Anda di halaman 1dari 13

Makalah Cat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah tingggal merupakan suatu kebutuhan primer yang digunakan sebagai tempat
berlindung dari panas, hujan, dan juga tempat melepas lelah setelah beraktivitas seharian
sehingga rumah tinggal haruslah indah, aman dan nyaman bagi penghuninya. Ketika keindahan
tersebut dipertanyakan, tentu saja memberikan efek secara tidak langsung kepada penghuni itu
sendiri. Ini merupakan hal yang sering terjadi pada finishing bangunan, salah satunya adalah
permasalahan pada pengecatan bangunan atau dari sisi arsitekturalnya. Pengecatan dapat
diibaratkan sebagai keindahan suatu bangunan itu sendiri. Permasalahannya biasanya terjadi
pada suatu perumahan tempat tingggal yang mengedepankan sisi structural yang berlebihan
ketimbang sisi arsitektural. Di samping itu bangunan seperti ini cenderung kelihatan tidak
menarik dan tidak memiliki keindahan, sehingga diperlukan pengecatan dan politur supaya
bangunan kelihatan menarik dan indah.

Mengingat bahwa pengecatan adalah hal yang berpengaruh di dalam suatu bangunan
yang akan memberikan keindahan pada bangunan itu sendiri. Begitu pula pengecatan sangat
diperlukan di dalam suatu bangunan yang nantinya akan memperindah bangunan dan
memperlambat pengeroposan. Pengecatan pada bangunan akan memberikan kesan yang indah
bagi penghuninya.

Dari apa yang diuraikan tersebut di atas, menarik bagi penulis untuk melakukan evaluasi
dan mengenal jenis-jenis pengecatan dan politur serta aplikasinya sesuai pengetahuan dan
kemampuan penulis di bidang pengecatan dan politur.
1.2. Rumusan Masalah

- Apa saja bahan-bahan punyusun cat ?

1.3. Tujuan

a. Untuk Mengetahui jenis-jenis dan cara pengaplikasian cat


b. Mengetahui perbedaan pengaplikasian pengecatan dengan pengaplikasian pada politur
c. Mengetahui bahan penyusun cat

1.4. Manfaat

a. Untuk mengetahui dan mempelajari bahan-bahan bangunan seperti cat dan politur yang baik dan
standar untuk finishing sebuah bangunan atau kayu dll.
b. Sebagai wadah pembelajaran bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam
mata pelajaran bahan bangunan.
c. Sebagai salah satu referensi bagi mahasiswa jurusan teknik sipil Politeknik Negeri Bali dalam
membuat Makalah selanjunya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Umum
Industri cat adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun lalu, manusia
yang hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi dan proteksi.
Mereka menggunakan metrial-material yang tersedia di alam seperti arang (karbon), darah, susu,
dan sadapan dari tanaman-tanaman yang memiliki warna yang menarik. Yang mengejutkan, cat-
cat ini mempunyai keawetan yang baik, seperti yang ditunjukkan pada lukisan gua di Altamira
Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu orang Aborigin di Arnhem Land Australia, dan lukisan-
lukisan prasejarah lainnya yang ditemukan.
Orang-orang Mesir kuno mengembangkan cat menjadi lebih kaya warna, mereka
menemukan cat warna biru, merah, dan hitam dengan mengambilnya dari akar tanaman tertentu.
Kemudian orang-orang Mesir itu menemukan kasein sebagai perekatnya. Seiring dengan waktu,
manusia mulai menemukan minyak tanaman dan resin dari fosil untuk mengganti darah dan susu
sebagai perekat cat. Saat ini walaupun telah ditemukan perekat/resin yang semakin baik dengan
berkembangnya teknologi kimia, resin-resin natural hingga kini masih banyak dipakai.
2.2 Jenis-jenis cat
Jenis-jenis dan tipe cat adalah sangat banyak dan beragam, untuk mengklasifikasikannya
bisa dari bermacam-macam mulai dari bahan penyusunnya sampai kegunaannya.

