Anda di halaman 1dari 3

subtema: arsitektur

pengelolaan dan manfaat limbah


Nama Penulis
GEBRI RAHMANIA HAQ
gebry7609@gmail.com

ISI

Pengelolaan dan Pemanfaatan Limbah


Limbah jika tidak ditangani akan membawa dampak pada lingkungan secara signifikan.
Tujuan pengelolaan limbah adalah mengendalikan pencemaran yang disebabkan oleh
berbagai kegiatan manusia,terutama limbah industry. pengelolaan limbah dirasakan sudah
tidak relavan lagi. Jika dilakukan tanpa tanpa pencegahan atau preventif. Tindakan
pencegahan dilakukan agar, jumlah limbah setidaknya tidak bertambah.

Pemerintah pun mengubah pola pengendalian dampak lingkungan. dari pola reaktif
menjadi proaktif. Urutan pelaksanaanya yaitu pencegahan pencemaran (pollution
prevention), pengendalian pencemaran (pollution control) dan remediasi (remediation).
Pencegahan pencemaran antara lain dilakukan dengan program minimalisasi limbah.
Minimalisasi limbah menurut bapedal (1992) ialah upaya mengurangi volume, konsentrasi,
toksisitas, dan tingkat bahaya limbah yang berasal dari produksi, dengan jalan reduksi
pada sumbernya dan atau pemanfaatan limbah.

Program minimalisasi limbah selain memperbaiki kualitas hidup, juga memberikan keuntungan
ekonomis sebagai berikut.
1. Mengurangi biaya investasi atau modal serta operasi unit pengelola limbah yang dilakukan
dipabrik yang bersangkutan(on site).
2. Mengurangi biaya pengelolaan limbah dan transportasi untuk pengelolaan limbah diluar
fasilitas pabrik (off site)
3. Mengurangi biaya untuk perizinan, pemantauan, dan penegakan hukum.
4. Mengurangi resiko serta biaya akibat tumpahan, kecelakaan, dan tanggap darurat.
5. Meningkatkan efesien produksi, yang berarti mengurangi biaya produksi.
6. Dapat meningkatkan keuntungan karena penjualan atau pemanfaatan limbah.
Program minimalisasi limbah selain memperbaiki kualitas hidup, juga memberikan keuntungan
ekonomis sebagai berikut.
1. Mengurangi biaya investasi atau modal serta operasi unit pengelola limbah yang dilakukan
dipabrik yang bersangkutan(on site).
2. Mengurangi biaya pengelolaan limbah dan transportasi untuk pengelolaan limbah diluar
fasilitas pabrik (off site)
3. Mengurangi biaya untuk perizinan, pemantauan, dan penegakan hukum.
4. Mengurangi resiko serta biaya akibat tumpahan, kecelakaan, dan tanggap darurat.
5. Meningkatkan efesien produksi, yang berarti mengurangi biaya produksi.
6. Dapat meningkatkan keuntungan karena penjualan atau pemanfaatan limbah.

Pemanfaatan limbah dapat dilakukan dengan banyak cara. Mari kita perhatikanalternative
pemanfaatan limbah.
1. Daur ulang/recycle.
Daur ulang adalah upaya pemanfaatan limbah melalui pengelolaan fisik atau
kimiawi, untuk menghasilkan produk yang sama atau produk lain. Contohnya: kertas bekas
diolah kembali menjadi kertas baru atau benda-benda lain yang dapat terpakai. Pembuatan
kompos dari sampah anorganik juga merupakan salah satu contoh dari daur ulang/recycle. 2.
Reuse.
Penggunaan kembali atau reuse adalah pemanfaatan limbah dengan jalan menggunakannya
kembali untuk keperluan yang sama, tanpa mengalami pengelolaan atau perubahan bentuk.
Contohnya: botol sirup digunakan kembali untuk botol sirup lagi.
3. Recovery.
Upaya pemanfaatan limbah dengan cara memprosesnya untuk memperoleh kembali
salah satu atau lebih materi/komponen yang terkandung didalam limbah. Contohnya: limbah
yang mengandung perak diolah kembali untuk diambil peraknya.
4. Waste material ex change.
Adanya waste exchange mendorong upaya pemanfaatan limbah dengan jalan tukar
menukar atau membeli dan menjual limbah. Hal ini saling menguntungkan karena yang
menghasilkan limbah dapat mengurangi biaya pengelolaan atau pembangkit limbah,
sedangkan pengguna limbah mendapatkan bahan mentahnya.
B. Pemanfaatan Limbah Menjadi Kompos.
Pemanfaatan limbah antara lain dengan membuat kompos. Kompos bermanfaat bagi petani untuk
meningkatkan hasil pertanian mereka.
Manfaat Kompos.
kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah
dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos dapat memperbaiki struktur tanah dengan
meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan meningkatkan kemampuan tanah untuk
mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas microba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan
meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap
unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman.
Aktivias mikroba juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.

Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cendrung lebih baik kualitasnya dibandingkan
tanaman yang dipupuk dengan bahan kimia. Contohnya: hasil panen lebih tahan lama disimpan,
lebih berat, dan lebih enak. Kompos banyak memilki banyak manfaat jika ditinjau dari beberapa
aspek, yaitu: Aspek Ekonomi:
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.
2. Mengurangi volume/ukuran limbah.
3. Mamiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.
Aspek Lingkungan:
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah.
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
Aspek bagi tanaman:
1. Meningkatkan kesuburan tanah.
2. Meperbaiki struktur dan karakteristik tanah.
3. Meningkatkan kapasitas jerap air tanah.
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai, gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormone dan vitamin bagi tanaman.
7. Menekan pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman.
8. Meningkatkan retensi atau ketersediaan hara didalam tanah.

Anda mungkin juga menyukai