DAERAH LAMPUNG
Tema :
OPTIMALISASI KAMSELTIBCAR LANTAS SATLANTAS POLRES
TULANG BAWANG GUNA MENINGKATKAN KINERJA DAN CITRA
POLRI YANG PRESISI
OLEH :
8. Umum ……………………….………….………................ 5
9. Kondisi Faktual ............................................................. 6
10. Implikasi Belum Optimalnya Pelaksanaan Kampanye
Tertib Berlalu Lintas di Polres Tulang Bawang …......... 10
i
14. Umum ………………….................................................. 14
15. Kondisi Ideal 15
…………………………...............................
16. Kontribusi Optimalnya Pelaksanaan Kampanye Tertib
Berlalu Lintas di Polres Tulang Bawang 18
…………………
17. Indikator Keberhasilan 18
…………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH LAMPUNG
Tema :
OPTIMALISASI KAMSELTIBCAR LANTAS SATLANTAS POLRES
TULANG BAWANG GUNA MENINGKATKAN KINERJA DAN CITRA
POLRI YANG PRESISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seiring perkembangan pesat teknologi, khususnya teknologi
transportasi menyebabkan laju pertambahan kendaraan yang cukup
pesat namun kurang diimbangi dengan penambahan sarana dan
prasarana jalan, selain itu masih rendahnya kesadaran hukum
masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas, sehingga upaya
menciptakan situasi dan kondisi Keamanan, Keselamatan,
Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcar Lantas) sulit
untuk diwujudkan.
Pengaruh dari perkembangan teknologi transportasi yang
semakin pesat belakangan ini, khususnya kendaraan bermotor, baik
roda empat maupun roda dua, yang semakin menjamur dimiliki oleh
masyarakat Indonesia, telah mendorong terjadinya berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan pelanggaran maupun
kecelakaan lalu lintas. Hal ini tidak lepas dari masih sangat
rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap aturan tertib
berlalu lintas, dalam arti lemahnya disiplin pengemudi sebagai
pengguna jalan.
Menyikapi hal tersebut Polres Tulang Bawang perlu
mengoptimalkan kampanye tertib berlalu lintas dengan sasaran
masyarakat umum seperti pengemudi kendaraan bermotor angkutan
umum dan pemakai jalan lainnya. Namun selama ini kegiatan
tersebut kurang optimal dilakukan ditandai dengan tingkat
1
kecelakaan di wilayah hukum Polres Tulang Bawang masih cukup
tinggi, seperti pada tahun 2020 terjadi laka lantas sebanyak 73
kasus dan tahun 2021 terjadi 76 kasus.
Berdasarkan data tersebut di atas perlu dilakukan
peningkatan kampanye berlalu lintas yang dilakukan oleh Polres
Tulang Bawang secara efektif dan berkelanjutan.
2. Pokok Permasalahan
Mendasari uraian latar belakang tersebut di atas, maka
sebagai pokok permasalahan yang akan dibahas dalam NKP ini
adalah “Bagaimana mengoptimalkan pelaksanaan kampanye tertib
berlalu lintas di Polres Tulang Bawang guna meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam rangka terwujudnya Kamseltibcar
Lantas?”
3. Ruang Lingkup
Penulisan NKP ini dibatasi pada upaya Kapolres Tulang
Bawang mengoptimalkan pelaksanaan kampanye tertib berlalu lintas
di Polres Tulang Bawang dari aspek sumber daya organisasi dan
kerjasamanya dengan stakeholders guna meningkatakan kesadaran
masyarakat pada kurun waktu Tahun 2019-2020.
2
b. Pendekatan dalam penulisan ini yaitu melalui studi
kepustakaan dengan menggali beberapa teori atau konsep
yang sesuai.
7. Pengertian-pengertian
a. Optimalisasi
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008, hlm 1.021) artinya
terbaik atau paling menguntungkan. Maknanya disini yaitu
menjadikan performa yang lebih baik.
b. Pelaksanaan
Proses, cara, perbuatan melaksanakan (rancangan,
keputusan, dan sebagainya). (Kamus Bahasa Indonesia,
2008, hlm. 1.175)
c. Kampanye
Serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan
tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar
khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun
waktu tertentu. (Antar Venus, 2004, hlm. 11).
