Buku Saku Penanganan Tindak Pidana Pemilu

ſyſ); ſl)WS |HTOd
*
M. M.
NVISITOd:) WHVOEN H WISHNOCINIXIT8ſld:

SW)}|WIN HVSH8
NVNVº)NVNEld
XIVOINII WNWOI-
proſºdºm
BUKU SAKU POLRI
MARKASREPUBLIKINDONESIA
KEPOLISIAN NEGARA
BESAR
BIODATA
NAMA : ...............................................................
PANGKAT / NRP : ...............................................................
JABATAN : ...............................................................
KESATUAN : ...............................................................
ALAMAT : ...............................................................
...............................................................
NO. HP : ...............................................................
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pesta demokrasi pemilu 2019 diselenggarakan untuk
memilih Presiden - Wakil Presiden, anggota Lagislatif
dan anggota DPD membutuhkan persiapan yang panjang,
dengan biaya politik yang besar, sehingga diperlukan upaya
yang nyata agar hasilnya benar-benar sebagai hasil yang
representatif yang diinginkan oleh rakyat. Berkaca dari
pengalaman yang lalu, proses Pemilu sering kali berjalan
tidak maksimal karena diwarnai praktik-praktikkecurangan,
diantaranya politik uang/politik transaksional, kampanye
hitam (Black Campaign), dan berbagai jenis kecurangan
lainya, yang pada akhirnya membuat pesta demokrasi yang
diselenggarakan hanya menyisakan sistem demokrsi yang
sifatnya normatif atau prosedural belaka, makna atau nilai
substantif dari pemilu sendiri menjadi hilang atau kabur.
Masyarakat diharapkan memiliki kesadaran dan secara aktif
melakukan kontrol terhadap berbagai bentuk kecurangan
dalam proses tersebut, sehingga dapat mempengaruhi
hasil akhir proses demokrsi yang jujur, adil, langsung,
umum dan rahasia. Diharapkan berimplikasi terhadap
kualitas pemimpin yang kredibel dan mampu mejalankan
tata kelola pemerintahan dengan baik. Oleh karena mejadi
penting bagi Polri untuk menjaga semangat demokrasi
dalam Pemilu tahun 2019.
DIREKTORATTINDAKPIDANA UMUM - BARESKRIMPOLRI iii

Sebagaimana tugas Polri salah satunya adalah penegakan
hukum, diharapkan dengan diterbitkanya Buku Saku Polri
“Penanganan Tindak Pidana Pemilu” dapat menjadi
pedoman dalam penegakan hukum dalam penyelenggaraan
Pemilu tahun 2019.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 27 Agustus 2018

KEPALA BADAN RESERSE KRIMINAL POLRI
Drs. ARIEFSULISTYANTO, M.Si.

INSPEKTUR JENDERAL POLISI
iv BUKUSAKU PENANGANAN TPPEMILU 2019

SAMBUTAN KAPOLRI
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita sekilian,
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik
diterbitkan Buku Saku Polri “ Penanganan Tindak Pidana
Pemilu” yang disusun sebagai panduan bagi seluruh
penyelidik dan penyidik Polri dalam penanganan tindak
pidana Pemilu tahun 2019.
Pemolisian di era demokrasi bertumpu kepada upaya untuk
meraih kepercayaan publik selaku pemegang kekuasaan
tertinggi negara yang diwujudkan antara lain dengan
penegakan supremasi hukum, penghormatan terhadap
nilai-nilai HAM, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
selain itu, pemolisian di era demokrasi juga diwujudkan
dengan adanya jaminan keamanan dalam penyelenggaraan
berbagai agenda demokrasi, seperti penyampaian
pendapat di muka umum, kemerdekaan berserikat dan
DIREKTORATTINDAKPIDANA UMUM - BARESKRIMPOLRI v

berkumpul, serta penyelenggaraan pemilihan langsung
oleh publik sebagai the hallmark of democracy, berupa
pemilihan Kepala Daerah, pemilihan anggota Legislatif,
serta pemilihan Presiden dan wakil Presiden.
Dalam kaitan tersebut, bangsa Indonesia akan kembali
menyelenggarakan pesta demokrasi pemilu tahun 2019.
Untuk menjamin agenda nasional tersebut terselenggara
dengan aman dan lancar, Polri mengerahkan segenap
sumber daya yang dimiliki serta melakukan berbagai
strategi pengamanan, baik melalui pendekatan preemtif,
preventif, maupun penegakan hukum secara profesional,
dengan didasari oleh pengetahuan dan wawasan yang
baik terkait penyelenggaraan Pemilu tahun 2019. Guna
mendukung upaya tersebut, Bareskrim Polri telah
menyusun buku saku yang menyajikan informasi tentang
waktu dan mekanisme tahapan pemilu, potensi kerawana,
sebagai jenis tindak pidana pemilu, serta mekanisme
penanganan tindak pidana Pemilu tahun 2019. Buku saku
ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi Personel Polri,
sehingga terdapat kesamaan persepsi dan cara bertindak
dalam penyelidikan dan penyidikan tindak pidana Pemilu
melalui wadah sentral Gakkumdu.
Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan
terima kasih dan apresiasi kepada kabareskrim polri
beserta seluruh tim penyusun yang telah berhasil
menerbitkan buku saku ini. Semoga kehadiran buku saku
ini dapat memberi menfaat yang besar bagi personel polri,
vi BUKUSAKU PENANGANAN TPPEMILU 2019

khusunya pengemban fungsi Reserse Kriminal, dalam
mewujudkan penegakan hukum tindak pidana Pemilu
secara professional, sebagai bagian dari upaya Polri dalam
menyelenggarakan pengamanan tehadap Pemilu tahun
2019 agar dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Demikian sambutan saya, semoga Allah SWT Tuhan Yang
Maha Kuasa, senantiasa memberikan bimbingan dan
perlindungan kepada kita dalam melanjutkan pengabdian
terbaik kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
Sekian dan terima kasih,
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 13 September 2018

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Prof. H. MUHAMMAD TITO KARNAVIAN, Ph.D.

JENDERAL POLISI
DIREKTORATTINDAKPIDANA UMUM - BARESKRIMPOLRI vii

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................iii

Sambutan Kapolri ............................................................... v
Daftar Isi...........................................................................viii
Tri Brata & Catur Prasetya ................................................... 1
Elemen Pemilu..................................................................... 2
Pengertian Pemilu................................................................ 3
Tahapan Pemilu.................................................................... 4
Hak Memilih......................................................................... 6
Persyaratan Calon Pres/Wapres............................................ 8
Persyaratan Calon Anggota DPD........................................... 9
Persyaratan Calon Legislatif................................................ 10
Perselisihan Pengurus Parpol ............................................. 11
Pemungutan Suara............................................................. 13
Pemberian Suara................................................................ 14
Pemungutan Suara Ulang ................................................... 15
Pemilu Lanjutan dan Susulan.............................................. 16
Penetapan Hasil Pemilu...................................................... 19
Partisipasi Masyarakat....................................................... 22
Penyelesaian Pemilu........................................................... 23
Asas Hukum Pidana........................................................... 25
Jenis Tindak Pidana........................................................... 27
Hukum Acara..................................................................... 28
viii BUKUSAKU PENANGANAN TPPEMILU 2019

Penanganan TP Pemilu..................................................... 31
Laporan dan Kajian........................................................ 32
Pemantau Pemilu .......................................................... 34
Penerusan Laporan........................................................ 35
Penyidikan..................................................................... 36
Tahap II ......................................................................... 37
Riksa, Adili, Memutus, Eksekusi..................................... 38
Gakkumdu......................................................................... 41
Asas dan Prinsip Gakkumdu .......................................... 42
Kedudukan dan Pembentukan ........................................ 44
Struktur Organisasi Gakkumdu....................................... 46
Anggota Gakkumdu ....................................................... 48
Syarat Formil dan Materiil Laporan................................. 49
Penanganan TP Pemilu pada Gakkumdu......................... 50
Pendaftaran Calon ........................................................... 55
Potensi TP Pemilu.......................................................... 57
Pemutahiran Data Pemilih................................................ 59
Kampanye......................................................................... 65
Masa Tenang..................................................................... 73
Pungut Hitung................................................................... 77
Black Campaign................................................................ 89
Pengertian Kampanye.................................................... 91
Pelaksana dan Tim Kampanye....................................... 93
DIREKTORATTINDAKPIDANA UMUM - BARESKRIMPOLRI ix

Petugas, Peserta, Juru Kampanye & Organisasi
Materi
Penyelenggara............................................................95
dan Metode Kampanye........................................ 97
Larangan Kampanye.................................................... 106

Ancaman Pidana ......................................................... 107
Larangan Mengikutsertakan......................................... 108
Ancaman Pidana......................................................... 109
Larangan dan Sanksi .................................................. 110
Dana Kampanye.......................................................... 112
Laporan dana Kampanye ............................................. 114
Sumbangan yang Dilarang........................................... 116
Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK).................. 117
Peranan Polri dalam Kampanye.................................... 119
Money Politics ................................................................ 121
Money Politics Calon Anggota DPD.............................. 124
Sanksi Administrasi Money Politics.............................. 126
Penjelasan Pasal .............................................................. 128

Mahar Politik.................................................................... 129
Netralitas Polri.................................................................. 131
Penekanan Presiden RI .................................................... 138
Catatan Penting................................................................ 139
x BUKUSAKU PENANGANAN TPPEMILU 2019

TRI BRATA & CATUR PRASETYA
TRI BRATA
KAMI POLISI INDONESIA
1. BERBAKTI
PENUH KEPADA NUSA DAN BANGSA DENGAN
ESA. KETAKWAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA
2. MENJUNJUNG
KEMANUSIAN TINGGI KEBENARAN, KEADILAN DAN
KESATUAN DALAM MENEGAKKAN HUKUM NEGARA
PANCASILAREPUBLIKINDONESIA YANGBERDASARKAN
3. DAN UUD 1945.
SENANTIASA
MELAYANI MELINDUNGI, MENGAYOMI DAN
MEWUJUDKANKEAMANAN
MASYARAKAT DENGAN KEIKHLASAN UNTUK
DANKETERTIBAN.
CATUR PRASETYA
ADALAH
SEBAGAI INSAN BHAYANGKARA KEHORMATAN SAYA
NEGARA BERKORBAN DEMI MASYARAKAT, BANGSA DAN
UNTUK:
1. KEAMANAN
MENIADAKAN SEGALA BENTUK GANGGUAN
2. HAK
MENJAGA KEAMANAN JIWA RAGA HARTA BENDA DAN
ASASI MANUSIA
3.
4. MENJAMINKEPASTIAN BERDASARKAN HUKUM
MEMELIHARA PERASAAN TENTRAM DAN DAMAI
DIREKTORAT TINDAK PIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI 1

ELEMEN PEMILU
REGULASI
UU 7 / 2017
PERATURAN PELAKSANA
PENYELENGGARA PEMILU
BAWASLU
KPU
DKPP
PESERTA PEMILU
PARPOL
GABUNGAN PARPOL
PERSEORANGAN
PEMILIH
KAWIN
WNI YG BERUMUR 17 TH LEBIH
KAWIN ATAU SUDAH PERNAH
2 BUKUSAKUPENANGANAN TPPEMILU2019
PENGERTIAN PEMILU
PASAL 1 KE-1 UU NO 7/2017
◘ PEMILIHAN
PEMILU UMUM YANG SELANJUTNYA DISEBUT
UNTUK ADALAH SARANA KEDAULATAN RAKYAT
RAKYAT, MEMILIH ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN
PRESIDENANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH,
MEMILIH DAN WAKIL PRESIDEN, DAN UNTUK
DAERAH,YANG
ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
UMUM, DILAKSANAKANSECARALANGSUNG,
DALAM BEBAS, RAHASIA, JUJUR DAN ADIL
BERDASARKAN
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
DASAR PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG
NEGARA REPUBLIKINDONESIA TAHUN 1945.

TAHAPAN
TAHAPAN PEMILU
❑ 167 UU NO 7 / 2017 PKPUWAKTU
NO 5 / 2018
PASAL
DAN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PROGRAM 17 AGUSTUS
S.D. 31 MARET
2017
2019
SERTA
ANGGARAN
PERATURAN
PENYUSUNAN
❑ PENYELENGGARAAN PEMILU;
PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH 17 DESEMBER 2018
❑ DAN
PEMILIH;
PENYUSUNAN DAFTAR S.D. 17 MARET 2019
PENDAFTARAN
PESERTA PEMILU;
DAN VERIFIKASI 3 SEPTEMBER
S.D.
2018 20 FEBRUARI
2017
❑ PENETAPAN PESERTA PEMILU; 19 FEBRUARI S.D. 17

APRIL
❑ DAN
PENETAPAN JUMLAH KURSI 17 DESEMBER
APRIL 2018 S.D. 6
PEMILIHAN;
PENETAPAN DAERAH
PENCALONAN
DAN WAKIL PRESIDEN
PRESIDEN 21
26 SEPTEMBER
MARET 20182018
S.D.
DPRD ANGGOTA DPR, DPD,

SERTA
KABUPATEN/KOTA;
PROVINSI DAN DPRD
❑ MASA KAMPANYE PEMILU; S.D.

23 SEPTEMBER 2018
13 APRIL 2019
4 BUKU SAKUPENANGANAN TPPEMILU2019

TAHAPAN PEMILU
TAHAPAN WAKTU
PASAL 167 UU NO 7 / 2017 PKPU NO 5 / 2018
❑ KAMPANYE
MASSA MELALUI MEDIA 24 MARET S.D. 16
APRIL
ELEKTRONIK
CETAK, MEDIA 2018
DAN INTERNET
❑ MASA TENANG; 14 APRIL 2019 S.D. 16
APRIL
❑ PENGHITUNGAN
PEMUNGUTAN DAN
SUARA; 8 APRIL
2019
2019 S.D. 17
❑ APRIL 2019
PENETAPANHASIL PEMILU; S.D.
2 SEPTEMBER 2019
20194 SEPTEMBER
❑ PENGUCAPAN
JANJI KABUPATEN/KOTA
SUMPAH/ AGUSTUS 2019 S.D.
OKTOBER
PRESIDEN
PRESIDEN DAN WAKIL
DPR,DPD, SERTA ANGGOTA
DPRD DPRD PROVINSI DAN
PKPU
TTG NO.:5TH 2018 TENTANG PERUBAHAN PKPU NO.: 7TH 2017
PEMILU
TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN
TANGGALTAHUN 2019, PEMILU AKAN DISELENGGARAKAN PADA
17 APRIL 2019.

HAKMEMILIH
PASAL 198 UU NO 7/2017
1. BERUMUR
WNI YANG PADA HARI PEMUNGUTAN SUARA SUDAH GENAP
HAK 17 TAHUN/SUDAH / PERNAH KAWIN MEMPUNYAI
2. PILIH,
DAFTAR
DIDAFTAR 1 KALI OLEH PENYELENGGARA PEMILU DALAM
3. PEMILIH;
WNI YANG TELAH DICABUT HAK POLITIKNYA OLEH
PENGADILAN
TIDAK MEMPUNYAI HAK MEMILIH.
UNTUK
TERDAFTAR
DAPAT MENGGUNAKAN HAK MEMILIH, WNI HARUS
DALAM SEBAGAI PEMILIHKECUALI YANG DITENTUKAN LAIN
UU.
ANGGOTA
UNTUK TNI DAN POLRI TIDAK MENGGUNAKAN HAKNYA
MEMILIH.
DALAM UU. c. PEMIL

TIDAK
PEMIL
TIDAK
PASA MENGGUNAKAN
017 PEMIL
ANGG POLRI d. PENDU
HAK MEMILIH
TIDAKMENG K MEMILIH MEMI

HAK MEMILIH
PASAL 348 (1) UU NO7/2017
PEMILIH
TPS YANG BERHAK MENGIKUTI PEMUNGUTAN SUARA DI
MELIPUTI :
A. DAFTAR
PEMILIK KTP ELEKTRONIK YANG TERDAFTAR PADA
PEMILIH TETAP DITPS YANG BERSANGKUTAN;
B. DAFTAR
PEMILIK KTP ELEKTRONIK YANG TERDAFTAR PADA
PEMILIH TAMBAHAN;
C. PEMILIK
PADA KTP ELEKTRONIK YANG TIDAK TERDAFTAR
TAMBAHAN;
DAFTAR PEMILIH TETAP DAN DAFTAR PEMILIH
DAN
D. PENDUDUKYANG TELAH MEMILIKI HAK PILIH.
PASAL 348 (2) UU NO7/2017
PEMILIH
A SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT 1 HURUF
MEMILIH
DAN HURUF B DAPAT MENGGUNAKAN HAKNYA UNTUK
PEMBERITAHUAN
DI TPS LAIN/TPSLN DENGAN MENUNJUKKAN SURAT
LAIN/TPSLN DARI PPS UNTUKMEMBERIKAN SUARA DITPS
PASAL 348 (3) UU NO7/2017
PEMILIH
PADA DENGANKONDISITERTENTU SEBAGAIMANA DIMAKSUD
DITPS/TPSLN
AYAT 2 DAPAT MENGGUNAKAN HAKNYA UNTUK MEMILIH
LAIN

PERSYARATAN CALON PRES/WAPRES
PASAL 169 UU 7/2017, DIANTARANYA :
1. TIDAK
PERNAHPERNAH MENGKHIANATI NEGARA SERTA TIDAK
PIDANA MELAKUKAN TINDAK PIDANA KORUPSI DANTINDAK
2. BERATLAINNYA;
SANAKAN
MAMPU SECARA ROHANI DAN JASMANI UNTUK MELAK-
WAKIL TUGAS DAN KEWAJIBAN SEBAGAI PRESIDEN
NARKOTIKA;
PRESIDEN SERTA BEBAS DARI PENYALAHGUNAAN
3. TELAH
BERWENANG
MELAPORKAN KEKAYAANNYA PADA INSTANSI YANG
LENGGARA MEMERIKSA LAPORAN KEKAYAAN PENYE-
4. NEGARA
TIDAK SEDANG MEMILIKI TANGGUNGAN UTANG SECARA
PERSEORANGAN
TANGGUNG DAN/ATAU BADAN HUKUM YANG MENJADI
NEGARA; JAWABNYA YANG MERUGIKAN KEUANGAN
5.
7. TIDAK PERNAH MELAKUKAN PERBUATANTERCELA;
BELUM
PRESIDEN
PERNAH MENJABAT SEBAGAI PRESIDEN ATAU WAKIL
8. SELAMA 2 KALI MASA JABATAN YANG SAMA;
PENGADILAN
TIDAKPERNAHDIPIDANA PENJARA BERDASARKAN PUTUSAN
TETAP YANG TELAH MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM
DENGANKARENA MELAKUKANTINDAK PIDANA YANG DIANCAM
9. PIDANA PENJARA 5 TAHUN ATAU LEBIH;
10. BERUSIA PALING RENDAH 40 TAHUN;
BERPENDIDIKAN
SEDERAJAT; PALING RENDAH TAMAT SMA ATAU
11.BUKAN
TERMASUK
BEKAS ANGGOTA ORGANISASI TERLARANG PKI,
YANG ORGANISASI MASSANYA, ATAU BUKAN ORANG
TERLIBAT LANGSUNG DALAM G.30.SPKI.

