KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Secara umum Bawaslu Kota Serang melaksanaan kerja-kerja
pencegahan pada tahun 2020. Selain memaksimalkan sumber daya yang ada,
juga memaksimalkan dukungan pihak terkait melalui kerjasama antar lembaga.
Selain itu, Bawaslu Kota Serang juga mengoptimalkan sosialisasi kepada
masyarakat dengan melaksanakan sosialisasi pengawasan partisipatif. Seluruh
hasil pelaksanaan tugas dan fungsi Bawaslu sudah tentu perlu diinformasikan
kepada seluruh elemen masyarakat, bangsa dan negara.
Laporan Komprehensif 2020 ini, merupakan bentuk pertanggungjawaban
Bawaslu Kota Serang kepada publik. Penyampaian informasi mengenai
pelaksanaan tugas dan fungsi pengawas Pemilu ini dilakukan dengan mengacu
pada amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik. Penyampaian informasi kepada masyarakat dilakukan secara
berkala dan sewaktu-waktu melalui website Bawaslu Kota Serang, serta melalui
sosialisasi seperti rapat koordinasi dengan para stakeholder sebelum
pelaksanaan, saat pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan Pemilu.
Selanjutnya, berdasarkan ketentuan Pasal 105 huruf b, point h Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Bawaslu Kota Serang juga
diwajibkan menyampaikan Laporan Komprehensif secara periodik kepada
Bawaslu Provinsi Banten. Secara subtansial laporan ini merupakan upaya
Bawaslu Kota Serang dalam mendorong transparansi, akuntabilitas dan
kredibilitas lembaga-lembaga dan pemerintahan
Namun secara internal Bawaslu Kota Serang, laporan ini sangat berguna
dalam melakukan identifikasi dan pemetaan permasalahan, serta membuat
prediksi bagi kecenderungan umum (trend) atas berbagai isu yang mungkin
terjadi. Selain itu, laporan ini menjadi data dan informasi penting dalam
menetapkan kebijakan Bawaslu Kota Serang guna peningkatan kinerja
pengawasan Pemilu di masa yang akan datang. Berdasarkan pertimbangan
itulah maka disusun “Laporan Komprehensif Tahun 2020”
Ttd,
FARIDI
JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
A. Latar Belakang
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), berdasarkan Undang-Undang
Nomor 7 tahun 2017 saat ini memiliki kewenangan besar, tidak hanya sebagai
pengawas, sekaligus sebagai eksekutor hakim pemutus perkara. Saat ini dan
kedepan, terbentang tantangan historis bagi Bawaslu untuk membuktikan peran dan
eksistensi strategisnya mengawal pemilu yang berintegritas bagi kemajuan bangsa.
Bawaslu mempunyai fungsi melakukan pengawasan tahapan dan pencegahan
pelanggaran pemilu. Selain itu fungsi Bawaslu yang strategis dan signifikan, yakni
bagaimana menghindari potensi pelanggaran pemilu muncul dengan menjalankan
strategi pencegahan yang optimal. Bawaslu juga diharapkan mampu melakukan
penindakan tegas, efektif, dan menjadi hakim pemilu yang adil. Secara historis,
kelahiran Bawaslu diharapkan dapat mendorong dan memperkuat pengawasan
masyarakat dengan memberikan penguatan berupa regulasi, kewenangan, sumber
daya manusia, anggaran, serta sarana dan prasarana.
Bawaslu harus hadir menjadi solusi terhadap berbagai tuntutan untuk
melakukan pengawasan dan penindakan atas berbagai pelanggaran pemilu yang
dilakukan oleh siapapun, termasuk kepada penyelenggara pemilu karena mereka
tidak luput dari potensi melakukan pelanggaran, terlebih jika integritasnya tidak cukup
baik tentu mereka tidak akan mampu menghadapi godaan dari berbagai pihak.
