MARR
Membandingkan alternatif-alternatif
7
3. Konsep Ongkos dalam Ekonomi teknik
Past cost adalah ongkos yang terjadi masa lalu dan belum terbayar
sampai saat ini sehingga masih tetap kelihatan untuk masa yang akan
datang.
2. Ongkos tak terbayar ( sunk cost)
Secara umum tidak relevan dengan bahasan ekonomi teknik,
berhubungan dengan depresiasi.
Sunk cost = nilai buku saat ini-nilai jual saat ini
3.3 Ongkos Mendatang dan Ongkos Kesempatan
Ongkos mendatang adalah ongkos yang mungkin terjadi di masa mendatang
(future cost). Ongkos mendatang / pendapatan mendatan mengandung unsur
ketidakpastian/ resiko dari proses peramalan/ forecasting.
Dalam ekonomi teknik ongkos mendatang, diasumsikan pasti.
8
3. Konsep Ongkos dalam Ekonomi teknik
Ongkos Kesempatan
Ongkos kesempatan timbul karena adanya pada umumnya
akan ada lebih dari satu kesempatan untuk investasi
keterbatasan SD maka hanya memilih satu alternatif. Jadi
Ongkos kesempatan adalah ongkos yang diperhitungkan
dari hilangnya kesempatan ut melakukan investasi pada
alternatif lain karena telah memutuskan untuk memilih suatu
alternatif.
10
3. Konsep Ongkos dalam Ekonomi teknik
11
Struktur ongkos-ongkos manufacturing
Bahan langsung
Tenaga kerja Ongkos dasar
langsung
Harga
Bahan tak
Harga langsung
pokok
Ongkos produksi
jual overhead
Tenaga kerja tak
pabrik Harga pokok
langsung
penjualan
Lain-lain
Umum dan
adminitrasi
Penjualan
Keuntungan
12
Definisi Umur Teknis:
Adalah jangka waktu dimana suatu fasilitas masih
berfungsi secara teknis, artinya masih
bisa digunakan sesuai dengan tujuan dan kondisi
penggunaannya semula
Definisi Ekonomis :
Adalah jangka waktu dimana suatu fasilitas bisa berfungsi
secara ekonomis.
Artinya bisa berfungsi dengan biaya minimum
SAMPAI JUMPA
MINGGU DEPAN..
Ekonomi Teknik
• Pengertian-pengertian dasar yang harus dipahami :
- Aliran kas (cash flow)
- Pengaruh waktu terhadap nilai uang (time value of money)
- Suku bunga
- Ekivalensi
DIAGRAM CASH FLOW
F
P
Nilai Effektif:
•Kemampuan uang tersebut untuk dengan barang atau jasa
Konsep Nilai Uang dari Waktu
$1 $ 1 + bunga
0 1 2 N-1 n
Konsep Nilai Uang dari Waktu
• Tahun sekarang, harga suatu barang x Rp, lima thn yang akan datang menjadi y Rp (nilai uang
berubah turun dengan berjalannya waktu) “Inflasi”
• lima thn yang lalu, investasi uang, x Rp, saat ini akan datang menjadi [x + i(bunga)] Rp (uang x Rp
pada lima thn yang lalu secara finansial sama dengan (x + I) pada saat ini.
• Kesamaan nilai finansial “Ekivalensi”
Bunga (interest) dapat didifinisikan sebagai :
• Sejumlah uang yang diterima sebagai hasil dari menanam modal. Bunga dalam hal ini disebut
sebagai keuntungan (profit).
• Sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kewajiban karena meminjam modal. Bunga dalam hal
ini disebut sebagai biaya (cost).
Tingkat suku bunga (interest rate)
• Perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dari penanaman modal dengan modal yang
ditanam dalam periode waktu tertentu
Konsep Nilai Uang dari Waktu
Atau perbandingan antara jumlah uang yang jarus dibayarkan untuk
penggunaan modal dengan modal yang digunakan tersebut. Bunga 20 %,
berarti tingkat suku bunga 20 % per tahun.
Cara Pembayaran Hutang
• Hutang dapat dibayar kembali dalam berbagai cara, sesuai dengan
perjanjian antara yang berhutang dan yang berpiutang.
• Seperti diketahui bahwa nilai uang sangat dipengaruhi oleh waktu, dengan
demikian jumlah bunga yang harus dibayar dalam berhutang juga sangat
dipengaruhi oleh lamanya/ waktu peminjaman. Oleh karena itu perlu
dipahami pengertian bunga sederhana (simple interest) dan bunga
majemuk (compound interest).
Bunga Sederhana
Adalah bunga yang harus dibayar untuk sejumlah hutang yang besarnya
sebanding dengan jangka waktu peminjaman uang tersebut.
Bunga Sederhana
Adalah bunga yang harus dibayar untuk sejumlah hutang yang besarnya sebanding
dengan jangka waktu peminjaman uang tersebut.
Atau di hitung hanya dari induk tanpa memperhitungkan bunga yang telah di akumulasi
pada periode sebelumnya
I = P . i. N
I = bunga
P = induk yang di pinjamkan /di investasikan
i = tingkat bunga per periode
N = Jumlah periode
Bunga Sederhana
Misalnya, uang sejumlah Rp 10.000 dipinjam dalam jangka waktu 4 thn. dengan tingkat bunga 18%
per tahun.
Besar bunga yang harus dibayar setelah 4 thn. adalah
I = (Rp 10.000)(4)(0,18) = Rp 7.200.
Dengan demikian sipeminjam harus mengembalikan pinjamannya ditambah bunga, seluruhnya
berjumlah Rp 17.200 pada akhir tahun ke 4.
Tahun Jumlah Hutang pada Bunga yang harus di Jumlah hutang pada Jumlah yang harus di
awal tahun bayarkan pada akhir akhir tahun bayar oleh peminjam pada
tahun akhir tahun
F Transaksi tunggal di akhir jangka waktu analisa ( pada akhir periode ke n), yang ekivalen denga P
A Serangkaian transaksi samarata selama jangka waktu analisa(sejak akhir periode ke 1 sampai dengan
periode ke n) yang ekivalen dengan P dan F
G Serangkaian transaksi pertambahan/pengurangan yang sama rata selama jangka waktu analisa ( sejak
akhir periode ke 2 samapai dengan periode ke n), yang bisa diekivalenkan dengan P,F atau A
EKIVALENSI NILAI
PENGERTIAN :
• SUATU RANCANGAN TEKNIK ATAU RENCANA INVESTASI MENGANDUNG SEJUMLAH
TRANSAKSI,BAIK PENERIMAAN MAUPUN PENGELUARAN,DALAM BERBAGAI BENTUK, SELAMA
MASA PAKAI ATAU MASA OPERASINYA.
• SEMUA JENIS TRANSAKSI TSB BISA DIEKIVALENSIKAN KESALAH SATU BENTUK TRANSAKSI
DASAR, BIASANYA KE BENTUK TRANSAKSI A (SAMARATA TIAP TAHUN SELAMA JANGKA WAKTU
ANALISA) ATAU KEBENTUK TRANSAKSI P (TUNGGAL DI AWAL JANGKA WAKTU ANALISA)
• DALAM PROSES EKIVALENSI NILAI INI DIGUNAKAN SUATU MARR (MINIMUM ATTRACTIVE RATE OF
RETURN) SEBAGAI SUKUBUNGA ANALISANYA.
F = P ( 1 + i )n
= Rp 100.000,- ( 1 + 0.06 )2 = Rp 112.360,-
Jadi suku bunga efektif = 12,360
- Dari perhitungan diatas dapat diketahui hubungan antara tingkat suku bunga nominal dan efektif sebagai berikut
:
( 1 + i ) = ( 1 + r/t ) t
i = ( 1 + r/t ) t – 1
Dimana : i = suku bunga efektif
r = suku bunga nominal
t = jumlah periode pembungaan
Definisi
P : Selalu terjadi pada awal tahun pertama (titik 0).
A : Selalu terjadi pada setiap akhir tahun, mulai tahun ke-1 sampai tahun ke-n, dengan
besar yang sama.
F : Selalu terjadi pada akhir tahun terakhir yg ditinjau (titik n).
Berdasarkan cara pembayarannya, rumus-rumus bunga majemuk dapat dikelompokkan
menjadi :
A. Pembayaran Tunggal (Single Payment)
1. Compound Amount Factor (Mencari F bila diketahui P)
2. Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui F)
B. Deret Seragam (Uniform Series )
1. Sinking Fund Factor (Mencari A bila diketahui F)
2. Compound Amount Factor (Mencari F bila diketahui A)
3. Capital Recovery Factor (Mencari A bila diketahui P)
4. Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui A)
A. Pembayaran Tunggal
Single payment, yaitu pembayaran dan penerimaan
uang masing-masing dibayarkan sekaligus pada awal
atau akhir dari suatu periode.