Jika cat diklasifikasikan dari pembawa/pelarutnya, cat dibagi menjadi dua bagian besar,
yaitu cat basis air (water-based) dan cat basis solvent (solvent-based). Untuk pengklasifikasian
dari jenis binder/film formernya misalnya jika cat tersebut memakai resin epoksi maka cat
tersebut digolongkan dinamakan cat epoksi, jika memakai binder alkyd dinamakan cat alkyd,
jika memakai binder melamine dinamakan cat melamine, begitu seterusnya.

Dari peruntukannya cat juga dapat diklasifikasi seperti cat mobil, cat tembok, cat genteg,
cat kayu, dan sebagainya.
2.3 Bahan Penyusun Cat
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan cat adalah sangat banyak dan bervariasi,
tetapi intinya cat terdiri dari padatan (solids) dan cairan (liquids). Dengan bagian padatan
tersebut tertahan (tersuspensi) dalam porsi cairan atau carrier. Solids atau padatan adalah bahan
yang tertinggal di permukaan setelah bagian liquids menguap.

Solids terdiri dari beberapa material, setiapnya didesain untuk menghasilkan beberapa
properti dari cat, namun yang utama adalah pigmen (pewarna) dan binder (perekat). Untuk lebih
mudah memahami bahan penyusun cat, maka bahan penyusun cat ini diklasifikasi menjadi empat
bagian besar yaitu carrier/pembawa, pengikat/pembentuk lapisan film, pigmen, dan aditif.

2.4 Shellac(politur)
Shellac merupakan bahan finishing yang sangat popular dan banyak dipakai pada abad 19
sampai pada awal abad 20 ketika mulai digantikan oleh nitrocellulose dan bahan-bahan finishing
yang lain. Shellac dibuat dari bahan resin alam yang dihasilkan dari suatu jenis serangga yang
hidup dari tumbuhan yang ada di India. Shellac bisa menghasilkan lapisan film yang bisa
berfungsi untuk melindungi permukaan kayu dibawahnya.

Di Indonesia politur ini merupakan bahan yang sangat popular sebelum pada akhirnya
mulai digantikan dengan bahan finishing modern berupa cat (coating). Pada jaman dulu shellac
ini merupakan satu-satunya bahan finishing yang bisa digunakan untuk proses finishing pada
kayu yang bisa menghasilkan finishing dengan warna transparan yang bisa menampilkan
keindahan warna dan serat kayu. Bahkan sekarang finishing dengan warna transparan masih
disebut sebagai warna politur.

Shellac banyak tersedia dalam bentuk keping-kepingan yang tipis. Untuk dapat
diaplikasikan, kepingan-kepingan shellac tersebut perlu dilarutkan dalam alcohol atau etanol
sampai semuanya mencair. Shellac yang berbentuk cairan ini disini dinamakan politur dan
merupakan bahan finishing yang banyak digunakan untuk proses finishing pada kayu. Spiritus
merupakan pelarut yang banyak dipakai untuk membuat politur di sini karena harganya yang
lebih murah.

Shellac sebenarnya tersedia juga dalam bentuk cairan, tetapi biasanya cairan shellac ini
tidak banyak tersedia di toko karena tidak tahan lama. Shellac akan dapat tahan lebih lama
apabila disimpan dalam bentuk kepingan dan dilarutkan seperlunya saja pada saat akan
digunakan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Umum
Pembahasan dilakukan dengan membandingkan pengaplikasian cat dengan politur. Pada
Pengaplikasian ini, dapat memperjelas pengecatan sesuai jenis-jenis dan contohnya. Dari
pengaplikasian inilah dapat kita ketehui perbedaan-perbedaan serta jenis-jenis maupun
keunggulan dari masing-masing jenis cat.
3.2 Jenis-jenis cat
Jenis cat terdiri dari cat mobil, cat tembok, cat genteng, cat kayu, dan lain
sebagainya.
3.2.1 Cat Otomotif
berbeda dengan cat auto re-finish yang diaplikasikan ke body kendaraan, cat ini
diperuntukan untuk mengecat seluruh bagian onderdil kendaraan sepertti knalpot, mesin, hingga
bingkai spion. Pelarut yang digunakan berdaya kering tinggi sehingga mengahasilkan daya lekat
cat yang kuat. pengeringan cat dilakukan dengan sistem oven.
3.2.2 Cat Tembok
Adalah jenis cat yang digunakan untuk mengecat tembok/dinding dan plafond. Terdapat
banyak pilihan warna sesuai selera. Bahan pelarutnya menggunakan air (water based). Berikut
adalah contoh dari cat tembok :
1. Cat tembok inpro
Inpro cocok digunakan untuk segala jenis permukaan tembok dan langit-langit ruang.
Inpro tidak mengandung mercury, jadi aman untuk lingkungan dan kesehatan anda.

