Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERENCANAAN ADMINISTRASI USAHA

DI SUSUN OLEH:
MIMI MAISYARAH
MUHAMMAD FATIHNUDDIN
MUHAMMAD AKBAR IRWANDI
MUHAMMAD WAHYUDIN
NUR JANNAH
RENDI MEIRIDAN

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KEPULAUAN MERANTI


KECAMATAN RANGSANG BARAT
TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas Limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk amupun
isinya yang sangat sederhana.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini di dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca guna menambah pengetahuan dan pengalaman.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................................2

A. Pengertian Adminstrasi Usaha.......................................................................................................2


B. Lingkup atau Cakupan Adminstrasi Usaha ...................................................................................2

BAB III PENUTUP......................................................................................................................................11

A. Simpulan.......................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Pemilihan judul sebagai salah satu syarat penilaian tugas kelompok dalam membuat suatu makalah.
Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia merupakan makhluk
yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai
kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan
mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain.
Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-
usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah,
seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan,
ataupun pengrajin.
Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan tradisional perlu ditingkatkan dan
dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan
kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan serta penyuluhan dan bimbingan, dengan
mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.
Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang memadai untuk
berbagai kemudahan dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat berusaha bimbingan teknologi
cepat, dsb. Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja perlu pengembangan usahanya, bagaimana
cara pengelolaan barang-barang yang akan dibuat menjadi produk jual dan produknya itu dapat menarik
hati konsumen.

B.                 Tujuan Penulisan Makalah


1. Melaksanakan tugas sekolah.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan.
3. Latihan menyusun makalah.

C.                Metode
Kami mencari informasi administrasi usaha dengan cara menelusuri buku cetak kewirausahaan
kelas XI SMK dan internet.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Usaha
Pengertian administrasi tidak berbeda jauh dengan pengertian organisasi yaitu proses kerja sama
yang di lakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Namun secara sempit
administrasi dilakukan untuk menunjang tercapainya tujuan usaha yang dapat diartikan sebagai kegiatan
ketatausahaan yang meliputi menghimpun informasi, mengolah informasi, memperbanyak dan
menggandakan data, mendistribusikan data, menyimpan/mengarsipkan data yang penting dan
memusnahkannya.

C. Lingkup atau Cakupan Administrasi Usaha

Lingkup administrasi yang terkait dunia usaha yaitu proses pengurusan/administrasi perizinan
usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi, pembuatan laporan,pengurusan pajak, penyusunan proposal
usaha, perjanjian kerjasama, penggajian dan administrasi personalia, administrasi produksi, pengajuan
kredit dan pembiayaan, dsb.

1.              Perizinan Usaha


Perizinan usaha/perusahaan adalah suatau bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak yang
berwenang atas penyelenggarakan kegiatan usaha yang dilakukan oleh perseorangan maupun badan.
Maksud dikeluarkannya izin usaha oleh pemerintah adalah untuk memberikan pembinaan,
pengarahan dan pengawasan dalam kegiatan usaha dan menjaga ketertiban dalam usaha serta
menciptakan pemerataan kesempatan berusaha.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1458/KP/XII/1984, pada tanggal 19


Desember 1984 tentang Perizinan Usaha yang dijelaskan menjadi enam macam:
a)      Izin prinsip, yaitu persetujuan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat untuk perusahaan
industri.
b)      Izin penggunaan tanah, yaitu izin yang dikeluarkan oleh kantor agrarian Pemda setempat berkenaan
dengan masalah pembebasan tanah.

2
c)      Izin Mendirikan Bangunan (IMB), yaitu izin yang dikeluarkan oleh Pemda, dalam hal ini oleh Dinas
Pengawasan Pembangunan. Bangunan yang akan didirikan harus sesuai dengan gambar yang
direncanakan.
d)     Izin gangguan/Surat Izin Tempat Usaha(SITU), yaitu izin yang dikeluarkan oleh bagian Undang-Undang
Gangguan Pemda setempat. Untuk mendapatkan SITU pengusaha terlebih dahulu harus mendapat izin
dari para tetangga di lingkungan tempat usaha, RT, RW, dan kelurahan setempat.
e)      Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), yaitu surat izin yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan
dan Koperasi.
f)       Wajib Daftar Perusahaan, yaitu surat yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan, dalam hal ini
adalah Kantor Wilayah Perdagangan dan Koperasi, Perindustrian, Pertanian, Pariwisata, dan sebagainya.

