Anda di halaman 1dari 20

Umumnya, ada beberapa pengujian kualitas cat diantaranya:

Visual, yaitu untuk melihat visual lapisan film cat yang meliputi kerusakan pengecatan yang
dapat diketahui secara visual, misalnya : popping, pin hole,orange peel, cratering (lubang kawah)
motling, meler (sagging), dry spray , kotor, cat berbintik-bintik dan lain-lain.
Ketebalan (thickness), untuk mengetahui ketebalan cat di permukaan plat atau benda yang
dicat. Pengujian ketebalan cat hanya bisa dilakukan pada plat (metal).
Gloss, pengujian untuk mengetahui tingkat mengkilapnya lapisan film cat.
Hiding power, untuk mengetahui kemampuan daya tutup cat, semakin tinggi hiding powernya
maka semakin tipis lapisan film cat yang dibutuhkan untuk menutup permukaan plat yang dicat,
demikian pula sebaliknya semakin rendah hiding powernya maka semakin tebal lapisan film cat
yang dibutuhkan untuk menutup permukaan plat tang dicat.
Adhesion, yaitu untuk mengukur tingkat kerekatan cat pada benda kerja baik metal maupun
plastk. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pengelupasan pada part yang sudah
dicat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode cross cut.
Pengujian Total Solid/Non Volatile (N.V),pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
jumlah/berat bahan baku cat (coating weight).
Pengujian Coating weight, yaitu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui jumlah/berat
phosphate yang menempel pada plat pada proses phosphating.
Gasoline resistance, yaitu untuk mengetahui daya tahan cat terhadap rendaman bensin/premium.
Corrosion resistance, Pengujian ini disebut juga dengan “Salt spray” yaitu pengujian cat yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan cat menahan timbulnya karat. Tes ini khusus untuk test
cat stoving (metal).
Blister test, Pengujian blister bertujuan untuk keadan korosi yang terjadi pada permukaan plat
sebelum dicat. Blister test dilakukan pada temperatur 70-80oC.
Kekerasan, pengujian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kekerasan lapisan cat pada plat.
Rubbing, menguji ketahanan lapisan film cat terhadap bensin/premium. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari terjadinya luntur pada saat dilakukan pada pencucian atau terkena bensin
pada part.
Bending test, yaitu untuk mengetahui kemampuan cat terhadap daya lenturan. Tujuannya untuk
mencegah agar part yang sudah dilapisi cat tidak terjadi keretakan/terkelupas apabila terjadi
benturan yang berakibat penyok.

Pengujian Kontrol Kualitas Cat


Untuk mendapatkan kualitas cat seperti yang diharapkan oleh pelanggan, berbagai usaha
harus diarahkan untuk mendapatkan kualitas hasil akhir dari setiap proses seoptimal
mungkin. Setiap proses dimulai dari pembelian bahan baku, penyimpanan bahan baku,
pemrosesan bahan baku menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi, penyimpanan
bahan jadi dan pengiriman bahan jadi ke pelanggan harus dikontrol dengan jadwal,
pengujian dan pelayanan yang memadai.

Beberapa pengujian harus dilakukan untuk meyakinkan bahwa :

 Resin, pigment, extender, solvent dan additive yang dibeli dan kemudian disimpan di
dalam gudang sesuai spesifikasi, tidak terjadi salah barang, penyimpangan dan
perubahan kualitasnya
 Proses pembuatan pasta menghasilkan pasta yang stabil, tidak gampang mengulit,
mengeras dan dengan dengan derajad kehalusan sesuai kebutuhan
 Proses pembuatan cat menghasilkan cat dan film dengan kualitas seperti yang
diharapkan
Untuk itu harus dilakukan pengujian-pengujian dasar sebagai berikut:

