Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Variasi Pengunaan Thinner Pada Campuran Cat

PENGARUH VARIASI PENGGUNAAN THINNER PADA CAMPURAN CAT TERHADAP


KUALITAS HASIL PENGECATAN
Abdulloh Khasib
S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: abdullohkhasib93@gmail.com
Diah Wulandari
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: diahwulandari@unesa.ac.id

Abstrak
Thinner yang banyak digunakan pada bengkel pengecatan otomotif di bedakan menjadi 2 yaitu thinner
NC atau DUCO (Nitrocellulose) dan thinner PU (Polyurethane).Semua jenis thinner sendiri dapat
digunakan untuk melarutkan semua jenis cat. Meskipun cat tersebut memiliki kandungan yang berbeda
dengan jenis thinner yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hasil
pengecatan, dan berapa besar pengaruh penggunaan thinner Polyurethane (PU) dan Nitrocellulose (NC)
terhadap kualitas hasil pengecatan.
Jenis penelitianyang digunakan adalah eksperimen. Dalam penelitiaan ini cat dan thinner yang di gunakan
adalah jenis Polyurethane (PU) dan Nitrocellulose (NC). Dengan variasi campuran thinner Polyurethane
(PU) dan Nitrocellulose (NC) pada cat Polyurethane (PU) dan Nitrocellulose (NC) masing-masing
dengan perbandingan 1:1, 1:1.3, 1:1.5. Pengujian daya kilap hasil pengecatan mengunakan glossmeter.
Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa pengunaan thinner Polyurethane (PU) pada cat Polyurethane
(PU) pada perbandingan campuran 1:1,3 medapatkan hasil terbaik, serta mendapatkan kekilapan tertinggi
sebesar 87.4 GU dibandingkan dengan kekilapan tertinggi pada beberapa campuran cat dengan thinner
yang lain. Sedangkan pada thinner Nitrocellulose (NC) yaitu di campur dengan cat Nitrocellulose (NC)
dengan perbandingan 1:1,5 mendapatkan kekilapan tertinggi yaitu 81.4 GU. peneliti menemui cacat
berupa permukaan cat yang kasar yang diakibatkan oleh campuran yang kental sehingga akan
menghasilkan tingkat kekilapan rendah. Dan cacat berupa lubang kecil (pinhole) terbentuk akibat sifat cat
jenis NC yang cepat mengering dengan dicampur thinner jenis PU yang lebih lambat kering.
Kata kunci : Thinner, variasi campuran, glossmeter.

Abstract
Many thinner that are used by the automotive paint, they are divided into two. Those are: Thinner NC or
DUCO (Nitrocellulose) and Thinner PU (Polyurethane). Kinds of thinner can be used to soluble all kinds
of paint. Although, those paint have different womb from other thinner. The aim of this research is to
know the quality of painting result, and the effect of using the thinner Polyurethane (PU) and
Nitrocellulose (NC) toward the quality of painting result.
Kind of this research is experiment. Meanwhile, Thinner NC or DUCO (Nitrocellulose) and Thinner PU
(Polyurethane) are used in this research. By mixing the variant of thinner Polyurethane (PU) and
Nitrocellulose (NC) in the paint of Polyurethane (PU) and Nitrocellulose (NC). The comparison in each
the thinner and the paint encompass 1:1, 1:1.3, 1:1.5. Examination of the gloss of paint result uses
glossmeter.
The result of this research can be found that the thinner of Polyurethane (Pu) in the paint of Polyurethane
(Pu) by comparing the mixture 1:1,3 can get the best result. Moreover, it can get the highest gloss in the
number of 87.4 GU. Meanwhile, the thinner of Nitrocellulose (NC) is mixed with the paint of
Nitrocellulose (NC) by comparing 1:1,5 can get the highest gloss in the rate of 81.4 GU. This research
finds Droplet like rough surface paint that caused by the thick mixture thus it will generate low gloss
level. Then, Droplet is such as the pinhole formed, it is caused by the kind paint of NC which runs drying
quickly, by mixed the thinner of PU which is later run drying.
Key words: Thinner, Mixing variant, glossmeter.

lapisan pada suatu benda sehingga umur benda tersebut


PENDAHULUAN bias semakin lama. Cat adalah suatu cairan yang dipakai
Pengecatan (paiting) adalah suatu proses aplikasi cat untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan
dalam betuk cair pada sebuah obyek, untuk membuat memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing)
lapisan tipis yang kemudian untuk memuat lapisan yang serta melindungi (protective) suatu obyek pengecatan
keras atau lapisan cat (Sidik Argana. 2013). Adapun (Susyanto. 2009).
fungsi dari pengecatan sendiri adalah untuk member

35
JPTM. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017, 35-42

Cat akan mengalami kerusakan seperti warna cat yang butuhkan untuk melarutkan dari komposisi cat
pudar, tergores bahkan catnya terkelupas, hal ini bisa (Fachrudin Indra Permana, 2014).
terjadi akibat benturan atau umur cat yang sudah tua. Jenis thinner yang ada di pasaran sendiri dibagi beberapa
Bagian cat yang mengalami kerusakan sendiri bisa jenis, berdasarkan dengan karakter thinner itu sendiri
mengakibatkan berkurangnya nilai keindahan dan dan dapat digolongkan seperti Thinner Normal, thinner Slow
apabila yang dilapisi oleh cat adalah logam, korosi akan dan Extra Slow. Sedangkan kalau dibedakan dari jenis
merusak logam karena rusaknya cat yang melapisi logam kandungannya, thinner yang banyak digunakan pada
tersebut, oleh karena itu perbaikan pada cat juga perlu bengkel pengecatan otomotif yaitu thinner NC atau
dilakukan. Perbaikan pada cat sendiri biasanya dilakukan DUCO (Nitrocellulose) dan thinner PU (Polyurethane).
dengan cara mengecat kembali bagian yang mengalami Merek thinner yang dijual di toko-toko pengecatan juga
kerusakan saja atau mengecat ulang seluruh bagian yang sangat banyak dengan jenis yang sama maupun berbeda,
dilapisi oleh cat. konsumen biasanya menginginkan jenis thinner yang
Pengecatan ulang pada otomotif sendiri sering kita bagus untuk aplikasi pengecatan tanpa memperhatikan
jumpai, berbagai macam alasan dilakukan pengecatan jenis thinner dan cat yang akan digunakan, dari
ulang pada kendaraan tersebut, seperti pemiliknya penggunaan jenis thinner yang bagus konsumen
menginginkan warna lain pada kendaraan tersebut atau mengharapkan hasil pengecatan yang bagus.
kendaraan yang catnya tergores, pudar bahkan terkelupas. Semua jenis thinner sendiri dapat digunakan untuk
Dengan melakukan pengecatan ulang ini pemilik melarutkan semua jenis cat, meskipun cat tersebut
berharap kendaraanya lebih bagus dari sebelumnya, memiliki kandungan yang berbeda dengan jenis thinner
untuk itu hasil pengecatan yang bagus merupakan yang digunakan. Dan tidak menutup kemungkinan
harapan dari pemilik kendaraan. konsumen mencampur thinner yang berbeda jenis dengan
Pelekatan cat kepermukaan dapat dilakukan dengan cat yang digunakan dalam proses pengecatan untuk
banyak cara, diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas, mengurangi biaya pengecatan ataupun untuk
disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping) atau dengan menghasilkan pengecatan yang lebih bagus.
cara yang lain (Susyanto, 2009). Pelekatan cat dengan
Rancangan Penelitian
cara di semprotkan atau spray merupakan pelekatan cat
yang paling banyak dijumpai di bengkel-bengkel
pengecatan otomotif, selain itu pelekatan cat dengan cara
disemprotkan lebih mudah dalam penyesuaian bidang
yang akan dilakukan pengecatan, hasilnya juga bagus
apabila dilakukan dengan benar.
Dalam memlakukan pengecatan dengan cara di
semprotkan manual sendiri ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi hasil pengecatan seperti, Sudut spray gun
pada permukaan benda kerja, Jarak pengecatan, Over
lapping dan kemampuan orang yang melakukan
pengecatan. Selain hal-hal tersebut, ada hal lain yang juga
sangat mempengaruhi hasil dalam pengecatan yaitu
campuran cat dan thinner yang dipakai dalam proses
pengecatan. Cat biasanya dilarutkan dengan thinner, agar
mudah digunakan. Salah satu hal penting yang
mempengaruhi kualitas hasil pengecatan adalah proses
pencampuran cat dengan thinner yang dilakukan dengan
angka perbandingan serta metode yang tepat (Nico
Johansyah Habibie, 2014).
Thinner adalah larutan yang mengandung beberapa bahan
pelarut, penambah kilap dan bahan penambah volume
yang juga dapat berfungsi sebagai penguap agar cat cepat
kering. Pemilihan kualitas thinner tak kalah penting
karena terkadang perbandingan yang tertera pada
kemasan tidak sesuai dengan hasil yang di inginkan dan Gambar 1. Rancangan Penelitian
beberapa thinner tidak memiliki zat pelarut yang di
Pengaruh Variasi Pengunaan Thinner Pada Campuran Cat

