Anda di halaman 1dari 13

TAHAP DAN TEKNIK PENGECATAN DENGAN SPRAY GUN

A. Deskripsi Singkat
Tahapan dalam proses pengecatan dimulai dari persiapan permukaan sampai dengan
finishing. Apabila ditinjau dari bahan cat yang akan digunakan proses pengecatan tersebut
ada beberapa perbedaan. Misalnya pengecatan untuk cat akhir (top coat) solid menggunakan
cat dasar yang lebih gelap dari warna yang sama, cat akhir metalik harus menggunakan cat
dasar silver, cat akhir candy harus menggunakan cat dasar silver, cat bunglon (warna bisa
berubah-ubah tergantung cahaya yang diterima bodi kendaraan) harus menggunakan cat
dasar hitam dan lain sebagainya. Dalam bahan ajar ini membahas tahapan proses pengecatan
pada umumnya (halaman 1-4) dan teknik pengecatan dengan spray gun (halaman 5-13).

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami tahapan dalam
proses pengecatan dan menjelaskan masing-masing tahapan tersebut

C. Uraian Materi
1. Persiapan Permukaan
Mempersiapkan permukaan yang akan dicat dengan baik akan menghasilkan kualitas
pengecatan yang maksimal, karena pada umumnya kagagalan pengecatan dipengaruhi oleh
persiapan permukaan yang buruk. Indikator dari permukaan yang baik dinilai dari kehalusan
permukaan, kebersihan permukaan dari karat, lemak dan kotoran lainnya. Persiapan
permukaan dapat dilakukan dengan kimiawi misalnya dengan pengasaman (pickling) yaitu
dengan pengolesan bodi kendaraan dengan zat asam, tetapi pengasaman ini sebatas untuk
menghentikan serangan korosi pada logam. Setelah pengasaman komponen dicuci dan
dikeringkan dengan cermat guna menghilangkan semua bahan kimia aktif dari celah-celah
dan lubang-lubang, serta untuk menjamin agar cat dapat merekat erat pada logam. Cara lain
adalah dibersihkan dengan amplas dan dikombinasikan dengan semprotan air untuk
membasuh semua debu, menghilangkan korosi, dan kotoran yang dapat larut dalam air.

1
2. Cat Primer
Pemberian cat dasar sebagai dasar bagi cat berikutnya agar dapat melekat dengan kuat
dan mempunyai daya tahan lebih lama daripada tanpa cat dasar. Penggunaan jenis cat dasar
dipengaruhi oleh jenis cat akhir dan proses pengeringan yang akan dipergunakan dalam
teknik pengecatan tersebut.

3. Pendempulan
Dempul digunakan untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam,
membentuk suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Terdapat beberapa tipe dempul,
tergantung kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan digunakan. Dempul
terdapat tiga jenis yaitu (1) polyester putty (dempul plastik), pada umumnya mengandung
extender pigment dan dapat membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah
mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur kasar, (2) epoxy putty, digunakan untuk
memperbaiki resin part, tetapi dalam hal kemampuan pengeringan, pembentukan,
pengamplasan lebih buruk dari polyster, (3) lacquer putty digunakan untuk mengisi goresan,
lubang kecil (paint hole) atau penyok kecil setelah surfacer.
Pengolesan dempul dilakukan setelah permukaan dibersihkan dari debu, gemuk
minyak, air dan kotoran lain. Selanjutnya mencampur dempul dengan 2 % hardener (untuk
dempul tipe dua komponen). Kemudian mengulaskan tipis-tipis secara merata (maksimal 5
mm), dan kemudian dikeringkan pada udara biasa atau dioven dengan suhu 500 C selama 10
menit. Setelah dempul kering kemudian diamplas agar permukaan yang rata dan halus.

4. Pengamplasan
Setelah dempul dioleskan dan dikeringkan, bagian-bagian yang menonjol dapat
diamplas secara manual dengan blok tangan atau secara mekanis dengan sander.

4. Poses Masking
Proses masking dapat diklasifikasikan menurut area lapisan (coat) dan tipe dari
metode pengecatan. Masking merupakan teknik balutan terhadap media kerja agar terhindar
dari efek pengecatan. Teknik masking terdiri dani a) Masking untuk Aplikasi Surfacer, b)
Masking untuk Block Repainting dan c) Masking untuk Shading atau Spot Repainting.

2
Selanjutnya bagauimana teknik masking pada kendaraandapat dilihatr pada materi sebelunya
yairu proseur masking.

5. Pengoperasian Spraygun
Agar dapat mengecat dengan mantap tanpa menjadi lelah, harus dijaga sikap relaks
tanpa memegang bahu, pundak atau lengan yang menahan spraygun. Biasanya spraygun
ditahan dengan ibu jari, telunjuk dan kelingking, sedangkan trigger ditarik dengan jari tengah
dan jari manis. Untuk lebih memahami teknik penggunaan spary gun dapat dipelajari
kembali materi pertemuan sebelumnya.

