PENGANTAR BISNIS
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
BARAT 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayah nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mengelola Perusahaan dan Mengorganisasikan tepat
pada waktu yang telah ditentukan.
Terima kasih kepada Ibuk Dina Amaluis, MM selaku dosen pengampu mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik. Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas ini.
Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu penulis akan sangat menghargai kritikan dan saran untuk membangun tugas ini
lebih baik lagi. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendirian perusahaan
B. Manajemen resiko perusahaan
C. Fungsi perusahaan
D. Struktur dan bagan organisasi
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Suatu struktur menurut bisnis modern harus menempatkan karyawan dari berbagai
tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal. Struktur organisasi merupakan
suatu rangka kerjasama dari berbagai bagian menurut pola yang menghendaki adanya ketertiban,
penyusunan yang logis dan hubungan yang serasi. Jika perusahaan atau organisasi bisnis mampu
menerapkan dan mengkombinasikan seluruh aspek tersebut, maka bukanlah hal yang
mustahil jika usaha
mereka akan berhasil. Masalah yang sering dihadapi oleh pengusaha bisnis pada masa globalisasi
ini adalah kurangnya kemampuan mereka dalam mengorganisir perusahaan untuk go-global.
Komponen operasi dan struktural yang lazim dalam suatu bisnis mencakup serangkaian
pekerjaan yang harus dilakukandan keseluruhan tujuan spesifik. Setiap organisasi harus
mengembangkan struktur organisasiyang paling tepat – spesifikasi dari pekerjaan yang dilakukan
dan cara mereka berhubungan satu sama lain. Sebagian besar organisasi hampir secara terus
menerus mengganti strukturnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pendirian Suatu Perusahaan ?
2. Bagaimana Mengatasi Manajemen Resiko ?
3. Apa Saja Fungsi Perusahaan ?
4. Bagaimana Struktur Dan Bagan Suatu Perusahaan ?
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui Bagaimana Pendirian Suatu Perusahaan
2. Mengetahui Bagaimana Cara Mengatasi Manajemen Resiko
3. Mengetahui Apa Saja Fungsi Perusahaan
4. Mengetahui Bagaimana Struktur Dan Bagan Suatu Perusahaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDIRIAN PERUSAHAAN
Pendirian badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dapat dilakukan oleh satu orang
sebagai Pemegang saham sekaligus Direktur. Sebagaimana telah diresmikannya Undang-
Undang Cipta Kerja No. 11 tahun 2020 (UU Cipta Kerja) Tentunya hal ini sangat
mendukung kemudahan para pelaku usaha dalam membangun usahanya.
Pengajuan nama perusahaan didaftarkan oleh notaris melalui Sistem Administrasi Badan
Hukum (Sisminbakum) Kemenkumham.
Dengan persyaratan :
- Melampirkan foto kopi Kartu Identitas Penduduk (KTP) para pendiri dan para pengurus
perusahaan.
Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang di seluruh wilayah
negara Republik Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pesetujuan dari Menteri
Kemenkumham. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan akta ini, yaitu :
- Kedudukan PT, yang mana PT harus berada di wilayah Republik Indonesia dengan
menyebutkan nama Kota di mana PT melakukan kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat.
- Menetapkan jangka waktu berdirinya PT: selama 10 tahun, 20 tahun atau lebih atau
bahkan tidak perlu ditentukan lamanya, atau berlaku seumur hidup.
- Menetapkan maksud, tujuan, dan kegiatan usaha PT.
- Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan.
- Modal dasar minimal Rp.50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) dan modal disetor
minimal 25% (duapuluh lima persen) dari modal dasar.
- Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia, kecuali PT dengan Modal Asing atau biasa disebut PT PMA.
3. Pembuatan SKDP
4. Pembuatan NPWP
Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai
dengan keberadaan domisili PT. Persyaratan lain yang dibutuhkan, adalah: NPWP pribadi
Direktur PT, foto kopi KTP Direktur (atau foto kopi Paspor bagi WNA, khusus PT PMA),
SKDP, dan akta pendirian PT.
SIUP berguna agar PT dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun perlu untuk
diperhatikan bahwa setiap perusahaan patut membuat SIUP, selama kegiatan usaha yang
dijalankannya termasuk dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI)
sebagaimana Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha Indonesia.
Permohonan pendaftaran SIUP diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan
Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau
kabupaten terkait sesuai dengan domisili PT. Adapun klasifikasi dari SIUP berdasarkan
Peraturan Menteri Perdagangan No.39/M-DAG/PER/12/2011 Tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Perdagangan No.36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha
Perdagangan adalah sebagai berikut :
- SIUP Kecil, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih
dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
- SIUP Menengah, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya
lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
Usaha.
- SIUP Besar, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya
lebih dari Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
3
Permohonan pendaftaran diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan
Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau
kabupaten terkait sesuai domisili perusahaan. Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan
diberikan sertifikat TDP sebagai bukti perusahaan/badan usaha telah melakukan wajib daftar
perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
No.37/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan.
1. Manajemen risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap, yang dipunyai
organisasi, untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan eksposur organisasi terhadap risiko
(SBC Warburg, The Practice of Risk Management, Euromoney Book, 2004)
3. Enterprise Risk Management (ERM) adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh manajemen,
board of directors, dan personel lain dari suatu organisasi, diterapkan dalam setting strategi, dan
mencakup organisasi secara keseluruhan, didesain untuk mengidentifikasi kejadian potensial
yang mempengaruhi suatu organisasi, mengelola risiko dalam toleransi suatu organisasi, untuk
memberikan jaminan yang cukup pantas berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi. (COSO,
COSO Enterprise Risk anagement - Integrated Framework.
4
C. FUNGSI PERUSAHAAN
Sebuah perusahaan memiliki tugas utama yaitu memonitoring, menganalisis dan menyelidiki
terkait perekonomian perusahaan itu sendiri.
Sebuah perusahaan memiliki tugas utama yaitu memonitoring, menganalisis dan menyelidiki
terkait perekonomian perusahaan itu sendiri.
2. Fungsi Akuntansi,
3. Fungsi Produksi,
yaitu menciptakan hingga menambah fungsi dari sebuah barang atau bisa juga jasa. Proses
produksi tentunya ada berbagai macam yang bisa disesuaikan dengan bidang perusahaan
bergerak.
4. Fungsi Pemasaran,
yaitu aktivitas untuk memenuhi kebutuhan melalui proses pertukaran yang saling
menguntungkan antara produsen dan konsumen. Banyak metode pemasaran yang digunakan oleh
setiap perusahaan bergantung pada kreativitas masing-masing untuk bisa mendapatkan perhatian
dari konsumennya.
5. Fungsi Personalia,
merupakan pegawai atau personel yang diberikan tanggung jawab sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing. Sehingga adanya fungsi personalia ini juga sangat penting untuk
menjaga agar efektivitas serta efisiensi pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan dapat
berjalan secara optimal sesuai yang diharapkan sebelumnya.
5
Definisi Bagan
Organisasi Bagan yang memperlihatkan adanya saling keterkaitan berbagai posisi pada
suatu organisasi dalam pengertian wewenang dan tanggung jawabnya; pada dasarnya
terdapat tiga pola organisasi, yaitu organisasi lini, organisasi fungsional, dan organisasi
lini dan staff (organization chart). Bagan organisasi atau struktur organisasi adalah
diagram yang menyampaikan struktur internal perusahaan secara visual dengan
menjelaskan peran, tanggung jawab, dan hubungan antar individu dalam suatu lembaga
atau organisasi. Bagan organisasi menggambarkan secara luas seluruh perusahaan atau
menelusuri ke departemen atau unit tertentu.
Penjelasan struktur
Struktur organisasi adalah suatu diagram yang menggambarkan rantai perintah,
hubungan pekerjaan, tanggung jawab, rentang kendali dan pimpinan organisasi berfungsi
6
sebagai kerangka kerja dan tugas pekerjaan yang dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi
secara formal. Struktur organisasi menunjukkan alur perintah yang mengindikasikan
jabatan pekerjaan yang harus dipertanggung jawabkan oleh masing-masing tipe
karyawan.
7
Menurut Robbin (2003), struktur organisasi adalah rantai perintah yang
digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan organisasi.
Menurut Sunarto (2003), struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas
pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara formal.
8
Organisasi yang telah berkembang semakin luas, akan timbul berbagai kesulitan
bagi seorang pimpinan dalam mengambil suatu keputusan (decision making), sehingga
pimpinan tersebut merasa perlu untuk minta bantuan kepada orang lain yang dianggap
mampu dan ahli. Oleh sebab itu, dibentuk-lah suatu staf penasehat yang merupakan
kumpulan orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang tertentu. Adapun tugas dari staf
tersebut adalah membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Bentuk organisasi gabungan ini pada dasarnya merupakan bentuk dari kombinasi
struktur organisasi yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga bentuk struktur
organisasinya dapat berupa gabungan dari bentuk organisasi garis dan staf, garis dan
fungsional, fungsional dan staf atau kombinasi dari ketiga bentuk organisasi tersebut.