Jenis Penelitian Pada pengujian yang akan dilakukan, penulis akan


Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian menggunakan Glossmeter untuk mengukur kekilapan
eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hasil pengecatan.
hubungan sebab-akibat (hubungan kausal) antara dua  Gelas ukur.
faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan Gelas ukur merupakan instrumen yang di gunakan
mengeliminasi (mengurangi) atau menyisihkan faktor- untuk mengukur volume larutan yang digunakan
faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu sebagai acuan perbandingan campuran, gelas ukur
dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari ukuran 10
perlakuan (Arikunto; 2006: 3). ml hingga 2 liter. Pada penelitian ini, penulis
menggunakan gelas ukur 50 ml, dan 100 ml.
Variabel Penelitian
 Mistar baja
 Variabel Bebas Mistar baja untuk mengukur jarak penyemprotan spray
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang gun dalam satuan Cm.
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
Peralatan penelitian
timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2013:61).
Variable bebas dalam penelitian ini adalah 2 jenis  Spray Gun
thinner Polyurethane (PU) dan thinner Nitro cellulose Spray gun adalah alat pengecatan yang menggunakan
(NC) yaitu thinner Blinken PU, Super ND. udara kompresor untuk mengaplikasi cat yang akan
 Variabel Terikat diatomisasikan pada permukaan benda kerja. Spray gun
Variabel terikat (dependent variables) yaitu faktor- menggunakan udara bertekanan untuk
faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan mengatomisasi/mengabutkan cat pada suatu
adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang permukaan. Spesifikasinya adalah:
muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan Merek : Einhill
yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel terikat Tipe : F-100G
dalam penelitian ini adalah kekilapan yang didapatkan. Kapasitas : 400 ml
 Variabel kontrol Working Pressure : 50 – 80 Psi
Variabel kontrol yaitu variabel yang diusahakan untuk  Kompresor
dinetralisasi oleh peneliti. Variabel kontrol disebut juga Kompresor merupakan alat pensuplai udara pada proses
sebagai pembanding hasil penelitian eksperimen yang pengecatan. Spesifikasinya adalah:
dilakukan. Variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu : Merek : Multipro
- Semua peralatan pengecatan dalam kondisi standar Max. pressure : 8/116 bar/psi
- Jarak penyemprotan yakni kurang lebih 18 cm. Output : 1 Hp
- Sudut penyemprotan yang digunakan merupakan Voltase : 220V/50
sudut pengoperasian standar, kurang lebih 90º dari
posisi bidang kerja. PROSEDUR PENGUJIAN
- Tekanan angin penyemprotan standar 5-8 bar
Pengecatan Plat
mengunakan kompresor otomatis.
 Menyiapkan bahan yang dibutuhkan
- Pengecatan dan pengeringan dilakakan diruangan
pada suhu udara normal kurang lebih 28ºC.  Menyiapkan plat besi dengan bidang datar ketebaln plat
1 mm dengan ukuran panjang 30 cm dan lebar 20cm.
Obyek Penelitian  Menyiapkan permukaan plat yang akan di cat,seperti
Penelitian ini menggunakan objek lempengan plat besi mengamplas permukaan plat dengan kertas gosok
dengan bidang datar tebal 1 mm lembar plat dengan nomor grit 700 dan membersihkan minyak dari
ukuran 20X 30 cm, cat Polyurethane (Pu) dan cat permukaan plat mengunakan air dan sabun.
Nitrocellulose (NC).  Memastikan bahwa peralatan yang dibutuhkan sudah
lengkap.
Instrumen dan Peralatan Penelitian  Mempersiapkan kompresor, dengan cara membuang
Instrumen penelitian diartikan ―suatu alat yang digunakan kandungan air pada kompresor.
oleh peneliti untuk mengukur fenomena alam atau sosial  Menggunakan perlengkapan pengaman yang
yang diamati‖ (Sugiyono, 2010). Instrumen alat ukur dibutuhkan seperti masker dll.
yang digunakan untuk penelitian ini adalah  Melakukan pemasangan selang pensuplai angin
 Glossmeter. kompresor ke spray gun.

