BAB I
PENDAHULUAN
3)
Peraturan Daerah Kabupaten Solok No 17 Tahun 2004 tentang Dinas Kesehatan
4
mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. Lihat dalam
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta 1984.
5
BAB II
PELAYANAN UMUM DALAM KONSEP OTONOMI DAERAH
2.1. Pelayanan Umum Dalam Otonomi Daerah
Pelayanan pemerintah daerah merupakan tugas dan fungsi utama
pemerintah daerah. Pelayanan terhadap masyarakat tersebut terintegrasi dalam
penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan.41)
Pemerintah baik pusat maupun daerah mempunyai tiga fungsi utama : 1.
Memberikan pelayanan (service) baik pelayanan perorangan maupun pelayanan
publik/khalayak. 2. Melakukan pelayanan fasilitas ekonomi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi (development for economic growth). 3.Memberikan
perlindungan (protective) masyarakat. Dengan demikian pelayanan publik oleh
pemerintah daerah harus dapat memuaskan publik.
2.2. Kualitas Pelayanan
Vincent Gesperz, mengemukakan bahwa kualitas pelayanan, meliputi dimesi-
dimensi berikut:5)) Ketaatan waktu pelayanan, Akurasi pelayanan, Kesopanan dan
keramahan dalam memberikan pelayanan, Tanggungjawab, Kemudahan
mendapatkan pelayanan.
2.3. Penyelengggaraan Pemerintah Daerah dalam Negara Kesatuan
Pelimpahan wewenang yang diberikan kepada daerah merupakan keberadaan
suatu negara kesatuan. Untuk itu pusat tetap mempunyai kewenangan mengawasi
daerah-daerah. Daerah bukanlah diberi kekuasaan yang bebas dari kontrol dan
campur tangan pemerintah pusat.
2.4. Asas-asas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
41)
Hanif Nurcholish, Teori dan praktek pemerintahan dan otonom daerah,
PT.Grasindo.2005.hal.175
Prima dan pelayanan Terpadu Satu Atap, Modul Pelatihan 2003 hal 19
6
8) )
Tim Komisi Hukum Nasional, Hasil Penelitian Normatif, Komisi Hukum Nasional.
8
dan sehat, akses terhadap pelayanan kesehatan serta memiliki derajat kesehatan
yang optimal.
Dengan visi tersebut Kabupaten Solok telah merumuskan pembangunan
kesehatan yaitu menggerakkan pembangunan kesehatan yang berwawasan
kesehatan, memelihara dan mengingkatkan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat dan lingkungannya, memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau dan mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Melalui sistem informasi kesehatan
yang merupakan salah satu bagian dari rencana pokok pembangunan yang
berwawasan kesehatan, maka upaya kesehatan perlu dimantapkan dan
dikembangkan melalui penerapan teknologi dan informasi yang efektif dan
efisien.
Adapun visi kesehatan Kabupaten Solok disusun berdasarkan pilar keadilan,
kesejahteraan serta Iman dan Taqwa. Adapun visi dinas Kesehatan Kabupaten
Solok adalah “KABUPATEN SOLOK SEHAT 2010”.
Untuk mewujudkan Kabupaten Sehat 2010 telah dicanangkan strategi-strategi
untuk pencapaian Pembangunan Kesehatan, antara lain melalui pendekatan:
1. Pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Profesionalisme, Konsolidasi terhadap management sumber daya manusia
dilakukan dengan penerapan ilmu dan teknologi kesehatan.
3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, Mewujudkan kemadirian
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dengan menggalang
peran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatan.
4. Desentralisasi.
Upaya pelayanan kesehatan dapat efektif dan efisien bila ditunjang dengan
sumber daya, baik berupa tenaga, pembiayaan dan sarana/prasarana kesehatan
yang memadai.
a. Tenaga kesehatan
Gambaran tenaga keadaan tenaga kesehatan yang bekerja di Kabupaten
Solok pada tahun 2005 dengan jumlah penduduk 341.100 jiwa dan tahun
2006 jumlah penduduk 342.940 jiwa berdasarkan rasio 100.000 penduduk.
9
9)
wawancara dengan kabag TU dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Senin 16 April 2007
12
10) 80) )
Wawancara di Puskesmas Sukarami, Kamis, 5 April 2007.
15
Dalam UU No23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, dalam Pasal 71 Bab VII
menyebutkan peran serta masyarakat sangat penting.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang kesehatan kabupaten Solok, sudah
dilaksanakan sesuai dengan KW SPM Bidang Kesehatan Kabupaten Solok
berdasarkan SK MENKES Nomor: 1457/MENKES/SK/X/2003. Akan tetapi
hal ini belum dapat dirasakan sepenuhnya dalam bidang pelayanan kesehatan
di Kabupaten Solok, karena pelanggan kesehatan belum merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan disebabkan oleh karena masih belum memenuhi
kebutuhan yang diharapkan oleh masyarakat.
2. Pemerintah Kabupaten Solok menjadikan penanganan bidang kesehatan
menjadi salah satu prioritas pembangunan Kabupaten Solok tahun 2005-2010.
Selain program yang telah ditetapkan dalam KW SPM Kesehatan, juga
mempunyai program unggulannya yaitu program pengembangan
jorong/nagari siaga di Kabupaten Solok.
3. Faktor-faktor pengambat dalam pelaksanaan pelayanan umum di bidang
kesehatan di Kabupaten Solok, faktor penghambat adalah minimnya sumber
daya aparatur pemerintah di bidang kesehatan, sarana dan prasarana
penunjang yang belum memadai, belum adanya suatu tempat untuk
pengaduan yang jelas, penerapan budaya kerja darai aparatur negara yang
masih rendah, dan yang tidak kalah pentingnya partisipasi masyarakat dan
swasta masih rendah.
2. Saran
1. Diperlukan adanya suatu pengawasan dari dinas Kesehatan Kabupaten
Solok, perlu dilakukan koordinasi yang lebih baik diantara unit kerja. Setiap
17