PERSYARATAN CALON ANGGOTA DPD
PASAL 182 UU 7/2017 DIANTARANYA:

2.
1. WNI YANG TELAH BERUMUR 21 TAHUN ATAU LEBIH;
3. BERPENDIDIKANTAMATSMA ATAU SEDERAJAT;
SETIA
REPUBLIKINDONESIA
KEPADA PANCASILA, UUD 1945, NEGARA KESATUAN
4. DAN BHINEKA TUNGGAL IKA;
PENGADILAN
PENJARAKARENA TINDAK PIDANA YANG DIANCAM PIDANA
DAN 5 TAHUN ATAU LEBIH, KECUALI SECARA TERBUKA
BERSANGKUTAN
JUJUR MENGEMUKAKANKEPADA PUBLIK BAHWA YANG
5. MANTAN TERPIDANA;
GUNAAN
SEHAT JASMANI DAN ROHANI, DAN BEBAS DARI PENYALAH-
6. NARKOTIKA;
7. TERDAFTAR SEBAGAI PEMILIH;
8. BERSEDIA BEKERJA PENUH WAKTU;
KEPALA
MENGUNDURKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DAERAH, WAKIL
MUSYAWARATAN
DAERAH, KEPALA/PERANGKAT DESA, BADAN PER-
KOMISARIS/DEWAN DESA, ASN, ANGGOTA TNI/POLRI, DIREKSI/
BUMD/BUMDES PENGAWAS/KARYAWAN PADA BUMN/
BERSUMBER ATAU BADAN LAIN YANG ANGGARANNYA
PENGUNDURAN DARIKEUANGAN NEGARA, DINYATAKAN SURAT
9. DIRI YANG TIDAK DAPAT DITARIKKEMBALI;
BERSEDIA
TAN UNTUK TIDAK BERPRAKTIK SEBAGAI AKUN-
MELAKUKAN
PUBLIK, ADVOKAT, NOTARIS, PPAT, DAN/ATAU TIDAK
YANG PEKERJAAN PENYEDIA BARANG DAN JASA
TA BERHUBUNGAN DENGAN KEUANGAN NEGARA SER-
KEPENTINGAN
BAGAI
PEKERJAANDENGAN
LAIN YANG
TUGAS,
DAPAT
WEWENANG,
MENIMBULKAN
DAN HAK
KONFLIK
SE-
10.MENCALONKAN
ANGGOTA DPD;
11.MENCALONKAN HANYA UNTUK 1 LEMBAGA PERWAKILAN;
12. HANYA UNTUK 1 DAERAH PEMILIHAN;
PEMILIHAN
MENDAPAT DUKUNGAN MINIMAL DARI PEMILIHDI DAERAH
YANG BERSANGKUTAN

PERSYARATAN CALONLEGISLATIF
PASAL 240 UU 7/2017 DIANTARANYA:
2.
1. WNI YANG TELAH BERUMUR 21 TAHUN ATAU LEBIH;
3. BERPENDIDIKANTAMATSMA ATAU SEDERAJAT;
SETIA
REPUBLIKINDONESIA
KEPADA PANCASILA, UUD 1945, NEGARA KESATUAN
4. DAN BHINEKA TUNGGAL IKA;
PENGADILAN
DENGANKARENA MELAKUKANTINDAK PIDANA YANG DIANCAM
SECARA PIDANA PENJARA 5 TAHUN ATAU LEBIH, KECUALI
PUBLIKBAHWA
TERBUKA DAN JUJUR MENGEMUKAKAN KEPADA
5. YANGBERSANGKUTAN MANTAN TERPIDANA;
GUNAAN
SEHAT JASMANI DAN ROHANI, DAN BEBAS DARI PENYALAH-
6. TERDAFTAR
NARKOTIKA;
7. BERSEDIA SEBAGAI PEMILIH;
8. MENGUNDURKAN
BEKERJA PENUH WAKTU;
KEPALA DIRI SEBAGAI KEPALA DAERAH, WAKIL
MUSYAWARATAN
KOMISARIS/DEWANDESA, ASN, ANGGOTA TNI/POLRI, DIREKSI/
PENGUNDURAN DARIKEUANGAN NEGARA, DINYATAKAN SURAT
9. DIRI YANG TIDAK DAPAT DITARIKKEMBALI;
MENGUNDURKAN
KEPALA DIRI SEBAGAI KEPALA DAERAH, WAKIL
MUSYAWARATAN
KOMISARIS/DEWANDESA, ASN, ANGGOTA TNI/POLRI, DIREKSI/
DENGAN DARIKEUANGAN NEGARA, YANG DINYATAKAN
TARIKKEMBALI;
SURAT PENGUNDURAN DIRI YANG TIDAK DAPAT DI-
11.
10.MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIKPESERTA PEMILU;
12. DICALONKAN HANYA UNTUK 1 LEMBAGA PERWAKILAN;
DICALONKAN HANYA UNTUK 1 DAERAH PEMILIHAN;

PERSELISIHAN PENGURUS PARPOL
PASAL 184 UU7/2017
1. DALAM
POL, HAL TERJADI PERSELISIHAN KEPENGURUSAN PAR-
JADI KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT PUSAT YANG MEN-
DAN PESERTA PEMILU DAN DAPAT MENDAFTARKAN PASLON
SI, CALON ANGGOTA DPR,CALON ANGGOTA DPRDPROVIN-
KANDAN CALON ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA MERUPA-
LAIN;
MEMPEROLEH
KEPENGURUSAN
PUTUSAN
PARPOL
MAHKAMAH
TINGKAT PARTAI
PUSAT YANG
ATAUSUDAH
NAMA
2. DALAM
SAN HAL MASIH TERDAPAT PERSELISIHAN ATAS PUTU-
DIMAKSUD
MAHKAMAH PARTAI ATAU NAMA LAIN SEBAGAIMANA
KAT PADA AYAT 1, KEPENGURUSAN PARPOL TING-
MENDAFTARKAN
PUSAT YANG MENJADI PESERTA PEMILU DAN DAPAT
PROVINSI/DPRD PASLON DAN CALON ANGGOTA DPR/DPRD
RUSAN KABUPATEN/KOTA MERUPAKAN KEPENGU-
YANG YANG SUDAH MEMPEROLEH PUTUSAN PENGADILAN
DIDAFTRAKAN
TELAH MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM TETAP DAN
MENTERI SERTA DITETAPKAN DENGAN KEPUTUSAN
TAHANDI YANG MENYELENGGARAKAN URUSAN PEMERIN-
BIDANG HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA;
3. ATAU
PUTUSAN MAHKAMAH PARTAI ATAU NAMA LAIN DAN/
KEKUATAN
PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH MEMPEROLEH
PADA HUKUM TETAP SEBAGAIMANA DIMAKSUD
KEMENTERIAN
AYAT 1 DAN/ATAU AYAT 2 WAJIB DIDAFTARKAN KE
PEMERINTAHAN YANG MENYELENGGARAKAN URUSAN
MANUSIA DI BIDANG HUKUM DAN HAK ASASI
SEJAK PALING LAMBAT 30 HARI KERJA TERHITUNG
WAJIB TERBENTUKNYA KEPENGURUSAN YANG BARU DAN
MENYELENGGARAKAN
DITETAPKAN DENGAN KEPUTUSAN MENTERI YANG
URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG

HUKUM
KERJA, DAN HAK ASASI MANUSIA PALING LAMBAT 7 HARI
TERHITUNG SEJAK DITERIMANYA PERSYARATAN;
4. SAN
DALAM HAL PENDAFTARAN DAN PENETAPAN KEPENGURU-
LUM PARPOL SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT 3 BE-
PASLON,
SELESAI, SEMENTARA BATAS WAKTU PENDAFTARAN
KABUPATEN/KOTA
CALON ANGGOTA DPR/DPRD PROVINSI/DPRD
KOTA DI KPU PROVINSI ATAU KPU KABUPATEN/
JADI AKAN BERAKHIR,KEPENGURUSAN PARPOLYANG MEN-
CALON
PESERTA PEMILU DAN DAPAT MENDAFTARKAN PASLON,
KOTA ANGGOTA DPR/DPRD PROVINSI/DPRD KABUPATEN/
DALAMKEPUTUSAN
ADALAH KEPENGURUSAN PARPOL YANG TERCANTUM
GARAKAN TERAKHIR MENTERI YANG MENYELENG-
HAM. URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG HUKUM DAN
TTG PASAL 32 UU NO 2/ 2011

PERUBAHAN ATAS UU NO 2 / 2008 TTG PARTAI POLITIK
(1) PERSELISIHAN
INTERNAL PARTAI POLITIK DISELESAIKAN OLEH
(2) PARTAI POLITIK SEBAGAIMANA DIATUR AD/ART.
PENYELESAIN PERSELISIHAN INTERNAL PARTAI POLITIK
SEBAGAIMANA
YANG
SUATU MAHKAMAH
DIMAKSUD
PARTAIPADA
POLITIK
AYATATAU
1 DILAKUKAN
SEBUTAN OLEH
LAIN
(3) DIBENTUKOLEH PARTAI POLITIK.

DISAMPAIKAN
SUSUNAN MAHKAMAH PARPOL ATAU SEBUTAN LAIN
(4) PIMPINAN PARTAI POLITIKKE KEMENTERIAN
PENYELESAIN PERSELISIHAN INTERNAL PARTAI POLITIK
PALING
(5) LAMBAT 60HARI.
PUTUSAN
BERSIFAT MAHKAMAH PARTAI POLITIK ATAU SEBUTAN LAIN
HAL FINAL DAN MENGIKAT SECARA INTERNAL DALAM
PERSELISIHANKEPENGURUSAN.

PEMUNGUTAN SUARA
PASAL 347 UU 7 / 2017
(1) SERENTAK;
PEMUNGUTAN SUARA PEMILU DISELENGGARAKAN SECARA
(2) DITETAPKAN
HARI, TANGGAL, DAN WAKTUPEMUNGUTANSUARA PEMILU
DENGANKEPUTUSANKPU
PASAL 351 UU 7 / 2017
(2)
(1) PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA DIPIMPIN OLEH KPPS;
PEMBERIAN SUARA DILAKSANAKAN OLEH PEMILIH;
(3) PELAKSANAAN
SAKSI PEMUNGUTAN SUARA DISAKSIKAN OLEH
PESERTA PEMILU;
(4) PENANGANAN
KEAMANAN KETENTERAMAN, KETERTIBAN DAN
PETUGAS DI SETIAP TPS DILAKSANAKAN OLEH 2 ORANG
YANG DITETAPKAN OLEH PPS;
(5) PENGAWASAN
PANWASLU PEMUNGUTAN SUARA DILAKSANAKAN OLEH
KELURAHAN/DESA DAN PENGAWASTPS;
(6) PEMANTAUAN
PEMANTAU PEMUNGUTAN SUARA DILAKSANAKAN OLEH
BAWASLU PEMILU YANG DIAKREDITASI OLEH BAWASLU,
PROVINSI, BAWASLU KAB/KOTA;
(7) MENYERAHKAN
SAKSI SEBAGAIMANA DIMAKSUD AYAT 3 HARUS
TIM MANDAT TERTULIS DARI PASANGAN CALON/
KAMPANYE, PARPOL PESERTA PEMILU, ATAU CALON
(8) ANGGOTA DPD KEPADA KPPS.
BAWASLU.
SAKSI SEBAGAIMANA DIMAKSUD AYAT 7 DILATIH OLEH

PEMBERIAN SUARA
PEMBERIAN PASAL 353UU 7 / 2017

SUARA UNTUK
CARA
PEMILU DILAKUKAN DENGAN
:
1. MENCOBLOS
PASANGAN SATU KALI PADA NOMOR, NAMA, FOTO
PENGUSUL CALON, ATAU TANDA GAMBAR PARTAI POLITIK
PEMILU DALAM SATU KOTAKPADA SURATSUARA UNTUK
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN;
2. PARPOL
MENCOBLOS SATU KALI PADA NOMOR / TANDA GAMBAR
PROVINSI,DAN/ATAU NAMA CALON ANGGOTA DPR, DPRD
ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA UNTUK PEMILU
KOTA; DPR, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/
3. CALON
MENCOBLOS SATU KALI PADA NOMOR, NAMA, ATAU FOTO
UNTUK PEMILU ANGGOTA DPD.
DILAKUKAN
PEMBERIAN SUARA SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT 1
AKURASI BERDASARKAN PRINSIP MEMUDAHKAN PEMILIH,
DALAM DALAM PENGHITUNGAN SUARA, DAN EFISIENSI
PENYELENGGARAAN PEMILU.
PASAL 356 UU 7 / 2017
(1) PEMILIH
YANG DISABILITAS NETRA, DISABILITAS FISIK DAN
MEMBERIKAN
MEMPUNYAI HALANGAN FISIK LAINNYA PADA SAAT
ORANG SUARANYA DI TPS DAPAT DIBANTU OLEH
LAIN ATAS PERMINTAAN PEMILIH;
(2) PILIHAN
ORANG LAIN YANG MEMBANTU WAJIB MERAHASIAKAN
PEMILIH.

PEMUNGUTAN SUARA ULANG
PASAL 372 UU 7 / 2017
(1) PEMUNGUTAN
TERJADI SUARA DI TPS DAPAT DI ULANG APABILA
MENGAKIBATKAN
BENCANA ALAM DAN/ATAU KERUSUHAN YANG
DAPAT HASIL PEMUNGUTAN SUARA TIDAK
DAPAT DIGUNAKAN ATAU PENGHITUNGAN SUARA TIDAK
DILAKUKAN
(2) DARI
PEMUNGUTAN SUARA DI TPS WAJIB DI ULANG APABILA
HASIL PENELITIAN DAN PEMERIKSAAN PENGAWAS
A. TERBUKTI TERDAPAT KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:
TPS
PEMBUKAAN
PEMUNGUTAN KOTAK SUARA DAN/ATAU BERKAS
DILAKUKAN DAN PERHITUNGAN SUARA TIDAK
DALAM MENURUT TATA CARA YANG DITETAPKAN
UNDANGAN;
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-
B. PETUGAS
TANDA KPPS MEMINTA PEMILIH MEMBERIKAN
MENULISKAN
KHUSUS, MENANDATANGANI, ATAU
YANG NAMA/ALAMAT PADA SURAT SUARA
SUDAH DIGUNAKAN;
C. PETUGAS
YANG KPPS MERUSAKLEBIH DARI 1 SURAT SUARA
SURATSUARA
SUDAH DIGUNAKAN OLEH PEMILIH SEHINGGA
TSB MENJADI TIDAKSAH; DAN/ATAU
D. PEMILIH
TERDAFTAR
TIDAK MEMILIKIKTP ELEKTRONIK DAN TIDAK
PEMILIH DI DAFTAR PEMILIH TETAP DAN DAFTAR
TAMBAHAN.

PEMILU LANJUTAN DAN SUSULAN
LANJUTAN
PASAL 431
DI SEBAGIAN
NKRITERJADI
ATAU SELURUH WILAYAH
GANGGUAN KERUSUHAN,
ALAM KEAMANAN, BENCANA
YANG ATAU GANGGUAN LAINNYA
TAHAPAN
MENGAKIBATKAN SEBAGIAN
PEMILU PENYELENGGARAAN
TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN
DIMULAI
PENYELENGGARAAN
DARI TAHAP
PEMILU YANG TERHENTI

SUSULAN
PASAL 432
DI SEBAGIAN
NKRITERJADI
ATAU SELURUH WILAYAH
GANGGUAN KERUSUHAN,
ALAM KEAMANAN, BENCANA
YANG ATAU GANGGUAN LAINNYA
TAHAPAN
MENGAKIBATKAN SELURUH
PEMILU PENYELENGGARAAN
TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN
SELURUH
DILAKUKANUNTUK
PENYELENGGARAAN
TAHAPAN
PEMILU

DILAKSANAKAN SETELAH ADA
PENETAPAN
PELAKSANAAN
PENUNDAAN
PEMILU
PASAL 433
OLEH KPU KAB/KOTA :

MELIPUTI
KELURAHAN/DESA
SATU ATAU BEBERAPA
OLEH KPU KAB/KOTA :

MELIPUTI KECAMATAN
SATU ATAU BEBERAPA
MELIPUTI
OLEH KPU PROVINSI :
SATU
KAB/KOTA
ATAU BEBERAPA
OLEH KPU :
MELIPUTI SATU
PROVINSI
ATAU BEBERAPA

PSL PENETAPAN HASIL PEMILU DPR/
URAIAN WAPRES
PRES/ DPD
PASAL411 PEROLEHAN SUARAPASLON SUARAPARPOLSUARACALON
PASAL412 PENETAPAN SIDANGPLENO SIDANGPLENO

PASAL413 TERBUKA TERBUKA
LEMBAGA KPU KPU
PASAL URAIAN DPRDPROVINSI DPRDKAB/KOTA

PSL
PASAL412 SUARACALON
SUARAPAR-POL SUARA
SUARACALON
PARPOL
PASAL413 PEROLEHAN SIDANGPLENO
TERBUKA SIDANGPLENO
TERBUKA
411
PENETAPAN
LEMBAGA KPU KPU KAB/KOTA
PROVINSI

PASAL 414 UU 7 / 2017
(1) PARPOL
AMBANG PESERTA PEMILU HARUS MEMENUHI
SEDIKIT BATAS PEROLEHAN SUARA PALING
UNTUK 4% DARI JUMLAH SUARA SAH NASIONAL
PEROLEHANDIIKUTKAN DALAM PENENTUAN
KURSI ANGGOTA DPR
(2) SELURUH
DALAM PARPOL PESERTA PEMILU DIIKUTKAN
DPRD PENENTUAN PEROLEHANKURSI ANGGOTA
PROVINSI DAN DPRD KAB/KOTA
MINIMAL
SUARAPEROLEHAN
PARPOL
%4
SUARA
DARI JUMLAH
SAH NASIONAL

PENETAPAN HASIL PEMILU
PENETAPAN PEROLEHAN
PASAL 416 UU
SUARA
7 / 2017
PRES / WAPRES
■ SEDIKITNYA
MEMPEROLEH SUARA LEBIH DARI 50% DENGAN
TERSEBAR 20% SUARA DI SETIAP PROVINSI YANG
INDONESIA; LEBIH DARI ½ JUMLAH PROVINSI DI
■ DENGAN
DALAM HAL TIDAK ADA PASLON TERPILIH, PASLON
DIPILIH SUARA TERBANYAK PERTAMA DAN KEDUA
KEMBALI SECARA LANGSUNG OLEH RAKYAT;
■ SUARA
DALAM HAL TERDAPAT 2 PASLON DENGAN JUMLAH
KEMBALITERBANYAK SAMA, KEDUA PASLON DIPILIH
OLEH RAKYAT SECARA LANGSUNG;
■ SUARA
DALAM HAL TERDAPAT 3 PASLON DENGAN JUMLAH
PERTAMATERBANYAK SAMA, PENENTUAN PERINGKAT
WILAYAH DAN KEDUA BERDASARKAN PERSEBARAN
SECARA PEROLEHAN SUARA YANG LEBIH LUAS
BERJENJANG;
■ DIPEROLEH
DALAM HAL PEROLEHAN SUARA TERBANYAKKEDUA
BERDASAKAN LEBIH DARI 1 PASLON, PENENTUANNYA
SUARA PERSEBARAN WILAYAH PEROLEHAN
YANG LEBIH LUAS DAN BERJENJANG.

PARTISIPASI MASYARAKAT
BENTUK
PASAL 449 UU 7 / 2017
SURVEY/
SOSIALISASI PEMILU
JAJAK PENDAPAT
PENDIDIKAN
BAGI POLITIK HITUNGCEPAT
PEMILIH HASIL PEMILU
KETENTUAN
• TIDAK
MENGUNTUNGKAN
MELAKUKANKEBERPIHAKAN
: YANG
PEMILU; ATAU MERUGIKAN PESERTA
• TIDAK
RAANTAHAPAN
MENGGANGGU PROSES PENYELENGGA-
• BERTUJUAN PEMILU;
MASYARAKATMENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK
• YANG
MENDORONG TERWUJUDNYA
SECARA LUAS; SUASANA
PEMILU
KONDUSIF BAGI PENYELENGGARAAN
LANCAR.YANG AMAN, DAMAI,TERTIB DAN

PENYELESAIAN PEMILU
PENGERTIAN
◘ PELANGGARANTERHADAP
PELANGGARAN KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU:
YANG ETIKA PENYELENGGARA PEMILU
MENJALANKAN
BERDASARKAN SUMPAH DAN/ATAU JANJI SEBELUM
PEMILU; TUGAS SEBAGAI PENYELENGGARA
◘ TERHADAP
PELANGGARAN ADMINISTRASI PEMILU: PELANGGARAN
BERKAITAN TATA CARA PROSEDUR ATAU MEKANISME YANG
DALAM DENGAN ADMINISTRASI PELAKSANAAN PEMILU
SETIAP TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU;
◘ TERJADI
SENGKETA PROSES PEMILU: MELIPUTI SENGKETA YANG
PEMILU ANTAR-PESERTA PEMILU DAN SENGKETA PESERTA
DIKELUARKANNYA
DENGAN PENYELENGGARA PEMILU SEBAGAIAKIBAT
PROVINSI, KEPUTUSAN KPU, KEPUTUSAN KPU
DAN KEPUTUSAN KPU KABUPATEN/KOTA;
◘ PERSELISIHAN
■ HASIL PEMILU:
MELIPUTI
PEMILU PERSELISIHAN ANTARA KPU DAN PESERTA
HASIL MENGENAI PENETAPAN PEROLEHAN SUARA
■ PEMILU SECARA NASIONAL
PEMILU
PERSELISIHAN PENETAPAN PEROLEHAN SUARA HASIL
NASIONALANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD SECARA
PEROLEHAN MELIPITI PERSELISIHAN PENETAPAN
PEROLEHANKURSI
SUARA YANG DAPAT MEMPENGARUHI
PESERTA PEMILU

■ PEMILU
PERSELISIHAN PENETAPAN PEROLEHAN SUARA HASIL
MELIPUTI PRES DAN WAPRES SECARA NASIONAL
SUARA PERSELISIHAN PENETAPAN PEROLEHAN
PEMILUYANG DAPAT MEMPENGARUHI PENETAPAN HASIL
PRES DAN WAPRES
◘ TP PEMILU: PENGERTIAN
UU TIDAK MEMBERIKAN DEFINISI TENTANG
TP PEMILU
NO JENIS PASAL PENYELESAIAN

1 ETIK
PELANGGARAN KODE 456 DKPP
PEMILU
PENYELENGGARA UU 7/2017
– 459
2 PELANGGARAN
ADMINISTRASI 460 KPU, KPU PROV,
KPU
PEMILU UU 7/2017
– 465 KAB/KOTA
3 SENGKETA PROSES
PEMILU 466 BAWASLU
UU 7/2017
473 – 472 PTUN
4 PEMILU
PERSELISIHANHASIL MK
UU 7/2017
– 475
5 TP. PEMILU 476 GAKKUMDU,
UU 7/2017
– 487 PN, PT

ASAS HUKUM PIDANA
APABILA
PIDANA) SUATU PERBUATAN (TINDAK
UMUM, DIATUR DALAM PIDANA
KHUSUS,DIATUR PULA DALAM PIDANA
MAKA DAN DALAM UU 7/2017,
UU MANAKAH YG DIGUNAKAN?
■ UU
LEX SPECIALIS DEROGAT LEGI GENERALI  UU 7/2017 SBG
UUYGYG BERSIFAT KHUSUS SEHINGGA MENGESAMPINGKAN
SIFATNYA UMUM (PASAL 63 AYAT2 KUHP);
■ SISTEMATIS;
SYSTEMATISCHE SPECIALITEIT  KEKHUSUSAN YANG
YG UU 7/2017 SBG UU YG LEBIH KHUSUS DRPD
KHUSUSLAINNYA;
■ 7/2017
LEX POSTERIOR DEROGAT LEGI PRIORI  UU
MENGESAMPINGKAN
MERUPAKAN UU YG LEBIH BARU SEHINGGA
SEBELUMNYA. UU YG SDH DIUNDANGKAN

TP
DIANTARA KEKHUSUSAN DALAM PENGATURAN PENANGANAN
PEMILU ADALAH :
■ LAPORAN DISAMPAIKAN KEPADA BAWASLU;
■ HASIL
TEMUANPENGAWASAN BAWASLU DITETAPKAN SEBAGAI
HARI PELANGGARAN PEMILU PALING LAMA 7 (TUJUH)
SEJAK DITEMUKANNYA;
■ LAMA
LAPORAN PELANGGARAN PEMILU DISAMPAIKAN PALING
DUGAAN
7 (TUJUH) HARI KERJA SEJAKDIKETAHUITERJADINYA
PELANGGARAN PEMILU;
■ WAJIB
HARI DITINDAKLANJUTI PALING LAMA 7 (TUJUH)
DIREGISTRASI;
SETELAH TEMUAN DAN LAPORAN DITERIMA DAN
■ DALAM
KETERANGAN
HAL MEMERLUKAN KETERANGAN TAMBAHAN,
LAMA TAMBAHAN DAN KAJIAN DILAKUKAN PALING
DAN 14 (EMPAT BELAS) HARI KERJA SETELAH TEMUAN
LAPORAN DITERIMA DAN DIREGISTRASI
■ DITERIMA
PENYIDIKAN PALING LAMA 14 HARI SEJAK LAPORAN
DAN DIREGISTER;
■ PRAPENUNTUTAN
PERKARA PALING LAMA 3 HARI SEJAK BERKAS
DITERIMA;
■ PENYIDIKAN
BERKAS TAMBAHAN PALING LAMA 3 HARI SEJAK
PERKARA DITER;
■ TANPA
DALAM PENYIDIKAN, PENUNTUTAN DAPAT DILAKUKAN
KEHADIRANTERSANGKA/TERDAKWA (IN ABSENTIA);

JENIS TINDAK PIDANA
TP. PEMILU
PSL 488–5547/2017 CONTOH:
UU ■ MONEY
BLACK CAMPAIGN
■ POLITICS
KAMPANYE DI TEM-
PAT
IBADAH
■ DLL
TERJADI
TP. LAIN
SEBAGAI
YG
AKIBAT PENYE-
PIDANA
TINDAK LENGGARAAN
PEMILU
SAAT
TP.
YG LAINNYA
TERJADI
PEMILU CONTOH:
■ PEMBAKARAN
KANTOR
TIDAKADAHUBUNGAN- KPU
DLL ■ DLL
CIAN
RUMAH PENYE-
PENGRUSAKAN
LENGGARA
TARPENDUKUNG
PERKELAHIANAN-
UJARAN KEBEN-
NYA
■ DENGAN PEMILU:
PENCURIAN MOBIL
INVENTARIS
LENGGARAPEMILU
PENYE-
■ PENGANIAYAAN
■ KORUPSI

HUKUM ACARA
PASAL PERIHAL URAIAN KET.
477 HUKUM
ACARA LIDIK,
KECUALI
RIKSA SIDIK,TUT,
BERDASARKAN
TP. PEMILU
KUHAP,
DAN
UU
7/2017
LAIN DITENTUKAN
DLM UUINI
478 PENYIDIK
DIK DAN
PENYELI-
SYARAT SIDIKTP.
TELAH MENGIKUTI
MENGENAI
PELATIHANKHUSUS
PEMILU;
LIDIK DAN
UU
7/2017
TP.PEMILU CAKAP
INTEGRITAS
DAN MEMILIKI
TINGGI; MORAL YG
TIDAK PERNAH
DIJATUHIHUKUMAN
DISIPLIN
479 DIK
PENYELI-
BUKTI
TEMUKAN
CUKUP BERKAS
PERMULAANYG
TP.
LIDIKNYA
MENEMUKAN
PENYELIDIK
UP PEMILU,
ADANYA
1 X DISERTAI
24HASIL
DUGAAN
JAM
BUKTI
CUK- SESUAI
KUHAP)
LAAN
=
PUT
(BUKTI
PUU-XII/2014
2 ALAT
MK:
YG
PERMU-
PSL184
21/
CUKUP
BUKTI
UU
7/2017
MULAANPER-
YG
DISAMPAIKANKEPADA
PERKARA
PENYIDIKPALING
LAMA

NVNVQNVNEld
dil. TTINEld
NWNW9NWNEld di ſlTINEld
LTTL
WAV/ciſ)
Wſ)|ſ|H 3
STXESXE
IWAOIX|E|3||G| XVG|N|| WNWOld WOWſ) - WINXSEAV3 |ATOd I£

LAPORAN DAN KAJIAN
NO
1. PSL PERIHAL URAIAN
2. UU
454
7/2017
(1) SUMBERPELANGGARAN TEMUAN DANLAPORAN
AKTIF PENGAWASAN
HASIL
PANWASLU
BAWASLU/
454(2)UU7/2017 TEMUAN LAPORAN

SETIAP
PENGAWAS /TPS PADA
PENYELENGGARAAN
TAHAPAN
PEMILU
DARI: LANGSUNG
PELAPOR
SYARAT ❑ WNI YG MEMPUNYAI
454 HAK PILIH;
UU7/2017
(3) LEMBAGAYGMENERIMA ❑ PEMANTAU
PESERTA PEMILU;
PEMILU.
3.
BAWASLU/PANWASLU
PENYELENGGARAAN
PEMILU
PADA SETIAP TAHAPAN
LAPORAN
TERTULIS
DISAMPAIKAN SECARA
SEDIKIT DAN PALING
:
A.
(4) CARADANISI NAMADAN ALAMAT
PELAPOR;
454
4.
UU 7/2017 LAPORAN B. PIHAKTERLAPOR;
C. DAN
WAKTU DANTKP;
D. URAIAN KEJADIAN.

NO PSL PERIHAL URAIAN
PALING
SEJAK
DUGAAN
PENETAPAN
DITEMUKAN
LAMA
TEMUAN
7 HARI è
UU7/2017
454 (5) TEMUAN
WAKTU PALING
5.
6. PELANGGARAN;
PELANGGARAN;
TERJADINYA
KERJA SEJAK
LAMADUGAAN
DIKETAHUI
7 HARI
UU7/2017
454 (6) LAPORAN
WAKTU PALING
DIREGISTRASI
SETELAH
LAPORANLAMA
TEMUAN/
DITERIMA
7 HARIDAN
MENINDAKLANJUTI
KAJIAN/ PALING
454
7.
UU7/2017
(7)
454(8)UU7/2017 KET. LAMA

TAMBAHAN & SETELAH
14 HARIKERJA
TEMUAN/
8.
KAJIAN LAPORAN DITERIMA &
DIREGISTRASI

PEMANTAU PEMILU
PEMANTAU
PSL PEMILU MELIPUTI
435 UU 7 / 2017
■ ORMAS
KUM BERBADAN HUKUM YAYASAN ATAU BERBADANHU-
ATAU PERKUMPULAN YANG TERDAFTAR PADA PEMERINTAH
PEMDA;
■ LEMBAGA PEMANTAU PEMILIHAN DARI LUAR NEGERI;
■ LEMBAGA PEMILIHAN LUAR NEGERI;
PERWAKILAN NEGARA SAHABAT DIINDONESIA.
PERSYARATAN
PSL 436
DALAM NEGERI DAN LUAR NEGERI:

■
■ BERSIFAT INDEPENDEN;
MEMPUNYAI SUMBER DANA YANG JELAS;
■ TEREGISTRASI
LU DAN MEMPEROLEH IZIN BAWASLU, BAWAS-
WILAYAH
PROV, BAWASLU KAB/KOTA SESUAI DENGAN CAKUPAN
LUAR NEGERI:
■
■ MEMPUNYAIKOMPETENSI DAN PENGALAMAN;
■ MEMPEROLEH VISA DARI PERWAKILANRI DILN;
MEMENUHI TATA CARA PEMANTAUAN SESUAI PERUU.

NO PENERUSAN LAPORAN
1 PSL PERIHAL URAIAN
DITERUSKANKE POLRI
PALING
JAK LAMA 1X24 JAM SE-
YANG
MENYATAKAN
BUATAN
BAWASLU/PANWASLU
ATAU TINDAKAN
BAHWAPER-
476(1)UU7/2017 PENERUSAN
BAWASLU/PANWAS
TINDAK
DIDUGA MERUPAKAN
2 PIDANA PEMILU.
3 KOORDDGNPOLRIDAN
JAKSA YATAKAN
BAWASLU/PANWASMEN-
PIDANAPEMILU
KOORD DALAM
SEBAGAI
GAKKUMDU
SETELAH
TINDAK
476
UU7/2017
(2) DISAMPAIKAN
TULIS
MEMUAT:
DAN PALING
SECARA
SEDIKIT
TER-
476(3)UU7/2017 CARA
PENERUSAN
DANISI ● NAMA
PELAPOR;
DAN ALAMAT
LAPORAN ● PIHAKTERLAPOR;
WAKTU DAN TEMPAT
KEJADIAN
● PERKARA; DAN
URAIAN KEJADIAN.

PENYIDIKAN
NO
1 PSL PERIHAL URAIAN KET.
UU7/2017
(1) PALING LAMA
SEJAK
LAPORAN
DILAKUKAN
DITERIMANYA
DAN14DAPAT
HARI
480
2 SIDIK(TAHAP I) SIDIKBLM - ABSENTIA,
DAPAT IN
KEHADIRANTSK
DG TANPA
PALING
PU
KASKEMBALIKAN
LAMA
LENGKAP,
3 HARI
BER-
480
480
UU7/2017
(2) PRATUT
TUNJUK
DISERTAI PE-
UU(3) TAHAP I 3HARISEJAKTGLPENERIMAAN

PENYIDIKPALING LAMA
3
7/2017 KE-2 KEMBALIKAN BERKAS
HARUS
- PENYIDIKSEGERA
MELIMPAHKAN
5 PU DAPAT27INPER
(PSL
ABSENSIA
9/2018)
BAWASLU
- PELAKSANAAN
TGJWB TSK
BARANG
KEPADAPU
NYA BUKTI
DAN
4 TAHAP II PALING
KUHAP
8;110
(4)
DENGAN
KOORDINASI
SEJAK LAMA 5 HR
480 BERKAS
DAN DAPAT
MENERIMA
PERKARA - DIHITUNG
UU(4) BERKAS
LIMPAH SETELAH
TAHAP II
7/2017 KE PN TANPA
DILAKUKAN DENGAN - ABSENTIA
DAPAT IN
TSK KEHADIRAN

TAHAP II
PASAL
8KUHAP
(2) PENYIDIK
PENUNTUT MENYERAHKAN BERKAS PERKARA KEPADA
(3) UMUM.
PENYERAHAN
DALAM BERKAS PERKARA SEBAGAIMANA DIMAKSUD
A. AYAT (2) DILAKUKAN:
BERKAS
PADATAHAP PERTAMA PENYIDIKHANYA MENYERAHKAN
B. PERKARA;
PENYIDIK
DALAM HAL PENYIDIKAN SUDAH DIANGGAP SELESAI,
TERSANGKAMENYERAHKAN TANGGUNG JAWAB ATAS
UMUM. DAN BARANG BUKTI KEPADA PENUNTUT
PASAL 110 (1) KUHAP
PENYIDIKWAJIB
DALAM HAL PENYIDIKTELAH SELESAI MELAKUKAN PENYIDIKAN,
KEPADA SEGERA MENYERAHKAN BERKAS PERKARA ITU
PENUNTUT UMUM
PASAL 27 PERBAWASLU 9 / 2018
(1) SETELAH
DINYATAKANBERKAS PERKARA DITERIMA JAKSA DAN
BUKTI LENGKAP PENYIDIK MENYERAHKAN BARANG
DANTERSANGKA KEPADA JAKSA
(2) DAPAT
PENYERAHAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1)
DILAKUKANTANPA KEHADIRANTERSANGKA.
DIREKTORAT 37
TINDAK PIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI

RIKSA, ADILI, MEMUTUS, EKSEKUSI
PERIHAL
PSL URAIAN KET.
RIKSA,
MEMUTUS
ADILI, PALING
SETELAHLAMA 7 HARI DAPAT IN
ABSENTIA,
482
UU 7/2017
(1) BERKAS PELIMPAHAN
482 HARI
DIAJUKAN PALING LAMA 3
UU 7/2017
(2) BANDING DIBACAKAN
SETELAH PUTUSAN
482 MELIMPAH- PALING

SETELAHLAMA 3 HARI
(3) KANKE
UU 7/2017 BERKAS BANDING PERMOHONAN
PT DITERIMA
482 PT RIKSA, SETELAH
MEMUTUS PALING LAMA 7 HARI
UU 7/2017
(4) BANDING PERMOHONAN
DITERIMA
MERUPAKAN PUTUSAN
TERAKHIR
482 SERTA
UPAYADAN
HUKUM
MENGIKAT
LAIN AKHIR
PUTUSAN
UU 7/2017
(5) PUTUSAN PT KAN TDK DAPAT DILAKU-
PUTUSAN PN DAN PT
HARUSSUDAH
PAIKANKEPADADISAM-
483 PENYAMPAIAN LAMBAT PU PALING
UU 7/2017
(1) PUTUSAN PUTUSANDIBACAKAN
3 HARI SETELAH
483 (1) LAMBAT

HARUSDILAKS PALING
UU EKSEKUSI PUTUSAN3 HARI SETELAH
7/2017 DITERIMA JAKSA
CATATAN:
PEMILIHAN
PERMA NO. 1 TAHUN 2018 TTG TATA CARA PENYELESAIAN TP
DAN PEMILU.
PASAL 1KE 3: HARI ADALAH HARIKERJA
AYAT
PASAL 3 AYAT (3) PEMERIKSAAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA
(1) DAPATDILAKUKANTANPA HADIRNYATERDAKWA.

40 BUKU SAKU PENANGANAN TP PEMILU 2019
ſ][]INſ))|W9
Tº vsnº swusly ºnywe WIſ NWWWWWANEW

C. di. IIMEd ſº NWWWHWWEd º
H WTOd dINVNV3NWNEd
TT|WEd
TS: 33-3) ſiſ. LOEL -
VOTWNSdo nGWſy)
º NWOINVEEEIG
tº WSMV'ſ IſlMmMEd || ~ Nºvº0MW TSVMV8
is: gº minº nº - º isd 98; (6) 1102.11nn
swänl|...} MVOIL REEIG

mTSWMV8 AOºld & NWTSWOml
mTSWMV8 WIO)|EW) EAF
is: Dºgº Lºlling I
NWWONVH9N-d
sº GROO NWONEG SNWISN. Nº|REETNSW
|| - TTNEWEY Mºº-º-º: ºn
E. E. Sºlº
Tºº moºrisa ºn Sº ºn Lºng)
º NWynn-gºd
SWIWWE&Ed ſ WWWSREENTSTSIGG ſlSWWW38Ed
isd 987 (1) 18: (1) mm 102.1 - :"ON 6 HL 3DOZ
IWAOIX|E|3||G XVG|N|| VNVGld WOWſ) - WINXSEAV3 |ATOd It?

ASAS DAN PRINSIP GAKKUMDU
ASAS
KEADILAN
KEPASTIAN
KEMANFAATAN
PERSAMAAN
DIMUKA HUKUM
PRADUGA
BERSALAH
TAK
LEGALITAS

PRINSIP
KEBENARAN
CEPAT
SEDERHANA
BIAYA MURAH
TIDAKMEMIHAK
DIREKTORATTINDAK PIDANA UMUM-BARESKRIM POLRI 43

KEDUDUKAN DAN PEMBENTUKAN
BAWASLU GAKKUMDU
PUSAT
BAWASLU GAKKUMDU
DAERAHPROV
PROV
BAWASLU
KAB/KOTA KAB/KOTA
DAERAH
BAWASLU
LUAR GAKKUMDU
NEGERI LN

KAPOLRI JAKSA AGUNG
DIBENTUK
DIBENTUK &
&DITETAPKAN
DITETAPKAN
DENGAN
SKEP KETUA BAWASLU
DIBENTUK
GAKKUMDU
& PENETAPAN
KOORD LN
DENGAN KEMENLU

\\\
Q Hſll)|ſ|{{IS ISWSINW980 ſlſ||Nſ)|)\!9
Hmºnus
ON ſld|Nſ)|)|W9
IWHESWNEld WNIEINEld
Vſ)|3} ſ]TSWWV8 19NW ſ]TSVMW3
|| || IWSſld |HTOdV} WIH)|SEHW3W)
WSXVſ 9Nſ).9W WVſ Wſ)Old
Vſ)|3} ſ]TSWWV8 19NW ſ]TSVMW3

AOHC AOHC
Z AOHa WOTOdV} HIO WſlMIH).
|IVſw)) Wſ)OldSW
Vſ)|E) ſ]TSWMV8 19NW ſ]TSWMW3

WLO)/3W) WLO)/3W)
£ WLOX/GVX SHHTOdV). IWSW)| WIH)|SEH
|HWTW). ISV) Wſ)Old
y NT 'ſ][]Wſ)|)|W919NW ſlSWMNWö ‘NT
917 ſyſ)3 NVNVé)NWNEdſ)}|VS 6|O&ſ)7|WEddl

/// *
q)
Hſll)|ſ|{{IS
HOIWNIGHOO) WL009NW
AIGHO). NV)|WONIN3d 19NW ſ]TSWWW8
HIO WIſlCld|L WIſlOld|LX||0|ANEld

- WOWa. WIH)|SEHV8
HIO L Tſld ſldſ LWOWG Tſld WCWG

WVſ Wſ)Old
MICHO) NW)|WONINEd 19NW ſlTSWMW3 NOHO
LIG3ſ)SW). VOWG Wſ)|N|HY X||G|AN3d WCWG

- WſlMIH).
Wſ)OldSW ſldſ WCVG |IVſ-X:
-
NCBO NWMVCNNād 19Ny mişºva
WLOX
ſavy
IWSW). WIBXS38 X||G|AN3d WCWG
Wſ)|N|H)|SEHIWS
ISV) Wſ)Old ſldſ VOV3 |HVſ-X
HSWIV 'IHTOd HSWIV NWWS)|W[º).
IWAOIX|E|2|G| XVG|N|| WNWOld WOWſ) - WINXSEAV3 |ATOd Lty

NO ANGGOTA GAKKUMDU
1 TK UNSUR JUMLAH PENUNJUKKAN-SP
PUSAT PENGAWAS - -
PENYIDIK
JAKSA 15 KAPOLRI
15 -
PENGAWAS -
2 PROV PENYIDIK
JAKSA MAKS 9 KAPOLDA
3 MAKS 5 KAJATI
KAB/KOTA PENGAWAS - -
PENYIDIK
JAKSA MAKS 6 KAPOLRES
MAKS 3 KAJARI
KETERANGAN
❑ GAKKUMDU
✓ DARI PENGAWAS TERDIRI ATAS:
ANGGOTA
BAWASLU BAWASLU, BAWASLU PROVINSI, DAN
✓ KAB/KOTA; DAN/ATAU
BAWASLU
PEJABAT PADA SEKJEN BAWASLU, SEKRETARIAT
KAB/KOTA PROVINSI, DAN SEKRETARIAT BAWASLU
BIDANG YG MELAKS TUGAS DAN WEWENANG DI
❑ PENINDAKAN PELANGGARAN.
SYARAT
✓ PENYELIDIK/PENYIDIKTP PEMILU:
✓ TELAH MENGIKUTI PELATIHAN KHUSUS;
TINGGI;
CAKAP DAN MEMILIKI INTEGRITAS MORAL YANG
❑ ✓ TIDAK PERNAH DIJATIHIHUKUMAN DISIPLIN.