37
JPTM. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017, 35-42

 Melakukan pengisian kompresor dengan penuh yakni HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sebesar 8 bar, membuka penuh aliran udara dari Hasil Penelitian
kompresor ke spray gun .kompresor akan menyala
Agar pengukuran daya kilap hasil pengecatan
otomatis pada tekanan 5 bar dan mati secara otomatis
mendapatkan hasil yang valid maka pengujian daya kilap
pada tekanan 8 bar.
dilakaukan dengan alat uji kekilapan yaitu Glossmeter.
 Membersihkan saluran spray gun dengan menggunakan
Setiap plat dibagi menjadi tiga bagian pengukuran sesuai
thinner dengan cara mengisi fluid cup dengan thinner
dengan luas bidang yang akan di uji dengan penampang
dan menyemprotkannya. Hal ini bertujuan untuk
holder pada glossmeter.
membersikan saluran spray gun dari kotoran.
 Mempersiapkan bahan pengujian berupa campuran Hasil Pengukuran Kekilapan Campuran Cat Penta
Epoxy dengan thinner dengan perbandingan 1:1.5. NC Dengan Thinner Super ND Mengunakan
 Mengaplikasikan epoksi dan mengeringkannya pada Glossmeter
suhu udara normal 28°C kurang lebih 1 jam.
 Mengamplas permukaaan plat yang sudah dilapisi Cat Penta NC Dengan Thinner Super ND
epoxy dengan amplas grit 1000 dan membasuhya 100
dengan air. 90 81.7
 Mempersiapkan bahan pengujian berupa campuran cat 79.6

Nilai Daya Kilap (GU)


80
dengan thinner pada variable 1:1, 1:1.3, 1:1.5 yang
70 66.4
akan di lakukan pengecatan.
 Melakukan pengisian fluid cup dengan campuran cat 60
dengan thinner pada variabel tertentu yang sudah
50
ditentukan.
 Memposisikan jarak spray gun mengunakan alat bantu 40
dengan bidang penyemprotan yakni kurang lebih 18 30
cm. 20
 Melakukan penyemprotan cat pada plat.
10
 Melakukan proses pengeringan dengan suhu ruangan
normal yakni 28°C kurang lebih 2 kali 24 jam, atau 0
sampai cat kering sempurna. 1:1 1:1,3 1:1,5
Perbandingan Campuran
Pengujian daya kilap hasil pengecatan
Cat Penta Nc:Thinner Super Nd
 Hidupkan alat pengujinya (Glossmeter ).
 Kalibrasi Gloss meter dengan sudut pencahayaan gloss Gambar 2 Diagram kekilapan campuran cat penta NC
meter 60°. dengan Thinner Super ND
 Kemudian letakan s Glossmeter pada plat yang akan
dilakukan pengukuran kekilapannya. Berdasarkan gambar diagram diatas, maka nilai kekilapan
 Baca data dan tulis yang muncul di alat (berapa angka campuran cat penta NC dengan thinner super ND pada
kekilapan (GlossUnit) pada setiap titik yang dilakukan perbandingan 1:1 sebesar 66.4 GU 1:1.3 sebesar 79.6 GU
pengukuran. 1:1.5 sebesar 81.7 yang dinyatakan dalam satuan
 Pada setiap plat dibagi menjadi 3 bagian pengukuran GlossUnit (GU). Dari hasil ini nilai kekilapan tertinggi
agar pengukuran kekilapan dapat di ukur secara merata. yang dihasilkan pda campuran Cat Penta NC dengan
Thinner Super ND didapatkan pada perbandingan 1:1.5
Teknik Analisis data dengan nilai rata-rata 81.7 GU.
Analisa data dilakukan dengan metode deskripsi, yaitu
Hasil Pengukuran Kekilapan Campuran Cat Penta
dengan mendeskripsikan atau menggambarkan secara
NC Dengan Thinner Blinken PU Mengunakan
sistematis, faktual dan akurat mengenai realita yang
Glossmeter
diperoleh selama pengujian. Data hasil penelitian yang
diperoleh dimasukkan dalam tabel dan ditampilkan dalam
bentuk grafik.Selanjutnya dideskripsikan dengan kalimat
sederhana sehingga mudah dipahami untuk mendapatkan
jawaban dari permasalahan yang diteliti.
Pengaruh Variasi Pengunaan Thinner Pada Campuran Cat