DATA TEKNIS

Kering sentuh: 1 jam


Kering total: 24 jam
Interval pemakaian:2jam
Standar ketebalan:25 micron
Ketebalan yang dianjurkan:50 micron(2 lapis)
Daya sebar:5s/d 7 m2/kg
Pelarut :air bersih
Pengenceran:15s/d 25% maximum
Lama penyimpanan: 6 bulan (kemasan tertutup rapat)
Massa jenis: 1,55
Kekentalan/viscositas:45 s/d 50 dpa
KEMASAN

2. Cat tembok hematex


Adalah cat tembok dengan formula khusus,untuk penggunaan ekterior atautembok baru.
Sebaiknya gunakan rollatau mengunakan kuasenceran dengan air maksimal30%.
DATA TEKNIS

Kering sentuh: 1 jam


Kering total: 24 jam
Interval pemakaian:2jam
Standar ketebalan:25 micron
Ketebalan yang dianjurkan:50 micron(2 lapis)
Daya sebar:5s/d 7 m2/kg
Pelarut :air bersih
Pengenceran:15s/d 25% maximum
Lama penyimpanan: 6 bulan (kemasan tertutup rapat)
Massa jenis: 1,55
Kekentalan/viscositas:45 s/d 50 dpa
Aplikasi:roll/kuas

3. Cat tembok Fascolith


Adalah cat tembok dengan basis acrylic,yang mempunyai keunggulan tahan terhadap
panas,tidak mudah mengelupas dansesuai untuksemua iklim. Dapat digunakan pada segala
jenispermukaan tembok dan langit-langit serta menghasilkanpermukaan yang halus.
DATA TEKNIS

Kering sentuh: 1 jam


Kering total: 24 jam
Interval pemakaian:2jam
Standar ketebalan:25 micron
Ketebalan yang dianjurkan:50 micron(2 lapis)
Daya sebar:5s/d 7 m2/kg
Pelarut :air bersih
Pengenceran:15s/d 25% maximum
Lama penyimpanan: 6 bulan (kemasan tertutup rapat)
Massa jenis: 1,55
Kekentalan/viscositas:45 s/d 50 dpa
Aplikasi:roll/kuas

4. Cat tembok Decofresh


Adalah cat tembok dengan basis styrene acrylic, yang mempunyai keunggulan tahan
terhadap panas, tidak mudah mengelupas dan sesuai untuk semua iklim. Dengan teknologi
terbaru “Anti Spatter” membuat daerah seputar pengecatan bebas dari noda percik sewaktu di
aplikasikan, sehingga kebersihan tetap terjaga.
DATA TEKNIS

Kering sentuh: 1 jam


Kering total: 24 jam
Interval pemakaian:2jam
Standar ketebalan:25 micron
Ketebalan yang dianjurkan:50 micron(2 lapis)
Daya sebar:5s/d 7 m2/kg
Pelarut :air bersih
Pengenceran:15s/d 25% maximum
Lama penyimpanan: 6 bulan (kemasan tertutup rapat)
Massa jenis: 1,55
Kekentalan/viscositas:45 s/d 50 dpa
Aplikasi:roll/kuas
5. Cat tembok proni

Adalah cat tembok yang diproduksi dengan teknologi modern, menghasilkan permukaan
yang halus merata dan memunyai daya tutup serta daya sebar yang bagus.
DATA TEKNIS