SYARAT
✓ JPU:
MEMILIKI
PENGALAMANKUALIFIKASI, KOMPETENSI DAN
PALING SEDIKIT 3 TH.

SYARAT FORMIL DAN MATERIIL LAPORAN
SYARAT FORMIL
■ IDENTITAS PELAPOR/PIHAKYG BERHAKMELAPORKAN;

PIHAKTERLAPOR;
■ WAKTU
LAMA PELAPORAN TIDAK MELEBIHI KETENTUAN PALING
ATAU 7 (TUJUH) HARI SEJAK DIKETAHUI TERJADINYA DAN/
DITEMUKANNYA DUGAAN PELANGGARAN PEMILU;
■ DUGAAN
KESESUAIANTANDATANGAN DALAM FORMULIR LAPORAN
PELANGGARAN DENGAN KARTU IDENTITAS;
2018
PASAL 9 AYAT (3), (4) PERBAWASLU NO. 7TAHUN
TENTANG PELANGGARAN
PENANGANAN TEMUAN DAN LAPORAN
PEMILU
SYARAT MATERIIL
■ PERISTIWA DAN URAIAN KEJADIAN;

TEMPAT PERISTIWA TERJADI;
■ DAN
SAKSI-SAKSIYANG MENGETAHUI PERISTIWA TERSEBUT;
■ BUKTI.

Nº.
- NAT
º
4 NWNWONVNHd di ſTINHò WOW3 ſiſ||Nſ|XXW9 T
NVXIOCHVT
NVQW: TNúsūſīyāīlād
F LV-VAS TIWSO-
NWO TIRELVW
!
F SXVW WZX WVſ -
XVſ-S NV8OdVT ISWyl-INVTy

V U WWIMELIG 8 +ISyſVS+8OdVTEd
HELSIEERIC HOdVT-EL+ITHW
*
T 9NITVd WWIVT / HH e C e
XVſ:S NVxInſw:LIG º
NVV9mg T º
NVHV99NWT3d |
:(uenual)
T. 9NITVd WWIVT / HH
vſö-X. XIVſ-S NVENIEWWGNEd __
HVLExic In D |=LNEGI *
WANIGVſłł3L NVV9mg - ---
NVHV99NWT3d
:(ueuodel)
ENITVd WWWT / &H WT&E) HVTELES

NwºodwiſMwnwall ww.IMELIG Nwo Sw815155&c.
ENITVd WWWT 7L &R WT&EX HVTELES
Nwºodwil/Nºnwäl ww.IMELIG 3 Sw81593&IC
OS ſyſ)3 NVNVé)NWNEdſ)}|VS 6|O&ſ)7|WEddl

/// *
q)
NWNW9NWNEld d1 ſlTINEld
WOW3 ſlſ||Nſ)|)W9
|NWSWHWEWEd
F GI ſhTWEd ſ\VLV
NWyſſ)3
SXVW 7| HH Vſº-3).
3S XV'ſ &WSWC
<= NW8OdVT/NWſ)|NEL F |NWSWHV3|WEd
WWIMELIG 3
RELSIOERHIC. T ..
T
NWTſld|WISE)
UT |NW)|INEHIC
NW)SINELIC
IWAOIX|E|2|G| XVG|N|| WNWOld WOWſ) - WINXSEAV3 |ATOd TS

ſ
NVSſ)?IGHNGHCH XICIIS
SXVIN 7), NH
|||NWSWHWEWEd
. lens Jeſue:3Ued NWIſldWISE)
- JLIS NVHWGNITEd dº
- Jºp J31 ISI Ey. Indſ
L uplodeſ/uenue
diluetºnp nued
ºf ºtes NWSWHV3|WEd A
º º |Sºyºl’ſ F. NWSmIſld Ed won NVIIC
- V8 BPI |SºHº. ſº SXVTIC SXVIN 7&Y, HVTEIES
- WG Ueduns NWSmInd Nºwowgld
V3. ºuſequed uſes I NWTſld|WISE)
- V3 Leseuſequed II F. NVyſyWTEIN dſ) WAW Nſyſk. TVIW
rejep neeſuppºses |Sſ)=SXE
º . JOCIEL34 F. WXIſ diſh WAW Nſyſ)H IVſ)3 |NOWEIN
º . *". 9NIONVE (6 WEINO) |NOWEIN
- 5ueled ſºng uep 9NIONVE
- "upw XPI
ZS ſyſ)3 NVNVé)NWNEdſ)}|VS 6|O&ſ)7|WEddl

HASL PU
spik El M Kºº
EP KPD
LENGKAP PENYDK
PALNG
LAMA 3
HAR
a TAHAPIDAPATDLAKUAN
TANPAPEMERIKSAANTSK, a BPDNYATAKAN LENGKAP:
– PRAPENUNTUTAN HANYA - TAHAP IDAPAT DILAKUKAN
SEKAL; TANPAKEHADRAN TSK;
a TAHAPI, TAHAPIKE-2D – DISEKRETARATSG
SEKRETARATSG U
‘N i. PENUNTUTAN
a BUATSURATDAKWAAN:
e a MELIMPAHKAN KEPN PALING LAMA
: .iºniº 5 HR TERHITUNG SEJAKTAHAP II
i PUTUSAN a RENTUT DAN TUNTUTAN PIDANA
; : SERTA MELAPORKAN KEPADA
PEMBINA SG;
DIREKTORAT TINDAKPIDANAUMUM - BARESKRIM POLRI 53

PENDAFTARAN
CALON
POTENSI TP. PEMILU
JENIS -JENIS PIDANA DAN URAIANNYA
1. TIDAK MENINDAKLANJUTI TEMUAN BAWASLU DALAM

PELAKSANAAN VERFFIKASI (PASAL 518)
SETIAP
BUPATEN/KOTA
ANGGOTA KPU, KPU PROVINSI, DAN/ATAU KPU KA-
BAWASLU, YANG TIDAK MENINDAKLANJUTI TEMUAN
BUPATEN/ BAWASLU PROVINSI, DAN/ATAU BAWASLU KA-
POLITIK KOTA DALAM PELAKSANAAN VERFFIKASI PARTAI
DALAM CALON PESERTA PEMILU SEBAGAIMANA DIMAKSUD
FIKASIKELENGKAPAN
PASAL 180 AYAT (3) DAN/ATAU PELAKSANAAN VERI-
TA ADMINISTRASI BAKAL CALON ANGGO-
SEBAGAIMANA
DPR, DPD, DPRD PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTA
PASAL DIMAKSUD DALAM PASAL 251 AYAT (3) DAN
KELENGKAPAN
261 AYAT (3) DAN/ATAU PELAKSANAAN VERIFIKASI
WAKIL ADMINISTRASI BAKAL CALON PRESIDEN DAN
PRESIDEN.
2. MONEY POLITIK (PASAL 519)

PERBUATAN
SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA MELAKUKAN
DENGAN CURANG UNTUK MENYESATKAN SESEORANG,
MEMBERIKAN
MEMAKSA, DENGAN MENJANJIKAN ATAU DENGAN
PEROLEH UANG ATAU MATERI LAINNYA UNTUK MEM-
DALAM DUKUNGAN BAGI PENCALONAN ANGGOTA DPD
183. PEMILU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL
3. PEMALSUAN (PASAL 519)

SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA MEMBUAT SURAT
ATAU
DOKUMEN PALSU DENGAN MAKSUD UNTUK MEMAKAI

POTENSI TP. PEMILU
YANG
ATAU MENYURUH ORANG MEMAKAI, ATAU SETIAP ORANG
PALSU
DPRD DENGAN
UNTUK MENJADI
SENGAJABAKAL
MEMAKAI
CALON
SURAT
ANGGOTA
ATAU DPR,
DOKUMEN
DPD,
PASANGAN
PROVINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA, UNTUK MENJADI
BAGAIMANACALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SE-
DIMAKSUD DALAM PASAL 254 DAN PASAL 260
4. TIDAK
PELANGGARAN
MENINDAKLANJUTI TEMUAN DAN/ ATAU LAPORAN
PEMILU (PASAL 543)
LU
SETIAP ANGGOTA BAWASLU, BAWASLU PROVINSI, BAWAS-
PANWASLU
KABUPATEN/ KOTA, PANWASLU KECAMATAN, DAN/ATAU
TPS KELURAHAN/DESA/PANWASLU LN/PENGAWAS
TEMUAN
YANG DENGAN SENGAJA TIDAK MENINDAKLANJUTI
DILAKUKAN
DAN/ ATAU LAPORAN PELANGGARAN PEMILU YANG
BUPATEN/KOTA,
OLEH ANGGOTA KPU, KPU PROVINSI, KPU KA-
DALAM PPK, PPS/PPLN, DAN/ATAU KPPS/KPPSLN
SETIAP TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU
5. GARAAN
MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA TAHAPAN PENYELENG-
PEMILU (PASAL 540)
SETIAP PELAKSANA ATAU PESERTA KAMPANYE YANG TER-
BUKTI
KANTERGANGGUNYATAHAPAN
DENGAN SENGAJA ATAU LALAI YANG MENGAKIBAT-
PENYELENGGARAAN PEMILU

PEMUTAKHIRAN
DATA
DAFTAR
PEMILIH DAN
PEMILIH
POTENSI TP. PEMILU
JENIS -JENIS PIDANA DANURAIANNYA
1. KETERANGAN TIDAKBENAR (PASAL 488)

SETIAP ORANG MEMBERIKAN KETERANGAN YANG TIDAK
BENAR
MENGENAI DIRI SENDIRI ATAU DIRI ORANG LAIN
TENTANG SUATU HAL YANG DIPERLUKAN UNTUK PENGISIAN
DAFTAR
2. PEMILIH.
TIDAKUMUMKAN /PERBAIKIDPS (PASAL 489)

PPS
MUMKANDAN/ATAU
ATAU PPLN YANG DENGAN SENGAJA TIDAK MENGU-
TARA MEMPERBAIKI DAFTAR PEMILIH SEMEN-
DAN/ATAU
SETELAH MENDAPAT MASUKAN DARI MASYARAKAT
PESERTA PEMILU.
3. PEMILIH
MENGHALANGI SESEORANG UNTUK TERDAFTAR SEBAGAI
(PASAL 511)
KEKERASAN,
SETIAP ORANG DENGAN KEKERASAN, DENGAN ANCAMAN
YANG ATAU DENGAN MENGGUNAKAN KEKUASAAN
MENGHALANGI
ADA PADANYA PADA SAAT PENDAFTARAN PEMILIH
PEMILIH. SESEORANG UNTUK TERDAFTAR SEBAGAI
4. 512)
TIDAKMEMBERIKAN SALINAN DPT KEPADA PARPOL (PASAL
DAKMEMBERIKAN
SETIAP ANGGOTA KPU KABUPATEN/KOTA YANG SENGAJA TI-
PARTAI SALINAN DAFTAR PEMILIHTETAP KEPADA
DALAMPOLITIK PESERTA PEMILU SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PASAL 208 AYAT (5).

POTENSI TP. PEMILU
5. TAKMELEBIHI
SENGAJA MENETAPKAN JUMLAH SURAT SUARA YANG DICE-
JUMLAH YANG DITENTUKAN (PASAL 513)
SURAT
KETUA KPU YANG DENGAN SENGAJA MENETAPKAN JUMLAH
DITENTUKAN
SUARA YANG DICETAK MELEBIHI JUMLAH YANG
AYAT SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 344
(21, AYAT (3), DAN AYAT (4)
6. PEMALSUAN (PASAL 544)
PERBUATAN
DAFTAR MELAWAN HUKUM MEMALSUKAN DATA DAN
PEMILIH
7. DITETAPKAN
MENAMBAH ATAU MENGURANGI DAFTAR PEMILIH SETELAH
DPT (PASAL 545)
KOTA,
SETIAP ANGGOTA KPU, KPU PROVINSI, KPU KABUPATEN/
MENAMBAH
PPK, PPS, DAN/ATAU PPLN YANG DENGAN SENGAJA
PEMILU ATAU MENGURANGI DAFTAR PEMILIH DALAM
SETELAH DITETAPKANNYA DAFTAR PEMILIH TETAP
8. PEMUTAKHIRAN
TIDAK MENINDAKLANJUTI TEMUAN BAWASLU DALAM
DATA (PASAL 512)
KOTA,
MENINDAKLANJUTI
PPK, PPS, DAN/ATAU PPLN YANG TIDAK
BAWASLU TEMUAN BAWASLU, BAWASLU PROVINSI,
PANWASLU KABUPATEN/ KOTA, PANWASLU KECAMATAN,
LN KELURAHAN/ DESA, DAN/ ATAU PANWASLU
PENYUSUNAN
DALAM MELAKUKAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH,
SEMENTARA, DAN PENGUMUMAN DAFTAR PEMILIH
PEMILIH PERBAIKAN DAN PENGUMUMAN DAFTAR
DAN SEMENTARA HASIL PERBAIKAN, PENETAPAN
PENGUMUMAN DAFTAR PEMILIH TETAP, DAFTAR

POTENSI TP. PEMILU
PEMILIH TAMBAHAN, DAFTAR PEMILIH KHUSUS, DAN/ATAU

REKAPITULASI
WARGA DAFTAR PEMILIH TETAP YANG MERUGIKAN
SEBAGAIMANA
NEGARA INDONESIA YANG MEMILIKI HAK PILIH
DIMAKSUD DALAM PASAL 220 AYAT (2)
9. TIDAK
PELANGGARAN
PEMILU (PASAL 543)
SETIAP
KABUPATEN/
ANGGOTA BAWASLU, BAWASLU PROVINSI, BAWASLU
PANWASLU KOTA, PANWASLU KECAMATAN, DAN/ ATAU
TEMUAN
YANG DAN/ ATAU LAPORAN PELANGGARAN PEMILU
KABUPATEN/KOTA,
DILAKUKAN OLEH ANGGOTA KPU, KPU PROVINSI, KPU
DALAM PPK, PPS/PPLN,DAN/ATAU KPPS/KPPSLN
10. GARAAN
MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA TAHAPAN PENYELENG-
PEMILU (PASAL 550)
YANG
SETIAP PELAKSANA ATAU PESERTA KAMPANYE
YANG TERBUKTI DENGAN SENGAJA ATAU LALAI
PENYELENGGARAAN
MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA TAHAPAN
PEMILU.

KAMPANYE
POTENSI TP. PEMILU
1. BUAT KEPUTUSAN/TINDAKAN (PASAL 490, 546, 547)

SETIAP
MELAKUKAN
KADES MEMBUAT KEPUTUSAN DAN/ATAU
MERUGIKAN TINDAKAN YANG UNTUNGKAN ATAU
KAMPANYE SALAH SATU PESERTA PEMILU DALAM MASA
(PASAL 490)
KOTA,
MEMBUAT
PPK, PPS, DAN/ATAU PPLN YANG DENGAN SENGAJA
YANG KEPUTUSAN DAN/ATAU MELAKUKAN TINDAKAN
PESERTA
MENGUNTUNGKAN ATAU MERUGIKAN SALAH SATU
PEMILU DALAM MASA KAMPANYE (PASAL 546)
MEMBUAT
SETIAP PEJABAT NEGARA YANG DENGAN SENGAJA
YANG KEPUTUSAN DAN/ATAU MELAKUKAN TINDAKAN
PESERTA
MENGUNTUNGKAN ATAU MERUGIKAN SALAH SATU
PEMILU DALAM MASA KAMPANYE (PASAL 547)
2. MENGGANGGU KAMPANYE(PASAL 491)
MENGGANGGU
SETIAP ORANG MENGACAUKAN, MENGHALANGI, ATAU
JALANNYA KAMPANYE PEMILU
3. KAMPANYE DILUAR JADWAL (PASAL 492)
JADWALYANG
SETIAP ORANG MELAKUKAN KAMPANYE PEMILU DI LUAR
DAN TELAHDITETAPKANOLEHKPU, KPUPROVINSI,
UNTUK
KPU KABUPATEN/KOTA UNTUK SETIAP PESERTA PEMILU
DAN IKLAN MEDIA CETAK, MEDIA MASSA ELEKTRONIK
INTERNET DILAKSANAKAN SELAMA 21 HR

POTENSI TP. PEMILU
4. LARANGAN KAMPANYE (PASAL 521, 493, 494,522)

PEMILU
SETIAP PELAKSANA, PESERTA, DAN/ATAU TIM KAMPANYE
PELAKSANAAN
YANG DENGAN SENGAJA MELANGGAR LARANGAN
DIMAKSUD KAMPANYE PEMILU SEBAGAIMANA
DALAM PASAL 280 AYAT (1) (PASAL 521)
MELANGGAR
PELAKSANA DAN/ATAU TIM KAMPANYE PEMILU YANG
PASAL LARANGAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
280 AYAT (2) (PASAL 493)
MELANGGAR
ASN, TNI, POLRI, KADES, PERANGKAT DESA DAN/ATAU BPD
PASAL LARANGAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
DAN/ATAUTIM
280 AYAT (3) è IKUT SERTA SEBAGAI PELAKSANA
KAMPANYE PEMILU (PASAL 494)
KONSTITUSI, KETUA/KETUA MUDA/HAKIM AGUNG/HAKIM
KETUA/WAKIL
KETUA/WAKIL
PEMERIKSA HAKIM
KETUAPADA
DAN/ATAU
SEMUA BADAN
ANGGOTA
PERADILAN,
BADAN
SENIOR, KEUANGAN, GUBERNUR, DEPUTI GUBERNUR

SERTA DAN/ATAU DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA
ATAU DIREKSI, KOMISARIS, DEWAN PENGAWAS, DAN/
USAHAKARYAWAN BADAN USAHA MILIK NEGARA/BADAN
DIMAKSUD
MILIK DAERAH YANG MELANGGAR SEBAGAIMANA
SEBAGAI DALAM PASAL 280 AYAT (3) è IKUT SERTA
(PASAL PELAKSANA DAN/ATAU TIM KAMPANYE PEMILU
522)
5. (PASAL
TERGANGGUNYA PELAKSANAAN KAMPANYE PEMILU
495)
PELAKSANA KAMPANYE DAN/ATAU PESERTA KAMPANYE
DENGAN
PELAKSANAAN
SENGAJA MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA
DESA KAMPANYE PEMILU DI TINGKAT KELURAHAN/
(PASAL 495 (1))

POTENSI TP. PEMILU
SDA KARENA LALAINYA (PASAL 495 (2))
6. KETERANGAN TIDAK BENAR DALAM LAPORAN DANA

KAMPANYE PEMILU (PASAL 496, 497)
PESERTA PEMILUMEMBERIKANKETERANGAN TIDAKBENAR
DALAM
AYAT LAPORAN DANA KAMPANYE PEMILU è PASAL 334
AYAT (1), AYAT (2), DAN/ATAN AYAT (3) SERTA PASAL 335
(1), AYAT (2), DAN/ATAU AYAT (3); (PASAL 496)
SETIAP
KETERANGAN
ORANG YANG DENGAN SENGAJA MEMBERIKAN
KAMPANYE TIDAK BENAR DALAM LAPORAN DANA
(PASAL 497)
7. BATASAN SUMBANGAN DANA KAMPANYE (PASAL 525, 526)
SETIAP
USAHA ORANG, KELOMPOK, PERUSAHAN, DAN/ATAU BADAN
KAMPANYE NON PEMERINTAH YANG MEMBERIKAN DANA
SEBAGAIMANA PEMILU MELEBIHI BATAS YANG DITENTUKAN
PASAL DIMAKSUD DALAM PASAL 327 AYAT (1) DAN
331 AYAT (1) :
■ -PERORANGANTIDAKBOLEH MELEBIHIRP. 2.500.000.000,
(DUA MILYAR LIMA RATUS JUTA RUPIAH)
■ KELOMPOK,
NONPEMERINTAHPERUSAHAN, DAN/ATAU BADAN USAHA
TIDAK BOLEH MELEBIHI RP.
25.000.000.000, - (DUA PULUHLIMA MILYAR RUPIAH)
(PASAL 525 (1))
SETIAP
BADAN ORANG, KELOMPOK, PERUSAHAAN, DAN/ATAU
KAMPANYE
USAHA NONPEMERINTAH YANG MEMBERIKAN DANA
SEBAGAIMANAPEMILU MELEBIHI BATAS YANG DITENTUKAN
(PASAL DIMAKSUD DALAM PASAL 333 AYAT (1)
526 (1))

POTENSI TP. PEMILU
8. 528,
DANA KAMPANYE DARI SUMBER TERLARANG (PASAL 527,
DANA548)PEMILU YANG TERBUKTI MENERIMA SUMBANGAN

PESERTA
PASALKAMPANYE PEMILU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
 339 AYAT (1)
PEMILU
DILARANG MENERIMA SUMBANGAN DANA KAMPANYE
YANG BERASAL DARI:
A. PIHAKASING;
B.
C. PENYUMBANG YANG TIDAK JELAS IDENTITASNYA;
HASIL
BERDASARKAN
TINDAK PIDANA YANG TELAH TERBUKTI
MEMPEROLEH PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH
BERTUJUAN KEKUATAN HUKUM TETLP DAN/ATAU
HASILTINDAKMENYEMBUNYIKAN ATAU MENYAMARKAN
D. PIDANA;
PEMERINTAH,
MILIK,. PEMERINTAH DAERAH, BADAN USAHA
ATAU NEGARA, DAN BADAN USAHA MILIK DAERAH;
E. PEMERINTAH
(PASAL DESA DAN BADAN USAHA MILIK DESA
527)
PESERTA PEMILU YANG MENERIMA SUMBANGAN
SEBAGAIMANA
DAN DIMAKSUD DALAM PASAL 339 AYAT (2)
MENYETORKAN
TIDAK MELAPORKAN KEPADA KPU DAN/ATAU TIDAK
KE KASNEGARA (PASAL 528 (1))
DANA
PELAKSANA DAN TIM KAMPANYE YANG MENGGUNAKAN
TIDAK DARI SUMBANGAN YANG DILARANG DAN/ATAU
KAS MELAPORKAN DAN/ ATAU TIDAK MENYETORKAN KE
SEBAGAIMANA
NEGARA SESUAI BATAS WAKTU YANG DITENTUKAN
(PASAL258 DIMAKSUD DALAM PASAL 339 AYAT (2)
(2))

POTENSI TP. PEMILU
PEMERINTAH,
SETIAP ORANG YANG MENGGUNAKAN ANGGARAN
MILIK PEMERINTAH DAERAH, BADAN USAHA
PEMERINTAH
NEGARA, BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD),
MILIK DESA ATAU SEBUTAN LAIN DAN BADAN USAHA
KEPADADESA UNTUK DISUMBANGKAN ATAU DIBERIKAN
DALAM PELAKSANA KAMPANYE SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PASAL 339 AYAT (4), (PASAL 548)
9. MONEY POLITICS (PASAL 523)
PEMILU
MEMBERIKAN
YANG DENGAN SENGAJA MENJANJIKAN ATAU
IMBALAN UANG ATAU MATERI LAINNYA SEBAGAI
LANGSUNGKEPADA PESERTA KAMPANYE PEMILU SECARA
DIMAKSUD ATAUPUN TIDAK LANGSUNG SEBAGAIMANA
DALAM PASAL 280 AYAT (1) HURUF J
10.TIDAK MENINDAKLANJUTI TEMUAN DAN/ ATAU LAPORAN
PELANGGARAN PEMILU (PASAL 523)
SETIAP
KABUPATEN/
TEMUAN
KABUPATEN/KOTA,
11. MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA TAHAPAN PENYELENG-

GARAAN PEMILU (PASAL 550)
TERBUKTI
SETIAP PELAKSANA ATAU PESERTA KAMPANYE YANG
DENGAN SENGAJA ATAU LALAI YANG

POTENSI TP. PEMILU
MENGAKIBATKAN
GARAAN TERGANGGUNYA TAHAPAN PENYELENG-
PEMILU
12. KPU KARENAMELAKUKAN TINDAK PIDANA PEMILU (PASAL
524(2))
SEKRETARIS
ANGGOTA KPU, KPU PROVINSI, KPU KABUPATEN/KOTA,
JENDERAL JENDERAL KPU, PEGAWAI SEKRETARIAT
SEKRETARIATKPU, SEKRETARIS KPU PROVINSI, PEGAWAI
KOTA, KPU PROVINSI, SEKRETARIS KPU KABUPATEN/
KOTA DAN/ATAU PEGAWAI SEKRETARIAT KPU KABUPATEN/
TINDAKYANG TERBUKTIKARENA KELALAIANNYA MELAKUKAN
PEMILU PIDANA PEMILU DALAM PELAKSANAAN KAMPANYE
KPU
524(1))
KARENA MELAKUKAN TINDAK PIDANA PEMILU (PASAL
SEKRETARIS
JENDERAL JENDERAL KPU, PEGAWAI SEKRETARIAT
SEKRETARIAT
KPU, SEKRETARIS KPU PROVINSI, PEGAWAI
KOTA, KPU PROVINSI, SEKRETARIS KPU KABUPATEN/
KOTA DAN/ATAU PEGAWAI SEKRETARIAT KPU KABUPATEN/
TINDAKYANG TERBUKTI DENGAN SENGAJA MELAKUKAN
PEMILU PIDANA PEMILU DALAM PELAKSANAAN KAMPANYE
13. PEMBERATAN (PASAL 554)

DALAM
PIDANA HAL PENYELENGGARA PEMILU MELAKUKAN TINDAK
488, PEMILU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL
509, PASAL 491, PASAL 492, PASAL 500, PASAL 504, PASAL
523, PASAL 510, PASAL 511, PASAL 518, PASAL 520, PASAL
PASALPASAL 525 AYAT (L), PASAL 526 AYAT (1), PASAL 531,
536 532, PASAL 533, PASAL 534, PASAL 535, DAN PASAL
554

MASA TENANG
POTENSI TP. PEMILU
1 MONEY POLITIK
(PASAL 523(2))
PEMILU
MENJANJIKAN
YANG DENGAN SENGAJA PADA MASA TENANG
MATERI ATAU MEMBERIKAN IMBALAN UANG ATAU
ATAUPUNLAINNYA KEPADA PEMILIH SECARA LANGSUNG
DALAM TIDAK LANGSUNG SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PASAL 278 AYAT (2)
2 (PASAL
MENGUMUMKAN HASIL SURVEI PADA MASA TENANG
509)
JAJAK ORANG MENGUMUMKAN HASIL SURVEI ATAU
SETIAP
SEBAGAIMANA
PENDAPAT TENTANG PEMILU DALAM MASA TENANG
DIMAKSUD DALAM PASAL 449 AYAT (2)
3 TIDAK
PELANGGARAN
(PASAL PEMILU
543)
SETIAP
KABUPATEN/
TEMUAN
KABUPATEN/KOTA,

POTENSI TP. PEMILU
4 LENG-GARAAN
MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA TAHAPAN PENYE-
PEMILU
(PASAL 543)
TERBUKTI
MENGAKIBATKAN
PEMILU

POTENSI TP. PEMILU
JENIS -JENIS PIDANA DANURAIANNYA
1 TIDAK
PEKERJA/KARYAWAN
MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA SEORANG
PADA UNTUK MEMBERIKAN SUARANYA
HARI PEMUNGUTAN SUARA (PASAL 498)
SEORANG
KESEMPATAN MAJIKAN/ATASAN TIDAK MEMBERIKAN
UNTUK KEPADA SEORANG PEKERJA/KARYAWAN
SUARA, MEMBERIKAN SUARANYA PADA HARI PEMUNGUTAN
TERSEBUTKECUALI DENGAN ALASAN BAHWA PEKERJAAN
TIDAKBISA DITINGGALKAN,
2 KEHILANGANHAK PILIH (PASAL 510)

ORANG
SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA MENYEBABKAN
LAINKEHILANGAN HAK PILIHNYA
3 499)
TIDAK MEMBERIKAN SURAT SUARA PENGGANTI (PASAL
SURAT
KPPS/KPPSLN DENGAN SENGAJA TIDAK MEMBERIKAN
PEMILIHSUARA PENGGANTI HANYA 1 (SATU) KALI KEPADA
DAN YANG MENERIMA SURAT SUARA YANG RUSAK
BERITA
TIDAK MENCATAT SURAT SUARA YANG RUSAK DALAM
ACARA
4 MEMBERITAHUKAN PILIHAN PEMILIH (PASAL 500)

SENGAJA
SETIAP ORANG YANG MEMBANTU PEMILIH YANG DENGAN
ORANG MEMBERITAHUKAN PILIHAN PEMILIH KEPADA
LAIN

POTENSI TP. PEMILU
5 TIDAKMELAKSANAKAN PSU (PASAL 549,501, 502)

PEMUNGUTAN
DALAM HAL KPU KABUPATEN/KOTA TIDAK MENETAPKAN
DIMAKSUD SUARA ULANG DI TPS SEBAGAIMANA
PERSYARATAN
DALAM PASAL 373 AYAT (3) SEMENTARA
TERPENUHI(PASAL
DALAM UNDANG-UNDANG INI TELAH
549)
KPPS
KOTA TIDAK MELAKSANAKAN KEPUTUSAN KPU KABUPATEN/
UNTUKPSU DI TPS (PASAL 501)
KETETAPAN
KETUA DAN ANGGOTA KPPS TIDAK MELAKSANAKAN
(PASAL KPU KABUPATEN/KOTA UNTUK PSU DI TPS
502)
6 BERIKAN SUARA LEBIH DARI SATU KALI (PASAL 516, 533)

• PEMUNGUTAN
SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA PADA WAKTU
DARI SUARA MEMBERIKAN SUARANYA LEBIH
516) SATU KALIDI SATUTPS/TPSLN ATAU LEBIH, (PASAL
• SETIAP
PEMUNGUTAN
ORANG YANG DENGAN SENGAJA PADA SAAT
ORANG SUARA MENGAKU DIRINYA SEBOGAI
DARI LAIN DAN/ATAU MEMBERIKAN SUARANYA LEBIH
533) 1 (SATU) KALI DI 1 (SATU) TPS ATAU LEBIH (PASAL
7 MERUSAK/HILANGKANHASIL PUNGUT SUARA (PASAL 534)

MENGHILANGKANHASIL
SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA MERUSAK ATAU
DISEGEL PEMUNGUTAN SUARA YANG SUDAH

POTENSI TP. PEMILU
8 DAN
TIDAK MENANDATANGANI BA KEGIATAN, PUNGUT HITUNG
SERTIFIKATHASIL PERHITNGAN (PASAL 503)
MENANDATANGANI
SETIAP ANGGOTA KPPS/KPPSLN TIDAK MEMBUAT DAN
DIMAKSUD BERITA ACARAKEGIATAN SEBAGAIMANA
AYAT DALAM PASAL 354 AYAT (3) DAN PASAL 362
ACARA(3) DAN/ATAU TIDAK MENANDATANGANI BERITA
SERTIFIKAT
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA SERTA
DIMAKSUD HASIL PENGHITUNGAN SUARA SEBAGAIMANA
TTD DALAM PASAL 389 AYAT (3) WAJIB BUAT DAN
BA GIAT; DITTD YG BERSEDIA.
9 ATAU
RUSAK ATAU HILANGNYA BA PUNGUT HITUNG SUARA DAN/
504, SERTIFIKAT HASIL PENGHITUNGAN SUARA (PASAL
505, 535)
• RUSAK
SETIAP ORANG KARENA KELALAIANNYA MENYEBABKAN
DAN/ATAU
ATAU HILANGNYA BA PUNGUT HITUNG SUARA
SEBAGAIMANA
SERTIFIKAT HASIL PENGHITUNGAN SUARA
 DIMAKSUD DALAM PASAL 389 AYAT (4)
DISIMPAN SEBAGAI DOKUMEN NEGARA (PASAL 504)
• ANGGOTA
PPK, KPU, KPU PROVINSI, KPU KABUPATEN/KOTA,
DAN PPS
• KARENA
BERUBAHNYA
KELALAIANNYA MENGAKIBATKAN HILANG ATAU
PEROLEHAN BA REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN
HASIL SUARA DAN/ATAU SERTIFIKAT REKAPITULASI
PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA (PASAL 505)
• SETIAP
MERUSAK,
ORANG YANG DENGAN SENGAJA MENGUBAH,
ACARA DAN/ATAU MENGHILANGKAN BERITA
DAN/ATAUPEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
SERTILIKAT HASIL PENGHITUNGAN SUARA

POTENSI TP. PEMILU
(PASAL
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 398 AYAT (4)
535)
10 UTAN
TIDAK MEMBERIKAN SALINAN BERITA ACARA PEMUNG-
PEMILUDAN PENGHITUNGAN SUARA KPD SAKSI PESERTA
(PASAL 506)
SETIAP
MEMBERIKANANGGOTA KPPS/KPPSLN SENGAJA TIDAK
ACARA SALINAN 1 (SATU) EKSEMPLAR BERITA
SERTIFIKAT
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA, SERTA
PESERTA HASIL PENGHITUNGAN SUARA KEPADA SAKSI
PPLN, PEMILU, PENGAWAS TPS/ PANWASLU LN, PPS/
DALAMDAN PPK MELALUI PPS SEBAGAIMANA DIMAKSUD
MEMBERIKAN
PASAL 390 AYAT (2) DAN AYAT (3) è KEWAJIBAN
1 EKSEMPLAR
11 MERUSAK,
FORMASI MENGGANGGU, ATAU MENDISTORSI SISTEM IN-
PENGHITUNGAN SUARA (PASAL 536)
MENGGANGGU,
SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA MERUSAK,
PENGHITUNGAN ATAU MENDISTORSI SISTEM INFORMASI
SUARA HASIL PEMILU
12 PENYERAHAN KOTAK SUARA TIDAK DIAWASI (PASAL 507)

SETIAP
PENYERAHAN
PANWASLU KELURAHAN/DESA TIDAK MENGAWASI
PPK KOTAK SUARA TERSEGEL DARI PPS KEPADA
KECAMATAN
DAN TIDAK MELAPORKAN KEPADA PANWASLU
(6) (PASAL 507 (1))
PENYERAHAN
SETIAP PANWASLU KECAMATAN TIDAK MENGAWASI
KPU KOTAK SUARA TERSEGEL DARI PPK KEPADA
KABUPATEN/KOTA DAN TIDAK MELAPORKAN KEPADA

POTENSI TP. PEMILU
BAWASLU KABUPATEN/KOTA SEBAGAIMANA DIMAKSUD

DALAM
PASAL 390 AYAT (7) (PASAL 507 (2))
13 TIDAK MENJAGA, AMANKAN KOTAK SUARA (PASAL 537)

MENGAMANKAN
SETIAP ANGGOTA KPPFI/KPPSLN YANG TIDAK MENJAGA,
MENYERAHKAN KEUTUHAN KOTAK SUARA, DAN
SURAT KOTAK SUARA TERSEGEL YANG BERISI
SERTIFIKAT
SUARA, BERITA ACARA PEMUNGUTAN SUARA, DAN
ATAU HASIL PENGHITUNGAN SUARA KEPADA PPS
SEBAGAIMANA
KEPADA PPLN BAGIKPPSTLN PADA HARI YANG SAMA
AYAT DIMAKSUD DALAM PASAL 390 AYAT (4) DAN
(5)
14 TIDAK
538, MENYERAHKAN KOTAK SUARA TERSEGEL (PASAL
539)
• PPS
TERSEGEL,
YANG TIDAK MENYERAHKAN KOTAK SUARA
PENGHITUNGANBERITA ACARA REKAPITULASI HASIL
REKAPITULASI PEROLEHAN SUARA, DAN SERTIFIKAT
SUARA HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
DIMAKSUD
PESERTA PEMILUDI TINGKAT PPS SEBAGAIMANA
DALAM PASAL 393 KEPADA PPK(PASAL 538)
• PPK
TERSEGEL,
YANG TIDAK MENYERAHKAN KOTAK SUARA
PENGHITUNGANBERITA ACARA REKAPITULASI HASIL
REKAPITULASI PEROLEHAN SUARA, DAN SERTIFIKAT
SUARA HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
DIMAKSUD
PESERTA PEMILUDI TINGKAT PPKSEBAGAIMANA
KOTA DALAM PASAL 396 KEPADA KPU KABUPATEN/
(PASAL 539)

POTENSI TP. PEMILU
15 HILANG/RUBAH BA REKAPITULASI (PASAL 551)

PPK,
MENGAKIBATKAN
DAN/ATAU PPS YANG KARENA KESENGAJAANNYA
REKAPITULASI HILANG ATAU BERUBAHNYA BERITA ACARA
DAN/ATAU HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
PEROLEHANSERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN
SUARA
16 TIDAK MENGUMUMKAN SALINAN SERTIFIKAT HASIL PENG-

HITUNGAN SUARA (PASAL 508)
SETIAP
SERTIFIKAT
ANGGOTA PPS TIDAK MENGUMUMKAN SALINAN
TPS HASIL PENGHITUNGAN SUARA DARI SELURUH
DALAMDI WILAYAH KERJANYA SEBAGAIMANA DIMAKSUD
TEMPATPASAL 391 è MENEMPELKAN SALINANTERSEBUT DI
UMUM
17 MONEY POLITIK (PASAL 515, 523)

• SETIAP
PEMUNGUTAN
ORANG YANG DENGAN SENGAJA PADA SAAT
UANG SUARA MENJANJIKAN ATAU MEMBERIKAN
TIDAK ATAU MATERI LAINNYA KEPADA PEMILIH SUPAYA
PESERTAMENGGUNAKAN HAK PILIHNYA ATAU MEMILIH
PILIHNYA PEMILU TERTENTU ATAU MENGGUNAKAN HAK
SUARANYADENGAN CARA TERTENTU SEHINGGA SURAT
TIDAK SAH, (PASAL 515)
• PEMUNGUTAN
SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA PADA HARI
UANG SUARA MENJANJIKAN ATAU MEMBERIKAN
TIDAK ATAU MATERI LAINNYA KEPADA PEMILIH UNTUK
PESERTA
MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA ATAU MEMILIH
PEMILU TERTENTU (PASAL 523 (3))

POTENSI TP. PEMILU
18 SEBABKAN SUARA PEMILIH TIDAKBERNILAI (PASAL 532)

PERBUATAN
MENJADI YANG MENYEBABKAN SUARA SEORANG PEMILIH
PEMILU TIDAK BERNILAI ATAU MENYEBABKAN PESERTA
PEROLEHAN
TERTENTU MENDAPAT TAMBAHAN SUARA ATAU
SUARA PESERTA PEMILU MENJADI BERKURANG.
19 GUNAKAN KEKERASAN/GANGGU KAMTIB PD PELAK-

SANAKAN PEMUNGUTAN (PASAL 531)
SETIAP
KEKERASAN,
ORANG YANG DENGAN SENGAJA MENGGUNAKAN
AKAN DAN/ATAU MENGHALANGI SESEORANG YANG
KEGIATAN
MELAKUKAN HAKNYA UNTUK MEMILIH, MELAKUKAN
DAN YANG MENIMBULKAN GANGGUAN KETERTIBAN
ATAUKETENTERAMAN PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA,
MENGGAGALKAN PEMUNGUTAN SUARA
20 GAGALKAN PEMUNGUTAN (PASAL 517)

SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA MENGGAGALKAN
PEMUNGUTAN
SUARA
21 GUNAKAN KELEBIHAN SUMBANGAN, TIDAK LAPOR KPU,

TIDAK SERAHKAN KE KASNEGARA (PASAL 525 (2),526 (2))
• KELEBIHAN
SETIAP PESERTA PEMILU YANG MENGGUNAKAN
KELEBIHAN SUMBANGAN, TIDAK MELAPORKAN
TIDAK SUMBANGAN KEPADA KPU, DAN/ATAU
KASNEGARA
MENYERAHKAN KELEBIHAN SUMBANGANKEPADA
SETELAH PALING LAMBAT 14 (EMPAT BELAS) HARI
525 MASA KAMPANYE PEMILU BERAKHIR (PASAL
(2))

POTENSI TP. PEMILU
• KELEBIHAN
SETIAP PESERTA PEMILU YANG MENGGUNAKAN
KELEBIHAN SUMBANGAN, TIDAK MELAPORKAN
TIDAK SUMBANGAN KEPADA KPU, DAN/ATAU
KAS MENYERAHKAN KELEBIHAN SUMBANGANKEPADA
HARI NEGARA PALING LAMBAT 14 (EMPAT BELAS)
SEBAGAIMANA
SETELAH MASA KAMPANYE PEMILU BERAKHIR
(PASAL DIMAKSUD DALAM PASAL 333 AYAT (2)
526 (2))
22 HITUNGCEPAT (PASAL 540)