3
d. Tertib
Teratur; menurut aturan; rapi. (Kamus Bahasa Indonesia,
2008, hlm. 1.601).
e. Lalu Lintas
Sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas
Jalan. (Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang LLAJ,
Pasal 1 ayat 2).
f. Kamseltibcar Lantas
Suatu keadaan terbebasnya setiap orang, barang, dan/atau
Kendaraan dari gangguan perbuatan melawan hukum,
terhindarnya dari resiko kecelakaan dan keadaan berlalu
lintas yang berlangsung secara teratur serta keadaan berlalu
lintas dan penggunaan angkutan yang bebas dari hambatan
dan kemacetan di Jalan. (Undang-Undang No. 22 tahun 2009
tentang LLAJ, Pasal 1 ayat 30).
4
BAB II
8. Umum
Wilayah hukum Polres Tulang Bawang memiliki luas wilayah
sebesar 3.466,32 km² yang terbagi ke dalam 15 kecamatan, 4
kelurahan dan 147 desa. Populasi penduduk saat ini sekitar +
430.630 jiwa. Kabupaten Tulang Bawang terletak pada jalur jalan
nasional yaitu jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan
dengan kota-kota utama di Pulau Sumatera, sehingga jalur lalu lintas
memiliki arus kendaraan bemotor yang cukup tinggi.
Terdapat lokasi arus lalu lintas di Kabupaten Tulang Bawang
yang marak terjadi kecelakaan lalu lintas yaitu pada kawasan Jalan
Lintas Timur KM 145-146 pasar Unit II Kec. Banjar Agung Kab.
Tulang Bawang, namun kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu
lintas masih minim, terutama kurangnya kesadaran menggunakan
helm bagi pengendara sepeda motor dan banyak pengguna jalan
khususnya masyarakat sekitar yang tidak memperhatikan rambu –
rambu Lalulintas.
Terlepas dari rendahnya pengetahuan masyarakat tentang
peraturan lalu lintas dan angkutan jalan, serta adanya sikap kurang
tanggap dari sebagian masyarakat terhadap himbauan kepolisian
untuk disiplin dalam berlalu lintas, Satlantas Polres Tulang Bawang
telah berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas seperti
dengan melaksanakan operasi patuh dengan sasaran pengendara
tidak menggunakan helm, pengemudi tidak menggunakan sabuk
pengaman, berkendara melebihi kecepatan batas maksimal,
melawan arus, berkendara di bawah pengaruh alkohol atau narkoba,
berkendara sambil mengoperasikan HP, pengendara di bawah
umur, kendaraan yang memakai lampu rotator/ sirine serta
kendaraan yang menggunakan knalpot bising.
5
Namun demikian angka kecelakaan lalu lintas masih cukup
tinggi sebagaimana data tabel di bawah ini :
9. Kondisi Faktual
a. Sumber daya manusia (SDM)
Jumlah personel Polres Tulang Bawang yang dilibatkan
dalam kampanye tertib berlalu lintas, adalah anggota Sat
Lantas sebagaimana berikut ini.
Tabel 3.2
Data Jumlah Personel Sat Lantas Polres Tuba
NO URAIAN DSP RILL
1 KASAT LANTAS 1 1
2 KAUR BINOPSNAL 1 -
3 BAMIN / BANUM PADA 1 -
6
NO URAIAN DSP RILL
URBINOPSNAL
4 KAURMINTU 1 1
5 BAMIN 1 -
6 BANUM 1 1
7 KANIT TURJAGWALI 1 1
8 BANIT 50 17
9 KANIT REGIDENT 1 1
10 BANIT 6 13
11 KANIT KAMSEL 1 1
12 BANIT 6 -
13 KANIT GAKKUM 1 1
14 BANIT 10 3
15 BANUM PADA UNIT /PNS 4 -
JUMLAH 88 42
Sumber : Sat Lantas Polres Tulang Bawang tahun 2021
b. Anggaran
Kebutuhan anggaran pelaksanaan kampanye tertib
berlalu lintas menggunakan dukungan anggaran yang
bersumber dari DIPA.