1. Jenis Bahan Resin : Resin adalah eksudat (getah) yang dikeluarkan oleh banyak jenis
tetumbuhan, terutama oleh jenis-jenis pohon runjung (konifer). Getah ini biasanya
membeku, lambat atau segera, dan membentuk massa yang keras dan, sedikit banyak,
transparan. Resin dipakai orang terutama sebagai bahan pernis, perekat, pelapis makanan
(agar mengilat), bahan campuran dupa dan parfum, serta sebagai sumber bahan mentah
bagi bahan-bahan organik olahan.
 Penampilan
Membandingkan penampilan, seperti : permukaan, bahan asing, endapan, kejernihan,
gumpalan dan warna sample resin dengan standard yang ada.
Untuk warna resin dinyatakan dengan bilangan Gardner, yaitu menyamakan warna
sample dengan skala warna Gardner. Warna jernih (1) hingga warna merah pekat (18)
 Kekentalan (detik atau mPas) : Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk
menghabiskan seluruh cairan keluar dari sebuah flow cup standard. Nilai kekentalan
dibuat atas dasar waktu yang dibutuhkan dari mulai mengalir sampai putusnya aliran
tersebut. Cara ini efektif jika cairannya dalah jenis newtonian dan mempunyai range
kekentalan dibawah 200 detik.
Untuk cairan yang sangat kental maka digunakan cara Gardner, yaitu membandingkan
kecepatan naiknya gelembung udara yang berisi cairan sample dengan cairan standard
dalam tabung dengan ukuran tertentu dari yang paling encer (A) hingga yang paling kental
(Z6). Atau bisa dilakukan dengan alat Brokfield dengan range pengukuran kekentalan antara
10 hingga 8.106 mPas. Atau bisa menggunakan alat ukur kekentalan yaitu Viscometer bisa
dilihat disini.
 Berat Jenis (gram/cm3) : Membandingkan berat sample terhadap volumenya dengan
menggunakan gallon cup pada temperatur tertentu.
 Kadar Padatan (%) : membandingkan berat sample sesudah dikeringkan (110oC
selama 1 jam) dengan sebelum dikeringkan. Biasa disebut dengan NV(non volatile matter)
dengan basis v/v atau w/w> basis v/v (volume/volume) lebih sering dipakai.
 Bilangan Asam : mengetahui senyawa asam yang terkandung dalam resin
2. Pigment dan Extender
Pigmen atau zat warna adalah zat yang mengubah warna cahaya tampak sebagai akibat
proses absorpsi selektif terhadap panjang gelombang pada kisaran tertentu. Pigmen tidak
menghasilkan warna tertentu sehingga berbeda dari zat-zat pendar (luminescence)

 Penampilan: Membandingkan penampilan, seperti: bahan asing, gumpalan dan warna


sample dengan standard yang ada. Untuk membandingkan warna pigment, sample harus
didispersikan atau digrinding dalam resin tertentu kemudian ditarik pada kertas rungkut
dengan ketebalan 60 micron dan dibandingkan dengan warna standard. Untuk dyestuf
perlu dilarutkan pada pelarut tertentu hingga membentuk larutan denga konsentrasi 3
(DZ) atau 10% (PP), kemudian dicampur dengan resin tertentu dan dilanjutkan seperti
tersebut di atas.
 Oil Absorption : Mengetahui seberapa besar penyerapan pigment atau extender
terhadap oil atau minyak nabati dalam satuan ml per 100 g sample.
3. Solvent adalah zat kimia yang berguna untuk melarutkan atau mengencerkan zat kimia
yang lain.
 Penampilan : Membandingkan penampilan, seperti : bahan asing, endapan,
kejernihan, gumpalan dan warna sample dengan standard yang ada.
 Resistivity : Mengukur resistivity (tahanan = Mega ohm) suatu solvent dengan dua
dip elektroda pada jarak tertentu (1 cm). Besaran ini menggambarkan bisa tidaknya
solvent tersebut dipakai dengan spray jenis elektrostatik
 Jenis dan Komposisi komponent : Mengukur derajad kemurnian solvent atau
menganalisa jenis dan fraksi komponen-komponen dalam campuran solvent
ADDITIVE
Biasanya diuji secara langsung dengan menambahkan pada resep bahan setengah jadi
(pasta) atau cat, diproses dan dipakai dan kemudian dibandingkan dengan additive standard
pada semua aspek pengujian.
4. Selain Bahan Baku diatas adapun bahan Setengah jadi diantaranya :
PASTA
 Pengujian Kestabilan Mengamati pengulitan, pengerasan (gelling) dan kehalusan
secara rutin selama pasta disimpan
 Kehalusan (mm) : Dengan mempergunakan grindo meter kehalusan pigment atau
extender dalam cat dapat ditentukan. Pasta atau cat ditarik pada parit dengan kedalaman
berbeda dari paling dalam hingga paling dangkal, sehingga partikel yang ukuran besar
akan terjebak pada posisi sesuai dengan ukuran partikelnya.
 Kadar Padatan (%)
 Warna : Setelah dijadikan cat, dengan mencapur pasta dengan komponen lain,
kemudian ditarik pada kertas rungkut dengan ketebalan 60 micron dan dibandingkan
dengan warna standard.
5. Adapun Berbahan Cat tanpa Pigment dan dengan Pigment, apa itu Pigment ? Pigmen
adalah zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya
putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu ditangkap mata.
dengan Membandingkan penampilan sampel cat, seperti : bahan asing, endapan, kejernihan
dan gumpalan dengan standard yang ada diantaranya untuk menguji :

