DALAM
DISUSUN OLEH :
NAMA : KBP. IMAM SACHRONI, S.H.
NDH : 30
INSTANSI : DITIPID SIBER BARESKRIM POLRI
E. Manfaat……………………………………………………………..….… 6
G.OutPut Kunci…………………………………………………………….. 6
BAB II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN ………………………… 7
2.1 Roadmap/Milstone Proyek Perubahan …………………… 7
2.2 Tata Kelola Proyek Perubahan …………………………… 8
2.3 Identifikasi dan Analisis Stakeholder .…………………….. 8
2.4 Identifikasi Potensi Kendala/Masalah ……………………. 11
2.5 Kriteria Keberhasilan ………………………………………. 12
2.6 Faktor Pendukung Keberhasilan ……………………….... 12
BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN ……………………… 13
3.1. Capaian Proyek Perubahan ……………….…………… 13
3.2. Peta Stakeholder ………………..…………………………. 14
3.3. Kendala Internal dan Eksternal …………………………… 15
3.4. Upaya Mengatasi Kendala ………………………………… 16
3.5. Instrumen Minitoring Pelaksanaan Proyek Perubahan …. 16
BAB IV PENUTUP ………………………………………………………….. 17
4.1. Kesimpulan ………………………………………………… 17
4.2. Lesson Learned…………………………………………….. 18
4.3. . Rekomendasi ……………………………………………… 18
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………. 19
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini disamping
membawa dampak positif juga membawa dampak negatif berupa ancaman
kejahatan siber. Yg jumlah kasusnya semakin meningkat baik berupa computer
crime maupun computer related crime.
3. Namun dlm pelaksanaan tugasnya saat ini dirasa masih belum optimal, hal ini di
sebabkan adanya beberapa permasalahan kelemahan yang ada pada Satgas
patroli siber al :
a. Penanganan kejahatan siber belum berdasarkan basis data yang memadai dan
ditujukan hanya untuk melakukan penegakan hukum.
b. Belum optimal melakukan kampanye dan pencegahan kejahatan siber.
c. Sarana / prasarana dan SDM belum sepenuhnya memadai.
d. Belum adanya Payung hukum yang mendukung penyelenggaraan Patroli Siber.
5. Kebijakan patroli siber terpadu disusun dalam bentuk roadmap rencana strategi
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan yaitu :
a. jangka pendek :
Membangun kolaborasi / kerja sama dengan stakeholder laen untuk menjaga
keamanan ruang siber. Dengan menyelenggarakan patroli siber terpadu.
b. Jangka sedang :
Menyelesaikan Regulasi / Peraturan Pendukung sebagai pedoman / payung
hukum penyelenggaraan patroli siber.
c. Jangka panjang :
Pemenuhan SDM dan sarana Teknologi pendukung sebagai penguatan
penyelenggaraan Patroli Siber, supaya lebih adaptif dan mampu menghadapi
perkembangan ancaman.
A. Latar Belakang
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta Internet telah berkembang pesat
baik dari sisi konektivitas, kecepatan serta keberagaman informasi yang disajikan
kepada masyarakat Indonesia. Masyarakat memanfaatkan kemajuan TIK dan internet
untuk melakukan berbagai macam kegiatan, seperti bersosialisasi melalui platform
media sosial, berbelanja melalui situs-situs e-commerce, maupun untuk bepergian
dengan menggunakan aplikasi transportasi dalam jaringan. Hasil survei APJII pada
tahun 2020, menunjukkan bahwa tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia
mengalami peningkatan 17 % atau sebesar 25 juta pengguna menjadi 175,4 juta
pengguna apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2019. Hal ini berarti sekitar
64% dari total populasi penduduk di Indonesia yang berjumlah 264.16 juta jiwa telah
terjangkau oleh internet.
Data diatas menunjukan bahwa dari waktu kewaktu angka kejahatan / tindak
pidana siber terus mengalami peningkatan, ini menunjukkan bahwa upaya
penanggulangan terhadap kejahatan siber belum mampu menekan angka
kenaikankejahatan secara maksimal, hal ini disebabkan antara lain karena : Upaya
penanggulangannya masih mengedepankan upaya penegakan hokum terhadap kasus
1
– kasus yang sudah terjadi, belum mengoptimalkan upaya edukasi dan pencegahan
agar kasus kejahatan siber tidak terjadi dengan melibatkan fungsi deteksi, preemtif, dan
preventif
2
Penanganan kejahatan siber selaras dengan misi pembangunan nasional yaitu
“mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu” dengan memantapkan kemampuan
dan meningkatkan profesionalisme Polri agar mampu melindungi dan mengayomi
masyarakat; mencegah tindak kejahatan, dan menuntaskan tindak kriminalitas. Di
samping itu, sasaran-sasaran pokok yang akan dicapai dalam kurun waktu 2005-2025
adalah “Terwujudnya rasa aman dan damai bagi seluruh rakyat serta terjaganya
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kedaulatan negara dari
ancaman baik dari dalam negeri maupun luar negeri”, ditandai oleh (1) Terwujudnya
keamanan nasional yang menjamin martabat kemanusiaan, keselamatan warga negara,
dan keutuhan wilayah dari ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan, baik
dari luar negeri maupun dari dalam negeri, dan (2) Polri yang profesional, partisipasi
kuat masyarakat dalam bidang keamanan, intelijen, dan kontra intelijen yang efektif,
serta mantapnya koordinasi antara institusi pertahanan dan keamanan
Sejalan dengan misi Polri terhadap Kejahatan Siber 2020 – 2024, yaitu :
3
yang terkait dengan kejahatan siber. Sebagai langkah awal untuk melakukan
penegakan hukum.
2. Upaya Preemtif dan Preventif belum dilakukan karena Dit.Siber tidak memiliki
unit yg menjalankan kegiatan preemtif maupun Preventif, sehingga kegiatan
yang dilakukan selama ini masih terbatas hanya dalam rangka penegakan
hukum. Sedangkan upaya pencegaahan dan edukasi kepada masyarakat
belum dilaksanakan, hal ini yang mengakibatkan angka kejahatan Siber terus
meningkat.
3. Belum adanya kesamaan tindakan antar fungsi maupun kewilayahan dalam
penanggulangan kejahatan siber karena kurangnya koordinasi yang berakibat
justru sering kontra produktif.
4. Partisipasi dan peran serta masyarakat serta stakehorder masih sangat minim
utamanya dalam peran aktif utk memberi informasi dan dukungan data dalam
upaya pencegahan maupun pemberian data dan informasi pada saat
terjadinya tindak pidana siber sehingga menyulitkan pengungkapanya.
5. Program pengembangan kemampuan Dit, Siber belum tersusun dan
terencana dengan baik yang berakibat pembangunan kekuatan dan
kemampuanya hanya didasarkan atas kebutahan insidentil saat itu. Dan tidak
berkelanjutan.
C. GAGASAN PERUBAHAN
Dari uraian latar belakang diatas maka gagasan perubahan yang diusulkan adalah
“ Patroli Siber Terpadu Dalam Penanggulangan Siber Crime “, ini merupakan strategi
kolaborasi antar stakeholder yang memiliki kepentingan dalam penanggulangan
kejahatan siber.
4
saling berpartisipasi, mendukung dan memberi informasi sehingga tercipta langkah
tindakan secara terpadu dalam penanggulangan kejahatan siber, sehingga tercipta
ruang siber yang aman dan nyaman untuk semua orang.
5
E. MANFAAT
1. Intern : Makin efektifnya pelaksanaan patroli SIBER, dalam mengungkap dan
menanggulangi kejahatan siber.
2. Stake Holder eksternal : Dapat meningkatkan upaya pencegahan dan
penanggulangan gangguan / kejahatan SIBER.
3. Masyarakat : masyarakat mendapatkan perlindungan dari kejahatan siber dan
mendapatkan pelayanan hukum secara cepat dan berkeadilan
4. Negara :Terciptanya kepastian hukum dan stabilitas keamanan sehingga
menumbuhkan kepercayaan dunia usaha dan investasi yg akan mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional untuk kesejahteraan rakyat.
F. RUANG LINGKUP PERUBAHANNYA
Ruang lingkup proyek perubahan ini adalah terselenggaranya patroli siber terpadu
dan komprehensif yang mencakup kegiatan preemtif, preventif dan gakkum dengan
rincian sebagai berikut :
6
BAB II
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
a. Jangka Pendek
NO. KEGIATAN OUTPUT WAKTU
4 Rapat penyusunan naskah kerja sama MOU / PKS Juni s/d Juli 2020
6 Penyusunan Draft Perkaba ttg SOP Draft SOP Patroli Juni s/d Agustus
Patroli Siber Siber
b. Jangka Sedang
7
c. Jangka Panjang
A. Internal
8
2.Dir.Tipid Siber Pelaksana Kegiatan Pengaruh besar Komunikasi
Kepentingan besar Koordinasi
informasi
C.StakeHolder
9
6.Asosiasi Mendorong percepatan Pengaruh kecil, Komunikasi,
penyelenggara layanan pelaksanaan dan promosi kepentingan besar koordinasi,
Bisnis Digital kegiatan di lapangan informasi
I 1. Laten 2. Promoters
N
- Karo Bin.Ops - Kabareskrim
F
- Karo Kerma Asops - Menkominfo
L - Kabag Kerma - Ka.BIN
- Ka.BSSN
U - Dir.Tipid Siber
E 4. Apathetics 3. Defenders
N
- Media online - Div. Kum
C - Asosiasi - Div. Humas
penyelenggara - Asosiasi Usaha
E
komunikasi bisnis Digital
- Kementerian
lembaga lain
I N T E R E S
10
Berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruhnya, para pihak proyek
perubahan ini dapat dibedakan atas 4 kelompok, yaitu:
11
2.5. Kriteria Keberhasilan
12
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
1. • Brainstorming dan konsultasi Mei s/d juni Mei s/d juni Usulan RPP
dengan mentor dan coach 2020 2020 (Seminar PP)
Jangka Pendek
1. Pembentukan Pokja dan tim Minggu 1 Minggu 1 Juni Sprin tim Pokja
efektif Juni 2020 2020
3. Rapat Penyusunan naskah Juni s/d juli Juni 2020 Naskah MOU /
kerja sama 2020 PKS
13
5. Pengajuan Sprin ke Juni 2020 Juni 2020 Sprin
Kabareskrim ttg Satgas Patroli Kabareskrim
Siber Terpadu
I 4. Laten 5. Promoters
14
PEMETAAN PARA PIHAK (sesudah )
I 7. Laten 8. Promoters
15
3.3 Upaya Mengatasi Kendala
16
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
17
4.2. Lesson learned
4.3. Rekomendasi/Saran
Untuk menjamin agar Proyek perubahan ini terus berjalan dengan baik
serta menunjukan kinerja yg optimal dan sasaran jangka menengah maupun
jangka panjangdapat terwujud, direkomendasikan halsebagai berikut :
18
3. Memastikan bahwa seluruh program dan kegiatan yang telah ditetapkan
tetap di jalankan secara konsisten sehingga tercapai sesuai hasil yang
diharapkan.
Penulis
19
DAFTAR PUSTAKA
20
21