LAPORAN
Oleh
Bagas Eko Laksono
150513603308
2.2 Glossarium
1. Air duster gun adalah alat yang digunakan untuk membersihkan permukaan kerja dengan
cara meniupkan udara bertekanan.
2. Agitating Rod adalah alat yang digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, untuk
membentuk suatu kekentalan yang merata dan juga untuk membantu mengeluarkannya
dari kaleng.
3. Amplas berfungsi untuk menghaluskan permukaan dengan cara digosokkan, halus dan
kasarnya kertas amplas ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas
tersebut.
4. Buffing compoud adalah partikel abrasif yang dicampur solvent atau air, dan aplikasinya
tergantung pada ukuran partikel yang dikandungnya. Biasanya digunakan buffing
compounds kasar dan halus.
5. Buffers adalah suatu attachment (alat) yang dipasang pada polisher dan digunakan
bersama buffing compound untuk memoles permukaan cat.
6. Color matching adalah suatu proses dimana dua warna atau lebih dicampur bersama untuk
membuat warna yang diinginkan.
7. Clear adalah komponen cat yang digunakn sebagai cat pernis akhir pada pengecatan
sistem dua lapis untuk memberikan daya kilap dan daya tahan gores terhadap cat warna
dasar metalik.
8. Epoxy Putty merupakan tipe putty dengan dua komponen yang menggunakan amine
sebagai hardener.
9. Hardener adalah suatu bahan yang membantu mengikat molekul di dalam resin sehingga
membentuk lapisan yang kuat dan padat untuk melarutkan hardener agar memperoleh
viscositas yang baik
10. Lacquer Putty adalah putty satu komponen yang terutama terbuat dari nitrocellullose
dan alkyd atau acrylic resin.
11. Masking paper adalah kertas yang digunakan untuk menutup area yang tidak boleh di
cat.
12. Mixing Plate digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, terbuat dari metal kayu
dan plastik.
13. Overlapping adalah suatu teknik pengecatan pada permukaan benda kerja, sehingga
penyemprotan yang pertama dan berikutnya akan menyambung.
14. Polyaster Putty merupakan putty dua komponen yang menggunakan organik peroxide
sebagai hardener.
15. Primer adalah lapisan cat yang digunakan sebagai cat dasar permukaan plat yang
berfungsi untuk memberikan ketahanan terhadap karat, meratakan adesi /daya lekat
diantara metal dasar (sheet metal) dan lapisan (coat) berikutnya.
16. Putty adalah lapisan dasar (under coat) yang digunakan untuk mengisi bagian yang
penyok dalam dan besar atau cacat-cacat pada permukaan benda kerja
17. Polishing merupakan proses untuk permukaan yang dicat sehingga akan menjadi tampak
seperti permukaan asli, yaitu yang tidak dicat.
18. Polisher adalah sebuah alat yang dapat membantu pemolesan dengan efisien, polisher
digunakan untuk memutar buffer.
19. Surfacer adalah lapisan (coat) kedua yang disemprotkan diatas primer, putty atau lapisan
dasar (under coat) lainnya
20. Sander adalah sanding tool yang diberi power dimana amplas dipasang dan digunakan
untuk mengamplas lapisan cat
21. Spray gun adalah suatu peralatan yang menggunakan udara kompresor untuk
mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada permukaan kerja
22. Spatula adalah alat yang digunakan untuk mencampur putty atau aplikasi pada
permukaan benda kerja.
23. Thinner adalah zat cair yang berfungsi untuk mengencerkan campuran zat pewarna dan
zat perekat hingga menjadi agak encer sehingga cat tersebut dapat diaplikasikan.
24. Thermosetting Animo Alkyd adalah cat yang mengandung alkyd dan melamine resin
dan sebagai komponen utama, digunakan untuk warna solid.
25. Thermosetting Acrylic adalah cat yang mengandung acrylic dan melamine resin sebagai
sebagai komponen utama cat tipe ini terutama digunakan warna metalic yang memerlukan
tembus pandang tingkat tinggi.
26. Top coat adalah cat akhir yang memberi warna, kilap, halus bersamaan dengan
meningkatkan kualitas serta menjamin keawetan kualitas tersebut.
2.3 Langkah Pengerjaan
Menyiapkan benda kerja, amplas ukuran 1000, 1500, 600, dan majun. Setelah
menyiapkannya langkah selanjutnya adalah mengidentivikasi permukaan bagian mana
yang perlu untuk diperbaiki
a. Proses Pengamplasan
1. Mengamplas benda kerja yang telah ditandai dengan amplas ukuran 600 dan dibasahi
dengan air untuk menghilangkan cat lama pada benda kerja.
2. Setelah cat lama hilang, kemudian meratakan/menghaluskan permukaan benda kerja
dengan amplas ukuran 1000.
3. Setelah permukaan halus dan rata, kemudian mencuci benda kerja dengan air bersih
dan mengeringkannya.
b. Pendempulan
Karena pada benda kerja terdapat cacat maka dilakukan proses pendempulan.
1. Menyiapkan benda kerja dan dempul dengan kompsisi 4:1 (4 dempul : 1 hardener).
2. Mencampur dempul dan hardener sampai rata.
3. Mengoleskan/menyapu dempul pada bagian benda kerja yang cacat menggunakan
kape hingga rata.
4. Mengeringkan dempul sampai benar-benar keras dan kering.
5. Setelah keras dan kering, selanjutnya mengamplas dempul sampai rata dengan
permukaan dan halus
c. Epoxy Tahap Pertama
1. Menyiapkan benda kerja yang sudah halus dan rata, epoxy, hardener, thinner, dan alat
pengecatan.
2. Menyiapakan epoxy dengan ukuran perbandingan 4:4:1 (4 epoxy : 4 thinner : 1
harderner)
3. Selanjutnya, mencampur epoxy, thinner dan hardener sampai rata.
4. Setelah epoxy tercampur dengan rata, selanjutnya menyaringan 2 kali agar cairan
epoxy terhindar dari kotoran.
5. Kemudian menyalakan compressor, menyiapkan benda kerja dan menuangkan epoxy
pada tabung spraygun.
6. Mengatur spraygun sesuai dengan kebutuhan agar mendapatkan hasil epoxy yang rata
pada permukaan benda kerja.
7. Setelah benda kerja rata dengan lapisan epoxy, kemudian mengeringkan dibawah
sinar matahari agar mempercepat proses pengeringan.