Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI POLIMER

PEMBUATAN EPOXY COATING DAN LAMINATING

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Finda Dwi Lestari (117010)
Natasya Devina Aurelia P (117022)
Retina Kristiani (117028)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK KATOLIK MANGUNWIJAYA
SEMARANG
2019
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

1. Dasar Teori
Kata epoxy berasal dari bahasa yunani, ”ep” berarti antara dan “owx” berarti
kombinasi dari oksigen. Epoxy adalah campuran yang berisi oksigen yang
berikatan dengan 2 atom C yang secara kimia telah dikombinasikan. Pembuatan
epoxy secara komersil dimulai setelah perang dunia II untuk aplikasi coating dan
non coating (adhesive). Epoxy merupakan resin yang thermoset. Epoxy banyak
digunakan untuk aplikasi seperti casting, electrical potting, encapsulasi,
laminating, filament winding, floating, surfacing, adhesive, sealant, dan coating.
Epoxy resin merupakan prepolymer karena memiliki BM < 10 . dalam
pembuatanya epoxy memerlukan epoxy resin , curing agent, filler dan additive.
Epoxy merupakan polimer yang memiliki karakter yang unik yang tidak dimiliki
oleh polimer lain.

Dalam indusri epoxy dikelompokan dalam resin thermoset. Epoxy merupakan


prepolymer karena memiliki BM < 10. Dalam pembuatanya membutuhkan curing
agent dan diubah menjadi thermoset oleh kimia dan curing agent. Cured mesin
tidak larut pada solvent dan tidak meleleh karena pemanasan.

Epoxy adhesive terdiri dari bahan-bahan yang sederhana, yaitu epoxy resin,
curing agent, dan filler. Dalam pengaplikasianya berbeda-beda, tergantung pada
penggunaanya. Dari warna yang sederhana dan penggunaan bahan pengental
sangat menolong dalam aplikasi. Fungsinya sebagai bahan tambahan, untuk
meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas.

Epoxy resin digunakan dalam teknologi coating, potting, tooling, laminating,


dan adhesive bonding. Epoxy juga memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan resin yang lain sebagai bonding agent: sifat adhesi, sifat kohesi, 100%
solid, shrinkage yang rendah, tahan terhadap kelembaban dansolven, dan dapat
dimodifikasi.

Sifat-sifat yang dimiliki oleh epoxy antara lain memiliki daya adhesi yang
sempurna, pada saat curing tidak ada yang menguap sehingga penyusutanya
rendah,memiliki ketahanan fisik dan kekuatan bagus, sifat elektrikalnya bagus,
ketahanan solvent dan bahan kimia yang bagus sekali.

Epoxy-resin-based-system dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu struktur kimia


pada epoxy resin memberikan ketahanan pada bahan-bahan kimia; epoxy resin
memiliki daya adhesi yang baik pada beberapa material sepertimetal, kayu,
concentrate, kaca, keramik, dan beberapa jenis plastik ; good physical seperti
kekerasan, flexibility, dan tahan terhadap abrasi ; mudah diproduksi karena dapat
di produksi menggunakan epoxy ,mesin cair dan dapat dibuat pada suhu kamar.

Epoxy resin adalah bahan sinteris yang mirip dengan resin alam yang banyak
dipakai untuk industry cat. Epoxy resin yang dipakai berbasis bisphenol A /
ephiclorohydrin (BPA/ECH). Gugus epoxy reaktif baik sendiri maupun ketika
direaksikan dengan bahan kimia lain (curing agent). Ketika reaksi curing, resin
dan curing agent membentuk molekul yang lebih besar. Cured resin (8 resin yang
telah curing) tidak larut dalam air atau solvent tapi mengakibatkan mengembang
membentuk gel. Pada percobaan ini digunakan jenis resin bentuk cair ( GY-250).

Epoxy resin memiliki karakteristik sebagai berikut viskositas rendah, mudah


diproses, mudah curing; epoxy resin mudah curing pada suhu antara 5-150 oC,
penyusutan rendah terutama padasaat curing , daya rekat tinggi akibat adanya
perubahan kimia, terutama dengan adanya gugus hidroxil polar vdenagneter, sifat
mekanik bagus , daya isolasi listrik bagus, ketahanan kimia yang bagus, versitality
epoxy atau gugus ethoxylene memiliki struktur sebagai berikut:

C C
O
Kereaktifan epoxy cukup tinggi. Rantai lingkar pada epoxy dapat terbuka
karenma pengaruh asam dan kehadiran curing agent . melalui penambahan amina
primer maupun sekunder, glycidyl ether akan bereaksi menghasilkan amine
alcohol.

RNH2 + H2 C C2H. CH2O RNH.CH2.CHOH.CH2O


O

Pengaruh anhidrat dan asam lewis pada epoxide external dan binternal adalah
oterjadinya polimerisasi menjadi polieter rantai pendek.Yang termasuk agent
adalah aliphatic amina primer dan sekunder, aliphatic amina tersier, safety
hardener, cycloaliphatic danamina heterocyclic, amidoamina ,polyamide,polyeter
amine, organic anhidrate, asa, imidazole, mercaptan, gugus hydroksil. Yang sering
digunakan adalah polyamide dan polyamine.Pada percobaan ini menggunakan
versamide (V-115).Tipe curing agent adalah sebagai berikut : amine dan amine
adduct untuk ketahanan terhadap bahan kimia: polyamide untuk flexybilitas
terbaik dan tahan terhadap air : ketamines untuk umur simpan yang lebih
panjang ;modified aromatic amines untuk temperature yang rendah.

Filler berfungsi untuk menunjang sifat fisik dari epoxy yang dibuat. Filler
adalah senyawa inert yang ditambahkan ke formula untuk meningkatkan hardener
dan mengurangi biaya produksi. Bentuknya bisa berupa Kristal, amorf, metallic,
serat inorganic, atau terkadang merupakan senyawa organic. filler yang biasa
digunakan adalah pigment (TiO2, CaCO3, talk, kaolin).
BAB II
TUJUAN PERCOBAAN

Epoxy merupakan prepolymer karena memiliki BM < 10. Dalam pembuatanya


membutuhkan curing agent dan diubah menjadi thermoset oleh kimia dan curing
agent. Cured mesin tidak larut pada solvent dan tidak meleleh karena pemanasan.
Pada praktikum ini akan dibuat epoxy yang aplikasikan sebagai coating dan
laminating. Praktikan diharapkan dapat mengetahui dan mempelajari cara
pembuatan, komposisi bahan serta dapat menghasilkan epoxy untuk diaplikasikan
sebagai coating dan laminating.
BAB III
METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1. Alat : 3.1.2. Bahan :
 Beaker glass  GY250
 Gelas ukur  Versamid 115
 Gelas plastik  TiO2
 Pengaduk kayu  ZnO
 Neraca digital  CaCO3
 Kuas  Toluene
 MEK
 BC

3.2. Formula
Untuk aplikasi coating, basis GY250 yang digunakan adalah 25 gram dan
Versamid 115 sebanyak ¼ dari massa yang telah dikonversi, yaitu 6,65 gram.
Prosentase pigmen dan filler yang digunakan masing-masing sebesar 40% dan
60%. Solven yang digunakan yaitu campuran dari Toluene, MEK dan BC dengan
prosentase 60%, 30%, 10%.

Pada aplikasi laminating basis resin bening yang digunakan adalah 25


gram; 2,5 gram styrene, 8 tetes MEKPO. Pigmen yang digunakan adalah TiO 2 dan
ZnO masing-masing sebesar 4,79 gram dan 6,35 gram serta filler berupa CaCO 3
sebesar 6,14 gram.

3.3. Prosedur Kerja

3.3.1. Coating
 Menyiapkan alat dan menimbang kebutuhan bahan.
 Campurkan GY250 dengan bahan pigment dan filler, aduk
hingga homogen.
 Tambahkan Versamid 115, aduk hingga homogen.
 Masukkan solvent yang telah dibuat sesuai kebutuhan.
 Siapkan triplek lalu haluskan permukaannya menggunakan
amplas.
 Sapukan epoxy coating diatas permukaan triplek menggunakan
kuas lalu diamkan agar mengering.
 Tentukan dryng time-nya.

3.3.2. Laminating
 Menyiapkan alat dan menimbang kebutuhan bahan.
 Mencampurkan pigment dan filler kedalam resin bening lalu
aduk hingga homogen.
 Tambahkan 8 tetes MEKPO sebelum diaplikasikan.
 Aplikasikan pada serat fiber yang sudah disiapkan.
 Diamkan hingga mongering.
 Catat dryng time-nya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Data Pengamatan
 Coating
 Bentuk : Padat
 Sifat : Thermoset
 Warna : Putih
 Dryng time : ±12 jam

 Laminating
 Bentuk : Padat
 Sifat : Thermoset
 Warna : Putih
 Dryng time : 1 hari

4.2. Pembahasan
Epoxy merupakan resin yang thermoset Epoxy resin digunakan dalam
teknologi coating, potting, tooling, laminating, dan adhesive bonding. Epoxy resin
adalah bahan sintetis yang mirip dengan resin alam yang banyak dipakai untuk
industry cat. Epoxy resin yang dipakai berbasis bisphenol A / ephiclorohydrin
(BPA/ECH). Gugus epoxy reaktif baik sendiri maupun ketika direaksikan dengan
bahan kimia lain (curing agent). Ketika reaksi curing, resin dan curing agent
membentuk molekul yang lebih besar. Cured resin (8 resin yang telah curing)
tidak larut dalam air atau solvent tapi mengakibatkan mengembang membentuk
gel. Pada percobaan ini digunakan jenis resin bentuk cair ( GY-250).