Kedepan, Bawaslu harus mendorong partisipasi masyarakat secara optimal,
Bawaslu harus mampu bekerja sinergis bersama seluruh elemen bangsa untuk
mengawasi dan menegakkan hukum pemilu secara tegas dan adil. Keadilan pemilu
dapat diwujudkan jika Bawaslu bekerja secara terbuka, profesional, imparsial,
akuntabel, dan berintegritas. Dalam melakukan upaya pencegahan, Bawaslu harus
memiliki strategi pengawasan yang tepat berdasarkan pemahaman akan potensi
pelanggaran yang dipotret dengan benar. Bawaslu juga harus peka memahami
potensi timbulnya penggunaan isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Bawaslu harus mampu menjadi aktor yang menyinergikan seluruh potensi dalam
mewujudkan pemilu yang demokratis dan bermartabat. Proses penyelenggaraannya,
khususnya dalam pengawasan, harus melibatkan seluruh elemen, baik unsur
1 | ©Bawaslu Kota Serang 2020
masyarakat maupun pemangku kepentingan. Proses itu dilaksanakan secara
transparan, akuntabel, kredibel, dan partisipatif, agar semua tahapan dapat berjalan
baik sesuai koridor aturan yang berlaku. Terbentang ke depan tantangan akan
eksistensi dan peran strategis bagi Bawaslu berdasarkan undang-undang 7 tahun
2017 sehingga memiliki kewenangan besar, tidak hanya sebagai pengawas, sekaligus
sebagai eksekutor dan pemutus perkara untuk membuktikan peran dan eksistensinya
mengawal pemilu yang berintegritas bagi kemajuan bangsa, tentu peran konstruktif
dan aktif dari kita semua diperlukan demi terwujudnya pemilu berintegritas.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan komprehensif ini berdasarkan Undang-Undang nomor
7 tahun 2017 tentang pemilhan umum, Pasal 104 huruf c menyatakan Bawaslu
Kabupaten/Kota berkewajiban menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada
A. Tugas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tugas adalah yang wajib
dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan; pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab seseorang; pekerjaan yang dibebankan. Dapat disimpulkan tugas adalah
sesuatu yang wajib dikerjakan atau sesuatu perintah yang telah ditentukan untuk
dilakukan, pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang, pekerjaan yang
dibebankan, dan hendaklah dijalankan sesuai dengan fungsi masing-masing.
Berdasarkan amanat Undang-Undang nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan
umum adalah sebagai berikut :
1. Menyusun standar tata laksana pengawasan penyelenggaraan pemilu
untuk pengawas pemilu di setiap tingkatan;
2. Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap:
a. Pelanggaran pemilu; dan
b. Sengketa proses pemilu;
3. Mengawasi persiapan penyelenggaraan pemilu, yang terdiri atas:
a. Perencanaan dan penetapan jadwal tahapan pemilu
b. Perencanaan pengadaan logistik oleh KPU
c. Sosialisasi penyelenggaraan pemilu; dan
d. Pelaksanaan persiapan lainnya dalam penyelenggaraan pemilu sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan pemilu, yang terdiri
atas:
a. Pemutakhiran data pemilih dan penetapan daftar pemilih sementara
serta daftar pemilih tetap; penataan dan penetapan daerah pemilihan
DPRD Kabupaten/Kota;
b. Penetapan peserta pemilu;
c. Pencalonan sampai dengan penetapan pasangan calon, calon anggota
DPR, calon anggota DPD, dan calon anggota DPRD sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Pelaksanaan dan dana kampanye;
e. Pengadaan logistik pemilu dan pendistribusiannya;
4 | ©Bawaslu Kota Serang 2020
f. Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil pemilu
di TPS;
g. Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertifikat
hasil penghitungan suara dari tingkat TPS sampai ke PPK;
h. Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di PPK, KPU
Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, dan KPU;
i. Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, pemilu
lanjutan, dan pemilu susulan; dan
j. Penetapan hasil pemilu;
5. Mencegah terjadinya praktik politik uang;
6. Mengawasi netralitas Aparatur Sipil Negara, netralitas anggota Tentara
Nasional Indonesia, dan netralitas anggota Kepolisian Republik Indonesia;
7. Mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan, yang terdiri atas
a. Putusan DKPP;
b. Putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa pemilu;
c. Putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota;
d. Keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota; dan
e. Keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran netralitas
Aparatur Sipil Negara, netralitas anggota Tentara Nasional Indonesia,
dan netralitas anggota Kepolisian Republik Indonesia;
8. Menyampaikan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu
kepada DKPP;
9. Menyampaikan dugaan tindak pidana pemilu kepada Gakkumdu;
10. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan
penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
11. Mengevaluasi pengawasan pemilu;
12. Mengawasi pelaksanaan Peraturan KPU; dan
13. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
1. Total Anggaran Bawaslu Kota Serang Seberar Rp. 2,088,706,000 (Dua Miliyar Delapan Puluh
Delapan Juta Tujuh Ratus Enam Ribu Rupiah).
2. Adapun Realisasi Penggunaan Anggaran Bawaslu Kota Serang Sebesar Rp. 1,783,182,422
(Satu Miliyar Tujuh Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Seratus Delapan Puluh Dua Ribu Empat
Ratus Dua Puluh Dua Rupiah).
Hasil Penetapan rapat pleno Daftar Pemilih Berkelanjutan pada bulan Maret
KPU Kota Serang dan proses penyusunan, DPB Kota Serang bertambah menjadi
462.016 pemilih dengan rincian laki-laki 234.036 dan perempuan 227.980.
Hasil Penetapan rapat pleno Daftar Pemilih Berkelanjutan pada bulan April KPU
Kota Serang dan proses penyusunan, DPB Kota Serang bertambah menjadi 462.168
pemilih dengan rincian laki-laki 234.116 dan perempuan 228.052.
REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH BERKELANJUTAN
MEI TAHUN 2020
DPB PEMILIH PEMILIH DPB
NO KECAMATAN DPTHP3
APRIL BARU TMS L P JUMLAH
1 Serang 157.953 158.275 46 1 79.435 78.885 158.320
2 Kasemen 70.925 71.023 30 0 36.268 34.785 71.053
3 Walantaka 64.384 64.514 33 0 32.545 32.002 64.547
4 Curug 40.036 40.081 26 0 20.655 19.452 40.107
5 Cipocok Jaya 63.282 63.413 28 0 32.387 31.054 63.441
6 Taktakan 64.760 64.862 32 0 32.930 31.964 64.894
TOTAL 461.340 462.168 195 1 234.220 228.142 462.362
Hasil Penetapan rapat pleno Daftar Pemilih Berkelanjutan pada bulan Mei KPU
Kota Serang dan proses penyusunan, DPB Kota Serang bertambah menjadi 462.362
pemilih dengan rincian laki-laki 234.220 dan perempuan 228.142.
Hasil Penetapan rapat pleno Daftar Pemilih Berkelanjutan pada bulan Juni KPU
Kota Serang dan proses penyusunan, DPB Kota Serang bertambah menjadi 462.694
pemilih dengan rincian laki-laki 234.367 dan perempuan 228.327.
Hasil Penetapan rapat pleno Daftar Pemilih Berkelanjutan pada bulan Juli KPU
Kota Serang dan proses penyusunan, DPB Kota Serang bertambah menjadi 463.266
pemilih dengan rincian laki-laki 234.663 dan perempuan 228.603.
Hasil Penetapan rapat pleno Daftar Pemilih Berkelanjutan pada bulan Agustus
KPU Kota Serang dan proses penyusunan, DPB Kota Serang bertambah menjadi
463.384 pemilih dengan rincian laki-laki 234.727 dan perempuan 228.657.
Hasil Penetapan rapat pleno Daftar Pemilih Berkelanjutan pada bulan Agustus
KPU Kota Serang dan proses penyusunan, DPB Kota Serang bertambah menjadi
463.725 pemilih dengan rincian laki-laki 234.890 dan perempuan 228.835.
Hasil Penetapan rapat pleno Daftar Pemilih Berkelanjutan pada bulan Oktober
KPU Kota Serang dan proses penyusunan, DPB Kota Serang bertambah menjadi
464.273 pemilih dengan rincian laki-laki 235.168 dan perempuan 229.105.
Hasil Penetapan rapat pleno Daftar Pemilih Berkelanjutan pada bulan November
KPU Kota Serang dan proses penyusunan, DPB Kota Serang bertambah menjadi
465.106 pemilih dengan rincian laki-laki 235.566 dan perempuan 229.540.
Hasil Penetapan rapat pleno Daftar Pemilih Berkelanjutan pada bulan November
KPU Kota Serang dan proses penyusunan, DPB Kota Serang bertambah menjadi
466.433 pemilih dengan rincian laki-laki 236.175 dan perempuan 230.258.
Pembina
Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID)
Faridi, S. Ag
Tim Pertimbangan
Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID
Makmun Murod, S. Ag
Liah Culiah, S.Kom, MM
Agus Aan H., S.Sos, M.Sc
Rudi Hartono, M.Si
Asmawi, S.Pd
Yusuf Indrajat, Sopyan Hadi, S.Pd Surya Agung, SE Vinda Intan, SH Samani
S.Kom
PENINDAKAN PELANGGARAN
B. Faktor Pendukung
Kewenangan Bawaslu makin membesar lewat amanah UU Nomor 7 tahun
2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Tak hanya menjadi pengawas, Bawaslu pun
punya kewenangan sebagai pengadil pemutus perkara kepemiluan. Salah satunya
terkait Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu (PSPP) yang didefinisikan Pasal 466
A. Kesimpulan
Dari gambaran sebagaimana diuraikan diatas maka terlihat bahwa Pengawas
Pemilu mempunyai peranan yang penting dalam rangka mengawal pelaksanaan
pemilu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pentingnya
peranan Pengawas Pemilu karena semua pengaduan haruslah melewati satu pintu
yaitu Pengawas Pemilu. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugasnya sangat
diharapkan Pengawas Pemilu dapat bekerja secara professional serta bertindak cepat
dan tepat dalam menangani Penyelesaian sengketa baik itu dari laporan masyarakat
maupun temuan dari Pengawas Pemilu sendiri.
Dengan tugas besar dalam menyelesaikan sengketa Proses Pemilu diharapkan
Bawaslu mempunyai fungsi peradilan yang benar-benar diharapkan oleh Peserta
Pemilu maupun masyarakat untuk mencari keadilan dalam Pemilu melalui
penyelesaiaan sengketa Proses baik melalui mediasi maupun ajudikasi.
B. Rekomendasi
1. Agar Bawaslu RI Membangun sistem penyelesaian sengketa pemilu yang
efektif dan efisien serta secara adil dan efektif.
2. Meningkatkan mutu data dan informasi pengawasan pemilu, pencegahan
dan penindakan, serta penyelesaian sengketa.
3. Adanya peningkatan Kegiatan teknis penyelesian Sengketa proses pemilu
oleh Bawaslu dan Bawaslu Provinsi;
4. Seluruh struktur Bawaslu dapat melaksanakan tugas, fungsi,
kewenangannya secara transparan, akuntabel dan kredibel, serta
senantiasa berorientasi pada peningkatan kinerja.
5. Perlu adanya dukungan administratif dan pelaksanaan operasional Bawaslu,
untuk menghasilkan indikator kinerja
6. Perlu adanya peningkatan kualitas hasil kajian dan evaluasi putusan
penyelsaian sengketa proses pemilu sebagai masukan bagi kebijakan
penyelesaian permasalahan pengawasan pemilu.
7. Meningkatkan informasi dan laporan hasil pengawasan masyarakat;