6. Pengecatan Akhir
Cat akhir merupakan cat yang memberikan perlindungan permukaan sekaligus untuk
menciptakan keindahan dalam penampilan corak/ performance kendaraan. Oleh karena itu
pengecatan akhir harus hati-hati, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal dan melapisi
Proses Pengecatan permukaan sesuai dengan umur yang dikehendaki jika dilakukan pada
kondisi udara yang tepat.
a. Pengecatan untuk warna solid
1). Semprotkan 3-5 lapis top coat solid yang sudah diencerkan dengan selang waktu
antara lapisan 2-5 menit.
2). Biarkan kering di udara selama 30 menit atau dengan pengeringan menggunakan
sinar infra merah pada suhu ± 40 ° C selama 15 menit.
3). Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam
b. Pengecatan untuk warna Metalic
1). Semprotkan 3 lapis top coat metalic yang sudah diencerkan dengan selang waktu
antara lapisan 3-5 menit.
2). Biarkan kering diudara selama 15 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar
infra merah pada suhu ± 55°C selama 15 menit.
3). Bersihkan permukaan top coat dengan kain lap penarik debu.
4). Semprotkan 2-3 lapis clear atau gloss yang telah dicampur hardener dengan selang
waktu antara lapisan 3-5 menit. Biarkan kering selama 1 jam.
5). Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam.

3
7. Proses Pengecatan Kendaraan Baru
Pengecatan bodi mobil sedan jauh lebih rumit di bandingkan dengan pekerjaan
pengecatan pada umumnya, karena di perlukan kemampuan ketahanan karat dan kualitas
kosmetik yang baik pada mobil sedan. Proses pengecatannya, terdiri atas penaganan mula
kimiwi lapisan dasar yang tujuan utamanya adalah untuk pengecatan karat, serta lapisan
kedua dan terakhir yang di rancang untuk mendapatkan kualitas kosmetik yang baik pada
permukaannya. Tipe pengecatan seperti ini disebut proses pengecatan tiga lapisan.jumlah
yang lebih besar untuk lapisan kedua dan akhir sering pula di gunakan 6 lapisan,7 lapisan dan
lain-lain, bagi kendaraan mewah. Proses pengecatan yang sebenarnya adaalah lebih rumit,
karena pekerjaan lain harus di lakukan secara serentak pada bodi kendaraan.

D. Pertanyaan
1. Sebutkan dan jelaskan prosedur atau tahapan-tahapan yang biasa dilakukan pada
pengecatan sebuah kendaraan
2. Coba jelaskan 4 langkah utama dari proses pengecatan kendaraan baru

4
PENGECATAN DENGAN SPRAYGUN

A. Deskripsi Singkat
Spray gun sebagai alat utama dalam proses pengecatan memiliki peran dan fungsi
yang sangat penting. Penggunaan sraygun bukan sekedar menarik tringger agar cat bisa
keluar dan menyelimuti plat bodi yang dicat, tetapi lebih dari itu teknik penggunaan
sparaygun secara efektif akan mengahsilkan kualitas pengecatan yang lebih maksimal.
Seringkali terjadi kegagalan hanya karena ketidak mampuan dalam menggunakan spray gun
secara baik. Bahan ajar ini membahas teknik mengoperasikan sparaygun, yang meliputi cara
memegang dan menggerakan spraygun, teknik menyemprot dan pemahaman akan daya sebar
cat yang dihasilkan melalui pengaturan fluid tip.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan teknik atau
cara-cara mengoperasikan spray gun dalam pengecatan.

C. Uraian Materi
1. Cara Memegang Spray Gun
Agar dapat mengecat dengan mantap tanpa menjadi lelah, harus dijaga sikap relaks
tanpa memegang bahu, pundak atau lengan yang menahan spray gun. Biasanya spray gun
ditahan dengan ibu jari, telunjuk dan kelingking, sedangkan trigger ditarik dengan jari tengah
dan jari manis.

Gambar 1. Cara memegang spray gun

5
2. Menggerakkan Spray Gun
Ada empat hal penting dalam menggerakkan air spray gun, yaitu :
a. Jarak pengecatan

Gambar 2. Jarak yang sesuai

Jarak pengecatan atau jarak antara spraygun dan area yang dicat untuk masing-
masing cat berbeda, tergantung dari proses dan obyek yang akan dicat. Bila terlalu dekat
akan mengakibatkan cat meleleh dan bila terjadi pada cat metalik akan menimbulkan
belangbelang yang diakibatkan oleh partikel metalik yang mengumpul. Bila jaraknya
terlalu jauh mengakibatkan permukaan menjadi kasar.

Gambar 3. Gerakan spray gun yang terlalu dekan dan jauh

Untuk jarak penyemprotan yang tidak teratur akan mengakibatkan hasil


pengecatan yang belang-belang dan tidak mengkilap. Jarak spraygun secara umum 15-20
cm, untuk jenis acrylic lacquer : 10- 20 cm dan enamel: 15 – 25 cm.

6
Gambar 4. Jarak pengecatan

Gambar 5. Menjaga konsistensi jarak penyemprotan mengikuti pola panel

Gambar 6. Menjaga konsistensi sudut penyemprotan mengikuti pola panel.

7
Lapisan akan menjadi lebih tebal
dibagian bawah, apabila spray gun
dipegang membentuk sudut terhadap
permukaan panel, seperti pada
gambar
Gambar 7. Menjaga konsistensi sudut penyemprotan pada arah vertikal

b. Sudut spray gun


Dalam melakukan penyemprotan cat, posisi badan harus diposisikan sejajar
dengan benda kerja serta mengikuti dari bentuk benda kerja, mendatar atau melengkung.
Arah penyemprotan membentuk sudut 900 dari bidang kerja. Untuk menghindari
kelelahan dalam bekerja, pengecatan dilakukan dari atas ke bawah, bukan dari bawah ke
atas.

Gambar 8. Posisi penyemprotan

c. Kecepatan pengecatan,
Kecepatan gerak alat semprot hendaknya stabil, baik dengan arah horizontal
maupun vertikal. Jika terlalu lambat, cat akan meleleh, bila terlalu cepat maka hasil
pengecatan kurang rata. Jika kecepatannya kurang stabil maka akan diperoleh hasil

8
pengecatan yang tidak rata dan kurang mengkilap. Kecepatan gerak spraygun harus
konstan, yang dianjurkan kira-kira 12 feet/detik.

Gambar 9. Kecepatan konstan

d. Pola tumpang-tindihnya/overla-pping
Overlapping adalah suatu teknik pengecatan pada permukaan benda kerja,
sehingga penyemprotan yang pertama dan berikutnya akan menyambung.
Tujuannya adalah :
 Menghindarkan terjadinya tipis
 Menghindarkan adanya perbedaan warna
 Untuk mendapatkan ketebalan lapisan cat yang merata
 Mencegah tidak adanya cat pada lapisan pertama dan berikutnya.
1). Overlapping pada bidang vertical
Pada umumnya dilakukan oleh seorang operator secara berkesinambungan

Gambar 10. Over lapping pada bidang vertikal

9
2). Overlapping pada bidang horizontal
Dikerjakan oleh dua orang operator secara berpasangan. Operator A lebih dahulu
menyemprot benda kerja, kemudian diikuti oleh operator B

Gambar 9.11. Over lapping pada bidang horisontal

3). Overlapping pada bidang permukaan sambungan


Penyemprotan pada bidang perpotongan (misal fender, pintu, dsb) perlu diperhatikan
pada waktu mulai menyemprot dan berikutnya tidak boleh tepat pada garis
perpotongan dan posisi spraygun harus benar-benar tegak lurus. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari terjadinya tipis dan meleleh.

Gambar 12. Over lapping pada bidang sambungan

3. Langkah-langkah penyemprotan
a Pengaturan alat semprot.
Sebelum melakukan penyemprotan hendaknya mengatur besar kecilnya aliran cat yang
keluar, besar kecilnya angin/ udara yang keluar dan besar kecilnya kembang
penyemprotan/ pattern agar diperolah hasil yang maksimal. Bila penyetelan tidak
dilakukan dengan baik mengakibatkan hasil pengecatan yang kurang sempurna.
Permukaan menjadi tidak rata,meleleh, kasar, kurang mengkilap dan cacat-cacat lain.
Tekanan kerja angin/ udara untuk pengecatan kurang lebih 50-60 Psi atau 4-4,5 kg/cm2.
10
b Gerakan alat semprot.
Gerakan alat semprot (spray gun) harus tegak lurus dan sejajar dengan permukaan yang
akan disemprot, bila tidak akan mengakibatkan ketidakrataan ketebalan cat yang
dihasilkan. Untuk mencapai ketebalan cat yang sama dapat dilakukan overlapping
sebesar 50 %.
c Kecepatan gerak alat semprot (spray gun)
Kecepatan gerak alat semprot hendaknya stabil, baik dengan arah horizontal maupun
vertikal. Jika pelan cat akan meleleh, bila kecepatan geraknya cepat maka hasil
pengecatan kurang rata. Jika kecepatannya kurang stabil maka akan diperoleh hasil
pengecatan yang tidak rata dan kurang mengkilap. Kecepatan gerak spray gun harus
konstan, yang dianjurkan kira-kira 12 feet/detik.
d Jarak penyemprotan
Untuk penyemprotan pada masing-masing cat berbeda, tergantung dari proses obyek
yang akan dicat. Bila terlalu dekat akan mengakibatkan cat meleleh dan bila terjadi pada
cat metalik akan menimbulkan belang-belang yang diakibatkan oleh partikel metalik
yang mengumpul. Bila jaraknya terlalu jauh mengakibatkan permukaan menjadi kasar.
Untuk jarak penyemprotan yang tidak teratur akan mengakibatkan hasil pengecatan yang
belang-belang dan tidak mengkilap. Jarak spray gun secara umum sebesar 15-20 cm,
untuk jenis acrylic lacquer : 10-20 cm dan enamel : 15 – 25 cm.