Dalam praktikum ini, epoxy yang dibuat diaplikasikan sebagai coating dan
laminating. Pada aplikasi coating, lapisan yang dihasilkan kurang halus serta
waktu pengeringan yang lama. Selain itu hasil coating pada permukaan benda
tidak merata. Hal ini disebabkan oleh cara pengadukan dan pencampuran bahan
yang kurang baik serta teknik penggunaan kuas yang masih kurang. Pada aplikasi
laminating, serat fiber tertutup dengan baik oleh epoxy, namun waktu keringnya
memerlukan seharian penuh karena tidak ada cobalt yang digunakan untuk
mempercepat waktu kering. Hasil dari aplikasi ini lentur, tidak kaku.
BAB V
SIMPULAN

5.1. Simpulan
 Pengadukan, cara pencampuran bahan, komposisi dan kebutuhan bahan
berpengaruh mempengaruhi hasil dari aplikasi.
 Penambahan bahan seperti cobalt berpengaruh terhadap lama waktu
pengeringan hasil aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Bill Meyer. 1962. Texbook of Polymer Science. New York :Interscience


Publisher, adivision of John Wiley and Sons

Martens, Charles R. 1968.Technology of Paints, Varnishes and Lacquers.New


York : Robert E. Krieger Publishing Compeny Huntington
LEMBAR PENGESAHAN

1. Pembagian Tugas

1.1. Tabel Pembagian Tugas


Nama NIM Uraian Tugas
Finda Dwi Lestari 117010 Praktek:
Persiapan Bahan
Dokumentasi
Laporan :
Pembahasan
Simpulan
Editing dan finishing laporan
Natasya Devina A.P 117022 Praktek :
Pencampuran Bahan
Pengadukan
Laporan :
Data pengamatan
Prosedur kerja
Retina Kristiani 117028 Praktek :
Persiapan Alat
Pencampuran Bahan
Laporan :
Dasar Teori
Perhitungan
Mengetahui, Semarang, 14 April 2013

Dosen Pembimbing Praktikan

(Ir. Sari Purnavita, M.T.) (Finda Dwi Lestari) (Natasya Devina A P)

(Retina Kristiani)
LAMPIRAN

1. Perhitungan
1.1. Coating

Basis GY250 = 25 gram Solven : 100 ml


PVC 25%  Toluene 60%
Pigment 40%  MEK 30%
Filler 60%  BC 10%

GY250 + Versamid 115 Produk


BE 186 198
25
m Versamid = x 198
186
= 26,6 gram
Versamid yang dipakai = m x 0,25
= 26,6 x 0,25
= 6,65 gram

Vpig
PVC = 25 x 100
Vpig+ ( )
ρ
Vpig
25 = 25 x 100
Vpig+ ( )
1,2

(
0,25 Vpig+ ( 1,225 )) = Vpig
0,25 Vpig + 5,2 = Vpig
5,2 = Vpig – 0,25 Vpig
Vpig = 6,93

Pigment = 0,4 (6,93)


= 2,772 ml

TiO2 (50%) = (0,5 x 2,772) 4,23 = 5,86 gram

ZnO (50%) = (0,5 x 2,772) 5,61 = 7,63 gram

Filler = 0,6 (6,93)


= 4,158 ml
CaCO3 = 4,158 (2,71)
= 11,27 gram

1.2. Laminating
Pigment : filler = 50 : 50
PVC = 20%

Vpig
PVC = 25
Vpig+ ( )
ρ
Vpig
20% = 20
Vpig+ ( )
1,2

(
0,2 Vpig+ ( 1,220 )) = Vpig
0,2 Vpig + 16,667 = Vpig
16,667 = Vpig – 0,25 Vpig
Vpig = 4,53
Filler 50% = 0,5 (4,53)
= 2,265
CaCO3 = 2,265 (2,71)
= 6,14 gram
Pigment 50% = 4,53 (0,5)
= 2,265
TiO2 = 2,265 (4,23) (0,5)
= 4,79 gram
ZnO = 2,265 (5,61) (0,5)
= 6,35 gram

Anda mungkin juga menyukai