Anda di halaman 1dari 34

KOMISI KEJAKSAAN RI

Jl. Rambai No. 1A, Kebayoran Baru Jakarta Selatan


Telp. 021-7264253 fax. 021-7265308
www.komisi-kejaksaan.go.id

@KomisiKejaksaan Komisi Kejaksaan RI Komisi Kejaksaan RI


LAPORAN TRIWULAN I
KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2020

KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA


Jl. Rambai No. 1A Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp. (021) 7264253, Fax. (021) 7265308
Website : www.komisi-kejaksaan.go.id
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan ridhoNya, Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI) dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Triwulan I (Periode Bulan Januari,
Februari, Maret) Tahun 2020 sebagai implementasi pelaksanaan Peraturan
Presiden No.18 Tahun 2011 tentang Komisi Kejaksaan Republik Indonesia.
Laporan Triwulan I (Periode Bulan Januari, Februari, Maret) Tahun 2020 ini
merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi
Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari
rencana kerja (Renja) sebagaimana yang telah disusun dalam rencana strategis
KKRI Tahun 2020-2024 dan keberhasilan pencapaian sasaran strategis periode
bulan Januari, Februari, Maret Tahun 2020. Diharapkan laporan Triwulan I
(Periode Bulan Januari, Februari, Maret) Tahun 2020 dapat dimanfaatkan
sebagai acuan untuk perbaikan peningkatan kinerja seluruh jajaran di
lingkungan Komisi Kejaksaan pada masa yang akan datang.
Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, Komisi Kejaksaan Republik
Indonesia bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)
yaitu Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan Republik
Indonesia (Kemenko Polhukam), Kejaksaan Agung beserta Kejaksaan Tinggi
dan Kejaksaan Negeri di daerah, Perguruan Tinggi, Lembaga Negara lainnya,
serta masyarakat madani (civil society) yang peduli terhadap peningkatan
profesionalitas Kejaksaan.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh
jajaran Pimpinan dan Staf Komisi Kejaksaan Republik Indonesia, yang telah
bekerja dengan sungguh-sungguh melaksanakan tugas yang dibebankan oleh
Pemerintah serta pimpinan dan jajaran Kemenko Polhukam yang telah
memberikan dukungan anggaran dan sarana prasarana dalam pelaksanaan
tugas Komisi Kejaksaan RI. Dengan tekad dan komitmen yang kuat, dan disertai
dengan i’tikad yang baik, mudah-mudahan pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi
Kejaksaan Republik Indonesia dalam mendorong peningkatan kualitas kinerja
Kejaksaan akan terwujud.

Jakarta, April 2020


Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia

Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA

ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat menjadi KKRI,
adalah Lembaga Independen dibawah Presiden yang dibentuk berdasarkan
amanat Pasal 38 Undang-Undang Republik Indonesia No.16 Tahun 2004
tentang Kejaksaan, bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja Kejaksaan
meliputi peningkatan kinerja dan perilaku Jaksa dan Pegawai Kejaksaan RI
sehingga menjadi semakin profesional, bersih dan berwibawa, antara lain
melalui pengawasan sikap dan perilaku, pemberian penghargaan (‘reward’),
pemenuhan sarana dan prasarana, peningkatan profesionalitas sumber daya
manusia, dan penataan organisasi yang efektif dan efisien.
Laporan Triwulan I (Periode Bulan Januari, Februari, Maret) Tahun 2020 ini
merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja KKRI selama Periode
bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2020. Laporan ini disusun
berdasarkan rencana kerja strategis KKRI yang telah di implementasikan dalam
rencana kerja tahunan. Pada Triwulan I (bulan Januari, Februari, Maret) tahun
2020 ini telah dilaksanakan program Penguatan Kelembagaan, Kesekretariatan
KKRI dan evaluasi Kelembagaan.
Pada Triwulan Pertama (bulan Januari sampai dengan Maret) tahun 2020, KKRI
telah melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka melaksanakan rencana
kerja. Adapun capaian kinerja KKRI adalah sebagai berikut.

1. Pelaksanaan tugas dan wewenang Komisi Kejaksaan Republik Indonesia


terkait dengan penerimaan laporan pengaduan masyarakat dan tindak
lanjutnya, telah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Pada Triwulan Pertama (bulan Januari sampai Maret) tahun
2020 telah diterima laporan pengaduan sejumlah 337 (tiga ratus tiga
puluh tujuh) laporan pengaduan dan telah diproses tindak lanjut atau
diselesaikan 160 (seratus enam puluh) laporan pengaduan. Setiap
rekomendasi yang diberikan oleh Komisi Kejaksaan kepada Jaksa Agung,
telah direspon dan ditindaklanjuti oleh jajaran internal Kejaksaan.
Beberapa laporan pengaduan telah ditindaklanjuti dengan pemberian
sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

2. Pelaksanaan Koordinasi dengan perguruan tinggi pada Triwulan Pertama


(bulan Januari sampai dengan Maret) tahun 2020 yang telah
dilaksanakan di 1 (satu) wilayah Nusa Tenggara Barat.

Arahan Presiden untuk melakukan Social Distancing guna meminimalisir


penyebaran COVID-19, tidak mengurangi tugas dan tanggung jawab Komisi
Kejaksaan RI dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan telah
ditindaklanjuti oleh Komisi Kejaksaan RI dengan membuat protokol penanganan
laporan pengaduan masyarakat selama masa wabah COVID-19 dan
mensosialisasikan kepada masyarakat melalui banner dan spanduk di kantor
Komisi Kejaksaan RI serta melalui pada media sosial Komisi Kejaksaan RI
seperti website KKRI komisi-kejaksaan.go.id, youtube KKRI, Facebook KKRI,
Instagram KKRI.

iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ ii


Ringkasan Eksekutif .................................................................................... iii
Daftar Isi ....................................................................................................... iv
Visi Misi dan Nilai Organisasi ....................................................................... v

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Arah Kebijakan dan Progam ......................................................... 1

II. PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG


A. Penerimaan dan Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat ... 7
1. Pengelolaan Laporan Pengaduan Masyarakat berkaitan
dengan Protokol COVID-19 dan Penerapan Sosial
Distancing ............................................................................... 7
2. Statistik Pengelolaan Laporan Pengaduan Masyarakat ......... 8
3. Sebaran Wilayah Pengaduan Masyarakat .............................. 12
4. Profil Pelapor .......................................................................... 14
5. Subtansi Laporan Pengaduan Masyarakat .............................. 15
B. Pengawasan Pemantauan dan Penilaian terhadap Perilaku Jaksa
dan Pegawai Tata Usaha Kejaksaan ............................................ 16
C. Penyusunan dan Penyampaian Rekomendasi ............................. 19

III. PENGUATAN KELEMBAGAAN


A. Pengembangan Organisasi dan Tata Laksana ............................. 22
B. Hubungan Kelembagaan Dan Masyarakat ................................... 24

IV. PAGU DAN REALISASI ANGGARAN


A. Pagu Anggaran ............................................................................. 26
B. Realisasi Anggaran ....................................................................... 26

V. PENUTUP
Kesimpulan ........................................................................................ 27

iv
VISI
“Menjadi Lembaga Mandiri dan Terpercaya yang Bertanggung Jawab
Kepada Presiden untuk Kejaksaan RI yang Professional

MISI
1. Melakukan Penguatan Kelembagaan KKRI;
2. Meningkatkan Kinerja Kejaksaan RI yang Profesional dan Modern; dan
3. Meningkatkan Partisipasi dan Kepercayaan Publik.