Kering sentuh: 1 jam


Kering total: 24 jam
Interval pemakaian:2jam
Standar ketebalan:25 micron
Ketebalan yang dianjurkan:50 micron(2 lapis)
Daya sebar:5s/d 7 m2/kg
Pelarut :air bersih
Pengenceran:15s/d 25% maximum
Lama penyimpanan: 6 bulan (kemasan tertutup rapat)
Massa jenis: 1,55
Kekentalan/viscositas:45 s/d 50 dpa
Aplikasi:roll/kuas

3.2.3 Cat Auto Re-finish atau Cat Mobil


cat auto re-finish atau cat mobil, adalah cat yang digunakan untuk mengecat mobil setelah
cat dasar ataupun cat pertama mengering. Untuk pengeringan cat pertama berbeda dengan cat
tembok pada umumnya. Pengeringan dilakukan dengan pengeringan bersuhu tinggi (sistem
oven) guna memperoleh kualitas yang sempurna.
3.2.4 Cat Besi
Bahan yang terbuat dari material besi biasanya dicat dengan tujuan untuk memperindah
tampilan dan melindungi besi dari karat.Berikut beberapa jenis cat besi yang biasa digunakan
untuk finishing material besi:
- Cat epoxy: Cat ini memiliki kekuatan untuk melindungi yang baik sehingga biasa digunakan
untuk peralatan rumah tangga.
- Cat duco: Cat duco harus diaplikasikan memakai alat penyemprot bertekanan tinggi sehingga
hasilnya sangat halus.
- Cat sintetik: Cat jenis ini yang paling banyak kita jumpai dipasaran karena harganya murah,
cara pengaplikasiannya dengan kuas dan memiliki variasi warna yang banyak.
- Cat efek: Efek populer adalah besi tempa, hamertone dan antik.
3.2.5 Cat Genteng
Beberapa jenis cat genteng yaitu:
- Cat Genteng Antilum (ATL-GL) adalah cat berkualitas dengan tampilan warna menarik dan
dengan tampilan gilap (gloss) dan semi gilap (dof). Cat ini kuat, awet dan tahan lama. Cat
genteng antilum dapat membuat tampilan genteng rumah yang biasa menjadi luar biasa. Dengan
Cat gentng antilum, Tampilan genteng menjadi cerah, menarik dan selalu terlihat seperti baru.
Pada cat jenis gloss, tampilan genteng menjadi sangat gilap, warna menjadi lebih tajam,
dan terlihat berkilauan jika dilihat dari jauh. Sedangkan pada cat jenis dof warna lebih cerah,
semi gilap, dan terlihat menarik.
- Cat Genteng Dof merupakan cat genteng konvensional yang berpenampilan tidak gilap atau
dof.
3.2.6 Cat Kayu
Jenis cat yang diperuntukkan khusus untuk material dari bahan kayu seperti pintu,
jendela, kusen dan list plang. Bahan pengencernya menggunakan tiner (solvent based).
Tampilannya ada yang mengkilat (gloss) dan tidak mengkilat (dof). Berikut beberapa jenis cat
transparan yang bisa digunakan untuk mengecat kayu yaitu:
 Politur: Cat transparan jenis politur paling banyak digunakan dan dikenal oleh masyarakat
karena telah digunakan sejak dahulu. Politur mudah untuk diaplikasikan dan dapat digunakan
baik untuk eksterior atau interior ruangan karena meiliki perlindungan terhadap UV.
 Melamik: Saat ini penggunaan melamik cukup populer terutama untuk furnitur minimalis.
Melamik memiliki penampilan yang lebih halus jika dibandingkan dengan politur dan lebih
tahan terhadap noda karena pori-porinya lebih tertutup tapi tidak memilikiproteksi UV sehingga
hanya dapat digunakan di dalam ruangan saja. Permukaannya yang rata dan mengkilap
memberikan kesan mewah
 Polyurethane: Cat ini cocok digunakan untuk gaya modern klasik karena agak mengkilap,
permukaannya yang rata dan menampilkan permukaan alami kayu. Cat ini tahan terhadap
benturan, tidak mudah retak dan tahan terhadap noda.
 Nitro Cellulose: Keunggulan cat jenis ini adalah tampilannya yang tipis sehingga tampak
natural, tidak mengkilap, tidak berbau pedas, cepat kering, tahan terhadap benturan dan noda.
 Akrilik: Cat akrilik biasanya digunakan untuk menampilkan warna muda ( putih, pastel ) karena
kejerniahannya, tahan benturan dan noda karena mampu menutup pori-pori kayu

3.2.7 Cat Clumunium


adalah cat yang memberikan efek kilau keperak-perakan menyerupai alumunium. cat ini
menggunakan bahan sintetis resin yang mudah mongering.