• MELAKUKAN
PELAKSANA KEGIATAN PENGHITUNGAN CEPAT YANG
MEMBERITAHUKAN
PENGHITUNGAN CEPAT YANG TIDAK
PENGHITUNGAN BAHWA PRAKIRAAN HASIL
RESMI CEPAT BUKAN MERUPAKAN HASIL
449 PEMILU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL
AYAT (4) (PASAL 540(1))
• MENGUMUMKAN
PELAKSANA KEGIATAN PENGHITUNGAN CEPAT YANG
CEPAT PRAKIRAAN HASIL PENGHITUNGAN
PEMUNGUTAN
SEBELUM 2 (DUA) JAM SETELAH SELESAINYA
BARAT SUARA DI WILAYAH INDONESIA BAGIAN
(5) (PASAL 540 (2))
23 TIDAK
(PASALMENETAPKAN PEROLEHAN HASIL PEMILU NASIONAL
542)
PEMILU HAL KPU TIDAK MENETAPKAN PEROLEHAN HASIL
DALAM
DALAM SECARA NASIONAL SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PASAL 411 AYAT (3),

POTENSI TP. PEMILU
24 TIDAK
PELANGGARAN
PEMILU (PASAL 543)
SETIAP
KABUPATEN/
TEMUAN
KABUPATEN/KOTA,
25 LENG-GARAAN
MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA TAHAPAN PENYE-
PEMILU (PASAL 550)
TERBUKTI
MENGAKIBATKAN
PEMILU
26 PRESIDEN
MENGUNDURKAN DIRI SEBAGAI CALON PRESIDEN/WAKIL
(PASAL 553)
SETIAP
DENGANCALON PRESIDEN ATAU WAKIL PRESIDEN YANG
PEMUNGUTANSENGAJA MENGUNDURKAN DIRI SETELAH
PELAKSANAANSUARA PUTARAN PERTAMA SAMPAI DENGAN
(PASAL PEMUNGUTAN SUARA PUTARANKEDUA
553 (1))
PIMPINAN PARTAI POLITIKATAUGABUNGAN PIMPINANPARTAI
POLITIK
ATAU YANG DENGAN SENGAJA MENARIK CALONNYA DAN/
KPU PASANGAN CALON YANG TELAH DITETAPKAN OLEH
PUTARAN
SAMPAI DENGAN PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
KEDUA (PASAL 553 (2))

BLACK
CAMPAIGN
PENGERTIAN KAMPANYE
ARTI KAMPANYE
PASAL 1 KE-35
◘ DITUNJUKOLEH
KEGIATAN PESERTA PEMILU ATAU PIHAK LAIN YANG
PESERTA PEMILU
◘ MEYAKINKAN PEMILIH
◘ PESERTA
MENAWARKAN VISI, MISI, PROGRAM DAN/ATAU CITRA DIRI
PEMILU  ALTERNATIF
WAKTU KAMPANYE
PASAL
276 (1)
DAN
KAMPANYE DILAKS SEJAK 3 HARI SETELAH DITETAPKAN DCT
PASLON PRES/WAPRES S.D. DIMULAINYA MASA TENANG
 23 SEPT. 2018 S.D. 13 APRIL 2019
CETAK, IKLAN MEDIA MASSA

ELEKTRONIKDAN INTERNET
PASAL
276 (2) JO 275 (1) F, G
ELEKTRONIK
KAMPANYE MELALUIIKLAN MEDIA MASA CETAK, MEDIA MASA
21 DAN INTERNET; RAPAT UMUM  DILAKS SELAMA
HARI DAN BERAKHIR SD DIMULAINYA HARI TENANG
 24 MARET 2019 S.D. 13 APRIL 2019

HARI TENANG
PASAL 278 (1)
MASA
PEMUNGUTAN
TENANG BERLANGSUNG SELAMA 3 HARI SEBELUM HARI
SUARA.
 14 – 16 APRIL 2019
LARANGAN PADA MASA TENANG

PASAL
278 (2)
SELAMA
MEMBERIKAN
MASA TENANG DILARANG MENJANJIKAN ATAU
HAK IMBALAN KEPADA PEMILIH UTK TDK GUNAKAN
PEMILUTTT;
PILIHNYA; MEMILIH PASLON; MEMILIH PARPOL PESERTA
MEMILIH CALON ANGT LEGISLATIF; DAN ATAU DPD

PELAKSANA
PERIHAL DAN TIMKAMPANYE
PSL URAIAN KET.
267
(1) WAPRES,
DILAKS
 KAMPANYE
SECARA
LEGISLATIF
PEMILU
SERENTAK
DAN
PRES/
WAKTU
PELAKS
DPD
PENGURUS PARPOL/GABUN-
GAN
269 PARPOL PENGUSUNG,
ORGANISASI
ORANG SEORANG
PENYELENGGA-
DAN PRES/WAPRES
(1)
RAKEGIATAN YANG DITUNJUK
OLEH PESERTA PEMILU PRES/
WAPRES
PEMILU
PENGURUS PARPOL PESERTA
DPRD DPR/DPRD PROVINSI/
KAMPANYE
SEORANG
ANGGOTA
SI/DPRD
KAB/KOTA,
KAB/KOTA,
DPR/DPRD
PEMILU,
CALON
JURU
ORANG
PROVIN-
PELAKSANA
KAMPANYE
270 LEGISLATIF
SI DAN ORGANISA-
PESERTA
YANG DITUNJUK OLEH
DPR/DPRDPEMILU ANGGOTA
KAB/KOTA PROVINSI/DPRD
CALON ANGGOTA DPD,ORANG

YANG
SEORANG
TA DITUNJUK
DAN ORGANISASI
OLEH PESER-
271 PEMILU ANGGOTA DPD DPD

PERIHAL PSL URAIAN KET.
PASLON BENTUKTIM KAMPA

NYE NASIONAL;
• TIM KAMPANYE NASIONAL
BENTUKTIM KAMPANYE
TKPROV;
268 • TIM KAMPANYE TK PROV
KAMPANYE
TIM (2)
(8)sd BENTUK
TIM KAMPANYETK
KAB/KOTA;
TIM KAMPANYE
KAB/ TK PRES/
WAPRES
KOTA BENTUKTIM KAMPA

NYETKKEC;
• TIM KAMPANYE TKKEC
BENTUKTIM KAMPANYE TK
KEL/DESA
• PEMBENTUKAN PELAKSANA
KAMPANYE DAN TIM KAM
PANYE DIDAFTARKANPADA
PEMBEN
272 KPU/KPU PRPV/KAB/KOTA; -
TUKAN
• DITEMBUSKAN KPD BAWAS
LU, BAWASLU PROV/KAB/
KOTA
94 BUKUSAKUPENANGANANTPPEMILU2019
PETUGAS,
DAN PESERTA, JURU KAMPANYE
ORGANISASI PENYELENGGARA
PERIHAL
PSL URAIAN
PESERTA PETUGAS PENGHUBUNG
SELURUH
KPU PEMILU DENGAN KPU,
KPU/KIP
PROVINSI/KIP ACEH ATAU
1KE-25 MEMFASILITASI
KABUPATEN/KOTA
PENYELENGGARAAN
YANG
PETUGAS
PKPU KAMPANYE, DIBENTUKOLEH PELAK-
KAMPANYE
23/2018 SANA KAMPANYE DAN DIDAFTARKAN
KEPADA KPU PROVINSI/KIP ACEH
ATAU
SESUAI
KPU/KIP KABUPATEN/KOTA,
PESERTA DENGANTINGKATANNYA.
ANGGOTA
WARGA NEGARA
MASYARAKAT
INDONESIA
ATAUYANG
1 KE-26
PKPU
KAMPANYE MEMENUHI
PEMILIH. SYARAT SEBAGAI
23/2018
ORANG SEORANG ATAU KELOMPOK

PAIKAN
KAMPANYE.
ATAU CITRA
YANG DIBENTUK
DITUNJUK
VISI,DIRI
MISI,UNTUK
OLEH
PESERTA
PROGRAM,
PELAKSANA
MENYAM-
PEMILU
DAN/
23/2018
1KE-27
PKPU
JURU
KAMPANYE
ORGANISASI YANG BERBENTUK

BADAN
1KE-28 HUKUM YANG DITUNJUK
ORGANISASI
PKPU OLEH PESERTA PEMILU,DIDIRI-
PENYELENG-
23/2018 KAN DAN DIKELOLA OLEH WARGA
GARA
NEGARA
KEPADA INDONESIA SERTA TUNDUK
KEGIATAN
HUKUM NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA.

MATERIDANMETODEKAMPANYE
MATERI KAMPANYE
PASAL 274 (1)
■ VISI,
KAMPANYE
MISI DAN PROGRAM PASANGAN CALON UNTUK
PEMILU PRES DAN WAPRES
■ VISI,
PEMILUMISI DAN PROGRAM PARPOL UTK PARPOL PESERTA
PROV, YG DILAKS OLEH CALON ANGT DPR, ANGT DPRD
DAN ANGT DPRD KAB/KOTA; DAN
■ VISI,
UTK MISI DAN PROGRAM PARPOL YANG BERSANGKUTAN
ANGTKAMPANYE PERSEORANGAN YG DILAKS OLEH CALON
DPD
METODE
PASALKAMPANYE
275 (1)
■ PERTEMUAN TERBATAS;
■ PERTEMUANTATAP MUKA;
PENYEBARAN
■ PEMASANGANBAHAN KAMPANYE PEMILU KEPADA UMUM;
■ MEDIA ALAT PERAGA DI TEMPAT UMUM;
SOSIAL;
■ DAN
IKLAN MEDIA MASSA CETAK, MEDIA MASSA ELEKTRONIK,
INTERNET;
■ RAPAT UMUM;
■ DEBAT
PASANGAN
PASANGAN CALON TENTANG MATERI KAMPANYE
CALON; DAN
■ KEGIATAN
KAMPANYE LAIN YANG TIDAK MELANGGAR LARANGAN
PERUNDANG-UNDANGAN
PEMILU DAN KETENTUAN PERATURAN

METODE KAMPANYE
METODE PSL URAIAN
• ATAU
DAPAT DILAKS DI DALAM RUANGAN
• GEDUNGTERTUTUP;
TINGKAT
JUMLAH
3.000 (TIGA
PESERTA
RIBU) ORANG
PALING UNTUK
BANYAK:
RIBU) NASIONAL; 2.000 (DUA

• EN/KOTA.
PROVINSI;
ORANGORANG
UNTUKTINGKAT
DANUNTUK
1.000 TINGKAT
(SERIBU)
KABUPAT-
PERTEMUAN
PKPU
– 27
TERBATAS
23/2018
MEMBAWA,
PETUGAS KAMPANYE HANYA DAPAT
MEMASANG,MENGGUNAKAN,
KAN: DAN/ATAU MENYEBAR-
ATAU BENDERA, TANDA GAMBAR,
DAN/ATAU
ATRIBUT PESERTA PEMILU;
26 BAHAN KAMPANYE
• ATAU
DAPAT DILAKS DI DALAM RUANGAN
DI GEDUNG TERTUTUP DAN/ATAU
• LUAR RUANGAN;
JUMLAH
PAUI PESERTA TIDAK MELAM-
28 KAPASITAS TEMPAT DUDUK;
PKPU
– 29 DAN PESERTA DAPAT TERDIRI ATAS
PERTEMUAN
23/2018 PESERTA PENDUKUNG DAN TAMU
TATAP MUKA
• UNDANGAN.
DI LUAR RUANGAN  KUNJUN-
GAN
WARGA,
KE PASAR,TEMPAT TINGGAL
TEMPAT KOMUNITAS WARGA, ATAU
UMUM LAINNYA.

METODE PSL URAIAN
•DAPAT
KAMPANYE
MEMASANG ALAT PERAGA
ATAU DIHALAMAN GEDUNG
TEMPAT PERTEMUAN
•PESERTA
TAK PEMILU DAPAT MENCE-
KAMPANYE;
DAN MENYEBARKAN BAHAN
•BAHANKAMPANYE
VERSIKAN APABILA DIKON-
NILAINYA DALAM BENTUK UANG
•BAHANKAMPANYE
TUK: PALING TINGGI
DAPATRP60.000,-
BERBEN-
(LEAFLET);
SELEBARAN (FLYER); BROSUR
STIKER; PAMFLET; POSTER;
ALAT PAKAIAN; PENUTUP KEPALA;
PENYEBARAN
KARTUMINUM/MAKAN; KALENDER;
KAMPANYE
BAHAN 23/2018
30
PKPU
– 31
ALAT NAMA; PIN; DAN/ATAU
DITENTUKAN
TULIS.  UKURAN TELAH
•DESAIN
KAMPANYE DAN MATERI PADA BAHAN
VISI, PALING SEDIKIT MEMUAT
PEMILUMISI, DAN PROGRAM PESERTA
•DAPAT
PERTEMUAN
DISEBARKAN PADA KAMPANYE
TATAP TERBATAS, PERTEMUAN
UMUMMUKA, DAN/ATAURAPAT

METODE PSL URAIAN
•STIKER
TEMPATDILARANG DITEMPEL DI
TEMPAT UMUM SEBAGAI BERIKUT:
MAN; IBADAH TERMASUKHALA-
PELAYANAN
RUMAH SAKIT ATAU TEMPAT
ATAU KESEHATAN; GEDUNG
LEMBAGA
FASILITAS MILIKPEMERINTAH;
PENDIDIKAN (GEDUNG DAN
SEKOLAH); JALAN-JALAN PROTOKOL;
JALAN BEBAS HAMBATAN; SARANA
DAN PRASARANA PUBLIK; DAN/ATAU
TAMAN DAN PEPOHONAN.
•PESERTA
DAN PEMILU DAPAT MENCETAK
MEMASANG APK;
•APK
ATAUMELIPUTI: BALIHO, BILLBOARD,
VIDEOTRON (PALINGBESAR
UKURAN 4 M X 7 M; SPANDUK
(PALING BESAR UKURAN 1,5 M X 7 M;
DAN/ATAU UMBUL-UMBUL. (PALING
BESAR
32 UKURAN 5 (LIMA) METERX7
PEMASANGAN
– 34 (TUJUH) METER)
ALAT
DI PERAGA
PKPU •DESAIN DAN MATERI PADA ALAT
UMUM
TEMPAT
23/2018 PERAGA KAMPANYE PALING SEDIKIT
PESERTA
MEMUAT VISI, MISI, DAN PROGRAM
PEMILU
•PESERTA
PEMBUATANPEMILU MEMBIAYAI
DESAIN DAN MATERI
APK YANG DIFASILITASI KPU SERTA
KPU FASILITASI PEMASANGANNYA;
SERTA
YG PEMASANGANNYA DITEMPAT
TELAH DITENTUKAN

METODE PSL URAIAN
LUH) PALING BANYAK 10 (SEPU-

•DIBUAT
•DESAIN
MEMUAT
UNTUK
DAN MATERI
SETIAP JJENIS
PALINGAPLIKASI;
SEDIKIT
PESERTA VISI, MISI, DAN PROGRAM

•DESAIN
ATAU
TULISAN;DAN
PEMILU;
SUARA;
MATERIGAMBAR;
DAPAT DAN/
BERUPA:
SUARA,
GABUNGAN ANTARA TULISAN,
35 DAN/ATAU GAMBAR,
PKPU
– 36 YANG BERSIFAT NARATIF, GRAFIS,
MEDIA SOSIAL
23/2018 KARAKTER, INTERAKTIF ATAU TIDAK
INTERAKTIF,
IMA DAN YANG DAPAT DITER-
PESAN.
MELALUI PERANGKAT PENERIMA
•PELAKSANA
MENDAFTARKAN
KAMPANYE WAJIB
KEPADA: AKUN RESMI
YA) KPU (SESUAI TINGKATANN-
1  DIDAFTARKAN PALING LAMA
DITUTUP
HARI SEBELUMKAMPANYE DAN
KAMPANYEPADA HARI TERAKHIR MASA

METODE PSL URAIAN
•MATERIIKLAN
ATAU
TULISAN; SUARA;GAM
DAPAT BERUPA:
BAR; DAN/
SUARA,
GABUNGAN ANTARA TULISAN,
YANG DAN/ATAU GAMBAR,
KARAKTER,
BERSIFAT NARATIF, GRAFIS,
INTERAKTIF, INTERAKTIF ATAU TIDAK
DITERIMA SERTA YANG DAPAT
PENERIMAMELALUI PERANGKAT
• PESAN.
DIMAKSUD
IKLAN KAMPANYE SEBAGAIMANA
MAKSIMUMPADA AYAT (1) DIBATASI
SEBANYAK: SECARA KUMULATIF
23/2018
37
PKPU
– 41 •830SPOT
DETIKBERDURASI
UNTUK SETIAP
PALING
STASIUN
LAMA
IKLANKAMPANYE
TELEVISI
IKLAN SETIAP HARIUNTUK
•4
PALING
(EMPAT)
DITELEVISI;
SPOT BERDURASI
SETIAP LAMA 60 (DETIK UNTUK

HARIUNTUKIKLAN
STASIUN RADIO SETIAP
•810
HALAMAN
MILIMETER KOLOMDIRADIO;
ATAU 1
CETAK UNTUK SETIAP MEDIA

MEDIA SETIAP HARIUNTUKIKLAN DI
•1
MEDIA
(SATU)
CETAK;
BANNER UNTUKSETIAP
HARIUNTUKIKLANDI
DALAM JARINGAN SETIAP
JARINGAN; MEDIA DALAM
DAN

METODE PSL URAIAN
•1LAMA
(SATU) SPOT BERDURASI PALING
SETIAP30 (TIGA PULUH) DETIK UNTUK
UNTUKIKLAN
MEDIA SOSIAL SETIAP HARI
•PESERTA
MEMBUATPEMILUDI MEDIA
DILARANG
SOSIAL.
BENTUKTAYANGAN
MATERIIKLAN DALAM
BERBENTUKBERITA.ATAU PENULISAN
•MEDIA
PEMBLOKIRAN
DILARANG MENJUAL
SEGMENT) SEGMEN (BLOCKING
WAKTU DAN/ATAU PEMBLOKIRAN
KAMPANYE
(BLOCKING TIME) UNTUK
PEMILU
•DAPAT DILAKSANAKAN DI LAPANGAN;

STADION;
TERBUKA ALUN-ALUN; ATAU TEMPAT
•DIMULAI
PALING PUKUL
LAINNYA.
09.00 DAN BERAKHIR
SETEMPAT
LAMBAT PUKUL 18.00 WAKTU
HARI DENGAN MENGHORMATI
SETEMPAT.
DAN WAKTUIBADAHDI DAERAH
42 – 47
RAPAT UMUM 23/2018
PKPU
•PETUGAS
MENUNJUK KAMPANYE) DAPAT
LEBIH 1 (SATU) ORANG ATAU
KOORDINATOR
DARI ANGGOTANYA SEBAGAI
•PETUGAS
UMUM DAN PESERTA
LAPANGANRAPAT
MENGGUNAKANTANDA
DILARANG MEMBAWA ATAU
SIMBOL, GAMBAR,
PANJI, PATAKA, DAN/ATAU

METODE PSL URAIAN
BAR
BENDERA YANGBUKANTANDA GAM-
PEMILU
ATAU ATRIBUT DARI PESERTA
•KEBERANGKATAN
NYA YANG BERSANGKUTAN
DAN KEPULANGAN-
KENDARAAN
DILARANG: MELAKUKAN PAWAI
PEMBERITAHUAN
BERMOTOR TANPA
DAN KEPADA KPOLRI;
LINTAS.
MELANGGAR PERATURAN LALU
•DISELENGGARAKAN OLEH KPU,

KAMPANYE,
SEBANYAK 5 (LIMA) KALI PADA MASA
(DUA) DENGAN RINCIAN: 2
1 KALI UNTUK CALON PRESIDEN;
PRESIDEN;
(SATU) KALI UNTUK CALON WAKIL
CALON DAN 2 (DUA) KALI UNTUK
PRESIDEN.
PRESIDEN DAN CALON WAKIL
48 – 50 •DIPANDU OLEH MODERATOR

DEBAT
PKPU YANG BERASAL DARIKALANGAN
PASLON
23/2018 PROFESIONAL DAN AKADEMISI YANG
MEMPUNYAI INTEGRITASTINGGI, JU-
JUR,
KEPADA
SIMPATIK, DAN TIDAK MEMIHAK
CALON SALAH SATU PASANGAN
KAN  DILARANG MEMBERI-
KESIMPULAN
PENYAMPAIAN
KOMENTAR,
APAPUNTERHADAP
PENILAIAN, DAN
DAN MATERI DARI

SETIAP PASANGAN CALON

METODE PSL URAIAN
•MODERATOR
SETELAH DIPILIH OLEHKPU
TIMKAMPANYE
BERKOORDINASI DENGAN
ING-MASING NASIONAL MAS-
•MATERI
ADALAHDEBATPASANGAN
PASANGANCALON
CALON
NATERCANTUM
VISI NASIONAL SEBAGAIMA-
KAAN DALAM PEMBU-
TERBUKTI
UUD 1945 PASANGAN CALON
MENGIKUTISECARA SAH MENOLAK
CALON, DEBAT PASANGAN
SANKSI:PASANGAN CALON DIKENAI
BAHWA A. DIUMUMKAN OLEHKPU
BERSANGKUTAN
PASANGAN CALON YANG
KUTI MENOLAK MENGI-
TIDAKDEBAT PASANGAN CALON;
KAMPANYE
DITAYANGKANNYA SISAIKLAN
TERHITUNG YANG BERSANGKUTAN,
TIDAK SEJAK PASANGAN CALON
CALON;MENGIKUTI DEBAT PASANGAN
SEBAGAIMANA
DANIKLAN KAMPANYE
HURUF DIMAKSUD DALAM
NYE B MERUPAKANIKLANKAMPA-
YANG DIFASILITASI OLEHKPU.

METODE PSL URAIAN
•DAPAT
BENTUK:
DILAKSANAKAN DALAM
•KEGIATANKEBUDAYAAN,
PENTAS MELIPUTI
ATAU SENI, PANEN RAYA, DAN/
•KEGIATAN
GERAKKONSER
OLAH
MUSIK;
RAGA, MELIPUTI
SEPEDAJALAN SANTAI, DAN/ATAU

•PERLOMBAAN;
•MOBIL
PENGURUS
MILIKPRIBADI
SANTAI; ATAU MILIK
BERLOGO PARTAI POLITIKYANG

51 PARTAI POLITIK PESERTA
PKPU
– 53 PEMILU; DAN/ATAU
KEGIATAN
23/2018 •KEGIATAN SOSIAL MELIPUTI BAZAR,
LAIN
DONOR DARAH, DAN/ATAU HARI
ULANG
•DAPAT
BANYAKDILAKSANAKAN
TAHUN. PALING
KAMPANYE;
3 (TIGA) KALI SELAMA MASA
•PELAKSANA
BERIKANHADIAH
PEMILU DAPAT MEM-
PERLOMBAAN) PADA KEGIATAN
BARANG. DALAM BENTUK
AKUMULATIF
NILAI BARANG SECARA
HARGA PALING TINGGI SE-
RUPIAH).
RP1.000.000,00 (SATU JUTA

LARANGAN KAMPANYE
PASAL 280 (1)
PELAKSANA, PESERTA, DANTIMKAMPANYE DILARANG:

A. MEMPERSOALKAN
BENTUKNKRI; PANCASILA, PEMBUKAAN UUD 1945 DAN
B. NKRI;
MELAKUKAN KEGIATAN YANG MEMBAHAYAKAN KEUTUHAN
C. MENGHINA
CALON, SESEORANG, AGAMA, SUKU, RAS, GOLONGAN,
DAN/ATAU PESERTA PEMILU YANG LAIN;
D. ATAUPUN
MENGHASUT DAN MENGADU DOMBA PERSEORANGAN
MASYARAKAT;
E.
F. MENGGANGGU KETERTIBAN UMUM;
MENGANJURKAN
MENGANCAM UNTUK MELAKUKAN KEKERASAN ATAU
PENGGUNAAN KEKERASAN KEPADA
SESEORANG, SEKELOMPOK ANGGOTA MASYARAKAT, DAN/
ATAU PESERTA PEMILU YANG LAIN;
G. MERUSAK
KAMPANYE DAN/ATAU MENGHILANGKAN ALAT PERAGA
PESERTA PEMILU;
H. DAN
MENGGUNAKAN FASILITAS PEMERINTAH, TEMPAT IBADAH
TEMPAT PENDIDIKAN;
I. MEMBAWA
ATRIBUT ATAU MENGGUNAKANTANDA GAMBAR DAN/ATAU
PESERTA SELAIN DARI TANDA GAMBAR DAN/ATAU ATRIBUT
PEMILU YANG BERSANGKUTAN; DAN
J. MENJANJIKAN/MEMBERIKAN
KEPADA UANG /MATERI LAINNYA
PESERTA KAMPANYE PEMILU.

ANCAMAN PIDANA
PASAL 521
SETIAP
PEMILU PELAKSANA, PESERTA, DAN/ATAU TIM KAMPANYE
PELAKSANAAN
YANG DENGAN SENGAJA MELANGGAR LARANGAN
DALAM KAMPANYE PEMILU SEBAGAIMANA DIMAKSUD
J PASAL 280 AYAT (1) HURUF A, B, C, D, E, F,G, H, I, ATAU
BANYAK
 PIDANA PENJARA PALING LAMA 2 TH DAN DENDA PALING
RP 24 JT.
PERBEDAAN
DENGANNEGATIF
BLACK CAMPAIGN
CAMPAIGN
BLACK CAMPAIGN NEGATIF CAMPAIGN
SUMBER TIDAK JELAS JELAS
MENGADA-NGADA
TIDAK BENAR/
PESAN BENAR
MENGHANCURKAN MENDISKRIDITKAN
SESEORANG
KARAKTER
TUJUAN KARAKTER
SESEORANG

LARANGANMENGIKUTSERTAKAN
PASAL 280 (2)

PELAKSANA
PEMILU DAN/ATAU TIM KAMPANYE DALAM GIAT KAMPANYE
A. DILARANG MENGIKUTSERTAKAN:
MAHKAMAH
KETUA, WAKIL KETUA, KETUA MUDA, HAKIM AGUNG PADA
PERADILAN AGUNG, DAN HAKIM PADA SEMUA BADAN
KONSTITUSI DI BAWAH MAHKAMAH AGUNG DAN HAKIM
B. PADA MAHKAMAH KONSTITUSI;
KETUA,
KEUANGAN;
WAKIL KETUA DAN ANGGOTA BADAN PEMERIKSA
C. GUBERNURBANKINDONESIA;
GUBERNUR, DEPUTI GUBERNUR SENIOR, DAN DEPUTI
D. BUMN/BUMD;
DIREKSI, KOMISARIS, DEWAN PENGAWAS DAN KARYAWAN
E. PEJABAT
YANG NEGARA BUKAN ANGGOTA PARTAI POLITIK
NONSTRUKTURAL;
MENJABAT SEBAGAI PIMPINAN DI LEMBAGA
F. APARATUR
ANGGOTA SIPIL NEGARA;
G. KEPALA TNI DAN POLRI;
H. PERANGKAT
DESA;
I. ANGGOTA DESA;
J. WARGA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA; DAN
K. PILIH. NEGARA INDONESIA YANG TIDAK MEMILIKI HAK
PASAL 280 (3)

SETIAP ORANG SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (2)
DILARANG
KAMPANYE. IKUT SERTA SEBAGAI PELAKSANA DAN TIM

ANCAMAN PIDANA
PASAL522
HAKIM KETUA/WAKIL KETUA/KETUA MUDA/HAKIM AGUNG/

SETIAP
KETUA/WAKIL
KEUANGAN,
KONSTITUSI,
KETUAHAKIM
DAN/ATAU
PADAANGGOTA
SEMUA BADAN
BADAN PERADILAN,
PEMERIKSA
ATAU GUBERNUR, DEPUTI GUBERNUR SENIOR, DAN/

KOMISARIS,
DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA SERTA DIREKSI,
USAHA DEWAN PENGAWAS,DAN/ ATAU KARYAWAN BADAN
MELANGGAR
MILIK NEGARA/BADAN USAHA MILIK DAERAH YANG
(DUA)(3) DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PDING LAMA 2
(DUA TAHUN DAN DENDA PALING BANYAK RP24.O00.000,00
PULUH EMPAT JUTA RUPIAH).

LARANGAN DAN SANKSI
PARPOL
LARANGAN SANKSI KET.
KAMPANYE •PERINGATAN TERTULIS

•
PENURUNAN /
PEMBERSIHAN
•PENGHENTIAN
KAMPANYE/
ATAU
IKLAN
MEDIA
DALAM
ELEKTRONIK,
KAMPANYE
CETAK,APK;
MEDIA
MEDIA
BAHAN
DAN/
DI
YG
DITETAPKAN
DIKECUALIKAN PSL
(2)
23/2018
(1)
PSLPKPU
74
DAN
25JO
PESERTA SEBAGAI
DILARANGPEMILU
SEBELUM KAMPANYE
MASA DIMULAINYA
SOSIAL,JARINGAN, MEDIA
PENYIARAN
DAN LEMBAGA
•PERINGATAN
WALAUPUN TERTULIS
MENIMBULKAN
BELUM
•PENGHENTIAN
GANGGUAN;
DITEMPAT
KEGIATANKAMPANYE
PELANGGARAN
DISUATU
DAPAT DAERAH
TERJADINYA
DAN/ATAU
ATAU
YANG
PASAL69HURUFHMENGGUNAKAN
FASILITAS 23/2018
76
PKPU
(3)
PEMERINTAH, TEMPAT
IBADAH,DANTEMPAT
PENDIDIKAN
GANGGUANTERHADAP
MENGAKIBATKAN
KEAMANAN

LARANGAN SANKSI KET.
69 (1) HURUF E •PERINGATAN
WALAUPUN TERTULIS
MENIMBULKAN
BELUM
• GANGGUAN; DAN/ATAU
DITEMPAT TERJADINYA
KEGIATANKAMPANYE
PENGHENTIAN
PELANGGARAN
DISUATU ATAU
MENGGANGGU
PSL
KETERTIBAN UMUM  DAERAH LAIN 7623/2018
(2) PKPU
DAPAT DAERAH YANG

GANGGUANTERHADAP
MENGAKIBATKAN
KEAMANAN YANG
BERPOTENSIMENYEBAR
KE
PELAKS DAN/ATAU TIM

KAMPANYE MENCETAK
DANMENYEBARKAN
PEMBERSIHAN
SANKSIADMINISTRASIDANPENURUNANATAU
BAHANKAMPANYE
KAMPANYE
PESERTA PEMILU
ATAU
BAHAN
APK 78
23/2018
PKPU
SELAINDALAMBENTUKDANUKURAN
KPU DITETAPKAN
YANG
SESUAI
LOKASI TIDAK

HAL DANA KAMPANYE
TGJWB PSL URAIAN KET.

329 (1) ● DANA
JWBPASLON
KAMPANYE MENJADI TG- WAPRES
PRES/
325
332 (1) ● MASING-MASING

JWB
DANAPARPOL
KAMPANYE
PESERTA
MENJADI
PEMILU
TG- LEGISLATIF
(1) ● ING-MASING
JWB
DANACALON
KAMPANYE
ANGTMENJADI
DPD MAS-
TG-
SUMBER DPD
● PASLON;
325 PARPOL DAN/ATAU GABUNGAN
YGSAHMENURUTHUKUMDARIPIHAK
PARPOL;SUMBANGAN
(2) ● LAIN. WAPRES
PRES/
325 (3) ● DAPATDARIAPBN

PARPOL;
(2) ● CALON
DARI ANGGT LEGISLATIF
KUTAN;
PARPOL YANG BERSANG- LEGISLATIF
329
● MENURUT
SUMBANGAN YG SAH
LAIN. HUKUM DARI PIHAK

HAL PSL URAIAN KET.
● BOLEH
PERSEORANGAN  TIDAK
327 ● MELEBIHI RP 2.5 M; PRES/
(1), (2) KELOMPOK,
ATAU PERUSAHAAN WAPRES
331 MERINTAH
BADAN USAHA NONPE- LEGISLATIF
(1), (2) MELEBIHI  TIDAKBOLEH
SUMBA RP 25 M.
NGAN
● MELEBIHI
PERSEORANGAN  TIDAK
● RP 750 JUTA;
333 KELOMPOK, PERUSAHAAN
ATAU
DPD
(1), (2) MERINTAH
BADAN USAHA NONPE-
RP  TIDAK MELEBIHI
● 1.5 M.
DICATAT DALAM PEMBUKUAN
KEUANGANDIMULAI
3 SEJAK
PASLON
HR DITETAPKAN SEBAGAI
328
PEMILU / CALON PESERTA
PEMBU- (3), (4)
SEBELUMDAN DITUTUP 7 HR
KUAN 329
KEPADA PENYAMPAIAN LPPD
(6), (7)
PUBLIK KANTOR AKUNTAN
KPU YANG DITUNJUK OLEH

LPPD;
PEMUNGUTAN
15HRSETELAH
SUARA
DITUNJUK KPU
14
PERTAMA
HR SEBELUM HR
KAMPANYE JADWAL
RAPAT UMUM;
LAPORANLAPORAN AWALAWAL (X)(X)
PENGURUSPENGUPARTAI CALON DPD PENGU
PEMPEMBATALANS
SANKSI DIT
ANKSI PESERSEBAGAI
PESERTAPADA PEMILU
BERSPADAWILAYAHYG
PEMBATALANPEMBATALAN SEBA
SEBAGAIPESERTAPEMILU
LEG
MEN
BERSANGKUTAN
T
LAPORAN DANA KAMPANYE
PSL 334 - 338
PENGUMUMAN
HASIL; 30 HR KPD PUBLIK
SETELAH LAPORAN PALING LAMA
DITERIMA 10 HR
10 HR STLH
STLH
TERIMA
LAPORAN
SAMPAIKAN HASIL
MAKS. 7 HARI SETELAH AUDIT DITERIMA
()
LPPD (X)
D PENGURUSPARTAI
TIDAK CALONDPD PENGU
DITU
PEM
DITETAPKAN SANKSI S
PESER
AN SEBAGAISEBAGAI
MENJADI
LEGISLATIF
ANGT
TERPILIH CALONCALON
ANGT PEMBATALAN PADA
I SEBAGAI
PESERTA PEMILU BERS
MILU
DIREKTORATTINDAKPIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI 115

SUMBANGAN YANGDILARANG
PASAL 339 (1)

A. PIHAKASING;
B.
C. PENYUMBANG YANG TIDAK JELAS IDENTITASNYA;
PUTUSAN
HASIL TINDAK PIDANA YG TERBUKTI BERDASARKAN
HUKUM PENGADILAN YG TELAH MEMPEROLEH KEKUATAN
ATAU TETAP DAN/ATAU BERTUJUAN MENYEMBUNYIKAN
D. MENYAMARKANHASILTINDAK PIDANA;
E. PEMERINTAH, PEMDA, BUMN, DAN BUMD; ATAU
PEMDES DAN BUMD.

PEMASANGAN
KAMPANYE
ALAT PERAGA
(APK)
PASAL 298
A. KPU,
BERKOORDINASI
KPU PROVINSI, KPU KAB/KOTA, PPK, PPS DAN PPLN
PROVINSI, DENGAN PEMERINTAH, PEMERINTAH
KELURAHAN/DESA
MENETAPKAN PEMERINTAH
DAN KANTOR
KAB/KOTA,
PERWAKILAN
KECAMATAN,
RI
KEPERLUAN LOKASI PEMASANGAN ALAT PERAGA UNTUK

B. KAMPANYE PEMILU;
PELAKSANA
PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE PEMILU OLEH
MEMPERTIMBANGKAN
KAMPANYE PEMILU DILAKSANAKAN DENGAN
DAN ETIKA, ESTETIKA, KEBERSIHAN,
DENGAN
KEINDAHAN KOTA ATAU KAWASAN SETEMPAT SESUAI
C. KETENTUAN UU;
PEMASANGAN
TEMPAT ALAT PERAGA KAMPANYE PEMILU PDA
SWASTA YANG MENJADI MILIK PERSEORANGAN ATAU BADAN
D. HARUS DENGANIZIN PEMILIKTEMPAT TERSEBUT;
DIBERSIHKAN
ALAT PERAGA KAMPANYE PEMILU HARUS SUDAH
HARI OLEH PESERTA PEMILU PALING LAMBAT 1
SEBELUM HARI PEMUNGUTAN SUARA;

32 – 34 PKPU 23/2018
A. PESERTA PEMILU DAPAT MENCETAK DAN MEMASANG APK;

B.
APK
(PALING
MELIPUTI: BALIHO, BILLBOARD, ATAU VIDEOTRON
BESAR BESAR UKURAN 4 M X 7 M; SPANDUK (PALING
(PALINGUKURAN 1,5 M X 7 M; DAN/ATAU UMBUL-UMBUL.
METER) BESAR UKURAN 5 (LIMA) METER X 7 (TUJUH)
C. SEDIKIT
DESAIN DAN MATERI PADA ALAT PERAGA KAMPANYE PALING
D. MEMUATVISI, MISI, DAN PROGRAM PESERTA PEMILU
MATERI
PESERTA PEMILU MEMBIAYAI PEMBUATAN DESAIN DAN
PEMASANGANNYA;
APK YANG DIFASILITASI KPU SERTA KPU FASILITASI
TELAH SERTA PEMASANGANNYA DITEMPAT YG
DITENTUKAN

PERANAN POLRI DALAM KAMPANYE
PASAL 68 (1), (2) PKPU 23/2018

PASAL 68 (1), (2) PKPU 23/201
WILAYAH/TEMPAT
MEMUNGKINKAN
WILAYAH/TEMPAT BATAL/TUNDA
USUL
TDK
TEMBUSAN
KPD
KAMPANYE
PELAKS
NDA
PELAKS
DENGAN
KPU
KPU KAMPANYE
MEMUTUSKAN
MEMUTUSKAN
KPD PEMBERITAHUAN

PASAL 68 (3), HURUF A, B PKPU 23/2018
BAWASLU
BAWASLU PROV /
DAN KAB/KOTA
POLRI
BERWENANG
● TERBITKAN
KAMPANYE / BUBARKANKEGIATAN
DI YANG TIDAKTERDAFTAR
KPU
● PERSETUJUAN
MENGUBAH RUTE PERJALANAN TANPA
DARI PELAKSANA

MONEY
POLITICS
MONEY POLITICS

MONEY POLITICS
CALON ANGGOTA DPD
PASAL 519
B. SETIAP ORANG;
A.
C. DENGAN SENGAJA;
SESEORANG,
MELAKUKAN PERBUATAN CURANG UNTUK MENYESATKAN
ATAU DENGAN MEMAKSA, DENGAN MENJANJIKAN
D. DENGAN MEMBERIKAN UANG ATAU MATERI LAINNYA;
UNTUK
ANGGOTAMEMPEROLEH DUKUNGAN BAGI PENCALONAN
DALAM DPD DALAM PEMILU SEBAGAIMALA DIMAKSUD
PASAL 183;
PIDANA PENJARA
TH
MAKS 3 (TIGA)
MAKS
DAN DENDA
RP 36 JT
124 BUKUBUKU SAKUSAKUPENANGANANPENANGANAN TPTPPEMILUPEMILU20192019

JUMLAH
PROVDPT DUKUNGAN
PEMILIH KET.
MINIMAL
LEBIH
S.D. 1 JUTA 1.000 DUKUNGANTERSEBAR
JUTA S.D. 5 JUTA

DARI 1 MINIMAL
2.000 JUMLAH
PALING SEDIKIT
KAB/KOTA50%
DI DARI
PROV
YANG BERSANGKUTAN;
LEBIHDARIJUTA MINIMAL3.000 DUKUNGAN
DENGANDIBUKTIKAN
DAFTAR
JUTA S.D. 10 5
JUTA
LEBIH
LEBIH
S.D.DARI
15 JUYA
10 MINIMAL
4.000 /CAP
DUKUNGAN
JEMPOL
DIBUBUHI
DILENGKAPI
TTD
DARI 15 MINIMAL FC KTP

JUTA 5.000
DIREKTORATDIREKTORAT TINDAKTINDAK PIDANA UMUMUMUM -- BARESKRIMBARESKRIM POLRIPOLRI 125

SANKSI
MONEYADMINISTRASI
POLITICS
PASAL 284 UU 7/2017

DALAM HALTERBUKTI PELAKSANA DANTIMKAMPANYE PEMILU
MENJANJIKAN
SEBAGAI ATAU MEMBERIKAN UANG ATAU MATERI LAINNYA
SECARA IMBALAN KEPADA PESERTA KAMPANYE PEMILU
LANGSUNG ATAU TIDAKLANGSUNG UNTUK:
A. TIDAK MENGGUNAKANHAK PILIHNYA;
B. PEMILU
MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA DENGAN MEMILIH PESERTA
SUARANYADENGAN
TIDAKSAH;
CARA TERTENTU SEHINGGA SURAT
D.
C. MEMILIH PASANGAN CALON TERTENTU;
MEMILIH PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU TERTENTU; DAN/
ATAU
E. MEMILIH CALON ANGGOTA DPD TERTENTU,
UNDANG
DJATUHI SANKSI SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UNDANG-
INI
PASAL 285 UU 7/2017
HUKUM
PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH MEMPEROLEH KEKUATAN
DIMAKSUDTETAP TERHADAP PELANGGARAN SEBAGAIMANA
KEPADA DALAM PASAL 28O DAN PASAL 284 YANG DIKENAI
DPRD PELAKSANA KAMPANYE PEMILU ANGGOTA DPR, DPD,
SEBAGAI
PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTA YANG BERSTATUS
DPRD CALON ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI, DAN
KPU KABUPATEN/KOTA DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR KPU,
TINDAKAN
PROVINSI, DAN KPU KABUPATEN/KOTA UNTUK MENGAMBIL
BERUPA

A. PEMBATALAN NAMA CALON ANGGOTA DPR, DPD, DPRD
PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTADARI DAFTAR CALON
TETAP;
ATAU
B. PEMBATALAN PENETAPAN CALON ANGGOTA DPR, DPD, DPRD
PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTA SEBAGAI CALON
TERPILIH.
PASAL 286 UU 7/2017

(1) PASANGAN
PROVINSI, CALON, CALON ANGGOTA DPR, DPD, DPRD
NYE, DPRD KABUPATEN/KOTA, PELAKSANA KAMPA-
DAN/ATAU
DAN/ATAU TIM KAMPANYE DILARANG MENJANJIKAN
UNTUK MEMBERIKAN UANG ATAU MATERI LAINNYA
ATAU MEMENGARUHI PENYELENGGARA PEMILU DAN/
PASANGAN
PEMILIH
(2) PROVINSI, CALON SERTACALON ANGGOTADPR,DPD,DPRD
MELAKUKAN DAN DPRD KABUPATEN/KOTA YANG TERBUKTI
PADA PELANGGARAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD
DAPAT AYAT (1) BERDASARKAN REKOMENDASI BAWASLU
SEBAGAIDIKENAI SANKSI ADMINISTRATIF PEMBATALAN
DPD, PASANGAN CALON SERTA CALON ANGGOTA DPR,
KPU DPRD PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTA OLEH
(3) (2)
PELANGGARAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT
TERSTRUKTUR,
MERUPAKAN PELANGGARAN YANG TERJADI SECARA
PEMBERIAN SISTEMATIS, DAN MASIF.
(4) MANA SANKSI TERHADAP PELANGGARAN SEBAGAI-
SANKSIDIMAKSUD PADA AYAT (2) TIDAK MENGGUGURKAN
PIDANA

PENJELASAN PASAL
PASAL 284; 286 (1)

■ “MENJANJIKAN
INISIATIFNYA DAN/ATAU MEMBERIKAN“ ADALAH
KAMPANYE PEMILU
UNTUK BERASAL
YANG MENJANJIKAN
DARI PELAKSANA
DAN MEMBERIKAN
DAN TIM
■ “MATERIMEMENGARUHI PEMILIH.
PEMBERIAN
LAINNYA” TIDAK TERMASUK BARANG BARANG
PEMILU, YANG MERUPAKAN ATRIBUT KAMPANYE
ATRIBUT ANTARA LAIN KAOS, BENDERA, TOPI, DAN
PESERTA LAINNYA SERTA BIAYA/UANG MAKAN DAN MINUM
KAMPANYE,KAMPANYE, BIAYA/UANG TRANSPOR PESERTA
PADA BIAYA/UANG PENGADAAN BAHAN KAMPANYE
MUKAPERTEMUAN TERBATAS DAN/ATAU PERTEMUAN TATAP
NILAI DAN DIALOG, DAN HADIAH LAINNYA BERDASARKAN
DITETAPKAN
KEWAJARAN DAN KEMAHALAN SUATU DAERAH YANG
DENGAN PERATURANKPU.
PASAL 286 (3)

■ “PELANGGARAN
YANG TERSTRUKTUR” ADALAH KECURANGAN
PEMERINTAH
DILAKUKAN OLEH APARAT STRUKTURAL, BAIKAPARAT
SECARA MAUPUN PENYELENGGARA PEMILIHAN
KOLEKTIF ATAU SECARA BERSAMA-SAMA.
■ “PELANGGARAN
DIRENCANAKAN SISTEMATIS” ADALAH PELANGGARAN YANG
SANGATRAPI. SECARA MATANG, TERSUSUN, BAHKAN
■ “PELANGGARANMASIF”ADALAH
SANGAT DAMPAKPELANGGARANYG
BUKAN LUAS PENGARUHNYA TERHADAP HASIL PEMILIHAN
HANYA SEBAGIAN

MAHAR POLITIK
PASAL228
■ PARTAI
DALAM POLITIK DILARANG MENERIMA IMBALAN
PENCALONAN
BENTUK APA PUN PADA PROSES
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.
■ DALAM
IMBALANHAL PARTAI POLITIK TERBUKTI MENERIMA
PARTAI SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1),
MENGAJUKAN
POLITIK YANG BERSANGKUTAN DILARANG
CALON PADA PERIODE BERIKUTNYA.
■ PARTAI
SEBAGAIMANA
POLITIK YANG MENERIMA IMBALAN
DIBUKTIKAN DIMAKSUD PADA AYAT (2) HARUS
TELAH DENGAN PUTUSAN PENGADILAN YANG
MEMPEROLEH KEKUATANHUKUM TETAP.
■ MEMBERIKAN
SETIAP ORANG ATAU LEMBAGA DILARANG
DALAM IMBALAN KEPADA PARTAI POLITIK
PENCALONAN
BENTUK APA PUN DALAM PROSES
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.
■ TETAPI
ADANYA LARANGAN MAHAR POLITIK, AKAN
SEHINGGA
TIDAK DIATUR DALAMKETENTUAN PIDANA
PENANGANANTIDAK BISA DITINDAK LANJUTI DENGAN
TPPEMILU;
■ MAHAR
SEBAGAIPOLITIK JUGA TIDAK DAPAT DIMASUKKAN
BUKAN PELANGGARAN ADMINITRASI KARENA
TERHADAPBAGIAN DARI PROSES PELANGGARAN
MEKANISME TATA CARA, PROSEDUR, ATAU
TRASI YANG BERKAITAN DENGAN ADMINIS-
PELAKSANAAN PEMILU;

NETRALITAS
POLRI
NETRALITAS POLRI
NO DASAR URAIAN
LINDUNGI,
POLRI SEBAGAI
MENJAGA KAMTIBMAS
ALAT BERTUGAS
NEGARA YANG
ME-
PASAL30(4)UUD1945
1
YARAKAT, MENGAYOMI, MELAYANI MAS-
KEIKUTSERTAAN
SERTA MENEGAKKANHUKUM
LENGGARAAN POLRI DALAM PENYE-
NEGARA :
1) BERSIKAP
HIDUPAN NETRAL DALAM KE-
BATKAN POLITIK DAN TIDAK MELI-
PRAKTISDIRI PADA KEGIATAN POLITIK
PASAL 28 UU
2
NO 2/2002 2) DAN
TIDAK MENGGUNAKAN HAK MEMILIH
DIPILIH
3) DAPAT
KEPOLISIAN
MENDUDUKI JABATANDI LUAR
KAN SETELAH MENGUNDUR-
KEPOLISIAN
DIRI ATAU PENSIUN DARI DINAS
DALAM HAL TERJADI PELANGGARAN

KETENTERAMAN,KETERTIBAN,DANKEA-
SUARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN

MANAN
DAN OLEH
KETENTERAMAN,
OLEH
ANGGOTA
PEMANTAU
MASYARAKAT
KETERTIBAN,
PEMILU,
PASAL
7/2017
371 UU
3 DAN/ATAU
PETUGAS
GANANKEAMANAN MELAKUKAN PENAN-
MEMATUHI,
SECARA
DISERAHKAN
MEMADAI.
KEPADA
JIKA POLRI
TIDAK

NO DASAR URAIAN
SANA
DILARANG IKUT SERTA SEBAGAI PELAK-
PASAL
RUNGANDAN TIM KAMPANYE, PIDANA KU-
JO2807/2017
(3)
490UU
PALING PALING LAMA 1 TH DAN DENDA
DILARANG
BANYAK 12 JUTA
MENGUNTUNGKAN
MELAKUKAN TINDAKAN YANG
PASAL PESERTA ATAU MERUGIKAN
UU 7/2017
306 (2) NYE, PEMILU, PELAKSANA KAMPA-
DANTIM KAMPANYE
PASAL
SURAT PERNYATAAN PENGUNDURAN
DIRI
HURUF
(2) O;227
258
DITETAPKAN
SEBAGAI ANGGOTA POLRI SEJAK
240 HURUF H;
PESERTA SEBAGAI PASANGAN CALON
H (2) HURUF
PEMILU
UU 7/2017
PASAL
H 6 HURUF
BERSIKAP
SETIAP ANGGOTA POLRI WAJIB
14/2011
PERKAP NO
4 BERPOLITIK.NETRAL DALAM KEHIDUPAN
KEPP TTG
SETIAP ANGGOTA POLRI DILARANG:

PASAL A. PARTAI
MENJADI ANGGOTA ATAU PENGURUS
14/2011
PERKAP12NO POLITIK;
5
KEPP TTG B. DIPILIH;
MENGGUNAKAN HAK MEMILIH DAN
DAN/ATAU
C. POLITIK
MELIBATKAN DIRI PADA KEGIATAN
PRAKTIS.

NO DASAR URAIAN
SANGSI
REKOMENDASIADMINISTRATIF BERUPA
DIMAKSUD PTDH SEBAGAIMANA
DIKENAKAN PADA AYAT (1) HURUF G
YANG KEPADA PELANGGAR KEPP
PASAL
(3) 21 AYAT
MELIPUTI:
MELAKUKAN PELANGGARAN
14/2011
PERKAP
HURUF
NOH
ATAU MENJADI ANGGOTA DAN/
6
YANG PENGURUS PARTAI POLITIK
KEPP TTG
MENDUDUKI
DIKETAHUI KEMUDIAN TELAH
ANGGOTA JABATAN ATAU MENJADI
DIPERINGATKAN/DITEGUR
PARPOL DAN SETELAH
MEMPERTAHANKAN STATUSNYA
MASIHITU;
TETAP

NO: SE KAPOLRI
SE/7/VI/2014 TTG NETRALITAS POLRI
1. ANGGOTA
SEBAGAI POLRI DILARANG MENDEKLARASIKAN DIRI
/ BAKAL CALON KEPALA / WAKIL KEPALA DAERAH
2. DILARANG
CALEG.
JANJI, MENERIMA / MEMINTA / MENDISTRIBUSIKAN
BENTUKHADIAH, SUMBANGAN ATAU BANTUAN DALAM
SUKSES APAPUN DARI PIHAK PARPOL, PASLON DAN TIM
3. DILARANG PADA KEGIATAN PEMILU / PEMILihan
ORANG MENGGUNAKAN / MEMASANG / MENYURUH
BERTULISKAN/BERGAMBARPARPOL,
LAIN UNTUK MEMASANG ATRIBUT-ATRIBUT YANG
4. DILARANG CALEG, DAN PASLON.
NARASUMBER MENGHADIRI, MENJADI PEMBICARA/
KAMPANYE,PERTEMUANPADA KEGIATAN DEKLARASI, RAPAT,
MELAKSANAKAN PARTAIPOLITIKKECUALI DIDALAM
SURAT PENGAMANAN YANG BERDASARKAN
5. DILARANG
PERINTAH TUGAS.
MENYEBARLUASKAN
MEMPROMOSIKAN, MENANGGAPI DAN
CALON GAMBAR / FOTO BAKAL PASANGAN
MEDIA KEPALA / WAKIL KEPALA DAERAH BAIK MELALUI
6. DILARANG
MASSA, MEDIA ONLINE DAN MEDIA SOSIAL.
PASANGAN MELAKUKAN FOTO BERSAMA DENGAN BAKAL
CALEG. CALON KEPALA / WAKIL KEPALA DAERAH /
7. DILARANG
KEBERPIHAKKAN
MEMBERIKAN DUKUNGAN POLITIK DAN
KEPALA DALAM BENTUK APAPUNKEPADA CALON
YANG / WAKIL KEPALA DAERAH / CALEG / TIM SUKSES.
PENGAMANAN
WAJIB DILAKSANAKAN ADALAH MEMBERIKAN
PEMILIHAN PADA RANGKAIAN KEGIATAN PEMILU /

8. DILARANG
PASLON MENJADI PENGURUS / ANGGOTA TIM SUKSES
9. DILARANG/ CALEG DIDALAM PEMILU / PEMILihan
MEMBUAT MENGGUNAKAN KEWENANGAN ATAU
MENGUNTUNGKAN
KEPUTUSAN DAN/ATAU TINDAKAN YG DAPAT
PARPOL / MERUGIKAN KEPENTINGAN POLITIK
PEMILU MAUPUN PASLON / CALEG DIDALAM KEGIATAN
DILARANG
/ PEMILIHAN.
10. MAUPUN MEMBERIKAN FASILITAS-FASILITAS DINAS
PASLON PRIBADI GUNA KEPENTINGAN PARPOL, CALEG,
WAPRES PILKADA, TIM SUKSESP DAN PASLON PRES /
DILARANGPADA MASA KAMPANYE.
11. CAMPAIN)TERHADAP
MELAKUKAN KAMPANYE HITAM (BLACK
MENGANJURKAN PASLON SERTA DILARANG
DILARANG UNTUK MENJADI GOLPUT.
12. TERKAIT MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA SIAPAPUN
KEGIATAN DENGAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA PADA
DILARANGPEMUNGUTAN SUARA PEMILU/PEMILIHAN.
13. KOMISI MENJADI PANITIA UMUM PEMILU, ANGGOTA
PEMILUPEMILIHAN UMUM (KPU) DANPANITIA PENGAWASAN
DIDALAM(PANWASLU) SERTA TURUT CAMPUR TANGAN
PEMILU. MENENTUKAN DAN MENETAPKAN PESERTA

PENEKANAN PRESIDEN RI
PADA RAPIM TNI – POLRI 2018
PAK
MAMPU MENCEGAH KONFLIK AKIBAT DAM-
DA PROSES DEMOKRASI YAITU PEMILUKA-
2018 DAN PEMILU 2019.
TERSEBUT.
SEMUAASPEKMENGARAH
LATAN PEMILUKADA 2018 DAN
KEPADA
PEMILU
PERHE-
2019
PENEGAKAN
TAKAN HUKUM HARUS MAMPU CIP-
SUASANA YANG AMAN DAN TERTIB.

CATATAN PENTING
HARI
DALAM
DIBEBERAPA
UU 7 / 2017 TIDAK MENGATUR PENGERTIAN HARI,
BAWASLU PASAL MENYEBUTKAN HARI DAN HARI KERJA.
PENANGANAN DAN MAHKAMAH AGUNG MENETAPKAN HARI DALAM
ADALAH TP. PEMILU DENGAN MENGGUNAKAN HARI
1 HARI KERJA. (PERBAWASLU NO 7 / 2018; PERMA NO
/ 2018)
LAPORAN
PENYIDIK
TP. POLRI TIDAK BERWENANG MENERIMA LAPORAN
PEMILU.
PEMILU, TETAPI MENERIMA PENERUSAN DARI PENGAWAS
TEMUAN
DISAMPAIKAN
JIKA ANGGOTA POLRI MENEMUKAN DUGAAN TP. PEMILU, MAKA
SEBAGAI KEPADA PENGAWAS PEMILU UNTUK DIJADIKAN
HAK TEMUAN ATAU KEPADA PIHAK LAIN YANG MEMILIKI
SEBAGAI PELAPOR.
IN ABSENTIA
UU 7 / 2017 MENGENAL IN ABSENTIA MULAI DARI PENYIDIKAN,
PENUNTUTAN,
PENYIDIKAN PEMERIKSAAN DIPERSIDANGAN. TERHADAP
DIAJUKAN DIMAKNAI BAHWA BERKAS PERKARA DAPAT
BERITA KE PENUNTUT UMUM TANPA DILENGKAPI DENGAN
TERSANGKA
ACARA PEMERIKSAAN TERSANGKA YANG DISEBABKAN
DILAKUKAN TIDAK DIKETAHUI KEBERADAANYA. SETELAH
DILAMPIRKANPENCARIAN
DALAM BERKAS
SECARAPERKARA.
MAKSIMALADMINISTRASI NYA

DALUARSA
UU
LAPORAN,
7 / 2017 TELAH MEMBERIKAN BATASAN LIMITATIF WAKTU
TERSEBUT KAJIAN, PENYIDIKAN, PENUNTUTANDLL. JIKAWAKTU
PERKARA DILEWATI MAKA KONSEKWENSIHUKUMNYA ADALAH
TERSEBUT CACAT FORMAL / DALUARSA.
BATAS WAKTU PENANGANAN TP. PEMILU

PALING
LAPORAN ATAU TEMUAN DISAMPAIKAN KEPADA BAWASLU
TAHAPANLAMA 7 (TUJUH) HARI SEJAK BERAKHIRNYA MASA
PRESIDEN PEMILU BERUPA PENGUCAPAN SUMPAH/JANJI
DPRD DAN WAKIL PRESIDEN SERTA ANGGOTA DPR, DPD,
TERHADAP
PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTA, SEDANGKAN
SETELAH LAPORAN / TEMUAN YANG SEDANG BERJALAN
SAMPAI BERAKHIRNYA TAHAPAN TERSEBUT MAKA DIPROSES
SELESAI.

CATATAN
DIREKTORATTINDAK PIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI 141

CATATAN

CATATAN

CATATAN

CATATAN

TERIMA KASIH
DITTIPIDUM
BARESKRIM POLRI
INſ|CIIdLLLICI
INIH)|SEHV8 IHTOd

Buku Saku Penanganan Tindak Pidana Pemilu

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Buku Saku Penanganan Tindak Pidana Pemilu

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ſyſ); ſl)WS |HTOd

NVISITOd:) WHVOEN H WISHNOCINIXIT8ſld:

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

DIREKTORATTINDAKPIDANA UMUM - BARESKRIMPOLRI iii

Jakarta, 27 Agustus 2018

Drs. ARIEFSULISTYANTO, M.Si.

iv BUKUSAKU PENANGANAN TPPEMILU 2019

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Assalamualaikum Wr. Wb.

DIREKTORATTINDAKPIDANA UMUM - BARESKRIMPOLRI v

vi BUKUSAKU PENANGANAN TPPEMILU 2019

Jakarta, 13 September 2018

Prof. H. MUHAMMAD TITO KARNAVIAN, Ph.D.

DIREKTORATTINDAKPIDANA UMUM - BARESKRIMPOLRI vii

Kata Pengantar ...................................................................iii

viii BUKUSAKU PENANGANAN TPPEMILU 2019

DIREKTORATTINDAKPIDANA UMUM - BARESKRIMPOLRI ix

Larangan Kampanye.................................................... 106

Penjelasan Pasal .............................................................. 128

x BUKUSAKU PENANGANAN TPPEMILU 2019

DIREKTORAT TINDAK PIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI 1

PASAL 1 KE-1 UU NO 7/2017

DIREKTORAT TINDAK PIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI 3

❑ PENETAPAN PESERTA PEMILU; 19 FEBRUARI S.D. 17

DPRD ANGGOTA DPR, DPD,

❑ MASA KAMPANYE PEMILU; S.D.

4 BUKU SAKUPENANGANAN TPPEMILU2019

DIREKTORAT TINDAK PIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI 5

PASAL 198 UU NO 7/2017

PASAL 199 UU NO 7/2017

PASAL 200 UU NO 7/2017

DALAM UU. c. PEMIL

6 BUKU SAKUPENANGANAN TPPEMILU2019

PASAL 348 (1) UU NO7/2017

PASAL 348 (2) UU NO7/2017

PASAL 348 (3) UU NO7/2017

DIREKTORAT TINDAK PIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI 7

PASAL 169 UU 7/2017, DIANTARANYA :

8 BUKU SAKUPENANGANAN TPPEMILU2019

PASAL 182 UU 7/2017 DIANTARANYA:

DIREKTORAT TINDAK PIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI 9

PASAL 240 UU 7/2017 DIANTARANYA:

10 BUKU SAKUPENANGANAN TPPEMILU2019

PASAL 184 UU7/2017

DIREKTORAT TINDAK PIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI 11

TTG PASAL 32 UU NO 2/ 2011

(3) DIBENTUKOLEH PARTAI POLITIK.

12 BUKU SAKUPENANGANAN TPPEMILU2019

PASAL 347 UU 7 / 2017

PASAL 351 UU 7 / 2017

DIREKTORAT TINDAK PIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI 13

PEMBERIAN PASAL 353UU 7 / 2017

PASAL 356 UU 7 / 2017

14 BUKU SAKUPENANGANAN TPPEMILU2019

PASAL 372 UU 7 / 2017

DIREKTORAT TINDAK PIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI 15

PEMILU YANG TERHENTI

16 BUKU SAKUPENANGANAN TPPEMILU2019

DIREKTORAT TINDAK PIDANA UMUM - BARESKRIM POLRI 17

OLEH KPU KAB/KOTA :

OLEH KPU KAB/KOTA :

18 BUKU SAKUPENANGANAN TPPEMILU2019

PASAL411 PEROLEHAN SUARAPASLON SUARAPARPOLSUARACALON

PASAL412 PENETAPAN SIDANGPLENO SIDANGPLENO