NILAI-NILAI
Menyapa setiap orang, memberi salam setiap orang,
menyampaikan pendapat dengan cara yang baik, saling
Santun
menghormati, tahu dan sadar akan posisi masing-masing.
Bekerja secara konkret dengan tindakan nyata, berani,
responsif, kemandirian, terbuka terhadap setiap gagasan,
Profesional
positif .
“On time”—rapat, memberi laporan, menepati janji, sama
antara perkataan dan perbuatan, bertanggung jawab,
Integritas
konsisten, konsekuen, amanah, komitmen, loyal, dedikasi,
transparan, tidak menerima sumbangan/hadiah berupa
apapun dan dari siapapun.
Mengerjakan tugas bersama-sama, pengambilan
Kebersamaan keputusan melalui musyawarah, selalu berusaha mengerti
orang lain, dan mendahulukan kepentingan organisasi.

v
1
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Kejaksaan


Republik Indonesia mengamanatkan bahwa dalam melaksanakan tugas dan
kewenangannya, Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI)
bertanggungjawab langsung kepada Presiden. Sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban atas kinerja KKRI tersebut, maka disusun laporan triwulan
I periode bulan Januari s/d Maret 2020. Laporan ini berisi tentang kegiatan dan
capaian yang dilakukan KKRI dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja
lembaga Kejaksaan. Laporan ini juga diharapkan dapat menjadi bahan
masukan bagi Presiden dalam mengambil kebijakan guna perbaikan institusi
Kejaksaan ke depannya.

Adapun laporan Triwulan I (Januari s/d Maret 2020) secara garis besar
adalah sebagai berikut:
- Pelaksanaan kinerja pengelolaan laporan pengaduan (Lapdu) masyarakat;
- Pemantauan sinkronisasi dan pemutahiran data laporan pengaduan
masyarakat;
- Penandatanganan Nota Kesepahaman dalam rangka menjalin kerjasama
dengan Perguruan Tinggi;
- Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis bagi Kelompok Kerja (POKJA)
KKRI
- Pelaksanaan kinerja pengelolaan manajemen dan keuangan;
- Pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi dengan Asisten Pengawasan
Seluruh Indonesia;

B. ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM


B.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dibentuk sebagai pelaksanaan
Pasal 38 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia. Adapun Tugas Komisi Kejaksaan sebagaimana diatur
dalam Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi
Kejaksaan Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap kinerja
dan perilaku Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan dan kode etik;
2
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

b. Melakukan pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap perilaku


Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan baik di dalam maupun di luar tugas
kedinasan; dan
c. Melakukan pemantauan dan penilaian atas kondisi organisasi, tata kerja,
kelengkapan sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia di
lingkungan Kejaksaan.

Adapun Kewenangan Komisi Kejaksaan sebagaimana diatur dalam Pasal 4


Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Kejaksaan RI
adalah sebagai berikut:
a. Menerima dan menindaklanjuti laporan atau pengaduan masyarakat
tentang kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya;
b. Meneruskan laporan atau pengaduan masyarakat kepada Jaksa Agung
untuk ditindaklanjuti oleh aparat pengawas internal Kejaksaan;
c. Meminta tindak lanjut pemeriksaan dari Jaksa Agung terkait laporan
masyarakat tentang kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau pegawai
Kejaksaan;
d. Melakukan pemeriksaan ulang atau pemeriksaan tambahan atas
pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas internal
Kejaksaan;
e. Mengambil alih pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas
internal Kejaksaan; dan
f. Mengusulkan pembentukan Majelis Kode Perilaku Jaksa.

Untuk meningkatkan kualitas kinerja Kejaksaan, maka sesuai pasal 9


Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2011 Tentang
Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan
kewenangannya KKRI dapat menyampaikan rekomendasi berupa:
a. Penyempurnaan organisasi dan tata kerja serta peningkatan kinerja
Kejaksaan
b. Pemberian penghargaan kepada Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan
yang berprestasi dalam melaksanakan tugas kedinasannya, dan/atau
c. Pemberian sanksi terhadap Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan sesuai
dengan pelanggaran yang dilakukan sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS,
Kode Etik dan/atau peraturan perundang-undangan.
3
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

1. Tujuan dan Sasaran


a. Tujuan
Meningkatkan kualitas kinerja dan perilaku Jaksa dan Pegawai
Kejaksaan Republik Indonesia yang profesional, bersih, dan
berwibawa, melalui pengawasan, pemantauan, penilaian kinerja dan
perilaku, dengan disertai pemberian penghargaan dan sanksi;
pemenuhan sarana dan prasarana; penyempurnaan organisasi dan
tata kerja dalam rangka penataan organisasi yang efektif dan efisien.

b. Sasaran
1) Terwujudnya organisasi dan manajemen Komisi Kejaksaan yang
baik, dan juga mendorong terealisasinya kinerja lembaga
Kejaksaan Republik Indonesia yang lebih baik;
2) Terlaksananya penanganan pengaduan masyarakat yang cepat;
3) Terpantaunya dan terbinanya kinerja serta perilaku Jaksa dan
Pegawai Kejaksaan, dalam rangka mewujudkan kualitas
professional, bersih, dan berwibawa;
4) Terpantaunya secara seksama pengelolaan organisasi, tata kerja,
sarana dan prasarana serta SDM Kejaksaan;
5) Terwujudnya hubungan yang baik antara Komisi Kejaksaan
Republik Indonesia dengan lembaga-lembaga pengawas
eksternal yang lain, kalangan perguruan tinggi, dan terbangunnya
partisipasi komponen/lembaga dalam kegiatan pemantauan
terhadap aparat maupun lembaga Kejaksaan, dalam upaya
Komisi Kejaksaan Republik Indonesia mewujudkan Kejaksaan RI
yang lebih baik;
6) Terlaksananya penyampaian rekomendasi dan laporan Komisi
Kejaksaaan yang berbobot dan kredibel;
7) Terlaksananya penyusunanan anggaran dan program kerja
Komisi Kejaksaan Republik Indonesia, yang sesuai dengan
kebutuhan dan rencana kegiatan yang akan direalisasikan.