/ /
O 1 2 3 .... n-2 n-1 n
P
Rumus : F = P(1+i)n
atau F = P ( F/P, i, n )
Contoh 1:
Seseorang menginvestasikan uang di sebuah Bank
sebesar Rp 20.000.000,00 dengan tingkat bunga 6% per
tahun. Berapa jumlah uang setelah diinvestasikan selama 5
tahun ?.
Penyelesaian :
P = Rp 20.000.000,00 ; i = 6% ; n = 5
F = P (1 + i )n
= ( Rp 20.000.000,00) ( 1 + 0,06)5
atau :
F = P (F/P, i, n) => P(F/P; 6%, 5)
= (Rp 20.000.000,00)*(1,338)
= Rp 26.760.000,00
Kasus 2:
Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan
datang anaknya yang sulung akan masuk perguruan tinggi,
untuk itu diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp
35.000.000,00. Bila tingkat bunga adalah 5 %, maka berapa
ia harus menabungkan uangnya sekarang ?
Rumus : P = F /( 1 + i ) n
atau P = F ( P/F, i, n )
Penyelesaian :
F = Rp 35.000.000,00 ;
i = 5% ;
n = 15
P = (Rp 35.000.000,00) (P/F; 5%, 15)
= (Rp 35.000.000,00) (0,4810)
= Rp 16.835.000,00
Kasus 3
F
•0 1 2 3 4 n-2 n-1 n
/ /
A A A A A A A
Penyelesaian :
F = Rp 225.000.000,00 ; i = 12% ; n = 10
A = (Rp 225.000.000,00)(A/F, 12% , 10)
= (Rp 225.000.000,00)( 0,0570)
= Rp 12.825.000,00.
2. Compound Amount Factor (Mencari F bila diketahui A)
Bila uang sebesar A rupiah dibayarkan pada setiap akhir
periode selama n periode dengan tingkat bunga i%, maka
berapa besar F rupiah yang terkumpul pada akhir periode
tersebut ?.
Rumus: F = A { (1 + i) n - 1} / i
atau F = A ( F/A, i , n )
Contoh :
Bila setiap tahun ditabung uang sebesar Rp
12.000.000,00 selama 8 tahun dengan tingkat bunga
6%. Berapa besar uang yang akan terkumpul setelah
akhir periode tersebut ?.
Penyelesaian :
A = Rp 12.000.000,00 ; i = 6% ; n = 8
F = ( Rp 12.000.000,00 )( F/A, 6%, 8 )
= ( Rp 12.000.000,00 )( 9,897 )
= Rp 118.764.000,00
3. Capital Recovery Factor (Mencari A bila diketahui P)
Penyelesaian :
P = Rp 17.500.000,00 ; i = 10% ; n = 7
A = ( Rp 17.500.000,00 )( A/P, 10% , 7 )
= ( Rp 17.500.000,00 )( 0,2054 )
= Rp 3.594.500,00
4. Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui A)
Untuk dapat menerima uang sebesar A rupiah setiap akhir
periode, selama n periode dengan tingkat bunga i, maka berapa
besar modal yang harus ditanam pada awal periode pertama ?.
▪ Rumus : P = A { ( 1 + i ) n – 1} / { i ( 1 + i ) n }
atau P = A ( P/A, i , n )
Contoh :
Perusahaan Go Public mempunyai kewajiban untuk membayar
‘royalti’ sebesar Rp 250.000,00 setiap akhir tahun selama 5 tahun
berturut-turut. Jika perusahaan tersebut menyetujui membayar
sekaligus pada awal tahun pertama dengan tingkat bunga sebesar
15%, maka berapa jumlah uang yang harus dibayar oleh perusahaan
tersebut ?.
Penyelesaian :
A = Rp 250.000,00; i = 15%; n = 5
P = ( Rp 250.000,00 )( P/A , 15%, 5 )
= ( Rp 250.000,00 )( 3,3522 )
= Rp 838.050,00.
C. Uniform Gradient Series Factor
A1+G
A1
/ /
•0 1 2 3 n-1 n
Rumus : A = A1 + A2
A2 = G [ 1/i - n/(1 + i)n – 1]
= G (A/G, i , n)
Keterangan :
A = pembayaran per periode dengan jumlah
yang sama
Keterangan : A = pembayaran per periode dengan
jumlah yang sama
A1 = pembayaran pada akhir peroide
pertama
G = “gradient”, perubahan per periode
n = jumlah periode
Contoh :
Si Doel pada thn pertama merencanakan menginvestasikan
uangnya sebesar Rp 10.000.000,00 dari sebagian hasil usahanya.