Sehingga bentuk struktur organisasi gabungan ini akan mempunyai kebaikan serta
kelemahannya mengikuti kebaikan maupun kelemahan organisasi yang dibentuknya
dalam rangka penggabungan tersebut.
9
Executive Committee (Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang
lini.
3. Hierarki
Hierarki adalah garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari
tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan hubungan si
pelapor kepada si penerima laporan. Pada hierarki terdapat pendelegasian dalam
mengerjakan tugas. Pendelegasian dapat didefinisikan sebagai pemberian
10
otoritas/kekuasaan formal dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu
yakni para manajer mengalokasikan wewenang kepada orang-orang yang melapor
kepadanya atau bawahannya. Pendelegasian wewenang oleh atasan kepada bawahan
perlu agar suatu organisasi berfungsi secara rinci karena tidak ada atasan yang dapat
mengawasi setiap tugas-tugas organisasi, terlebih apabila organisasi tersebut mempunyai
aktivitas yang banyak dan kompleks.
4. Koordinasi
-Koordinasi Horizontal. Koordinasi yang dilakukan antar departemen atau antar bagian
yang mempunyai activity level of authority yang sama dalam mencapai tujuan
perusahaan secara keseluruhan.
Rentang manajemen adalah jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang
pimpinan secara efisien dan efektif. Rentang kendali sangat penting dalam organisasi
karena rentang kendali menentukan jumlah tingkatan dan manajer yang dimiliki
organisasi. Rentang yang terlalu lebar bisa mengakibatkan perhatian manajer tercerai-
berai dan para bawahannya kurang mendapat bimbingan dan pengendalian. Rentang yang
terlalu sempit bisa mengakibatkan kemampuan manajer tidak tercurah sepenuhnya.
Rentang manajemen yang tidak sesuai bisa menghambat produktivitas, efisiensi, dan
memperbesar biaya meskipun hasil penelitian mengenai hal ini tidak konsisten. Pedoman
dalam memilih rentang yang sesuai mempertimbangkan faktor-faktor yang berkaitan
dengan situasi, bawahan, dan manajer.
11
6. Kesatuan perintah (unity of command)
Dalam setiap organisasi terdapat berbagai tingkat dan jenjang jabatan. Semua
mereka berperan sebagai pimpinan sekelompok orang lain. Artinya, dalam kenyataan
seseorang anggota organisasi mempunyai lebih dari seorang atasan, misalnya; dipimpin
oleh seorang manajer yang menduduki jabatan pimpinan yang paling rendah dalam
organisasi, seperti mandor, kepala seksi dan berbagai literatur lainnya. Pejabat pimpinan
tingkat rendahan ini juga dipimpin oleh manajer yang memangku jabatan pimpinan yang
lebih tinggi. Demikian seterusnya sampai pada tingkat jabatan manajerial puncak dalam
organisasi.
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan terjadi dalam tiga level yang membantu hierarki, karena impentasi rencana praktis
hanya terjadi bila ada aliran logis dari satu level ke level berikutnya. Ditentukan oleh dewan dan
manajemen puncak, rencana strategi mencerminkan keputusan tentang alokasi sumber daya,
prioritas perusahaan dan rencana strategi.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi
pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan dalam pembahasan materi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya. Dan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu, S.P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Siswanto, Bejo. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrarif dan
Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Prenhallindo.
Suhartono, Iman. "Manajemen Kinerja Pada Perusahaan Bisnis Dari Manajemen Kinerja
Tradisional Ke Manajemen Kinerja Baru." Among Makarti 3.1 (2012).
Riani, Rezky; Dr. Heni Mutlarsih Jumhur, S.H., M.H., 2020. Implementasi Manajemen
Risiko pada Kementerian Keuangan Menurut Keputusan Menteri Keuangan (KMK) NO.
577. Universitas Telkom,
Nurhayati, Tatiek, and Ahmad Darwansyah. "Peran struktur organisasi dan sistem remunerasi
dalam meningkatkan kinerja." Jurnal Ekonomi dan Bisnis 14.1 (2013): 1-16.
Ahmad, Saudah, Chew Ng, and Lisa Ann McManus. "Enterprise risk management (ERM) implementation:
Some empirical evidence from large Australian companies." Procedia-Social and Behavioral
Sciences 164 (2014): 541-547.