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka nilai kekilapan


Cat Penta NC Dengan Thinner Blinken
100 PU campuran Cat Blinken PU dengan Thinner Blinken PU
90 pada perbandingan 1:1 sebesar 76.8 GU, 1:1.3 sebesar
76.6 87.4 GU, 1:1.5 sebesar 70.5 GU, yang dinyatakan dalam
80
Nilai Daya Kilap (GU)

69.4 satuan GlossUnit (GU). Dari hasil ini nilai kekilapan


70 63.6 tertinggi yang dihasilkan pda campuran Cat Penta NC
60 dengan Thinner Blinken PU didapatkan pada
perbandingan 1:1.3 dengan nilai rata-rata 87.4 GU.
50
Hasil Pengukuran Kekilapan Campuran Cat Penta
40
NC Dengan Thinner Blinken PU Mengunakan
30 Glossmeter
20
Cat Blinken PU Dengan Thinner
10 SuperND
0 100
1:1 1:1,3 1:1,5 90
Perbandingan Campuran
80.2

Nilai Daya Kilap (GU)


Cat Penta NC:Thinner Blinken PU 80 71.4 74.2

Gambar 3 Diagram kekilapan campuran cat penta NC 70


dengan Thinner Blinken PU 60
50
Berdasarkan gambar diagram diatas, maka nilai kekilapan
campuran Cat penta NC dengan Thinner Blinken PU 40
pada perbandingan 1:1 sebesar 69.4 GU 1:1.3 sebesar 30
76.6 GU 1:1.5 sebesar 63.6 yang dinyatakan dalam
20
satuan GlossUnit (GU). Dari hasil ini nilai kekilapan
tertinggi yang dihasilkan pda campuran Cat Penta NC 10
dengan Thinner Blinken PU didapatkan pada 0
perbandingan 1:1.3 dengan nilai rata-rata 76.6 GU. 1:1 1:1,3 1:1,5
Perbandingan Campuran
Hasil Pengukuran Kekilapan Campuran Cat Penta
NC Dengan Thinner Blinken PU Mengunakan Cat Blinken PU:Thinner Super ND
Glossmeter Gambar 5 Diagram kekilapan campuran cat Blinken PU
Cat Blinken PU Dengan Thinner Blinken dengan Thinner Blinken PU
PU
100 Berdasarkan gambar diagram diatas, maka nilai kekilapan
87.4 campuran Cat Blinken PU dengan Thinner super ND
90
76.8 pada perbandingan 1:1 sebesar 71.4 GU, 1:1.3 sebesar
80 70.5
Nilai Daya Kilap (GU)

80.2 GU, 1:1.5 sebesar 74.2 GU, yang dinyatakan dalam


70
satuan GlossUnit (GU). Dari hasil ini nilai kekilapan
60 tertinggi yang dihasilkan pda campuran Cat Penta NC
50 dengan Thinner Blinken PU didapatkan pada
40 perbandingan 1:1.3 dengan nilai rata-rata 80.2 GU.
30
20
10
0
1:1 1:1,3 1:1,5
Perbandingan Campuran
Cat Blinken PU:Thinner Blinken PU
Gambar 4 Diagram kekilapan campuran cat Blinken PU
dengan Thinner Blinken PU

39
JPTM. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017, 35-42

yang di experimenkan, perbandingan campuran yang


100
87.4 berbeda juga mengakibatkan tingkat kekentalan pada
90 81.7 setiap campuran cat dan thinner yang di experimenkan
79.6 80.2
80 76.8 76.6 74.2 tidak sama, hal ini mengakibatka ada perbandingan
69.4 71.4 70.5
Nilai Daya Kilap (GU)

70 66.4 63.6 campuran cat dengan thinner mengalami Droplet.


Droplet yang ditemukan adalah permukaan cat pada plat
60
terlihat kasar pada hasil pengecatan campuran cat jenis
50 NC dengan thinner jenis NC pada perbandingan 1:1 ,
40 yang disebabkan oleh campuran cat dengan thinner
30 terlalu kental sehingga tingkat kekilapan pada campuran
ini kurang baik dibandingkan hasil pengecatan pada
20
perbandingan campuran 1:1.3 dan 1:1.5.
10
0
1:1 1:1,3 1:1,5
Perbandingan Campuran
Cat Penta NC:Thinner Super ND
Cat Penta NC:Thinner Blinken PU
Cat Blinken PU:Thinner Blinken PU
Cat Blinken PU:Thinner Super ND
Gambar 6 Diagram kekilapan campuran cat dengan
Thinner yang di experimenkan

Dilihat dari tabel di atas campuran cat penta NC dengan


thinner super ND memiliki daya kilap tertinggi yatu 81.7
GU pada perbandingan campuran 1:1.5. campuran cat
Gambar 4.10 Permukaan cat pada plat terlihat kasar
penta ND dengan thinner blinken PU memiliki daya kilap
tertinggi yaitu 76.6 GU pada perbandingan campuran
Hal ini di buktikan dari penelitian yang sudah dilakukan,
1:1.3, cat blinken PU dengan thinner blinken PU
yang dapat dilihat pada tabel 4.2 dimana campuran cat
memiliki daya kilap tertinggi yaitu 87.4 GU pada
Jenis NC dengan thinner jenis NC pada perbandingan 1:1
perbandingan campuran 1:1.3, campuran cat blinken PU
menghasilkan kekilapan terendah yaitu 66.4 GU
dengan thinner super ND memiliki daya kilap tertinggi
dibandingkan dengan perbandingan 1:1.3 sebesar 79.6
yaitu 80.2 GU pada perbandingan 1:1.3.
GU selain itu nilai kekilapan tertinggi mengunakan
Dari hasil penelitian dan pengujian yang sudah dilakukan
thinner jenis NC juga didapatkan pada campuran thinner
oleh peneliti di peroleh hasil bahwa pengunaan thinner
jenis NC yang dicampur cat jenis NC, hal ini dapat
jenis NC lebih baik digunakan untuk campuran cat jenis
dibuktikan oleh peneliti dengan melihat tabel 4.9 dengan
NC dengan perbandingan campuran 1:1.5 hal ini dapat
perbandingan 1:1.5 yang mendapatkan kekilapan sebesar
dilihat pada gambar 4.9 dimana pengunaan thinner jenis
81.7 GU. Pada campuran cat dan thinner jenis ini
NC yaitu thinner super ND mendapatkan nilai kekilapan
perbandingan thinner semakin banyak maka semakin
tertinggi pada perbandingan campuran 1:1.5 sebesar 81.7
baik pula kekilapan yang dihasilkan, seperti yang ada
GU bila digunakan untuk campuran cat jenis NC yaitu
pada gambar diagram 4.9 pada perbandingan 1:1 daya
penta NC. Sedangkan pengunaan thinner jenis PU lebih
kilap pada campuran ini rendah, semakin naik
baik digunakan untuk campuran cat jenis PU dengan
perbandingan campuran yakni 1:1.3 semakin naik pula
perbandingan campuran 1:1.3 hal ini juga dapat dilihat
kekilapan yang dihasilkan. Begitu pula pada
pada gambar 4.9 dimana pengunaan thinner jenis PU
perbandingan 1:1.5 pada campuran ini mendapatkan
yaitu thinner blinken PU mendapatkan nilai kekilapan
kekilapan terbaik, Fachrudin Indra Permana, 2014.
tertinggi pada perbandingan campuran 1:1.3 sebesar 87.4
―bahwa perbandingan thinner yang semakin banyak dapat
GU bila digunakan untuk campuran cat jenis PU yaitu
meningkatkan hasil kekilapan.‖ Yang berbanding lurus
blinken PU.
dengan campuran yang mengandung jenis NC kekilapan
Pembahasan tertinggi didapatkan pada perbandingan 1:1.5 sedangkan
Setelah dilakukanya tahap penelitian dan pengujian pada campuran jenis PU cenderung kekilapanya menurun
didapatkan beberapa perbedaan kekilapan dari variabel
Pengaruh Variasi Pengunaan Thinner Pada Campuran Cat