 Penampilan Cat
 Kekentalan
 Berat Jenis
 Kadar Padatan
 Resistivity
 Waktu Kering dengan mempergunakan sentuhan, tempel atau tekanan jari pada cat
yang masih basah. Waktu kering meliputi : kering sentuh, tekan dan kering sempurna.
 Penampilan Film : Pengujian film dilakukan setelah cat dikenakan pada substrat
tertentu dan kemudian mengering. Penampilan filim meliputi ada tidaknya: kulit jeruk,
gelembung udara, bercak-bercak, tidak meratanya kilap, lekukan-lekukan kawah, kerut
dan lain-lain.
 Daya Lekat Film (adhesi)
 Film cat kering digores dengan sudut cutter (30-45o) dan pada kecepatan 0.5 detik
per satuan potongan sehingga didapat 25 kotak dengan jarak pemotongan sesuai
ketebalan catnya. Kemudian dilekatkan selotip dan ditarik dengan kuat. Dari banyaknya
kotak lapisan cat yang terangkat bisa kita nilai daya lekat film tersebut ( GT 0, tidak ada
yang terkelupas hingga GT 4, terkelupas > 65%)
 Sifat Mekanis Film : Sifat mekanis film meliputi: daya tahan terhadap impact,
kekerasan dan lain-lain. Untuk daya tahan impact diuji dengan impact tester, kekerasan
dengan hardness pendulum tester, hardness Dur-O-Test atau dengan pencil hardness.
6. Adapun Pengujian Cat dengan Pigment :
Selama pencocokan warna (colour maching), sample cat dibandingkan dengan warna
standarnya, bisa dilakukan dengan methoda tersebut di atas (pasta) atau dengan
mempergunakan alat pencari warna (hunter lab colour matching), hingga diperoleh hasil
selisih antara warna sample dengan standard sekecil mungkin (sesuai spesifikasi).
 Kehalusan
 Penampilan Warna
 Daya Tutup : Merupakan ketebalan minimal film dari cat dimana pola hitam-putih dari
kertas kotak-kotak tidak dapat kelihatan. Pengujiannya adalah dengan menarik cat basah
dengan applikator dimulai ketebalan paling besar hingga paling kecil, kemudian setelah
kering dinilai daya tutupnya.
Pengujian tersebut di atas bisa juga diperluas atau ditambah sesuai dengan penggunanan
cat dan kebutuhan, seperti : daya tahan terhadap sinar matahari perlu dilakukan untuk jenis
cat yang dipakai di luar terkena sinar matahari, daya tahan terhadap korosi pada cat yang
dipakai pada lingkungan korosif, dan masih banyak pengujian-pengujian yang lain.
Teknik-Teknik Pengujian Kualitas Cat Tembok
sonvidon memilih cat

Secara mudah, menilai kualitas cat tembok dapat dilakukan dengan cara meraba tekstur
permukaan yang halus, melihat tampilan warna yang cerah, tingkat kegilapan yang sesuai, serta
mudah dibersihkan. Namun secara teknis cat tembok yang berkualitas harus lulus terhadap
beberapa tes pengujian. Pengujian dilakukan sebelum, sesaat, dan setelah pengaplikasikan,
yaitu :

Adhesion Test
Pengujian adhesi dilakukan dengan cara cross-cut test (penggoresan secara vertikal dan
horisontal masing-masing sebanyak 11x dengan jarak 1mm). Kemudian ditempel selotip dan di
cek apakah ada lapisan film yang tercabut sewaktu selotip ditarik. Pengujian adhesi dilakukan
setelah cat tembok benar-benar kering dengan jangka waktu minimal adalah 7 hari setelah
pengecatan.

Scrub Resistance
Pengujian ini untuk mengukur tingkat kekuatan lapisan film pada cat. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan alat khusus bernama wet scrub abraser atau washability scrub tester.
Pengujian ini dilakukan 7 hari setelah cat diaplikasikan pada lembaran alat test. Kemudian
dihitung berapa banyak scrub cycle film yang dapat bertahan. Semakin tinggi nilainya maka
semakin tinggi pula kualitas lapisan film yang terdapat dalam cat tersebut.

Dirt Pick Up Resistance


Pengujian ini dilakukan dengan cara mengaplikasikan cat pada media tertentu kemudian
didekatkan ke knalpot untuk jeda waktu tertentu. Kemudian dihitung seberapa banyak debu
gas knalpot yang menempel dan seberapa mudah debu gas tersebut dibersihkan. Semakin
sedikit debu gas yang menempel dan semakin mudah pembersihannya maka semakin bagus
pula kualitas cat tersebut

Sag & Levelling


Pengujian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh gravitasi pada proses pengaplikasian cat.
Pengujian ini sangat penting karena pada dasarnya cat terpengaruh oleh gravitasi dimana cat
memiliki kecenderungan untuk meleleh ketika diaplikasikan. Dampaknya lapisan cat pada
bidang permukaan menjadi tidak rata ataupun membentuk aliran air. Pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan alat khusus bernama sag & levelling tester. Alat ini berupa kertas khusus
kemudian digantung secara vertikal. Kemudian dilihat apakah terjadi lelehan cat atau ketebalan
lapisan cat yang tidak rata

Hiding Power
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur daya sebar atau daya tutup cat. Pengujian ini
dilakukan dengan cara pengaplikasian langsung dengan menghitung perbandingan antara
volume cat yang dipakai dengan luas bidang yang diaplikasikan. Selain itu pengujian ini juga
dilakukan dengan mengukur pengaruh pengaplikasian pada tembok lama, tembok baru, dan
jenis warna cat yang menjadi dasaran

Minimum Film Forming Temperature


Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat suhu dan jangka waktu yang dibutuhkan agar
cat dapat mengering. Pengujian ini penting karena tidak selamanya cat yang cepat mengering
adalah bagus. Adakalanya kita ingin menyempurnakan proses pengecatan namun terkendala
oleh cat yang telah mengering sehingga dikhawatirkan terjadi belang warna. Selain itu cat yang
terlalu cepat mengering membuat penggunaan menjadi boros karena cat pada kaleng mudah
mengering dan tidak bisa terpakai

Spatter Resistance
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur apakah terjadi percikan yang berlebihan sewaktu
pengaplikasian. Cat yang berkualitas memiliki kekentalan yang tepat sehingga tidak mudah
timbul percikan cat sewaktu pengaplikasian

Settling/Slump
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat endapan pada cat sebelum diaplikasikan.
Endapan pada cat menunjukan suatu masalah rheology pada formula cat tersebut. Cat yang
berkualitas memiliki formula dan komposisi bahan yang baik sehingga dapat meminimalisir
masalah endapan tersebut

Color Separation
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat pemisahan warna cat pada kaleng cat sebelum
diaplikasian. Pemisahan warna terjadi karena ketidak sesuaian reaksi kimia pada komposisi
bahan dan formula yang dipakai. Minimnya pemakaian zat aditif juga turut berperan terhadap
warna cat yang tidak menyatu dan merata

Syneresis
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat pemisahan antara cairan cat dan endapan
lapisan film diatasnya sebelum cat diaplikasikan. Pemisahan ini juga terjadi karena faktor
komposisi bahan dan formula yang tidak tepat

Weathering Resistance
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat ketahanan terhadap cuaca. Untuk cat tembok
eksterior harus lulus beberapa tes khusus yang berkaitan dengan kondisi cuaca seperti uji sinar
ultraviolet. Pengujian sinar UV dilakukan dengan alat khusus untuk mengukur tingkat
ketahanan lapisan film cat. Selain itu pengujian dilakukan dengan menggunakan alat bernama
color meter untuk mengukur tingkat perubahan warna kuning pada lapisan film cat tersebut

Wetting
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur daya rembes cat pada substate atau bidang cat. Cat
berkualitas tinggi mampu membasahi tembok secara merata dan sempurna sewaktu
diaplikasikan.

Chalking
Pengujian ini dilakukan unutk mengukur tingkat pengkapuran cat pada tembok yang
diaplikasikan. Biasanya cat dengan harga yang rendah menggunakan filler dalam jumlah yang
banyak sehingga cat tampak kental dan mudah menutup. Namun konsekuensinya adalah
cairan perekat pada cat tidak mampu menyelimut seluruh filler yang ada. Ketika lapisan
perekat pada cat mulai keropos atau memudar maka filler pada cat menjadi mudah terlepas.
Hal ini bisa dilihat dengan meraba permukaan bidang tembok dan debu kapur akan tertinggal
pada telapak tangan kita

Film Defect
Pengujian ini dilakukan dengan cara observasi langsung untuk mengetahui apakah terdapat
kerusakan lapisan cat pada bidang permukaan

Uji daya rekat lapisan cat, coating, varnish sesuai


standard ASTM dan DIN (en)
Uji daya rekat lapisan cat, lapisan coating atau lapisan varnish bisa dilakukan dengan
menyesuaikan pada standars ASTM dan DIN.

Kita sering bingung bagaimana cara nenentukan jenis cat satu dengan yang lain, mana yang
lebih kuat daya rekatnya. Bagaimana dengan lapisan coating dan varnish? Manakah yang paling
kuat daya rekatnya? Namun jangan khawatir, karena para ahli tentu sudah menciptakan
metode standart test untuk kekuatan daya rekat lapisan cat, coating atau varnish. Metode ini
disebut cross cut test.

Apakah fungsi dari cross cut test ini? Metode cross cut test digunakan tentu saja untuk menguji
daya rekat (adhesion) dari lapisan cat/coating/varnish yang terhasilkan dari proses finishing
yang dilakukan pada media atau substrat. Hasil dari cross cut test ini bisa digunakan untuk
menunjukkan seberapa kuat dan seberapa mampu bahan cat, coating ataupun varnish
melindungi media yang dilapisinya.
Uji Daya Rekat lapisan Cat atau Coating (Cross Cut Test)
Hasil cross cut test bisa membantu dunia industri furniture ataupun wooden craft dalam
menentukan pilihan bahan finishing yang akan digunakan. Jika bahan finishing yang digunakan
sudah memenuhi standar yang ditetapkan secara internasional, tentu saja akan meningkatkan
daya saing produk yang diproduksi.

Bagaimana caranya? Metode cross cut test ini


dilakukan dengan cara membuat goresan/irisan garis-garis sejajar dan menyilang membentuk
kotak-kotak kubis di atas permukaan cat. Setelah itu, rekatkan pita perekat (solatip) di atas
goresan tersebut dan ditarik ke atas. Selanjutnya lakukan analisa seberapa dampak kerusakan
lapisan cat (yang mengelupas) pada bagian yang digores dan ditarik tersebut. Cukup sederhana
bukan?

Tentu tidak sesederhana itu yang dilakukan para ahli. Mungkin Anda pun sudah bertanya
berapa jarak garisnya? Seberapa dalam urusannya? Apakah untuk media substrate kayu keras
dan lunak perlakuannya juga sama? Nah, pertanyaan itu tentu juga sudah dipertimbangkan
oleh para ahli. Mereka tentu sudah menentukan parameter-parameter serta standar
operasional prosedurnya.

Setidaknya ada dua lembaga metode standar tes resmi yang menggunakan metode cross cut
test tersebut, yaitu Deutsches Institut für Normung (DIN) yang juga diakui secara luas oleh Uni
Eropa serta American Society for Testing and Material (ASTM) yang digunakan dan diakui secara
internasional. Tidak menutup kemungkinan ada lembaga-lembaga standar tes lain yang juga
menggunakan cross cut ini tapi kita tidak membahasnya karena dua standar ini yang banyak
digunakan secara luas.
Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Metode Cross Cut Test

Perlu dipahami, pada dasarnya metode cross cut test ini adalah untuk menguji seberapa rentan
lapisan film cat, coating atau varnish mengelupas karena sebab mekanik. Untuk itu, sebelum
kita membahas standar tes-nya ada baiknya kita pahami dulu faktor-faktor daya rekat lapisan
film cat, coating atau varnish yang dipertimbangkan dalam metode cross cut test.

Berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses uji daya rekat lapisan film
cat, bahan cat atau bahan coating maupun varnish dengan metode cross cut test :

1. Ketebalan lapisan film cat coating atau varnish (thickness).

Semakin tebal lapisan cat tentu semakin kuat (tidak mudah mengelupas).

2. Luas penampang lapisan film.

Semakin kecil luas penampang irisan, tentu semakin mudah mengelupas.

3. Kekerasan substrat media.

Semakin keras media yang di cat tentu semakin rendah daya rekat lapisan film catnya.

ASTM menetapkan parameter cross cut dengan mempertimbangkan 2 faktor, yaitu ketebalan
film dan luas penampang saja. Sedangkan DIN ISO 2409:2013(en) mempertimbangkan ke-3
faktor tersebut di atas.

Garis potongan Cross cut test standard ASTM D3359

ASTM cross cut test method D3359 menetapkan jumlah goresan (cut lines) dan jarak spasi
antar garis berdasarkan ketebalan lapisan (film thickness) berikut:

 11 garis; spasi 1 mm untuk film thickness 0-50 μm


 6 garis; spasi 2 mm untuk film thickness 50-125μm
Garis potongan Cross cut test standard DIN ISO-2409

Sedangkan DIN ISO-2409 menetapkan standard 6 garis dengan jarak spasi antar garis
bervariasi berdasarkan ketebalan film dan jenis kekerasan substrate sebagai berikut:

 spasi 1mm; film thickness 0-60μm; subsistem keras (metal)


 spasi 2mm; film thickness 0-60μm; subsistem lunak (plastik)

 spasi 2mm; film thickness 60-120μm; subsistem keras maupun lunak

 spasi 3mm; film thickness 120-125μm; subsistem keras maupun lunak

Analisa cross cut test ASTM dan DIN

Setelah melakukan testing cross cut, saatnya menganalisa hasil dan menarik kesimpulan
seberapa jauh daya rekat lapisan cat, coating atau varnish yang kita tes. Dalam hal ini baik
standar ASTM maupun DIN menetapkan ukuran yang sama dalam 6 klasifikasi meskipun
berbeda istilah dan penjelasannya. Detailnya bisa disimak dalam tabel berikut :