Ia merasa bahwa kemampuannya menginvestasikan uangnya
bertambah Rp 200.000,00 tiap tahun, dimana hal ini berlangsung
selama 9 tahun berikutnya. Bila tingkat bunga adalah 8%, berapa
rata-rata tabungan Si Doel setiap tahunnya?
Penyelesaian :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 jt
10.2
10.4
10.6
10.8
11
11.2
11.4
11.6
11.8
A = A1 + A2
= A1 + G (A/G, 8, 10)
= Rp 10.000.000,00 + Rp 200.000,00 (3,8713)
= Rp 10.000.000,00 + Rp 774.260,00
= Rp 10.744.260,00
Rp 3.000
Rp 8.000
Rp 6.000
Rp 10.000
Rp 12.000
A = P (A/P, i%, N)
= Rp 29.485,8 (A/P, 12%, 5)
= Rp 29.485,8 (0.27741)
= Rp 8.179,66
Suku Bunga :
1. Bunga sederhana (simple interest)/bunga nominal
contoh : Pinjam Rp 100 juta
Bunga Rp 1,5 juta/bulan
EKIVALENSI
Ilustrasi Pinjaman yang berbunga
Contoh : Pokok pinjaman : Rp 10.000.000,-
Jangka waktu : 5 tahun
Suku bunga : 10 % / tahun
3. Tiap tahun tidak dibayarkan apa-apa, baru pada tahun terakhir dibayarkan
seluruh pokok pinjaman beserta seluruh bunga-bunganya
4. Tiap tahun dibayarkan suatu angsuran yang sama besar
0 1 2 3 4 5 6 7 8
(-)
$ 3.000
Investor tersebut bermaksud melihat apakah masih ada sisa atau bahkan
berhutang pada bank yang sama pada akhir tahun 2008. Berapakah sisa uang
atau hutang tersebut pada akhir tahun 2008? Suku bunga bank yang berlaku 10
%/tahun.
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
F = P (F/P ; 15 % ;
10)
1. Bila Rp 1.000.000,-
ditabung pada 1-1-1994 = 1.000.000 x
dengan suku bunga 15 4,0456
% per tahun, berapa = Rp 4.045.600,-
nilai tabungan itu pada
1-1-2004.
2. Berapa harus ditabung
pada 1-1-1995, dengan P = F (P/F ; 20 % ; 5)
suku bunga 20 % per = 10.000.000 x
tahun agar nilai 0,4019
tabungan itu menjadi = Rp 4.019.000,-
Rp 10.000.000,- pada
1-1-2000.
3. Bila Rp 10.000.000,-
ditabung pada 1-1-1999
dengan suku bunga 25 %
A = P (A/P ; 25 % ; 6)
per tahun, berapa bisa = 10.000.000 x
diambil tiap tahun sejumlah 0,33882
yang sama besar dari = Rp 3.388.200,-
1-1-2000 sampai dengan
1-1-2005 sehingga sisa
tabungan itu persis habis.
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
F = A (F/A ; 12 % ;
4. Bila Rp 1.000.000,-
7)
ditabung tiap tahun
dari 1-1-1999 sampai = 1.000.000 x
1-1-2005 dengan suku 10,089
bunga 12 %/tahun, = Rp 10.089.600,-
berapa nilai tabungan
itu pada 2005
Jawab :
n1 = 5 ; n2 = 10; n3 = 15 ; n4 = 20
F1 = 12 juta F2 = 12 juta F3 = 12 juta F4 = 12 juta
Atau F1 = F2 = F3 = F4
F2
= Rp 459.068.830,-
= A2 (F/A ; 20 % ; 7)
= 3.000.000 (129,16)
= Rp 387.480.000,-
} F = F 2’ - F 2
= 459.068.830 – 387.480.000
= Rp 71.588.830,-
12. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan suatu mesin pada akhir tahun pertama
Rp 155.000.000,-, dan naik tiap tahun Rp 35.000.000,- selama 7 tahun. Berapa
uang yang harus disediakan sekarang untuk pengoperasian dan pemeliharaan
selama 8 tahun dengan suku bunga 6 % per tahun
Jawab :
P = 155 juta (P/A; 6 %; 8) + 35 juta (P/G; 6 %; 8)
= 155 juta (6,210) + 35 juta (19,842)
= Rp 1.657.200.000,-