Aplikasi Perizinan Usaha yang dibutuhkan agar pengelolaan usaha dapatdilaksanakan dengan
tertib, persaingan sehat(fair), aman dan terawasi, diantaranya sebagai berikut:
1)      Akta Pendirian Usaha
Berisi profil perusahaan yang dibuat pendiri usaha dengan notaris dan disertai saksi-saksi yang didaftarkan
ke Pengadilan Negeri setempat.
2)      Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Untuk menyelenggarakan usaha diperlukan tempat usaha yang memadai dan sesuai dengan ketentuan
dalam Undang-Undang Gangguan, maka diperlukan SITU, yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
setempat. SITU harus dimiliki oleh perusahaan, baik yang berbentuk perseorangan, firma, CV, maupun
perseroan terbatas.
Pemerintah mengeluarkan Surat Izin Tempat Usaha untuk menjaga ketertiban, member kesempatan yang
sama untuk peluang menciptakan lapangan pekerjaan dan demi terwujudnya keindahan tata kota.
3)      Tanda Daftar Usaha Perdagangan (SIUP)
Merupakan surat tanda daftar untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan yang diberikan
kepada perusahaan yang keseluruhan investasinya, di luar tanah dan bangunan bernilai sampai dengan
Rp 200.000.000,00 (golongan usaha kecil). Sedangkan untuk perusahaan golongan usaha menengah ke
atas atau yang investasi keseluruhannya di luar tanah dan bangunan bernilai di atas Rp 200.000.000,00
untuk melaksanakan kegiatan usaha perdagangan harus memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
4)      Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

3
NPWP adalah suatua sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
diri atau identitas wajib pajak. Setiap usaha (perusahaan) wajib mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan wajib pajak.
Syarat-syarat untuk memperoleh NPWP adalah:
a)      fotokopi akta pendirian usaha,
b)      fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU),
c)      fotokopi KTP atau SIM atau paspor salah seorang pengurus,
d)     surat kuasa (bagi yang diwakilkan).
5)      Izin Usaha lainnya.
Perizinan usaha lainnya yang perlu dimiliki oleh perusahaan adalah sebagai berikut.
o   NRP (Nomor Register Perusahaan)
Syarat-syarat pengajuan NRP:
- fotokopi KTP
- fotokopi Akta Pendirian Usaha
- fotokopi Surat Izin Usaha
o   NRB (Nomor Rekening Bank)
Syarat-syarat pengajuan NRB:
- fotokopi KTP
- tanda tangan pemimpin dan bendahara
- tanda bukti setoran
- lembar pembentukan setoran
o   AMDAL (Analaisis Mengenai Dampak Lingkungan)
AMDAL diperlukan untuk menjaga agar lingkungan tempat usaha bebas dari pencemaran limbah.
Syarat-syarat pengajuan AMDAL:
- fotokopi penanggung jawab perusahaan
- fotokopi akta pendirian perusahaan
- fotokopi Surat Izin Tempat Usaha
- fotokopi NPWP
- fotokopi NRP
- fotokopi denah lokasi yang menimbulkan dampak lingkungan Nomor register perusahaan disebut juga
Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

4
2.      Surat Menyurat
Surat adalah alat untuk menyampaikan informasi secara tertulis kepada pihak lain, baik atas nama
pribadi maupun jabatannya dalam organisasi dengan maksud tertentu. Kegiatan surat-menyurat
merupakan kegiatan yang banyak dilakukan dalam perusahaan atau kantor. Kegiatan ini dilakukan untuk
intern maupun ekstern.

Penggolongan Surat
Surat digolongkan dalam beberapa golongan berikut ini:
a)      Surat menurut isinya:
1) Surat pribadi, adalah surat yang isinya bersifat kekeluargaan, persahabatan dan perkenalan.
2) Surat dinas, adalah surat yang isinya menyangkut masalah kedinasan yang dibuat oleh instansi
pemerintah.
3) Surat niaga, adalah surat yang isinya menyangkut masalah perniagaan yang dibuat oleh
perusahaan atau pengelola usaha.

b)      Surat menurut keamanan isinya:


1) Surat sangat rahasia, adalah surat yang isinya berhubungan dengan keamanan Negara.
2) Surat rahasia, adalah surat yang isinya tidak boleh diketahui oleh orang lain.
3) Surat konfidensial, adalah surat yang isinya cukup diketahui oleh pejabat yang bersangkutan
saja.
4) Surat biasa, adalah surat yang tidak akan menimbulkan akibat buruk /merugikan
oganisasi/pejabat yang bersangkutan.

c)      Surat menurut urgensinya:


1) Surat kilat, harus sampai selekas mungkin. Surat ini merupakan surat yang harus didahulukan.
2) Surat segera, adalah surat yang harus segera ditanggapi, tetapi tidak perlu kilat.
3) Surat biasa, adalah surat yang isinya tidak memerlukan tanggapan si penerima.

