Anda di halaman 1dari 6

ILMU BAHAN TEKNIK

DI SUSUN OLEH :

MUHAMMAD ALFI RACHMAN (C1022110412)


TBU X CHARLIE

D-II TEKNOLOGI BANDAR UDARA


POLITEKNIK PENERBANGAN MAKASSAR
2022/2023
1. PENGERTIAN CAT
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan
tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi (protective)
bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk
lapisan tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke
permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara: diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas,
disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping) (Sari, 2016).
Cat merupakan istilah umum yang digunakan untuk jenis produk yang digunakan untuk
melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya
dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain
untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri
(industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah
korosi atau kerusakan oleh air).
2. BAHAN PENYUSUN CAT
a. Binder Zat pengikat atau binder merupakan bahan yang mengikat antara partikel
pigmen cat, sehingga cat dapat membentuk lapisan tipis yang rapat ketika digunakan.
Binder bertugas merekatkan partikel-partikel pigmen kedalam lapisan film cat dan
membuat cat merekat pada permukaan. Tipe binder dalam suatu formula cat
menentukan banyak hal dari performa cat. Binder dibuat dari material bernama resin
yang biasa dari bahan alam juga sintetis. Cat dapat berbinder natural oil, alkyd, nitro
sellulosik, poliester, melamin, akrilik, epoksi, poliurethane, silikon, fluorokarbon, vinil,
sellulosik, dan lain-lain.
b. Pigmen Pigmen berperan sebagai zat pemberi warna utama pada cat. Pigmen dapat
dibagi menjadi 2 yaitu organik dan non organik. Pigmen non organik dibuat dari
beberapa logam (oksida logam) sedangkan pigmen organik dibuat dari bahan minyak
bumi (carbon based). Pigmen lebih jauh lagidapat dibagi menjadi pigmen utama dan
pigmen extender. Pigmen utama memberikan cat dengan daya tutup dan warna.
Sedangkan pigmen extender membantu memperkuat pigmen utama.
c. Solvent Solvent atau pelarut berfungsi untuk menjaga kekentalan cat agar tetap cair saat
digunakan, selain itu juga sebagai media pendispersi. Sebuah cat membutuhkan bahan
cair agar patikel pigmen, binder dan material padat lainnya dapat mengalir. Cairan pada
suatu cat disusun oleh solvent minyak dan atau diluent. Keduanya adalah suatu cairan
yang dapat melarutkan (dissolve) suatu material. Keduanya juga disebut thinner karena
keduanya mempunyai kemampuan untuk mengencerkan cat ke kekentalan yang
diinginkan.
d. Additive Additive merupakan bahan yang ditambahkan dalam cat untuk menambahkan
property atau sifat-sifat cat sehingga dapat meningkatkan kualitas cat. Sebagai
tambahan selain liquid, pigmen dan binder, suatu cat dapat mengandung satu atau lebih
aditif (zat tambahan) yang berfungsi untuk meningkatkan performansi, dan biasanya
digunakan dalam jumlah yang sangat kecil. Hal ini mempengaruhi fitur vital dari
tergantung penggunaan akhir cat terutama kemampuan flow dan leveling dari cat.
3. JENIS CAT DAN FUNGSINYA
Pada dasarnya terdapat empat jenis bahan finishing. Keempatnya akan membentuk lapisan
dasar, lapisan utama, pewarna, dan lapisan atas..
1. Lapisan Dasar Undercoat
Sehalus apapun permukaan kayu yang baru ditebang namun sudah digergaji, pori-pori
kayu masih terbuka. Bila kita asal mengecat, atomatis hasil pengecetan kayu tidak akan
rata. Keindahannya tak bisa disebut maksimal. Oleh karena itu, dibuatlah produk untuk
mengisi lubang (pori-pori) pada permukaan kayu agar rata. Bahan tersebut dinamai
lapidan under coat dengan produknya bernama dempul serta filler.
Beda dempul dan filler terletak pada kemampuan menutup pori. Dempul dengan ukuran
partikel lebih besar, sangat halus untuk menutup pori bahkan warna asli substrat.
Sedangkan filler yang ukuran partikelnya lebih kecil, lebih cocok untuk finishing natural
atau pada substrst yang pori dan lubangnya tak besar.
2. Lapisan Ikat (Primer)
Kalau under coat fungsinya untuk mengatasi yang tak rata, maka lapisan tenngah
berfungsi mendukung fungsi tersebut. Sebab kadangkala meski sudah tertutup, namun
permukaan belum benar-benar mulus. Lapisan tengah juga berfungsi sebagai pembentuk
film dan melekatkan lapisan dasar dengan lapisan atas.
Produk yang dimaksud adalah primer. Primer disebut juga binding layer. Produk ini
fungsinya untuk membantu mengikatkan bahan lain dengan media yang dicat. Primer
memang mengandung banyak binder untuk membentuk ikatan. Primer pun biasa disebut
sebagai lapisan ikat (binding layer). Dari wujudnya, primer biasanya encer (bukan pasta
seperti dempul). Ia bisa diaplikasikan sebelum dempul, sebelum warna, dan bahan
lainnya. Intinya, bila ingin meningkatkan daya ikat, aplikasikan primer terlebih dahulu.
3. Base Coat atau Pewarna