Ukuran/Standar Hasil Cross Cut Test versi DIN

Ukuran/Standar Hasil Cross Cut Test versi ASTM


Itulah standar atau ukuran yang digunakan baik oleh DIN maupun ASTM. Standar manapun
yang digunakan, pada dasarnya uji daya rekat lapisan cat, coating, varnish tersebut digunakan
untuk memastikan bahwa bahan finishing yang digunakan baik cat, coating ataupun pernis
cat serta bahan finishing lainnya memiliki daya rekat yang kuat. Sehingga saat diaplikasikan
mampu memberikan kemampuan proteksi dan estetika secara maksimal.

Baca juga : Cat Enamel Paint Water Based untuk Finishing Kayu dan Besi.

Pilihan Warna Cat Kayu Besi Orchid Enamel Paint


Cat kayu besi Orchid enamel paint tersedia dalam 24 pilihan warna yang sangat cocok untuk
finishing furniture, kusen, pintu maupun wooden craft warna solid.
Pemilihan warna sangat penting khususnya
dalam proses finishing. Warna memiliki makna yang berbeda-beda bagi setiap orang. Bahkan
daerah satu dan daerah lain sangat mungkin untuk berbeda penafsiran terhadap satu warna.

Misalnya saja warna putih untuk masyarakat yang tinggal di wilayah timur akan menimbukan
kesan kematian bahkan sangat menakutkan karena berhubungan dengan kain kafan. Beda jika
warna putih digunakan di wilayah barat seperti Eropa. Di sana warna putih dimaknai kesan suci
dan dingin karena sama dengan warna salju.

baca juga : jenis kegunaan dan sifat rotan yang perlu anda ketahui

Warna pada proses finishing furniture juga berbeda-beda. Dalam dunia furniture kita mengenal
dua jenis warna, yaitu warna natural dan warna solid. Warna natural adalah warna kayu
sehingga kita mengenal berbagai jenis warna kayu seperti warna mahoni, dark teak, yellow
teak, walnut brown, papua rose, dan berbagai jenis warna kayu lainnya.

Sedangkan warna solid adalah warna yang akan menutup warna kayu asli seperti warna merah,
warna biru, kuning, hijau, dll. Salah satu cat dengan pilihan warna solid untuk mebel atau
furniture yang bisa Anda gunakan dan sangat lengkap untuk berbagai macam gaya adalah cat
kayu besi Orchid Enamel Paint. Cat Orchid sangat kaya warna karena Anda bisa memilih dari 24
jenis warna yang disediakan.

Baca juga : Cat Shabby Chic untuk Dekorasi Rumah dan Furniture

Mengenal Lebih Dekat Cat Kayu Besi Orchid Enamel Paint


Cat kayu dan cat besi Orchid merupakan cat multipurpose water based yang aman, tidak
beracun (non toxic) dan ramah lingkungan. Produk ini bisa diaplikasikan pada media kayu,
plywood, besi, seng dan segala macam media kebutuhan secara umum baik interior maupun
exterior.

Cat enamel Orchid bahkan memiliki flexibilitas lapisan film yang sangat baik untuk jenis media
yang memiliki sifat lentur dan mudah bergerak seperti halnya media anyaman bambu, pandan,
rotan, enceng gondok, dan berbagai jenis kerajianan serat alam lainnya.

Baca juga : contoh warna cat bambu untuk pagar tahun 2019

Produk ini juga relatif lebih ekonomis dibanding cat minyak. Selain itu, merk cat Orchid juga
dapat digunakan untuk berbagai jenis media yang tidak tahan minyak atau thinner seperti
styrofoam, PE-foam dan berbagai jenis bahan polimer lainya.
Keunggulan lainnya, cat kayu besi Orchid bukan jenis cat yang proses aplikasinya sulit. Anda
cukup menggunakan kuas yang bisa Anda beli dengan harga murah di toko besi terdekat.
Dengan kuas Anda bisa menjangkau berbagai sudut dari bidang kayu. Dengan kuas berukuran
3 inci Anda dapat mengecat untuk bidang yang luas. Sedangkan untuk kuas berukuran 2 inci ke
bawah Anda bisa menjangkau bagian siku maupun sudut.

Proses aplikasi kuas juga tidak akan mengecewakan dalam hasilnya. Kebanyakan jenis cat
enamel dikhawatirkan akan meninggalkan brush mark. Tetapi dengan campuran air sebagai
bahan pelarut yang tepat, Anda tidak perlu khawatir dengan hasil brush mark. Selain
menggunakan kuas, Anda juga bisa menggunakan spray gun untuk aplikasi.

24 Pilihan Warna Cat Enamel Orchid

Tidak semua cat kayu besi warna solid memiliki daya tutup warna yang baik. Jika daya tutup
warna tidak baik maka warna kayu akan terlihat serta serat kayu. Nah kelebihan dari cat kayu
besi Orchid ini adalah memiliki daya tutup yang baik. Sehingga warna kayu asli termasuk serat
kayu akan tertutup.

Warna cat kayu dan besi sangat mempengaruhi tampilan furniture. Lalu warna apakah yang
akan Anda pilih. Berikut ini 24 pilihan warna yang disediakan oleh cat kayu besi Orchid.

1. Ever Green
2. Green

3. Lemon Yellow
4. Golden Yellow

5. Orange

6. Light Yellow

7. Pelita Green

8. Light Pink

9. Emerald Green

10. Ocean Blue

11. Deep Blue

12. Diamond Blue

13. Tile Red

14. Traffic Red

15. Liver Brown

16. Honey Wood

17. Spring Cream

18. Milk Cream

19. Black

20. White

21. Cooper

22. Gold

23. Grey

24. Pearl

Baca juga : warna cat plitur untuk finishing kayu natural.

10 Warna Orchid Teratas Untuk Furniture Modern

Furniture modern menjadi favorit di pertengahan tahun ini, furniture modern mencakup gaya-
gaya minimalis, kontemporer, pop art, dll. Jenis furniture modern ini akan mengedepankan
pilihan warna cerah karena akan memperlihatkan ruangan yang lebih segar dan nyaman.
Dalam cat kayu besi Orchid ada 10 warna yang ocok digunakan untuk furniture modern.
Berikut ini warna yang bisa Anda gunakan:

1. White
Warna putih paling banyak diminati karena warna putih mampu dicocokan dengan berbagai
macam warna. Untuk warna putih pada furniture modern cocok digunakan dalam gaya shabby
chic, minimalis, kontemporer, bahkan gaya yang klasik bukan modern. Warna putih jika
digunakan di dalam ruangan akan menciptakan suasana yang bersih. Tentu saja kesan tersebut
juga harus diimbangi dengan tingkat kebersihan sesungguhnya oleh pemilik rumah.

2. Black

Warna hitam memberikan banyak kesan. Bisa memberikan kesan gelap tetapi bisa juga
memberikan kesan elegan dan mewah. Warna hitam cocok jika dikombinasikan dengan warna
putih ataupun merah karena akan memberikan kesan kontras tinggi. Warna hitam sangat
cocok untuk gaya minimlais maupun kontemporer. Bagi Anda yang tertarik dengan gaya
tersebut segera gunakan cat kayu besi Orchid warna hitam.

3. Grey

Gaya kontemporer sangat khas dengan warna abu-abu ini. Tidak heran warna grey juga masuk
dalam produk peringkat kelima terlaris ketiga setelah warna hitam. Anda bisa menggunakan
warna abu-abu tidak hanya pada furniture tetapi juga pada dinding. Warna grey akan
memberikan kesan yang elegan dan juga bersih.

4. Milk Cream

Warna milk cream ini mirip dengan warna kuning gading. Warna ini juga termasuk salah satu
produk Orchid yang terlaris. Sangat coock jika digunakan dalam gaya kontemporer karena akan
terlihat sedikit klasik tetapi terdapat juga modern.

5. Green

Pilihan warna hijau akan memberikan kesejukan. Tetapi jika Anda mengkombinasikannya
dengan warna yang lebih terang seperti warna merah atau kuning maka akan masuk dalam
gaya pop art. Dimana gaya ini cocok untuk ruangan yang segar. Warna hijau yang harmoni bisa
Anda kombinasikan dengan warna cokelat natural atau dengan warna putih bahkan bisa juga
dikombinasikan dengan warna hijau muda.

6. Traffic Red

Warna merah ini cocok jika digunakan dalam ruangan seperti restoran.A dna bisa
mengguankannnya dala ruangand apur Anda atau ruang makan. Warna merah dapat
menciptakan kesan harmoni jika Anda menggabungkannya dengan warna seperti putih atau
merah muda. Jika anda ingin mendapatkan kesan kontras Anda bisa memberikan warna hitam.
Pilihan kontras lain adalah dengan menciptakan gaya pop art. Anda bisa menggabungkan
warna merah, biru dan juga kuning.

7. Light Pink
Warna light pink ini cocok untuk furniture anak. Warna pink bisa juga Anda kombinasikan
dengan warna putih untuk menciptakan gaya shabby chic. Warna pink bisa juga Anda terapkan
untuk dinding jika Anda memiliki anak perempuan .

