Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENGECATAN BODY KENDARAAN

LAPORAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Pengecatan Body Kendaraan
yang dibina oleh Bapak Agus Sholah

Oleh
Bagas Eko Laksono
150513603308

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
NOVEMBER 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah


memberikan rahmatserta hidayahnya kepada kita sehingga Saya dapat menyelesaikan
makalah tentang proses “pengecetan body kendaraan”. Tidak lupa juga Saya ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu Saya dalam pembuatan tugas ini. Tujuan
dibuatnya makalah inikarena ingin mengetahui Bagaimana Proses kerja pengecetan body
kendaraan.
Makalah ini di susun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah
pengecatan body kendaraan. di mana Dosen yang mengajar mata kuliah ini menuntun
mahasiswanya agar membuat makalah / tugas akhir mengenai materi pengecatan body
kendaraan saya sebagai mahasiswa yang mengikuti perkuliahan mata kuliah finishing proses.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, untuk itu Saya
membutuhkan kritik dan saran yang mendukung. Saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, dan dapat menjadikan kita lebih baik untuk dimasa yang akan
datang.
Malang, 26 November 2017
Penyusun

Achmad Zaki Zulkarnain


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi seorang mahasiswa dituntut harus bisa mempelajari
dan mempraktekkan teknik pengecetan dan perbaikan body otomotif. Kompetensi keahlian
teknik perbaikan body otomotif menyiapkan peserta didik untuk bekerja usaha/industri,
instansi atau perusahaan pribadi(wirausaha). Kompetensi keahlian teknik pengecetan dan
perbaikan body otomotif diperoleh dengan mempelajari makalah teknik pengecetan dan
perbaikan body otomotif.
Makalah teknik pengecetan dan perbaikan bodi otomotif merupakan makalah yang
mendukung pencapaian kompetensi dalam paket keahlian teknik pengecetan dan perbaikan
body otomotif. Makalah bertujuan memberi bekal pengetahuan dan keterampilan kepada
peserta didik tentang pengecatan body dalam paket keahlian teknik perbaikan body otomotif.
Ruang lingkup makalah teknik pengecetan dan perbaikan bodi otomotif berkenaan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan pengecatan body otomotif
yang meliputi. Langkah – langkah pengecatan dan melakukan pengecatan body kendaraan,
Hal yang harus diperhatikan sebelum dilakukannya proses pengecatan, pemilihan dan
campuran cat yang sesuai, macam-macam teknik pengecatan, cara melakukan pengecatan
yang baik dan benar, dan pengecatan berdasarkan kerusakan cat.

2.1 Rumusan masalah


1. Mengidentifikasi kerusakan pada body kendaraan
2. Langkah –  langkah pengecatan dan melakukan pengecatan body kendaraan.
3. Hal yang harus diperhatikan sebelum dilakukannya proses pengecatan.
4. Pemilihan dan campuran cat yang sesuai.
5. Macam – macam teknik pengecatan.
6. Cara melakukan pengecatan yang baik dan benar.
7. Pengecatan berdasarkan kerusakan cat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengecatan


Pengecatan (paiting) adalah suatu proses aplikasi cat dalam betuk cair pada sebuah
obyek,untuk membuat lapisan tipis yang kemudian untuk memuat lapisan yang keras atau
lapisan cat.Fungsi dari pengecatan itu sendiri dapat dilihat melalui beberapa aspek antara
lain:
A. Aspek Ekonomis
Proses pengecatan dengan tujuan untuk melindungi metal atau body yang dapat
menurunkekuatannya dari terjadi korosi atau karat. Oleh karena itu permukaan material
dilindungi dengancat, yang akan merintangi kerusakan dari material dan akan meningkatkan
penggunaannya dalamwaktu yang lebih lama
B. Aspek Estetika dan Identifikasi
Cat memberikan warna dan kilapan pada suatu obyek dan meningkatkan efek
estetikanya,yang selanjutnya mempengaruhi daya tarik dari suatu produk kendaraan.
Identifikasi warna jugamerupakan tujuan lain dari pengecatan dimana mobil pemadam
kebakaran, ambulans dan mobil polisi dengan warna tersendiri untuk membedakannya
dengan kendaraan lainya, sekalipun ada berbagai cara untuk meningkatkan tampilan suatu
obyek, namun tidak ada yang lebih sederhanadan memberi hasil yang lebih baik dari
pengecatan
C. Aspek Perlindungan Metal
Tujuan dari perlindungan material ini untuk melindungi metal/bodi yang dapat atau
rusak denganmudah oleh terjadinya korosi atau karat dan tidak menjamin kekuatan aslinya,
tetapi permukaanmaterial ini dapat dilindungi dengan cat.

Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pengecatanPersiapan Panel


Persiapan panel adalah persyaratan umum di dalam pekerjaan otomotif, baik panel
barumaupun panel lama. Pekerjaan persiapan panel adalah semua kegiatan yang dilakukan
meliputi perlakuan sebelum pengecatan untuk panel baru dan untuk pemulihan suatu
kerusakan atau penggantian panel lama. Pekerjaan persiapan panel sangat penting karena
pekerjaan ini berbagai suatu pekerjaan dasar untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik
pada top coating (tapisanakhir suatu pengecatan kendaraan). Persiapan panel yang benar
kemudian dilanjutkan dengan sistem pengecatan yang baik pula, jelas akan menjamin daya
lekat cat. Jika hal ini yang terjadimaka pengecatan akan tahan terhadap embun, dan dapat
mencegah timbulnya karat dikemudianhari.Tujuan utama persiapan panel adalah berbagai
berikut:
1. Untuk mengembalikan permukaan yang penyok ke posisi semula
2. Untuk melindungi metal dasar dari karat
3. Untuk memperbaiki daya lekat dengan perlakuan Lapisan bahan- bahan cat berikutnya.

2.2 Glossarium
1. Air duster gun adalah alat yang digunakan untuk membersihkan permukaan kerja dengan
cara meniupkan udara bertekanan.
2. Agitating Rod adalah alat yang digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, untuk
membentuk suatu kekentalan yang merata dan juga untuk membantu mengeluarkannya
dari kaleng.
3. Amplas berfungsi untuk menghaluskan permukaan dengan cara digosokkan, halus dan
kasarnya kertas amplas ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas
tersebut.
4. Buffing compoud adalah partikel abrasif yang dicampur solvent atau air, dan aplikasinya
tergantung pada ukuran partikel yang dikandungnya. Biasanya digunakan buffing
compounds kasar dan halus.
5. Buffers adalah suatu attachment (alat) yang dipasang pada polisher dan digunakan
bersama buffing compound untuk memoles permukaan cat.
6. Color matching adalah suatu proses dimana dua warna atau lebih dicampur bersama untuk
membuat warna yang diinginkan.
7. Clear adalah komponen cat yang digunakn sebagai cat pernis akhir pada pengecatan
sistem dua lapis untuk memberikan daya kilap dan daya tahan gores terhadap cat warna
dasar metalik.
8. Epoxy Putty merupakan tipe putty dengan dua komponen yang menggunakan amine
sebagai hardener.
9. Hardener adalah suatu bahan yang membantu mengikat molekul di dalam resin sehingga
membentuk lapisan yang kuat dan padat untuk melarutkan hardener agar memperoleh
viscositas yang baik
10. Lacquer Putty adalah putty satu komponen yang terutama terbuat dari nitrocellullose
dan alkyd atau acrylic resin.
11. Masking paper adalah kertas yang digunakan untuk menutup area yang tidak boleh di
cat.
12. Mixing Plate digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, terbuat dari metal kayu
dan plastik.
13. Overlapping adalah suatu teknik pengecatan pada permukaan benda kerja, sehingga
penyemprotan yang pertama dan berikutnya akan menyambung.
14. Polyaster Putty merupakan putty dua komponen yang menggunakan organik peroxide
sebagai hardener.
15. Primer adalah lapisan cat yang digunakan sebagai cat dasar permukaan plat yang
berfungsi untuk memberikan ketahanan terhadap karat, meratakan adesi /daya lekat
diantara metal dasar (sheet metal) dan lapisan (coat) berikutnya.
16. Putty adalah lapisan dasar (under coat) yang digunakan untuk mengisi bagian yang
penyok dalam dan besar atau cacat-cacat pada permukaan benda kerja
17. Polishing merupakan proses untuk permukaan yang dicat sehingga akan menjadi tampak
seperti permukaan asli, yaitu yang tidak dicat.
18. Polisher adalah sebuah alat yang dapat membantu pemolesan dengan efisien, polisher
digunakan untuk memutar buffer.
19. Surfacer adalah lapisan (coat) kedua yang disemprotkan diatas primer, putty atau lapisan
dasar (under coat) lainnya
20. Sander adalah sanding tool yang diberi power dimana amplas dipasang dan digunakan
untuk mengamplas lapisan cat
21. Spray gun adalah suatu peralatan yang menggunakan udara kompresor untuk
mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada permukaan kerja
22. Spatula adalah alat yang digunakan untuk mencampur putty atau aplikasi pada
permukaan benda kerja.
23. Thinner adalah zat cair yang berfungsi untuk mengencerkan campuran zat pewarna dan
zat perekat hingga menjadi agak encer sehingga cat tersebut dapat diaplikasikan.
24. Thermosetting Animo Alkyd adalah cat yang mengandung alkyd dan melamine resin
dan sebagai komponen utama, digunakan untuk warna solid.
25. Thermosetting Acrylic adalah cat yang mengandung acrylic dan melamine resin sebagai
sebagai komponen utama cat tipe ini terutama digunakan warna metalic yang memerlukan
tembus pandang tingkat tinggi.
26. Top coat adalah cat akhir yang memberi warna, kilap, halus bersamaan dengan
meningkatkan kualitas serta menjamin keawetan kualitas tersebut.
2.3 Langkah Pengerjaan
Menyiapkan benda kerja, amplas ukuran 1000, 1500, 600, dan majun. Setelah
menyiapkannya langkah selanjutnya adalah mengidentivikasi permukaan bagian mana
yang perlu untuk diperbaiki

a. Proses Pengamplasan
1. Mengamplas benda kerja yang telah ditandai dengan amplas ukuran 600 dan dibasahi
dengan air untuk menghilangkan cat lama pada benda kerja.
2. Setelah cat lama hilang, kemudian meratakan/menghaluskan permukaan benda kerja
dengan amplas ukuran 1000.
3. Setelah permukaan halus dan rata, kemudian mencuci benda kerja dengan air bersih
dan mengeringkannya.

b. Pendempulan
Karena pada benda kerja terdapat cacat maka dilakukan proses pendempulan.
1. Menyiapkan benda kerja dan dempul dengan kompsisi 4:1 (4 dempul : 1 hardener).
2. Mencampur dempul dan hardener sampai rata.
3. Mengoleskan/menyapu dempul pada bagian benda kerja yang cacat menggunakan
kape hingga rata.
4. Mengeringkan dempul sampai benar-benar keras dan kering.
5. Setelah keras dan kering, selanjutnya mengamplas dempul sampai rata dengan
permukaan dan halus
c. Epoxy Tahap Pertama
1. Menyiapkan benda kerja yang sudah halus dan rata, epoxy, hardener, thinner, dan alat
pengecatan.
2. Menyiapakan epoxy dengan ukuran perbandingan 4:4:1 (4 epoxy : 4 thinner : 1
harderner)
3. Selanjutnya, mencampur epoxy, thinner dan hardener sampai rata.
4. Setelah epoxy tercampur dengan rata, selanjutnya menyaringan 2 kali agar cairan
epoxy terhindar dari kotoran.
5. Kemudian menyalakan compressor, menyiapkan benda kerja dan menuangkan epoxy
pada tabung spraygun.
6. Mengatur spraygun sesuai dengan kebutuhan agar mendapatkan hasil epoxy yang rata
pada permukaan benda kerja.
7. Setelah benda kerja rata dengan lapisan epoxy, kemudian mengeringkan dibawah
sinar matahari agar mempercepat proses pengeringan.

d. Epoxy Tahap Kedua


Setelah proses pendempulan kedua selesai selanjutnya proses epoxy tahap kedua.
1. Menyiapkan benda kerja dan epoxy sama seperti proses epoxy tahap pertama.
2. Sebelum melakukan proses epoxy tahap kedua, benda kerja terlebih dahulu
mengamplas benda kerja dengan amplas ukuran 600 agar permukaan benda kerja
benar-benar halus.
3. Kemudian mencuci benda kerja sampai bersih.
4. Setelah benda kerja dicuci bersih, lalu mengeringkan dibawah terik sinar matahari
agar cepat kering.
5. Setelah benda kerja kering, kemudian melakukan penyemprotan cat epoxy tahap
kedua sampai rata.
6. Kemudian mengeringkan dibawah sinar matahari agar mempercpat proses
pengeringan benda kerja yang di epoxy.

e. Proses Pengecatan Dasar


Setelah melakukan peng-epoxyan, selanjutnya ketahap pengecatan dasar.
i. Pengecatan(hitam)
1. Menyiapkan benda kerja yang telah diepoxy serta alat dan bahan untuk pengecatan
dasar.
2. Sebelum melakukan pengecatan dasar terlebih dahulu mengamplas ringan benda kerja
dengan ukuran amplas 1000 dan 1500 disertai air sabun sampai halus dan rata.
3. Setelah mengamplas, selanjutnya mencuci benda kerja tersebut sampai bersih.
4. Kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari biar cepat kering.
5. Selanjutnya, menyiapkan cat dasar dengan komposisi perbandingan 3:1 (3 thinner : 1
cat).
6. Mencampur cat dan thinner lalu aduk sampai benar-benar tercampur rata, selanjutnya
menyaring cat dan menuangkan ke dalam tabung spraygun.
7. Sebelum menyemprot ke benda kerja, mengatur spraygun agar spray catnya
halus/sesuai kebutuhan.
8. Setelah mendapatkan setelannya sesuai, selanjutnya menyemprotkan pada permukaan
benda kerja secara merata.
9. Setelah rata menjemur benda kerja dibawah sinar matahari agar cat mengering.
ii. Proses Varnishing/Top Clear
Setelah pemberian motif selesai dan cat benar-benar kering. Selanjutnya menyiapkan
alat dan bahan untuk varnishing/topclear. Dengan komposisi 4:4:1 (4 varnish/clear : 4 thinner
: 1 hardener)
1. Mencampur semua bahan dengan cara mengaduk sampai rata lalu menuangkan pada
tabung spraygun.
2. Kemudian mengamplas ringan dengan amplas ukuran 1000 disertai dengan air sabun,
agar permukaan halus dan rata. Lalu mengeringkannya.
3. Setelah kering selanjutnya menyemprot clear dengan rata dan tipis untuk lapisan
pertama dan mengulanginya sampai 3 lapis. (untuk penyemprotan lapis 2 dan 3
memberi jeda sampai clear agak kering).
4. Setelah semua rata dengan clear selanjutnya menjemur benda kerja dibawah sinar
matahari sampai benar-benar kering.
2.3 Foto Laporan Observasi

Anda mungkin juga menyukai