Anda di halaman 1dari 5

SINOPSIS RENCANA PENILITIAN (TESIS)

Akibat Hukum Tidak Dicantumkannya Kartu BPJS Terhadap Jual Beli Tanah

Oleh : Wahyu Ciptaning Tyas, S.H

Latar Belakang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disebut BPJS adalah badan hukum

yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. 1 BPJS menurut UU Nomor 40

Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah trasformasi dari badan penyelenggara

jaminan sosial yang sekarang telah berjalan dan dimungkinkan untuk membentuk badan

penyelenggara baru sesuai dengan dinamika perkembangan jaminan sosial. 2

Berkaitan dengan BPJS, pada awal tahun 2022 tepatnya pada tanggal 6 Januari 2022, Presiden

Joko Widodo telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2022 tentang

Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional yang dikeluarkan oleh presiden

mengenai pelaksanaan suatu keputusan presiden yang memuat aturan-aturan teknis.3 Inpres

tersebut menginstruksikan kepada Kementerian/Lembaga, para Kepala Daerah dan Direksi Badan

Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan serta Dewan Jaminan Sosial Nasional untuk

mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing dalam

rangka optimalisasi program Jaminan Kesehatan Nasional.

Atas hal tersebut, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional

merespon dengan dikeluarkannya Surat Edaran Nomor HR.02/153-400/II/2022 pada 14 Februari

1
Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggar Jaminan Sosial.
2
Asih Eka Putri, Seri Buku Saku-2: Paham BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan),Jakarta,
Fedrich-Ebert-Stiftung, 2014, hal.7
3
https://id.wiktionary.org/wiki/instruksi_presiden diakses pada Tgl.5 April 2022 Pukul15.50
2022 dan HR.02/164-400/II/2022 pada 16 Februari 2022 oleh Dirjen PHPT Kementerian

ATR/BPN atas nama Menteri ATR/Kepala BPN, perihal Kartu Peserta BPJS Kesehatan sebagai

syarat dalam Permohonan Pelayanan Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah atau Hak Milik atas

Satuan Rumah Susun karena Jual Beli. Melalui kebijakan ini, diharapkan masyarakat melengkapi

terlebih dahulu registrasi BPJS nya sebelum melakukan pengurusan hak-hak atas tanah.

Penggabungan antara kedua pelayanan publik tersebut memang sulit untuk diterima oleh

beberapa pihak, salah satunya yaitu Anggota Komisi IX DPR RI Yahya Zaini yang menanggapi

Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi

Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menuai sorotan di tengah

masyarakat. Yahya menilai, Inpres yang diteken Presiden Jokowi itu dinilai tidak relevan jika

dijadikan persyaratan ketika masyarakat mengurus berbagai hal, seperti membuat SIM dan SKCK,

proses jual beli tanah hingga menjadi syarat untuk keberangkatan umrah.

“Menurut saya banyak pelayanan yang semestinya tidak dijadikan syarat. Misalnya orang di

kelas menengah ke atas umumnya kan mereka tidak menjadi peserta BPJS karena mereka

menjadi peserta asuransi swasta. Masa mereka harus dipersyaratkan membeli tanah harus

mendaftar (BPJS) dulu, padahal (BPJS) enggak dipakai. Jadi menurut saya tidak relevan.

Harus dicari terobosan-terobosan yang memang lebih tepat dan tepat sasaran”4

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (KEMENPAN) Nomor 63 tahun 2003

mendefinisikan pelayanan umum sebagai segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi

pemerintah di pusat, daerah, dan di lingkungan BUMN atau BUMD dalam bentuk barang dan atau

4
https://nasional.tempo.co/read/1564058/yahya-zaini-nilai-inpres-12022-tidak-relevan diakses pada Tgl.5 April
2022 pada Pukul 16.13
jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan5

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 menyatakan bahwa pelayanan publik merupakan

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat berdasarkan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang dan jasa yang disediakan

oleh penyelenggara pelayanan publik. 6

Disisi lain hukum pelayanan publik mengatur hak dan kewajiban penyelenggara pelayanan

publik dan terdapat sanksi bagi pelanggarnya. Karena itu Hukum Pelayanan Publik memiliki sifat

memaksa, mengikat dan mengatur hubungan masyarakat sebagai penerima manfaat pelayanan

publik dengan pelaksana dan penyelenggara pelayanan publik.