Surat Niaga

5
Surat-menyurat dalam kegiatan usaha (bisnis) surat niaga merupakan produk yang dominan dan penting
dalam kegiatan usaha (bisnis). Adanya surat niaga ini dapat memacu munculnya penawaran dan
permintaan terhadap produk, baik yang berupa barang maupun jasa.
Adapun surat niaga yang sering dibuat oleh dunia usaha adalah antara lain sebagai berikut.
a)      Surat penawaran
Surat ini berisi penawaran produk kepada pihak lain. Surat penawaran bertujuan untuk memperkenalkan
produk baru atau untuk mencari pelanggan baru.
b)      Surat pesanan
Surat pesanan adalah respons atau tanggapan positif atau surat penawaran yang telah diterima. Surat
pesanan ditulis/dibuat karena adanya minat setelah membaca surat penawaran.
c)      Surat pengiriman barang
Merupakan surat yang dikirimkan bersama barang yang dipesan. Dalam surat ini ditegaskan kembali
tentang macam dan jumlah barang yang dipesan beserta perincian harga.

3.    Pencatatan Transaksi Barang/Jasa


Penggolongan transaksi perusahaan
Untuk memudahkan dalam membuat ringkasan dan penyusunan laporan keuangan , transaksi-
transaksi yang sejenis atau transaksi yang mengakibatkan perubahan pada pos kas, baik itu penambahan
maupun pengurangan uang kas dicatat pada perkiraan kas. Begitu pula transaksi yang mengakibatkan
perubahan utang, dicatat pada perkiraan utang. Dengan demikian, akan terdapat perkiraan kas, piutang,
utang, perlengkapan perlatan, dan sebagainya.

o   Transaksi perusahaan dan bukti transaksi Secara garis besar, kegiatan transaksi yang terjadi dapat
meliputi:
- Pembelian,
- Pembelian Utang Usaha,
- pengeluaran uang,
- penjualan,
- penerimaan uang.
o   Bukti transaksi

6
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus didukung oleh bukti-bukti transaksi yang kemudian
akan dijadikan dokumen pencatatan. Selain itu, bukti transaksi juga menerangkan mengenai sifat transaksi,
apakah secara tunai atau kredit.
Berikut ini beberapa contoh bukti transaksi:

1)      Bukti Transaksi Intern


Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh intern dan dibuat untuk intern
perusahaan. Yang termasuk bukti intern adalah sebagai berikut.
a)      Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara
tunai.
b)      Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian
dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya.
c)      Memo
Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan
perusahaan.
2)        Bukti Transaksi Ekstern
Setelah Anda mempelajari bukti transaksi intern barangkali telah memahaminya, mari kita
lanjutkan materi kita yang berhubungan dengan bukti transaksi ekstern. Bukti transaksi ekstern adalah
bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya kuitansi, faktur,
nota kontan, nota debet, nota kredit dan cek. Baiklah akan kita bahas apa pengertian dari bukti transaksi
ekstern tersebut dan akan saya berikan contoh-contohnya.
a)      Faktur
Faktur adalah tanda bukti telah terjadi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual
dan diberikan kepada pihak pembeli. Bagi penjual faktur yang diterima disebut faktur penjualan. Biasanya
faktur dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan. Lembaran pertama untuk pembeli, lembaran kedua untuk
penjual dan lembaran ketiga untuk arsip.
b)      Kuitansi
Kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditanda tangani oleh penerima uang dan
diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut.

7
Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian, bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar dan
bagian kiri yang tertinggal disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima uang.
c)      Nota Kontan
Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan
kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk
penjual.
d)     Nota Debet
Nota debet adalah bukti perusahaan telah mendebet perkiraan langganannya disebabkan karena berbagai
hal.
Nota debet dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya karena barang yang dibeli dikembalikan,
bisa disebabkan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan dan penjual setuju barangnya diterima kembali
atau harganya dikurangi.
e)      Nota Kredit
Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan
oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya sehubungan barang yang
dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya.
f)       Cek
Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di Bank, agar Bank membayar
sejumlah uang kepada pihak yang nemanya tercantum dalam cek tersebut. Pihak-pihak yang berhubungan
dalam pengeluaran cek tersebut adalah:
- Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut.
- Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.
g)      Bilyet Giro
Surat perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kepada yang bersangkutan untuk memindahkan
sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam giro bilyet.

