Anda di halaman 1dari 7

FLOWSHEET & FUNGSI ALAT

PABRIK PEMBUATAN CAT (Bahan Pelapis)

PROSES INDUSTRI KIMIA


( PIK )

Fikyh Hariyansyah
NIM 061430401224
Kelas : 3 KC
Dosen Pembimbing : Indah Purnamasari, S.T, M.Eng,.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2015

Flowsheet Industri Cat


Proses pembuatan cat pada dasarnya adalah mendispersikan pigmen ke dalam vehicle
(resin dan solven). Untuk mendispersikan pigmen diperlukan beberapa tahapan dan
pencampuran berbagai macam material (resin, solven, pigmen, dan aditif).
Proses pembuatan cat secara garis besar dapat dilihat pada diagram blok berikut ini:

Tahapan proses pembuatan cat adalah sebagai berikut:

Premixing adalah proses pencampuran awal dari resin, solven, pigmen, dan aditif
(biasanya wetting agent) sebelum campuran (biasan disebut mill base) masuk ke
dalam mesin grinding.
Grinding adalah proses dispersi pigmen dan penggilingan atau pengurangan
ukuran (size reduction) dari pigmen. Pigmen yang berukuran besar dihaluskan
dalam mesin grinding hingga ukurannya sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Ukuran partikel pigmen yang biasa diinginkan adalah 10 m. Contoh alat yang
digunakan pada proses grinding, sebagai berikut:

o Ball Mill
o Roll Mill
o Sand Mill
Wash Down Process adalah proses pengeluaran pasta hasil grinding dari mesin
grinding dengan cara menambahkan resin dan solven ke dalam mesin grinding
untuk mengambil pasta yang tersisa. Penambahan resin juga bertujuan untuk
menstabilkan pasta hasil grinding agar tidak terjadi penggumpalan dari pigmen
yang sudah dihaluskan.
Color Matching adalah proses penyesuaian warna agar warna dari cat bisa sesuai
dengan standard warna yang diinginkan. Pada proses ini dilakukan penambahan
cat warna dasar (tint color) hingga didapatkan warna yang diinginkan. Untuk
warna metalik atau mutiara (pearl color) dilakukan penambahan pigmen metalik
atau pearl ke dalam campuran cat yang sebelumnya dilarutkan terlebih dahulu
dalam solven. Warna metalik/pearl biasa digunakan pada industri otomotif.
Viscosity Adjustment adalah penyesuaian kekentalan cat agar sesuai dengan
spesifikasi kekentalan yang diinginkan. Pada proses ini dilakukan penambahan
solven hingga viskositas yang diinginkan tercapai.
Quality Control adalah tahapan pengetesan sifat property dari cat. Lebih detil lihat
page QC.
Filtrasi dan Pengemasan. Pada tahapan ini cat disaring pada ukuran tertentu untuk
menghilangkan partikel-partikel yang memiliki ukuran yang besar. Setelah
melalui proses filtrasi cat dikemas dalam kemasan. Ukuran kemasan bisa dari
yang berukuran kecil (seperti 100 cc, 300 cc, atau 1 ltr), ukuran sedang (seperti 5
ltr, 2 ltr, atau 20 ltr) atau ukuran besar (seperti drum atau bulk tank).

Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi cat adalah resin, solvent
(pelarut), pigmen dan ekstender.
a. Resin
: Alkid, aklirik, vinil, dan lain-lain
b. Solvent
: Aromatik, alifatik, keton, alkohol, dan lain0lain
c. Pigemn
: TiO2 organik dan anorganik
d. Ekstender
: Kalsium Karbonat, Kapurm Tanah liat
e. Bahan pembantu : Minyak goreng, Plasticizer, dan lain lain
Bahan baku pigmen yang biasanya digunakan mengandung 60% FeO, ZnO, bubuk Zn,
dan pasta alumunium; 27% mengandung senyawa Pb dan Cr dan 13% senyawa lainnya.
Ada dua jenis cat yang dihasilkan berdasarkan pemanfaatnya, yaitu cat solvent based fan
cat water based. Pada prinsipna proses produksi pembuatan cat utuk cat solvent based dan water
based dama, namun proses pembuatannya masing-masing terpidah dan tidak menggunakan alat
yang sama. Perbedaannya ganya pada bahan aditip pada tahap pra pencampuran pada proses
penggilingan dan proses percampuran awal.