7
Penataan kebutuhan Sarpras telah dilakukan dalam
rangka mendukung kegiatan kampanye, dimana keberadaan
Sarpras berupa roda 2 maupun roda 4, megaphone serta
kamera yang dimiliki oleh Sat Lantas seluruhnya dalam kondisi
baik dan terawat.
d. Metode
Adapun tujuan kampanye tertib berlalu lintas untuk
mengarahkan, membimbing dan mendidik masyarakat agar
memahami, menghayati dan melaksanakan undang-undang
dan peraturan tentang lalu lintas, khususnya kepada
masyarakat umum (masyarakat yang tidak terorganisir) seperti
pengemudi kendaraan bermotor angkutan umum dan pemakai
jalan lainnya, serta masyarakat yang terorganisir seperti
Instansi dan jawatan, sekolah-sekolah dan Perguruan Tinggi.
Adapun terkait mekanisme pelaksanaannya yaitu sebagai
berikut :
1) Perencanaan
Rencana kampanye dengan menyusun jadwal
kegiatan, sasaran kegiatan, mekanisme, sampai
dengan hasil yang akan diperoleh telah dibuat, namun
implementasinya di lapangan cenderung kurang
dilaksanakan secara nyata sebagaimana data tabel di
bawah ini.
Tabel 3.3
Data Kegiatan Kampanye Tertib Berlalu Lintas
8
TH. 2020 TH. 2021 TREND
NO URAIAN KET
JAN - NOV JAN - NOV ANGKA %
Jalan
Kampanye
4 1 8 7 N 700% Kali
Keselamatan
Sekolah
5 0 0 0 TETAP Kali
Mengemudi
Taman Lalu
6 1 0 -1 T -100% Kali
Lintas
Global Road
Safety
7 0 0 0 TETAP Kali
Partnership
Action
JUMLAH 38 38 0 TETAP Kali
Sumber : Anev Sat Lantas Polres Lamsel tahun 2021
2) Pengorganisasian
Telah dibuatkan sprint kepada personel
Satlantas untuk melaksanakan kegiatan kampanye.
3) Pelaksanaan
Pelaksanaan kampanye belum didahului
dengan penyebaran berita akan dilakukan kegiatan
kampanye melalui media massa, dimana kegiatan
kampanye dilakukan secara insidentil (mendadak dan
serentak).
4) Pengawasan.
Kurang dilakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kampanye oleh unsur pimpinan dengan
mengecek laporan hasil pelaksanaan tugas kampanye.
9
10. Implikasi Belum Optimalnya Pelaksanaan Kampanye Tertib
Berlalu Lintas di Polres Tulang Bawang
a. Implikasi terhadap kesadaran masyarakat
Meningkatnya pelanggaran lalu lintas diwilayah hukum
Polres Tulang Bawang dengan masih rendahnya tingkat
kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas.
b. Implikasi terhadap Kamseltibcar Lantas
Belum adanya solusi dalam mewujudkan kesadaran
masyarakat terhadap hukum berlalu lintas dan dalam
menekan angka kecelakaan lalu lintas.
10
BAB III
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN
KAMPANYE TERTIB BERLALU LINTAS DI POLRES TULANG
BAWANG GUNA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT
11
12. Faktor Internal
a. Kekuatan (Strenght)
1) Komitmen pimpinan untuk memperhatikan pendidikan
tertib berlalu lintas dengan lebih mendekatkan diri
kepada masyarakat.
2) Program Police Goes to School dan Campus yang
telah dilaksanakan oleh Polres Tulang Bawang.
3) Dimilikinya SOP bagi kepentingan pelaksanaan tugas
Sat Lantas Polres Tulang Bawang.
4) Kuatnya HTCK antar fungsi yang dapat mendukung
anggota Sat Lantas dalam menjalankan tugasnya.
5) Dimilikinya dukungan anggaran dan sarana prasarana
yang memadai dalam pelaksanaan kegiatan kampanye
tertib beralu lintas.
b. Kelemahan (Weakness)
1) Kurangnya pengendalian oleh pimpinan terhadap
anggota Sat Lantas dalam melakukan kampanye tertib
berlalu lintas.
2) Rendahnya kompetensi anggota Sat Lantas Polres
Tulang Bawang dalam komunikasi massa.
3) Minim diberdayakannya anggota Sat Binmas, Sat
Sabhara maupun Bhabinkamtibmas dalam mendukung
kegiatan kampanye tertib berlalu lintas.
4) Kurang matangnya rencana penyusunan kampanye
yang hanya direncanakan apabila marak terjadinya
kejadian kecelakaan lalu lintas dengan korban yang
meninggal dunia menjadi perhatian media/ masyrakat.
5) Kurangnya dedikasi personel Sat Lantas untuk
mengkampanyekan tertib berlalu lintas.
12
13. Faktor Eksternal
a. Peluang (Oppurtunities)
1) Adanya sistem informasi dan komunikasi terpadu
dengan jajaran Pemkab Tulang Bawang.
2) Peran media massa, media online maupun media
sosial dalam mempublikasikan/ menginformasikan
perihal kondisi jalan maupun lalu lintas dari komplain
masyarakat umum terkait titik rawan kecelakaan.
3) Dukungan kelompok-kelompok masyarakat yang turut
serta membantu tugas Polisi lalu lintas dalam
mewujudkan disiplin berlalu lintas seperti club-club
motor dan mobil.
4) Harapan masyarakat terhadap pencegahan Laka
Lantas.
5) Adanya perusahaan otomotif atau agen produsen
otomotif yang dapat berperan dalam menciptakan
budaya keselamatan berkendara.
b. Ancaman (Threats)
1) Luasnya wilayah Kabupaten Tulang Bawang dengan
kondisi geografis dan panjang jalan serta tingkat
mobilitas masyarakat cukup tinggi.
2) Rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap
peraturan lalu lintas.
3) Sarana atau fasilitas dan infrastruktur jalan yang belum
memadai dan kurang tertata di wilayah Kabupaten
Tulang Bawang.
4) Kurangnya kesadaran hukum masyarakat terkait
masalah lalu lintas.
5) Jumlah pengguna kendaraan semakin meningkat
setiap tahunnya.
13
BAB IV
KONDISI IDEAL PELAKSANAAN KAMPANYE TERTIB
BERLALU LINTAS DI POLRES TULANG BAWANG
GUNA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT
14. Umum
Kendaraan bermotor yang meningkat telah menyebabkan
penambahan jumlah kendaraan sehingga mengakibatkan timbulnya
masalah kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
Mudahnya pembelian kendaraan bermotor belum dibarengi dengan
kedisiplinan dalam menggunakan kendaraan bermotor, sehingga
kerap terjadi pelanggaran lalu lintas.
Pelanggaran lalu lintas tentunya merupakan salah satu hal
yang harus selalu diperhatikan, mengingat pelanggaran lalu lintas
turut berimbas pada kecelakaan lalu lintas yang merengut banyak
korban jiwa. Pasal 105 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang LLAJ telah menjelakskan bahwa setiap orang yang
menggunakan jalan wajib berperilaku tertib; mencegah hal-hal yang
dapat merintangi, membahayakan keamanan dan keselamatan lalu
lintas dan angkutan jalan, atau yang dapat menimbulkan kerusakan
jalan. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 ini merupakan
undang-undang yang mengatur tentang lalu lintas atau merupakan
peraturan yang menjadi pedoman dalam berlalu lintas, sehingga
perlu untuk dijalankan dalam menciptakan ketertiban berlalu lintas.
Lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 2017
tentang keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan telah
menekankan fungsi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan
sebagai suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko
kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia,
kendaraan, jalan, dan/atau lingkungan.
Oleh karena itu dalam kegiatan kampanye dibutuhkan sumber
daya organisasi yang mumpuni serta kerjasama dengan instansi
terkait yang sinergis.
14
15. Kondisi Ideal
a. Sumber daya organisasi dalam pelaksanaan kampanye
tertib berlalu lintas di Polres Tulang Bawang
1) Sumber daya manusia (SDM)
Mangkunegara (2006) menerangkan bahwa
SDM merupakan investasi yang perlu dijaga. Oleh
karena itu personel Sat Lantas Polres Tulang Bawang
yang dilibatkan dalam pelaksanaan kampanye,
maupun seluruh personel lainnya, maka perlunya
pemberian pelatihan, baik pelatihan public speaking,
pelatihan sosiologi, maupun pelatihan motivator,
sehingga personel memiliki kecakapan secara teknis
dan taktis pembinaan yang meliputi pengajaran,
penyuluhan, pembimbingan dan penerangan..
Sedangkan untuk mengatasi kekurangan
personel maka perlu memberdayakan anggota dari
fungsi operasional lainnya baik Sat Sabhara, Sat
Binmas, maupun anggota Bhabinkamtibmas dalam
mendukung pelaksanaan kampanye tertib berlalu
lintas, sehingga dapat menghindari terjadinya tumpang
tindih antara personel yang dilibatkan dalam kampanye
maupun dalam kegiatan rutin.
2) Anggaran
Penyusunan kebutuhan anggaran sesuai beban
tugas dan jumlah anggaran, serta pendistribusian
anggaran yang tepat sasaran sesuai kebutuhan, serta
dapat mendukung untuk kegiatan pelatihan, maka
penyusunan perencanaan anggaran kampaye tertib
beralalu lintas harus dilaksanakan melalui
pembentukan kelompok kerja (Pokja), sehingga
anggaran yang tersedia dapat mempresentasikan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
15
3) Sarana dan prasarana (Sarpras)
Kasat Lantas dapat lebih mengorganisir
kebutuhan Sarpras bagi masing-masing anggota yang
dilibatkan dengan menginventarisir kebutuhan Sarpas
bersama Kasubbag Sarpras sesuai ketersediaan guna
mendukung jalannya kampanye tertib berlalu lintas.
4) Metode
Dalam melaksanakan kampanye tertib berlalu
lintas, diperlukan metode yang tepat dan efektif melalui
perumusan setiap tahapan yaitu sebagai berikut :
a) Perencanaan
Penyusunan rencana kampanye sesuai
waktu yang tepat, dengan isi rencana
pelaksanaan kegiatan kampanye adalah
memuat jadwal kegiatan, sasaran kegiatan,
mekanisme, sampai dengan hasil yang akan
diperoleh secara terukur, dan dalam
penerapannya di lapangan mampu
dimplementasikan dan dipertanggung jawabkan.
b) Pengorganisasian
Penguatan HTCK dengan anggota Sat
Binmas, Polsek dan anggota Bhabinkamtibmas,
maupun anggota fungsi operasional lainnya,
sehingga dapat terlaksana kampanye secara
terkoordinir.
c) Pelaksanaan
Pemberdayaan media massa, media
sosial maupun menjaring netizen untuk
mempublikasikan/ mengumumkan kegiatan
kampanye, serta melaksanakan bimbingan dan
penyuluhan kepada masyarakat mengenai
safety riding secara berkala setiap bulannya dan
menyeluruh.
16
d) Pengawasan.
Dilakukan pengawasan oleh pimpinan
terhadap pelaksanaan kegiatan kampanye
dengan memberikan Anev maupun petunjuk
dan arahan.
1) Komunikasi
Dilaksanakannya diskusi rencana kegiatan
bersama, sehingga dapat saling memperkuat untuk
memetakan wilayah yang rawan terjadi pelanggaran
dan kecelakaan lalu lintas, dan dapat melaksanakan
penerangan dan penyuluhan/ sosialisasi tata tertib
berlalu lintas termasuk penyebaran brosur/ pamflet
yang berisi himbauan atau ajakan untuk mematuhi
peraturan lalu lintas.
2) Koordinasi
Kasat Lantas dapat mengkoordinir stakeholders
dalam pembentukan kelompok sadar tertib berlalu
lintas kepada seluruh masyarakat umum yang tidak
terorganisir dan masyarakat yang terorganisir.
17
3) Kolaborasi
Dilaksanakannya kegiatan bersama berupa
even road show berupa pentas kesenian maupun road
show ke kampung-kampung, serta pergelaran
perlombaan safety riding yang disponsori agen
perusahaan produsen kendaraan bermotor.
18
BAB V
PEMECAHAN MASALAH
OPTIMALISASI PELAKSANAAN KAMPANYE TERTIB
BERLALU LINTAS DI POLRES TULANG BAWANG
GUNA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT
DALAM RANGKA TERWUJUDNYA KAMSELTIBCAR LANTAS
Tabel 5.1
Internal Factors Analysis Strategy (IFAS)
N RATIN SKO
BOBOT
O KEKUATAN G R
Komitmen pimpinan terhadap pendidikan
1 0,12 7 0,84
tertib berlalu lintas
2 Program Police Goes to School dan Campus 0,10 8 0,80
3 Dimilikinya SOP 0,09 6 0,54
4 Kuatnya HTCK antar fungsi 0,09 8 0,72
Dimilikinya dukungan anggaran dan sarana
5 0,10 7 0,70
prasarana
0,50 3,60
N RATIN SKO
BOBOT
O KELEMAHAN G R
1 Kurangnya pengendalian oleh pimpinan 0,12 4 0,48
2 Rendahnya kompetensi anggota Sat Lantas 0,10 4 0,40
Minim diberdayakannya anggota Binmas,
3 0,11 2 0,22
Sabhara & Bhabinkamtibmas
Kurang matangnya rencana penyusunan
4 0,09 4 0,36
kampanye
5 Kurangnya dedikasi personel Sat Lantas 0,07 2 0,14
19
0,50 1,60
TOTAL 1,00 5,20
Tabel 5.2
Eksternal Factors Analysis Strategy (EFAS)
N RATIN
BOBOT SKOR
O PELUANG G
Sistem informasi dan komunikasi terpadu
1 0,11 6 0,66
dengan Pemkab
Peran media massa, media online & media
2 0,09 8 0,72
sosial
3 Dukungan kelompok-kelompok masyarakat 0,10 7 0,70
4 Harapan masyarakat 0,10 6 0,60
Perusahaan otomotif atau agen produsen
5 0,10 7 0,70
otomotif
0,50 3,38
N RATIN
BOBOT SKOR
O ANCAMAN G
1 Luasnya wilayah Kabupaten Tulang Bawang 0,04 4 0,16
2 Rendahnya tingkat pemahaman masyarakat 0,07 2 0,14
Sarana atau fasilitas dan infrastruktur jalan
0,10 2 0,20
3 belum memadai
4 Kurangnya kesadaran hukum masyarakat 0,16 5 0,80
Jumlah pengguna kendaraan semakin
0,14 2 0,28
5 meningkat
0,50 1,58
TOTAL 1,00 4,96
18. Strategi
Strategi merupakan penjabaran dari tujuan yang telah
ditetapkan dengan mempedomani strategi utama hasil analisis
SFAS (Strategic Factors Analysis Summary) untuk dituangkan
dalam implementasi strategi yang meliputi jangka pendek, jangka
sedang dan jangka panjang sebagaimana berikut ini :
Tabel 5.3
Strategic Factors Analysis Summary (SFAS)
Durasi
Bobo Ratin
No Faktor Strategi Kunci Skor Pende Sedan Panjan
t g
k g g
A Meningkatkan 0,12 5 0,6
kesadaran hukum
20
Durasi
Bobo Ratin
No Faktor Strategi Kunci Skor Pende Sedan Panjan
t g
k g g
masyarakat
Mewaspadai jumlah
pengguna kendaraan 0,12
B 0,06 2
yang semakin
meningkat
Meningkatkan
C pengendalian oleh 0,06 4 0,2
pimpinan
Meningkatkan
komitmen pimpinan 0,63
D 0,09 7
terhadap pendidikan
tertib berlalu lintas
Meningkatkan
sinergitas anggota Sat 0,12
E 0,06 2
Binmas, Sat Sabhara
dan Bhabinkamtibmas
Memberdayakan sistem
informasi dan 0,66
F 0,11 6
komunikasi terpadu
dengan Pemkab
Memberdayakan
perusahaan otomotif 0,91
G 0,13 7
atau agen produsen
otomotif
Meningkatkan
H kompetensi anggota 0,09 4 0,36
Sat Lantas
Meningkatkan program
I police go to school dan 0,16 8 1,28
campus
Memberdayakan
J kelompok-kelompok 0,12 7 0,84
masyarakat
Jumlah 1,00
21
bermotor, dan melakukan analisa
bersama terhadap potensi kerawanan,
baik kerawanan pelanggaran,
kecelakaan, serta mengidentifikasi faktor
utama penyebabnya untuk dirumuskan
dalam sistem pemecahan masalah.
(2) Kasatlantas mengusulkan untuk
pembuatan akses informasi bagi
Satlantas Polres Tulang Bawang dan
instansi pada forum LLAJ dengan sistem
terpadu melalui CCTV dan komputer
online agar dapat diakses secara
bersama.
(3) Kasatlantas bersinergi dengan
Kasihumas untuk mengundang wartawan
media massa baik cetak, elektronik
maupun online untuk membuat himbauan
dan sosialisasi jalan-jalan yang biasa
terjadi kecelakaan, serta
mengkampanyekan disiplin berlalu lintas,
keselamatan berkendara, maupun
menampung aspirasi masyarakat luas
terhadap keluhan kondisi jalan.
(4) Kasat Lantas berkoordinasi dengan
wartawan agar dapat memberikan
informasi yang di dapat dari masyarakat
terkait kondisi jalan yang rawan macet,
Laka Lantas dan pelanggaran, serta
personel bergerak cepat untuk
melakukan kampanye maupun
pemasangan baliho.
22
b) Indikator kinerja program : Terjalin sinergi
dalam mewaspadai peningkatan penggunaan
kendaraan bermotor.
23
(2) Kasat Lantas membuat dan mengusulkan
SOP kampanye tertib berlalu lintas untuk
digunakan oleh anggota Sat Binmas, Sat
Sabhara maupun Bhabinkamtibmas.
(3) Kasat Lantas menyusun pola
penjadwalan giat kampanye tertib berlalu
lintas kepada masyarakat tidak
terorganisir yang dilakukan anggota Sat
Sabhara melalui patroli dialogis, maupun
anggota Bhabinkamtibmas pada seluruh
desa binaannya.
(4) Kasat Lantas mengadakan kegiatan
mengunjungi sekolah-sekolah, perguruan
tinggi maupun perusahaan-perusahaan
dan lainnya untuk mengadakan
kampanye tertib berlalu lintas.
b) Indikator kinerja program : Meningkatnya
sinergi anggota Satlantas dengan anggota Sat
Binmas, Sat Sabhara, maupun
Bhabinkamtibmas dalam kegiatan kampanye
tertib berlalu lintas.
24
(2) Kasatlantas menggelar pelatihan-
pelatihan praktis dan aplikatif secara
kontinuitas, seperti pelatihan melalui
program Tutorial of Training fungsi
Lantas kepada seluruh anggota Sat
Lantas secara bertahap.
(3) Kasat Lantas melaksanakan sosialisasi
terkait berbagai instrumen hukum yang
dapat mendukung kampanye tertib
berlalu lintas kepada masyarakat
teroganisir maupun tidak terorganisir.
b) Indikator kinerja program : Meningkatnya
kompetensi anggota Sat Lantas dalam
melakukan kampanye tertib berlalu lintas.
25
talkshow di stasiun tv, radio lokal maupun
dengan membuat konten youtube tentang
aturan dan keselamatan berlalu lintas.
b) Indikator kinerja program : Meningkatnya
kesadaran hukum masyarakat dalam berlalu
lintas.
26
belt), program penggunaan kaca spion
lengkap, program light on, program
patuhi batas kecepatan, program
berkendara kurangi kecepatan saat
mendekati perempatan, program
penggunaan lampu lengkap, program
pemberlakuan kanalisasi, serta program
patuh terhadap rambu/marka dan patuh
lalu lintas.
b) Indikator kinerja program : Tumbuh dan
terbangunnya peran serta secara aktif dari
seluruh masyarakat dalam rangka memelihara
dan mewujudkan Kamseltibcarlantas.
27
untuk menekan kecelakaan memiliki
landasan hukum.
(4) Kasat Lantas berkoordinasi dengan
Dishub untuk menambah dan memasang
rambu peringatan keselamatan jalan
secara digital menitikberatkan pada
daerah-daerah rawan kecelakaan.
b) Indikator kinerja program : Terjalinnya
kerjasama dalam menekan angka kecelakaan
lalu lintas dan meningkatkan kesadaran
masyarakat pengguna kendaraan bermotor.
4) Program : Memberdayakan kelompok-kelompok
masyarakat.
a) Metode :
(1) Kasat Lantas mengundang komunitas
otomotif untuk mengadakan event show,
atau pameran otomotif disertai kampanye
safefty riding.
(2) Kasatlantas bersinergi dengan Kasi
Humas untuk menjaring influencer dan
netizen potensial dalam
mengkampanyekan tertib berlalu lintas
melalui media sosial.
(3) Kasatlantas menjaring kelompok
pengemudi ojek online maupun
pangkalan, serta supir angkutan umum
untuk menerapkan aturan keselamatan
berlalu lintas.
(4) Kasat Lantas bersinergi dengan Kasat
Binmas dan Kapolsek mengajak Lurah/
Camat dan kepala desa untuk
membentuk kampung disiplin tertib
berlalu lintas.
28
b) Indikator kinerja program : Terlaksananya
peran komunitas masyarakat dalam kampanye
tertib berlalu lintas.
29
pendidikan berlalu lintas kepada generasi
muda.
(2) Kasat Lantas membuat Sprin anggota
Satlantas agar setiap hari senin sebagai
pembina upacara di tingkatan sekolah
dalam rangka mengkampanyekan tertib
berlalu lintas.
(4) Kasat Lantas membuat acara seminar
tertib berlalu lintas di tingkat perguruan
tinggi.
(5) Kasat Lantas beserta anggota
melaksanakan pemasangan spanduk
yang berisikan pesan-pesan tertib lalu
lintas diseluruh sekolah dan perguruah
tinggi.
b) Indikator kinerja program : Terselenggaranya
kegiatan police go to school dan campus secara
menyeluruh dan kontinyu, serta meningkatnya
kesadaran generasi muda terhadap
keselamatan berlalu lintas.
30
BAB VII
PENUTUP
20. Simpulan
a. Sumber daya organisasi dalam pelaksanaan kampanye tertib
berlalu lintas di Polres Tulang Bawang sejauh ini telah
memadai dari aspek dukungan anggaran dan Sapras yang
digunakan, namun sumber daya manusia yang dilibatkan
belum memadai baik kuantitas dan kualitas, serta metode
yang digunakan baik perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian belum efektif dijalankan.
Maka untuk mengatasi hal tersebut perlu upaya yaitu
menggelar pelatihan-pelatihan praktis dan aplikatif secara
kontinuitas, sinergitas anggota Satlantas dengan Sat Binmas,
Sat Sabhara dan Bhabinkamtibmas, manjalin kemitraan
dengan komunitas kendaraan bermotor dalam
mensosialisasikan peraturan lalu lintas, memberdayakan
31
kelompok-kelompok masyarakat, meningkatkan program
police go to school dan campus, serta meningkatkan
supervisi dan Anev kinerja.
b. Kerjasama dalam pelaksanaan kampanye tertib berlalu lintas
di Polres Tulang Bawang, baik degan Dinas Pendidikan,
Dinas Perhubungan, media massa maupun agen perusahaan
otomotif, sejauh ini masih minim komunikasi, koordinasi dan
kolaborasi, sehingga diperlukan upaya yaitu bersama anggota
forum LLAJ Kabupaten Tulang Bawang mengadakan rapat
koordinasi terkait dampak peningkatan penggunaan
kendaraan bermotor, merealisasikan RUNK (Rencana Umum
Nasional Keselamatan), membuat himbauan dan sosialisasi
jalan-jalan yang biasa terjadi kecelakaan lalu lintas,
mengkampanyekan disiplin berlalu lintas secara terpadu,
serta memberdayakan sistem informasi dan komunikasi
terpadu dengan Pemkab
21. Rekomendasi
a. Merekomendasikan kepada Kapolres dan Kabagsumda untuk
membuat program kegiatan pembekalan pengetahuan lalu
lintas kepada anggota Sat Lantas seluruh Polres jajaran
melalui penataran, kursus secara kontinyu sesuai tingkat
peserta didiknya, anggaran, sarana dan prasarana
pendukung dalam pengajaran, metode dan buku-buku
pelajarannya.
b. Merekomendasikan kepada Kapolres untuk membuat nota
kesepakatan dengan stakeholder dalam forum LLAJ tingkat
provinsi dalam rangka membuat sistem E-
Kampanye yang terintegrasi sebagai aplikasi untuk
memberikan himbauan melalui aplikasi berbasi android yang
bisa diakses oleh petugas kepolisian dan seluruh masyarakat.
32
DAFTAR PUSTAKA
Literatur :
Instrumen :
33
34