3.3 Aplikasi Finishing Cat dan Politur

Pengaplikasian Finishing Cat dengan Politur tidak jauh beda, berikut pengaplikasian cat
dan politur.

3.3.1 Aplikasi Finishing Cat

Bahan yang diperlukan adalah :


1. Pelapisan sealer pada permukaan kayu dengan kuas. Pelapisan sealer ini sering disebut meni.
2. Pengisi pori kayu, atau sering disebut plamuur.
3. Cat dasar alkid, biasanya cat dasar ini berwarna putih.
4. Cat alkid warna, hasil cat akhir ditentukan dari baik dan buruknya hasil cat alkid dasar.
5. Pengencer cat, bias thinner, afdunner dan minyak cat.

Perlengkapan cat :
1. Kuas.
2. Sekrap, untuk mengoleskan plamuur
3. Amplas.
4. Satu set perlengkapan spray

3.3.2 Aplikasi Finishing Politur


Adapun bahan dasar politur adalah :
1. Selak atau shellac dibuat dari lak.
2. Spirtus, merupakan pelarut dari shellac. Umumnya berwarna biru akan tetapi ada pula yang
bening.
3. Pewarna politur, pewarna ada dua. Yang pertama pewarna larut dalam air dan yang kedua
pewarna yang bias larut dalam pelarut non air, thinner, afdunner dan minyak.
Perlengkapan politur, yaitu :
1. Kuas, kita gunakan kuas yang berbulu halus dan lembut supaya tidak meninggalkan garis
bekas kuas.
2. Kaus perca, penggunaan kain harus dari bahan katun atau benang kapas. Hal ini penting
karena politur dapat terserap dengan awet dan baik, sehingga kaus tidak sering kita celupkan
kedalam politur.
3. Amplas, amplas berperan sangat penting dalam pekerjaan politur. Karena hasil politur yang
baik sangat ditentukan dari kehalusan permukaan benda kerja.

3.3.3 Catatan
Pencampuran bahan finishing disesuaikan dengan kebutuhan volume benda kerja yang
mau di finishing. Jangan sampai pencampuran bahan dasar finishing terlalu banyak sehingga
nanti tidak terpakai. Jika sisa bahan finishing bisa disimpan pada kaleng yang kedap udara,
karena bahan finishing cepat menguap dan mengeras di udara yang bebas apalagi yang bersuhu
tinggi.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dengan selesainya Makalah bahan bangunan ini ,penulis dapat menyimpulkan bahwa:
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan cat adalah sangat banyak dan bervariasi, tetapi
intinya cat terdiri dari padatan (solids) dan cairan (liquids). Dengan bagian padatan tersebut
tertahan (tersuspensi) dalam porsi cairan atau carrier. Solids atau padatan adalah bahan yang
tertinggal di permukaan setelah bagian liquids menguap.
Solids terdiri dari beberapa material, setiapnya didesain untuk menghasilkan beberapa
properti dari cat, namun yang utama adalah pigmen (pewarna) dan binder (perekat). Untuk lebih
mudah memahami bahan penyusun cat, maka bahan penyusun cat ini diklasifikasi menjadi empat
bagian besar yaitu carrier/pembawa, pengikat/pembentuk lapisan film, pigmen, dan aditif.
.
4.2 SARAN
Saran yang kita dapat berikan adalah untuk pemilihan bahan untuk finishing bangunan
baik itu cat dan politur atau yg lain, sebaiknya pilih yang memenuhi standar SNI. Agar dapat
terjamin mutunya.

http://darmayamade.blogspot.co.id/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai