Oleh
Bagas Eko Laksono
150513603308
Puji syukur atas berkat rahmat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan wawancara
wirausaha untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan yang dibina oleh
bapak Partono.
Dalam penyusunan laporan ini ada beberapa pihak yang telah membantu,
memberikan motivasi, dan membimbing dengan baik sehingga makalah ini dapat
selesai tepat waktu. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan hidayah Nya
2. Orang tua yang selalu memberikan semangat dan dorongan
3. Bapak Partono, selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausaan yang telah
memberikan bimbingan, saran kepada penyusun untuk menyelesaikan
penyusunan laporan dengan baik.
4. Ibu Sunarsih selaku pemilik Warung Soto yang telah bersedia menjadi
narasumber.
5. Teman-teman sekelas yang selalu memberi bimbingan, masukan, dan
mengingatkan untuk menyelesaikan penyusunan laporan dengan baik.
Dengan diiringi do’a dan ucapan terima kasih, penyusun berharap agar
laporan ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman pembaca mengenai
kewirausahaan. Guna menyempurnakan laporan ini, penyusun sangat menghargai
saran dan kritik yang bersifat membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Tujuan Observasi.................................................................................. 1
1.3 Waktu dan Tempat Observasi............................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................... 2
BAB III HASIL OBSERVASI
3.1 Data Narasumber.................................................................................... 5
3.2 Prosedur pelaksanaan Observasi............................................................ 5
3.3 Hasil Observasi Pengurusan SIUP......................................................... 5
3.4 Modal dan Tempat Usaha...................................................................... 5
3.5 Strategi Usaha........................................................................................ 6
3.6 Customer................................................................................................ 6
3.7 Manajemen Usaha.................................................................................. 6
3.8 Hambatan dan Solusi Usaha................................................................... 6
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 7
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Laporan ini bertujuan untuk:
a. Memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
b. Mengetahui bagaimana cara penggunaan surat menyurat mengenai tentang
periznan pendirian usaha perdagangan atau disebut dengan SIUP.
1.3 Waktu dan Tempat
Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada tanggal Jumat, 17 November
pukul (09.00-11.00) di: Pelaksanaan observasi pada dinas penanaman modal dan
1
pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP) Perkantoran lantai II Jl. Mayjend
Sungkono Tlogowaru Malang.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Surat Izin Usaha Perdagangan, yang selanjutnya disebut SIUP, adalah Surat Izin
untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Setiap perusahaan,
koperasi, persekutuan maupun perusahaan perseorangan, yang melakukan
kegiatan usaha perdagangan wajib memperoleh SIUP yang diterbitkan
berdasarkan domisili perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik
Indonesia.
Surat izin usaha perdagangan seperti yang kita kenal dengan singkatan
SIUP yaitu surat izin untuk bisa melaksanakan usaha perdagangan. SIUP wajib
dimiliki oleh orang atau badan yang memiliki usaha perdagangan. Surat Izin
Usaha Perdagangan ini berfungsi sebagai alat atau bukti pengesahan dari usaha
perdagangan yang Anda lakukan.
Surat Izin Usaha Perdagangan di keluarkan oleh pemerintah daerah dan
dibutuhkan oleh pelaku usaha perseorangan maupun pelaku usaha yang telah
berbadan hukum. Surat Izin Usaha Perdagangan tidak hanya di butuhkan oleh
usaha berskala besar saja melainkan juga usaha kecil dan menengah agar usaha
3
yang dilakukan mendapatkan pengakuan dan pengesahan dari pihak pemerintah.
Hal ini untuk menghindari terjadi masalah yang dapat mengganggu
perkembangan usaha di kemudian hari.
SIUP adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang
ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan usaha di bidang perdagangan dan
jasa. SIUP diberikan kepada para pengusaha baik perorangan, Firma, CV, PT,
Koperasi, BUMN, dan sebagainya. SIUP dikeluarkan berdasarkan domisili
pemilik atau penanggungjawabperusahaan. SIUP perusahaan kecil dan menengah
diterbitkan dan ditandatangani oleh Kepala Kantor Perindustrian dan Perdagangan
Tingkat II atas nama menteri. Sedangkan SIUP perusahaan besar diterbitkan dan
ditandatangani oleh Kepala Kantor Perindustrian dan Perdagangan Daerah
Tingkat I atas nama menteri.