Base coat sebagaimana namanya adalah lapisan yang mempengaruhi warna hasil
pengecatan. pewarna yang digunakan pun beragam. Dari kategorinya, terdapat pewarna
kelompok pigmen dan dye. Pigmen cocok untuk pewarna eksterior, sedangakan dye
untuk pewarna interior.
Base coat terdiri dari sangat banyak pilihan warna. Ada warna pastel, warna natural,
warna metalik, dan lain sebagainya. Dan kaerna cat adalah produk yang terus
dikembangkan, beberapa di antaranya bahkan hadir dengan warna yang lebih kompleks
seperti bertekstur.
4. Lapisan Atas
Lapisan atas berpengaruh pada tingkat kehalusan dan kilau hasil finishing. Selain itu,
karena terletak di bagian paling atas, lapisan ini juga berfungsi sebagai pelindung. Di
dunia finishing, lapisan atas sering disebut top coat, clear coat, hingga pernis (varnish).
Berdasarkan kilaunya, ada beberapa jenis top coat, dari death mattle atau flat, satin, semi
glossy, hingga glossy.
“All in one” cat adalah produk yang umum digunakan untuk memberikan perlindungan
p-pada lingkungan outdoor atau untuk pengecetan yang ditujukan agar lebih praktis saja.
Namun kualitas estetika yang ditmapilkan tak sebaik cara finishing “manual”.
Berdasarkan penggunaannya, cat dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain :
a. Cat Interior
Cat interior adalah cat yang secara umum digunakan di dalam ruangan yang lebih
mengutamakan nilai estetika. Cat interior kurang baik digunakan diluar ruangan
dikarenakan bahan penyusun cat interior yang mudah rusak akibat dari perubahan
cuaca.
b. Cat Eksterior
Cat eksterior adalah cat yang digunakan diluar ruangan. Fungsi dari penggunaan cat
ini adalah melindungi suatu permukaan dari hujan, sinar matahari, serta kondisi cuaca
yang lain. Cat eksterior memiliki bahan penyusun yang lebih tahan lama dikarenakan
kondisi penggunaannya memerlukan durabilitas yang tinggi agar tidak mudah rusak.
c. Cat Marka
Cat marka merupakan cat berbentuk cairan atau padatan yang diaplikasikan pada
suatu perkerasan seperti aspal atau beton sebagai penanda marka jalan. Campuran pada
cat marka biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe berdasarkan waktu
pengeringannya, semakin cepat pengeringan cat nya, maka semakin baik pula kualitas
dari cat marka tersebut.
Berdasarkan fungsinya, cat dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain :
1. Cat Alkyd Syntetic. 
Alkyd Syntetic adalah jenis cat yang mempunyai daya kilap (gloss) tinggi yang
digunakan untuk eksterior dan interior. Kelebihannya antara lain, kuat terhadap cuaca dan
jamur. Umumnya, jenis cat ini dipergunakan untuk permukaan kayu dan besi.
2. Cat Emulsi Styrene Acrylic.
Karena terdapat campuran akrilik, jenis cat yang mempunyai gloss tinggi ini biasa
digunakan untuk eksterior dan interior di mana kuat terhadap cuaca dan jamur. Cat
styrene acrylic cocok digunakan untuk permukaan plesteran, beton, batako , hardboard,
asbes dan tripleks.
3. Wall Sealer.
Merupakan jenis cat yang dipergunakan sebagai cat dasar untuk penutup pori-pori
permukaan dinding plesteran yang baru dipasang sehingga permukaan akan lebih halus
dan cat berikutnya akan lebih melekat ke dinding plesteran.
4. Zinc Chromate Primer.
Zinc chrome adalah jenis cat dasar untuk logam  yang bahannya terbuat dari zinc
chromate. Cat ini ditujukan untuk menghindari karat pada logam. Biasannya
dipergunakan untuk pengecatan logam, seng , besi dan logam lainnya.
5. Cat Duco. 
Mungkin cat jenis ini yang paling familiar, sebab, sering disebut sebagai cat dempul. Cat
ini digunakan sebagai cat dasar penutup permukaan kayu atau logam sehingga didapatkan
permukaan yang lebih rapat dan melalui proses pengerjaan akan didapatkan permukaan
yang lebih halus.
6. Cat Melamic.
Terbuat dari bahan resin amino dan alkyd, biasanya digunakan untuk pengecan kayu
untuk membentuk lapisan cat yang halus, rata, dan tahan goresan dan menghasilkan kilap
yang tinggi. Cat ini cocok dipergunakan untuk pengecatan kayu interior.
7. Cat Stoving.
Jenis cat ini biasnya digunakan untuk pengecatan finishing logam.  Dalam
pelaksanaannya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dilakukan dengan sistim oven.
Biasanya dipergunakan untuk pengecatan logam, barang elektronik, tabung, dan lainnya.
8. Cat Thermoplastic.
Thermoplastic biasanya digunakan untuk untuk pengecatan marka jalan.
9. Cat Epoxy.
Jenis cat ini digunakan cat dasar dan mempunyai daya ikat yang kuat sehingga sering 
dipergunakan sebagai penutup permukaan sebelum dilakukan pengecatan. Jenis epoxy ini
dapat juga dijumpai dalam berbagai bentuk seperti lem epoxy, dempul epoxy, dan epoxy
injection. Dipergunakan untuk logam dan beton.
10. Cat Polyurethane.
Jenis cat ini transparan yang menghasilkan gloss tinggi dengan permukaan halus dan
tahan gores.
11. Cat Remover.
Cat ini merupakan campuran emulsi dari bahab kimia yang bisa merontokkan atau
mengelupas cat lama yang telah ada di dinding.

Anda mungkin juga menyukai