Tujuan dibentuknya Hukum Pelayanan Publik sama dengan pembentukan hukum pada

umumnya yaitu untuk menciptakan kebaikan, menjamin keadilan dan ketertiban dalam kehidupan

bermasyarakat. Kebaikan yang diinginkan dalam hukum pelayanan publik adalah Good

Governance dan Clean Government.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka didapat sebuah rumusan masalah yaitu

Bagaimana akibat hukum tidak dicantumkannya kartu BPJS terhadap pendaftaran jual beli tanah?

Dan bagaimana keabsahan akta jual belinya?

5
Ratminto dan Winarsih, A. S., Manajemen Pelayanan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hal. 4
6
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.
Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari peneitian ini adalah untuk mengetahui akibat hukum tidak dicantumkannya Kartu

BPJS terhadap jual beli tanah, serta mengetahui keabsahan dari akta jual beli tersebut. Adapun

manfaatnya adalah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan

ilmu hukum di bidang Hukum Keperdataan.

Metode Penelitian

Didalam penulisan penelitian ini, jenis Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah

Normatif atau disebut juga sebagai penelitian hukum doktrinal yang artinya penelitian hukum yang

dilakukan dengan cara meneliti bahan kepustakaan (data sekunder). Aspek yang dikaji dalam

penelitian hukum doktrinal adalah teori, sejarah, filososfi, perbandingan, struktur dan komposisi,

lingkup dan materi, konsistensi, penjelasan umum dan pasal demi pasal, formalitas dan kekuatan

mengikat suatu peraturan perundang-undangan, serta bahasa hukum yang digunakan komposisi,

lingkup dan materi, konsistensi, penjelasan umum dan pasal demi pasal, formalitas dan kekuatan

mengikat suatu peraturan perundang-undangan, serta bahasa hukum yang digunakan. Penelitian ini

menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Pendekatan perundang

undangan adalah pendekatan yang dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi

yang bersangkut-paut dengan isu hukum yang ditangani. Pendekatan kasus adalah pendekatan yang

dilakukan dengan cara melakukan telah terhadap kasus-kasus yang berkaiyan dengan isu yang

dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Data

yang telah dikumpulkan dianalisa secara deskriptif kualitatif, yaitu mengemukakan seluruh

permasalahan yang ada dengan tepat dan jelas. Data yang diperoleh selama proses penelitian, akan

dianalisis secara deskriptif kualitatif, sebagaimana dikutip oleh Lexy J. Moeloeng dari Bogdan &

Biklen 1982 analisis data kualitatif adalah upaya yang dilaksanakan dengan cara bekerja dengan data,
mengorganisasikannya, mencari serta menemukan pola, menemukan apa yang penting serta apa yang

dipelajari, dan memutuskan hal apakah yang bisa diceritakan pada seseorang. 7 Sehingga hasil dari

penelitian ini nantinya diharapkan mampu memberikan gambaran secara jelas.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:
Asih Eka Putri. 2014. Seri Buku Saku-2: Paham BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan). Jakarta: Fedrich-Ebert-Stiftung.
Ratminto dan Winarsih, A. S. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lexy J. Moeloeng. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

UNDANG-UNDANG :
Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggar Jaminan
Sosial.
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

INTERNET :
https://id.wiktionary.org/wiki/instruksi_presiden diakses pada Tgl.5 April 2022 Pukul15.50 WIB
https://nasional.tempo.co/read/1564058/yahya-zaini-nilai-inpres-12022-tidak-relevan diakses
pada Tgl.5 April 2022 pada Pukul 16.13 WIB

7
Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2018, hal.248.

Anda mungkin juga menyukai