Setiap Perusahaan yang melakukan usaha perdangangan wajib untuk
memilki SIUP. Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf c Permendag 46/2009, terdapat
pengecualian kewajiban memiliki SIUP terhadap Perusahaan Perdagangan Mikro
dengan kriteria:
1. Usaha Perseorangan atau persekutuan;
2. Kegiatan usaha diurus, dijalankan, atau dikelola oleh pemiliknya
atau anggota keluarga terdekat; dan
3. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,- tidak
termasuk tanah dan bangunan.
Namun, Perusahaan Perdagangan Mikro tetap dapat memperoleh SIUP
apabila dikehendaki oleh Perusahaan tersebut. Permohonan SIUP ini diajukan
kepada Pejabat Penerbit SIUP dengan melampirkan surat permohonan yang
ditandatangani oleh Pemilik/Pengurus Perusahaan di atas materai yang cukup
serta dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam Lampiran II Permendag
36/2007.
SIUP berlaku selama Perusahaan Perdagangan menjalankan kegiatan
usaha. Perusahaan Perdagangan sebagaimana dimaksud wajib melakukan
pendaftaran ulang setiap 5 (lima) tahun di tempat penerbitan SIUP.
SP-SIUP baru atau perubahan harus ditandatangani oleh Pemilik atau
Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan di atas meterai cukup.
4
Pihak ketiga yang mengurus SIUP baru atau perubahan, wajib melampirkan surat
kuasa yang bermeterai cukup dan ditandatangani oleh Pemilik atau Pengurus atau
Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan.
5
BAB III
HASIL WAWANCARA
6
Gambar 2 Tempat recepcionist
Disini saya menyerahkan surat pengantar dari fakultas, kemudian saya
diarahkan menuju ke kasubag umum bagian pengurusan perizinan yang disitu
dipegang oleh bu suci selaku penanggungjawab dari pengurusan perizinan usaha.
3. Proses wawancara.
7
2) Fotokopi Nomor pokok wajib pajak (NPWP) badan usaha dan atau
pemiliki/usaha dan komisaris bagi perusahaan berbadan hukum, dengan
menunjukan aslinya.
3) Fotkopi akta pendirian perusahaan beserta perubahannya yang tela di
legalisir pejabat brwenang.
4) Fotokopi keputusan pengesahan badan hukum dan hak asasi manusia yang
telah di ligalisir pejabat berwenang.
5) Foto kopi karti tanda pendudukn(KTP) penanggung jawab/direktur utama
perusahaan, dengan menunjukan aslinya.
6) Surat kuasa apabila permohonan disampaikan melalui pihak ketiga.
7) Fotokopi izin gangguan, dengan menujukan aslinya.
8) Fotokopi sertifikat kepemilikan tanah yang digunakan sebagai tempat usaha
yang telah dilegalisir pejabat berwenang.
9) Apabila tempat usaha bukan miliki sendiri, harus dilengkapi dengan aslinya
surat pernyataan tidak keberatan dari pemiliki tanah/bangunan bermaterai
cukup atau bukti/surat perjanjian sewa yang telah diligalisir pejabat
berwenang.
10) Pasfoto berwenang penanggung jawab/direktur 4x6cm2 (dua) lembar
11) Surat pernyataan kesanggupan/persetujuan menjadi peserta BPJS
ketenagakerjaan.
8
7) pabila tempat usaha bukan miliki sendiri, harus dilengkapi dengan aslinya
surat pernyataan tidak keberatan dari pemiliki tanah/bangunan bermaterai
cukup atau bukti/surat perjanjian sewa yang telah diligalisir pejabat
brwenang.
8) Pasfoto berwenang penanggung jawab/direktur 4x6cm2 (dua) lembar
9
d. Usaha Perorangan/Usaha Dagang
1) Mengisi formulir
2) Fotokopi Nomor pokok wajib pajak (NPWP) badan usaha dan ayau
pemiliki/usaha dan komisaris bagi perusahaan berbadan hokum, dengan
menunjukan aslinya.
