FORMULIR
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-02-AKD-05 05 1 dari 19 23 Agustus 2021
BAHAN AJAR/DIKTAT
Pada hari ini Senin tanggal 23 bulan Agustus tahun 2021 Bahan Ajar Mata Kuliah
Pengecatan Bodi Otomotif pada Program Studi Pendidikan Vokasi Teknik
Otomotif (PVTO) Fakultas Tenik Universitas Negeri Semarang telah diverifikasi
oleh Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi PVTO.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmatNya
yang dikaruniakan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan bahan ajar
Pengecatan Bodi Otomotif dengan tepat waktu.
Bahan ajar ini terwujut ataskerja keras dan bantuan dari berbagai pihak,
namun demikian penulis menyadari bahwa bahan ajar ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu semua kritik dan saran untuk perbaikan bahan ajar ini
diterima dengan senang hati.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus ke-
pada beliau berikut ini :
1. Dr. Nur Qudus, MT., Dekan Fakultas Tenik Unnes
2. Rosyanto, S.Pd., MT., Ketua jurusan Teknik Mesin Unnes
3. Wahyudi, S.Pd., M.Eng., Ketua Prodi. Pend. Vokasi Teknik Otomotif
4. Rekan-rekan sejawat yang tidak dapat disebutkan satu persatu di sini.
Semoga amal baik beliau tadi mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis.
DESKRIPSI MATAKULIAH
Kuliah ini dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu teori di ruang kelas dan praktik
di bengkel. Sesi teori diselenggarakan sebanyak delapan kali pertemuan. Sesi teori ini
membahas hal ikhwal teori pengecatan bodi kendaraan, Adapun sesi praktik juga
selama delapan kali pertemuan, berupa proyek pengecatan bodi kendaraan yang
dilaksanakan di bengkel Teknik Mesin FT Unnes.
DAFTAR ISI
Halamn Judul i
Verifikasi Bahan Ajar ii
Prakata iii
Deskripsi Mata Kuliah iv
Daftar Isi v
A. Deskripsi Singkat
Dalam bahan ajar yang singkat ini akan dibahas tujuan pengecatan, bahan cat dan
macam-macam cat yang digunakan pada kendaraan bermotor. Secara umum tujuan dari
pembelajaran ini memberikan pengetahuan tentang cat dan macam-macamnya yang
digunakan pada kendaraan bermotor. Dimana pengetahuan tentang cat ini akan sangat
penting bagi pembahasaan teknik pengecatan bodi otomotif berikutnya.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan tujuan pengecatan pada kendaraan bermotor.
2. Menganalisis komponen-komponen pembuat cat.
3. Mengklasifikasikan macam-macam cat menurut fungsinya.
4. Mengaplikasikan penggunaan cat pada kendaraan bermotor
C. Uraian Materi
1. Tujuan Pengecatan
Pengecatan adalah proses dimana suatu cairan cat yang diaplikasikan untuk
membentuk lapisan tipis yang bila telah mengering dan mengeras akan menjadi lapisan yang
sangat kuat. Kegiatan pengecatan sering dilakukan orang pada berbagai peralatan yang sering
dijumpai dalam kehidupan manusia. Adapun tujuan dari pengecatan ini ada bermacam-
macam, yaitu:
b Keindahan
Pengecatan memberikan warna dan kilapan riasanya/kosmetik, sehingga menjadi
lebih baik dan nilai komersialnya meningkat bila telah dicat dengan baik. Sebagai contoh
untuk meningkatkan keindahan, bumper dapat dicat warna yang sama dengan bodi
kendaraan, dan lis pintu dapat dicat hitam untuk meningkatkan kualitas dari kendaraan.
Hal ini juga merupakan tujuan yang penting dari pengecatan.
c Identifikasi
Untuk mobil-mobil yang digunakan pada kepentingan khusus, biasanya
digunakan warna-warna tertentu. Misalnya mobil pemadam kebakaran menggunakan
warna merah, mobil ambulans warna putih, mobil sampah warna kuning dan lain
sebagainya. Jadi pengecatan juga ditujukan untuk membedakan kendaraan-kendaraan
tertentu dengan yang lainnya.
2. Bahan Cat
Cat adalah suatu cairan pekat yang dapat diulaskan atau disemprotkan pada suatu
permukaan dan akan mongering membentuk lapisan yang keras dana rata. Biasanya cat
membentuk lapisan yang keras dana rata. Biasanya cat terdiri dari 3 macamn component
dasar, yaitu :
1) zat pewarna (pigmen),
2) zat perakat (resin),
3) zat pengencer (solvent).
a Zat Pewarna (pigmen)
Zat pewarna atau pigmen adalah bubuk yang telah digiling halus seperti tepung
terigu atau talk yang putih atau berwarna. Zat pewarna ini diperoleh dari batu -vbatuan
(meneral) alam atau zat warna buatan (synthetic). Pada cat, zat pewarna ini dugunakan
memberikan warna dan daya tutup dan juga menentukan ketahanan cat tersebut. Pigmen
ini ada beberapa jenis yang penggunaannya tergantung pada fungsi cat tersebut, yaitu :
1). pigmen penyebar yang digunakan pada dempul untuk membentuk lapisan tebal yang
mudah diamplas.
2). Pigmen penahan karat yang digunakan pada cat dasar atau cat primer agar tahan
karat.
3). pigmen warna yang digunakan pada cat warna lapisan atas untuk memberikan efek
pewarnaan yang bagus dan tahan lama.
Pigmen warna ini terdiri dari tiga jenis, yaitu :
a). Pigmen umum, untuk memberikan warna, seperti merah, biru, kuning, putih,
hitam dan lainya.Pigment metalik, adalah kepingan lembut dari aluminium dan
digunakan untuk memberikan kilapan dan kesan metallic pada lapisan.
b). Warna cat yang mengandung pigment metalik hitam tersebut pigment metalik
hitam.
c). Pigment mika- titam, yang terdiri dari kepingan mika yang dilapisi oksida
titanium dan memberi kilapan seperti mutiara pada lapisan. Sebagai contoh,
warna jingga yang mengandung pigmen mika-titan disebut mika jingga (pink
mica) atau mica mutiara jingga (pink pearl mica).
c Pengencer (Solvent)
Komponen ketiga dari cat adalah cairan encer yang bening dan berbau sangat
tajam adalah solvet. Solvent ini berfungsi untuk mengencerkan campuran zat pewarna
dan zat perakat hingga menjadi agak encer dan dapat dikerjakan selama pembuatan cat.
Sedangkan thiner biasanya terbuat dari berbagai macam solvent yang digunakan
untuk menurunkan kekentalan cat sampai viskositas yang tepat untukpengecetan dengan
semprot,kuas ataupun rol. Pengencer akan mudah menguap, sesaat sudah cat
disemprotkan/diulaskan pengencer menguap meninggalkan zat pewarna dan zat perekat
yang kemudian kedua zat ini akan membentuk lapisan at yang keras.
Semua pengencer/thiner secara visual (dilihat mata) kelihatannya sama satu
dengan yang lainya, tetapi tidak berarti pengencer ini sama dalam sifat-sifatnya. Tiap
pengencer mempunyai pengaruh yang berbeda dalam pengerjakan dan hasil pengecetan.
Dari uraian diatas, secara sepintas kelihatannya cat itu adalah suatu barang yang
sederhana. Namun demikian harus diigat bahwa setiap dari ribuan macam zat pewarna,
zat perekat dan pengencer yang digunakan sekarang mempunyai sifat-sifat kimia yang
berbeda. Hal ini karena setiap produk cat membutuhkan penelitian yang teliti/cermat.
Variasi dalam mutu dan jumlah dari ketiga komponen cat akan merubah sifat-sifat
pengerjaan cat. Hasil pengecatan dan daya tahan cat.oleh karena itulah agar tidak
menemukan kesulitan-kesulitan dalam pengecatan maka cat harus digunakan sesuai
dengan cara penggunaan dari pabrik pembuatanya.
3. Klasifikasi Cat
Jika ditinjau dari fungsinya maka cat dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam,
yaitu :
Primer Pencegah Karat, Pelekatan
Lapisan dasar
Dempul Penambalan Lubang, Pelekatan
Penambalan Lubang
Primer Surfacer kecil,pencegah karat,pencegah
penyerapan, pelekatan
a Cat Primer
Cat primer digunakan langsung pada metal terbuka dan berfungsi untuk mencegah
karat dan memberikan daya lekat untuk lapisan berikutnya. Pada umumnya cat ini
digunakan dengan sangat tipis dan tidak perlu pengamplasan. Namun untuk proses
pengecatan kembali telah jarang digunakan, karena komponen baru telah diberi primer
surfacer sebagai penggantinya. Ada beberapa jenis cat primer, yaitu :
1). Primer pembersih (wash primer)
Juga disebut primer gores. Primer pembersih terutama terdiri dari resin viny 1
butyraldan zinc chromate (pigmen pencegah karat). Primer pembersih tersedia dalam
dua tipe, yaitu tipe komponen tunggal dan tipe komponen ganda memberikan
pencegahan karan dan daya lekat yang lebih baik. Primer pembersih harus digunakan
dengan hati-hati karena daya lekat yang dirnacangnya akan hilang bila digunakan
terlampau tebal.
Catatan :
Bila dempul metal digunakan untuk pelapisan pada metal kerja, maka dempul
polyester digunakan untuk pekerjaan akhir sebelum pengecatan. Oleh sebab itu
dempul ini juga sering disebut dempul pengecatan dan kedua dempul digunakan
untuk tujuan yang berbeda.
Namun demikian, akhir ini sulit membedakan kedua dempul tersebut, karena pabrik
pembuatnya telang mengembangkan jenis dempul metal yang memiliki susunan halus
dan baik untuk diamplas, serta jenis dempul polyester yang dapat digunakan untuk
lapisan tebal. Oleh sebab itu yang terpenting adalah bagaimana menggunakan dempul
yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kerja. Dipasaran dempul
metal dan polyester ini sekarang sering disebut dempul plastic.
d Surfacer
Surfacer adalah cat lapisan kedua yang digunakan diatas lapisan primer, dempul
atau lapisan dasar, yang memiliki beberapa sifat : a). Penghalusan, b). Pencegahan
penyerapan, c). Pelekatan. Beberapa tipe surfacer tersedia secara komersial dan termasuk
dalam keluarga laquer, cat urethane atau cat bakar/oven. Namun pada saat ini surfacer ini
telah banyak digantikan dengan primer surfacer, sehingga jarang digunakan untuk
pengecatan kembali.
e Perapat (sealer)
Beberapa tipe digunakan secara selektif, untuk pencegahan bermacam-macam
cacat yang mungkin terjadi pada lapisan lama, atau untuk memperbaiki sifat-sifatnya.
Fungsi perapat (sealer) ini adalah :
1) Pencegahan gelembung udara.
2) Pencegahan penyusutan
3) Pencegahan penyerapan
4) Perbaikan pelekatan
Akan tetapi penggunaan perapat kini telah semakin jarang, karena jenis kerusakan
timbulnya gelembung udara, penyusutan dan penyerapan dapat dicegah dengan primer
surfacer urethane. Perapat digulakan pada area yang agak tersembunyi dari pintu,
misalnya engsel yang tidak dapat dicapai dengan mudah pada saat pengamplasan. Akan
tetapi, bila pilihannya kurang hati-hati maka perapat dapat berpengaruh terhadap daya
lekat lapisan akhir. Oleh sebabitu, sangat penting untuk melakukan tes daya lekat
sebelum pengunaan, dan gunakanlah perapat sedikit mungkin sesuai dengan kebutuhan.
Perapat kadang-kadang digunakan setelah primer- surfacer, bila lapisan akhirnya (putih
super, merah super, pearl mica dan lain-lain) hanya memeliki daya lekat-lekat yang
rendah. Perapat yang digunakan untuk memperbaiki daya lekat disebut perapat warna
atau dasar warna.
Acrylic Urethane
Cepat kering
Thermosetting
Amino Alkyd
Tipe Bakar
Thermosetting Acrylic
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, maka disini akan dijelaskan secara
lebih terperinci tentang cat warna atau cat lapisan akhir
1). Tipe Pengeringan Udara (Lacquer)
Tipe ini pada umumnya dikenal dengan cat lacquer, dan dibagi ke dalam; NC Acrylic
lacquer, dan CAB Acrylic lacquer, sesuai dengan jenis resin yang digunakan.
Lapisan akhir tipe pengering udara (lacquer) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a). Pengeringan cepat
b). Memerlukan Poles bila telah kering
c). Kurang tahan terhadap cuaca atau bahan kimia dibandingkan dengan cat lapisan
akhir yang digunakan pabrik.
2). Tipe komponen Ganda (Tipe Urethane)
Cat lapisan akhir tipe ini disebut tipe urethane, karena proses pengeringannya melalui
reaksi urethane, yang membentuk struktur seperti jaring. Selain tiu juga dikenal
dengan nama produk tipe komponen ganda, yaitu bahan utama dan pengeras yang
dikemas secara terpisah dan dicampur pada saat penggunaan. Selanjutnya lapisan
akhir komponen ganda, dibagi menjadi tiga group, yaitu : Acrylic urethane standar,
Acrylic urethane lacquer, dan Acrylic urethane cepat kering.
a) Acrylic Urethane Standar
Jenis cat ini biasanya hanya dikenal dengan sebutan Urethane atau Acrylik
Urethane. Cat lapisan akhir ini adalah tipe komponen ganda, yang material
utamanya terdiri dari resin acrylin. Dan cat ini akan menjadi keras bila dicampur
dengan pengeras isocyanate. Cat ini mempunyai ketahanan lapisan, tetapi
mengeringnya sangat lambat (> 12 jam pada 20 oc), sehingga sulit penggunaannya
dibandingkan dengan material tipe lacquer, pengeringan hanya dapat dipercepat
satu jam dengan cat mobil baru, dan tidak memerlukan poles yang berlebihan
untuk menjadi mengkilap setelah kering. Oleh sebab itu, Acrylin Urethane standar
biasanya digunakan pada pengecatan seluruh bodi atau bidang yang relative luas
b) AcrylicUrethane Lacquer
Cat ini dirancang untuk memperbaiki kemampuan lapisan dari Acrylin Laquer
pengertian udara tanpa terpengaruh terhadap sifat pengeringan cepat. Terutama
terdiri dari resin nitrocellulose dan Acrylic, yang menjadi keras bila dicampur
dengan pengeras isocyanate. Cat ini cepat mengering seperti halnya Acrylic
lacquer, karena ketika solvent/thiner menguap, komponen nitrocellulose
menambah kekerasan asli dari lapisan. Pada saat itu, ketika resin Acrylic bereaksi
dengan isocyanate dan membentuk struktur jaringan (net) , dia memberikan
kemampuan yang lebih baik dibanding acrylic lacquer. Tetapi cat ini harus
digunakan dengan dengan sangat berhati-hati , karena beberapa bagian dapat larut
oleh solvent dan beberapa bagian lainnya tidak dapat larut. Kecenderungan ini
dapat mengakibatkan cacat pada perbaikan yang kedua atau di tempat dimana
dilakukan tumpang tindih dua warna (two tone colour). Selanjutnya, peningkatan
kekeran sangat jelas pada lapisan, sehingga dapat menyebabkan orang yang
melakukan pengecatan berfikir bahwa cat telah kering dengan sempurna, dan
melepas pelindung. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan, karena
sebenarnya cat masih basah. Acrylic Urethane Lacquer sering digunakan di
bengkel bodi tanpa fasilitas canggih, namun kemudian lama kelamaan digantikan
oleh Acrylic Urethane pengeringan cepat.
D. Pertanyaan
1. Jelaskan tujuan dari proses pengecatan pada suatu kendaraan bermotor ?
2. Jelaskan bahan-bahan pembentuk cat beserta fungsinya ?
3. Jelaskan perbedaan solvent dan thiner ?
4. Ditinjau dari penggunaannya pigmen ada berbagai macam, sebut & jelaskan fungsinya ?
5. Gambarkan diagram klasifikasi penggunaan cat pada kendaraan bermotor ?
6. Dari klasifikasi penggunaan cat, sebutkan fungsi dari setiap jenis cat tersebut ?
7. Gambarkan dari diagram pembagian group cat warna atau cat lapisan akhir ?
8. Sebutkan sifat-sifat cat warna jenis kering udara (laquer) ?
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan cat tipe bakar ?
10. Sebutkan macam-macam tipe cat bakar dan jelaskan
E. Daftar Pustaka
1. Danaglos, 1987, Diktat Lembaran Teknis Pengecatan, Jakarta
2. Depdikbud, 1983, Spray Painting, Unit Pencetakan PPPG Teknologi, Bandung, Halaman
3. Toyota 1990, Dasar-Dasar Prosedur Pengecatan, PT. Toyota Astra Motor, Jakarta,