pada perbandingan 1:1.5 dan memiliki kekilapan terbaik Terhadap Kualitas Hasil Pengecatan, maka kesimpulan
pada perbandingan 1:1.3. yang dapat ditulis oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Pada campuran cat jenis NC dengan thinner Jenis PU  Pengunaan thinner jenis PU yaitu thinner blinken PU
pada perbandingan campuran 1:1 campuran ini pada cat jenis PU yaitu cat blinken PU dengan
mendapatkan kekilapan 69.4 GU lebih tinngi dari perbandingan campuran 1:1.3 mendapatkan campuran
campuran cat jenis NC dengan thinner Jenis NC yang dengan kekentalan yang pas, sehingga pada campuran
mendapatkan kekilapan 66.4 GU dengan perbandingan ini mendapatkan hasil pengecatan yang baik dan tidak
campuran yang sama. Kekilapan tertinggi pada campuran terjadi Droplet. Serta mendapatkan kekilapan tertinggi
jenis ini sebesar 76.6 GU didapatkan pada perbandingan sebesar 87.4 GU dibandingkan dengan kekilapan
1:1.3 dimana angka kekilapan ini masih rendah tertinggi pada beberapa campuran cat dengan thinner
dibandingkan dengan kekilapan tertinggi yang didapatkan yang lain, dan lebih baik dari campuran jenis cat
pada campuran jenis cat dengan thinner yang lain. Selain dengan thinner yang sama pada perbandingan yang
itu pada perbandingan campuran 1:1.5 campuran cat jenis lain.
NC dengan thinner jenis PU mendapatkan kekilapan  Penggunaan thinner jenis NC yaitu thinner super ND
terendah dibandingkan dengan kekilapan hasil semua pada cat jenis NC yaitu cat penta NC dengan
campuran yang di experimenkan yaitu 63.6 GU, pada perbandingan campuran 1:1.5 menghasilkan nilai
perbandingan ini juga terjadi Droplet berupa lubang kecil kekilapan tertinggi yaitu 81.4 GU. Dengan
(pinhole) atau yang biasa disebut kerak kulit Droplet ini perbandingan campuran yang pas, maka didapatkan
terbentuk akibat sifat cat jenis NC yang cepat mengering hasil pengecatan yang baik serta tidak terjadi Droplet
dengan dicampur thinner jenis PU yang lebih lambat seperti permukaan plat pengecatan yang terlihat kasar.
kering, dimana permukaan cat mengering keras sebelum
solvent di dalam cat menguap, maka solvent yang
Saran
terperangkap didalam lapisan cat dipaksa untuk menguap
dan meletup melalui permukaan cat yang sudah kering Dari serangkaian kegiatan penelitian dan pengambilan
sehingga meningalkan bekas berupa lubang kecil. Hal ini simpulan yang telah dilakukan, maka dapat diberikan
di buktikan dari penelitian yang sudah dilakukan, yang beberapa saran sebagai berikut:
dapat dilihat pada tabel 4.3.  Dalam proses pengecatan sebaiknya memperhatikan
Campuran cat jenis PU dengan thinner jenis PU pada kesehatan dan keselamatan kerja.
perbandingan 1:1.3 mendapatkan campuran dengan  Untuk penelitian selanjutnya, apabila merujuk pada
kekentalan yang pas, sehingga pada campuran ini penelitian ini, hendaknya menambah variabel
mendapatkan hasil pengecatan yang baik dan tidak terjadi perbandingan campuran cat dengan thinner.
Droplet. serta mendapatkan kekilapan tertinggi sebesar  Penelitian ini mengunakan Pengeringan dengan suhu
87.4 GU dibandingkan dengan kekilapan tertinggi pada udara normal sehingga diharapkan ada peneliti lanjutan
beberapa campuran cat dengan thinner yang lain, dan yang mengunakan teknik oven untuk pengeringanya.
lebih baik dari campuran jenis cat dengan thinner yang
sama pada perbandingan yang lain. Pada perbandingan DAFTAR PUSTAKA
1:1 yang mendapat kekilapan 76.8 GU dan pada Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
perbandingan 1:1.5 yang mendapatkan kekilapan Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
terendah pada campuran cat jenis PU dan thinner jenis Asadi, Aji Detar. 2010. Proses Pelapisan Cat Pada
PU yang medapatkan kekilapan 70.5 GU. Rangka Mesin Pencetak Mie. Laporan Proyek
Sedangkan pada campuran cat blinken PU dengan thinner Akhir Fakultas Teknik Universitas Negeri
super ND pada perbandingan 1:1 campuran ini Yogyakarta.
mendapatkan kekilapan 71.4 GU, pada perbandingan Argana, Sidik. 2013. Teknik Perbaikan Bodi Otomotif
1:1.5 mendapatkan kekilapan 74.2 GU sedangkan Edisi Pertama 2013. Jakarta : Kementerian
kekilapan tertinggi pada campuran jenis ini didapatkan Pendidikan & Kebudayaan Direktorat Jenderal
pada perbandingan 1:1.3 yang mendapatkan kekilapan Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga
80.2 GU. Kependidikan.
Adityasurya, Kefas. Studi Perbedaan Aplikasi Variasi
PENUTUP Waktu Pengecatan Antar Layer Pada Pengecatan
Simpulan Chemical Tanker Calafuria
Menurut rancangan, hasil penelitian, analisa, dan Departemen Pekerjaan Umum. 1989, Tata Cara
pembahasan yang telah dilakukan tentang Pengaruh Pengecatan Logam. Bandung : Yayasan Lembaga
Variasi Penggunaan Thinner Pada Campuran Cat

41
JPTM. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017, 35-42

Penyelikan Masalah Bangunan Jalan Tamansari


No. 84 Bandung
Gunadi. 2008. Teknik Bodi Otomotif Jilid 3. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.
Habibie, Nico Johansyah. 2014. pengaruh perbandingan
campuran cat dengan thinner terhadap kualitas
hasil pengecatan. Ejournal Unesa. JTM, Volume
02 Nomor 03 Tahun 2014, 97-104
Irawan, Dian Arif. 2016. Pengaruh Jarak Penyemprotan
Spray Gun Dan Campuran Cat Dengan Thinner
Terhadap Kualiitas Hasil Pengecatan. Skripsi
2016
Kir Haryana. (1997). Teknik Pengecatan. Yogyakarta:
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Pratama, Fachrudin Indra. 2014. Pengruh Kualitas Thiner
Terhadap Keoptimalan Hasil Pengecatan.
Ejournal Unesa. JTM. Volume 03 Nomor 02
Tahun 2014, 53 – 61
Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei.
Jakarta: LP3S.
Sofyan, Herminanto. (tth). Teori Pengecatan.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Team-B&P
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Susyanto, Heri. 2009. Kontrol Kualitas Produksi Cat.
(Online).
(http://www.oocities.org/heri_susyanto/KontrolKu
alitasCat.htm, diakses 8 januari 2016).
Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
2004. Mempersiapkan Permukaan Untuk
Pengecatan Ulang. Bagian Proyek Pengembangan
Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Tim. (1995). Step 1 Pedoman Pelatihan Pngecatan.
Jakarta: PT Toyota.
Putramataram. 2010. Produk Putramataram Coating
International. Buletin Putramataram CI —
Volume 3 30 Desember 2010
Wijaya, Yudhar Sensigus Rahmad. 2014. Pengaruh
Jarak Penyemprotan Spray Gun Terhadap
Keoptimalan Hasil Pengecatan. Ejournal Unesa.
Jtm. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, 88-95

Anda mungkin juga menyukai