Disusun Oleh :
MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kepada Allah SWT Kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “ANALISIS PERBUATAN MELAWAN HUKUM Studi
Kasus Putusan Nomor: 260 / PDT.G / 2015 / PN Cbi“ dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini, Kami mendapat bantuan dari berbagai pihak maka dari itu
dikesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada : Dosen pengampu mata
kuliah Hukum Perusahaan atas bimbingan beliau dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa pula
untuk kedua Orang Tua Kami di rumah, yang telah memeberikan bantuan materil maupun doa
sehingga pembuatan makalah ini dapat berjalan lancar. Dan semua pihak yang tidak dapat Kami
sebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan Kami
pada khususnya. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu Kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Strategi ini dapat dicapai baik dengan memperbaiki secara internal perusahaan, yaitu dengan
eksternal terjadi pada saat divisi – divisi yang ada dalam perusahaan memperluas kegiatan
perusahaan melalui kegiatan capital budgeting, misalnya dengan cara memperluas kegiatan
perusahaan yang sudah ada, yakni menambah kapsitas pabrik, menambah produk atau mencari
pasar baru, atau dengan penggabungan usaha (business combination), misalnya dengan membeli
perusahaan yang sudah ada. Penggabungan usaha dalam akuntansi ada tiga bentuk, yakni
konsolidasi, merger, dan akuisisi (takeover). Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak
keuntungan mereka. Penggabungan ini dapat berbentuk merger yang mengekor pada perusahaan
pembeli, konsolidasi yang mendirikan perusahaan baru, atau akuisisi saham, yaitu perusahaan
konsolidasi, dan akuisisi menunjukkan skala peningkatan yang cukup signifikan dari tahun
ketahun.1
1
Lihat “Merger and Acquisition in Indonesia” yang diterbitkan oleh Pusat Data Bisnis Indonesia 1996.
Buku ini memuat secara lengkap tidak hanya merger dan akuisisi yang terjadi di Indonesia, tapi juga
merger dan akuisisi internasional (lintas negara).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah yang telah dituliskan diatas, maka bisa
diintisarikan rumusan masalah dari penulisan makalah ini yang nantinya menjadi pokok bahasan,
yaitu:
2. ……
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
Penelitian ini ditujukan penulis untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi setiap pihak yang
berkepentingan, seperti: 1) Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan penulis mengenai merger dan akuisisi, serta pengaruh merger dan akuisisi terhadap
manajemen laba dan kinerja keuangan publik yang tercatat di bursa efek Indonesia. 2)
Perusahaan Agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan sebelum
melakukan merger atau akuisisi ditinjau dari tujuan perusahaan dan manajemen laba perusahaan.
3) Pembaca Agar pembaca dapat mengetahui tentang merger dan akuisisi, serta terhadap
pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan dan manajemen laba pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Merujuk dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU
40/2007), peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua PT atau lebih untuk
meleburkan diri dengan cara mendirikan satu PT baru yang karena hukum memperoleh aktiva
dan pasiva dari PT yang meleburkan diri dan status badan hukum PT yang meleburkan diri
berakhir karena hukum.
Peleburan juga diartikan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan dua PT atau lebih
untuk meleburkan diri dengan cara membentuk PT baru dan masing-masing PT yang meleburkan
diri menjadi bubar. Hal ini disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998
tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas (PP 27/1998).
Jadi, bisa dikatakan bahwa peleburan yang dilakukan oleh dua PT atau lebih akan menghasilkan
PT baru.
Tujuan dari dilakukannya konsolidasi sendiri, ialah untuk mempersatukan setiap elemen
yang memiliki kesamaan-kesamaan tertentu. Contohnya agama, asal daerah, maupun kelompok
dengan tujuan atau visi misi yang sama. Ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan
konsolidasi, maka akan ada efek yang diakibatkan dari konsolidasi tersebut. Secara umum, efek
konsolidasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat mendatangkan efek positif yaitu berupa
kualitas perusahaan meningkat serta perusahaan tersebut lebih berkembang.
Kemudian, ada beberapa akibat hukum dari tindakan suatu perusahaan, antara lain (Pasal 122
ayat (3) UU 40/2007):
a. Aktiva dan pasiva perseroan yang meleburkan diri beralih karena hukum kepada
perseroan yang menerima perseroan hasil peleburan.
b. Pemegang saham perseroan yang meleburkan diri karena hukum menjadi pemegang
saham perseroan yang menerima perseroan hasil peleburan.
c. Perseroan yang meleburkan diri berakhir karena hukum terhitung sejak tanggal peleburan
mulai berlaku.
Sama seperti penggabungan (merger) dan pengambilalihan (akuisisi), PT yang akan melakukan
peleburan wajib untuk memperhatikan kepentingan beberapa pihak tertentu, di antaranya (Pasal
126 ayat (1) UU 40/2007):
Berikut ini adalah tahapan yang harus dilaksanakan PT yang akan melakukan peleburan (UU
40/2007 dan M. Yahya Harahap: 2009, Hukum Perseroan Terbatas):
BAB III
ANALISIS KASUS
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA