Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK KE-2

AGENDA III

Oleh:

Nama : ASEP RIDHA SUBEKTI, S.H., M.H


Nomor Peserta : 06
Nama : BAYU WIBIANTO, S.H., M.H
Nomor Peserta : 07
Nama : BUDI SUSILO, S.H., M.Hum
Nomor Peserta : 08
Nama : CHINTIA ADELAIDE, S.H
Nomor Peserta : 09
Nama : DELLAN FEBRIYALDY, S.H., M.H
Nomor Peserta : 10

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN I


BADAN DIKLAT KEJAKSAAN R.I
2023
PROPOSAL
INOVASI PELAYANAN PUBLIK
BERUPA APLIKASI E-RJ

I. LATAR BELAKANG
Kejaksaan R.I. adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan
negara, khususnya di bidang penuntutan. Sebagai badan yang berwenang dalam
penegakan hukum dan keadilan, Kejaksaan dipimpin oleh Jaksa Agung yang dipilih
oleh dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kejaksaan Agung, Kejaksaan
Tinggi, dan Kejaksaan Negeri merupakan kekuasaan negara khususnya dibidang
penuntutan, dimana semuanya merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak
dapat dipisahkan.
Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021
perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia, Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum
dituntut untuk lebih berperan dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan
kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Didalam UU Kejaksaan yang baru ini, Kejaksaan R.I
sebagai lembaga pemerintahan yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan
kehakiman yang melaksanakan kekuasaan Negara dibidang penuntutan serta
kewenangan lain berdasarkan UU secara merdeka, terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya. (Pasal 2 ayat 1 Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2021).
Kejaksaan berada di poros dan menjadi filter antara proses penyidikan dan
proses pemeriksaan di persidangan serta juga sebagai pelaksana penetapan dan
keputusan pengadilan. Sehingga, Lembaga Kejaksaan sebagai pengendali proses
perkara (Dominus Litis), karena hanya institusi Kejaksaan yang dapat menentukan
apakah suatu kasus dapat diajukan ke Pengadilan atau tidak berdasarkan alat bukti
yang sah menurut Hukum Acara Pidana1. Perlu ditambahkan, Kejaksaan juga
merupakan satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana (executive
ambtenaar). Selain berperan dalam perkara pidana. Jaksa sebagai pelaksana

1
https://www.kejaksaan.go.id/pages/pengertian-kejaksaan, 27 April 2023, 22.19 WIB.
kewenangan tersebut diberi wewenang sebagai Penuntut Umum serta
melaksanakan putusan pengadilan, dan wewenang lain berdasarkan Undang-
Undang.
Reformasi Birokrasi menjadi kebutuhan aparatur pemerintahan dalam rangka
membangun good governance dan clean government. Guna mencapai RB,
penataan ulang proses birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah. Baik dari
segi regulasi, kebijakan, praktik manajemen pemerintah pusat dan daerah, serta
penyesuaian tugas fungsi instansi pemerintah tentu memerlukan upaya luar biasa.
Sejak tahun 2014, guna percepatan pelaksanaannya, dimulailah
pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Pelaksanaannya dilakukan setiap
satuan kerja atau unit kerja yang terkait langsung dengan pemberian pelayanan
kepada masyarakat.
Zona Integritas (ZI) merupakan sebutan atau predikat yang diberikan kepada
kementerian, lembaga dan pemerintah daerah yang pimpinan dan jajarannya
berkomitmen mewujudkan WBK dan WBBM melalui pencegahan korupsi,
reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. WBK adalah
predikat diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar
manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM,
penguatan pengawasan dan penguatan akuntabilitas kinerja. Sedangkan WBBM
adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian
besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen
SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan
kualitas pelayanan publik.
Salah satu bentuk pelayanan publik di Kejaksaan adalah adanya restorative
justice. Pengertian dari keadilan restoratif atau restorative justice adalah upaya
untuk memberikan suatu pemulihan hubungan dan penebusan kesalahan yang
ingin dilakukan oleh pelaku tindak pidana (keluarganya) terhadap korban tindak
pidana tersebut (keluarganya) (upaya perdamaian) di luar pengadilan dengan
maksud dan tujuan agar permasalahan hukum yang timbul akibat terjadinya
perbuatan pidana tersebut dapat diselesaikan dengan baik dengan tercapainya
persetujuan dan kesepakatan diantara para pihak. Diharapkan dengan
pelaksanaan keadilan restoratif, yaitu keadilan ini adalah suatu proses dimana
semua pihak yang terlibat dalam suatu tindak pidana tertentu bersama-sama
memecahkan masalah bagaimana menangani akibatnya dimasa yang akan
datang.
Dalam restorative justice pihak korban dapat menyampaikan mengenai
kerugian yang dideritanya dan pihak pelaku pun diberi kesempatan untuk
menebusnya, melalui mekanisme ganti rugi, perdamaian, kerja sosial, maupun
kesepakatan-kesepakatan lainnya. Sehingga, dalam prinsip restorative justice
adalah tata cara dan peradilan pidana yang berfokus pada pemidanaan diubah
menjadi proses dialog dan mediasi. Tujuannya untuk menciptakan kesepakatan
atas penyelesaian perkara pidana yang lebih adil dan seimbang bagi para pihak
korban dan pelaku untuk dengan mengedepankan pemulihan kembali pada
keadaan semula dan mengembalikan pola hubungan baik dalam masyarakat.

II. TUJUAN
Tujuan dibuatnya pelayanan digital berupa aplikasi e-RJ ini adalah
untuk memudahkan masyarakat pencari keadilan untuk bisa menyelesaikan
perkara secara restorative justice secara sukarela dan dapat dengan cepat
melaporkan kepada Kejaksaan melalui apliakasi tersebut demi percepatan proses
mendapatkan keadilan dan kepastian hukum.

III. LANDASAN KEGIATAN


a. Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
b. Optimalisasi Inovasi Pelayanan Publik.

IV. BENTUK KEGIATAN


1. Penyusunan Proposal Kegiatan berupa inovasi pelayanan publik.
2. Rapat Koordinasi Struktural dalam rangka penyusunan Tim Inovasi
Pelayanan Publik berupa aplikasi e-RJ.
3. Melaksanakan suvey lapangan dan persiapan SDM serta Srapras
terkait dengan akan dilaksanakannya Inovasi Pelayanan Publik
berupa aplikasi e-RJ.
4. Sosialisasi kepada seluruh pegawai dan masyarakat terkait
dilaksanakannya Inovasi Pelayanan Publik berupa aplikasi e-RJ.
5. Menyusun standar Pelayanan Publik berupa aplikasi e-RJ di
Kejaksaan oleh Tim Inovasi Pelayan Publik. Dengan Hasil SOP
(Standar Operational Prosedure).
6. Melaksanakan Sosialisasi SOP kepada seluruh stakeholder dan
ditampilkan pada masyarakat umum berupa Foto, Maklumat
Pelayanan Publik.
7. Menginformasikan melalui media sosial/website Kejaksaan perihal
pelaksanaan Inovasi Pelayanan Publik berupa aplikasi e-RJ.

V. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan ini akan dimulai bulan Juni 2023 diawali dengan:
1. Penyusunan Proposal kegiatan.
2. Rapat Koordinasi Struktural.
3. Survey lapangan dan penyiapan SDM serta Sarpras.
4. Sosialisasi kepada seluruh pegawai dan masyarakat.
5. Penyusunan SOP.
6. Pelaksanaan aplikasi e-RJ.

VI. WAKTU KEGIATAN


Kegiatan Inovasi Pelayanan Publik dengan penggunaan aplikasi e-
RJ ini dimulai bulan Juli 2023.

VII. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan di Kejaksaan Negeri dengan rincian sebagai
berikut:
1. Penyusunan Proposal
NO KEGIATAN WAKTU PENANGGUNG
JAWAB
1 Penyusunan Proposal Minggu ke 1 Juni Kasubagbin
2 Penyusunan SK TIM Minggu ke 2 Juni Kasubagbin
2. Rapat Koordinasi Struktural
NO KEGIATAN WAKTU PENANGGUNG
JAWAB
1 Rapat Koordinasi Struktural Senin, 12 Juni Kajari
2023
2 Rapat Koordinasi Struktural Sewaktu – waktu Kajari
Insidentil diperlukan

3. Survey Lapangan dan Persiapan Sarpras


NO KEGIATAN WAKTU PENANGGUNG
JAWAB
1 Survey lapangan dan kesiapan Senin, 19 Juni Kasi Intel
sarpras penunjang 2023

4. Sosialisasi kepada seluruh pegawai dan masyarakat


NO KEGIATAN WAKTU PENANGGUNG
JAWAB
1 Sosialisasi Kegiatan Inovasi Rabu, 21 Juni Kasi Pidum
Pelayanan Publik penggunaan 2023
aplikasi e-RJ kepada seluruh
pegawai
2 Sosialisasi Kegiatan Inovasi Kamis – Jumat, Kasi BB
Pelayanan Publik penggunaan 22 – 23 Juni
aplikasi e-RJ kepada seluruh 2023
lini masyarakat

5. Penyusunan SOP Aplikasi e-RJ


NO KEGIATAN WAKTU PENANGGUNG
JAWAB
1 Penyusunan SOP 26 – 27 Juni Tim Inovasi
2023
VIII. ANGGARAN
Rencana anggaran dan belanja untuk kegiatan Inovasi Pelayanan Publik
berasal dari anggaran/DIPA Kejaksaan Negeri dengan rincian sebagai berikut
NO URAIAN ASAL JUMLAH KETERANGAN
DANA
1 Laptop DIPA 1 (satu) unit Pada PTSP
Kejaksaan @Rp6.000.000 Kejaksaan
Negeri TA Negeri
2023
2 Printer DIPA 1 (satu) unit Pada PTSP
Kejaksaan @Rp1.000.000 Kejaksaan
Negeri TA Negeri
2023
3 Pembuatan aplikasi DIPA Aplikasi dan Aplikasi e-RJ
dan jasa programmer Kejaksaan Jasa
Negeri TA @Rp3.000.000
2023
4 TOTAL BIAYA Rp10.000.000

IX. TIM INOVASI


NO JABATAN TUGAS JOD
1 Kepala Kejaksaan Penanggung Bertanggung Jawab Semua
Negeri Jawab Kegiatan Inovasi Pelayanan
Publik
2 Kepala Seksi Tindak Ketua Bertanggung jawab
Pidana Umum perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan kegiatan Inovasi
Pelayanan Publik
3 Kepala Sub Bagian Wakil Membantu Ketua dalam
Pembinaan Pelaksanaan Kegiatan Inovasi
Pelayanan Publiik
4 Kepala Seksi Intelijen Sekretaris Menyediakan segala kebutuhan
sarpras, administrasi, surat
menyurat, email, dll.
5 Kepala Seksi Barang Bendahara Merencanakan, mengatur dan
Bukti dan Barang melaporkan kegiatan keuangan
Rampasan terkait dengan pelaksanaan
Inovasi Pelayan Publik
6 Tim Programmer Tim Kreatif Mendesign terkait kegiatan
Inovasi Pelayanan Publik

X. PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat untuk mendapat dukungan baik material
maupun spiritual dari berbagai pihak yang berwenang.

Jakarta, April 2023


Mengetahui
Kepala Kejaksaan Negeri Ketua TIM Inovasi Pelayanan Publik

(nama) (nama)

Anda mungkin juga menyukai