8. Orange

Warna orange menggabungkan kesan hangatnya merah dan optimismenya kuning. Oleh
karena itu, warna ini cocok sebagai pilihan untuk gaya furniture modern kontemporer. Anda
juga bisa menggunakannya pada furniture retro. Anda bisa mengkombinasikannya dengan
warna natural atau warna hitam agar terlihat kontras. Karena gaya kontemporer dan pop art
mengedepankan sifat kontras dari warna.

9. Lemon Yellow

Warna lemon yellow ini adalah warna kuning yang cocok untuk gaya pop art. Warna lemon
yellow memberikan kesan ceria dan optimis ke dalam ruangan Anda. Seperti gaya pop art
lainnya Anda bisa mengkombinasikannya dengan warna hitam atau merk untuk mendapatkan
tampilan kontras. Jika Anda ingin mendapatkan efek harmoni Anda bisa mengkombinasikannya
dengan warna putih.

10. Ocean Blue

Warna ocean blue, warna ini akan memberikan kesan yang hangat dan menenangkan pada
rumah Anda. Warna ini cocok untuk gaya minimalis modern hingga klasik kontemporer. Warna
biru ini akan meredam dan meneduhkan ruangan.

METODE COATING TESTING,


BERIKUT PENJELASAN
LENGKAPNYA!
MARCH 13, 2018 NDT INDONESIA LEAVE A COMMENT

Coating Testing atau biasa di sebut pengujian lapisan ini ialah suatu cara
atau teknik dengan pertolongan alat yang di pakai untuk menguji sebuah
lapisan laksana cat, minyak ataupun lapisan lainnya. Bagi pengujian yang
bakal kita kupas kali ini ialah pengujian lapisan pada cat mobil.
Yang bisa diukur atau diuji dari bahan cat merupakan viskositasnya. Secara
definisi, viskositas adalahsebuah pengukuran dari keawetan fluida yang
diolah dengan desakan maupun tegangan. Masalah yang tidak jarang timbul
pada vikositas ini seringkali dari ketebalannya maupun pergesekan internal.

Oleh sebab itu, air yang tipis seringkali mempunyai viskositas lebih rendah
dikomparasikan dengan madu yang tebal mempunyai viskositas yang tinggi.
Mudahnya, semakin rendah viskositas sebuah fluida maka semakin besar
pergerakan dari fluida tersebut sendiri.

Pengujian viskostas atau lebih dikenal dengan sebutan viscosity testing ialah
sebuah teknik pengujian kekentalan cairan laksana cat, oli, minyak, dan
masih tidak sedikit cairan lainnya. Nilai viskositas dari cat merupakan hal
penting guna menilai hasil dari cat tersebut.

Misalnya, andai kita memakai cat yang nilai viskositasnya lebih rendah
dibanding nilai normal, maka cat bakal menetes dan mengalir pada lapisan
yang menciptakan hasil dari cat menjadi buruk. Dan sebaliknya, andai nilai
viskositas cat lebih tinggi daripada standar atau normal, maka lapisan cat
bakal cacat dan timbul bintik ataulaksana pori-pori pada kulit jeruk.

Alat Coating Testing yang biasa di pakai ialah jenis coating thickness
gauge.
Coating Thickness Gauge
Coating thickness gauge adalah sebuah perangkat ukur professional dan
teruji guna mengukur ketebalan cat dengan praktis. Di format khusus guna
pengukuran lapisan non-destruktif dan dapat mengerjakan pengukuran
dengan cepat guna mendapatkan hasil yang akurat dengan pengukuran
ketebalan yang presisi.

Kegunaan dari coating thickness gauge guna mendeteksi ketebalan pada cat
pada sebuah permukaan objek yang di cat, misal untuk cat stoving standar
seringkali melakukan pengujian ketebalan cat berkisar 35-55mm.

Berikut ini ialah cara memakai alat Coating thickness gauge :

 Cukup tempelkan perangkat coating thickness gauge pada objek yang di cat
 Kemudian, bakal terlihat angka pada layar display
 Setelah di tempelkan sejumlah menit kemudian data-data hasil pengukuran
bakal telihat pada layar display
 Memiliki tingkat keakuratan yang tinggi sampai ±0,1 mm, sehinggabisa jadi
untuk salah paling kecil.
Cara mengasuh Coating thickness gauge dengan gampang :

 Melepaskan batrai dari alat supaya menghindari kebocoran pada batrai


 Cukup mengelap alat memakai lap kering supaya alat terhindar dari debu dan
tidak boleh sampai alat terpapar air khususnya sensornya
 Simpan perangkat di lokasi yang kering, tidak boleh sampai di taro di lokasi
lembab dan jauhkan dari sinar matahari secara langsung

Anda mungkin juga menyukai