4.    Pencatatan Transaksi Keuangan


Transaksi keuangan adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan dan oleh karena itu harus dicatat. Transaksi dalam perusahaan harus diukur. Alat pengukur
transaksi yang digunakan adalah satuan uang. Jumlah kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan akan

8
selalu sama dengan sumber pembelanjaan. Kekayaan disebut juga aktiva atau harta asset, sehingga dapat
digambarkan seperti berikut.

Aktiva = Sumber Pembelanjaan

Sumber pembelanjaan dapat dibagi menjadi dua, yakni dari kredator dan dari pemilik. Bagi perusahaan,
diterimanya pembelanjaan dari kreditor mengakibatkan timbulnya kewajiban untuk mengembalikan. Oleh
karena itu, sumber pembelanjaan dan kreditor disebut dengan kewajiban atau utang. Dari keterangan
tersebut dapat digambarkan perluasan persamaannya, yaitu sebagai berikut.

Aktiva = Kewajiban + Modal

5.      Pajak Pribadi dan Pajak Usaha


Pajak adalah iuran dari rakyat untuk Negara yang wajib dibayarkan, dapat dipaksakan
karenaberdasarkan undang-undang dan pemerintah tidak memberikan balas jasa secara langsung.
Ciri-ciri pajak, diantaranya adalah:
- pajak dipungut berdasarkan undang-undang,
- pajak dipungut oleh pemerintah,
- pajak dipergunakan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah,
- pemungutan pajak dapat dipaksakan,
- jasa timal (kontra prestasi) tidak dapat ditunjukan secara langsung.

a)      Pajak Penghasilan


Tanggal 31 Desember 1983 dikeluarkan undang-undang baru yang mengatur pajak penghasilan,
yaitu :
UU No. 7 Tahun 1983. UU ini berlaku tahun 1984. Pada tahun 1991, UU tersebut diubah denganUU No. 7
Tahun 1991. Kemudian, tahun 1994 diubah kembali dengan UU No. 10 Tahun 1994.
Dalam penjelasan UU Pajak Penghasilan disebutkan, bahwa subjek pajak meliputi berikut ini.

9
1)      Orang pribadi (di dalam negeri atau di luar negeri). Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan,
menggantikan yang berhak.
2)      Badan, yang terdiri dari PT, CV, BUMN, BUMD, kongsi, koperasi, yayasan, lembaga dana pension, dan
badan usaha lainnya.
3)      Bentuk Usaha Tetap Bentuk usaha yang digunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat yinggal di
Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau badan yang
tidak didirikan dan tidak berkedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di
Indonesia yang dapat berupa:
- tempat kedudukan manajemen,
- cabang perusahaan,
- kantor perwakilan,
- gedung kantor,
- pabrik,
- bengkel,
- pertambangan dan penggalian sumber alam,
- perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, dan kehutanan,
- konstruksi, instalasi, dan perakitan,
- agen asuransi.

b)        Pajak Penghasilan


Menurut Pasal 21 Pajak penghasilan (PPh) pasal 21 dikenakan bagi wajib pajak yang bekerja
pada instansiPemerintah dan swasta di dalam negeri. Pengahasilan kena pajak dapat dihitung dengan
cara penghasilanneto dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), sedangkan untuk menghitung
penghasilan netoadalah penghasilan bruto dikurangi abiaya jabatan, iuran hari tua.
Berikut ini adalah tarif pajak yang berlaku.
1) Untuk wajib pajak orang pribadi dalam negeri,
2) Untuk wajib pajak Badan dalam negeri dan bentuk badan usaha tetap.

10
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Pengertian administrasi tidak berbeda jauh dengan pengertian organisasi yaitu proses
kerjasama yang di lakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Namun secara
sempit administrasi dilakukan untuk menunjang tercapainya tujuan usaha yang dapat diartikan sebagai
kegiatan ketatausahaan yang meliputi menghimpun informasi, mengolah informasi, memperbanyak
danmenggandakan data, mendistribusikan data, menyimpan/mengarsipkan data yang penting dan
memusnahkannya.
Adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk
mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam
proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya  
adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus
belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar,
pandai mengelola dan berdo’a. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho
dari Allah SWT.

11
DAFTAR OUSTAKA

http://cahaya24.blogspot.com/2014/03/makalah-administrasi-usaha.html

12

Anda mungkin juga menyukai