3) Foto kopi karti tanda pendudukn(KTP) penanggung jawab/direktur utama
perusahaan, dengan menunjukannaslinya
4) Surat kuasa apabila permohonan disampaikan melalui pihak ketiga.
5) Fotokopi izin gangguan, dengan menujukan aslinya.
6) Fotokopi sertifikat kepemilikan tanah yang digunakan sebagai tempat usaha
yang telah dilegalisir pejabat berwenang.
7) Apabila tempat usaha bukan miliki sendiri, harus dilengkapi dengan aslinya
surat pernyataan tidak keberatan dari pemiliki tanah/bangunan bermaterai
cukup atau bukti/surat perjanjian sewa yang telah diligalisir pejabat
berwenang.
8) Pasfoto berwenang penanggung jawab/direktur 4x6cm2 (dua) lembar
e. SIUP Cabang
1) Mengisi formulir
2) Fotokopi Nomor pokok wajib pajak (NPWP) badan usaha dan ayau
pemiliki/usaha dan komisaris bagi perusahaan berbadan hokum, dengan
menunjukan aslinya.
3) Fotkopi akta pendirian cabang beserta perubahannya yang tela di legalisir
pejabat brwenang.
4) Foto kopi karti tanda pendudukn (KTP) penanggung jawab/direktur utama
perusahaan, dengan menunjukannaslinya.
5) Surat kuasa apabila permohonan disampaikan melalui pihak ketiga.
6) Fotokopi surat penunjukan sebagai penanggung jawab kantor cabang.
7) Fotokopi izin gangguan, dengan menujukan aslinya.
8) Fotokopi SIUP Kantor pusat yang telah yang telah diligalisir pejabat
berwenang
10
9) Fotokopi sertifikat kepemilikan tanah yang digunakan sebagai tempat usaha
yang telah diligalisir pejabat berwenang..
10) Apabila tempat usaha bukan miliki sendiri, harus dilengkapi dengan
aslinya surat pernyataan tidak keberatan dari pemiliki tanah/bangunan
bermaterai cukup atau bukti/surat perjanjian sewa yang telah diligalisir
pejabat brwenang.
11) Pasfoto berwenang penanggung jawab/direktur 4x6cm2 (dua) lembar
2. Pendaftaran Ulang
a. Mengisi formulir
b. Fotokopi Nomor pokok wajib pajak (NPWP) badan usaha dan ayau
pemiliki/usaha dan komisaris bagi perusahaan berbadan hokum, dengan
menunjukan aslinya.
c. Fotokopi SIUP Kantor pusat yang telah yang telah diligalisir pejabat
berwenang
d. Foto kopi karti tanda pendudukn(KTP) penanggung jawab/direktur utama
perusahaan, dengan menunjukannaslinya.
e. Fotokopi izin gangguan, dengan menujukan aslinya.
f. Untuk perusahaan yang berbadan hokum perseroan terbatas menyertakan
neraca perusahaan tahun terakhir.
g. Surat pernyataan kesanggupan/persetujuan menjadi peserta BPJS
ketenagakerjaan, dalam Hal belum menjadi peserta peserta BPJS
Ketenagakerjaan.
Catatan :
Masa berlaku SIUP Selamanya sepanjang tidak perubahan lokasi dan jenis
kegiatan/usaha dan wajib melakukan pendaftaran ulang setiap 5 (tahun).
11
e. FC Izin teknis dari instansi yang berwenang
f. Materai Rp. 6000 – (1 lembar)
g. Untuk CV/PT/kop FC. Akte pendirianyang dilegalisir + pengesahan dari
menham PT
h. FC. Siup dan TDP
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari wawancara yang telah dilakukan penulis maka dapat disimpulkan bahwa
wirausaha haruslah memili ijin karena akan mendatangkan beberapa manfat
sebagai berikut :
13
DAFTAR RUJUKAN
14
LAMPIRAN
15
16
17
18
19
20
21
22
23