Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNOLOGI POLIMER

PEMBUATAN EPOXY APLIKASI ADHESIVE

Disusun oleh :

Kelompok 9

Felix Adebayo (118012)

Guruh Muhamad Ahadan (118016)

Meisy Fajar Trianingsih (118018)

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK KATOLIK MANGUNWIJAYA

SEMARANG

2020
BAB I

I. TINJAUAN PUSTAKA

Epoxy adalah resin thermosetting karena mereka bereaksi atau curing


dengan menghasilkan panas internal dan mampu membentuk ikatan molekul
yang erat dalam struktur crosslinking polimer.
Epoxy banyak digunakan terutama sebagai perekat/lem dan coating/cat.
Epoxy resin mungkin lebih banyak dikenal karena sifat adhesi yang
dimilikinya tetapi mereka juga sangat baik untuk melindungi logam, kayu,
baja, beton, kaca, dan beberapa plastik sebagai cat atau coating dengan
membentuk lapisan yang sangat keras. Epoxy resin juga digunakan untuk
menghasilkan cetakan, model, tuangan/ hasil cor dan perlengkapan lain.
Epoxy resin akan terurai dibawah sinar matahari atau UV.
Keuntungan dari karakteristik epoksi:
1. Kekuatan perlekatannya sangat baik dan dapat berikatan hampir semua
bahan material.
2. Mempunyai sifat fisik dan kimia yang baik, disertai dengan varietas
curing, extender, pelarut dan filler yang harus diformulasikan dengan
benar untuk aplikasi yang berbeda.
3. Merupakan thermosetting, apabila dicampur akan berubah dari cair ke
padat dan tidak dapat meleleh kembali. Oleh karena itu, epoksi menjadi
menguntungkan dalam pemulihan retak dan permukaan penyegelan
Curing agent adalah zat yang digunakan untuk mengeraskan permukaan
atau bahan. Ini biasanya diterapkan pada permukaan polimer untuk
memfasilitasi ikatan komponen molekul material. Semakin kuat ikatan
molekulnya, semakin sulit permukaan materialnya.
Adhesive digunakan untuk mengikat sebagian besar komponen yang ada,
komponen yang digunakan tidak harus mempunyai komposisi yang sama
sebagai adherends. Pada aplikasinya, epoxy adhesive banyak digunakan
sesuai kebutuhannya, proses curing dapat dilakukan dengan cara
menambahkan senyawa material lain guna mendapatkan sifat mekanik yang
baik. Sifat yang harus dimiliki adalah harus mampu membasahi seluruh
permukaan, mampu melekat pada permukaan, dan mampu menahan beban
ketika diberi suatu gaya.
Proses hubungan antara adhesive dengan logam, bahan adhesive harus
bisa berfungsi dengan baik pada permukaan substrat, kondisi lingkungan,
kondisi substrat dimana ketiga aspek diatas menentukan baik atau tidaknya
ikatan antara bahan adhesif dan adherennya.
Permukaan substrat yang buruk seperti adanya konsentrat, cat, oli, korosi
dan sebagainya, harus dihilangkan karena hal tersebut dapat mengurangi
kekuatan ikatan pada substrat. Hal tersebut tidak bisa dihilangkan hanya
dengan sekedar membersihkan secara fisik, tetapi juga harus dibersihkan
secara kimia, misalnya dengan menggunakan larutan kimia. Sehingga
memang perlu adanya preparasi permukaan agar dapat menciptakan
kekuatan adhesi yang baik.
Adhesive dapat diaplikasikan pada bahan yang berdasar logam, kaca,
keramik, kayu, beton dan plastik termoset (polyesters, phenolics). Aplikasi
yang digunakan pada perindustrian sebagai berikut:
 Pesawat terbang : mengikat aluminium dengan logam lain, panel busa,
fibre-glass polyester pada tangki bahan bakar.
 Bangunan : ubin keramik, tembok, lantai, perbaikan beton, karet,
perbaikan jalan dan jembatan
BAB II

TUJUAN PERCOBAAN

1. Mahasiswa mampu membuat epoxy adhesive dengan formula yang berbeda


dengan baik.
2. Mahasiswa mampu membandingkan hasil percobaan kedua formula dari data
pengamatan ketika di aplikasikan pada keramik, kaca, logam.
3. Mahasiswa mengerti sifat-sifat bahan yang akan digunakan
BAB III

METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1. Alat
 Gelas ukur
 Pengaduk kayu
 Gelas plastik
 Timbangan digital
 Keramik
 Kaca
 Logam
3.1.2. Bahan
 Epoxy resin (GY 250)
 Curing Agent (Versamid 115)
 Filler: Al silikat, ZnO, Zn dust
3.1.3. Perhitungan Bahan
 Epoxy resin :Curing Agent
GY 250 : Versamid 115
1 : 1
10 gram : 10 gram
 Filler : Binder
1 : 1
20 gram : 20 gram
a. Filler anorganik
- Al silikat
- ZnO
b. Filler metal
- Zn dust
 Solvent
Toluene, Butyl Cellosolve, Metil etil keton (6:3:1)

3.2. Cara Kerja


3.2.1. Formula 1
1. Campurkan epoxy resin dengan filler Al silikat dan Zn O.
2. Aduk hingga homogen.
3. Tambahkan curing agent, aduk hingga homogen.
4. Aplikasikan epoxy adhesive pada kaca, keramik, logam koin.
3.2.2. Formula 2
1. Campurkan epoxy resin dengan filler Zn dust.
2. Aduk hingga homogen.
3. Tambahkan curing agent, aduk hingga homogen.
4. Aplikasikan epoxy adhesive pada kaca, keramik, logam koin.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

No Data Produk

1. Warna Putih
2. Daya Rekat :
Kayu – Koin Rekat kuat
Kaca – Keramik Rekan sedang

Koin – Keramik Rekat kuat


Keramik - batu Rekat kuat
3. Kekentalan Kental

4.2. Lampiran Foto

4.3. Pembahasan
Pada praktikum pengaplikasian epoxy resin untuk adhesive,
menggunakan formula yang berbeda hanya saja dibagian filler atau bahan
pengisi saja yang dibedakan. Untuk formula pertama menggunakan filler Al
silikat dan ZnO, dan untuk formula kedua menggunakan filler Zn dust. Yang
mana memiliki fungsi yang berbeda untuk filler Zn dust berfungsi untuk substrat
metal/logam, kaca. Untuk filler Al silikat dan ZnO berfungsi untuk substrat
beton, keramik. Pada saat membuat epoxy adhesive menggunakan filler Al
silikat dan ZnO diperlukan solvent untuk melarutkannya karena ketika epoxy
resin ditambahkan dengan filler, filler tidak dapat larut masih berbentuk serbuk
maka dari itu ditambahkan sedikit solvent sebanyak 20ml. Solvent yang
digunakan ialah toluen, butyl cellosolve, dan metil etil keton sebanyak
perbandingan 6 : 3 : 1.
Untuk pengaplikasiannya dilakukan dengan berbagai substrat atau media,
antara lain kaca dengan koin, kaca dengan keramik, koin dengan koin, dan
keramik dengan keramik. Pada saat diaplikasikan epoxy adhesive tidak dapat
langsung setting atau mengeras dalam satu hari. Hasil dari pengaplikasian nya
berbeda-beda untuk formula pertama sangat baik untuk media keramik dengan
keramik sangat rekat, untuk media keramik dengan kaca rekatnya lemah karena
mudah lepas ketika kering, sedangkan untuk formula kedua sangat baik untuk
media logan koin dengan koin, sangat baik untuk media keramik dengan
keramik dan juga sangat baik untuk media kaca dengan keramik. Epoxy
adhesive formula pertama berwarna putih agak encer dan sangat lengket,
sedangkan epoxy adhesive formula dua berwarna hitam sangat kental dan sangat
lengket.

BAB V

SIMPULAN

Dari praktikum epoxy adhesive dapat disimpulkan bahwa pembuatan epoxy


pada aplikasi adhesive formula pertama dengan filler Al silikat dan ZnO berwarna
putih, kental, dan sangat lengket di tangan, pada saat di aplikasikan tidak dapat langsung
setting atau mengeras. Pengaplikasian pada media keramik dengan keramik merekat
kuat, media keramik dengan kaca merekat sedang, dan media koin dengan koin
merekat kuat. Untuk formula kedua dengan filler Zn dust berwarna hitam, sangat
kental, dan sangat lengket, pada saat di aplikasikan tidak dapat langsung setting atau
mengeras. Pengaplikasian pada media keramik dengan keramik sangat baik, dengan
media koin dengan koin sangat baik dan sangat kuat, dan untuk media kaca dengan koin
kaca dengan keramik sangat kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Liemawan, F K. 2014. PENGARUH PENAMBAHAN COBALT TERHADAP SIFAT


MEKANIK DAN THERMAL EPOKSI SEBAGAI BAHAN ADHESIF PADA ASTM
A-36. Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
PENGESAHAN

Semarang, 24 Februari 2020

Dosen Pembimbing, Praktikan,


Drs. Singgih Susiono Filligon Wisnu M Francisca Michele O

Tabita Putri H

Anda mungkin juga menyukai