Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KASUS BPJS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR

25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

Oleh:
Jeremy Simanjuntak 110110170273
Maulana Fadillah 110110170273
Fakhira Meshara 110110170268

Hukum Administrasi Negara


Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami
tentang Pelayanan BPJS Kesehatan berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun
2009. mudah-mudahan makalah ini bisa membantu bagi mahasiswa untuk bekal
nanti di lapangan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kinerja BPJS masa kini yang berdasarkan pasal 34 Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban yang harus dimiliki oleh


pemerintah. Pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik
yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan
atau pun pelayanan-pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, utlilitas, dan lainnya.
Menurut UU No.25 Tahun 2009, yang dimaksud dengan pelayanan publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara
dan penduduk atas barang dan jasa, dan atau pelayanan administrasi
yangdisediakan oleh penyelenggara pelayanan publik
Pelayanan publik merupakan pelayanan yang diselenggarakan oleh
pemerintah untuk melayani keperluan orang atau masyarakat yang yang telah
ditetapkan. Pelayanan publik merupakan produk birokrasi publik yang diterima
oleh warga pengguna maupun masyarakat secara luas. Oleh mempunyai
kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara karena
itu, pelayanan publik dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktifitas yang
dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan warga pengguna
(Subarsono, 2008:136). Pengguna yang dimaksudkan di sini adalah warga negara
yang membutuhkan pelayanan publik baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Salah satu bagian dari pelayanan publik adalah pelayanan kesehatan.


Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat (Azwar, 2007). Menurut
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan
kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan
promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.
Pembangunan kesehatan adalah sebagai bagian dari pembangunan
nasional, dalam pembangunan kesehatan tujuan yang ingin dicapai adalah
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.  Kenyataan yang
terjadi sampai saat ini derajat kesehatan masyarakat masih rendah khususnya
masyarakat miskin, hal ini dapat digambarkan bahwa angka kematian ibu dan
angka kematian bayi bagi masyarakat miskin tiga kali lebih tinggi dari masyarakat
tidak miskin. Salah satu penyebabnya adalah karena mahalnya biaya kesehatan
sehingga akses ke pelayanan kesehatan pada umumnya masih rendah. Untuk
memenuhi dan mewujudkan hak bagi setiap warga negara dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan yang layak dan kewajiban pemerintah penyediaan fasilitas
kesehatan sebagai amanat UUD 1945 serta  kesehatan adalah merupakan
kesehatan merupakan Public Good maka dibutuhkan intervensi dari Pemerintah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah kinerja BPJS masa kini yang berdasarkan pasal 34


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui bagaimanakah


kinerja BPJS masa kini yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Administrasi Negara.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kinerja BPJS masa kini yang berdasarkan pasal 34 Undang-Undang


Nomor 25 Tahun 2009

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan badan hukum


yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh
rakyat Indonesia.Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional
ini adalah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang layak yang
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar
oleh Pemerintah. Manfaat jaminan kesehatan yang bisa diperoleh dari sistem ini
adalah bersifat pelayanan perseorangan yang mencakup dari pada pelayanan
preventif, kuratif dan rehabilitative. Termasuk obat dan bahan medis habis pakai
yang diperlukan. Dimana bagi para peserta akan memperoleh pelayanan kesehatan
dengan mengikuti prosedur pelayanan.

Menurut Pasal 34 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang


pelayanan public tentang perilaku pelaksana dan pelayanan disebutkan bahwa
pelaksana dalam menyelenggarakan pelayanan publik harus berperilaku sebagai
berikut:

a. adil dan tidak diskriminatif;

b. cermat;

c. santun dan ramah;

d. tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarut-larut;

e. profesional;

f. tidak mempersulit;

g. patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar;

h. menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas institusi


penyelenggara;
i. tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib dirahasrakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

j. terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari benturan


kepentingan;

k. tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan


publik;

1. tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam


menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhi
kepentingan masyarakat;

m. tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau kewenangan yang


dimiliki;

n. sesuai dengan kepantasan; dan

o. tidak menyimpang dari prosedur.

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwan setiap penyelenggara


pelayanan public harus berperilaku seperti yang sudah ditetapkan dalam Undang-
undang yang mengikat juga didalamnya termasuk BPJS.

Pada tahun 2014 ini, tepatnya tanggal 1 Januari 2014, BPJS Kesehatan
telah beroperasi. BPJS Kesehatan merupakan program pemerintah Indonesia
dalam rangka memberikan pelayanan dan jaminan kesehatan kepada seluruh
masyarakat Indonesia. Mulai 1 Januari 2014, pemerintah memberikan pelayanan
kepada 140 juta peserta, antara lain untuk 86,4 juta jiwa kepesertaan Jamkesmas,
11 juta jiwa untuk Jamkesda, 16 juta peserta Askes, 7 juta peserta Jamsostek, dan
1,2 juta peserta unsur TNI dan Polri.

Hingga sekarang, BPJS Kesehatan sendiri sudah beroperasi hampir empat


tahun lamanya. Implementasi BPJS Kesehatan ini masih memiliki banyak kendala
yang ditemukan di lapangan.Tentunya masalah pelayanan kesehtan harus terus
ditingkatkan, dan hal ini perlu komitmen BPJS kesehatan untuk memperbaiki diri.
Contoh kasus yang masih hangat saat ini terjadi pada tanggal 11 Oktober
2018 di Yogyakarta yaitu masyarakat merasa dipersulit oleh pemerintah dengan
adanya sistem rujukan berjenjang, misalnya ada pasien yang mau ke RS tipe A.
Dia harus antri empat sampai lima kali supaya dapat surat rujukan. Dimulai dari
FKTP tingkat 1, lalu RS tipe D, C, B dan baru A. Masyarakat meminta kepada
pemerintah agar meninjau kembali sistem tersebut dikarenakan sistem yang
kurang efisien dan mempersulit masyarakat. Jika dilihat kembali perilaku-perilaku
yang harus dimiliki oleh penyelagara pelayanan publik disebutkan pada huruf f
yaitu tidak mempersulit, maka dari itu hal ini menjadi kontradiksi antara aturan
yang sudah ditetapkan dengan kenyataan yang berada di masyarakat. Selain
masyarakat merasa dipersulit ada kasus lain yang terjadi pada tahun 2017 yaitu
adanya diskriminasi antara pengguna BPJS dengan masyakarakat yang tidak
menggunakan BPJS antara lain masyarakat pengguna BPJS merasa dinomer
duakan oleh pihak rumah sakit karena layanan BPJS ini bersifat gratis sehingga
pihak rumah sakit mendahulukan masyarakat diluar pengguna BPJS, jika ditinjau
berdasarkan pasal 34 huruf a yaitu adil dan tidak diskriminatif maka lagi-lagi
terjadi kontradiksi, berarti pemerintah belum menjalankan aturan dengan
seutuhnya dan pihak yang dirugikan ini adalah masyarakat itu sendiri tentu ini
menjadi bahan evuluasi bagi pemerintah agar dapat memperbaiki dan lebih baik
kedepannya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Walaupun pelayanan publik berupa jaminan kesehatan telah diatur dalam undang-
undang yaitu Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 pada kenyataanya masih
banyak kendala dalam pelaksanaannya yang secara langsung mempersulit
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dari pemerintah.
Faktor birokrasi yang rumit dan berbelit membuat masyarakat merasa bahwa
BPJS itu sendiri mempersulit mereka dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
dan juga faktor oknum rumah sakit yang bersikap diskriminatif juga menunjukan
ketidakadilan di ranah pelayanan kesehatan pubik yang seharusnya menjadi hak
untuk semua warga negara Indonesia tanpa memandang status mereka.

3.2 Saran

Saran dari penulis adalah pemerintah mungkin harus mempermudah birokrasi dari
pelayanan kesehatan itu sendiri, agar semua orang baik yang sudah mengerti cara
kerja dari pelayanan kesehatan BPJS maupun yang belum dapat merasakan
manfaatnya dengan mudah. Dan juga pemerintah harus lebih ketat dalam
mengawasi rumah sakit yang memberikan pelayanan BPJS agar tidak ada
diskriminasi antara pasien yang menggunakan layanan BPJS maupun tidak. Dan
apabila diperlukan sebaiknya pemerintah memberikan sanksi bagi rumah sakit
yang memperlakukan pasiennya secara diskriminatif dikarenakan hal tersebut
telah melanggar hak masyarakat dan juga undang-undang itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

http://jateng.metrotvnews.com/peristiwa/zNPW6OWK-rujukan-berjenjang-bikin-
warga-keluar-banyak-uang

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170914170049-20-241765/peserta-
bpjs-kesehatan-dinilai-sering-didiskriminasi

Anda mungkin juga menyukai