Untuk cat solven based bahan yang dimasukkan adalah resin, pigmen, ekstender, pelarut
dan plasticizer, sedangkan pada cat water based bahan yang dimasukkan adalah air, amonia,
dispersan, pigmen dan ekstender.
a. Proses pembuatan cat solvent based
Bahan baku resin, pigmen kering dan ekstender digiling dan diaduk dengan kecepatan
tinggi pada tangki pengaduk atau pencampur. Selama proses ini berlangsung, bahan pelarut dan
plasticizer simasukkan ke dalam tangki pencampur. Proses ini disebut tahap pra pencampuran.
Kemudian hasil dari proses pra pencampuran dimasukkan ked tangki penggiling dan pengadukan
lanjut untuk tahap proses pendispersian bahan yang telah dicampur.Selanjutnya dilakukan tahap
stabilisasi dalam tangki pengaduk dengan penambagan zat pewarna dan tiner (cairan yang mudah
menguap). Proses selanjutnya adalah tahap stabilisasi dengan penambahan bahan resin untuk
menghasilkan kualitas cat yang diinginkan kemudian hasilnya dimasukkan dalam proses
penyaringan. Produk dari hasil proses penyaringan kemudian memasuki proses pengalengan cat,
penyegelan dan pengemasan produk akhir.
b. Proses pembuatan cat water based
Bahan baku air, amonia, dispersan, pigmen, dan ekstender figiling dan diaduk dalam
tangki pengaduk. Selama proses ini berlangsung, bagan pigmen kering dan ekstender pigmen
dimasukkan kedalam tangki pencampuran. Proses ini disebut tahap pra pencampuran. Kemudian
hasil dari proses pencampurandimasukkan ketaangki penggiling dan pengadukan lanjut untuk
tahap proses dispersi bahan yang telah dicampur dengan penambahan bahan penolong seperti
resin, plasticizer, bahan pengawet, antifoaming, bahan pengemulsi polivinil asetat (PVA) dan air
sebagai tinner. Proses selanjutnya adalah tahap stabilisasi dalam tangki pencampur untuk
menghasilkan kualitas cat yang diinginkan kemudian hasilnya dimasukkan dalam proses
penyaringan.Hasil proses penyaringan kemudian memasuki proses pengalengan cat, penyegelan,
dan pengemasan.
Alat-Alat yang digunakan
Dalam pembuatan cat dibutuhkan berbagai peralatan yang diperlukan untuk mencampur
semua bahan yang diperlukan untuk membuat cat. Alat alat tersebut antara lain.
1. Timbangan.
Untuk mengukur berat dari bahan yang padat atau caair seperti pigmen, solven, rekeasing
agent dan air.Timbangan untuk mengukur adonan yang jumlah totalnya kurang lebih satu
kilogram maka diperlukan timbangan dengan keteliutian seperseribu.Kelebihan releasing

10 gr saja dapat menyebabkan adonan menjadi terlalu basah atau malah tidak bisa
dihapus jika realizing agennya sedikit. Penggunaan timbangan sangat mempengaruhi
kualitas cat yang dihasilkan.
2. Grinding
Grinding digunakan untuk menghaluskan atau memperkecil ukuran yang ditujukan untuk
mengurangi ukuran suatu padatan agar diperoleh luas permukaan yang besar.Dengan luas
permukaan yang bertambah maka didapat keuntungan seperti mempercepat pelarutan,
mempercepat reaksi kimia, mempertinggi kemmpuan penyerapan dan menambah
kekuatan warna.
3. Ball mill
Ball mill merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memperkecil ukuran padatan
yang mana merupakan tabung yang berputar dengan bola bola pejal didalamnya, bahan
dikecilkan dengan penekanan, penggesekan dan pemukulan.
Setelah semua bahan siap maka selanjutnya dilakukan mixing atau pencampuran. Mixing
merupakan operasi dasar untuk menyebarkan bahan bahan dengan sifat dan kimia yang
berbeda secara merata dibawah pengaruh gaya mekanik. Suatu penyebaran merata dari
komponen tercapai bila dalam suatu system tidak lagi terdapat perbedaan konsentrasi,
besar butiran dan suhu. Proses pencampuran adalah proses mekanik untuk penyatuan
bahan .jenis campuran diarahklan kepada keadaan fisik bahan dimana terdapat komponen
campuran.
Untuk mencampur bahan dibutuhkan pengetahuan tentang konsistensi bahan adalah yang
paling penting seperti bahan kental, semi kental dan encer. Mixer dibagi menjadi dua cara
yaitu kecepatan dan performance kerja.
Ada beberapa jenis pencampuran atau mixing yang dilakukan dalam pembuatan cat yaitu;
a. Cone blender mixer
Proses pencampuran bahan padat ini dilakukan setelah proses pengecilan. Untuk
mendapat derajat pencampuran yang tinggi dengan waktu yang singkat, bahan harus
memiliki ukuran partikel yang kecil sehingga dapat bergerak secara turbulan dalam alat
pencampur. Pencampur V merupakan sebuah bejana dengan sebelah atau kedua sisinya
berbentuk V dan berputar mengelilingi sumbu horizontal.Pada pencampuran ini bahan
diangkat kemudian dijatuhkan kebawah.Pada saat jatuh bahan terdistribusi dan

termamfaatkan sehingga meningkatkan derajat pencampuran dan waktu yang lebih


singkat.
b. Planetary paste mixer
Merupakan messin pencampur multi purpose, satu lebih sumber pengaduk dicampur
secara konsentris , eksentris atau menyilang. Biasanya sumbu ini memiliki arah
perputaran yang saling berlawanan sehingga menimbulkan gaya geser yang besar.
c. Colloid mill
Colloid mill berguna untuk milling, dispersing, homogenizing dan untuk memecah
agglomerate dalam industri pasta , emulsi, coating, ointment, cream, pulp, pelumas
pasta dan lain lain. Fungsi utamanya adalah untuk menjamin pecahnya agglomerate
untuk memperoduksi droplet dengan ukuran 1 micron
Bahan yang akan diproses dimasukan ke hopper dengan bantuan gravitasi dipompa
sedemikian rupa masuk melalui elemen rotor dan stator yang mana bahan tersebut
menjadi sasaran gaya gesek dan gaya hidrolik. Bahan dengan kandungan padatan fiber
yang lebih tinggi akan lebih baik menggunakan disc berujung kerucut.

Bahan-bahan inti yang digunakan dalam pembuatan cat terdiri dari padatan (solids) dan
cairan (liquids). Dengan bagian padatan tersebut tertahan (tersuspensi) dalam porsi cairan atau

carrier. Solids atau padatan adalah bahan yang tertinggal di permukaan setelah bagian liquids
menguap. Solids terdiri dari beberapa material, setiapnya didesain untuk menghasilkan beberapa
properti dari cat, namun yang utama adalah pigmen (pewarna) dan binder (perekat). Untuk lebih
mudah memahami bahan penyusun cat, maka bahan penyusun cat ini diklasifikasi menjadi empat
bagian besar yaitu carrier/pembawa, pengikat/pembentuk lapisan film, pigmen, dan aditif.
Proses produksi cat melalui beberapa proses, yaitu pre-mixing, grinding, letdown, filtering, color
matching, dan packaging. Pre-mixing yaitu proses pencampuran awal dimana bagian padat dari
cat seperti pigmen dan extender/filler didispersikan ke pelarutnya dengan tambahan aditif yang
sesuai seperti dispersing agent dan wetting agent. Pada proses grinding partikel-partikel pigmen
dihaluskan dengan mesin giling/grinder agar ukuran partikel menjadi lebih kecil dan diperoleh
kehalusan dan warna yang diinginkan. Kemudian selanjutnya adalah proses finishing yang
meliputi letdown, filtering, color matching sampai packaging. Pada proses ini cat diatur
kekentalannya, ditambahkan zat aditif, disaring dari kotoran saat pengadukan, disesuaikan dan
dipilah-pilah warnanya, dan pada akhirnya dikemas.

Anda mungkin juga menyukai