2. Perencanaan Kinerja Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Tahun


2020
a. Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat
1) Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang Laporan
Pengaduan Masyarakat.
2) Menyiapkan rekomendasi-rekomendasi hasil pleno.
3) Menyiapkan bahan untuk memantau pelaksanaan rekomendasi.
4
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

4) Menyusun bahan laporan kepada Presiden, terkait pelaksanaan


rekomendasi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia oleh Jaksa
Agung.
b. Pengawasan, Pemantauan, dan Penilaian terhadap Kinerja Jaksa
dan Pegawai Kejaksaan

1) Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang.


2) Menyiapkan pengembangan sistem dan instrumen pengawasan,
pemantauan, dan penilaian kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau
Pegawai Kejaksaan.
3) Melaksanakan monitoring/pengawasan di lapangan terhadap
kinerja dan perilaku Jaksa/Pegawai Kejaksaan, kondisi organisasi,
dan kelengkapan sarana prasarana.
4) Melaksanakan pengawasan kasus yang menarik perhatian Publik.
c. Pemantauan dan Penilaian Kinerja Organisasi Kejaksaan

1) Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang.


2) Menyusun sistem dan instrumen pemantauan dan penilaian terkait
kondisi organisasi tata kerja kelengkapan sarana dan prasarana
serta pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Kejaksaan.
3) Menyusun standar-standar yang diperlukan terkait pemantauan
dan penilaian kondisi organisasi, tata kerja kelengkapan sarana
dan prasarana serta sumber daya manusia di lingkungan
Kejaksaan.
4) Melaksanakan pemantauan, pengkajian, analisis terhadap hasil
pemantauan dan penilaian serta masukan masyarakat atas
kondisi organisasi, tata kerja kelengkapan sarana dan prasarana
serta pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Kejaksaan.
5) Menyusun dan menyampaikan rekomendasi atas hasil kajian dan
analisis, serta memantau pelaksanaan rekomendasi.
5
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

d. Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat


1) Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang.
2) Menyusun aturan dan kebijakan hubungan kerjasama dengan
instansi pemerintah dan lembaga terkait lainnya.
3) Melaksanakan kegiatan hubungan kerjasama dengan instansi
pemerintah dan lembaga terkait lainnya dalam rangka
pelaksanaan tugas dan wewenang Komisi Kejaksaan Republik
Indonesia.
4) Melaksanakan pembuatan MoU/Nota Kesepahaman dengan
Perguruan Tinggi dan Organisasi Bantuan Hukum (OBH)/Instansi/
Lembaga/Kementerian dalam rangka pemantauan kinerja
Jaksa/Pegawai Kejaksaan.
5) Melaksanakan penelitian, pengkajian, pengembangan kerjasama
keilmuan dan kegiatan ilmiah lainnya yang berkaitan dengan
penilaian kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau Pegawai Kejaksaan.
6) Melaksanakan evaluasi pelaksanaan hubungan kerjasama
dengan instansi pemerintah dan lembaga terkait lainnya dalam
rangka meningkatkan kinerja Kejaksaan.
7) Melaksanakan kegiatan workshop/pertemuan/FGD Komisi
Kejaksaan Republik Indonesia dengan Lembaga/Instansi/Pakar
Hukum.

e. Pengembangan Organisasi dan Tata Laksana Komisi Kejaksaan


Republik Indonesia
1) Menyusun penjabaran/tata laksana OTK (Organisasi dan Tata
Laksana) Komisi Kejaksaan Republik Indonesia;
2) Mengembangkan SDM para Komisioner dan pegawai Komisi
Kejaksaan Republik Indonesia, dengan mengikutsertakan dalam
seminar/forum diskusi dari/dengan Instansi lain, maupun studi
banding.
f. Penyampaian Rekomendasi dan Laporan Komisi Kejaksaan
Republik Indonesia
1) Menyampaikan rekomendasi ke Jaksa Agung mengenai
perbaikan pengelolaan SDM, sarana prasarana, tata kerja, dan
kondisi organisasi;
2) Membuat Laporan Triwulan ke Presiden;
3) Membuat Laporan Tahunan ke Presiden.
6
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

B.2. Arah dan Kebijakan Program berdasarkan Rencana Strategis KKRI


tahun 2020 – 2024
Berdasarkan Renstra KKRI 2020 – 2024 yang telah di
implementasikan lebih lanjut dalam rencana program tahunan dan
kemudian secara teknis diuraikan dalam rencana kerja triwulan, maka arah
program kegiatan triwulan I tahun 2020 ini berfokus pada:
1. Laporan Pengaduan Masyarakat 13 kegiatan yaitu:
a. Laporan penanganan tindak lanjut laporan pengaduan 9 (sembilan)
kegiatan
b. Laporan Klarifikasi Laporan Penanganan Laporan Pengaduan
Masyarakat 4 (empat) kegiatan.
2. MOU/Nota Kesepahaman dengan Perguruan Tinggi, LBH/Lembaga
Lain dalam rangka pemantauan kinerja jaksa dan pegawai kejaksaan 1
(satu) kegiatan
7
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

BAB II
PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG

A. PENERIMAAN DAN PENANGANAN LAPORAN PENGADUAN


MASYARAKAT

1. Pengelolaan Laporan Pengaduan Masyarakat Berkaitan dengan


Protokol COVID-19 dan Penerapan Sosial Distancing.
Komisi Kejaksaan Republik Indonesia menerima pengaduan
masyarakat melalui beberapa cara, yaitu melalui website, surat/pos, email,
telepon atau datang langsung ke kantor Komisi Kejaksaan Republik
Indonesia. Selain menerima pengaduan masyarakat, Komisi Kejaksaan
Republik Indonesia melalui inisiatif sendiri memantau atau menindaklanjuti
suatu kasus yang menjadi atensi pimpinan atau menarik perhatian
masyarakat. Sampai saat ini, laporan yang diterima oleh Komisi Kejaksaan
Republik Indonesia mayoritas disampaikan melalui surat/pos. Setiap
pengaduan yang masuk diregister berdasarkan urutan waktu diterimanya
pengaduan.
Sehubungan dengan arahan Presiden untuk melakukan social
distancing guna meminimalisir meluasnya dampak penyebaran pandemi
Covid - 19, maka Komisi Kejaksaan RI Cq. Ketua Komisi Kejaksaan RI
mengeluarkan 3 (tiga) Nota Dinas yaitu Nota Dinas Nomor: ND-
01/KK/03/2020 tanggal 14 Maret 2020, Nomor: ND-02/KK/03/2020 tanggal
15 Maret, Nomor: ND-03/KK/03/2020 tanggal 24 Maret 2020 yang pada
pokoknya sebagai berikut:
1. Terhitung sejak tanggal 15 Maret 2020 penerimaan laporan pengaduan
yg disampaikan langsung oleh pelapor untuk sementara tidak diadakan
dialog maupun audensi dengan komisoner maupun staf Komisi
Kejaksaan RI;
2. Penyampaian laporan pengaduan secara langsung, dilakukan dengan
menyerahkan kepada bagian penerimaan laporan Komisi Kejaksaan RI
dengan menyertakan no telp/HP, WA atau email pelapor yang bisa
dihubungi;
3. Komisi Kejaksaan RI akan menindaklanjuti setiap laporan pengaduan
masyarakat sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang berlaku di
Komisi Kejaksaan RI;
4. Informasi perkembangan pelaporan pengaduan dapat menghubungi
(021) 7264253 atau email: pengaduan@komisi-kejaksaan.go.id atau
yanis.kkri@gmail.com;
5. Ketentuan ini berlaku sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.
8
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

Lebih lanjut berdasarkan Surat Edaran Kemenpan RB Nomor: 19


Tahun 2020 tanggal 16 Maret 2020 dan Surat Edaran Kemenko Polhukam
RI Nomor: 26 Tahun 2020 tanggal 16 Maret 2020 mengatur mengenai
protokol COVID-19 dan bekerja dari rumah WFH (Work From Home) maka
Ketua Komisi Kejaksaan RI mengeluarkan Nota Dinas sebagai tindak lanjut
Surat edaran tersebut di Komisi Kejaksaan RI. Kepala Sekretariat Komisi
Kejaksaan RI lebih lanjut mengatur mekanisme WFH bagi para staf
sehingga tugas-tugas layanan publik dapat berjalan sesuai arahan tersebut.
Penelaahan laporan pengaduan dilakukan oleh Komisioner Komisi
Kejaksaan RI dengan mekanisme penggunaan media Whatsapp sehingga
seluruh pengaduan masyarakat dapat dilayani dengan baik.

2. Statistik Pengelolaan Laporan Pengaduan Masyarakat

Pada Triwulan I (Januari s/d Maret 2020), Komisi Kejaksaan menerima


sebanyak 209 (dua ratus sembilan) laporan pengaduan masyarakat, baik
yang dikirim melalui pos, email ataupun datang langsung ke kantor.
9
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

Tabel 1
Penerimaan Laporan Pengaduan Masyarakat
Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

100
80
60
81 71
40 57
20
0
Januari Februari Maret

Pada Triwulan I (Januari s/d Maret 2020) jumlah laporan pengaduan


sebanyak 337 (tiga ratus tiga puluh tujuh) terdiri dari sisa laporan pengaduan pada
triwulan IV tahun 2019 sejumlah 128 (seratus dua puluh delapan) laporan
pengaduan dan laporan pengaduan yang masuk pada triwulan I sebanyak 209 (dua
ratus sembilan).
Setelah dilakukan telaah dan diputuskan melalui Rapat Pleno, dari
pengaduan yang diterima, Komisi Kejaksaan Republik Indonesia
merekomendasikan kepada Kejaksaan RI sebanyak 160 (seratus enam puluh)
rekomendasi, dengan kualifikasi diteruskan ke Kejaksaan RI untuk dilakukan
klarifikasi sebanyak 39 (tiga puluh sembilan) pengaduan, dan sebanyak 121
(seratus dua puluh satu) pengaduan diteruskan untuk segera ditindaklanjuti.
Komisi Kejaksaan Republik Indonesia juga meneruskan 18 (delapan belas)
pengaduan ke Pelapor, 7 (tujuh) pengaduan ke Kompolnas, dan 1 (satu) ke Komisi
Yudisial.
Selain itu, Komisi Kejaksaan juga telah melakukan klarifikasi langsung/
lapangan sebanyak 11 (sebelas) pengaduan, diarsipkan 15 (lima belas)
pengaduan, monitoring/ pemantauan sebanyak 124 (seratus dua puluh empat)
pengaduan, dan tanggapan email via aplikasi lapor.go.id sebanyak 1 (satu)
pengaduan.
Untuk Laporan Triwulan I (Januari s/d Maret 2020), Komisi Kejaksaan juga
menerima laporan pengaduan masyarakat melalui rujukan dari lembaga lain dan
dari situs Lapor.go.id sebagaimana tertuang dalam tabel 6.
10
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

Tabel 2
Status Laporan Pengaduan Masyarakat
Pada Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)
No. Laporan Jumlah No. Status Laporan Jumlah
Pengaduan Pengaduan
1. Sisa Laporan 128 1. Diteruskan ke
pengaduan Kejaksaan RI ,
Triwulan IV sebagai berikut:
(Oktober-
Desember) Tahun
2019 (proses
telaah dan proses
konsep R)
2. Laporan 209 a. Untuk dilakukan 39
Pengaduan yang klarifikasi
diterima Triwulan
I (Januari-Maret)
2020
b. Untuk dilakukan 0
Pemeriksaan
c. Untuk 121
ditindaklanjuti - 102 (surat R
segera terbit di bulan
Maret 2020)
- 19 (surat R Terbit
per April 2020
2. Diteruskan kepada:
a. Pelapor 18
b. Komisi Kepolisian 7
Nasional
c. Komisi Yudisial 1
3. Klarifikasi lapangan 11
- Telah dilaksanakan 8
(belum dilaporkan 1)
- Belum dilaksanakan
(sesuai hasil pleno) 3
4. Diarsipkan 15
5. Monitoring / 124
pemantauan
6. Tanggapan email 1
via aplikasi
lapor.go.id
Jumlah 337 Jumlah 337

Data statistik di atas menunjukkan tren yang baik dalam pengelolaan


pengaduan oleh Komisi Kejaksaan. Hal itu tentunya dilakukan sebagai bentuk
11
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

komitmen dan kesungguhan Komisi Kejaksaan untuk memberikan pelayanan


terbaik kepada masyarakat.

Tabel 3
Prosentase Tindak Lanjut Laporan Pengaduan
Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

Rekomendasi Klarifikasi, 11.57%


Proses Telaahan ,
11.27%
Rekomendasi Ditindaklanjuti
Segera, 29.38%

Monitoring/Pemantauan, 32.64%

Diteruskan ke Instansi Lain/Pelapor


Diarsipkan, 4.15%
Minta Data, 7.72%

Klarifikasi Lapangan / Langsung, 2.97%

Rekomendasi Klarifikasi Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera


Diteruskan ke Instansi Lain/Pelapor Minta Data Klarifikasi Lapangan / Langsung
Diarsipkan Monitoring/Pemantauan
Proses Telaahan

Mencermati data di atas menunjukkan bahwa sebagian masyarakat


belum bisa membedakan kewenangan pengawas aparat penegak hukum,
dalam hal ini Komisi Kejaksaan, Kompolnas, dan Komisi Yudisial. Tidak jarang
Komisi Kejaksaan banyak menerima pengaduan yang notabene tidak menjadi
wewenang dari Komisi Kejaksaan melainkan wewenang lembaga pengawas
yang lain. Jika hal ini terjadi, Komisi Kejaksaan segera meneruskan laporan
pengaduan tersebut ke lembaga terkait, atau setidaknya berkoordinasi untuk
segera ditindaklanjuti.
12
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

3. Sebaran Wilayah Pengaduan Masyarakat


Obyek pengaduan masyarakat yang diterima Komisi Kejaksaan
Republik Indonesia tersebar diberbagai wilayah di seluruh Indonesia meliputi,
baik Cabang Kejaksaan Negeri, Kejaksaan Negeri, Kejaksaan Tinggi, dan
Kejaksaan Agung.
Tabel 4
Rekapitulasi Jumlah Laporan Pengaduan Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)
Berdasarkan Wilayah Kejaksaan Tinggi

No. WILAYAH Januari Februari Maret Total


1 ACEH 0 0 1 1
2 BALI 1 0 0 1
3 BANTEN 2 2 1 5
4 BANGKA BELITUNG 0 0 0 0
5 BENGKULU 0 0 0 0
6 DKI JAKARTA 8 7 8 23
7 DI YOGYAKARTA 0 0 1 1
8 GORONTALO 2 0 0 2
9 JAMBI 1 2 1 4
10 JAWA BARAT 9 14 8 31
11 JAWA TENGAH 5 3 8 16
12 JAWA TIMUR 10 10 6 26
13 KEJAKSAAN AGUNG 3 1 1 5
14 KALIMANTAN BARAT 0 1 0 1
15 KALIMANTAN TENGAH 0 0 1 1
16 KALIMANTAN SELATAN 2 0 4 6
17 KALIMANTAN TIMUR 0 3 0 3
18 KEPULAUAN RIAU 1 1 0 2
19 LAMPUNG 0 0 1 1
20 MALUKU 2 2 1 5
21 MALUKU UTARA 0 0 0 0
22 NUSA TENGGARA BARAT 0 0 0 0
23 NUSA TENGGARA TIMUR 1 3 2 6
24 PAPUA 0 0 2 2
25 RIAU 0 1 4 5
26 SUMATERA UTARA 5 10 11 26
27 SUMATERA BARAT 1 4 2 7
28 SUMATERA SELATAN 3 5 5 13
29 SULAWESI UTARA 0 3 0 3
30 SULAWESI TENGAH 1 0 1 2
31 SULAWESI TENGGARA 0 2 1 3
32 SULAWESI SELATAN 0 7 1 8
TOTAL 57 81 71 209

*) Kejati Sulawesi Selatan meliputi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat


**) Kejati Kalimantan Timur meliputi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
***) Kejati Papua meliputi Papua dan Papua Barat
13
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

Selama periode bulan Januari s/d Maret 2020 ada 6 (enam) wilayah yang
mendapatkan pengaduan cukup banyak, yaitu JAWA BARAT, JAWA TIMUR,
SUMATERA UTARA, DKI JAKARTA, JAWA TENGAH, dan SUMATERA
SELATAN. Untuk wilayah-wilayah tersebut, Komisi Kejaksaan melakukan
pendekatan khusus dan memberikan perhatian serius dengan menelaah secara
mendalam permasalahan yang ada di wilayah tersebut dan memberikan
rekomendasi penyelesaiannya.

Tabel 5
Wilayah dengan Laporan Pengaduan Tertinggi
Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

35

30

25

20

31
15
26 26
23
10
16
13
5

0
JAWA BARAT JAWA TIMUR SUMATERA DKI JAKARTA JAWA TENGAH SUMATERA
UTARA SELATAN

Sebagai respon terhadap pengaduan yang cukup tinggi di beberapa


wilayah, Komisi Kejaksaan Republik Indonesia melakukan monitoring dan
pemantauan secara khusus melalui pemantauan liputan media berkaitan dengan
kinerja Kejaksaan di wilayah tersebut dan klarifikasi terhadap laporan yang masuk
sehingga Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dapat memberikan rekomendasi
untuk perbaikan di wilayah-wilayah dengan pengaduan tinggi.
14
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

4. Profil Pelapor
Berdasarkan data laporan pengaduan yang diterima, pelapor berasal
dari berbagai latar belakang dengan dominasi adalah pelapor
Pribadi/Perorangan:
Data profil pelapor Triwulan I (Januari s/d Maret 2020) dibagi dalam 9 kategori
yaitu:
Tabel 6
KLASIFIKASI PELAPOR
Periode Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

No. KLASIFIKASI PELAPOR JUMLAH PROSENTASE


1 ADVOKAT 56 27%
LEMBAGA SWADAYA
2 MASYARAKAT 26 12%
3 LEMBAGA BANTUAN HUKUM 17 8%
4 PRIBADI/PERORANGAN 76 36%
5 KEMENTERIAN/LEMBAGA LAIN 20 10%
6 MEDIA MASSA 1 0%
7 PERUSAHAAN / PT 8 4%
8 INTERNAL 4 2%
9 ANONIM 1 0%
TOTAL 209 100%

Tabel 7
Rekapitulasi Cara Penerimaan Laporan Pengaduan Masyarakat
Periode Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

No. Cara Penyampaian Jumlah Prosentase


1 via Pos 147 70%
2 Datang Langsung 40 19%
3 Rujukan dari Lembaga Lain 9 4%
4 Email 12 6%
5 Lapor.go.id 1 0%
Jumlah 209 100%
15
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

5. Substansi Laporan Pengaduan Masyarakat

Sebelum pandemi wabah virus corona (covid-19), pada Triwulan I tahun


2020 ini KKRI telah melakukan kegiatan tindak lanjut atas laporan pengaduan
terkait dugaan belum dilaksanakannya eksekusi terhadap putusan pengadilan
yang telah berkekuatan hukum tetap di wilayah hukum Kejaksaan Negeri
Kabupaten Bogor di Cibinong dan seluruh Kejaksaan Negeri di wilayah hukum
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

KKRI memberikan perhatian terhadap eksekusi putusan pengadilan yang


telah berkekuatan hukum yang dilaksanakan oleh Kejaksaan RI sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku, agar dapat memberikan keadilan dan kepastian
hukum bagi masyarakat serta sebagai upaya meningkatkan public trust
terhadap institusi Kejaksaan RI. KKRI senantiasa mendukung Kejaksaan RI
agar dapat sesegera mungkin melaksanakan putusan pengadilan yang telah
berkekuatan tetap, dan apabila ditemukan hambatan dalam pelaksanaan
eksekusi tersebut, agar menempuh upaya yang diatur berdasarkan ketentuan
yang berlaku.

Tabel 8
Rekapitulasi Laporan Pengaduan Kategori Pelanggaran Kinerja dan
Perilaku Jaksa dan/atau Pegawai Kejaksaan Berdasarkan Surat
Rekomendasi KKRI atas Laporan Pengaduan Masyarakat
LAPTRI I (Periode Januari s/d Maret 2020)

NO. MATERI LAPORAN PENGADUAN JML KATEGORI


1. Diduga Tidak / lamban / keliru melaksanakan Putusan
Pengadilan yang telah mempunyai Kekuatan Hukum 7 KINERJA
Tetap (P-48)
2. Diduga tidak Profesional.
a. Berpihak kepada Tersangka 3
b. Tidak Prosedural dalam menetapkan kerugian Negara /
tidak cermat dalam melakukan penyelidikan atau 8
penyidikan tindak pidana korupsi
c. Tidak prosedural dalam melakukan prapenuntutan / P-
18,P-19 ( Memberi petunjuk yang berlebihan atau tidak 19
tepat, merekayasa berkas perkara)
KINERJA
d. Penanganan perkara yang berlarut-larut 16
e. Tidak cermat dalam membuat surat dakwaan,
3
memberikan turunan surat dakwaan
f. Tidak mengambalikan barang bukti, mengembalikan BB
0
tidak sesuai putusan pengadilan
g. Kejati / Kejari tidak menindaklanjuti lapdu / dugaan
6
tipikor
h. sengaja / tidak sengaja menghadirkan saksi 3
16
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

i. Tuntutan tunda lebih dari 1 (satu) kali / Tuntutan ringan/


10
rekayasa/ disparitas
j. Tidak cermat (kurang 2 alat bukti) dalam menyatakan
2
berkas perkara lengkap (P-21)
k. Tidak prosedural dalam kegiatan menahan tersangka 3
l. Tidak prosedural dalam kegiatan upaya hukum. 4
3. Diduga KKN dengan penegak hukum lain (Polri, Hakim,
6 KINERJA
Pengacara)/ penyalahgunaan wewenang.
4. Diduga memaksakan perkara Perdata menjadi Pidana 4 KINERJA
5. Diduga deskriminatif / tebang pilih dalam penanganan
13 KINERJA
perkara
6. Diduga memeras / meminta uang/ menerima pemberian 6 PERILAKU
7. Kedisiplinan/membolos kerja 0 PERILAKU
8. Berselingkuh/ melakukan tindak pidana kesusilaan 0 PERILAKU
9. Diduga mengintimidasi/menekan terdakwa atau
3 PERILAKU
pelapor/arogan
10. Lainnya 48
TOTAL 164

B. PENGAWASAN PEMANTAUAN DAN PENILAIAN TERHADAP PERILAKU


JAKSA DAN PEGAWAI TATA USAHA KEJAKSAAN
Pengawasan pemantauan dan penilaian terhadap perilaku Jaksa dan
Pegawai Tata Usaha di Kejaksaan dilakukan melalui beberapa pendekatan, yaitu
secara aktif memantau melalui berbagai media elektronik dan cetak, media sosial,
dan media-media lain yang dapat memberikan informasi terkait dengan perilaku
Jaksa dan Pegawai Tata Usaha di Kejaksaan. Selain itu, Komisi Kejaksaan
memfasilitasi pengaduan masyarakat melalui instrumen yang disediakan oleh
Komisi Kejaksaan diantaranya melalui email, post, website, media sosial dan
melalui mitra-mitra Komisi yang ada di berbagai daerah yang telah menjalin
kerjasama dengan Komisi Kejaksaan atau datang langsung ke kantor Komisi
Kejaksaan.
Komisi Kejaksaan menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah lain
yang juga menyediakan mekanisme pengaduan seperti melalui Lapor, dan
Ombudsman Republik Indonesia. Komisi Kejaksaan juga sering menerima terusan
laporan pengaduan yang disampaikan kepada Komisi Yudisial atau Komisi
Kepolisian. Komisi Kejaksaan membangun sinergi dan kerjasama dengan instansi
pemerintah untuk dapat menindaklanjuti dan menyelesaikan pengaduan
masyarakat secara cepat, tetap, dan tuntas.
17
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

Monitoring Tindak Lanjut Laporan Pengaduan


Komisi Kejaksaan berkepentingan untuk memastikan rekomendasi yang
diberikan kepada Jaksa Agung ditindaklanjuti, dan pengaduan masyarakat di
respon secara baik. Untuk kepentingan monitoring tersebut, Komisi Kejaksaan
melakukan koordinasi dengan jajaran Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan
pada Kejaksaan Agung, maupun dengan Kejati atau Asisten Bidang Pengawasan
pada Kejaksaan Tinggi serta Kejaksaan Negeri di seluruh Indonesia.
Selama Triwulan I (Januari s/d Maret 2020), Komisioner Komisi Kejaksaan
Republik Indonesia telah melakukan serangkaian kegiatan monitoring tindak lanjut
laporan pengaduan dengan bertemu dengan pihak-pihak terkait, antara lain adalah
sebagai berikut.

Tabel 9
Kegiatan Monitoring Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat
Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

NO. WAKTU TEMPAT KETERANGAN


1. 6 s/d 8 Kejati Sumatera Utara,
Januari Kejari Medan dan Kejari
2020 Serdang Bedagai

2. 19 s/d 20 Kejaksaan Tinggi Jambi


Januari
2020

3. 26 s/d 28 Tindak Lanjut Laporan


Januari Pengaduan Masyarakat
2020 di Batam

4. 27 s/d 28 Kejari Jakarta Barat dan


Januari Kejari Jakarta Timur
2020
18
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

NO. WAKTU TEMPAT KETERANGAN


5. 04 Februari Kejaksaan Negeri
2020 Jakarta Utara

6. 05 Februari Kejaksaan Negeri


2020 Jakarta Selatan

7. 12 Februari Kejaksaan Negeri


2020 Jakarta Pusat
19
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

NO. WAKTU TEMPAT KETERANGAN


8. 20 Februari Kejaksaan Negeri
2020 Kabupaten Bogor

9. 16 s/d 18 Kejaksaan Tinggi Jawa


Maret 2020 Timur

C. PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN REKOMENDASI


Output kinerja Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dalam rangka meningkatkan
kinerja Kejaksaan dituangkan dalam bentuk rekomendasi. Rekomendasi Komisi
Kejaksaan Republik Indonesia diberikan kepada Jaksa Agung, terkait dengan
laporan pengaduan masyarakat dan hasil pemantauan dan penilaian terhadap
organisasi, sarana prasarana, tatalaksana, SDM dan anggaran di Kejaksaan.
Selain itu Komisi Kejaksaan Republik Indonesia juga memberikan rekomendasi
kepada Jaksa Agung RI yang bersifat kebijakan strategis untuk meningkatkan
kualitas kinerja Kejaksaan guna meningkatan public trust. Pada Triwulan I ini KKRI
telah memberikan 2 (dua) rekomendasi kepada Jaksa Agung RI terkait arah
kebijakan yaitu :
20
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

1. Rekomendasi Nomor: B-22/KK/01/2020 tanggal 17 Januari 2020 tentang


reformasi penuntutan Kejaksaan, yang pada pokok sebagai berikut :
- Kejaksaan wajib menjaga keseimbangan atau resultante antara kepastian
hukum, keadilan dan kemanfaatan, mengingat hukum juga bergerak
berubah tidak hanya dalam teks tapi juga konteks, sehingga penegakan
hukum harus dikontekstualisasikan dengan dinamika perubahan
masyarakat dengan memberikan perhatian kepada masyarakat yang
terpinggirkan (access to justice) sehingga Jaksa diharapkan dalam
menangani perkara seperti diatas dapat proaktif melihat sisi keadilan, berat
ringannya kerugian, serta akibat yang ditimbulkan sebag hanya dengan
demikian negara dapat menjamin tegaknya hukum yang berkeadilan.
- Mendorong agar Kejaksaan melakukan reformasi penuntutan yang
orientasinya mendekatkan keadilan kepada rakyat, menjembatani bila ada
konflik, melakukan koreksi dan evaluasi agar penegakan hukum pro pada
penegakan keadilan masyarakat.
- Kejaksaan sebagai pelaksana kekuasaan negara dalam penuntutan agar
mengoptimalkan penerapan kewenangan tersebut sesuai asas dominus litis
dalam pengendalian penyidikan dengan mengedepankan prinsip restorative
justice, sehingga penuntut umum betul-betul melaksanakan
kewenangannya sebagai penentu dapat tidaknya suatu perkara dilakukan
penuntutan.
- Bekerjanya mesin penegakan hukum tidak dapat dipisahkan dari peranan
sentral Kejaksaan khususnya para jaksa. Dalam situasi demikian selain
menjadi penegak hukum atas nama negara maka jauh lebih dalam dari itu
maka Jaksa juga memiliki tanggung jawab moral untuk menegakkan
keadilan yang dalam beberapa kasus hukum sulit dicapai hanya dengan
menjalankan ketentuan normatif. Atas dasar itu maka hendaknya
pendekatan prinsip hati nurani dapat dipertimbangkan untuk digunakan
dan diefektifkannya ruang dialog para team Jaksa dalam menangani kasus
demikian sehingga penegakan hukum benar-benar melihat semua aspek
secara komprihensif dan holistik.
2. Rekomendasi Nomor: B-23/KK/01/2020 tanggal 21 Januari tentang
penyelesaian dugaan pelanggaran HAM berat yang pada pokoknya sebagai
berikut :
- Agar Kejaksaan Agung dan Komnas HAM duduk bersama membicarakan
penuntasan pelanggaran HAM berat masa lalu tersebut dan mencari jalan
keluar terbaik agar penyelesaian dugaan pelanggaran HAM berat dimaksud
dapat diselesaikan dengan cepat.
- Sebagai langkah awal penyelesaian masalah dugaan pelanggaran HAM
berat masa lalu dan untuk menunjukkan komitmen pemerintah
menyelesaikannya, maka Komisi Kejaksaan RI memandang perlu agar
Kejaksaan Agung mengambil inisiatif melalui Kementerian Koordinator
21
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI dan Dewan Perwakilan Rakyat


(DPR) untuk menyusun kembali UU tentang Komisi Kebenaran dan
Rekonsiliasi sebagai mekanisme penyelesaian kasus-kasus dugaan
pelanggaran HAM masa lalu.
- Guna memberikan kepastian hukum terhadap penyelesaian kasus dugaan
pelanggaran HAM berat bagi masyarakat dan khususnya keluarga korban
aktifis 1998, maka Kejaksaan Agung agar menyelesaikan kasus tersebut
sebagaimana rekomendasi DPR tanggal 20 September 2009.

Selain rekomendasi diatas, Komisi Kejaksaan memberikan apresiasi tinggi


pada jajaran Kejaksaan baik di pusat maupun di daerah yang telah menginisiasi
penyelenggaraan persidangan secara online untuk mencegah penyebaran virus
corona atau COVID-19. Pelaksanaan persidangan online ini menunjukkan bahwa
Kejaksaan secara profesional telah bekerja keras, responsif, inovatif dan sigap
dalam mencari jalan ke luar terkait hambatan penanganan perkara yang
disebabkan oleh pandemi COVID-19. Sidang E-Court ini merupakan sebuah
langkah positif untuk masa depan peradilan di Indonesia.
Komisi Kejaksaan juga memberikan apresiasi dan dukungan kepada
Kejaksaan Agung dalam penanganan perkara dugaan korupsi pada Asuransi
Jiwasraya
22
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

BAB III
PENGUATAN KELEMBAGAAN

A. PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA


1. Penguatan KKRI
a. Kegiatan Wawancara Calon Anggota Kelompok Kerja KKRI
Pada tanggal 13 Januari 2020 Komisioner Komisi Kejaksaan RI melakukan
wawancara calon Anggota Kelompok Kerja KKRI yang dilaksanan di ruang
rapat Kantor Komisi Kejaksaan RI.

b. Kegiatan FGD Penyusunan Rencana Strategis KKRI TA 2020


Pada tanggal 20 Januari 2020 sampai dengan 22 Januari 2020 Komisioner
Komisi Kejaksaan RI beserta Pegawai Sekretariat Komisi Kejaksaan RI
melaksanakan Kegiatan FGD Penyusunan Rencana Strategis KKRI TA
2020 di Lido Like Tesort Sukabumi Jawa Barat.

c. Kegiatan Inhouse Training anggota Kelompok Kerja (POKJA) TA 2020.


Pada tanggal 29 Januari 2020 sampai dengan 31 Januari 2020 Komisioner
Komisi Kejaksaan RI beserta Kelompok Kerja Komisi Kejaksaan RI
melaksanakan Inhouse Training anggota Kelompok Kerja (POKJA) TA
2020 yang diselenggarakan di Hotel Novotel Golf Resort and Convention
Center Bogor, Jawa Barat.
23
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

d. Kegiatan Penyusunan RKT Tahun 2020 dan Rencana Kerja Tahun 2021
Pada tanggal 21 Februari 2020 sampai dengan 23 Februari 2020,
Sekretariat Komisi Kejaksaan RI melaksanakan Kegiatan Penyusunan RKT
Tahun 2020 dan Rencana Kerja Tahun 2021 yang dilaksanakan di Hotel
Hotel Salak Bogor.

2. Partisipasi sebagai Narasumber dan Peserta Yang dilakukan oleh


Komisioner KKRI antara lain:
a. Pada tanggal 23 Januari 2020 Komisi Kejaksaan RI menyampaikan Catatan
Awal Tahun sebagai bentuk tanggung jawab publik KKRI yang dihadiri oleh
para Komisioner Komisi Kejaksaan RI dan media pers yang dilaksanakan di
ruang rapat Komisi Kejaksaan RI.

b. Tanggal 21 Februari 2020 sampai dengan 23 Februari 2020, Ketua Komisi


Kejaksaan RI Dr. Barita Simanjuntak, SH.MH.CfrA menjadi narasumber
pada kegiatan pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Inteligensia
Kristen Indonesia (DPD PIKI) Provinsi Jambi periode 2020 – 2024 yang
dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur Jambi pada Pukul 19.00 WIB s/d
selesai dan dihadiri oleh Gubernur Jambi Bapak Dr.Drs H.Fachrori Umar,
M.Hum.
24
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

c. Pada tanggal 29 Februari 2020, Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita


Simanjuntak, SH.MH.CfrA menjadi narasumber pada kegiatan Seminar
Hukum Nasional “Strategi Efektif Pecegahan Dini Tindak Pidana Korupsi”
dan pelantikan pengurus DPD Mapancas Medan yang dilaksanakan di LJ
Hotel Medan.

B. HUBUNGAN KELEMBAGAAN DAN MASYARAKAT


1. Penguatan Sinergi dengan Instansi Pemerintah
a. Pada tanggal 2 Februari 2020 Komisi Kejaksaan RI melakukan Rapat
Koordinasi antara Komisi Kejaksaan RI dengan Deputi III Menko Polhukam
dengan tema “Penyelesaian Bolak-Balik Perkara (P-19/P-18) Antara Penyidik
Dengan Penuntut Umum” yang dihadiri oleh para Komisioner KKRI, Sesjam
Pidum, Kabag Visilap Rowassidik, Kaset Komisi Kejaksaan RI di ruang rapat
Sesmenko Polhukam tanggal 2 Februari 2020.

b. Pada tanggal 13 Februari 2020 Rapat Koordinasi tindak lanjut penyelesaian


permasalahan dengan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi
yang dihadiri Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H.,
25
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

CFr.A yang dilaksanakan di ruang rapat lantai 7, Kemenko Bidang Kemaritiman


dan Investasi, Jl. M.H Thamrin No 8 Jakarta Pusat 10340.

c. Pada tanggal 31 Januari 2020 Rapat Koordinasi dengan Jaksa Agung Republik
Indonesia yang dihadiri Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita Simanjuntak,
S.H., M.H., CFr.A, Anggota Komisi Kejaksaan RI Dr. R. M. Ibnu Mazjah, SH.MH
dan Bhatara Ibnu Reza, SH., M.SI., LL.M., PH.D.

2. MOU/Nota Kesepahaman dengan Perguruan Tinggi, LBH/Lembaga Lain


dalam rangka pemantauan kinerja jaksa dan pegawai Kejaksaan.
a. Pada tanggal 25 s/d 27 Februari 2020 telah diselenggarakan Rapat
Koordinasi dengan Kampus Universitas Mataram bertempat di Mataram,
Nusa Tenggara Barat dengan agenda penjajakan kemungkinan kerja sama
antara Komisi Kejaksaan dengan Universitas Mataram yang dihadiri oleh Era
Indah Soraya, S.H.,M.H, Iwan, S.Kom, S.H, dan Sumiati Sitohang.

3. Komisioner Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Periode 2019-2023.


Komisi Kejaksaan RI 2019-2023 siap dengan penuh dedikasi dan integritas
bekerja mewujudkan Visi Misi.
26
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

*) Duduk dari kiri ke kanan Babul Khoir,S.H., M.H. (Wakil Ketua), Dr. Barita
Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA (Ketua) dan Bambang Widarto,S.H., M.H. (Sekretaris)
berdiri dr kiri Dr. R. M. Ibnu Mazjah, S.H., M.H., Witono, S.H., M.Hum., Resi Anna
Napitupulu, S.H., M.H., Apong Herlina, S.H., M.H., Sri Harijati P., S.H., M.H., dan
Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.SI., LL.M., Ph.D.
27
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

BAB IV
PAGU DAN REALISASI ANGGARAN

A. PAGU ANGGARAN
Pagu Anggaran Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Pada Tahun 2020
sebesar Rp. 12,935,613,000,- (dua belas milyar Sembilan ratus tiga puluh lima
enam ratus tiga belas ribu rupiah). Anggaran tersebut dialokasikan untuk
kegiatan-kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi
Kejaksaan Republik Indonesia, operasional perkantoran Sekretariat Komisi
Kejaksaan Republik Indonesia dan kegiatan lainnya.

B. REALISASI ANGGARAN
Realisasi Anggaran KKRI Tahun Anggaran (TA) 2020 pada Triwulan I (bulan
Januari, Februari, Maret) 2020 KKRI tercapai sebesar Rp. 2,173,411,871,- (dua
milyar seratus tujuh puluh tiga empat ratus sebelas ribu delapan ratus tujuh
puluh satu) atau tercapai 17 %. Anggaran tersebut digunakan untuk
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang telah disusun. Berikut uraian realiasi
kegiatan Komisi Kejaksaan Republik Indonesia berdasarkan uraian kegiatan.
Tabel 10
REALISASI ANGGARAN KKRI
TRIWULAN I (JANUARI, FEBRUARI, MARET) TAHUN 2020
Kode uraian PAGU Realisasi s.d
Maret %
5042 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas 12,935,613,000 2,173,411,871 17%
Teknis Lainnya Komisi Kejaksaan RI
5042.001 Rekomendasi terkait Arah Kebijakan Kejaksaan 2,856,670,000 305,835,751 11%
5042.001.001 Penyusunan Rekomendasi Komisi Kejaksaan RI 2,557,439,000 305,835,751 12%
terkait Kebijakan Kejaksaan
5042.001.002 Pemantauan Prilaku Jaksa dan Penilaian Tata 299,231,000 - 0%
Kelola Organisasi, Kelengkapan Sarana Prasarana,
kesejahteraan dan Integritas Aparatur
5042.002 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas 2,373,447,000 252,253,120 11%
Teknis lainnya Sekretariat Komisi Kejaksaan RI
[Base Line]
5042.002.001 Layanan Teknis 511,244,000 8,850,000 2%
5042.002.002 Layanan Hubungan Antar Lembaga 893,839,000 106,295,500 12%
5042.002.003 Layanan Umum 968,366,000 137,107,260 14%
5042.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1,035,180,000 - 0%
[Penambahan Target - Perubahan Kebijakan]
5042.994 Layanan Perkantoran 6,670,316,000 1,615,323,000 24%
001 Gaji dan Tunjangan 3,544,238,000 707,956,820 20%
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 3,126,078,000 907,366,180 29%
28
“Menjadi Lembaga yang Kredibel
Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
1. Pelaksanaan program kerja Triwulan I (bulan Januari s/d Maret 2020) sesuai
dengan rencana kerja tahunan 2020.
2. Pelaksanaan tugas dan wewenang Komisi Kejaksaan Republik Indonesia telah
berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rekomendasi yang diberikan
oleh Komisi Kejaksaan kepada Jaksa Agung, telah direspon dan ditindaklanjuti
oleh jajaran internal Kejaksaan.
3. Untuk meningkatkan kualitas kinerja Kejaksaan dan pelayanan kepada
masyarakat, maka perlu dilakukan sinergitas dan koordinasi dalam pelaksanaan
program kerja dan kegiatan secara berkesinambungan antara Komisi Kejaksaan
RI dengan Kejaksaan RI. Dalam penanganan laporan pengaduan masyarakat
perlu dilakukan sinkronisasi data dengan memanfaatkan sarana teknologi
informasi.

Jakarta, April 2020


Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia

Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA

Anda mungkin juga menyukai