Oleh:
Jeremy Simanjuntak 110110170273
Maulana Fadillah 110110170273
Fakhira Meshara 110110170268
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami
tentang Pelayanan BPJS Kesehatan berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun
2009. mudah-mudahan makalah ini bisa membantu bagi mahasiswa untuk bekal
nanti di lapangan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kinerja BPJS masa kini yang berdasarkan pasal 34 Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
b. cermat;
e. profesional;
f. tidak mempersulit;
Pada tahun 2014 ini, tepatnya tanggal 1 Januari 2014, BPJS Kesehatan
telah beroperasi. BPJS Kesehatan merupakan program pemerintah Indonesia
dalam rangka memberikan pelayanan dan jaminan kesehatan kepada seluruh
masyarakat Indonesia. Mulai 1 Januari 2014, pemerintah memberikan pelayanan
kepada 140 juta peserta, antara lain untuk 86,4 juta jiwa kepesertaan Jamkesmas,
11 juta jiwa untuk Jamkesda, 16 juta peserta Askes, 7 juta peserta Jamsostek, dan
1,2 juta peserta unsur TNI dan Polri.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Walaupun pelayanan publik berupa jaminan kesehatan telah diatur dalam undang-
undang yaitu Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 pada kenyataanya masih
banyak kendala dalam pelaksanaannya yang secara langsung mempersulit
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dari pemerintah.
Faktor birokrasi yang rumit dan berbelit membuat masyarakat merasa bahwa
BPJS itu sendiri mempersulit mereka dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
dan juga faktor oknum rumah sakit yang bersikap diskriminatif juga menunjukan
ketidakadilan di ranah pelayanan kesehatan pubik yang seharusnya menjadi hak
untuk semua warga negara Indonesia tanpa memandang status mereka.
3.2 Saran
Saran dari penulis adalah pemerintah mungkin harus mempermudah birokrasi dari
pelayanan kesehatan itu sendiri, agar semua orang baik yang sudah mengerti cara
kerja dari pelayanan kesehatan BPJS maupun yang belum dapat merasakan
manfaatnya dengan mudah. Dan juga pemerintah harus lebih ketat dalam
mengawasi rumah sakit yang memberikan pelayanan BPJS agar tidak ada
diskriminasi antara pasien yang menggunakan layanan BPJS maupun tidak. Dan
apabila diperlukan sebaiknya pemerintah memberikan sanksi bagi rumah sakit
yang memperlakukan pasiennya secara diskriminatif dikarenakan hal tersebut
telah melanggar hak masyarakat dan juga undang-undang itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://jateng.metrotvnews.com/peristiwa/zNPW6OWK-rujukan-berjenjang-bikin-
warga-keluar-banyak-uang
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170914170049-20-241765/peserta-
bpjs-kesehatan-dinilai-sering-didiskriminasi