4. Daya sebar cat


Daya sebar dihitung berdasarkan isi kepadatan cat dan ketebalan cat yang diinginkan
dalam satuan mikron. Isi kepadatan cat ditentukan oleh banyaknya kandungan pigmen dan
resin dalam cat tersebut. Sebagai contoh, cat dengan isi kepadatan 70 %, berarti bahwa dalam
1 liter cat tersebut mengandung 700 cc pigmen (zat pewarna) dan resin (zat perekat). Jika
diinginkan ketebalan cat setelah kering = 40 mikron, maka daya sebar secara teoritis dapat
dihitung sebagai berikut :

CC Kepadatan dalam satu liter cat 700


= = 17,5
Ketebalan kering dalam mikron 40

11
Ini menunjukkan bahwa daya sebar cat secara teoritis adalah = 17,5 m2 untuk tiap
liter cat. Artinya setiap 1 liter cat jika akan disemprotkan pada bidang permukaan plat logam
akan menjangkau pada luasan 17,5 m2.
Apa yang dapat digunakan dengan data tersebut di atas ?. Secara ekonomi kita dapat
mengevaluasi tingkat efisiensi bermacammacam jenis cat. Tentu saja isi kepadatan yang
lebih tinggi akan menghasilkan daya sebar yang terbaik, dilihat secara teoritis akan
menghasilkan beaya yang lebih rendah. Akan tetapi tidak mungkin produsen cat menegaskan
secara tepat berapa m2 dalam prakteknya dapat kita lapisi dengan 1 liter cat. Banyak faktor
mempengaruhi daya sebar dalam prakteknya misalnya; apakah pengulasan cat dengan
semprot, rol atau kwas, apakah pengulasan dilakukan di luar atau di dalam ruangan, apakah
bendanya kecil atau besar, dan sebagainya. Berdasarkan pengalaman, kita dapat
memperkirakan persentase kehilangan pada kondisi kerja yang normal, ini berarti dara sebar
teoritis dikurangi dengan persentase kehilangan tersebut.

D. Pertanyaan
1. Jelaskan empat indikator yang digunakaan saat mengerakan air spraygun
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pola penyemprotan yang tumpang tinding
(overlapping)
3. Jika diketahui isi kepadatan cat 80% dan diinginkan ketebalan cat 40 mikron, berapa daya
sebar cat tersebut ?
4. Seorang mekanik akan melakukan pengecatan kendaraan minibus mempunyai data-data
sebagai berikut :
a) Panjang kendaraan : 4 m
b) Lebar badan kendaraan : 1,90 m
c) Tinggi kendaraan : 2 m
Jika daya sebar cat tersebut sebagaimana soal no. 1) berapa kebutuhan cat yang harus
disiapkan mekanik tersebut ?

E. Referensi
1. Danaglos, 1987, Diktat Lembaran Teknis Pengecatan, Jakarta. Halaman 42-49
2. Depdikbud, 1983, Spray Painting, Unit Pencetakan PPPG Teknologi, Bandung.

12
3. Gunadi. Et.al, 2008. Teknik bodi otomotif, Jilid III. direktorat jenderal pendidikan dasar
dan menengah departemen pendidikan nasional.
4. Modul Pelaksanaan pengkilatan dan pemolesan , direktorat pendidikan menengah
kejuruan direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah departemen pendidikan
nasional 2004.
5. Modul Mempersiapkan permukaan Untuk pengecatan ulang , direktorat pendidikan
menengah kejuruan direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah departemen
pendidikan nasional 2004.
6. Modul Pelaksanaan pengkilatan dan pemolesan , direktorat pendidikan menengah
kejuruan direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah departemen pendidikan
nasional 2004
7. Toyota 1990, Dasar-Dasar Prosedur Pengecatan, PT. Toyota Astra Motor, Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai